blok 20-versi 2
DESCRIPTION
waTRANSCRIPT
Infeksi parasitInfeksi parasit padapada sistem sistem inderaindera Parasit Penyebab :Parasit Penyebab :- Helmint :Helmint : menyebabkan infeksi pada mata : menyebabkan infeksi pada mata :
Loa loaLoa loa Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
- Protozoa:Protozoa: menyebabkan infeksi pada mata menyebabkan infeksi pada mata AmubaAmuba Toxoplasma Toxoplasma
- Jamur :Jamur : menyebabkan infeksi pada mata, menyebabkan infeksi pada mata, hidung dan telingahidung dan telinga
CandidaCandida AspergillusAspergillus PenicilliumPenicillium Mucor dllMucor dll
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii 1908 : Pertama kali ditemukan pada binatang 1908 : Pertama kali ditemukan pada binatang
mangeratmangerat → → Ctenodactyius gundiiCtenodactyius gundii di tunisia di tunisia 1937 : Pada neonatus dg ensefalitis1937 : Pada neonatus dg ensefalitis 1948 : Tes serologi oleh 1948 : Tes serologi oleh Sabin & FelmandSabin & Felmand → zat → zat
anti anti TT. . gondiigondii 1970 : Diketahui Daur hidup jelas → daur seksual 1970 : Diketahui Daur hidup jelas → daur seksual
pada kucingpada kucing
Hospes definitifHospes definitif : kucing, binatang sejenis : kucing, binatang sejenis ( ( Felidae )Felidae )
Hospes perantaraHospes perantara : manusia, mamalia lain dan : manusia, mamalia lain dan burungburung
Penyakit Penyakit : toxoplasmosis kongenital dan : toxoplasmosis kongenital dan toksoplasmosis akuisitatoksoplasmosis akuisita
GeografikGeografik : kosmopolit pada manusia, binatang : kosmopolit pada manusia, binatang
Daur hidup Daur hidup ToxoplasmaToxoplasma KUCING KUCING skizogoni skizogoni H.d H.d gametogoni gametogoni kista jaringankista jaringan
TINJA KUCINGTINJA KUCING sporogonisporogoni ookistaookista
TIKUSTIKUS MANUSIA MANUSIA trofozoit trofozoit H.P H.p kista jaringanH.P H.p kista jaringan AkutAkuttrofozoittrofozoit
KarnivorismeKarnivorisme
TIKUSTIKUSMAMALIA LAINMAMALIA LAINBURUNGBURUNG H.PH.P
menahunmenahun Kista jaringanKista jaringan
Daur HidupDaur Hidup Epitel usus kucing → skizogoni dan Epitel usus kucing → skizogoni dan
gagametogometogoni,ni, sporogoni → ookista ( tinja ) t’telan hpsporogoni → ookista ( tinja ) t’telan hp
perantaraperantara → → Jar. Hospes dibtk kelompok trofozoit → Jar. Hospes dibtk kelompok trofozoit →
takizoittakizoit → bradizoit → kista jaringan→ bradizoit → kista jaringan Ukuran kistaUkuran kista : :- bbrp mikron – 200 - bbrp mikron – 200 mikronmikron- mengandung sedikit parasit – 3000- mengandung sedikit parasit – 3000- kista seumur hidup dlm jar. hospes - kista seumur hidup dlm jar. hospes
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Cara infeksiCara infeksi1. Toksoplasmosis kongenital → Plasenta , 1. Toksoplasmosis kongenital → Plasenta ,
bila bila ibu mendapat infeksi primer waktu hamilibu mendapat infeksi primer waktu hamil
2. Toksoplasmosis akuisita → tertelan 2. Toksoplasmosis akuisita → tertelan ookista,ookista,
makan daging mengandung kista makan daging mengandung kista jaringan.jaringan.
