blow out fraktur

Upload: sriunee

Post on 14-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 BLOW OUT FRAKTUR

    1/10

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Karsinoma sel skuamosa adalah suatu jenis tumor ganas intra epithelial yang

    bermanifestasi pada mata di daerah limbus dan margo palpebra, yaitu didaerah peralihan

    epitel. Penyebab karsinoma sel skuamosa ataupun tumor intraepithelial lainnya belum

    diketahui, tetapi diduga sebagai akibat terpapar oleh zat aktinik atau kimia, terapi radiasi,

    iritasi lingkungan yang berlebihan, serta virus. 1,5,6,7,8,9

    Karsinoma sel skuamosa relative jarang dijumpai pada kelopak mata dan konjungtiva,

    frekuensinya kurang lebih 9,2% dari seluruh keganasan pada kelopak mata. Meskipundemikian kejadian karsinoma sel skuamosa yang telah menyerang orbita, tercatat sebanyak

    36 pasien diantara 486 pasien tumor orbita di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).1

    Karsinoma sel skuamosa yang mengenai kelopak mata dan konjungtiva dapat berada

    dalam berbagai derajat keganasan dimulai dengan pralesi dysplasia, kemudian karsinoma

    insitu dan berakhir menjadi invasive. Manifestasi klinis berupa benjolan kecil sampai besar di

    margo atau limbus, berwarna putih dengan permukaan yang tidak rata, dengan vaskularisasi.

    Diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan patologis bahan yang umumnya diambil dengan

    tindakan biopsy.1,8,9

    Karsinoma sel skuamosa konjungtiva umumnya low grade malignancy. Rekurensi

    local sering terutama pada eksisi yang tidak komplit, tapi perluasan ke intraokuler dan

    metastasejauh jarang. Pilihan terapi pada keganasan adalah eksisi massa tumor dengan atau

    tanpa krioterapi, dan kemoterapi topical. 6,7

  • 7/30/2019 BLOW OUT FRAKTUR

    2/10

    2

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    I. ANATOMI PALPEBRA DAN KONJUNGTIVADari luar ke dalam kelopak mata terdiri atas kulit, jaringan longgar, jaringan otot

    tarsus, fasia dan paling dalam konjungtiva.2,3,4

    Membuka dan menutupnya kelopak mata dilaksanakan oleh otot-otot tertentu dengan

    persarafannya masing-masing. Menutup mata adalah pekerjaan otot orbicular yang

    dipersarafi saraf fasial (Nervus VII). Otot kelopak mata berfungsi untuk mengedipkan

    mata.2,3,4

    Otot orbicular jalannya melingkari celah kelopak mata dan bagian yang letaknya

    didalam kelopak mata berfungsi untuk menutup mata. Membuka mata dikerjakan otot

    levator palpebra yang dipersarafi saraf okulomoto (Nervus III). Otot ini menempel pada

    batas atas tarsus dan pada kulit dibagian tengah kelopak mata atas. Disamping itu kita

    masih mengenal otot-otot muller yang merupakan lapisan otot polos dengan insersi pada

    batas proksimal tarsus.2,3,4

    Tarsus berperan sebagai kerangka kelopak mata, merupakan suatu keping jaringan

    tipis, tetapi padat, tarsus pada kelopak mata atas lebih besar disbanding pada kelopak

    mata bawah. Didalam tarsus terdapat kelenjar meibom yang mengandung sekresi

    berlemak dan bermuara pada margo palpebra. 2,3,4

    Walaupun merupakan lapisan dalam kelopak mata, konjungtiva menduduki tempat

    yang agak khusus, karena meluas dan juga melapisi bola mata bagian luar. Konjungtiva

    terdiri atas tiga bagian, yaitu konjungtiva palpebra yang merupakan lapisan terdalam

    kelopak mata atas, konungtiva bulbi melapisi bola mata bagian luar dan forniks

    konjungtiva, yang merupakan suatu lipatan peralihan konjungtiva palpebra ke

    konjungtiva bulbar. 2,3,4

    Palpebra mempunyai fungsi:

    1. Dalam keadaan menutup kelopak mata melindungi bola mata terhadap trauma dariluar yang bersifat fisik atau kimiawi.

  • 7/30/2019 BLOW OUT FRAKTUR

    3/10

    3

    2. Dapat membuka diri untuk member jalan masuk sinar kedalam bola mata yangdibutuhkan untuk penglihatan.

    3. Pembasahan dan pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan airmata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata.

