bejana v - olahan 3

Upload: varistinangon912

Post on 17-Jul-2015

343 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

VARIA FOTO

DAFTAR ISIDARI MEJA REDAKSI ............. 2 SAPAAN PROVINSIALPenanggung Jawab : Sr. Justien Tiwow JMJ Pengarah : Sr. Margaretha Toliu JMJ, Sr. Maria Makalew JMJ Staf Redaksi : Sr. Monika Kalangi JMJ, Sr. Brigtte David JMJ, Sr. Jeane Turangan JMJ, Sr. Monica Suparlan JMJ, Sr. Jeannette Tumuju JMJ.

* P. Mathias Wolff : Sang Mahaguru

Hidup Rohani Societas JMJ .............. 3

FOKUS

* PelaksanaanRAKORWIL & RAPIM Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (PERDHAKI) Tahun 2011... 8

* Ketua Panitia RAPIM 2011 Prof. Dr. Linda Rotty, SpPD, KHOM

* Ketua PERDHAKI Wil. Sulutteng: Dr. A. Tumbol, M.Kes

Kontributor : Sr. Agnes Tolok JMJ (Papua) Sr. Fransiska Rompas JMJ (Yogya) Sr. Agustine Sumaraw JMJ (Merauke) Sr. Jasintha Sondakh JMJ (Asosiasi Awam JMJ) Editor & Design : Varis Tinangon Alamat Redaksi : Jl. Sam Ratulangi No. 60 Manado 95111 - SULUT Telp : 0431 - 861548 Email : [email protected] Mobile : 0812 44 012 069

PESAN KAPITEL PROVINSI REFLEKSI & SHARING* Hitam Kulit, Senyum Manis * Religius Cilik

* KEPEMIMPINAN............................. 12

Akuni Wamena ................................ 17 Beraksi & Bersaksi ............................ 20

* Sebagian Anggota Panitia Rakorwil & Rapim RS Katolik Anggota PERDHAKI Tahun 2011

* Ketua Delegatus KWI - Kesehatan: Mgr. F. Sului, MSF

Untuk Kalangan Sendiri

* Komisi Spiritualitas ........................... 22 * Komisi Pendidikan ............................ 24 * Komisi Kesehatan ............................. 27

RUANG KOMISI

RUANG PEMBINAAN FIGUR

* Menjadi Pribadi Bermakna ................. 30* Sr. Agnes Lumi Komunitas yang Membahagiakanku: St. Anna ............ 32

SUDUT ASOSIASI AWAM JMJ ENGLISH CORNER* Suasana Acara Pembukaan dan Jamuan Kasih di Rumah Gubernur SULUT. * Diksusi Badan Pengurus PERDHAKI Pusat JakartaKeterangan Sampul: Gubernur Sulawesi Utara: DR. SH Sarundajang bersama Ketua Badan Pengurus PERDHAKI Jakarta: DR. dr. E. Widyastuti Wibisana, MSc, Ph.

* OASIS .......................................... 34 * The Art Of Waiting For Gods Time.... 37

PERISTIWA

* LUSTRUM Provinsi Manado .............. 38

Edi Edi i Edisi / / Thn. / Septembe- - Novemb r 2011 is Thn Thn. September November 2011 ptember b ovembe e ber Edisis5 5 Thn.nI. /I Septemberer Novembere2011

4 40 400

Edi Edis Edisi 5 Thn I September - November 2011 isi is Thn Thn. September Novemb 2011 n. September November ep mbe b ovember ov mbe Edisii 5 // Thn.. I // September - November 2011

1 1

DARI MEJA REDAKSIPembaca yang terkasih, Selamat bertemu dengan Buletin kita Bejana Provinsi Manado. Seorang pribadi yang bekerja bagai raksasa yakni Pendiri Societas JMJ, P. Mathias Wolff menghiasi halaman-halaman Buletin ini. Mengapa? Bukan karena ia seorang Film Star tetapi karena ia telah menjadi teladan dalam hidup rohani dan mendirikan Kongregasi yang berkarya di Belanda, India, Afrika, Roma dan Indonesia. Tanggal 31 Oktober ini kami akan mengenang 154 tahun wafatnya. Siapa dia? Simak penggalan sejarah hidupnya dalam Sapaan Provinsial Provinsi Manado dan Ruang Komisi Spiritualitas. Mungkin ketika ia berjuang mendirikan Societas JMJ, ia tidak pernah bercita-cita untuk dikenal di belahan dunia lain selain negara kelahirannya, Luxemburg dan wilayah misinya di Belanda. Kini pada kesempatan merayakan 154 tahun wafatnya, kita semakin mengenal dia, Sang Serigala Yang Mengerkah (Ravening Wolff). Informasi tentang Rakorwil dan Rapim Perdakhi Indonesia Tahun 2011 menjadi Fokus kita dalam Edisi 5 ini. Tak ketinggalan sharing dari suster-suster kita yang berkarya di Papua khususnya asrama maupun di Paroki untuk mempromosikan Panggilan khusus mewarnai halaman buletin kita. Sampai sekarang kita bertanya, mengapa JMJ sudah lama bekerja di Papua tapi sampai sekarang belum ada calon suster orang Papua? Sr. Agnes Tolok bersama dengan kru-nya di Papua mulai menanamkan panggilan khusus ini sejak dini... tapi koq di foto tidak ada orang Papua asli? Atau salah lihat kang...!!! Tahun 2012 merupakan Tahun Yobel (Yubileum) bagi TK dan SD Suster Manado yang ke-100. Telah hampir seabad JMJ berkiprah di Bidang Pendidikan di Bumi Nyiur Melambai. Simak beritanya pada Ruang Komisi Pendidikan. Kisah Lukisan The Praying Hands yang dimuat di Ruang g Komisi Kesehatan menambah bahan refleksi kita. Adik-adik kita dari adik Novisiat mensharingkan visi mereka ketika mereka memulai mulai masa pembentukan mereka. Mari kita dukung dengan doadoa kita agar visi mereka dapat tercapai. Peringatan Lustrum (Lima Tahun) Pemekaran Societas JMJ Provinsi Indonesia menjadi tiga Provinsi sudah tidak lama lagi. Kita ingin memaknai momentum ini dengan aneka kegiatan... selengkapnya... a... baca pada lembaran terakhir buletin ini. Semoga Rahmat dan berkat Tuhan menyertai kita semua....Mari berkarya bersama Tuhan Yang Empunya Dunia, Bagi Dunia Kepunyaan Tuhan... Selamat Membaca !!!Redaksi menerima tulisan dan berhak menyunting tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah isi.

Dewan Pimpinan Provinsi Manado mengajak kita semua mengunakan kesempatan perayaan lima tahun pemekaran ini secara internal melalui kegiatan reeksi, evaluasi serta doa khusus untuk Societas dan kegiatan-kegiatan eksternal yang berguna bagi orang lain. Pada tanggal 24 September 2011, DPP mengundang pemimpin-pemimpin komunitas dan anggota komisi-komisi untuk mengadakan rapat bersama di Panti Semadi. Semua peserta rapat merespons dengan antusias. Pada kesempatan itu di bentuk Panitia Perayaaan yang melibatkan pemimpin dan anggota komunitas, komisi-komisi dan Sahabat-Sahabat JMJ. Kegiatan-kegiatannya antara lain: 1. Doa bersama (Novena 9 Karakter P. Wolff, Novena Menjelang Pesta Keluarga Kudus, Novena HUT Provinsi ke-5) 2. On-Going Formation berdasarkan kelompok usia 3. Kegiatan Ilmiah: Seminar tentang Leadership, dan kesehatan. 4. Bakti Sosial di wilayah Sambiut-Banggai dan 2 desa di Sulut 5. Promosi Panggilan di wilayah Sulawesi Tengah 6. Kunjungan kepada orang tua suster yang berkarya di luar daerah. 7. Membuat Buku Prol Provinsi (2012-2017) 8. Kegiatan Puncak Perayaan yang akan dilaksanakan di Biara Walterus pada tanggal 31 Juli 2012. Kita syukuri dan maknai perayaan bersama ini sebagai momentum untuk reeksi dan meningkatkan kehidupan spiritualitas kita sehingga kita dapat menjadi Injil yang terbuka bagi dunia kepunyaan Tuhan.

Panitia Perayaan Lustrum vinsi Provinsi Manado

PETA SOCIETAS JMJ PROVINSI MANADOEdisi 5 / Thn. I / September - November 2011

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

2

39

PERISTIWA

SAPAAN PROVINSIAL

LUSTRUM PROVINSI MANADOak terasa kita kita telah memasuki Tahun ke-5 Pemekaran Societas JMJ Provinsi Indonesia menjadi tiga Provinsi (2007 31 Juli 2012). Pada kesempatan merayakan lima tahun (lustrum) pemekaran ini, Pemimpin Umum kita, Sr. Theresia Supriyati mengajak semua Provinsi Societas JMJ di Indonesia (Makassar, Jakarta dan Manado) untuk mengevaluasi Tujuan Pemekaran Provinsi supaya kita yang diberikan tanggung jawab untuk melaksanakannya terus menerus menyadari titik berangkat atau maksud pemekaran dan setia pada komitmen bersama tersebut. Untuk menyegarkan kembali sejarah pemekaran Provinsi Indonesia penting pada momentum lustrum ini kita mengkilas balik perjalanan proses pemekaran sehingga kita tidak kehilangan catatan sejarah yang melandasinya. Dalam Rekomendasi Tomohon, 2006 hal. 1-2 tertulis sebagai berikut: Pemekaran Provinsi Indonesia merupakan cita-cita dari para pendahulu kita. Dalam tiga Kapitel Provinsi Indonesia (1992, 1998, 2004) dan Rapat Pemimpin Komunitas dan Formator tahun 2003, Pemekaran Provinsi telah dibicarakan secara serius. Alasan dan motivasi pemekaran dirumuskan dalam Rapat Pemimpin Komunitas dan Formator 2003 dan Kapitel Provinsi 2004 dimana suara mayoritas mengusulkan bahwa sudah waktunya bagi Provinsi Indonesia untuk dimekarkan. Maka pemekaran Provinsi menjadi salah satu Keputusan Kapitel Provinsi 2004. Pada tanggal 21-23 Februari 2006 diadakan Lokakarya Pemekaran Provinsi didampingi oleh seorang Antropolog, Rm. Budi Susanto, SJ dan dihadiri oleh para suster yang mewakili bidang karya dan anggota lintas budaya berjumlah 30 orang. Dalam rapat tersebut juga dibentuk Tim Pemekaran Provinsi yang terdiri dari 10 orang untuk membantu DPP dalam menindaklanjuti Keputusan Kapitel Provinsi 2004 dan melakukan sosialisasi kepada seluruh anggota Provinsi. Pada tanggal 3 5 April 2006 Tim Pemekaran Provinsi mengadakan pertemuan di Makassar dengan agenda yang dibahas adalah studi keanggotaan Societas beserta data-data para suster dan dokumen-dokumen pemekaran Provinsi. Pada tanggal 1-2 September 2006, Tim ini mengadakan pertemuan yang khusus membahas hasil angket untuk mempelajari prioritas harapan yang menjadi kekuatan bagi komunitas-komunitas dikemudian hari. Selain itu, tim ini mempelajari tantangan dan ancaman yang ditemukan dalam jajak pendapat serta peluang untuk meningkatkan kualitas hidup dan pengembangan karya komunitas-komunitas. Tanggal 23-24 September 2006, setelah mendengarkan kesaksian dari beberapa anggota yang mewakili bidang karya, wilayah komunitas dan beberapa yunior disertai yang akhirnya melahirkan sebuah Rekomendasi yang disebut Rekomendasi Tomohon 2006Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

P. Mathias Wolff: Sang Mahaguru Hidup Rohani Societas JMJHidup rohani yang mendalam adalah kediaman paling istimewa bagi Roh Allah untuk tinggal dan berkarya

T

D

alam sebuah dialog tentang Kemiskinan yang diselenggarakan oleh sebuah stasiun TV swasta, seorang penonton lewat sambungan telepon langsung bertanya kepada Bapak yang sedang diwawancarai yang setiap hari bekerja sebagai seorang pemulung, Pak, bagaimana bapak bisa mencukupi kebutuhan Bapak beserta isteri dan kelima anaknya, padahal pendapatan Bapak hanya Rp. 15.000 per hari, itupun tidak menetap? Menjawab pertanyaan ini Sang Bapak hanya menjawab dengan singkat, Untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya, saya hanya datang ke tempat-tempat sampah sejak pagi, mencari sampah plastik yang bisa dijual dan selalu shalat setiap hari, hanya itu. Jawaban singkat dari Sang Bapak Pemulung itu mengungkapkan sebuah penghayatan sederhana dan keyakinan mendalam akan penyelenggaraan Ilahi dalam hidupnya dan keluarganya. Disadari atau tidak oleh Sang Bapak Pemulung tersebut, ia sungguh memiliki hidup rohani yang mendalam yang didasari atas pengalaman konkret yang ia alami.