3. Laboratorium → jarum suntik / alat lab 3. Laboratorium → jarum suntik / alat lab yang yang
terkontaminasi, binatangterkontaminasi, binatang percobaanpercobaan4. 4. Transplantasi organTransplantasi organ5. Transfusi darah5. Transfusi darah
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Patologi dan Gejala klinisPatologi dan Gejala klinis
Ookista tertelan → usus→ sebagian Ookista tertelan → usus→ sebagian mati difagosi→ sebagian b’kembang mati difagosi→ sebagian b’kembang biak dalam sel →takizoit→ sel pecah biak dalam sel →takizoit→ sel pecah → menyerang sel2 lain → limfosit→ menyerang sel2 lain → limfosit
dan makrofag → hematogen dandan makrofag → hematogen dan limfogen → Seluruh organ tubuh limfogen → Seluruh organ tubuh kecuali sel darah merah →bila sudah kecuali sel darah merah →bila sudah ada kekebalan → kista jaringan ada kekebalan → kista jaringan
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Gejala klinis:Gejala klinis:Kerusakkan yang terjadi tergantung pada :Kerusakkan yang terjadi tergantung pada :
1.1. Umur penderitaUmur penderita
2.2. Virulensi strain ToxoplasmaVirulensi strain Toxoplasma
3.3. Jumlah parasitJumlah parasit
4.4. Organ yang diserangOrgan yang diserang
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Gejala klinis:Gejala klinis:Toksoplasmosis akutToksoplasmosis akut- Asimptomatik ; limfadenopati, malaise, Asimptomatik ; limfadenopati, malaise,
demam, sakit kepalademam, sakit kepala- Infeksi primer pd ibu hamil Infeksi primer pd ibu hamil → → T. T.
kongenital (retinokoroiditis, gejala timbul kongenital (retinokoroiditis, gejala timbul bila anak sdh mulai besar, remaja)bila anak sdh mulai besar, remaja)
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Gejala klinis:Gejala klinis:- Retinokorioditis jarang dijumpai Retinokorioditis jarang dijumpai
pada toksoplasmosis akut.pada toksoplasmosis akut.- Retinokoroiditis pada Retinokoroiditis pada
pubertas/dewasa pubertas/dewasa → → kelanjutan kelanjutan infeksi kongenital , mungkin infeksi kongenital , mungkin merupakan reaktivasi infeksi laten.merupakan reaktivasi infeksi laten.
- Infeksi akut di retina Infeksi akut di retina : reaksi : reaksi peradangan fokal, infiltrasi lekosit peradangan fokal, infiltrasi lekosit → → kerusakan total kerusakan total → sembuh → sembuh sikatriks → sikatriks → atropi retina dan khoroid disertai atropi retina dan khoroid disertai pigmentasi.pigmentasi.
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Gejala klinis:Gejala klinis:Toksoplasmosis KongenitalToksoplasmosis Kongenital- Gambaran bermacam-macam Gambaran bermacam-macam
(eritroblastosis, hidrops fetalis dan triad (eritroblastosis, hidrops fetalis dan triad klasik :hidrosepalus, retinokoroiditis, klasik :hidrosepalus, retinokoroiditis, kalsifikasi intrakranial, kelainan kalsifikasi intrakranial, kelainan psikomotor.psikomotor.
- Gejala susunan saraf pusatGejala susunan saraf pusat
RetinochoroiditisRetinochoroiditis
Retinochoroiditis Retinochoroiditis ec T. gondiiec T. gondii
Infeksi masih aktif KongenitalInfeksi masih aktif Kongenital
toksoplasmosistoksoplasmosis
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Diagnosis Diagnosis : : Serologi → IFA, ELISA, IHASerologi → IFA, ELISA, IHA
1. Zat anti IgM (+) neonatus → infeksi (+) toksoplasmosis 1. Zat anti IgM (+) neonatus → infeksi (+) toksoplasmosis Kongenital.Kongenital.