    4. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang terdapat pada permukaanbola mata.2,3,4

  • 7/30/2019 BLOW OUT FRAKTUR

    4/10

    4

    II. TEORIA.Definisi

    Karsinoma Sel Skuamosa adalah suatu jenis tumor ganas intra epithelial yang

    bermanifestasi pada mata di daerah limbus dan mango palpebra, yaitu didaerah

    peralihan epitel. 1,5,6,7,8,9

    B.EpidemiologiInsiden karsinoma sel skuamosa tercatat sekitar 5 % dari tumor ganas

    palpebra. Tidak seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa bisa menjadi

    tumor yang agresif dan berpotensi untuk menginvasi orbita, metastasis ke nodus limfe

    dan tempat yang jauh dan kemudian menyebabkan kematian. Karsinoma sel

    skuamosa lebih banyak di palpebra superior.9

    Pada orang yang imunokompeten, insiden karsinoma sel squomosa pada

    region preocular terhitung 9% dari seluruh lesi ganas palpebra.8,9

    Karsinoma sel skuamosa lebih banyak mengenai penderita pria daripada

    wanita. Tumor ini sering terjadi pada usia lanjut, walaupun dapat juga dijumpai pada

    penderita dewasa muda. Tumor terutama didapat daerah tropis dan sifat karsinoma sel

    skuamosa cenderung tumbuh lebih invasive.1

    C.EtiologiPenyebab Karsinoma sel skuamosa belum diketahui pasti, tetapi diduga

    sebagai akibat terpapar oleh sinar matahari (sinar ultraviolet), zat aktinik atau kimia,

    terapi radiasi, iritasi lingkungan yang berlebihan, serta virus human papiloma tipe 16

    dan 18. Individu dengan HIV dan pasien dengan xeroderma pigmentosum lebih

    mungkin diserang akibat status imunologis nya juga diduga dapat menyebabkan

    karinoma sel skuamosa.1,5,6,7,8,9

    D.PatofisiologiKarsinoma sel skuamosa tumbuh lambat dan tanpa rasa sakit, seringkali

    berawal sebagai sebuah nodul hiperkeratotik, yang dapat berulkus. Skuamos sel

    karsinoma biasanya ditemukan pada daerah yang terpapar dengan sinar matahari.

    Biasanya diawali dengan lesi prekanker (actinic kerarosis, bowen dermatosis) yang

    juga berhubungan dengan paparan sinar matahari. Sinar UV merupakan factor yang

  • 7/30/2019 BLOW OUT FRAKTUR

    5/10

    5

    berperan dalam perkembangan karsinoma sel skuamosa, yaitu dengan merusak DNA

    keratinosit yang membuat pertumbuhan sel kehilangan control.1

    Pada pasien dengan xeroderma pigmentosum, defek DNA menyebabkan

    predisposisi untuk perkembangan lesi epithelial yang ganas, termasuk karsinoma sel

    skuamosa. 1,8

    Pekerjaan dengan pajanan yang cukup pada minyak atau tar mungkin

    berhubungan dengan peningkatan insiden karsinoma sel skwamosa kelopak mata. Pada

    pasien dengan pigmentosum xeroderma, kerusakan DNA repair menjadi predisposisi

    untuk perkembangan lesi epitel ganas, termasuk karsinoma sel skwamosa.1,6

    Karsinoma sel skuamosa dapat terjadi pada usia muda dengan riwayat

    radioterapi ataupun terinfeksi HIV. Dimana infeksi human papilomavirus atau

    overekspresi p53 dapat menyebabkan karsinoma sel skuamosa pada orang yang

    terinfeksi HIV.1

    E.Gejala KlinisLesi karsinoma sel skuamosa dimulai dengan timbulnya massa berukuran

    kecil, 1-2 mm berwarna putih seperti gelatin, kemerahan disekitarnya akibat

    bertambahnya vaskularisasi. Lesi akan tumbuh menjadi besar, kemudian timbul erosi

    sampai akhirnya menjadi ulkus. Permukaan lesi tidak rata dan batasnya tidak jelas.

    Lesi dilimbus biasanya berada di daerah nasal atau temporal. Dalam pertumbuhan

    nya, lesi berkembang sangat lambat tanpa menimbulkan rasa sakit, sehingga sering

    baru dikeluhkan oleh penderita setelah beberapa bulan. Keterlibatan orbita dapat

    terjadi dalam kurun waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun dari tumor yang

    tidak diobati atau pada kekambuhan setelah eksisi. Dengan adanya massa pada orbita

    anterior sebaiknya dicari pembesaran kelenjar getah bening regional. Penyebaran

    karsinoma sel skuamosa dapat terjadi melalui pembuluh darah, limfe ke kelenjar getah

    bening preaurikular dan submaksila. Penyebaran sistemik ini terjadi pada 10%

    penderita karsinoma sel skuamosa yang invasive.1,5

    Selain dari adanya lesi pada permukaan okuler, terdapat gejala lain seperti

    mata merah dan terdapatnya iritasi. Secara klinis agak sukar untuk membedakan

    antara dysplasia epitel konjungtiva, karsinoma in situ dan karsinoma sel skuamosa.

