barcode reader

22
BARCODE READER BARCODE READER Oleh : Oleh : Emilia C3 TI Emilia C3 TI Florencia Irene Harefa Florencia Irene Harefa C3 TI C3 TI Belton Khotomi C3 TI Belton Khotomi C3 TI Helvi Khrisna Yanti Helvi Khrisna Yanti C2 SI C2 SI Santi C2 SI Santi C2 SI Wardiah Wardiah C2 SI C2 SI SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER PELITA INDONESIA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER PELITA INDONESIA Jalan A. Yani nomor 82-88 Telp.(0761) 24418 Fax. 35508 Jalan A. Yani nomor 82-88 Telp.(0761) 24418 Fax. 35508 PEKANBARU PEKANBARU

Upload: helvi-khrisna-yanti

Post on 04-Jul-2015

3.454 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Barcode Reader

BARCODE READERBARCODE READER

Oleh :Oleh :Emilia C3 TIEmilia C3 TIFlorencia Irene HarefaFlorencia Irene Harefa C3 TIC3 TIBelton Khotomi C3 TIBelton Khotomi C3 TIHelvi Khrisna YantiHelvi Khrisna Yanti C2 SI C2 SISanti C2 SISanti C2 SIWardiahWardiah C2 SI C2 SI

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER PELITA INDONESIASEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER PELITA INDONESIAJalan A. Yani nomor 82-88 Telp.(0761) 24418 Fax. 35508Jalan A. Yani nomor 82-88 Telp.(0761) 24418 Fax. 35508

PEKANBARUPEKANBARU

Page 2: Barcode Reader

DEFINISI BARCODE READER & DEFINISI BARCODE READER & BARCODEBARCODE

Barcode Reader : merupakan alat yang digunakan untuk membaca kode-kode berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan barcode) yang terdapat pada kebanyakan produk-produk konsumen.

Barcode : susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar berbeda untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas, dll sehingga sistem komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barcode.

Page 3: Barcode Reader

SEJARAH BARCODESEJARAH BARCODE Tahun 1932 : Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan di

perusahaan retail.

Tahun 1948 : pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia untuk membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis.

20 Oktober 1949 : Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel, berhasil membuat prototype yang lebih baik dan pada 7 Oktober 1952, mereka berhasil mendapat hak paten atas penelitian mereka.

Tahun 1970 : pertama kali barcode dipakai secara komersial ketika Logicon Inc. membuat Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).

3 April 1973 : komite memilih simbol UPC (Uniform Product Code) sebagai standar industri.

Page 4: Barcode Reader

JENIS-JENIS BARCODEJENIS-JENIS BARCODE Barcode 1 Dimensi (1D) / Linear Bar Codes

1. Code 39 (code 3 of 9)Satu karakter dalam Code 39 terdiri dari 9 elemen yaitu 5 bar (garis vertikal hitam) dan 4 spasi (garis vertikal putih) yang disusun bergantian antara bar dan spasi. 3 dari 9 elemen tersebut memiliki ketebalan lebih tebal dari yang lain. 3 elemen yang lebih tebal tersebut terdiri dari 2 bar dan 1 spasi. Elemen yang lebar mewakili digit biner 1 dan elemen yang sempit mewakili digit biner 0.

Page 5: Barcode Reader

2. Code 128Adalah suatu barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki kerapatan (density) yang sangat tinggi dan panjang baris yang bervariasi. Barcode code 128 ideal untuk aplikasi seperti shipping and warehouse management. Setiap karakter pada code 128 dikodekan oleh 3 bar dan 3 spasi (atau 6 elemen) dengan ketebalan masing-masing elemen 1 sampai 4 kali ketebalan minimum(module), jika dihitung dngan satuan module maka tiap karakter code 128 terdiri dari 11 module kecuali untuk stop character yang terdiri dari 4 bar 3 spasi (13 module). Jumlah total module untuk bar selalu genap sedangkan untuk spasi selalu ganjil, selain itu code 128 memiliki 3 start character yang berbeda sehingga code 128 memiliki 3 sub set karakter yang bersesuaian dengan start characternya.