2. Toksopl. Akuisita2. Toksopl. Akuisita : Ig G me ↑ ↑ : Ig G me ↑ ↑ - pada pemeriksaan ke 2 ( jangka waktu ≥ 3 mgg )- pada pemeriksaan ke 2 ( jangka waktu ≥ 3 mgg ) - konversi ( - ) → ( + )- konversi ( - ) → ( + )3. 3. Tersangka ( bayi )Tersangka ( bayi ) toksoplasmosis kongenitaltoksoplasmosis kongenital - Zat anti IgM → bisa ( - )- Zat anti IgM → bisa ( - ) - follow up- follow up - Zat anti IgG ( + ) dari ibu → ( - )- Zat anti IgG ( + ) dari ibu → ( - ) Bila dalam 2-3 bulan tetap (+ ) atau titer me ↑ →Bila dalam 2-3 bulan tetap (+ ) atau titer me ↑ → terinfeksi terinfeksi4. PCR → deteksi DNA parasit 4. PCR → deteksi DNA parasit
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Pengobatan :Pengobatan :- Obat hanya membunuh bentuk - Obat hanya membunuh bentuk
takizoit, tidak membasmi bentuk takizoit, tidak membasmi bentuk kista.kista.
- Obat hanya memberantas - Obat hanya memberantas infeksi akut, tidak infeksi akut, tidak menghilangkan infeksi menahun.menghilangkan infeksi menahun.
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Pengobatan Pengobatan
Macam – macam obat yang ada saat ini :Macam – macam obat yang ada saat ini : 1. 1. PirimetaminPirimetamin dan dan sulfonamid sulfonamid ( sinergistik ), ( sinergistik ), pirimetamin teratogenik.pirimetamin teratogenik. Efek samping : trombositopenia dan lekopenia Efek samping : trombositopenia dan lekopenia 2. 2. SpiramisinSpiramisin ( ( macrolide macrolide ), tidak dapat menembus ), tidak dapat menembus plasenta tetapi ditemukan dg konsentrasi tinggi di plasenta tetapi ditemukan dg konsentrasi tinggi di plasenta.plasenta. Boleh diberikan pada wanita hamil dg infeksi Boleh diberikan pada wanita hamil dg infeksi
primerprimer Dosis 100 mg / kg bb selama 30 – 45 hrDosis 100 mg / kg bb selama 30 – 45 hr Profilaktik untuk mencegah transmisi Profilaktik untuk mencegah transmisi T. gondiiT. gondii ke ke
janin janin dalam kandungan. dalam kandungan.
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
PengobatanPengobatan
3. 3. KlindamisinKlindamisin, efektif utk toksoplasmosis, efektif utk toksoplasmosis - Efek samping kolitispseudomembranosa- Efek samping kolitispseudomembranosa kolitis ulserativakolitis ulserativa - Tidak dianjurkan untuk bayi dan wanita - Tidak dianjurkan untuk bayi dan wanita hamil.hamil. 4. 4. KortikosteroidKortikosteroid, digunakan untuk peradang , digunakan untuk peradang pada mata tapi tdk diberikan sebagai obat pada mata tapi tdk diberikan sebagai obat tunggal.tunggal.
5. 5. Klaritromisin dan azitromisinKlaritromisin dan azitromisin
. .
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
PengobatanPengobatan
6. 6. HidroksinafkuinonHidroksinafkuinon ( atoaguone ) ( atoaguone ) dikombinasi dengan sulfadiazin, dikombinasi dengan sulfadiazin, obat baru, dapat membunuh kista obat baru, dapat membunuh kista jaringan pada mencit, pada jaringan pada mencit, pada
manusia manusia masih dalam penelitian.masih dalam penelitian.