Para Suster yang terkasih, Hidup rohani yang baik dan mendalam merupakan fondasi yang sangat diperlukan untuk hidup sebagai seorang biarawati JMJ. Pater Mathias Wolff, Pendiri Societas kita, sungguh menyadarinya. Ia menghayatinya dengan sangat mendalam. Ia merasa hidup rohaninya menjadi bahan bakar baginya dalam menghayati panggilan dan perutusannya. Pater H. Cloos, SJ dalam Serigala yang Mengerkah melukiskan dengan sangat indah bagaimana Pater Mathias Wolff menghayati hidup rohaninya, Hati begitu melekat kepada Allah sehingga baginya tidak ada lagi sesuatu yang dapat menyenangkannya, kecuali apa yang dikehendaki Tuhan. Dengan demikian, ia merasa diri dalam sebuah rdaus yang tidak mau ditinggalkannya lagi karena ia sadar bahwa segala-galanya itu diatur oleh penyelenggaraan Ilahi. Maka itulah yang lebih memberinya perasaan damai dibandingkan jika ia mengikuti kemauannya sendiri. Pater Mathias Wolff melekatkan dirinya pada Allah yang telah memanggilnya. Ia merasa bahwa Allah adalah kehendaknya; melaksanakan kehendak Allah adalah pekerjaan satu-satunya yang harus ia lakukan dalam tugas dan perutusannya. Ia menyadari bahwa ia tidak sendiri dalam melaksanakan perutusan itu. Ia menyadari bahwa Sang Ilahi setia mendampinginya sehingga apapun yang ia lakukan untuk misi perutusan itu adalah semata-mata demi kemuliaan Allah.Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

38

3

SAPAAN PROVINSIALPara suster yang baik, Penghayatan Pater Mathias Wolff yang sangat tajam dan mendalam dalam hal hidup rohani menjadi teladan dan inspirasi bagi kita, para suster JMJ di Provinsi Manado menjelang Pesta Pater Mathias Wolff tanggal 31 Oktober tahun ini. Sekurang-kurangnya ada tiga hal penting yang bisa kita teladani dari hidup rohani Pater Mathias Wolff, yaitu: menyangkal diri terus menerus, kegembiraaan dalam Tuhan dan persatuan dengan Tuhan dalam karya sambil bekerja. 1. Menyangkal Diri Terus-Menerus. Harus kita akui bahwa menyangkal diri tidak semudah seperti yang dikatakan atau dibayangkan. Kecenderungan kuat manusia sekarang ini, termasuk kita, adalah mengikuti dorongan untuk menyenangkan diri. Kecenderungan ini menjadi tantangan bagi kita sebagai biarawati yang telah mengikrarkan tiga kaul kebiaraan, kemurnian, ketaatan dan kemiskinan. Tawaran dunia dengan rupa-rupa kesenangan tentu menjadi godaan yang sangat menggiurkan bagi kita, apalagi saat tawaran-tawaran itu dirasa sungguh kita butuhkan. Pembenaran diri dengan menjadikan tugas perutusan sebagai alasan kita harus memenuhinya, pun kadang kita lakukan. Tentu ini tidak menjadi ajakan bahwa kita harus menjadi biarawati yang anti-sosial dan anti-dunia. Ini menjadi ajakan bagi kita untuk membuat discernment saat berhadapan dengan rupa-rupa tawaran yang mendatangi kita. Menyangkal diri adalah kuncinya. Menyangkal diri bukan berarti kita menolak semua yang berasal dari luar diri kita; menjadi seorang yang tidak normal, seakan-akan saya adalah seorang pribadi yang tidak membutuhkan apa-apa. Tentu sebagai seorang manusia kita memiliki kebutuhan-kebutuhan pribadi yang harus kita penuhi. Penyangkalan diri dalam hal ini adalah sebuah usaha dari kita untuk secara jernih dan suci menolak hal-hal dan tawaran-tawaran yang tidak penting, tidak mendesak dan tidak menunjang saya sebagai seorang biarawati, baik panggilan, maupun perutusan saya. Penyangkalan diri yang sempurna tidak hanya sampai Ada tiga hal penting pada menolak sesuatu, seakan-akan kita hanya pasif karena hanya menangkal saja. Sebaliknya penyangkalan yang bisa kita teladani diri yang sempurna harus sampai pada sikap memilih dari hidup rohani dan menempatkan diri pada disposisi batin yang benar. Pater Mathias Wolff, Berada pada disposisi batin yang benar berarti kita mampu yaitu: Menyangkal dan mau melakukan apa yang menjadi isi panggilan dan diri terus menerus, perutusan saya sebagai seorang biarawati JMJ. Bahkan Kegembiraaan dalam tentang ini Pater Mathias Wolff menulisnya dalam catatan Tuhan dan Persatuan hariannya. Ia mengatakan bahwa penyangkalan diri harus dengan Tuhan dalam sampai pada disposisi batin yang mau menanggung karya sambil bekerja. pengejaran, penghinaan dan kemiskinan agar semakinEdisi 5 / Thn. I / September - November 2011

ENGLISH CORNER

The Art Of Waiting for Gods TimeAllow me to share to all of you, my faithful readers of Bejana one of my reections I wrote in the occasion I made my annual retreat last month in Panti Semadi Tomohon. veryone has a wonderful dream for his/her life in the future. There is one who aspires to be a leader or get a good job or being a faithful sister (nun) in JMJ Society (like my dream), etc.. This is called vision. Yet, future is not ours. Future belongs to God. No one can say that what will happen in the future is denite. He/she can only dream, if God wishes to do it to me .... one day the dream will come true. When? Depending on Gods time. The only one work we must do in between when we start building ideals and the reality is waiting. Waiting for Gods time to realize our dreams. In the waiting period, our faithfulness and patience is veried, so do the quality of the dream. If later in the course of time, we leave even forget our dreams or ideals, then people will judge that the quality of the ideals is low, therefore we can easily abandoned. Instead, if we persist even ght for our dream then people will say that the dream has high quality so that we are willing to ght. During the time we learn the art of waiting. Waiting on Gods time when He will show His greatness. The time will train us to be patient and creative. Creative to use the time, creative to choose activities that could lead us to the ideals and so many new qualities will be born straight from the art of waiting. One can be a manager for herself in terms of arranging and managing his/her life, nances, times, relationships, love, ability, character, etc.. You can imagine what would happen if a person can utilize the waiting time creatively. He/she can be a leader like his/ her previous ideals. With such a good personal qualities, he/she can get good job and of course like my dream, I can be a good sister. Our dreams will come true depending on how we utilize the time of waiting. Minimally, one becomes a faithful person who entrusted his/ her future in Gods Providence, then,......... the more will be added to you, says God Let us use the time of waiting when our Lord shows His greatness in our lives. It must be amazing experience for us. Just Try!

E

Sr. Monika K.Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

4

37

SUDUT ASOSIASI AWAM JMJkebersamaan dan keceriaan yang terhimpun setiap bulan menjadi motivasi untuk semakin berkomitmen: ubahlah diriku menjadi diri-Mu sendiri. Oleh karena itu, apapun panggilan hidup kita, apapun profesi hidup kita ketika kita menjadikan tugas dan tanggung jawab kita sebagai bagian dalam melaksanakan kehendakNya yang suci inilah satu-satunya kebahagiaan kita di dunia ini. Semua itu hanyalah sarana dari Tuhan untuk mengubah kita menjadi Diri-Nya sendiri agar kita dapat hidup di dalam Dia. Bagaikan seorang kalifah menemukan Oasis di tengah padang gurun... Sebuah kebahagiaan yang tak dapat terkatakan.

SAPAAN PROVINSIALberubah menjadi serupa dengan Kristus, Rajaku yang tersalib. Menurut Pater Mathias Wolff, ukurannya adalah bahwa semua yang kutolak dan kupilih dalam hidup dan panggilan saya harusnya membuat Aku mengalami bahwa aku diterima oleh Tuhan dengan segala kelemahanku Apapun yang aku pilih, dan apapun yang aku tolak harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam bahasa Konstitusi Kita, Lepas bebas dari segala milik sendiri, jasmani maupun rohani, kita ingin mengabdikan semua yang kita miliki dan yang ada pada kita kepada kepentingan bersama. (Konst. No. 7). 2. Kegembiraan dalam Tuhan. Pater Mathias Wolff adalah seorang yang humoris. Salah satu loso hidupnya adalah hadir bagi orang lain dan membawa kegembiraan. Pater Mathias Wolff mewartakan Injil Tuhan dengan cara yang lain. Ia bisa membuat orang tertawa terbahak-bahak dengan cerita-ceritanya. Ia menyadari bahwa umat yang ia layani berada dalam tekanan dan ketakutan karena situasi sosial dan politik yang tidak menentu, karena itu ia tampil membawa kegembiraan dan senyuman bagi mereka. Di sisi lain kegagalan dan tantangan yang ia alami, banyak kali ia hadapi dengan penuh humor, sehingga masalah yang berat seakan-akan menjadi ringan dan bisa diselesaikan. Sebagai seorang biarawati JMJ kita diserahi tugas dan tanggung jawab. Ada yang berkarya di bidang kesehatan, pendidikan, pastoral, sosial, ada yang sementara menjalani studi dsb. Tidak bisa dipungkiri bahwa tanggung jawab itu kadang membuat kita terbebani, merasa berat melangkah, membuat hidup kita penuh seakan-akan tiada waktu lagi bagi kita untuk refreshing. Kalaupun ada waktu senggang pikiran kita kadang juga masih tertuju pada pekerjaan dan tugas-tugas yang belum selesai. Kita menjadi tegang dan tidak lagi bergembira dan tersenyum. Dari Pater Pendiri, kita belajar untuk menghadapi segala beban pekerjaan, tantangan, dan kegagalan dengan humor dan penuh kegembiraan. Perkataan St. Ignatiuslah yang menjadi kekuatan dari Pater Mathias Wolff, Aku mau bahwa kalian senantiasa ramah dan bergembira dalam Tuhan. Orang yang sudah menyerahkan diri kepada Tuhan tak lagi mempunyai alasan untuk bersedih; ia mempunyai banyak alasan untuk bersuka-ria. Untuk itu, kita sendiri bisa bertanya dalam diri kita dan mengukurnya sambil bertanya: sudahkah saya tersenyum hari ini? Bekerja dengan gembira, menikmati lingkungan karya kita akan membuat kita enjoy dalam melaksanakan tanggung jawab yang kita pikul berapapun beratnya. Apakah kehadiranEdisi 5 / Thn. I / September - November 2011

Sahabat Yoyok Dwi Prasetya, SS, B.Th.PENJELASAN YANG INDAH.... Sambungan Hal. 31Pernahkah kau merasakan pada suatu saat, ketika kau sedang duduk di suatu tempat, tiba-tiba kau merasa seolah sedang melakukan sesuatu yang sangat menyenangkan bagi orang yang paling kau sayangi? Itulah Tuhan..... Ia bicara kepadamu melalui bisikan Roh Kudus. Pernahkah kau alami, saat kau sedang memikirkan seseorang yang telah sekian lama tak bertemu, tiba-tiba saja, kau melihatnya di suatu tempat atau menerima telepon atau sms dari orang yang kaupikirkan itu? Itulah Tuhan.... tak ada sesuatu pun yang terjadi secara kebetulan... Pernahkah kau menerima sesuatu yang indah, yang bahkan kau tak pernah memintanya, seperti sejumlah tertentu uang yang ditransfer ke rekeningmu atau dikirimkan untukmu, yang secara misterius tak dapat kaujelaskan, atau selembar kupon berhadiah yang harus kautukarkan ke suatu departemen store. Hadiah itu seperti suatu barang yang sangat kauinginkan dan selama ini tak pernah kaudapatkan ....? Itulah Tuhan ..., Ia sangat memahami keinginan yang muncul dalam hatimu. Pernahkah kau mengalami suatu situasi kebuntuan, tiada jalan keluar, dan tak tahu bagaimana kau mengatasinya, namun tiba-tiba kau merasakan sesuatu kelegaan karena kau dapat terlepas dari beban-beban itu. Itulah Tuhan ...., Ia membawamu melewati kesedihan itu untuk menyaksikan hari-hari yang cerah. Pernahkah kau berpikir bahwa tulisan ini akhirnya pada suatu saat sampai ke tanganmu? Apakah pernah kita sama-sama janjian untuk saling berjumpa, meski hanya lewat kata-kata? Untuk segala yang kita lakukan, kita pantas bersyukur kepada-Nya, dan karena berkah syukur itu akan diteruskan secara berlipat ganda. Biarlah kebaikan ini terus mengalir secara abadi. Tersenyumlah ... karena senyum yang tulus merupakan pariwara ampuh bagi Tuhan ... karena itu akan membuat keajaiban bagi orang-orang yang mendapatkannya.