Page 6: Barcode Reader

3. Interleaved 2 of 5 (ITF)Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang bervariasi. Barcode interleaved 2 of 5 dapat digunakan untuk aplikasi industri dan laboratorium. Karakter pertama dikodekan menggunakan bar setelah start character, sedangkan karakter kedua dikodekan menggunakan spasi secara interleaved pada karakter pertama, karena sifat berpasang-pasangan itulah panjang message termasuk check character haruslah genap jika jumlahnya ganjil maka harus ditambahkan karakter 0 pada awal message

Page 7: Barcode Reader

4. UPC (Universal Product Code)Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang tetap (fixed). UPC digunakan untuk pelabelan pada produk-produk kecil / eceran (retail product labeling). Simbol ini dibuat untuk kemudahan pemeriksaan keaslian suatu produk. Bilangan-bilangan UPC harus diregistrasikan atau terdaftar di Uniform Code Council.

Page 8: Barcode Reader

Barcode 2 Dimensi (2D) Barcode dua dimensi ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan linear bar codes (barcode satu dimensi) yaitu, dengan menggunakan barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. Contoh barcode dua dimensi adalah “symbology PDF417” yang dapat menyimpan lebih dari 2000 karakter di dalam sebuah ruang (space) yang berukuran 4 inch persegi (in2).

Page 9: Barcode Reader

KATEGORI BARCODE KATEGORI BARCODE BERDASARKAN KEGUNAANBERDASARKAN KEGUNAAN

Barcode untuk keperluan retail, salah satu contohnya adalah UPC (Universal Price Codes), biasanya digunakan untuk keperluan produk yang dijual di supermarket.

Barcode untuk keperluan packaging, biasanya digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF.

Barcode untuk penerbitan, untuk keperluan penerbitan, sering digunakan pada penerbitan suatu produk, misalkan barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku.

Barcode untuk keperluan farmasi, biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC.

Barcode untuk keperluan non retail. Barcode untuk kepentingan non retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku-buku yang ada di perpustakaan. Salah satu tipe barcode untuk keperluan non retail ini adalah Code 39.

Page 10: Barcode Reader

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN BARCODEBARCODE

Proses input data lebih cepat : kode batang scanner dapat membaca / merekam data lebih cepat dibandingkan dengan melakukan proses input data secara manual.

Proses input data lebih tepat : teknologi kode batang mempunyai ketepatan yang tinggi dalam pencarian data.

Proses input lebih akurat mencari data : teknologi kode batang mempunyai akurasi dan ketelitian yang sangat tinggi.

Mengurangi biaya, karena dapat mengindari kerugian dari kesalahan pencatatan data, dan mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual secara berulang-ulang.

Peningkatan kinerja manajemen, karena dengan data yang lebih cepat, tepat dan akurat maka pengambilan keputusan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat

Page 11: Barcode Reader

JENIS-JENIS BARCODE READERJENIS-JENIS BARCODE READER Barcode Scanner Desktop

Jika kasir ingin mengenali sebuah produk, maka dia harus memegang barcode scanner, mengarahkan ke kode barcode pada produk yang bersangkutan serta menekan sebuah tombol pada barcode scanner, yang berarti melakukan scanning.

Pada barcode scanner desktop, sinar yang dipancarkan hanya 1 garis.

Cocok digunakan pada toko fashion, atau toko baby shop, backoffice dari sebuah supermarket, atau bahkan ditaruh di gudang.

Page 12: Barcode Reader

Barcode Scanner dengan StandTipe ini adalah sebuah barcode scanner desktop yang

dilengkapi dengan duduk-an (stand).Jika barcode jenis ini memiliki dengan fitur auto-sensing

atau fitur continous scan, barcode scanner tetap berada di posisi pada stand-nya, kemudian barang yang didekatkan ke arah scanner, dan tanpa menekan tombol, barcode scanner akan melakukan scanning otomatis.

Page 13: Barcode Reader

Barcode Scanner Omni DirectionalBarcode scanner jenis omni merupakan pengembangan

dari barcode scanner desktop dengan stand.Pada barcode scanner omni, sinar yang keluar tidak hanya

1 saja, namun banyak (biasanya sekitar 20 sinar) dengan posisi yang berbeda-beda. Saat kasir melewatkan barang tersebut pada posisi yang cukup dekat, barcode scanner sudah akan mengenali barang tersebut. Barcode scanner tipe ini cocok diperuntukan baik untuk minimarket, supermarket, maupun toko fashion.

Page 14: Barcode Reader

Barcode Scanner In-CounterBarcode scanner ini sama dengan barcode scanner omni.

Perbedaannya adalah peletakan saja. Kalau barcode scanner omni diletakkan di atas meja kasir, maka posisi sensor dari barcode scanner ditaruh didalam meja kasir dan menghadap ke atas. Hal ini dirasa membantuk kasir untuk mempercepat scanning atas suatu produk.