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Epidemiologi :Epidemiologi :
Eskimo & E1 Salvador prevalensi 1 %Eskimo & E1 Salvador prevalensi 1 %Amerika tengah 90 %Amerika tengah 90 %Indonesia pd bintang :kucing 35-73% , babi 11-36 %Indonesia pd bintang :kucing 35-73% , babi 11-36 % kambing 11-61 %, kambing 11-61 %, anjing 75 %anjing 75 % pada manusia : 2 % & 63 %pada manusia : 2 % & 63 %- Transmisi penting : makan daging kurang matang- Transmisi penting : makan daging kurang matang- Transmisi melalui ookista ( kucing mengeluarkan 10 - Transmisi melalui ookista ( kucing mengeluarkan 10
juta ookista sehari selama 2 minggu )juta ookista sehari selama 2 minggu )
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Pencegahan :Pencegahan :
- Hindari makan daging kurang matang - Hindari makan daging kurang matang ( wanita hamil )( wanita hamil )
- Cuci tangan setelah pegang daging - Cuci tangan setelah pegang daging mentahmentah
- Tutup makanan hindari dari lalat, lipasTutup makanan hindari dari lalat, lipas- Sayur – mayur cuci bersihSayur – mayur cuci bersih- Hindari kucing peliharaan dari tikus - Hindari kucing peliharaan dari tikus
dan burung dan burung
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
PrognosisPrognosis- Toksoplasmosis akuisita biasanya tidak fatal- Toksoplasmosis akuisita biasanya tidak fatal
- Bentuk kista tidak dapat dibasmi, bila kekebalan - Bentuk kista tidak dapat dibasmi, bila kekebalan me ↓ dapat eksaserbasi akutme ↓ dapat eksaserbasi akut
- Toksoplasmosis kongenital berat → Fatal - Toksoplasmosis kongenital berat → Fatal (meninggal)(meninggal)
- Toksoplasmosis kongenital yang hidup → infeksi - Toksoplasmosis kongenital yang hidup → infeksi menahun & gejala sisa / eksaserbasi akut menahun & gejala sisa / eksaserbasi akut
- Pengobatan spesifik tak dapat menghilangkan - Pengobatan spesifik tak dapat menghilangkan gejala sisa hanya mencegah kerusakan lebih gejala sisa hanya mencegah kerusakan lebih lanjut.lanjut.
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
LoaLoa loaloa(cacing loa, cacing mata)(cacing loa, cacing mata)
Sejarah :Sejarah :
→ → Mongin (1770) mengeluarkan pertama kali Mongin (1770) mengeluarkan pertama kali
cacing dewasa dari mata seorang wanita cacing dewasa dari mata seorang wanita
negronegro HospesHospes : manusia: manusia
PenyakitPenyakit : : loaliasisloaliasis ( (Calabar swellingCalabar swelling,, Fugitive swelling Fugitive swelling ))
LoaLoa loaloa
Distribusi Distribusi : daerah hutan berhujan spt : daerah hutan berhujan spt Afrika barat, Afrika tengah & SudanAfrika barat, Afrika tengah & Sudan
MorfologiMorfologi : :- Cacing dewasa hidup dalam jar. Sub Cacing dewasa hidup dalam jar. Sub
kutankutan- Cacing betina mengeluarkan Cacing betina mengeluarkan
mikrofilaria yang beredar dlm darah mikrofilaria yang beredar dlm darah pada siang hari ( periode diurna) pada siang hari ( periode diurna) sedang pada malam hari berada sedang pada malam hari berada dalam pembuluh darah parudalam pembuluh darah paru
- Mikrofilaria bersarung Mikrofilaria bersarung
LoaLoa loaloa Patologi dan Patologi dan Gejala klinisGejala klinis : :
- - Cacing dewasa dapat ditemukan Cacing dewasa dapat ditemukan diseluruh tubuh, mikrofilaria kadang diseluruh tubuh, mikrofilaria kadang tidak menimbulkan gejala.tidak menimbulkan gejala.
- - Gejala klinis Gejala klinis Calabar swellingCalabar swelling (pembengkakan jaringan)(pembengkakan jaringan) → → disebabkan cacing dewasa.disebabkan cacing dewasa.
