bayu sosio
DESCRIPTION
bayu sosioTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam
pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-generasi
penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik
dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di
dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa
dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau
yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan
diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak
mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan peranan etika
itu sendiri, sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki
akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun
kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas,
mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan
mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku
bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa padahal
menyontek merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika.
Perlu Anda ketahui bahwa realita banyaknya bermunculan para koruptor di
Indonesia disebabkan oleh seseorang yang tidak memahami arti kata dari iman
dan etika. Banyak orang yang beranggapan dan meyakini para koruptor yang ada
sekarang adalah seorang yang dahulunya terbiasa melakukan tindakan menyontek
di saat ujian tanpa merasa bersalah, lebih tepatnya mencontek memiliki makna
yang sama dengan kecurangan. Jadi menyontek diibaratkan dengan korupsi
mengambil hak seseorang tanpa izin dan meraih sesuatu tanpa memikirkan apakah
cara yang digunakannya benar atau salah dan ini semua berhubungan dengan
etika.
Etika dan perkembangan masyarakat Page 1
Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa pentingnya etika di dalam
perkembangan masyarakat pembentukan karakter-karakter seorang penerus
bangsa dan negara, akankah bangsa Indonesia untuk di masa yang akan datang di
isi oleh penerus-penerus bangsa yang berakhlaqul karimah atau beretika?. Akan
diletakkan dimanakah wajah Indonesia nanti apabila bangsa Indonesia dibangun
oleh jiwa-jiwa yang penuh dengan kecurangan atau dengan akhlaq-akhlaq
tercela?.
Etika dan perkembangan masyarakat Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang
menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan
dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya
dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu
pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini
terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku
manusia.
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan
yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para ulama’ etika
adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa
yang seharusnya diperbuat.
Sebagai cabang pemikiran filsafat, etika bisa dibedakan manjadi dua:
obyektivisme dan subyektivisme.
1. Obyektivisme
Berpandangan bahwa nilai kebaikan suatu tindakan bersifat obyektif, terletak pada
substansi tindakan itu sendiri. Faham ini melahirkan apa yang disebut faham
Etika dan perkembangan masyarakat Page 3
rasionalisme dalam etika. Suatu tindakan disebut baik, kata faham ini, bukan
karena kita senang melakukannya, atau karena sejalan dengan kehendak
masyarakat, melainkan semata keputusan rasionalisme universal yang mendesak
kita untuk berbuat begitu.
2. Subyektivisme
Berpandangan bahwa suatu tindakan disebut baik manakala sejalan dengan
kehendak atau pertimbangan subyek tertentu. Subyek disini bisa saja berupa
subyektifisme kolektif, yaitu masyarakat, atau bisa saja subyek Tuhan.
2.1.1 . Etika Dibagi Atas Dua Macam
1. Etika deskriptif
Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku
manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan
masyarakat.
2. Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang
bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma norma
yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari.
Etika dalam keseharian sering dipandang sama denga etiket, padahal sebenarnya
etika dan etiket merupakan dua hal yang berbeda. Dimana etiket adalah suatu
perbuatan yang harus dilakukan. Sementa etika sendiri menegaskan bahwa suatu
perbuatan boleh atau tidak. Etiket juga terbatas pada pergaulan. Di sisi yang lain
etika tidak bergantung pada hadir tidaknya orang lain. Etiket itu sendiri
bernilairelative atau tidak sama antara satu orang dengan orang lain. Sementa itu
Etika dan perkembangan masyarakat Page 4
etika bernilaiabsolute atau tidak tergantung dengan apapun. Etiket memandang
manusia dipandang dari segi lahiriah. Sementara itu etika manusia secara utuh.
Dengan ciri-ciri yang demikian itu, maka etika lebih merupakan ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang dilakukan manusia
untuk dikatakan baik atau buruk. Dengan kata lain etika adalah aturan atau pola
tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
2.1.2 Etika Memiliki Peranan Atau Fungsi Diantaranya Yaitu:1. Dengan etika seseorang atau kelompok dapat menegemukakan penilaian
tentang perilaku manusia
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau
kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa
3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang
kita hadapi sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam
menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan
etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
Etika dan perkembangan masyarakat Page 5
2.2 Etika Dalam Penerapan Kehidupan Sehari-hari
1. Etika bergaul dengan orang laina) Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka
cacat.
b) Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka,
lalu pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya.
c) Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah
kepada mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka.
d) Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
e) Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari
kesalahankesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka.
