be & gg, zikri nurmansyah, prof. dr. ir. hapzi ali, mm cma, corporate social responsibility,...

3
Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia Dalam evolusi pemasaran terdapat lima konsep yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Yang pertama adalah konsep produksi dimana konsumen akan membeli suatu produk apabila harganya murah dan mudah didapat. Kedua, konsep produk yaitu konsumen akan menyukai produk yang mempunyai mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat paling inovatif. Ketiga, konsep penjualan dimana konsumen akan membeli produk apabila ada usaha penjualan danpromosi dalam skala besar. Keempat, konsep pemasaran dimana pencapaian tujuan organisasi tergantung penentuan kebutuhan dan keinginan konsumen dan memuaskannya lebih efektif dan efisien dari pada saingan. Kelima, pemasaran berwawasan sosial dimana pencapaian tujuan organisasi tergantung penentuan kebutuhan dan keinginan konsumen memenuhinya lebih efisien dari pada saingan melalui peningkatan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Pada saat sekarang ini konsep pemasaran sudah berada pada tahap kelima dimana konsumen dalam membeli produk suatu perusahaan tidak hanya sekedar memperhatikan suatu produk apakah bisa memenuhi kebutuhan mereka secara lebih efisisen dari pada saingan tapi juga dengan kritis melihat apakah keberadaan perusahaan telah berkontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan juga apakah keberadaan perusahaan tidak menjadi bencana di tengah masyarakat baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan kritis konsumen juga selektif melihat apakah suatu perusahaan melakukan hal-hal tidak terpuji seperti perusakan lingkungan, eksploitasi sumberdaya alam, manipulasi pajak dan penindasan terhadap hak-hak buruh. Tekanan yang kuat dari masyarakat terutama di tengah masyarakat yang kritis mengharuskan perusahaan menata kembali konsep bisnis mereka tidak sekedar berorientasi profit belaka tetapi juga harus memiliki tanggung jawab sosial atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Corporate Social Responsibility. Konsep dan praktek Corporate Social Responsibility sudah menunjukan suatu keharusan, para pemilik modal tidak bisa lagi menganggap sebagai suatu pemborosan hal ini berkaitan meningkatnya kesadaran sosial kemanusiaan dan lingkungan. Tuntutan untuk melaksanakan program Corporate Social Responsibility makin tinggi termasuk perusahaan di Indonesia terutama

Upload: zikri-nurmansyah

Post on 05-Apr-2017

23 views

Category:

Business


0 download

TRANSCRIPT

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

di Indonesia

Dalam evolusi pemasaran terdapat lima konsep yang selalu mengalami perubahan dari waktu ke

waktu. Yang pertama adalah konsep produksi dimana konsumen akan membeli suatu produk

apabila harganya murah dan mudah didapat. Kedua, konsep produk yaitu konsumen akan

menyukai produk yang mempunyai mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat paling inovatif. Ketiga,

konsep penjualan dimana konsumen akan membeli produk apabila ada usaha penjualan

danpromosi dalam skala besar. Keempat, konsep pemasaran dimana pencapaian tujuan organisasi

tergantung penentuan kebutuhan dan keinginan konsumen dan memuaskannya lebih efektif dan

efisien dari pada saingan. Kelima, pemasaran berwawasan sosial dimana pencapaian tujuan

organisasi tergantung penentuan kebutuhan dan keinginan konsumen memenuhinya lebih efisien

dari pada saingan melalui peningkatan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Pada saat sekarang ini konsep pemasaran sudah berada pada tahap kelima dimana konsumen dalam

membeli produk suatu perusahaan tidak hanya sekedar memperhatikan suatu produk apakah bisa

memenuhi kebutuhan mereka secara lebih efisisen dari pada saingan tapi juga dengan kritis melihat

apakah keberadaan perusahaan telah berkontribusi positif terhadap peningkatan kesejahteraan

masyarakat dan juga apakah keberadaan perusahaan tidak menjadi bencana di tengah masyarakat

baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan kritis konsumen juga selektif melihat apakah

suatu perusahaan melakukan hal-hal tidak terpuji seperti perusakan lingkungan, eksploitasi

sumberdaya alam, manipulasi pajak dan penindasan terhadap hak-hak buruh. Tekanan yang kuat

dari masyarakat terutama di tengah masyarakat yang kritis mengharuskan perusahaan menata

kembali konsep bisnis mereka tidak sekedar berorientasi profit belaka tetapi juga harus memiliki

tanggung jawab sosial atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Corporate Social Responsibility.