- pada mata menimbulkan - pada mata menimbulkan iritasi,bengkak dan sakitiritasi,bengkak dan sakit
- Ensefalitis (cacing masuk ke jar. Otak )- Ensefalitis (cacing masuk ke jar. Otak )
LoaLoa loaloa
Diagnosa :Diagnosa :
- - Menemukan cacing dewasa Menemukan cacing dewasa
dalam konjungtivadalam konjungtiva
- Menemukan mikrofilaria dalam - Menemukan mikrofilaria dalam
dardaraah tepi yang diambil siang h tepi yang diambil siang
harihari
LoaLoa loaloa Pengobatan : Pengobatan :
- - DEC ( untuk membasmi cac. DEC ( untuk membasmi cac. dewasa dewasa
& mikrofilaria )& mikrofilaria )
- Pembedahan mata : mengeluarkan - Pembedahan mata : mengeluarkan
cacingcacing
EpidemiologiEpidemiologi::
Ditularkan oleh lalat Ditularkan oleh lalat Chrysops silaceaChrysops silacea & & CChrysopshrysops dimidiatadimidiata
PencegahanPencegahan:: hindari gigitan lalat hindari gigitan lalat tsb.tsb.
Calabar swellingCalabar swelling
Crysops
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus(Filariasis volvulus)(Filariasis volvulus)
Ditemukan thn 1875 mikrofilaria dari kulit Ditemukan thn 1875 mikrofilaria dari kulit
penderita di Afrika Barat; Filaria volvulus(1893) penderita di Afrika Barat; Filaria volvulus(1893)
oleh Leuckard dari benjolan kulit penderita. oleh Leuckard dari benjolan kulit penderita. Thn 1915 Brumpt menamakan Thn 1915 Brumpt menamakan OnchocercaOnchocerca
volvulusvolvulus Penyakit : Penyakit : onkoserkosisonkoserkosis atau atau River blindnessRiver blindness Endemik di Afrika, masalah Endemik di Afrika, masalah Kes. Masyarakat.Kes. Masyarakat. Ditularkan oleh lDitularkan oleh lalat alat Simulium damnosumSimulium damnosum
(vektor) ; lalat betina menghisap darah(vektor) ; lalat betina menghisap darah
Life Cycle of Onchocerca volvulus:
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
River blindnessRiver blindness
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus Adults in Subcutaneous noduleAdults in Subcutaneous nodule
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
Cacing hidup dalam jaringan ikat, melingkar satu sama lain spt benang kusut →benjolan (tumor)
Vivipar, betina mengeluarkan mikrofilaria
Lalat Simulium mengisap darah →mikrofilaria berkembang dalam lalat →larva infektif menuju probosis lalat →gigit manusia, larva masuk kedalam jaringan ikat dan menjadi dewasa.
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
Patologi dan Gejala klinis :
Ada 2 tipe :- Tipe forest : kelainan kulit dominan- Tipe savannah : kelainan mata
dominan
Manifestasi onkosersiasis terutama padakulit, sistem limfatik dan mata.
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
Patologi dan Gejala klinis :
Kelainan Kulit : disebabkan cacing dewasa:
benjolan (onkoserkoma) tidak nyeri letakbenjolan diatas tonjolan tulang (iga, skapula, siku, tengkorak, lutut ) ukuran dan jumlah benjolan bervariasi
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
Gejala klinis pada mata: oleh mikrofilaria → menyebabkan gangguan saraf optik dan retina.
Patologi kelainan mata :1. Reaksi mekanik atau reaksi sekret dari
mikrofilaria hidup.2. Toksin dari mikrofilaria mati3. Toksin cacing dewasa4. Hipersensitif terhadap parasit
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
Gejala klinis pada mata: disebabkan oleh mikrofilaria, terutama bila mikrofilaria banyak yang mati → reaksi radang makin hebat.
gejala klinis: fotofobia,lakrimasi,blefarospasmus, sensasi benda asing.
Infeksi berat bisa terjadi: - keratitis berbintik - glaukoma - atrofi dan kebutaan.
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
Diagnosis: Klinis: tonjolan subkutan, hanging
groin, leopard skin, atrofi kulit, keratitis, limbitis, uveitis dan mikrofilaria dalam kornea.