Proses Kehidupan ibarat 2 jenis tuts piano. Ada yang putih dan ada yang hitam. Tuts putih melambangkan bahagia. Tuts hitam melambangkan duka. Tapi jika keduanya dipadukan dalam rangkaian nada akan membentuk melodi yang indah. Belajarlah memahami proses kehidupan secara menyeluruh bukan dilihat satu per satu.

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

36

5

SAPAAN PROVINSIALsaya membawa kegembiraan bagi orang-orang yang ada di sekitar saya? Orang bijak mengatakan, Bekerjalah dengan gembira karena hal itu dapat menolong anda mengatasi hal-hal yang membosankan, menghadapi hal-hal yang tidak menyenangkan, menyesuaikan diri dengan hal-hal yang tidak terduga dan tetap tersenyum dalam keadaan yang sulit. 3. Persatuan dengan Tuhan dalam Karya sambil Bekerja. Sebagai seorang Ignatian, Pater Mathias Wolff sungguh menghayati apa yang diungkapkan oleh St. Ignatius, Allah mencurahkan anugerah-Nya kepada kita. Ia mendekati kita dalam segala hal dengan cinta kasih-Nya. Dalam segala hal Ia bekerja untuk kita. Di dalam karya itu Ia memberikan Diri-Nya. Maka, dalam segala hal kita harus mencari Allah, dalam segala hal kita harus mencintai Dia; dan semua itu harus kita cintai dalam Dia. Bagi orang yang dalam segala hal ingin mengabdi Allah, segala aktivitas itu menjadi doa. Senada dengan apa yang ditegaskan oleh St. Ignatius, Konstitusi kita juga menegaskan, percaya dengan iman bahwa Tuhan sama dekatnya dalam doa, seperti dalam pelbagai macam pelayanan kepada sesama, hingga kita berkontemplasi di dalam karya, dan pekerjaan kita penuh diresapi dengan pengalaman Allah tak bedanya dengan doa kita (Konst. No. 3). Pengalaman kita dalam melaksanakan karya pelayanan dan perutusan hendaknya menjadi pengalaman kita bersama Allah. Di dalam tugas itulah kita meneguhkan panggilan kita; di dalam tugas itulah kita semakin intim dengan Allah, karena di dalam karya seperti itu kita bersatu dengan Allah yang sedang berkarya dalam diri kita. Hal ini pun memang menjadi harapan dari Pater Mathias Wolff sebagai Pendiri kita sebagaimana diajarkan dalam Konstitusi Kita Seperti Tuhan kita Yesus Kristus hidup di tengah-tengah manusia, begitu juga seorang suster Societas Yesus, Maria, Yosef dalam hidupnya tidak berbeda dengan orang lainnya. Tetapi seperti Tuhan sebagai Putera Allah bersatu dengan Bapa, begitu pula seorang suster harus bersatu dengan Tuhan dalam perhatian serta cintanya. Dicengkam oleh Tuhan, dalam hati ia selalu membina kesediaan, yang mempengaruhi segala pekerjaan, menjiwai agar selalu berpedoman pada kemuliaan Allah yang lebih besar (Konst. No. 17) Sebagai seorang JMJ, melaksanakan karya yang dipercayakan kepada kita berarti kita juga menemukan Allah dalam karya itu. Kita tidak bekerja untuk bekerja. Kalau seperti itu, kita akan menjadi seorang biarawati yang tidak seimbang karena kita terfokus pada doing-nya. Dalam doing kita berusaha untuk being; dalam karya kita berusaha menemukan Allah dan menjadi seorang JMJ dengan segala kharisma dan spiritualitasnya. Para Suster yang terkasih, Mendalami penghayatan Pater Mathias Wolff dalam hidup rohaninya merupakan sebuah retret istimewa menjelang Pesta Mathias Wolff pada 31 Oktober tahun ini. Besar harapan bahwa sapaan ini menjadi ajakan dan gerakan bersama untuk memperkokoh hidup rohani kita sebagai biarawati-biarawati JMJ Provinsi Manado. Kita harus memiliki keyakinan bahwa kita adalah orang-orang pilihan Allah yang dipercayakan untuk SocietasEdisi 5 / Thn. I / September - November 2011

SUDUT ASOSIASI AWAM JMJUntuk itulah, melalui doa kecil ini, Sang Pendiri mengingatkan kepada kita untuk tiada henti memohon rahmat-Nya untuk setiap detik, setiap menit, setiap jam, bahkan setiap hari, agar diri kita dapat diubah menjadi diri-Nya sendiri Agar aku boleh hidup di dalam Dikau. Kerinduan manusia untuk selalu merasakan kebahagian menjadi motivasi kita untuk selalu dapat hidup di dalam Tuhan. Manusia terus berusaha mencari dan terus mencari, bahkan kita sering direpotkan hanya sebatas mencari. Kita mungkin lupa bahwa apa yang dicari sebenarnya hanyalah sederhana. Kunci yang dibutuhkan untuk membukanya hanyalah dengan mengatakan Yes!!!... Ya!!!. Tidak hanya hidup di dalam Tuhan tetapi Hanya untuk Dikau saja. Tiada Allah lain, tiada pribadi utama yang lain. Seluruh hidup kita hanya untuk Dia saja. Penggalan doa ini menegaskan kembali akan komitmen kita, ketika mengatakan Ya!!! dengan secara tegas pula mengatakan Tidak kepada yang lain. Dosa bagaikan bayangan yang ikut ke mana kita pergi, seharusnya kitalah yang memimpinnya. Namun sering manusia justru dipimpin olehh sang bayangan itu sendiri. Ia menjadi tidak berdaya karena kekuatan sang bayangan itu. Atau karena ia terpana dengan bentuk sang bayangan yang begitu menarik perhatian. Ia tak berdaya. Melaksanakan kehendak-Mu yang suci... Menjadi sebuah keputusan ketika kita mengatakan Ya!!! Besar godaan untuk melaksanakan kehendak manusia sendiri beralaskan kehendak Allah. Kehendak Allah hanya digunakan sebagai alas bagi kehendak manusia. Ad Maiorem Dei Gloriam (hanya untuk kemuliaan Tuhan) dari St. Ignatius Loyola menjdai kesimpulan akan keputusan manusia agar ia boleh merasakan kebahagiaan. Menjadi tidak tenar karena kemuliaan Allah lebih dari segalanya merupakan tindakan dari sebuah keputusan yang diambil. Melalui kehidupan dan karya kita, sesama hendaknya lebih mengenal Bapanya daripada diri kita. Bapa mengasihi manusia yang tampak dalam diri kita. Ketika sesaa mengenal-Nya melalui diri kita, inilah menjadi satu-satunya kebahagianku di dunia ini... Menjadi seorang Sahabat Jesus Maria Joseph adalah sebuah keputusan di tengah berbagai kemungkinan keputusan dan tawaran kehidupan duniawi yang lain. Doa kecil dari sang pendiri mengingatkan kembali akan komitmen dari sebuah keputusan. Komitmen yang sama juga dihidupi oleh para suster tarekat Jesus Maria Joseph. Ketika kita berkeinginan untuk menjdi tenar... Bukan di sini tempatnya. Ketika kita ingin sebuah pekerjaan... Mungkin kita salah alamat untuk mengirim formulir. Ketika kita ingin mendapat pelayanan lebih... mungkin salah, kita menjadi majikan di sini.... ketika kita ingin hidup yang enak.... mungkin kita bermimpi di tempat yang salah. Ketika kita ingin menjawab Ya!!!... Sahabat-sahabat Jesus Maria Joseph menjadi salah satu wadahnya. Ketika kita ingin melayani di sinilah kita diubah menjadi serupa dengan Tuhan sendiri, menjadi konsekuensi dari sebuah komitmen. Dalam komunitas ini, terbentuklah kesediaan untuk mau diubah, ditempa dan dibentuk. Syukur kepada Tuhan bahwa komunitas yang pada awalnya hanya merupakan sebutir benih yang ditabur, melalui kehidupan bersama orang-orang yang memiliki komitmen bersama membangun kehidupan spiritualitas yang khas sebagai kaum awam. Sharing, doaEdisi 5 / Thn. I / September - November 2011

6

35

SUDUT ASOSIASI AWAM JMJ

SAPAAN PROVINSIALJMJ Provinsi Manado. Karena itu, marilah kita memperkaya diri kita dengan buah-buah rohani sebagaimana yang menjadi kharisma dan spiritualitas Societas kita. Kita harus percaya dan yakin bahwa bila kita memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk semakin menghayati dan memancarkan spiritualitas dan kharisma JMJ, pasti kita bisa membuat dunia ini semakin berwajah Allah. Seorang bijak mengatakan Dunia ini terus bergerak bukan hanya karena kerja keras para pahlawannya yang hebat, tapi juga oleh banyaknya perbuatan baik dan doa yang terucap dari bibir setiap orang yang memiliki kedalaman hidup rohani. Rev. Pater Mathias Wolff, SJ, Disertai ucapan syukur yang mendalam dan kekaguman yang penuh hormat. Kepadamu kami memperlihatkan keberadaan JMJ Provinsi kami yang sebenarnya. Dengan langkah yang tegas bersama Tuhan yang empunya dunia, kami sungguh melangkah melampaui dunia kepunyaan Tuhan. SELAMAT PESTA PENDIRI PATER M. WOLFF, SJ. SATU HATI MEMBANGUN PROVINSI.

OASISepenggal doa yang telah diwariskan oleh Sang Pendiri memiliki makna yang amat mendalam. Ketika kita hanya mengucapkannya seperti air mengalir, makna itu tidak akan pernah tersirat. Namun ketika kita mengucapkannya dengan keseluruhan kehidupan kita, maka kita akan merasakan kedahsyatannya. Pernah terlintas dalam diri sebuah pertanyaan kecil, Mana mungkin diriku bisa menjadi diri Tuhan sendiri? Nonsense!!!... Hal yang tidak mungkin terjadi! Sering diri ini hanya bercermin bahwa diriku berbeda dengan Tuhan. Keperbedaan inilah yang sering, bagi manusia, dijadikan alasan bahwa kita ini bukanlah sempurna sehingga keberdosaan, dalam hal apapun, menjadi hal yang biasa dalam kehidupan ini. Hari ini buat, esok pun buat. Ah kita ini kan lemah.... Banyak komentar bernada demikian untuk meng-amin-kan kedosaan kita. Tuhan ubahlah diriku menjadi Diri-Mu sendiri... memiliki tempat yang tepat untuk kehidupan kita yang seperti ini. Justru karena keterbatasan manusialah sehingga doa ini amat berarti. Kita sering mendengar sebuah ungkapan, Bagi manusia tidak mungkin, tapi bagi Allah tiada yang mustahil. Jangankan memindahkan gunung, meredahkan angin taufa, menghidupkan orang mati, Tuhan pun bida mengubah diri kita. Hanya satu syarat yang Ia minta, yaitu jawaban, Yes!!!, Ya!!!, Amin!!! justru inilah syarat terberat bagi manusia. Yes berarti secara total dan dengan seluruh kehidupan kita menyatakannya. Bukan hanya di pikiran, bibir, hati, tapi juga melingkupi seluruh hidup dan tindakan kita. Ya, berarti mengatakan tidak terhadap yang lain. Sata kata yang mudah terucapkan namun sulit diterapkan. Sulit karena kadang manusia semakin bersahabat dengannya. Bagaikan bayangan yang tak dapat dipisahkan dari sang tuannya. Ke mana kita pergi, bayangan pun setia mengikuti.Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

Tuhan ubahlah diriku menjadi Diri-Mu sendiri.. Agar aku boleh hidup di dalam Dikau.. dan hanya untuk Dikau saja.. Melaksanakan kehendak-Mu yang suci.. Menjadi satu-satunya kebahagiaanku di dunia ini..