Konsep dan praktek Corporate Social Responsibility sudah menunjukan suatu keharusan, para

pemilik modal tidak bisa lagi menganggap sebagai suatu pemborosan hal ini berkaitan

meningkatnya kesadaran sosial kemanusiaan dan lingkungan. Tuntutan untuk melaksanakan

program Corporate Social Responsibility makin tinggi termasuk perusahaan di Indonesia terutama

ketika hendak go international atau sekedar menjalin kerjasama dengan perusahaan dari Negara

maju. Biasanya yang ditanyakan oleh calon mitra bisnis adalah apa saja program Corporate Social

Responsibilitynya.

Sehubungan dengan adanya tuntutan dan kebutuhan akan CSR (Program Corporate Social

Reponsibility) yang merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan

sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru. Dengan adanya

Undang-undang ini, industri atau korporasi-korporasi wajib untuk melaksanakannya, tetapi

kewajiban ini bukan merupakan suatu beban yang memberatkan. Perlu diingat pembangunan suatu

negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan industri saja, tetapi setiap insan manusia

berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan pengelolaan kualitas hidup masyarakat.

Industri dan korporasi berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan

mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup. Kini dunia usaha tidak lagi hanya

memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), melainkan sudah

meliputi keuangan, sosial, dan aspek lingkungan biasa disebut (Triple bottom line) sinergi tiga

elemen ini merupakan kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan.

Namun, pada kenyataannya masih banyak perusahaan tidak mau menjalankan program-program

CSR karena melihat hal tersebut hanya sebagai pengeluaran biaya (Cost Center). CSR tidak

memberikan hasil secara keuangan dalam jangka pendek. Namun CSR akan memberikan hasil

baik langsung maupun tidak langsung pada keuangan perusahaan di masa mendatang.

Dalam proses perjalanan CSR biasanya terdapat beberapa masalah yang dihadapi, di antaranya

adalah :

1. Program CSR belum tersosialisasikan dengan baik di masyarakat.

2. Masih terjadi perbedaan pandangan antara departemen hukum dan HAM dengan departemen

perindustrian mengenai CSR dikalangan perusahaan dan Industri.

3. Belum adanya aturan yang jelas dalam pelaksanaan CSR dikalangan perusahaan.

Bila dianalisis permasalahan di atas yang menyangkut belum tersosialisasikannya dengan baik

program CSR di kalangan masyarakat. Hal ini menyebabkan program CSR belum bergulir

sebagaimana mestinya, mengingat masyarakat umum belum mengerti apa itu program CSR.

Untuk menjawab pertanyaan masyarakat umum, perlu dijelaskan keberhasilan program CSR baik

di media cetak, atau media elektronika dan memberikan contoh keberhasilan program CSR yang

telah dijalankan. Di samping itu peranan perguruan tinggi perlu ambil bagian dalam proses

sosialisasi ini, mengingat perguruan tinggi dapat sebagai agen perubahan dalam masyarakat.

Kerjasama ini dapat berupa penelitian, seminar, dan pemberdayaan masyarakat.

Bila dilihat masih belum jelasnya aturan dalam pelaksanaan CSR perusahaan menimbulkan

penafsiran sendiri, hal ini dapat dilihat dari masing-masing perusahaan yang memiliki program

CSR. Perlu diketahui program CSR yang terpenting adalah aturan yang mewajibkan programnya

harus berkelanjutan (sustainable). Melakukan program CSR yang berkelanjutan akan memberikan

dampak positif dan manfaat yang lebih besar baik kepada perusahaan itu sendiri berupa citra

perusahaan dan para stake holder yang terkait. Sebagai contoh nyata dari program CSR yang dapat

dilakukan oleh perusahaan dengan semangat keberlanjutan antara lain pengembangan Bio Energi,

Perkebunan Rakyat, dan pembangkit listrik tenaga air swadaya masyarakat.

Program CSR yang berkelanjutan diharapkan dapat membantu menciptakan kehidupan di

masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Setiap kegiatan tersebut akan melibatkan semangat

sinergi dari semua pihak secara terus menerus membangun dan menciptakan kesejahteraan dan

pada akhirnya akan tercipta kemandirian dari masyarakat yang terlibat dalam program tersebut,

sesuai dengan kemampuannya.