Page 15: Barcode Reader

Barcode Scanner WirelessBarcode scanner wireless baik menggunakan teknologi RF

ataupun teknologi bluetooth. Tanpa kabel membuat barcode ini lebih fleksibel dan mudah dibawa dalam radius tertentu. Barcode jenis ini dapat dipakai untuk keperluan apapun, baik di supermarket, toko fashion, backoffice, gudang, atau bahkan industri.

Page 16: Barcode Reader

Barcode Scanner untuk IndustriBarcode scanner industri sebenarnya bisa berupa barcode

scanner desktop (umumnya tanpa stand) atau barcode scanner wireless. Yang membedakan adalah bahwa barcode ini dibuat untuk ketahanan/reliability yang lebih bagus. Ini dengan asumsi bahwa penggunaan di industri mempunyai risiko lebih tinggi untuk jatuh, tertindih, terkena cairan, dan sebagainya. Biasanya barcode scanner untuk industri juga dilengkapi dengan pelindung berbahan karet tebal.

Page 17: Barcode Reader

FUNGSI BARCODE READERFUNGSI BARCODE READER Identifikasi Produk

TraceabilityDari sebuah barcode, kita dapat mendapatkan kapan

produk tersebut diproduksi, kapan produk itu masuk ke gudang, kapan produk itu keluar dari gudang.

Page 18: Barcode Reader

ANATOMI BARCODEANATOMI BARCODEBarcode yang umum digunakan adalah barcode dengan 12 digit seperti pada gambar di bawah. Enam digit pertama adalah identifikasi pabrik (manufacturer identification), sementara 5 digit berikutnya adalah item number dan digit terakhir merupakan check digit. Check digit ini berfungsi untuk memberitahukan kepada sistem apakah scanner melakukan pengecekan dengan benar atau tidak.

Page 19: Barcode Reader

Check digit dihitung sbb:1. Tambahkan digit ganjil dari kode gambar di bawah (digits 1,

3, 5, 7, 9 and 11) 0 + 6 + 0 + 2 + 1 + 5 = 14

2. Kalikan hasil step 1 diatas dengan 314 * 3 = 42

3. Tambahkan digit genap dari kode gambar di atas (digits 2, 4, 6, 8 and 10) 3 + 0 + 0 + 9 + 4 = 16

4. Jumlahkan hasil dari step 3 dengan step 242 + 16 = 58

5. Gunakan hasil dari step 4 untuk menghitung check digit, tentukan angka yang apabila ditambahkan dengan hasil pada step 4 akan menghasilkan angka kelipatan 1058 + 2 = 60

6. Jadi check digit adalah 2.

Page 20: Barcode Reader

Cara Membaca BarcodePertama-tama lihatlah konfigurasi dari barcode tersebut.

Ini terdiri dari garis batangan hitam dan spasi berwarna putih. Tiap-tiap garis dan spasi mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Anggaplah satu garis paling tipis warna hitam (seperti garis pertama pada barcode di atas) adalah garis dengan lebar 1 unit dan spasi paling tipis warna putih (seperti pada spasi pertama setelah garis pertama pada barcode di atas) adalah spasi dengan lebar 1 unit. Kemudian secara keseluruhan kita dapat menentukan bahwa garis hitam dan spasi putih tersebut mempunyai ketebalan masing-masing 1, 2, 3 dan 4 unit.

Awal dari setiap barcode biasanya adalah "1-1-1" atau kalau dibaca dari kiri terdiri dari garis hitam 1 unit, diikuti dengan spasi putih 1 unit, diikuti lagi dengan garis hitam 1 unit.

Page 21: Barcode Reader

• 0 = 3-2-1-1• 1 = 2-2-2-1• 2 = 2-1-2-2• 3 = 1-4-1-1• 4 = 1-1-3-2• 5 = 1-2-3-1• 6 = 1-1-1-4• 7 = 1-3-1-2• 8 = 1-2-1-3• 9 = 3-1-1-2

Page 22: Barcode Reader

CARA KERJA BARCODE READERCARA KERJA BARCODE READER Barcode bekerja berdasarkan asas kerja digital yang memiliki dua

sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Warna hitam mewakili 0 dan warna putih mewakili 1 karena warna

hitam akan menyerapkan cahaya yang dipancarkan oleh barcode reader, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.

Masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai.