modul blok 20
DESCRIPTION
blok 20TRANSCRIPT
-
MODUL BLOK 20
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
DAN KEDOKTERAN KOMUNITAS
Ketua:
Prof. Dr.dr.RM.Suryadi Tjekyan, DTM&H, MPH
Sekretaris:
dr. Asmarani Mamun, M.Kes
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
1
-
PENGANTAR
Kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan
khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu kedokteran menuntut
tersedianya sumber daya manusia yang handal dan terampil serta
profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan
kesehatan merupakan proses hilir, baik buruknya pelayanan kesehatan
ditentukan proses dari hulu, yaitu pendidikan profesi kedokteran dan
menjunjung etika kedokteran. Tujuan pembangunan kesehatan yang
berlandaskan paradigma sehat memerlukan lulusan dokter yang dapat
berperan serta dan merupakan ujung tombak dalam upaya kesehatan
masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) strata
pertama yang mencakup pelayanan kesehatan professional terhadap semua
spektrum usia dan semua jenis penyakit sedini mungkin, dan dilaksanakan
secara paripurna, holistik, berkesinambungan serta berkoordinasi dengan
profesi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian
orientasi pendidikan dokter, dari pendidikan yang berbasis penguasaan
disiplin ilmu ke pendidikan yang berbasis kompetensi sesuai dengan
kompetensi yang diperlukan pada upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perorangan (UKP) strata pertama.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dokter yang berorientasikan
kompetensi sejak tahun akademik 2006/2007 di Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya (FK Unsri) mulai diterapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Modul Kedokteran Komunitas ini untuk memenuhi kebutuhan KBK yang
diterapkan pada Blok 20 dan dilanjutkan dengan pendidikan profesi dalam
bentuk kepaniteraan kedokteran komunitas selama 5 minggu dan kedokteran
keluarga juga selama 5 minggu.Dalam proses pembuatan modul kedokteran
komunitas kami banyak mendapatkan bantuan dari seluruh staff Departemen
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Modul ini
akan diperbaharui(update) setiap tahunnya dan mudah mudahan bermanfaat untuk
kita semua.
2
-
A. PENDAHULUAN
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang
berlandaskan paradigma sehat diperlukan lulusan dokter yang dapat berperan
serta dan merupakan ujung tombak dalam upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) strata pertama yang
mencakup pelayanan kesehatan professional terhadap semua spektrum usia
dan semua jenis penyakit sedini mungkin, dan dilaksanakan secara
paripurna, holistik, berkesinambungan serta berkoordinasi dengan profesi
kesehatan lainnya. Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian orientasi
pendidikan dokter, dari pendidikan yang berbasis penguasaan disiplin ilmu ke
pendidikan yang berbasis kompetensi sesuai dengan kompetensi yang
diperlukan pada upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan
perorangan (UKP) strata pertama. Sesuai dengan Paradigma Sehat,
pada UKM dan UKP strata pertama dibutuhkan pelayanan kesehatan
yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Pelayanan yang komprehensif dengan pendekatan holistik
1.1 Preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
1.2 Memandang manusia sebagai manusia seutuhnya
2. Pelayanan yang continue
2.1 Mempunyai rekam medis yang diisi dengan cermat
2.2 Menjalin kerjasama dengan profesi dan instansi lain untuk
kepentingan pasien agar proses konsultasi dan rujukan berjalan
lancar
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
3.1 Mendiagnosis dan mengobati penyakit sedini mungkin
3.2 Mengkonsultasikan atau merujuk pasien pada waktunya
3.3 Mencegah kecatatan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
4.1 Kerjasama profesional dengan semua pengandil agar dicapai
pelayanan bermutu dan kesembuhan optimal
4.2 Memanfaatkan potensi pasien dan keluarganya seoptimal
mungkin untuk penyembuhan.
3
-
5. Penanganan personal pasien sebagai bagian integral dari keluarga
6. Pelayanan yang mempertimbangkan faktor keluarga,
Lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggal.
6.1 Selalu mempertimbangkan pengaruh keluarga, komunitas,
masyarakat dan lingkungannya yang dapat mempengaruhi
penyakitnya.
6.2 Memanfaatkan keluarga, komunitas, dan lingkungannya
untuk membantu penyembuhan penyakitnya.
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan
yang merupakan perwujudan dari adanya :
9.1 Rekam medis yang lengkap dan akurat yang dapat dibaca
orang lain
9.2 Standar Pelayanan Medis
9.3 Penggunaan evidence-based medicine untuk
pengambilan
keputusan
9.4 Kesadaran akan keterbatasan kemampuan dan kewenangan
9.5 Kesadaran untuk mengikuti perkembangan ilmu melalui
belajar sepanjang hayat dan pengembangan profesi
berkelanjutan.
Untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan seperti diuraikan diatas
diperlukan dokter yang menguasai 10 area kompetensi sebagai berikut :
1. Komunikasi efektif
2. Ketrampilan klinik dasar
3. Ketrampilan menerapkan dasar-dasar ilmuu biomedik, ilmu klinik, ilmu
perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga
4. Pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
5. Memanfaatkan dan menilai secara kritis kesahihan tekhnologi informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri dengan belajar sepanjang hayat
7. Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik
4
-
8. Riset
9. Pengelolaan kegawat-daruratan kedokteran dan kesehatan
10. Manajemen pelayanan kesehatan
1. Ilmu Kedokteran Komunitas
1.1 Ilmu Kedokteran Komunitas : Adalah cabang ilmu kedokteran yang
menyelesaikan masalah-masalah kesehatan individu dengan
memanfaatkan sumber-sumber komunitas serta penyelesaian masalah-
masalah kesehatan komunitas
1.2 Komunitas adalah kumpulan orang orang yang:
1. Jelas susunan dan jumlahnya
2. Tinggal pada suatu wilayah tertentu
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. 1 Tujuan Umum Bidang Ilmu Kedokteran Komunitas
1) Menetapkan masalah Kedokteran dan Kesehatan dalam
komunitas/masyarakat
2) Melaksanakan pelayanan kedokteran komunitas dan program
kesehatan dalam masyarakat dengan menggunakan prinsip lingkaran
pemecah masalah ( problem solving cycle)
3) Menerapkan prinsip pengelolaan dalam melaksanakan pelayanan
medis dan kesehatan
4) Menerapkan prinsip pendidikan kesehatan dalam melaksanakan
pelayanan medis dan program kesehatan
5) Memperhitungkan masalah kedokteran dan kesehatan yang akan
timbul dimasa datang serta melakukan usaha penanggulangannya.
6) Bertindak sesuai dengan perundang-undangan Indonesia dalam
melaksanakan pelayanan kedokteran dan program kesehatan.
7) Melakukan penelitian di bidang kedokteran dan kesehatan.
5
-
1.2 Tujuan Khusus Bidang Kedokteran Komunitas
1) Menetapkan taraf kesehatan komunitas berdasarkan ilmu kedokteran
dasar dan ilmu kedokteran klinik, analisis data, biostatistik, survei
kesehatan atau tehnik epidemiologik.
2) Menetapkan prioritas masalah kedokteran dan kesehatan masyarakat.
3) Menerapkan prinsip lingkaran pemecahan masalah kedokteran dalam
komunitas yang berupa pengumpulan data, membuat diagnosis,
merencanakan pelayanan medis serta mengevaluasi keberhasilan
pelayanan medis dan semua komponennya.
4) Melaksanakan program kesehatan jangka pendek dan atau jangka
panjang, pemerintah dan atau bukan pemerintah dengan
memperhatikan sistim kesehatan nasional.
5) Melaksanakan pengelolaan suatu organisasi dengan perencanaan dan
pembuat program, penyusunan anggaran, pengelolaan tenaga,
pemberian wewenang dan tanggung jawab, supervisi dan evaluasi serta
komunikasi dalam organisasi.
6) Melaksanakan pengelolaan fungsi unit pelayanan primer kesehatan
dengan cara meningkatkan kerjasama tim, menyelenggarakan
integrasi, melakukan system rujukan, mengadakan penataran serta
berkomunikasi dengan instansi yang berkepentingan / terkait.
7) Melaksanakan semua tahap pendidikan kesehatan kepada masyarakat,
berupa menggugah perhatian, memberi penerangan, mendidik,
memotivasi dan melestarikan.
8) Memperhitungkan berbagai faktor resiko yang mungkin
menimbulkan masalah kedokteran komunitas dan kesehatan
masyarakat di masa mendatang.
9) Merencanakan tindakan penanggulangan terhadap berbagai factor
resiko dan masalah kedokteran komunitas serta kesehatan masyarakat
yang mungkin timbul melalui kerjasama dengan instansi yang
berwenang / terkait.
10) Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan fungsi
termasuk hak dan kewajiban serta kewenangannya.
6
-
11) Melaksanakan pemeriksaan kedokteran untuk menunjang proses
peradilan.
12) Menetapkan ruang lingkup penelitian bidang kesehatan Indonesia.
13) Melaksanakan penelitian bidang kesehatan sesuai dengan prioritas.
2. Tujuan Pendidikan Kelompok Ilmu Kedokteran Komunitas
1) Melakukan prosedur diagnosiss sesuai dengan ilmu kedokteran dasar
dan medis pada penderita diunit pelayanan kesehatan primer
2) Mengidentifikasi faktor resiko yang dapat menimbulkan kematian
pada bayi,anak dan ibu di unit pelayanan kesehatan primer.
3) Membedakan kedaruratan medik dari bukan kedaruratan medik pada
penderita diunit pelayanan kesehatan primer
4) Melakukan tindakan suportif,pemeriksaan lanjutan dan upaya
rehabilitasi sesuai dengan penilaian prognosis diunit pelayanan primer
5) Melakukan upaya pencegahan terhadap masalah kedokteran yang
berkaitan dengan bayi,anak dan ibu diunit pelayanan kesehatan primer
6) Melakukan tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki
keadaan umum penderita dengan pendekatan kedokteran keluarga
diunit pelayanan kesehatan primer
7) Melakukan tindakan lanjutan rujukan penderita dengan pendekatan
kedokteran keluarga secara tepat dari unit pelayanan kesehatan primer
8) Menilai prognosisi penderita yang diobati dengan pememriksaan
lanjutan daari penderita dengan pelayanan kedokteran keluarga diunit
pelayanan kesehatan primer
9) Menilai perkembangan dan pertumbuhan golongan rentan yang
dilayani diunit pelayanan kesehatan primer
10) Melakukan usaha perbaikan gizi,bayi,anak,ibu hamil dan manusia
lanjut diunit pelayan kesehatan primer
11) Melakukan ilmu tahap pencegahan(promosi kesehatan,perlindungan
khusus, diagnosis dini dan pengobatan segera,limitasi kecacatan serta
rehabilitasi) diunit pelayanan kesehatan primer terhadap penyakit
7
-
akut,kronik degeneratif dan penyakit tertentu yang dapat menimbulkan
wabah.
12) Melakukan prosedur prognosis untuk menetapakan kasuss bedah diunit
pelayanan kesehatan primer
13) Membedakan jenis kasus bedah minor dan mayor diunit pelayanan
kesehatan primer untuk tujuan rujukan.
14) Menerapkan prinsip epidemiologi dan kedokteran keluarga pada
penanganan penderiota dalam pemecahan masalah medik
15) Menerapkan prinsip kerja aseptic tindakan anti septic untuk menangani
kasus bedah minor diunit kesehatan primer
16) Melakukan tindakan anastesi local diunit pelayanan kesehatan primer
17) Melakukan tindakan pra bedah,pembedahan dan pasca bedah minor
diunit pelayanan kesehatan primer
18) Mempertimbangkan tindakan dokter berdasarkan etika kedokteran
diunit pelayanan kesehatan primer
19) Menyesuaikan perilaku dokter dalam keanekaragaman budaya dan
agama diunit pelayanan kesehatan primer
20) Melakukan observasi,pengumpulan data dan menarik kesimpulan
untuk menetapkan masalah kesehatan individu dan keluarga
berdasarkan ilmu kedokteran dasar,ilmu kedopkteran klinik dan
epidemiologi diunit pelayanan primer
21) Melakukan pelayanan kedokteran okupasi,pencegaahan dan
pengobatan akibat kerja
22) Melakukan tindakan untuk mewujudkan produktivitas kerja optimal
dengan pendekatan kedokteran okupasi
23) Menerapkan lingkaran pemecahan masalaah yang berupa
pengumpulan data, menganalisis data ,menetapkan masalah,
merencanakan program, melaksanakan program serta mengevaluasi
keberhasilan program dan semua komponen diunit pelayanan kesehtan
primer.
24) Menetapkan peran dan kewenangan dalam melaksanakan kerjasama
melalui unit pelayanan kesehatan primer
8
-
25) Melaksanakan pengelolaan fungsi unit pelayanan kesehatan primer
dengan meningkatkan kerjasama tim,menyelenggarakan integrasi serta
komunikasi dengan Dinas Kesehtan dan atau instansi terkait setempat
26) Melakukan pendidikan kesahatan perorangan ,keluarga,kelompok dan
masyrakat untuk mencegah penyakit tertentu serta memelihara danb
meningkatkan taraf kesehatan diunit pelayanan kesehatan primer
27) Melaksanakan semua tahap pendidikan kesehatan pada
perorangan,keluarga dan kelompok untuk meningkatkan pengetahuan
mengubah sikap dan perilaku sesuai dengan prinsip-prinsip hidup sehat
sejahtera diunit pelayanan kesehatan primer
28) Melakukan pendidikan kesehatan perorangan,keluarga dan kelompok
yang berupa menggugah perhatian,mermberi penerangan,mendidik dan
memotivasi diunit pelayanan kesehatan primer
29) Meningkatkan kemampuan diri dalam ilmu kedokteran dan ilmu
lainnya secara terusmenerus sehingga bekerja lebih baik dibidang
kedokteran
30) Melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit yang dapat
menimbulkan wabah sesuai dengan perundang-undangan
31) Menetapkan ruang lingkup penelitian dibidang kedokteran komunitas
diunit pelayanan kesehatan primer
32) Melaksanakan penelitian dibidang kedokteran komunitas sesuai
dengan prioritas unit pelayanan kesehatan primer
9
-
C. POHON TOPIK
10
-
Tabel.1 Lingkup Bahasan Ilmu Kedokteran Komunitas
NO BAHASAN Materi
1 Dasar Dasar Ilmu
kedokteran Komunitas
1. Pengantar Kedokteran
Komunitas
1. Pengertian Komunitas
2. Pengertian Kedokteran Komunitas
3. Sejarah Timbulnya Kedokteran Komunitas
4. Ruang Lingkup Kedokteran Komunitas
2. Sehat dan Sakit Sebagai
Suatu Konsep
1. Definisi Sehat dan Sakit
2. Sehat Secara Fisik, Mental, Sosial, Rohani
3. Sehat yang Positif (Positive Health)
4. Sehat Sebagai Konsep yang Relatif
5. Sehat Sebagai Suatu Kondisi yang Dinamis
(Spektrum Sehat)
6. Faktor-faktor yang menentukan Kesehatan
Masyarakat
3. Riwayat Alamiah
Perjalanan Penyakit Pada
Manusia
1. Skema Umum Riwayat Alamiah Perjalanan
Penyakit
2. Pengertian Pejamu, Agen dan Lingkungan
3. Interaksi Antara Pejamu, Agen dan
Lingkungan
4. Tingkatan Pencegahan
Penyakit
1. Pengertian Pencegahan Penyakit
2. Tingkatan Pencegahan Penyakit
5. Penerapan Pencegahan
Penyakit
1. Prinsip-prinsip dalam Pencegahan Penyakit
2. Tindakan yang Dikategorikan Sebagai
Pencegahan Penyakit
2. Biostatistik
1. Biostatistik Deskriptif
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan Data
3. Analisa Sebaran dan tendensi tengah
4. Penyajian Data
2. Biostatistik Inferensial
1. Teori probabilitas
2. Teori Inferensi
3. Dasar-dasar pengujian kemaknaan
4. Analisa Multivariate
3 Epidemiologi
Epidemiologi Umum 1. Strategi Epidemiologi
2. Metode Epideemiologi
3. Jenis Penelitian Epidemiologi
11
-
4. Epidemiologi Penyakit Menular dan tidak
menular
4 Pendidikan dan Promosi
Kesehatan
1. Pengantar Pendidikan
Kesehatan
1. Pengertian Pendidikan
2. Pengertian Pendidikan Kesehatan
3. Proses Belajar Dalam Pendidikan Kesehatan
4. Metode dan Alat Bantu Pendidikan Kesehatan
2. Komunikasi Kesehatan1. Pengertian Komunikasi Kesehatan
2. Bentuk-Bentuk Komunikasi
3. Dasar-Dasar Tentang
Perilaku
3. Pengertian Perilaku dan Perilaku Kesehatan
4. Macam Perilaku Kesehatan
5. Domain / Ranah (Aspek) Perilaku
4. Determinan Perubahan
Perilaku
1. Macam Teori Determinan Perilaku
2. Aspek Sosial budaya yang mempengaruhi
perilaku kesehatan
5. Pengantar Promosi
Kesehatan
1. Pengertian Promosi Kesehatan
2. Sejarah Timbulnya Promosi Kesehatan
3. Strategi Promosi Kesehatan
4. Ruang lingkup promosi kesehatan
berdasarkan tatanan (tempat pelaksanaan)
6. Program Promosi
Kesehatan
1. Perencanaan Promosi Kesehatan
2. Pelaksanaan Promosi Kesehatan
3. Pemantauan dan Evaluasi Promosi Kesehatan
5 Kesehatan Lingkungan
1. Pengantar Kesehatan
Lingkungan
1. Lingkungan dan Kesehatan
2. Basic Requirement for Healthy Environment
3. Mengukur Kualitas Lingkungan, Pemaparan
dan Pengaruh Kesehatan
4. Pola penyakit di negara maju dan berkembang
2. Analisa Faktor
Lingkungan dan
Pengaruhnya thd
Kesehatan
1. Hazards dan Resiko Kesehatan
2. Faktor Biologik
3. Faktor Fisik: kebisingan,getaran,radiasi,dan
suhu
4. Faktor Kimiawi
5. Hazards Ergonomik
12
-
6. Hazards Psikososial
3. Peraturan Perundangan
dalam Kesehatan
Lingkungan
1. UU ttg Kesehatan
2. UU ttg Keselamatan Kerja
3. Peraturan Meneg LH
4. Peraturan Menkes
5. Peraturan Menakertrans
6. Peraturan tingkat Propinsi
4. Pengantar Epidemiologi
Kesehatan Lingkungan
1. Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan.
2. Studi Deskriptip dan Analitik
3. Measure of Disease Frquency
4. Strategi Environmental Epidemiologi
Studi eksperimen
Cross-sectional study
Ecologic study
Case-control Study
Cohort Study
Kriteria kausalitas
Bias dan keterbatasan Epidemiologi
Lingkungan.
5. Pengelolaan Sanitasi
Sumber Air
1. Kualitas Air, Sanitasi dan Kesehatan.
2. Sumber Air Domestik Air dan hydrosphere
Siklus hidrologi
3. Pengolahan Air Domestik
4. Kontaminasi Sumber Air
5. Standar Kualitas Air Minum
6. Kualitas Udara Ambien
dan Kesehatan
Masyarakat
1. Kualitas Udara dan Kesehatan
2. Sumber Pencemar Udara, Primer dan
Sekunder.
3. Pulutan Udara dan Efek Kesehatan
4. Kriteria Polutant (Nasional dan Lokal).
5. Indeks Pencemaran udara.
6. Pemanasan Global, penipisan lapisan Ozone
dan Kesehatan
13
-
7. Pengendalian Pencemaran Udara
7. Kualitas Udara Indoor
dan Kesehatan
1. Udara Ruangan dan Kesehatan
2. Indoor pollutants dan sumbernya
3. Penyakit Terkait Indoor Polutant
4. Evaluasi Kualitas Udara Indoor
5. Pengendalian Udara Indoor
8. Pengelolaan Sanitasi
Makanan
1. Makanan dan Kesehatan
2. Bahan Pencemar Makanan
3. Aspek Mikrobiologi Pencemaran Makanan
4. Aspek Kimiawi Pencemaran Makanan
5. Pencegahan Keracunan Makanan
6. ABTKK
7. Peraturan Perundangan ttg Sanitasi Makanan
9. Pengelolaan Limbah
Domestik Padat dan Cair
1. Pengendalian Limbah Padat
2. Pengendalian Limbah Cair Domestik
3. Pengendalian Limbah Berbahaya dan Beracun
10. Aspek Kesehatan Dalam
Studi Amdal
1. Amdal dan Kesahatan Masyarakat
2. Kesehatan dalam Penapisan, Pelingkupan dan
Perkiraan Dampak
3. Srategi Pengumpulan dan Analisa data
Kesehatan dalam Studi Amdal.
6 PHA (Public Health
Administration)
1. Dasar-dasar administrasi
kesehatan
1. Perencanaan program kesehatan
2. Pengorganisasian program kesehatan
3. Pelaksanaan program kesehatan
4. Penilaian program kesehatan
14
-
2. Sistem kesehatan
1.Sub sistem pelayanan kesehatan
- Sub sistem pelayanan kesehatan
masyarakat
- Sub sub sistem pelayanan kedokteran
program
2. Sub sistem pembiayaan
kesehatan
- Sistem Jaminan Sosial / Nasional
3. Sistem kesehatan nasional
- Sub sistem upaya kesehatan
- Sub sistem sumber daya manusia kesehatan
- Sub sistem sediaan farmasi, alat kesehatan
dan makanan Minuman
- Sub sistem manajemen dan informasi
Kesehatan
- Sub sistem pemberdayaan masyarakat
- Masalah dan kebijakan pembangunan dalam
bidang kesehatan
- Desentralisasi Pelayanan Kesehatan
- Puskesmas dan Usaha Kesehatan dasar
3. Metoda dan kebijakan
kesehatan
1. Konsep dan metoda utama kesehatan
komunitas
15
-
D. PRASYARAT MAHASISWA
Mahasiswa semester 7 yang mengikuti perkuliahan Blok 20 FK UNSRI
menyatakan bahwa akan memenuhi tata tertib perkuliahan Blok 20, antara lain :
1. Akan mengikuti proses perkuliahan (IT) blok 20 minimal 80%. Tutorial minimal
80%, pleno Blok 20 100%, Skill Lab 100%, tanpa alasan apapun kecuali sakit
yang tidak melebihi 20%, yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter yang
dilegalisir oleh dekan FK UNSRI.
2. Tidak mengikuti perkuliahan/praktikum/tutorial/pleno pada salah satu sub.bagian
sama dengan tidak mengikuti kegiatan proses belajar sebanyak 25% dan tidak
boleh mengikuti ujian MCQ, SOCA dan OSCE dengan kata lain harus mengulang
pada blok 20 yang akan datang.
3. Akan datang tepat waktu (10 menit sebelum dosen datang).
4. Berpakaian rapi, tidak akan memakai celana jeans, baju kaos, topi dan sandal.
5. Tidak akan menghidupkan komputer/laptop selama perkuliahan, kecuali sesuai
permintaan dosen pengajar.
6. Akan menon-aktifkan suara Handphone selama kegiatan perkuliahan.
7. Tidak akan membawa makanan/minuman ke dalam ruang perkuliahan.
8. Tidak akan mengobrol selama perkuliahan berlangsung.
Demikianlah, kontrak kuliah sudah saya baca, pahami, serta ditanda tangani tanpa
paksaan dan saya bersedia menerima sanksi bila saya melanggar ketentuan dalam
kontrak ini.
Palembang, .................................
Tanda tangan
16
-
(..................................................)
NAMA : _________________________ NIM : __________________________
E. SASARAN PEMBELAJARAN (Ruang Lingkup Bahasan)
a. Sasaran Pembelajaran terminal
1 Bila diberikan data sekunder tentang masalah kesehatan pasien yang berkaitan
dengan keluarga atau komunitas/masyarakat pasien berada mahasiswa mampu
menerapkan konsep konsep dan prinsip prinsip ilmu biomedik, klinik, dan
ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer.
2 Bila diberikan data masalah kesehatan pasien yang ada hubungannya dengan
pekerjaan, keluarga, atau masyarakat, mahasiswa mampu membuat rencana
pengelolaan sumber daya manusia serta sarana prasarana secara efektif dan
efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran
keluarga.
3 Bila diberikan data masalah kesehatan dan masalah masalah yang
berhubungan dengan pekerjaan, keluarga atau masyarakat serta hukum dan
profesi dalam satu komunitas/masyarakat mahasiswa mampu membuat
rencana pencegahan penyakit dan keadaan sakit, melaksanakan pendidikan
kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit serta
mengelola penyakit, keadaan sakit, dan masalah pasien sebagai individu yang
utuh,bagian dari keluarga dan masyarakat dengan memenuhi aspek
medikolegal dalam praktik kedokteran.
4 Bila diberikan data masalah kesehatan dalam suatu fasilitas pelayanan
kesehatan primer mahasiswa mampu menjelaskan perencanaan
pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian dengan memperhatikan berbagai
faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat (sosial,
17
-
budaya, ekonomi, lingkungan, dan kebijakan pemerintah) berdasarkan konsep
dokter keluarga.
b. Sasaran Pembelajaran Penunjang
1 Bila diberikan data sekunder tentang masalah kesehatan pasien dalam
hubungannya dengan keluarga atau komunitas/masyarakat dimana pasien
beradamahasiswa mampu:
a. Menjelaskan faktor faktor non biologis yang berpengaruh pada masalah
kesehatan.
b. Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit, poin poin
patogenesis dan patofisiologis, akibat yang ditimbulkan, serta resiko
spesifik secara selektif.
c. Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penangan
pasien
d. Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan penanganan
penyakit baik klinik, epidemiologis, farmakologis, fisiologis, diet,
olahraga, atau perubahan perilaku.
e. Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkan
farmakologik, fisiologis, gizi ataupun perubahan tingkah laku.
f. Menjelaskan prinsip prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola
masalah kesehatan
g. Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat
berdasarkan prinsip kendali mutu, kendali biaya, manfaat dan keadaan
pasien serta sesuai pilihan pasien.
h. Membuat instruksi tertulis secara jelas, lengkap, tepat dan dapat dibaca.
i. Menerapkan prinsip prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik,
komprehensif, koordinatif, klobaratif dan berkesinambungan dalam
mengelola penyakit dan masalah pasien.
2 Bila diberi pasien simulasi dengan masalah kesehatan yang ada hubungannya
dengan keluarga, pekerjaan atau lingkungan mahasiswa mampu:
18
-
a) Mengidentifikasi peran pasien, pekerjaan dan keluarga lingkungan sosial
sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta
sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi.
b) Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi
pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan
sakit atau permasalahannya.
c) Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi
pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan keluarganya.
d) Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau
kegiatan strategi pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien
anggota keluarga dan masyarakat.
e) Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat
bergantung pada kerjasama tim dan kolaborasi dengan professional di
bidang lain.
3 Bila diberikan data masalah kesehatan dalam suatu komunitas/masyarakat
mahasiswa mampu:
a) Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya
hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis
kelamin, ethnis dan budaya.
b) Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka
promosi kesehatan ditingkat individu, keluarga dan masyarakat.
c) Menganalisa secara sitematik dan mempertahankan pilihan etik dalam
pengobatan setiap individu pasien.
d) Menjelaskan proses manajerial yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam pemecahan
masalah dikomunitas dan masyarakat.
e) Membuat berbagai jenis media intervensi kesehatan yang sesuai dengan
sumber daya, dan masalah tersebut.
4 Bila diberikan data masalah dalam suatu fasilitas pelayanan kesehatan primer
mahasiswa mampu:
19
-
a. Menjalankan fungsi manajerial (berperan sebagai pemimpin, pemberi
informasi dan pengambil keputusan).
b. Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan primer
dengan pendekatan kedokteran keluarga
c. Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk
menghimpun data yang relevan
d. Menerapkan keterampil dasar dalam menilai data untuk melakukan
validasi informasi ilmiah secara sistematik.
e. Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum dan
menyimpan arsip
f. Mengenal komponen masukkan, proses, dan luaran yang diperlukan untuk
mengembangkan fasilitas pelayanan kesehatan.
g. Mengembangkan fasiltas kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat termasuk laboratorium, pemeriksaan penunjang lain dan
sistem rujukan
h. Mengenal sistim jaminan pelayanan kesehatan sebagai pendukung
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada paradigma sehat.
c. Lingkup bahasan kelompok Ilmu Kedokteran Komunitas
1. Dasar-dasar ilmu kedokteran komunitas
a. Pengantar Kedokteran Komunitas
- Pengertian komunitas
- Pengertian kedokteran komunitas
- Sejarah timbunlnya kedokteran komunitas
- Ruang lingkup kedokteran komunitas
b. Sehat dan Sakit Sebagai Suatu Konsep
- Definisi Sehat dan Sakit
- Sehat Secara Fisik, Mental, Sosial, Rohani
- Sehat yang Positif (Positive Health)
- Sehat Sebagai Konsep yang Relatif
- Sehat Sebagai Suatu Kondisi yang Dinamis (Spektrum Sehat)
20
-
- Faktor-faktor yang menentukan Kesehatan Masyarakat
c. Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit Pada Manusia
- Skema Umum Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit
- Pengertian Pejamu, Agen dan Lingkungan
- Interaksi Antara Pejamu, Agen dan Lingkungan
d. Tingkatan Pencegahan Penyakit
- Pengertian Pencegahan penyakit
- Tingkatan Pencegahan Penyakit
e. Penerapan Pencegahan Penyakit
- Prinsip-prinsip dalam Penceegahan Penyakit
- Tindakan Yang Dikategorikan Sebagai Pencegahan Penyakit
2. Biostatistik
a. Biostatistik deskriptif
- Pengumpulan data
- Pengolahan data
- Analisa data sebaran dan tendensi tengah
- Penyajian data
b. Statistik inferensial
- Teori probalitas
- Teori inferensi
- Dasar pengujian kemaknaan
- Uji parametric
- Jenis analisis multivariate
3. Epidemiologi
a. Epidemiologi umum
- Strategi epidemiologi
- Metode epidemiologi
- Parameter epidemiologi
- Jenis penelitian epidemiology
b. Epidemiologi klinik
- Dasar epidemiologi klinik
21
-
- Pemeriksaan diagnostik
- Pemeriksaan skrining
- Efikasi terapetik
- Keamanan terapetik
4. PHE (Public Health Education)
a. Pengantar Pendidikan Kesehatan
- Pengertian Pendidikan
- Pengertian Pendidikan Kesehatan
- Proses Belajar Dalam Pendidikan Kesehatan
- Metode dan Alat Bantu Pendidikan Kesehatan
b. Komunikasi Kesehatan
- Pengertian Komunikasi Kesehatan
- Bentuk-bentuk Komunikas
c. Dasar-Dasar Tentang Perilaku
- Pengertian Perilaku dan Perilaku Kesehatan
- Macam Perilaku Kesehatan
- Domain / Ranah (Aspek) Perilaku
d. Determinan Perubahan Perilaku
- Macam Teori Determinan Perilaku
- Aspek Sosial budaya yang mempengaruhi perilaku kesehatan
e. Pengantar Promosi
- Pengertian Promosi Kesehatan
- Sejarah Timbulnya Promosi Kesehatan
- Strategi Promosi Kesehatan
- Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan (tempat
pelaksanaan)
f. Program Promosi Kesehatan
- Perencanaan Promosi Kesehatan
- Pelaksanaan Promosi Kesehatan
- Pemantauan dan Evaluasi Promosi Kesehatan
5. Kesehatan lingkungan
22
-
a. Pengantar Kesehatan Lingkungan
- Lingkungan dan Kesehatan
- Basic Requirement for Healthy Environment
- Mengukur Kualitas Lingkungan, Pemaparan dan Pengaruh Kesehatan
- Pola penyakit di negara maju dan berkembang
b. Analisa Faktor Lingkungan dan Pengaruhnya thd Kesehatan
- Hazards dan Resiko Kesehatan
- Faktor Biologik
- Faktor Fisik: kebisingan, getaran, radiasi, dan suhu
- Faktor Kimiawi
- Hazards Ergonomik
- Hazards Psikososial
c. Peraturan Perundangan dalam Kesehatan Lingkungan
- UU ttg Kesehatan
- UU ttg Keselamatan Kerja
- Peraturan Meneg LH
- Peraturan Menkes
- Peraturan Menakertrans.
- Peraturan tingkat Propinsi
d. Pengantar Epidemiologi Kesehatan Lingkungan
- Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan.
- Studi Deskriptip dan Analitik
- Measure of Disease Frquency
- Strategi Environmental Epidemiologi
Studi eksperimen
Cross-sectional study
Ecologic study
Case-control Study
Cohort Study
Kriteria kausalitas
23
-
Bias dan keterbatasan Epidemiologi Lingkungan
e. Pengelolaan Sanitasi Sumber Air
- Kualitas Air, Sanitasi dan Kesehatan
- Sumber Air Domestik
Air dan hydrosphere
Siklus hidrologi
- Pengolahan Air Domestik
- Kontaminasi Sumber Air
- Standar Kualitas Air Minum
f. Kualitas Udara Ambien dan Kesehatan Masyarakat
- Kualitas Udara dan Kesehatan
- Sumber Pencemar Udara, Primer dan Sekunder
- Pulutan Udara dan Efek Kesehatan
- Kriteria Polutant (Nasional dan Lokal)
- Indeks Pencemaran udara.
- Pemanasan Global, penipisan lapisan Ozone dan Kesehatan
- Pengendalian Pencemaran Udara.
g. Kualitas Udara Indoor dan Kesehatan
- Udara Ruangan dan Kesehatan
- Indoor pollutants dan sumbernya
- Penyakit Terkait Indoor Polutant
- Evaluasi Kualitas Udara Indoor
- Pengendalian Udara Indoor
h. Pengelolaan Sanitasi Makanan
- Makanan dan Kesehatan
- Bahan Pencemar Makanan
- Aspek Mikrobiologi Pencemaran Makanan
- Aspek Kimiawi Pencemaran Makanan
- Pencegahan Keracunan Makanan
- ABTKK
- Peraturan Perundangan ttg Sanitasi Makanan
24
-
i. Pengelolaan Limbah Domestik Padat dan Cair
- Pengendalian Limbah Padat
- Pengendalian Limbah Cair Domestik.
- Pengendalian Limbah Berbahaya dan Beracun
j. Aspek Kesehatan Dalam Studi Amdal
- Amdal dan Kesahatan Masyarakat
- Kesehatan dalam Penapisan, Pelingkupan dan Perkiraan Dampak
- Srategi Pengumpulan dan Analisa data Kesehatan dalam Studi Amdal.
6. PHA (Public Health Administration)
a. Dasar Administrasi Kesehatan
- Konsep dasar ilmu administrasi dan manajemen
- Perencanaan
- Pengorganisasian
- Pelaksanaan
- Penilaian
b. Metoda dan Kebijakan Kesehatan Komunitas
- Konsep dan metoda utama kesehatan komunitas
c. Sistem Kesehatan
- Sub sistem pelayanan kesehatan
* Sub sistem pelayanan kesehatan masyarakat
* Sub sub sistem pelayanan kedokteran program
- Sub sistem pembiayaan kesehatan
* Sistem Jaminan Sosial / Nasional
- Sistem Kesehatan Nasional
* Sub sistem upaya kesehatan
* Sub sistem sumber daya manusia kesehatan
* Sub sistem sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
Minuman
* Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan
* Sub sistem pemberdayaan masyarakat
* Masalah dan kebijakan pembangunan dalam bidang
25
-
kesehatan
* Desentralisasi Pelayanan Kesehatan
* Puskesmas dan Usaha Kesehatan dasar
F. METODE PEMBELAJARAN/PENGAJARAN
Metoda pengajaran yang digunakan pada modul kedokteran komunitas ialah
metoda belajar aktif dan pelatihan untuk menerapkan ilmu yang didapat pada modul
ini dan modul modul sebelumnnya.
Kuliah kuliah interaktif merupakan penyampaian materi oleh staff pengajar
yang merupakan pakar topik yang bersangkutan dengan memperhatikan partisipasi
mahasiswa dalam kegiatan kuliah dan memperhatikan jeda waktu konsentrasi
mahasiswa setiap 15 menitnya dengan menyelipkan beberapa kegiatan yang menarik
minat, misalnya menyampaikan gambar gambar, mengajukan pertanyaan dsb.
Laboratorium komunitas diselenggarakan selain untuk pelatihan keterampilan
manajemen juga untuk pemantapan kemampuan identifikasi berbagai masalah
kesehatan, masalah manajemen program dan manajemen institusi pelayanan
kesehatan yang sering ditemukan di komunitas.
Kunjungan ke komunitas dalam bentuk kunjungan ke perusahaan/industri, ke
pusat pusat pelayanan kesehatan primer, dan program program kesehatan yang ada
dimasyarakat diselenggarakan selain untuk pengayaan pengetahuan mahasiswa juga
sebagai pelatihan mahasiswa dalam memperoleh data primer. Hasil kunjungan ke
komunitas akan dianalisa dalam diskusi kelompok sesuai dengan ilmu yang
diperoleh.
Dalam upaya mencapai sasaran belajarnya, modul kedokteran komunitas
memiliki berbagai kegiatan yang dirancang agar mahasiswa dapat memperoleh
berbagai pengalaman dalam menerapkan pengetahuan yang baru diperoleh dari
informasi yang diberikan pada modul modul sebelumnnya.
26
-
G. JADWAL PEMBELAJARAN
Terlampir
27
-
H. SISTEM PENILAIAN MAHASISWA
1. Logbook ( 10% )
2. Tutorial ( 10% )
3. MCQ IT ( 30% )
4. MCQ Integrasi ( 25% )
5. OSCE ( 25% )
I. DAFTAR PENGAJAR, INSTRUKTUR SKILL LAB, TUTOR,
PEMBIMBING PRAKTIKUM
a. Daftar Pengajar
1.Prof.dr. Tan Malaka, MOH, PhD, SpOK
2.Prof. DR. dr. R.M. Suryadi Tjekyan, DTM&H, MPH
3.
dr. Hendarmin Aulia. SU
4.
Bahrun Indrawan Kasim, M.Kes
5.
dr. Achmad Ridwan, M.Kes6.
dr. Anita Masidin, MS, SpOK7.
Dr. dr.H. Muhammad Zulkarnain, M.MedSc.,PKK
8.
dr. Mariatul Fadillah, MARS
9.
dr. Novadian, SpPD
10
.
dr. Harun Hudari, SpPD
11
.
dr. Fahmi Idris, M.Kes
12
.
dr. Asmarani, M.Kes13.
dr. H.M Husnil Farouk, MPH14.
Prof. Chairil Anwar, dr., Ph.D., DAP & E15.
Prof Atuf Thaha, SpKK (K) 16.
dr. Muhammad Aziz, MARS
28
-
17.dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS
b. Instrukstur Skill Lab
Skill Lab Biostatistik
- Prof.DR.dr.R.M.Suryadi Tjekyan, DTM&H, MPH
- dr. Hendarmin Aulia. SU
- Bahrun Indrawan Kasim, M.Kes
Skill Lab PHE
- dr.Hj.Mariatul Fadillah, MARS
- dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS
- dr. Asmarani, M.Kes
- dr.Ardehlia Arin
c. Tutor
1.
dr. Hendarmin Aulia. SU
2.
Bahrun Indrawan Kasim, M.Kes
3.dr. Anita Masidin, MS, SpOK
4.
dr. Asmarani, M.Kes
5.dr. H.M Husnil Farouk, MPH
6.dr. Rizma Adlia Syakurah, MARS
7.
dr.Ardehlia Arin
8.
dr.Susilawati
9.
dr.Irwan
10
.
drs. Srinita SpSi
11
.dra. Lusiya Harayati, Msc
12 dr.Binsar Silalahi, SpF
29
-
13
.
dr.Ramli Bacsin, SpF
14
.
dr.A. Azhari DAHK
15
.
dr.Iskandar Z Ansori, SpPark, DTM&H
16
.
dr.Wardianyah
17
.
dr. Devi Azri Wahyuni, SpM
18
.
dr. Tri Suciati, M.Kes
K. DAFTAR REFERENSI
1. Adrinkin AA: Influence of sound stimulation on the development of
hypertension. Clinical and experimental results. Cor Vasa (Prague) 3:285-293,
1961
2. American Academy of Ophthalmology and Otolaryngology (AAOO),
Committee on Hearing and Equilibrium, and the American Council of
30
-
Otolaryngology, Committee on Medical Aspects of Noise: Guide for
evaluation of hearing handicap. JAMA 241: 2055-2059, 1979
3. American National Standard Institute (ANSI) Standard for Audiometrics,
S3.6, 1969.
4. American Academy of Ophthalmology and Otolaryngology (AAOO): Guide
for Conservation of Hearing in Noise (rev. ed.). Rochester, Minnesota: Trans
Am Acad Ophthalmol Otolaryngol (suppl), 1973
5. Axelsson A, Borg E, Hornstrand C: Noise effects on the cochlear vasculature
in normotensive and spontaneously hypertensive rats. Acta Otolaryngol
(Stockh) 96:215-225, 1983
6. American Academy of Ophthalmology and Otolaryngology (AAOO),
7. B. Saunders CO., 1979, pp 601-607
8. Burns W, Robinson DW: Hearing and Noise in Industry. London, Her
Majestv`s Stationery Office, 1970, p 241.
9. Borg E, Mller AR: Noise and blood pressure Effects of lifelong exposure in
the rat. Acta Physiol Scand (Stockh) 103:340-342, 1978.
10. Borg E: Noise, hearing, and hypertension. Scand Audiol (Stockh) 10:125-126,
1981a
11. Borg E: Physiological and pathogenic effect of sound. Acta Otolaryngol
(Stockh) (suppl) 381:1-68, 1981 b
12. Borg E: Noise-induced hearing loss in normotensive and spontaneous
hypertensive rats. Hear Res 8:117-130, 1982
13. Burns W, Robinson DW (eds): Hearing and Noise in Industry. London: Her
Majestys Stationery Office, 1970
14. Budiarto, Eko. Dasar-Dasar Metode Statistika Kedokteran. Penerbit Alumni.
Bandung: 1984
15. Budiarto, Eko. Dasar-Dasar Metode Statistika Kedokteran. Penerbit Alumni.
Bandung: 1984
16. Budiarto E. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC.
Jakarta. 2001
17. Budiman C. Pengantar Statistik Kesehatan. EGC. Jakarta. 1995
31
-
18. Bruel PV: Noise: Do We Measure It correctly? Naerum, Denmark: Bruel and
Kjaer, 1975, p 40
19. Bruce RD: The Economic impact of noise control. In Cantell RW (ed):
Symposium on noise: Its effects and Control. The Otolaryngologic Clinics of
North America Philadelphia: W.
20. Committee on Conservative of Hearing: Guide for Evaluation of Hearing
Impairment, 1959
21. Colton T. Statistika Kedokteran. Penerbit Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta: 1985
22. Depkes R.I., Indonesia Sehat 2010, Visi Baru, Misi, Kebijakan dan Strategi
Pembangunan Kesehatan, 1999.
23. Depkes R.I., Kepmenkes RI, No: 56/Menkes/SK/I/2005, tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Bagi
Masyarakat Miskin, 2005.
24. Depkes R.I., Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009, 2005.
25. Depkes R.I., Sistem Kesehatan Nasional, 2004
26. Environmental Protection Agency (EPA): Testimony of Alvin F, Meyer, Jr. at
the public hearings on proposed standards for occupational exposure to noise
(submitted to U.S Department of Labor, Occupational Safety and Health
Administration as Exhibit 57 in docket OSH-011), 1973
27. Environmental Protection Agency (EPA), Office of Noise Abatement and
Control Information on Levels of Environmental Noise: Requisite to Protect
Public Health and Welfare with Adequate Margin of Safety. Washington,
D.C.: Environmental Protection Agency (EPA#550/9-74-004), 1974
28. Erlandsson B, Hakanson H, Ivansson A, Nilsson P: The difference in
protection efficiency between earplugs and earmuffs. Scand Audiol (Stockh)
9:215-221, 1980
29. Edwards RG, Hauser WP, Moiscev NA, Broderson AB, Green WW:
Effectiveness of earplugs as worn in the workplace. Sound Vib 12:12-20,
1978
32
-
30. Friend, MA and Kohn, JP ed. (2003). Fundamentals of Occupational Safety
and Health. Rockville, Maryland ABS Consulting.
31. Gan, L.G., et al., A Primer on Family Medicine Practice, Singapore
International Foundation. Singapore, 2004
32. Hamernik RP, Henderson D, Salvi R (eds): New Perspectives on Noise-
Induced Hearing Loss. New York: Raven Press, 1982
33. Idris, F., Undang-undang Praktik Kedokteran sebagai Instrumen Penunjang
Pembagunan Kesehatan/Kedokteran yang Lebih bermutu, Majalah
Kedokteran Indonesia, Vol: 55, No 1, Januari, 2005
34. International Organization for Standardization (ISO): Assessment of
Occupational Noise Exposure for Hearing Conservation Purposes.
(Recommendation R1999) 1971
35. Ikatan Dokter Indonesia, KODEKI dan Pedoman Pelaksanaan KODEKI.
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Indonesia, 2002.
36. Jonsson A. Hansson L: Prolonged exposure to a stressful stimulus (noise) as a
cause of raised blood pressure in man. Lancet 1:86-87, 1977.
37. Kryter KD: The Effects of Noise ion Man, 2 edt. New York: Academic Press,
1985
38. Kryter KD: Impairment to hearing rom exposure to noise. J Acoust Soc Am
53: 1211-1234, 1973.
39. Kryter KD: Extra auditory effects on noise. In Henderson D, Hamernik RP,
Dosaujh DS, Mills JHM (eds): Effect of Noise on Hearing. New York: Raven
Press, 1976, pp 531-546.
40. Lipscomb DM (ed): Hearing Conservation In Industry, Schools, and the
Military. Boston: Little, Brown & Company, 1988
41. LaDou (ed) (2004). Current Occupational and Environmental Medicine. New
York, Lange Medical books/McGraw-Hill. 3rd ed.
42. Last JM and Wallace RB (eds)(1992). Maxy-Rosenau-Last Public Health and
Preventive Medicine. East Norwalk Conn, Prentice Hall International. 13th ed.
33
-
43. Levy BS, Wegman DH, Baron SL et al (eds) (2006). Occupational and
Environmental Health Recognozing and Preventing Disease and Injury.
Philadelphia USA, Lippincott Williams & Wilkins.
44. McCunney RJ (ed) (2003). A Practical Approach to Occupational and
Environmental Medicine. Philadelphia USA, Lpppincott Williams & Wilkins
3rd ed.
45. McWhinney, I.R., A Text Book of Family Medicine, 2nd Edition, Oxford
University Press, 1997.
46. Moeloek, F.A., Sistem Pembiayaan dan Pelayanan Kesehatan Terpadu,
Makalah Semiloka Reformasi Pembagunan Kesehatan, Tim TA PB IDI, Hotel
Bidakara, Jakarta, 2004
47. Mller AR: Noise as a health hazard. Ambio 4:6-13, 1975.
48. Mller AR: Noise as a health hazard. Scand J Work Environ Health 3:73-79,
1977a
49. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) Criteria for
Recommended Standard: Occupational Exposure to Noise. Publication No.
HSM 73-11001, 1972
50. Nilsson R, Lindgren F: The effect of long term use of hearing protectors in
industrial noise. Scand Audiol (Stockh) (suppl) 12:204-211, 1980
51. Nilsson R, Liden G, Sanden A: Noise exposure and hearing impairment in the
shipbuilding industry. Scand Audiol (Stockh) 6: 59-68, 1977
52. Nims, Debra K (1999). Basics of Industrial Hygiene. New York, John Wiley
& Sons, Inc.
53. Osguthorpe JD, Mills JH: Non-auditory effects of low-frequency noise
exposure in humans. Otolaryngol Head Neck Surg 90:367-370, 1982
54. Occupational Safety and Health Administration (OSHA): Occupational Noise
Exposure: Hearing Conservation Amendment, Final Rule. Federal Register
48:9738-9785, 1983
55. Peterson ES, Augenstein JS, Travis DC, et al: Noise raises blood pressure
without impairing auditory sensitivity. Science 211:1450-1452, 1981
56. Pickles JO: Physiology of the Ear, 2 edt. New York: Academic Press, 1988
34
-
57. Pemerintah R.I., Peraturan Presiden RI, No: 7/2005, tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009, Sinar Grafika
58. Pemerintah R.I., Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor: 40 Tahun
2004, tentang Sistem Jaminan Sosial Nasiona, 2004.
59. Pemerintah R.I., UU No 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran, 2004
60. PT ASKES Indonesia, Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan. PT.
Askes (Persero), November 2005
61. Price GR, Kim HN, Lim DJ, Dunn D: Hazard from weapons impulses:
Histological and electrophysiological evidence. J Acoust Soc Am 85:1245-
1254, 1989
62. Rajan R, Johnstone BM: Contralateral cochlear destruction mediates
protection from monaural loud sound exposures through the crossed
olivocochlear bundle. Hear Res 39:263-278, 1989
63. Rom, WN. (ed)(1992). Environmetal and Occupational Medicine. Boston
USA, Little, Brown and Company. 2nd Ed.
64. Star, P., The Social Transformation of American Medicine, Basic Book, Inc.,
Publisher, New York, 1982.
65. Sudjana. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung: 2005.
66. Sudjana. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung: 2005.
67. SDKI, Laporan SDKI, 2003.
68. Suter AH: The Ability of mildly hearing impaired individuals to discriminate
speech in noise. Washington, D.C.: U.S Environmental Protection Agency
(EPA #550/9-78-100) and U.S. Air Force (#AMRL-TR-78-4) reports, 1978
69. Suter A: Essentials of noise regulations. Otolaryngol Clin North Am 21(3):
551-562, 1979
70. Sanden A, Axelsson A: Comparison of cardiovascular responses in noise-
resistant and noise-sensitive workers. Acta Otolayngol (Stockh) (suppl)
377:75-100, 1981
71. Salvi RJ, Henderson D, Hamernik RP, Colletti V: Basic and Applied Aspects
on Noise-Induced Hearing Loss. New York: Plenum Press, 1985
35
-
72. Suter AH: The development of federal noise standards and damage risk
criteria. In Lipscomb DM (ed) Hearing Conservation in Industry, Schools, and
the Military. London: Taylor & Francis Publishing Co., 1988, pp 45-66
73. Setiadi, G., Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kesehatan, Poiners
Pembicara Temilnas ISMKI, Poerwokerto, 2001
74. Soelastomo, Sistem Jaminan Sosial Nasional, YP IDI, 2005.
75. Tjekyan S. Diktat Kuliah Statistik.
76. UNDP, Human Development Report, Statistic, 2003.
77. UNDP, World Bank & Millennium Development Goals, UNDP (Annual DPI-
NGO) Conferences to Focus Millennium Development Goals, Sept 2001.
78. World Federation for Medical Education, Postgraduate Medical Education,
WFME Global Standard for Quality Improvement, WFME Office, 2003.
79. World Health Organization, Burden of Disease, Cost-Effectiveness, and
Health System. Workshop on Evidence for Health Policy, Burden of Disease
Unit, Harvard Center for Population and Development Studies, 2000.
80. World Medical Association., Twelve Principles of Provision of Health Care
in any National Health Care System, WMA Policy, 1983.
81. World Medical Association, WMA Declaration on Professional Autonomy
and Self Regulation, WMA Policy, 1987.
82. World Bank, World Development Indicators, 2001.
83. Welch BL, Welch AS: Physiological Effects f Noise. New York Plenum
Press, 1970
84. Anonim. Statistika. Diperoleh URL: http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika .
Last updated Maret 2008
36