S

Sr. Justien Tiwow, Soc. JMJ

Seorang bijak mengatakan: g j g Dunia ini terus erus bergerak bukan berge hanya karena kerja keras para na kerj pahlawannya yang hebat, a y tapi juga oleh banyaknya a o perbuatan baik dan doa n b yang terucap dari bibir setiap orang yang memiliki d i bibi ti kedalaman hidup rohani.

34

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

7

FOKUS

FIGURSelain itu membantu beasiswa dan semenisasi beberapa rumah dari mereka yang sangat membutuhkan. Ada keluarga muslim yang kami bantu menyekolahkan anak-anak mereka di Akper dan sekarang sudah berhasil dan menjadi PNS. Satu pengalaman menarik dalam perjalanan panggilan saya di bidang sosial adalah mengubah manusia menjadi lebih baik. Ada seorang preman di Makassar bernama Acala. Pada waktu itu ia dikejar polisi karena tindakan kriminal yang ia buat. Ketika ia dikejar polisi, ia menceburkan diri di telaga kangkung. Untuk bisa bernafas, ia memotong batang kangkung dan memasang dihidungnya supaya ia dapat bernafas sambil berendam dalam air. Untuk menghantar dia pada perubahan, kami mempekerjakan dia sebagai penjaga pintu di asrama Akper Makassar dan membersihkan halaman di sekitarnya. Di lingkungan itulah ia menunjukkan perubahan. Ia bekerja dengan baik. Satu waktu, ia meminta ijin untuk mencari pekerjaan lain di Papua. Dalam kegiatan sosial, hal yang melekat dalam pekerjaan itu adalah resiko. Saya pernah sekali masuk pengadilan karena perbuatan membantu orang. Untuk kisah itu... panjang ceritanya... Namun di dalamnya saya belajar berjuang... dan kalau saya tahun ini merayakan 25 tahun membiara, itu karena karya agung Tuhan dalam hidupku. Seperti saya katakan dalam ucapan terima kasih kami pada Perayaan Pesta Perak bahwa selama 25 tahun ada suka dan dukanya. Pengalaman di angkatan kami Ada yang jatuh dan bangun, tapi ada yang jatuh dan tak bangun-bangun, atau bangun di tempat lain Karena itulah kami tinggal 10 orang. Sekarang saya tinggal di komunitas St. Anna sebagai pemimpin komunitas. Kalau ditanya apakah saya krasan di komunitas ini, saya harus katakan bahwa komunitas ini yang paling membahagiakan saya. Mungkin karena banyak waktu saya tinggal dengan mama saya sejak papa saya meninggal. Karena itu menemani dan merawat suster-suster senior merupakan hal yang membahagiakan saya. Banyak teladan baik yang mereka ajarkan kepada saya terutama kesetiaan mereka dalam panggilan dan dalam keseharian mereka yaitu hidup doa dan ketaatan kepada pimpinan. Walaupun saya masih jauh lebih muda dari mereka tetapi mereka menghargai saya sebagai pemimpin komunitas. Memang kadang-kadang ada salah paham di antara mereka karena maklumlah so payah hallo-hallo (tuli) tapi saya biasanya hanya bergurau saja dan berlalulah kesalahpahaman itu dan berganti menjadi kelucuan. Itulah hidup. Tergantung bagaimana kita menyikapinya dan memberi makna. Saya berterima kasih kepada semua saja yang telah mendukung dan mendoakan saya dan juga rekan-rekan saya dalam menapaki panggilan suci ini. Semoga Tuhan memberkati dengan rahmat berlimpah!

Pelaksanaan Rapat Koordinasi Wilayah (RAKORWIL) dan Rapat Pimpinan (RAPIM) Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia (PERDHAKI) Tahun 2011RAKORWIL diikuti oleh ke 33 Pengurus Perdhaki wilayah seIndonesia dan Pengurus Perdhaki Pusat. Jumlah Peserta RAKORWIL sebanyak 54 orang. Acara berlangsung sejak tanggal 3 Agustus 2011 siang hari yang dibuka oleh Badan Pengurus Perdhaki pusat Sr. Marita CB. Pada acara RAKORWIL ini setiap Perdhaki Wilayah memaparkan Program yang sudah dilaksanakan dan Program yang menjadi rencana untuk 1 tahun kedepan. Dengan mendengarkan: arahan, panduan dan masukan dari para pakar, peserta terlibat dalam diskusi yang alot terutama

erdhaki Wilayah Sulutteng menjadi tuan rumah pelaksanaan RAKORWIL dan RAPIM Rumah Sakit Katolik anggota Perdhaki pada tanggal 3-7 Agustus 2011. Kepercayaan yang diberikan oleh Perdhaki pusat Jakarta ini, ditanggapi dengan kerja keras dari Panitia Pelaksana yang terdiri dari para Suster JMJ, para dokter dan karyawan/ti yang berkarya di unit-unit Kesehatan Perdhaki Wilayah Sulutteng, yang merupakan unit kesehatan dibawah pengelolaan Yayasan Ratna Miriam. Hasil kerja keras Panitia berbuah manis yaitu acara yang dilaksanakan di Hotel Peninsula Manado, terselenggara dengan baik dan sukses.

P

Terima Kasih ... Tetap Semangat Suster !!!

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

8

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

33

FIGUR

FOKUStentang Tema RAKORWIL yaitu: Peran Perdhaki Wilayah dalam membantu Unit-unit anggota memenuhi ketentuan-ketentuan Undang-Undang dan peraturan Pelaksanaannya. Beberapa hasil rangkuman RAKORWIL adalah : Masih banyak BP/RB kita belum sesuai dengan Permenkes tentang Klinik terutama terkait dengan : 1. SDM (Dokter, Apoteker, D3 Perawat), 2. Peralatan dan, 3. Pembuangan air limbah (IPAL). Solusi yang ditawarkan adalah : 1. Bagaimana Perdhaki Wilayah melakukan pendekatan dengan Fakultas Kedokteran setempat, mengkomunikasikan dengan PJMPKFKI (Pembinaan Jaringan Mahasiswa Pembinaan Katolik Fakultas Kedokteran se-Indonesia). 2. Pembentukan konsorsium antar unit se-wilayah dan memikirkan sumber pembiayaan agar para SDM mendapat imbalan yang layak. 3. Perlu adanya inovasi dalam pelayanan. 4. Kerja sama yang kuat dengan Pemerintah, Keuskupan dan pihakpihak lain yang terkait. RAPIM (Rapat Pimpinan) Rumah Sakit Katolik anggota Perdhaki dilaksanakan pada tanggal 4 s/d 7 Agustus 2011 di Convention Hall Hotel Peninsula Manado, yang diikuti oleh:Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

Sr. Agnes Lumi KOMUNITAS YANG PALING MEMBAHAGIAKANKU: ST. ANNASaya pikir orang yang mengenal saya selain rekan-rekan suster saya dan, orang Kolongan adalah daeng becak di Makassar. Ini yang membahagiakan saya bekerja dalam bidang sosial. Tapi ada yang paling membahagiakan....aya masuk biara pada tanggal 16 Agustus 1986 bersama dengan 17 rekan saya yang lain. Sekarang ini kami tinggal ber-10 yang merayakan Pesta Perak Hidup Membiara tahun ini. Hidup sebagai seorang JMJ memang ada suka dan dukanya dan yang paling banyak saya alami adalah sukanya. Mengapa? Lihat saja dari penampilan.... kalau saya mengatakan bahwa saya tidak bahagia, orang tidak akan percaya kalau melihat saya. Dan memang demikian adanya. Saya menjalani 25 tahun hidup membiara, saya harus katakan bahwa saya bahagia. Tantangan memang tidak pernah beranjak dari hidup manusia, tapi saya melihat tantangan sebagai peluang dan kesempatan untuk mendewasakan saya, sehingga saya kelompokkan dalam kesempatan berahmat yang diberikan oleh Tuhan kepada saya sehingga saya enjoy saja menjalaninya. Selama 25 tahun sebagai seorang JMJ, saya paling banyak berkecimpung dalam karya-karya sosial pastoral seperti asrama, Panti Semadi dan yang berwarna lain adalah studi di Tarakanita bidang Sosial, dapur dan komunitas St. Anna. Selama 13 tahun saya hidup di komunitas Stella Maris Makassar. Di sanalah saya berkenalan dengan para daeng becak ketika kami membuka kegiatan sosial Peduli Kasih. Pada waktu itu kami membeli becak dan memberikan kepada para daeng becak dengan pengembalian per hari hanya Rp. 1000,-.Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

S

284 peserta yang mewakili unsur: Pemilik RS (Tarekat atau Keuskupan), Pengelola dan Pimpinan manajemen sekitar 84 Rumah Sakit Katolik Anggota Perdhaki di seluruh Indonesia. Tema Rapim adalah: Upaya Rumah Sakit Katolik dalam memenuhi Ketentuan Undang-Undang dan Peraturan Pelaksanaannya. Yang membedakan kegiatan-kegiatan Rapim RS kali ini dengan Pertemuan Rapim RS pada tahun-tahun yang lalu adalah : Misa Syukur dilaksanakan di Gereja Katedral Manado dan acara pembukaan resmi yang dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Provinsi Sulawesi Utara. Misa syukur pembukaan RAPIM dipimpin langsung oleh Delegatus KWI Mgr. F. Sului, MSF dan Mgr. Josef Suwatan MSC (Uskup Manado) dengan didampingi oleh Pst Herry Merung, MSC dan Pst. Petrus Handoko.

32

9

FOKUSKegiatan selama Rapim RS yaitu: 1. Sidang Pleno yakni: Mendengarkan masukan dari para pakar di lingkungan Perdhaki a.l : Dr. Roy Tjiong, Prof. Dr. A. Herkutanto, SH, FACLM, Sr. Marita CB, Dr. Albert Hendarta MPH, DR. Dr Stephanus Indrajaya, MPH, DR.Dr. Widiastuti Wibisana, Drs. Jos Gustama, Prof. Hiro Tugiman, Ibu Rosita SE Ak, Dra Nani Sukasediati Apt; dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu: Dra. Marlina Ginting dan Dra. Theresia Indrawati; pakar dari luar negeri yaitu dari Mt. Alvernia Hospital Singapore Ms. Han Mey Ching. 2. Diskusi kelompok tetap dilaksanakan. Hasil Kesepakatan Bersama pada Rapim tersebut antara lain secara garis besar adalah: 1. Semua Pimpinan Rumah Sakit Katolik harus menyadari: Pentingnya melakukan pembenahan internal sesuai dengan perundang-undangan dan perkembangan mutu pelayanan Rumah Sakit ke masa depan. 2. Perdhaki Pusat harus memfasilitasi dan memberikan advokasi kepada Pemerintah agar Rumah Sakit Swasta mendapat perhatian khusus. 3. Manajemen keuangan Rumah Sakit perlu mengacu pada Akuntansi Rumah Sakit anggota Perdhaki. 4. Semua Rumah Sakit Katolik harus terakreditasi. 5. Peningkatan kerja sama dengan Bagaimana kami mengusahakannya?

RUANG PEMBINAAN* Setia dalam hidup doa, renungan, dan berusaha untuk mengembangkan kehidupan rohani dan kepribadian. * Membatinkan Kitab Suci, dan doa/devosi * Mendalami Konstitusi dan Statut Umum * Berkomunikasi dengan baik dan santun. * Bersedia membina dan dibina. * Belajar dari pengalaman dan mereeksikannya * Terlibat aktif dalam komunitas * Saling mendukung dan menghargai keunikan. * Menghayati Kharisma kesiapsiagaan Apostolis dalam kehidupan sehari-hari melalui tugas-tugas sederhana. Kami menyadari bahwa kami membawa harta terindah dalam bejana tanah liat. Cita-cita kami akan teruji dalam hidup. Semoga Tuhan berkenan membentuk kami sesuai dengan rencana-Nya dan menguatkan motivasi dan kehendak kami.

