biografi tokoh - jepang

2
BIOGRAFI TOKOH – TOKOH PERJUANGAN R.M. SURYO ( SURABAYA ) Ultimatum tersebut tidak digubris oleh rakyat Surabaya. Sampai batas waktu yang ditentukan tidak seorang pun menyerahkan senjata kepada Inggris. Hal ini membuat Inggris melaksanakan ultimatumnya dengan menggempur Surabaya. Di bawah pimpinan Bung Tomo, Sungkono, dan R.M. Suryo, rakyat Surabaya menghadapi Sekutu. Pada tanggal 10 November 1945 pukul 10.00 pagi, terjadilah pertempuran besar. Sekutu menyerang Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. Jumlah pasukan lebih dari 10.000 orang. HUSEIN DJAJADININGRAT Hoesein Djajadiningrat salah satu anak bupati itu. Terlahir di Banten pada 8 Desember 1886. Nama lengkapnya adalah Pangeran Aria Husein Djajadiningrat. Lahir di Kramat Waru, sebuah distrik diantara Serang dengan Cilegon Banten. Beruntung ayahnya berpandangan maju hingga bisa merasalkan pendidikan modern. Husein salah satu anak bupati Banten yang mengecap pendidikan barat sampai tingkat Hogare Burger Schoool—sekolah menengah lima tahun dan bila lulus bisa meneruskan ke universitas. Model sekolah sekolah yang hanya bisa dinikamti segelintir anak pembesar pribumi sampai awal abad XX. Sekolah kalangan terbatas itu juga dinikmati saudara-saudara Husein, Ahmad dan Hasan. Pada kesempatan itu dibahas rencana Undang-Undang Dasar, termasuk masalah pembukaan (preambule) oleh Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno dengan anggota-anggota: A.A. Maramis, Oto Iskandardinata, Poeroebojo, Agus Salim, Mr. Ahmad Subardjo, Prof. Dr. Mr. Supomo , Mr. Maria Ulfah Santoso, Wachid Hasjim, Parada Harahap, Mr. Latuharhary, Mr. Susanto Tirtoprodjo, Mr. Sartono, Mr. Wongsonegoro, Wuryaningrat, Mr. R.P. Singgih, Tan Eng Hoat, Prof. Dr. P.A. Husein Djajadiningrat, dan dr. Sukiman.

Upload: michaeljanitra

Post on 01-Jul-2015

551 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: BIOGRAFI TOKOH - JEPANG

BIOGRAFI TOKOH – TOKOH PERJUANGAN

R.M. SURYO ( SURABAYA )

Ultimatum tersebut tidak digubris oleh rakyat Surabaya. Sampai batas waktu yang ditentukan tidak seorang pun menyerahkan senjata kepada Inggris. Hal ini membuat Inggris melaksanakan ultimatumnya dengan menggempur Surabaya. Di bawah pimpinan Bung Tomo, Sungkono, dan R.M. Suryo, rakyat Surabaya menghadapi Sekutu. Pada tanggal 10 November 1945 pukul 10.00 pagi, terjadilah pertempuran besar. Sekutu menyerang Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. Jumlah pasukan lebih dari 10.000 orang.

HUSEIN DJAJADININGRAT

Hoesein Djajadiningrat salah satu anak bupati itu. Terlahir di Banten pada 8 Desember 1886. Nama lengkapnya adalah Pangeran Aria Husein Djajadiningrat. Lahir di Kramat Waru, sebuah distrik diantara Serang dengan Cilegon Banten. Beruntung ayahnya berpandangan maju hingga bisa merasalkan pendidikan modern. Husein salah satu anak bupati Banten yang mengecap pendidikan barat sampai tingkat Hogare Burger Schoool—sekolah menengah lima tahun dan bila lulus bisa meneruskan ke universitas. Model sekolah sekolah yang hanya bisa dinikamti segelintir anak pembesar pribumi sampai awal abad XX. Sekolah kalangan terbatas itu juga dinikmati saudara-saudara Husein, Ahmad dan Hasan.

Pada kesempatan itu dibahas rencana Undang-Undang Dasar, termasuk masalah pembukaan (preambule) oleh Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno dengan anggota-anggota: A.A. Maramis, Oto Iskandardinata, Poeroebojo, Agus Salim, Mr. Ahmad Subardjo, Prof. Dr. Mr. Supomo, Mr. Maria Ulfah Santoso, Wachid Hasjim, Parada Harahap, Mr. Latuharhary, Mr. Susanto Tirtoprodjo, Mr. Sartono, Mr. Wongsonegoro, Wuryaningrat, Mr. R.P. Singgih, Tan Eng Hoat, Prof. Dr. P.A. Husein Djajadiningrat, dan dr. Sukiman. 

Prof. Dr. Mr. Supomo

Pada kesempatan itu dibahas rencana Undang-Undang Dasar, termasuk masalah pembukaan (preambule) oleh Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Prof. Mr. Dr Soepomo (Ejaan Soewandi: Supomo; lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 22 Januari 1903 – meninggal di Jakarta, 12 September 1958 pada umur 55 tahun) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Soepomo dikenal sebagai arsitek Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Muhammad Yamin dan Sukarno.[1]

Page 2: BIOGRAFI TOKOH - JEPANG

Sutardjo Kartohadikusumo

Jawa Barat termasuk provinsi yang berdiri sejak awal kemerdekaan. Provinsi ini ditetapkan oleh Panitian Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dua hari setelah Proklamasi Kemerdekaan bersama tujuh provinsi lainnya. Ke tujuh provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Jawa Timur Sumatera, Kalimantan, Sunda Kecil, Sulawesi, dan Maluku. Gubernur Jawa Barat pertama adalah Sutardjo Kartohadikusumo.

Mas Sutardjo Kertohadikusumo adalah gubernur pertama Jawa Barat. Menurut UU No. 1 Tahun 1945, daerah Jabar saat itu menjadi daerah otonom provinsi. Sekalipun ia adalah Gubernur Jabar, namun ia tidak berkantor di Bandung, melainkan di Jakarta. Sutardjo merupakan tokoh nasional yaitu anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Ia penggagas Petisi Sutarjo. Petisi ini diajukan pada 15 Juli 1936, kepada Ratu Wilhelmina serta Staten Generaal (parlemen) Belanda. Petisi ini diajukan karena ketidakpuasan rakyat terhadap kebijakan politik Gubernur Jenderal De Jonge. Selain itu ia pernah menjabat juga sebagai Ketua DPA.