2. Etika bertamua) Untuk orang yang mengundang:
- Jangan hanya mengundang orang-orang kaya untuk jamuan dengan
mengabaikan orang-orang fakir.
- Jangan anda membebani tamu untuk membantumu, karena hal ini bertentangan
dengan kewibawaan.
- Jangan kamu menampakkan kejemuan terhadap tamumu, tetapi tampakkanlah
kegembiraan dengan kahadirannya, bermuka manis dan berbicara ramah.
- Hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian
itu berarti menghormatinya.
- Disunnatkan mengantar tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan
penerimaan tamu yang baik dan penuh perhatian.
Etika dan perkembangan masyarakat Page 6
b) Bagi tamu:
- Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan undangan
orang yang kaya, karena tidak memenuhi undangan orang faqir itu merupakan
pukulan (cambuk) terhadap perasaannya.
- Jangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi hadirlah pada
waktunya.
- Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan rumah memaksa
untuk tinggal lebih dari itu.
- Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurang apa saja yang
terjadi pada tuan rumah.
3. Etika di jalana) Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong di saat
berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari
orang lain karena takabbur.
b) Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
c) Menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan sedekah yang karenanya
seseorang bisa masuk surga.
d) Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal.
4. Etika makan dan minuma) Berupaya untuk mencari makanan yang halal.
b) Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu
juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu.
c) Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan
jangan sekali-kali mencelanya.
d) Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur.
e) Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan
diakhiri dengan Alhamdulillah.
f) Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum
Etika dan perkembangan masyarakat Page 7
5. Etika berbicaraa) Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan..
b) Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di
fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda.
c) Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
d) Menghindari perkataan jorok (keji).
6. Etika bertetanggaa) Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.
b) Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat
mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui
batasnya, apakah merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti
perasaannya.
c) Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan
seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar
dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau
menjelek-jelekkan mereka.
d) Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.
7. Etika pergaulan suami istria) Merayu istri dan bercanda dengannya di saat santai berduaan.
b) Meletakkan tangan di kepala istri dan mendo`akannya.
c) Disunnahkan bagi kedua mempelai melakukan shalat dua raka`at bersama,
karena hal tersebut dinukil dari kaum salaf.
d) Haram bagi suami-istri menyebarkan tentang rahasia hubungan keduanya.
e) Hendaknya masing-masing saling bergaul dengan baik, dan melaksanakan
kewajiban masing-masing terhadap yang lain.
Etika dan perkembangan masyarakat Page 8
8. Etika menjenguk orang sakita) Untuk orang yang berkunjung (menjenguk):
- Hendaknya tidak lama di dalam berkunjung, dan mencari waktu yang tepat
untuk berkunjung, dan hendaknya tidak menyusahkan si sakit, bahkan berupaya
untuk menghibur dan membahagiakannya.
- Mendo`akan semoga cepat sembuh, dibelaskasihi Allah, selamat dan disehatkan.
- Mengingatkan si sakit untuk bersabar atas taqdir Allah SWT.
b) Untuk orang yang sakit:
- Hendaknya segera bertobat dan bersungguh-sungguh beramal shalih.
- Berbaik sangka kepada Allah, dan selalu mengingat bahwa ia sesungguhnya
adalah makhluk yang lemah di antara makhluk Allah lainnya, dan bahwa
sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak membutuhkan untuk menyiksanya
dan tidak mem-butuhkan ketaatannya.
- Hendaknya cepat meminta kehalalan atas kezhaliman-kezhaliman yang
dilakukan olehnya, dan segera mem-bayar/menunaikan hak-hak dan kewajiban
kepada pemi-liknya, dan menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya.
Etika dan perkembangan masyarakat Page 9
2.2.1 PERKEMBANGAN MASYARAKAT
DESKRIPSI DINAMIKA MASYARAKAT INDONESIA
Dilihat dari perspektif pendidikan, dalam masyarakat ada empat sumber masalah,
yaitu:
- Rendahnya kesadaran multikultural.
- Penafsiran otonomi daerah yang masih lemah.
- Kurangnya sikap kreatif dan produktif.
- Rendahnya kesadaran moral dan hukum.
Di pihak lain, konstruk masyarakat masa depan yang ditenggarai secara kuat oleh
semangat Bhineka Tunggal Ika yang benar, sistem sosial yang mengakar pada
masyarakat, ekonomi berorientasi pasar dengan perspektif global, serta perlunya
moralitas hukum yang dijunjung tinggi. Keempat hal tersebut mengiindikasikan
orientasi pembangunan yang mengutamakan kepentingan mayoritas yang
berimplikasi pada perlunya peningkatan SDM, peningkatan aktivitas sektor
ekonomi, pengembangan kreativitas dan produktivitas, dan pengembangan hati
nurani. Masyarakat Indonesia baru adalah masyarakat yang harus memiliki
karakteristik tersebut yang ditandai dengan menyatunya kepentingan masyarakat,
dengan kepentingan negara, tentu saja untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia
Baru yang demikian sangat diperlukan strategi yang tepat untuk menyentuh aspek
struktural dan aspek kultural dan dinamika proses perkembangan masyarakat.
Dalam perkembangan global, pendidikan sangat berperan untuk mewujudkan
Masyarakat Indonesia Baru. Visi pendidikan nasional adalah pendidikan yang
mengutamakan kemandirian dan keunggulan yang menghasilkan kemajuan dan
Etika dan perkembangan masyarakat Page 10
kesejahteraan yang berdasarkan nilai-nilai universal dan nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia.
Sedangkan menurut GBHN tahun 1999, misi pendidikan nasional lima tahun
mendatang adalah: Terwujudnya sistem dan iklim pendidikan nasional yang
demokratis dan bermutu guna memperteguh ahklak mulia, kreatif, inovatif,
berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggungjawab,
memiliki keterampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
rangka mengembangkan mutu manusia Indonesia.
Misi tersebut dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Misi jangka pendek:
- Penuntasan program pendidikan yang terganggu oleh krisis yakni wajib belajar 9
tahun yang bermutu.
- Pengembangan kapasitas kelembagaan pendidikan.
- Pengembangan program yang mengarah pada penguatan Iptek.
2. Misi jangka menengah:
- Memantapkan dan mengembangkan dan melembagakan secara berkelanjutan
apa yang telah dirintis dalam misi jangka pendek.
- Perbaikan aspek kelembagaan dan manajerial.
- Pemberdayaan masyarakat dan sistem pendidikan.
- Perbaikan substansi yang terkandung dalam sistem pendidikan nasional.
3. Misi jangka panjang:
Etika dan perkembangan masyarakat Page 11
- Pembudayaan dan pemberdayaan sistem baru dengan iklim serta proses
pendidikan yang demokratis.
- Memperdulikan mutu yang ditempatkan dalam perspektif global.
2.2.2 PERKIRAAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT MASA DEPAN
Istilah “Masyarakat Indonesia Baru” merupakan suatu masyarakat yang
dicita-citakan bangsa Indonesia setelah era reformasi. Ada juga yang
menggunakan istilah “Masyarakat Madani” atau Civil Society. Masyarakat
Indonesia mempunyai ciri-ciri yang khas, berdasarkan ciri-ciri khas tersebut akan
dibangun Masyarakat Madani Indonesia.
Untuk mewujudkan Masyarakat Indonesia Baru ada komponon-komponen dasar
yang dibutuhkan, yaitu:
- Kebutuhan untuk terus menguasai lingkungannya.
- Kebutuhan untuk berkomunikasi baik dengan sesamanya maupun dengan tradisi
dan masa lalunya.
- Kebutuhan untuk lepas dari berbagai lingkungan yang menghambat aktualisasi
dirinya.
Prinsip-prinsip yang harus dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang dicita-
citakan tersebut adalah:
1. Prinsip mengembangkan dan menegakkan kedaulatan rakyat.
2. Prinsip mengembangkan dan menegakkan hukum dan keadilan.
3. Prinsip mengembangkan kemajuan Iptek.
Etika dan perkembangan masyarakat Page 12
4. Prinsip mengembangkan pluralisme masyarakat.
5. Prinsip mengembangkan masyarakat berwawasan lingkungan.
6. Prinsip mengembangkan masyarakat berketuhanan Yang Maha Esa.
Etika dan perkembangan masyarakat Page 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup
tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling
menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler
dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan
masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung
tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah
dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan
dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya
etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan
prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim
juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika
memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian
tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap
dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya
membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita
lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan
dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita.
Etika dan perkembangan masyarakat Page 14
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah. 2005. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Abdur Rahman, Jamaal. 2005. Tahapan Mendidik Anak. Bandung: Seri
Pendidikan.
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
http://www.google.co.id/fungsi dan peranan keluarga, sekolah, dan masyarakat
dalam pendidikan anak.
Etika dan perkembangan masyarakat Page 15
Peranan Keluarga da Masyarakat dala
Etika dan perkembangan masyarakat Page 16