Pelaksanaan pembukaan di rumah Dinas Gubernur berlangsung meriah dan penuh keakraban. Gubernur DR. S.H. Sarundajang, Wakil Gubernur Drs Jouhari Kansil, MPd, Bupati Minahasa Utara Drs. F. Sompie Singal, MBA juga berkenan hadir. Acara diawali dengan laporan Ketua Panita Prof. dr. Linda Rotty, SpPD, KHOM, sambutan Ketua Badan Pengurus Perdhaki DR. Dr. E.Widyastuti Wibisana, MSc(PH) dan Sambutan sekaligus membuka secara resmi oleh Gubernur DR. Sinyo Harry Sarundajang. Acara diselingi oleh atraksi-atraksi tarian daerah Sulawesi Utara dan diakhiri dengan santap kasih bersama. Seluruh kegiatan pembukaan di rumah Dinas Gubernur merupakan bantuan dan partisipasi dari Gubernur.

Sr Mariana Maria Terok, Sr. Bernadeta Mariana Meri, Sr. Novike Sondakh.PENJELASAN YANG INDAH.... Sambungan Hal. 21Tentu saja, I love your cake. Nih, cicipi mentega ini, kata ibunya menawarkan. Yaiks, ujar anaknya. Bagaimana dengan telur mentah ini? Youre kidding me, Mom! (Engkau mempermainkan aku, Ma!) Mau coba tepung terigu atau beking soda? Ma, semua itu menjijikan!! Lalu ibunya menjawab. Ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak. Tuhan bekerja dengan cara yang sama. Sering kali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi, Tuhan tahu, jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dengan rancangan-Nya, segala sesuatunya akan menjadi indah, tepat pada waktunya. Kita hanya perlu percaya bahwa proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita. Tuhan teramat sangat mencintai kita. Dia mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat, kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkan-Nya, Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.... >>>

BACA.. PERNAHKAH .... Hal. 36

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

10

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

31

RUANG PEMBINAAN

FOKUSPemerintah di daerah masing-masing serta pihak-pihak terkait lainnya. Pada tanggal 9 Agustus 2011 para peserta mengadakan wisata di kawasan taman laut Bunaken. Mengenai kunjungan ke Bunaken, banyak cerita yang muncul dari para peserta yaitu dari mengagumi keindahan taman laut Bunaken dan berjanji akan kembali entah kapan, tetapi ada juga peserta yang merasa sangat tersiksa akibat tidak biasa laut. Selama kegiatan Rapim RS berlangsung, seorang peserta Sr. Erminolda Situmeang, SCMM terganggu kesehatannya, sehingga harus dirawat selama 1 hari di RSUP Prof. Dr. Kandouw - Malalayang Manado, kemudian dipindahkan ke RS Gunung Maria Tomohon yang dirawat selama 5 hari; syukur kepada Tuhan Sr. Erminolda boleh sembuh dan pulang ke Medan.

MENJADI PRIBADI BERMAKNAengawali masa Novisiat, kami diberikan pertanyaan reeksi untuk membantu kami menjalani masa pembinaan ini. Pertanyaannya nampak sederhana namun ternyata sulit dijawab yakni Apa visi pribadi suster selama masa pembinaan ini dan bagaimana suster mengusahakannya dalam hidup sehari-hari? Dalam reeksi yang kami jawab secara pribadi dapat kami tarik benang merah kesamaan cita-cita yang tentu saja akan kami tempatkan Visi Novisiat sesuai dengan Konstitusi dan regulasi Societas JMJ. Visi kami (Novis Angkatan 2011): Menjadi pribadi yang memiliki kedalaman batin dan berkepribadian sebagai religius. Ciri-cirinya adalah: 1. Pribadi yang memiliki kedalaman batin: * Sadar bahwa saya milik Allah sehingga saya hidup sesuai dengan kebenaran baptis kami. * Percaya bahwa Yesus selalu hadir dalam diri saya, sesama di sekitar saya dan dalam setiap peristiwa hidup. * Bersatu dengan Kristus dalam doa * Mengandalkan Yesus dalam kehidupan panggilan * Mengabdikan diri dan hidupku kepada Yesus. * Menghayati iman dalam setiap situasi/peristiwa * Menyadari kehadiran Allah dalam hidup bersama * Memancarkan terang dan kasih Kristus kepada sesama. * Menghayati hidup menurut semangat dan Kharisma Societas. 2. Berkepribadian sebagai seorang Religius: * Bersikap jujur di hadapan Allah, jujur terhadap diri sendiri, jujur terhadap rekan-rekan dan pembimbing, jujur dalam kata dan tindakan. * Bertanggung jawab, taat, terbuka, peka dan rendah hati.Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

DARI YANG SUKSESMANAJEMEN HARUS BISA MENCIPTAKAN BISNIS BARU KEMUDIAN MENDAHULUI SAINGANNYA(Akio Morita, pendiri Sony)

M

KITA HARUS SENANTIASA BERPIKIR TENTANG SIAPA YANG SEDANG MENGEJAR KITA(Bill Gates, pendiri Microsoft)

Dr. Anthonius Tumbol, M.Kes Ketua PERDHAKI Wil. Sulutteng.

NASIB BAIK MENUNGGU KITA DI MANA-MANA. TERGANTUNG PADA KITA UNTUK MENEMUKANNYA(Seisi Kato, pendiri Toyota)

Sebuah perusahaan kecil adalah milik pribadi seseorang. Ketika perusahaan menjadi besar, ia menjadi milik karyawannya dan ketika perusahaan itu berkembang lebih lanjut, ia menjadi milik masyarakat dan merupakan kekayaan negara~ Chun Ju-Yung, pendiri Hyundai ~

SUKSES: 10 % INSPIRASI 90 % KERINGAT(Thomas A. Edison, penemu Lampu)

30

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

11

PESAN KAPITEL PROVINSI

RUANG KOMISIHands. Tangan yang bekerja, berkorban demi mewujudkan sebuah cita-cita dan doa. Itulah Tangan yang berdoa. Bagaimana dengan kita yang dipanggil Tuhan untuk melayani orang-orang sakit, para pasien yang sungguh membutuhkan uluran tangan kita?SELAMAT PESTA PELINDUNG YAYASAN RATNA MIRIAM. BERSAMA BUNDA MARIA, SATU HATI MELAYANI SESAMA YANG MENDERITA. BUNDA MARIA DOAKANLAH KAMI DAN MEREKA SEMUA YANG SAKIT DAN MENDERITA

KEPEMIMPINANlandasan:1. Kanon 618: Para pemimpin hendaknya melaksanakan kuasa yang diterima dari Allah lewat pelayanan Gereja dalam semangat pengabdian. Maka dalam melaksanakan tugasnya hendaknya peka terhadap kehendak Allah, memimpin bawahannya selaku putera-putera Allah serta mengusahakan ketaatan sukarela mereka dengan menghargai pribadi manusiawi mereka, dengan senang hati mendengarkan mereka serta memajukan peran serta mereka demi kebaikan Tarekat dan Gereja, tetapi dengan memelihara wewenang mereka sendiri untuk memutuskan serta memerintahkan apa-apa yang harus dilaksanakan. 2. Kanon 619: Para pemimpin hendaknya menunaikan tugas mereka dengan tekun dan bersama dengan para anggota yang dipercayakan kepada dirinya berusaha membentuk komunitas persaudaraan dalam Kristus, dimana Allah dicari dan dicintai melebihi segala sesuatu. Maka hendaknya mereka kerap kali memberi santapan rohani kepada para anggota dengan sabda Allah dan mengajak mereka merayakan ibadat suci. Hendaknya memberi teladan kepada mereka dalam membina keutamaankeutamaan serta dalam menaati peraturan peraturan dan tradisi tarekatnya sendiri; membantu secara layak dalam hal kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka, memperhatikan dan mengunjungi dengan rajin mereka yang sakit, menegur yang rewel, menghibur yang kecil hati, sabar terhadap semuanya. 3. Vita Concecrata art. 43: Tugas Pemimpin Dalam hidup bakti peranan para pemimpin, termasuk pemimpin setempat selalu penting sekali bagi hidup rohani dan perutusan. Selama tahun-tahun perubahan dan eksperimentasi ini kadang dirasa perlu untuk meninjau ulang jabatan itu. Tetapi harus diakui mereka yang menjabat kepemimpinan tidak boleh melepaskan kewajiban mereka sebagai yang terutama bertanggung jawab atas komunitas, sebagai pembimbing rekan-rekan mereka dalam hidup rohani dan apostolis. Dalam suasana yang banyak diwarnai dengan individualisme tidak mudahlah memupuk sikap mengakui dan menerima peranan yang dimainkan oleh pimpinan demi kesejahteraan semua anggota. Meskipun begitu, relevansinya harus ditegaskan lagi sebagai sungguh perlu untuk meneguhkan persekutuan persaudaraan, dan untuk tidak menyia-nyiakan ketaatan yang diikrarkan. Sementara pimpinan terutama harus bersifat persaudaraan dan rohani, dan sementara mereka yang dipercayai untuk memimpin harus tahu bagaimana melibatkan rekan-rekan mereka dalam proses pengambilan keputusan, tetap masih harus ingat bahwa kata terakhir adaEdisi 5 / Thn. I / September - November 2011

SEJENAK BIJAK* To get out of a difculty, one usually must go through it. ~ Untuk keluar dari kesulitan, seseorang biasanya harus berjalan menembusinya ~ * We take for granted the things that we should be giving thanks for. ~ Kita selalu menganggap sudah selayaknya hal-hal yang seharusnya kita bersyukur untuk itu ~ * Love is the only thing that can be divided without being diminished.. ~ Kasih adalah satu-satunya hal yang dapat kita bagikan tanpa menjadikannya berkurang ~

Terimalah salam dari anggota Komisi Kesehatan; Tuhan memberkati, melindungi engkau; menyinarimu dengan wajahNya, melimpahkan kasih karunia; menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera (Bilangan 6:24-26)

* Happiness is enhanced by others but does not depend upon others. ~ Kebahagiaan itu ditingkatkan oleh orang-orang lain tapi tidak bergantung pada orang-orang lain ~

12

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

29

RUANG KOMISIMereka melemparkan koin. Hasilnya? Albrecht Durer memenangkan undian dan kuliah ke akademi di Nuremberg. Albert tinggal di kampung dan bekerja sebagai buruh tambang, sebuah pekerjaan yang cukup berbahaya kala itu. Selama empat tahun ke depan, ia membiayai saudaranya yang menempuh pendidikan di akademi. Di akademi, Albrecht ternyata menjadi bintang. Lukisan-lukisannya, ukiran kayunya dan lukisan minyaknya jauh lebih baik daripada karya para profesornya. Dan pada saat ia lulus, ia mendapat cukup banyak uang atas karyakaryanya. Ketika seniman muda itu kemudian kembali ke desanya, keluarga Durer mengadakan pesta makan malam di halaman rumah mereka untuk merayakan kepulangan Albrecht. Setelah makan malam yang panjang dan berkesan, diselingi dengan musik dan tawa, Albrecht bangkit dari posisi terhormat di ujung meja untuk minum bersulang bagi adik tercintanya, atas tahun-tahun pengorbanan yang memungkinkan Albrecht memenuhi ambisinya. Di akhir pidatonya, Albrecht berkata, Sekarang, Albert, saudaraku yg sangat disayangi Tuhan, giliranmu-lah. Sekarang engkau sudah punya kesempatan berangkat ke akademi di Nuremberg untuk mengejar impianmu, dan saya akan mengurus semua yang kau perlukan. Semua kepala berpaling ke ujung meja tempat Albert duduk. Air mata mengalir di wajahnya yang pucat, menggelengkan kepalanya sementara ia menangis dan berulang berkata, Tidak ... tidak .. tidak .... tidak. Albert bangkit dan menyeka air mata dari pipinya. Dia melirik ke meja panjang di wajah-wajah yang dicintainya, dan kemudian, memegang tangannya dekat dengan pipi kanan, ia berkata pelan, Tidak, saudaraku, saya tidak bisa pergi ke Nuremberg. Sudah terlambat unttk saya. Lihatlah ... lihat apa yang saya dapatkan selama empat tahun bekerja di tambang. Tulang di setiap jari saya telah pernah hancur setidaknya sekali!. Dan akhir-akhir ini saya telah menderita rheumatoid begitu parah di tangan kanan saya, sehingga untuk memegang gelas dan bersulang kembali untuk mu pun aku tak bisa. Apalagi untuk memegang kuas dan melukis garis-garis halus di kanvas. Bagi saya itu sudah terlambat. Kini, hampir lima abad sudah berlalu. Ribuan lukisan potret dan karya lainnya dari Albrecht Durer telah beredar dan menghiasi banyak dinding dan ruang di seluruh dunia. Dan hampir dapat dipastikan, sebagian besar orang pernah melihat, bahkan mungkin memiliki reproduksi dari salah satu lukisannya yg sangat terkenal, yakni gambar yg diberi judul: The Praying Hands. Tangan yg berdoa.

PESAN KAPITEL PROVINSIpada pimpinan dan oleh karena itu pimpinan berhak mengusahakan agar keputusankeputusan yang telah diambil juga dihormati. 4. Bertolak Segar Dalam Kristus, art. 14: Pemimpin Dalam menemukan kembali makna dan kualitas hidup bakti, tugas para pembesar yang diserahi pelayanan otoritas sangatlah menuntut dan kadang terjadi perbantahan. Ini menuntut kehadiran lestari yang mampu menggugah dan mengusulkan, mengingat raison detre hidup bakti, dan membantu mereka yang diserahkan kepadanya untuk menghayati kesetiaan yang trus menerus diperbaharui pada panggilan Roh. Seorang pembesar tidak bisa mengingkari perutusan untuk menyemangati, dukungan persaudaraan, usul, mendengarkan dan dialog. Hanya dengan jalan ini komunitas seluruhnya bisa menemukan kesatuan dalam kebersamaan yang penuh dan dalam pelayanan apostolik dan ministerial. Pedoman yang disampaikan oleh Dokumen Kongregasi kami Hidup Persaudaraan Dalam Komunitas tetap merupakan topik yang sangat menarik, bila dalam bicara mengenai aspek-aspek kekuasaan yang harus dievaluasi masa sekarang ini, mengingat tugas kuasa rohani, kuasa yang kondusif untuk kesatuan dan kuasa dan kuasa yang mampu membuat keputusan akhir dan memastikan kelanjutan. Partisipasi personal dan percaya dalam hidup komunitas dan perutusan dituntut dari seluruh anggota. Bahkan bila akhirnya sesuain dengan hukum sungguh, merupakan tugas kekuasaan membuat pilihan dan keputusan hidup sehari-hari dalam komunitas perlu ikut serta yang memperkenankan latihan dialog dan penegasan. Lalu tiap individu bisa mengerjakan lebih lanjut hidup mereka sesuai dengan rencana Allah, bersama melaksanakan kehendak Allah (VC 92). Bapa Suci tidak ragu mengingatkan kebijakan kuno tradisi monastik untuk latihan konkrit yang tepat dari spiritualitas kebersamaan yang memajukan dan memastikan partisipasi efektif bagi semua. 5. Konstitusi No. 33: Pemimpin Untuk menjamin kelangsungan kharisma dan melindungi kesatuan dalam keanekaragaman di lingkungan kita, diperlukan pimpinan yang memberi inspirasi dan menjaga ketertiban. Dengan semangat turut bertanggung jawab kita sebagai anggota kesatuan bersama dengan pimpinan, mencari jalan untuk mengabdikan hidup dan karya kita kepada keadilan dan kedamaian. Bentuk yang baik untuk mengungkapkan suasana kolegialitas adalah wawancara dan dialog. Di situ kita bertukar pikiran yang satu dengan yang lain, serta berusaha sampai kepada kesimpulan. Keputusan terakhir kita letakkan di tangan pimpinan dalam semangat ketaatan. 6. Konstitusi No. 81: Provinsi Provinsi dikepalai oleh Pemimpin Provinsi yang melihat keseluruhan dan menentukan garis-garis haluan. Ia memimpin provinsi bersama dengan dewan provinsi. Ia bertanggung jawab atas kelangsungan dan pertumbuhan Provinsi dan mengatur kerja sama di antara rumah-rumah dan para anggota. Jabatan pemimpinEdisi 5 / Thn. I / September - November 2011

Ada sejarah di balik gambar itu. Suatu hari, untuk memberi penghormatan kepada Albert atas semua yg telah dikorbankannya, Albrecht Durer dengan susah payah menghela tangan adiknya itu, meluruskan jari-jarinya dan kemudian melukisnya. Ia memberi judul lukisan itu Hands, tetapi seluruh dunia melihat lukisan itu jauh dari sekadar Hands melainkan suatu persembahan cinta yang tulus, tangan yang berkorban dan memohon. Itulah sebabnya ia lebih terkenal dengan judul The Praying

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

28

13

PESAN KAPITEL PROVINSIprovinsi tidak dapat dirangkap dengan jabatan lain, juga tidak dengan jabatan pemimpin rumah.

RUANG KOMISIKOMISI KESEHATAN :

pengertian kepemimpinan: Steven Covey (2006:145): ...kepemimpinan adalah mengkomunikasikan kepada orang lain nilai dan potensi mereka secara amat jelas sehingga mereka mereka bisa melihat hal itu dalam diri mereka. Blanchard (2007:xxi): ...kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk melepaskan kekuatan dan potensi yang mereka miliki yang memberi dampak bagi kebaikan ekstra. Beliau menganggap bahwa kepemimpinan sebagai panggilan yang lebih tinggi yang bukan hanya berfokus pada pencapaian tujuan tetapi pada apa yang terbaik bagi semua pihak yang terlibat. Stephan & Pace (2002:96): ...para pemimpin memberikan ruang yang bebas kepada bawahannya untuk mengambil alih kepemimpinan dan tanggung jawab utama seorang pemimpin adalah memberi semangat dan memfasilitasi orang-orang dalam organisasi tersebut untuk berkarya pada tingkat tertinggi mereka

Di Balik Kisah Lukisan The Praying Handsadiah sederhana ini dipersembahkan kepada kita semua untuk bersyukur bersama Yayasan Ratna Miriam yang merayakan Pesta Pelindungnya. Tanggal 8 September, Gereja merayakan Pesta kelahiran St. Perawan Maria, oleh Societas JMJ mempersembahkan Yayasan Ratna Miriam kepada perlindungan Bunda Maria, yang pestanya kita rayakan setiap tanggal 8 September. Yayasan Ratna Miriam secara khusus menangani karya kesehatan dan karya sosial lainnya. Semoga pesta pelindungnya yang kita rayakan hari ini mengakrabkan setiap saudara-saudari yang berkarya di bawah Yayasan Ratna Miriam kepada kasih mesra Bunda Maria yang tak henti-hentinya mendoakan mereka. Tangan kita menjadi tangan pendoa dan perpanjangan tangan kasih Allah untuk melayani sesama saudara-saudari yang sakit dan tak berdaya. Renungkanlah nilai yang terkandung dalam kisah ini. Di sebuah desa kecil dekat Nuremberg, Jerman, di abad 15, hiduplah sebuah keluarga dengan anak-anaknya yang berjumlah 18. Ya, delapan belas! Sang ayah, seorang pedagang emas, bekerja hampir delapan belas jam sehari di tokonya untuk menghidupi keluarganya.

H

model kepemimpinan:1. KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF Danim (2006: 219) adalah ...kemampuan seorang pemimpin bekerja dengan dan/ atau melalui orang lain untuk mentransformasikan secara sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang akan dicapai. Yukl (2005:305) menyatakan bahwa ...dengan kepemimpinan transformasional, para pengikut merasakan kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan penghormatan terhadap pemimpin, dan mereka termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya diharapkan dari mereka. Wirjana dan Supardo (2006:17) ...pemimpin-pemimpin transformasional memberikan pertimbangan yang bersifat individual, stimulasi intelektual, dan memiliki kharisma. Rm. J. Darminta: Kepemimpinan transformatif ...memotivasi untuk mengadakan pembaharuan atau perubahan hidup secara positif. Dalam prakteknya seorang pemimpin transformasional memerlukan pedoman yang mengarahkannya untuk membangun komitmen kerja yang tinggi. Yukl (2005:316) memberikan pedoman bagi kepemimpinan transformasional yaitu: 1) menyatakan visi yang jelas dan menarik. 2) menjelaskan bagaimana visi tersebut dapat dicapai,Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

Apa saja yang berguna dan menghasilkan uang ia kerjakan. Walaupun kondisi keluarga itu senin-kemis, nyaris tanpa harapan, dua anak sulungnya mempunyai cita-cita tinggi. Albrecht Durer dan adiknya Albert Durer bercita-cita suatu saat kelak mereka akan menjadi seniman terkenal, kuliah di akademi tinggi di Nuremberg, walau pun mereka tahu ayah mereka secara nansial tidak akan mampu membiayai kuliah di sana. Setelah diskusi yang panjang di suatu malam di tempat tidur mereka yang penuh sesak, kedua anak laki-laki tertua ini akhirnya membuat kesepakatan. Mereka akan melemparkan sebuah koin. Yang menang, dialah yang melanjutkan studi ke akademi untuk mengejar impian menjadi seniman terkenal. Yang kalah akan tetap tinggal di kampung halaman, bekerja di pertambangan di dekat rumah mereka, dan dengan penghasilannya dari bekerja itu, membiayai kuliah saudaranya yang akan menjadi seniman hebat. Diharapkan, setelah kuliah empat tahun, sang seniman besar itu sudah bisa kembali dan membiayai adik-adiknya yang lain.

14

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

27

RUANG KOMISI

PESAN KAPITEL PROVINSI3) bertindak secara rahasia dan optimistis, 4) memperlihatkan keyakinan terhadap pengikut, 5) menggunakan tindakan dramatis dan simbolis untuk menekankan nilai-nilai penting, 6) memimpin dengan memberi contoh, 7) memberikan kewenangan kepada orang-orang untuk mencapai visi itu. Bass dan Yukl (2005:305) mengemukakan tiga perilaku transformasional sebagai berikut: 1) Pengaruh ideal yaitu pengaruh yang membangkitkan emosi dan identikasi yang kuat dari pengikut terhadap pemimpin. 2) Stimulasi intelektual yaitu perilaku yang meningkatkan kesadaran pengikut akan permasalahan dan mempengaruhi para pengikut untuk memandang masalah dari perspektif yang baru. 3) Pertimbangan individual meliputi pemberian dukungan, dorongan dan pelatihan bagi pengikut. Rm. J. Darminta: 1) Seorang pemimpin harus mendukung terjadinya kepemimpinan yang mendukung, 2) Menunggu sampai saat yang tepat, 3) Menempatkan bakat seseorang sesuai dengan kebutuhan, 4) Orang yang memiliki kemampuan dalam memberi pengaruh positif diberikan posisi-posisi kunci, 5) Orang yang terbaik harus direlakan untuk pembinaan anggota muda, 6) Orang kreatif harus diberikan peluang untuk mengadakan berbagai eksperimen dalam menjalankan tugasnya, 7) Membangun tim kerja --- para asisten diberikan delegasi untuk mengurus beberapa aspek hidup religius. Demikian pula dengan komisi & panitia agar provinsial hanya mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugasnya.

Karikatur

Pendidikan adalah investasi masa depan bagi generasi-generasi sekarang. Karenanya marilah kita menginvestasi nilai-nilai bagi anak-anak didik kita supaya kelak dalam masyarakat mereka dapat menjadi suri teladan. Perayaan Seabad TK & SD Suster ini telah dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh P. Piet Tinangon, Pr pada Pesta Pelindung Sekolah St. Theresia, 1 Oktober 2011 di Gereja Katedral Manado dilanjutkan dengan Pelepasan balon 100 tahun oleh Kepala Perwakilan Yayasan Joseph Yeemye Sulut, Sr. Monika Kalangi JMJ menandai dibukanya kegiatan perayaan seabad ini. Kegiatan kreativitas yang mengasah budi dan hati di masingmasing sekolah akan mewarnai tahun yubileum ini. Selamat Menyongsong Pesta Seabad bagi TK, SD 01,02, dan 10 St. Theresia Manado. Semoga Tuhan merahmati tahun yubileum ini dengan berkat berlimpah bagi kita terutama bagi anak didik yang dipercayakan kepada kita.