Parasitologis: menemukan mikrofilaria dan cacing dewasa
Usg nodul : menentukan beratnya infeksi (worm burden)
Pelacak DNA Mazzoti test.
Onchocerca volvulusOnchocerca volvulus
Pengobatan :- Ivermectin- Suramin →membunuh cacing dewasa Prognosis: Baik bila belum terjadi kerusakkan mata.
Keratitis amubaKeratitis amuba
PenyebabPenyebab Acathamoeba Acathamoeba castellani, Acanthamoeba castellani, Acanthamoeba polyphagapolyphaga
Cara Infeksi/ gejala klinis:Cara Infeksi/ gejala klinis:Trauma Trauma pada kornea pada kornea (kontak lens, cairan (kontak lens, cairan tidak steril) tidak steril) → ulkus kornea→ ulkus kornea unilateral, unilateral, sangatsangat nyeri, mata merah, infiltrat nyeri, mata merah, infiltrat bbtk cincin (khas) → epitel rusak → bbtk cincin (khas) → epitel rusak → sembuh (berulang2) → sikatrikssembuh (berulang2) → sikatriks
Keratitis amubaKeratitis amuba
Keratitis amubaKeratitis amuba
DiagnosisDiagnosis : menemukan trofozoit : menemukan trofozoit atau kista dari kerokan ulkus atau atau kista dari kerokan ulkus atau biopsi (pulasan Giemsa atau biopsi (pulasan Giemsa atau periodic periodic acid Schiff)acid Schiff)
PengobatanPengobatan : Sukar : Sukar medikamentosamedikamentosa pencangkokan kornea, pencangkokan kornea, enukleasienukleasi
Keratomikosis
= keratitis mikotik : penyakit infeksi pada kornea mata yg disebabkan jamur
Penyebab : Jamur saprofit : Fusarium,
Aspergillus,Curvularia, Candida dll
Keratomokosis
Cara Infeksi: Trauma (ranting pohon, lensa kontak)
→ spora masuk ke kornea → infiltrat → ulkus → hipopion (sel radang mengendap di dalam kamera okuli anterior
Diagnosis : kerokan kornea (periksa langsung dan biakan agar Sabouraud)
Keratomokosis
Gejala Klinis:- Nyeri hebat- Mata merah- Fotofobia- Lakrimasi
Faktor resiko:- Kortikosteroid topikal- Kortikosteroid sistemik- Operasi kornea (keratotomi,keratoplasti)
Keratomokosis
Terapi :- tergantung penyebab- amfoterisin B dgn konsentrasi 4 mg/ml larutan diberikan tiap
jam- derivat azol
Keratomikosisdengan hipopion
Rinosporidiosis
Penyebab :Rhinosporidium seeberi (belum
berhasil dibiak ) → hidup di air
Morfologi :sporangium dlm berbagai stadium
Rinosporidiosis
Klinis : Polip bertangkai , mudah berdarah → di selaput lendir mata, hidung, faring, uretra Gejala : lakrimasi, fotofobia
Diagnosis : sediaan KOH → sporangium dlm berbagai stadium
Rinosporidiosis
Terapi : pembedahan
Prognosis : baik
Epidemiologi : banyak ditemukan pd pekerja yg berhubungan dgn air
Rinosporidiosis
Rinosporidiosis di mata
Otomikosis Definisi : penyakit jamur pada telinga
Penyebab : Aspergillus, Penicillium, Mucor, Rhizopus,Candida
Patologi & gejala klinis : Rasa gatal dan rasa penuh Nyeri (infeksi sekunder) Bersifat akut / menahun
Otomikosis
Diagnosis : Pemeriksaan langsung : spora / hifa Biakan ( agar Sabouraud ) : identifikasi spesies
jamur
Pengobatan : Toilet telinga Antijamur topikal
Epidemiologi : Kebiasaan mengorek-ngorek telinga Serumen yang basah