CHANGE YOUR GUN INTO FUN CHANGE YOUR WEAPON INTO WISDOM CHANGE YOUR BITTERNES INTO FORGIVENESS CHANGE YOUR BULLET INTO BALLOT CHANGE YOUR MOLOTOV INTO MOST-OF-LOVE INTO YOUR HEART

2. KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF Rekha M. Chennattu: Kepemimpinan kolaboratif dan partisipatif: ...mengedepankan visi dan memberi kepada yang lain. Menilai orang lain sebagai rekan (partner) yang sama, yang menekankan saling memberi, yang merayakan kebersamaan dan saling berbagi tanggung jawab.

3. KEPEMIMPINAN MASA DEPAN Menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi masa kini organisasi-organisasi membutuhkan para pemimpin dalam sektor apa saja yang mampu memandang ke masa depan, pada suatu situasi yang menurut prediksi akan dihadapi oleh organisasi berangkat

Sr. Elisabeth Ray Kom. Biara St. Joseph Manado

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

26

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

15

PESAN KAPITEL PROVINSIdari perubahan-perubahan masa kini agar dapat memberikan inspirasi, menuntun dan membangun organisasi yang relevan, yang akan memelihara organisasi dan semua yang terlibat di dalamnya pada masa yang akan datang. Banyak organisasi membuat proyeksi 10 atau 20 tahun mendatang yang sangat terstruktur. Marciariello (2008: 5) mengatakan bahwa ...para pemimpin masa depan harus memiliki integritas karakter, memiliki visi untuk tujuan organisasi mereka; fokus pada peluang-peluang; membawa perubahan, melaksanakan tugas-tugas esensial, bertanggung jawab dan mengikuti praktik-praktik manajemen. Ulrich & Smallwood dalam Hesselbein dan Goldsmith (2008:164) bahwa: Pemimpin masa depan perlu menjadi transformasional dan menciptakan perubahan mendasar di organisasinya; menjadi visioner dan menyatakan pandangan tentang masa depan, membangun saluran untuk pemimpin masa depan, menunjukan prinsip-prinsip yang baik melalui perilaku mereka; memimpin melalui ilmu dan seni; menjadi penggema dan memperbaharui diri sendiri dan organisasi dan menjadi berani dalam mengambil dan membuat keputusan. Blanchard (2007:6) menegaskan bahwa ...kepemimpinan yang hebat yang memimpin sekaligus melayani pertama-tama berfokus untuk mengembangkan visi yang menggugah dan pengetahuan yang jelas tentang arah yang dituju oleh suatu organisasi. Kelas Dua (Sekolah Pribumi, Bahasa Belanda diberikan sebagai salah satu mata pelajaran), 1 Sekolah Kelas Satu (Sekolah Pribumi yang menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar), 1 sekolah Taman KanakKanak dan 1 Sekolah Menjahit. Lebih dari seabad silam, Societas JMJ telah mengambil bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di Bumi Nyiur Melambai ini walaupun di tengah tantangan yang berat. Persoalan ijin mendirikan sekolah pada masa itu juga merupakan salah satu kesulitan namun sekolah-sekolah ini berjuang demi anakanak bangsa. Dapat dibayangkan andai kata sekolah-sekolah ini tidak memulai pendidikannya pada seabad yang lalu... kita akan tertinggal beberapa langkah ke belakang. Pada tahun 2007, SD St. Clara telah mendahului meraih 100 tahun berkarya dalam pendidikan. Kisah sukses pendidikan pada masa lampau di Bumi Nyiur Melambai antara lain mengirim tenaga-tenaga guru profesional ke daerahdaerah bahkan negara lain tak lepas dari jasa para suster JMJ yang telah memulai karyanya memberantas kebodohan dan ketertinggalan di Tomohon dan Manado.

RUANG KOMISI

Pernyataan ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus mampu memberi inspirasi kepada orang-orang untuk menghidupkan nilai-nilai organisasi melalui perilaku mereka sendiri. Dengan membuat keputusan sesuai dengan nilai-nilai yang telah disepakati, para pemimpin ini dapat menjalankan apa yang dikatakan menunjukkan kepada semua orang di seluruh organisasi seperti apa visi itu dalam tindakan.

Bersambung..... Next >>>

KEPEMIMPINAN :Memberdayakan Potensi Orang La ... g Lain dan Mempermudah Hidupnya Send Hidupnya Sendiri... d

Seabad telah diraih, buku sejarah baru terbentang di depan kita, siap mencatat kisah sukses mendidik anak bangsa, melanjutkan komitmen pendahulu untuk mengambil bagian dalam mencerdaskan anak-anak bangsa Indonesia. Semoga kita tidak kehilangan semangat dasar yang mendasari pendirian sekolah-sekolah JMJ. Kisah sukses tak lepas dari perjuangan. Hal ini telah dibuktikan oleh suster-suster dan awam pendahulu kita. Perjuangan untuk menempatkan nilai-nilai pendidikan pada tempat pertama supaya anak-anak yang dididik di sekolah-sekolah JMJ memiliki karakter yang dapat dipergunakan dalam hidup. Momentum perayaan seabad hendaknya merevitalisasi semangat kita dalam menyelenggarakan pendidikan. Kita tempatkan pendidikan di Nyiur Melambai sebagai tempat persemaian bagi generasi-generasi muda untuk menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter tangguh dan mampu berjuang. Banyak paradoks kita temui dalam penyelenggaraan pendidikan antara perjuangan dan instantisme, pengabdian dan pamrih, keadilan dan ketidakadilan, dst...

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

16

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

25

RUANG KOMISIKOMISI PENDIDIKAN :

REFLEKSI & SHARING

MENYONGSONG PERAYAAN SEABAD TK & SD SUSTER MANADOdan tanggal 2 Januari 1912 sekolahsekolah ini secara resmi dibuka. Pada tanggal 21 November 2011 pemerintah memberikan ijin untuk membuka sekolah pribumi dan Bahasa Belanda merupakan salah satu mata pelajaran (Sekolah kelas Dua). Baru pada tanggal 2 Juni 1912 ijin pemerintah diubah menjadi sekolah yang menggunakan Bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar (Sekolah Kelas Satu). Ketika sekolah itu dibuka jumlah murid mencapai 159 orang. Jumlah murid dari tahun ke tahun bertambah yaitu dari kalangan Pegawai Negeri dan anak-anak dari keturunan Tionghoa. Pada masa Perang Dunia I berkecamuk di Eropa, komunikasi para suster dengan Biara Induk di Belanda terputus namun karya pendidikan di bumi Nyiur Melambai tetap berlangsung seperti biasa bahkan semakin banyak anak ditampung sehingga tercatat pada tahun 1918 jumlah murid mencapai 330 orang termasuk di dalamnya anakanak Eropa. Dalam buku Peringatan 100 tahun Serikat Jesus di Indonesia (hal. 54) tercatat bahwa pada tahun 1919 di Sulawesi Utara sudah terdapat 36 Sekolah Desa Misi dan 4 sekolah diantaranya adalah sekolah yang diasuh oleh para suster yang terdiri dari 1 Sekolah

Hitam Kulit, Senyum Manis Akuni* Wamenaetika perutusan pertama di Papua saya sempat merasa takut, hatiku bergejolak dan saya bertanya mengapa saya yang diutus ke Papua? Pertanyaan ini muncul dari ceritera yang saya dengar tentang orang-orang Papua. Katanya orang Papua masih memakai koteka, orangnya masih primitif dan berbagai ceritera yang memberikan sebuah kesan yang menakutkan bagi saya. Selain itu tempatnya jauh dan naik pesawat dua kali. Ada berbagai ceritera yang mewarnai, menantang tugas perutusan ini. Namun saya berani untuk menerima tugas perutusan ini. Saya berani mempersembahkan hidup ini karena Tuhan selalu bersama saya. Maka bersama Bunda Maria saya pun berani berkata Jadilah padaku menurut kehendak-Mu. Ketika saya tiba di Jayapura rasa takut itu berkurang sedikit demi sedikit. Ternyata apa yang saya dengar tidak seperti yang saya alami. Saya terpesona akan keramahan orang-orangnya. Setiba di Wamena saya dapat melihat keindahan alam, merasakan udara sejuk dan masyarakatnya bersahabat. Keramahan akuni (=Orang) Wamena mengisyarakatan bahwa saya diterima di lembah Balim ini. Begitu pula di tempat tugas saya di asrama Maria Goretti, adik-adik menerima saya dengan penuh sukacita hal itu terpancar dari seyuman yang tulus

K

seperti di iklan-iklan senyum cemerlang, senyum pepsodent. Adik-adik yang ada di asrama berjumlah 25 orang. Tentu jumlah ini bagi saya tergolong banyak. Bahkan terkadang saya tidak bisa membedakan antara satu dengan yang lain. Saya sering kali salah orang habis wajah sama saja. Untuk mengenal mereka lebih dekat saya membutuhkan waktu selama satu bulan. Dalam proses belajar ini saya dibantu oleh rekan susterku dan adik-adik juga si yang sering kali menyebut namanya sambil senyum pepsodent bila salah memanggil. Saya senang dengan senyuman mereka karena gigi mereka putih-putih walaupun kulit mereka hitam manis.

eabad... !!!! bagi generasi zaman sekarang menyebut seabad rasanya suatu kurun waktu yang sulit terjangkau karena sangat panjang... Namun sebuah realitas telah membuktikan bahwa TK dan SD Suster (SD 01, 02 dan 10 St. Theresia) hampir mencapainya. Saking lamanya... kita bak terhentak oleh waktu yang demikian dekat TK dan SD ini akan mencapai usia ke-100 pada tanggal 2 Januari 2012. Berdasarkan sejarah yang kami kutip dari buku Derap Langkah Societas JMJ Provinsi Indonesia (2000: hal. 132) bahwa pada tanggal 11 November 1911 gedung sekolah di Manado diberkati

S

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

24

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

17

REFLEKSI & SHARINGSeiring berjalannya waktu saya sedikit demi sedikit dapat belajar untuk mengenal dan hidup bersama dengan mereka. Ada berbagai pengalaman hidup yang memperkaya panggilan hidupku di Lembah Agung ini. Saya salut dengan kebersamaan mereka, walaupun mereka berbeda suku tapi persaudaraan mereka kuat. Padahal ada suku yang mereka anggap musuh tapi kata musuh seakan-akan sirna setelah ada di asrama. Mereka bersahabat satu sama yang lain. Keterlibatan orang tua juga sangat berperan di asrama dimana mereka sering mengunjungi anak-anaknya dengan membawa 1 buah hipiri bakar (ubi /petatas bakar) sambil berceritera membagi pengalaman mereka. Ada juga orang tua datang berbelanja, atau menjual sayur di kota, mereka akan singgah di asrama melihat anaknya sambil membawa 1 buah hipiri bakar. Biasa juga orang tua mereka mengatakan bahwa bagi e sama suster, (berikan juga kepada suster), saya sering tersenyum dan mengatakan wa..wa..wa (terima kasih.) Bapak, ibu Pengalaman ini menunjukan atau menggambarkan relasi kasih yang begitu mendalaman antara orang tua dan anak. Relasi kasih dan kekeluargaan ini juga melambangkan dan mencerminkan relasi kasih keluarga Kudus Nasaret. Orang tua menjadi pelindung dalam keluarga, mereka membangun memupuk kebersamaan dalam hidup sehari-hari meski anak-anak mereka ada di Asrama. Dari pengalaman ini mengajak saya untuk boleh menanamkan sikap beriman seperti Keluarga Kudus yaitu tekun setia membangun kebersamaan dalam komunitas di mana saya berada.

RUANG KOMISIyang dipasang di atas kunci Rasul Petrus. Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku! Ia bangga bukan hanya akan bangunan gereja, namun lebih-lebih atas kehadiran Kristus. VI Memanggul Salib Mengikuti Kristus Bersama dengan Kristus berarti bersama memanggul salib-Nya ... di atas kunci Rasul Petrus! Aku ingin menanggung penganiayaan, dikejar, dihina, dan miskin agar semakin serupa dengan Kristus, Rajaku yang tersalib, begitu ungkapnya. Baginya, dikejar-kejar, dianiaya, dihina, dan menjadi miskin mengungkapkan secara nyata kehadiran Kristus. Salib membebaskan kita dari dosa; dan pembebasan ini dibawakan oleh Gereja. Melalui karyanya di Culemborg dan Nijmegen, juga dengan retret-retret di banyak tempat lain Pater Wolff berhasrat membawa kebebasan itu kepada umat Katolik dan umat lain. Dan karena itu ia mesti memanggul salib sebagaimana ia alami di Novisiat. Dalam catatan Retret Agungnya di novisiat itu ia menulis: Dengan kebebasan penuh aku berhasrat dan mengambil keputusan untuk hidup di dalam Serikat Yesus. Pertama, karena aku ingin ditebus atas dosa-dosaku, dan untuk memberikan pepulih atas penghinaan-penghinaan yang aku lakukan terhadap Allah. Kedua, untuk memperbaiki apa yang telah dihancurkan oleh dosa-dosa orang lain. Ketiga, untuk diriku sendiri: pengejaran, penghinaan dan kemiskinan supaya aku lebih serupa dan sama dengan Raja Kristus yang disalib. Aku takkan menepiskan salib yang kupanggul; aku akan memikulnya hingga ajalku menjelang.

Tolong menolong ya.. itu mereka lakukan di asrama walaupun dari segi tertentu terlihat kurang baik, misalnya dalam hal menganyam rambut. Menganyam rambut membutuhkan waktu yang lama bisa mencapai satu jam bahkan lebih, waktunya lama karena rambut mereka kan keriting halus jadi harus di sisir dulu sampai rapih dan mulai menganyam dengan berbagai model, itu mereka lakukan kalau jam istirahat, tetapi kadang-kadang juga pada jam belajar sehingga saya tegur. Namum pengalaman ini ketika saya reeksikan lebih mendalam ternyata memberikan makna yang mendalam. Saya mereeksikan ternyata menarik juga karena mereka rela berkorban untuk rekannya dengan tidak tidur siang atau telat tidur malam karena menganyam rambut, tidak belajar, tidak mengerjakan tugas sekolah karena menganyam rambut rekannya. Itu mereka lakukan secara berganti-gantian sehingga rambut mereka rapi bila dipandang. Ah menarik juga tapi

Bersambung...endiang pendiri Apple, Steve Jobs, pernah bercerita cukup panjang mengenai kematian. Dia mengutarakannya di depan para wisudawan Universitas Stanford, AS, pada Juni 2005. Menurut Jobs, kematian bisa jadi adalah suatu "pencapaian terbaik dalam hidup" dan jangan menyia-nyiakan "waktu kita yang terbatas" dengan bergantung pada kehidupan orang lain." Kutipan pidato Jobs itu dimuat kembali oleh sejumlah laman media di AS bertepatan dengan hari wafatnya inovator Apple itu di usia ke-56 tahun, 5 Oktober 2011. Jobs wafat setelah bertahun-tahun melawan kanker pankreas yang menyerang tubuhnya. Di bagian akhir pidatonya di hadapan para wisudawan Universitas Standford enam tahun yang lalu, Jobs secara khusus menyinggung konsep kematian: "Saya setiap hari bercermin dan bertanya kepada diri sendiri, 'Bila hari ini adalah yang terakhir bagi hidupku, apakah aku ingin melakukan apa yang akan kulakukan hari ini?' Dan bila hampir setiap hari menjawab 'Tidak,' berarti saya tahu saya harus mengubah sesuatu," kata Jobs.Sumber: http://www.tahukahkamu.com/2011/10/kata-kata-bijak-steve-jobs-tentang.html#ixzz1adgp9a3C

K E M A T I A N

M

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

18

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

23

RUANG KOMISIKOMISI SPIRITUALITAS :kalau tidak diarahkan wah gawat, mereka tidak mengerjakan tugas sekolah dong. Saya juga menyadari bahwa kekudusan hidup anggota JMJ adalah nilai yang tidak dapat ditawar-tawar lagi karena di dalam kelompok hidup bersama itu semua anggota ingin membina suasana di mana setiap anggota dapat merasa nyaman, saling membantu dan saling memberi inspirasi sehingga komunitas kita menjadi rumah Nazareth. Dalam konstitusi no 3 mengajak saya untuk selalu siap sedia bagi jiwa-jiwa apapun keadaannya. Saya juga diharapkan bersikap lepas bebas dan penuh percaya dalam iman bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkanku dalam setiap persoalan dalam hidup dan karya perutusan. Mandi-mandi ayo mandi supaya cantik dan harum......he..hehe selesai mandi mereka mengambil jeruk nipis yang ada di halaman asrama. Mau tau tujuannya apa ? mereka mau pake di kaki dan di tangan pengganti hand-body, katanya supaya kulit yang hitam ini tetap halus dan mengkilat ha..ha..ha... ide yang cemerlang. Saya tidak tau apakah baik untuk kulit tapi bagi adik-adikku itu sangat berguna untuk kecantikan kulit yang bersifat alami karena mereka tidak punya uang sih untuk membeli hand-body seperti di iklan-iklan katanya hemat. Ada juga berbagai pengalaman yang terkadang membuat saya kecewa bahkan sampai menangis. Ketika saya memberikan tugas terkadang mereka tidak laksanakan. Atau ketika saya menegur mereka bersikap acuh. Dan juga ketika saya mendapat teguran dari pembimbingku. Namun saya yakin bahwa semua pengalaman ini menjadi sebuah

REFLEKSI & SHARINGpelajaran yang berharga dalam membina dan memperkaya panggilan hidupku. ..yang manis jangan cepat di telan dan yang pahit jangan cepat dibuang. Demikian pula Bunda Maria yang dalam pengalaman hidupnya mengalami pengalaman yang menggembirakan dan menyakitkan dalam menjawab panggilan Tuhan. Kesetiaan Bunda Maria memberikan pelajaran bagiku untuk tetap setia dalam segala cobaan hidup ini. Tanah Papua tanah yang kaya pengalaman untuk saya, saya merasa ada surga kecil jatuh di bumi untuk tugas perutusan pertamaku, seluas tanah, sebanyak batu adalah tanah harapan. Tanah Papua tanah leluhur di sana aku di lahir bersama angin, bersama daun, bersama sesamaku, aku di besarkan. Hitam kulit, keriting rambut aku Papua. Kulit jadi hitam, kepala berkerudung, aku JMJ biar langit terbelah aku JMJ. Berkomitmen atau pergulatan apapun yang dihadapi tidak membuat JMJ luntur. Tuhan Bantu Saya.. semuanya kuserahkan kepadaMu.

Mengenal P Mathias Wolff . Pendiri Societas JMJLanjutan Edisi 04 KEHIDUPAN DAN PANGGILAN PATER MATHIAS WOLFF S.J. 1779 1857

VI Di Atas Batu Karang Ini Aku Akan Mendirikan Gereja-Ku upanya keberhasilan senantiasa menyertai hidup dan karya Pater Wolff. Kotbahkotbahnya disukai banyak orang. Meskipun Bahasa Belandanya kurang sempurna, namun orang-orang non-Katolik, bahkan para pendeta Protestan juga datang ke Gereja Katolik untuk mendengarkan kotbah-kotbahnya. Manakala sebagai Pastor Paroki di Nijmegen, sejak 1834 ia menjalin hubungan dengan para pastor lain. Ia pun mengusulkan kepada Mgr. Internuntius untuk mengadakan retret bagi mereka. Retret pertama diadakan di biara Kapusin di desa Velp. Ada 52 pastor diosesan mengikuti retret ini. Ini sukses retret pertama bagi para imam Belanda. Pater Wolff berperangai simpatik, humoris, dan saleh; ditambah kaya pengalaman. Semua ini memikat hati dari para pengajar di seminari, pastorpastor di paroki, dan para calon imam itu. Selama tiga tahun berturut-turut (1839, 1840, 1841) ia memimpin lagi retret imam di Velp; pada tahun yang sama pula ia memberikan retret bagi para seminaris di Uden, Haaren, Roermond, Oldenzaal dan Gent; dan pada 1842 diberikannya retret bagi para imam dari Keuskupan Mnster (Jerman), 1843 di s Hertogenbosch. Itulah yang membuat hidup Gereja (Belanda). Dan Pater Wolff bangga atas Gereja yang mampu memperlihatkan keindahannya kepada dunia ini. Di Culemborg ia memperindah gedung gereja dengan sebuah menara dengan puncaknya berbentuk salibEdisi 5 / Thn. I / September - November 2011

R

Sr. Carolina Yonna Kom. Greccio Opulama Wamena Papua

22

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

19

REFLEKSI & SHARING

REFLEKSI & SHARINGmasing Ordo/Tarekat diundang untuk memperkenalkan Ordo/Tarekat dan karyanya. Acara ditutup dengan rekreasi bersama dan makan bersama. Semoga benih panggilan yang Tuhan tanamkan dalam hati anak-anak dapat tumbuh sehingga mampu menjawab panggilan Tuhan. Panen melimpah tapi pekerja sedikit maka Berdoalah kepada Tuhan, agar Ia mengirimkan banyak pekerja di ladang JMJ.

RELIGIUS CILIKBERASAKS KSI & BER

I

eligius merupakan suatu sikap hidup dan penghayatan sejak masa hidup kita. Aku ada karena Tuhan yang mengadakan aku. Ia membentuk aku sejak dari kandungan ibuku. Tuhan menciptakan aku hanya karena Cinta. Ia menganugerahkan hidup-Nya secara khusus untuk aku. Itulah awal kehidupan religiusku (Maz. 139 : 13 -16). Cilik-cilik dari Keuskupan Jayapura tidak ketinggalan menunjukan jati diri mereka sebagai putra-putri kesayangan pilihan Allah. Mereka beraksi dengan model peragaan busana * Sr. Agnes Tolok biara dari para imam atau suster yang berkarya di paroki mereka. Peragaan busana biara tanpa seleksi yang berat, yang penting adalah cita-cita mau jadi imam atau suster dan keinginannya untuk memakai busana biara. Aksi panggilan ini tujuannya untuk menumbuhkan sikap hidup dan cita-cita menjadi seorang biarawan/biarawati dalam diri anak-anak sejak dini. Aksi panggilan diadakan di Paroki Arso, sebuah paroki dekat dengan perbatasan dengan Papua Nugini. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari. Setiap ordo membuka pameran di tempat yang sudah disiapkan panitia. Masingmasing Ordo/Tarekat dengan gayanya masing-masing: gaya OFM, OSA, JMJ, KSFL, FSGM, PRR, SSPS. Melalui brosur ini anak mengenal berbagai macam Ordo/Tarekat. Satu hal yang cukup menarik ialah anak-anak diajak untuk mendalami salah satu Tarekat yang ada di keuskupan Jayapura. Berdasarkan undian brosur Ordo/Tarekat, mereka membuat sosio drama. Pertunjukan masing-masing Ordo/Tarekat dibawakan oleh kelompok : mulai penerimaan, hidup bersama sampai karya Ordo/Tarekat. Tidak ketinggalan JMJ cilik, yang cukup membanggakan hidup Suster JMJ, semangat keluarga kudus Nasaret, persaudaraan dan karya-karya sebagai seorang JMJ. Mereka mengajak teman-temannya untuk bergabung dalam Societas JMJ. Aksi panggung JMJ cilik ditutup dengan doa dan lagu pujian mohon panggilan semoga citacita menjadi Suster JMJ tercapai. Hari ketiga ditutup dengan Misa: dengan prosesi para religius; Imam, Suster dan Religius cilik. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Pater John Jonga, Pr bersama pastor dari Paroki Asro dan dari Seminari Menengah St. Fransiskus Asisi. Setelah homili masingEdisi 5 / Thn. I / September - November 2011

R

Salam, Sr. Agnes Tolok

Oh... Ia.... Ya....

penjelasan yang indah ...Kadang kita bertanya dalam hati dan menyalahkan Tuhan, Apa yang telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua? atau Kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya?Inilah penjelasan yang indah ... Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam rapor, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota. Saat itu, ibunya sedang membuat kue dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya. Dengan senang hati dia berkata; ... >>>

BACA.. TENTU SAJA.... Hal. 31

20

Edisi 5 / Thn. I / September - November 2011

21