  • 7/30/2019 BLOW OUT FRAKTUR

    6/10

    6

    Lesi-lesi ini sering muncul diantara fissure interpalpebral, sering pada limbus

    walaupun ia juga bisa ditemukan pada bagian lain dari konjungtiva dan kornea.1,5,6

    F.DiagnosisDiagnosis Karsinoma Sel Skuamosa dapat ditegakkan berdasarkan dari

    gambaran klinis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan histopatologis nya.

    Kelainan patologi karsinoma sel skuamosa dapat dijumpai dalam berbagai

    derajat keganasan dimulai dari stadium awal pralesi dysplasia, karsinoma insitu

    sampai dengan stadium lanjut invasive. Karsinoma sel skuamosa dapat didahului olehberbagai macam tumor jinak seperti lesi papiloma skuamosa atau diskeratosis

    sebelum berubah menjadi dysplasia.1

    Pada dysplasia stadium awal gambaran patologi belum menunjukan terjadi

    perubahan sel menjadi atipik, dimana secara histologist belum termasuk kedalam

    kriteria keganasan. Dysplasia mempunyai gradasi dari sel atipik yang ringan sampai

    berat, bergantung pada ketebalan perubahan sel epitel. Karsinoma insitu sering

    dimasukkan dalam kategori kelainan dysplasia berat oleh banyak peneliti. Apabila sel

    yang telah berubah sifat tersebut menembus membrana basalis, maka lesi disebut

    sebagai karsinoma invasive. Para peneliti menyimpulkan bahwa karsinoma sel

    skuamosa terjadi akibat progressivitas karsinoma insitu dan dysplasia berat

    diklasifikasikan sebagai karsinoma insitu.1

    Karsinoma sel skuamosa dibedakan atas berdiferensiasi baik dan buruk. Pada

    karsinoma yang berdiferensiasi baik dapat terlihat kelainan berupa diskeratosis dan

    adanya pembentukan mutiara keratin. Gambaran ini menunjukkan kemungkinan

  • 7/30/2019 BLOW OUT FRAKTUR

    7/10

    7

    perjalanan penyakit lesi jinak, seperti diskeratosis. Juga papiloma skuamosa, secara

    klinis kelainan tersebut dapat dicurigai sebagai pralesi. 5,6

    Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan pada karsinoma sel skuamosa.

    Pewarnaan rose bengal dapat membantu untuk meentukan perluasan lesi yang tepat.

    Pemeriksaan dengan slitlamp, gonioskopi dilakukan jika dicurigai adanya keterlibatan

    intraokuler. 10

    Pemeriksaan laboratorium lain yang dapat dilakukan berupa, tes fungsi hati,

    jika diduga metastasis, Tes HIV, jika pasien masih muda dan tidak ada riwayat

    paparan kerja, atau paparan sinar matahari yang berlebihan. CT scan dilakukan bila

    menduga adanya metastasis. 10

    G.Diagnosis bandinga. Pterigium

    Pterigium didefiniskan sebagai pertumbuhan jaringan fibrovaskuler pada

    konjungtiva dan timbul menginfiltrasi permukaan kornea. Biasanya berbentuk

    segitiga dengan kepala menghadap sentral kornea dan basis menghadap lipatan

    semilunar, pada canthus medius. Pterygium merupakan proses degenerasi dan

    hipertrophi yang banyak ditemukan didaerah tropis, disekitar khatulistiwa.6

    b. Melanoma tanpa pigmentasiMeskipun disebut melanoma, namun tidak semuanya berpigmen. Sebagian tidak

    berpigmen dan disebut melanoma juvenile. Kelainan ini berhubungan dengan nevus.

    Diagnosa pasti dilakukan dengan biopsy. Terdapat 3 tipe melanoma maligna, yaitu

  • 7/30/2019 BLOW OUT FRAKTUR

    8/10

    8

    melanoma superfisial, lentigo melanoma dan melanoma nodular. Prognosisnya

    tergantung invasi/kedalaman lesi. Penanganannya dengan eksisi atau eksenterasi. 6

    c. Keratoxantoma3,4

    H.PenatalaksanaanPilihan terapi terhadap karsinoma sel skuamosa bervariasi, mulai dari eksisi

    sederhana hingga exenterasi. Pemilihan jenis terapi yang akan diberikan dipengaruhi oleh

    beberapa faktor, di antaranya ukuran lesi, lokasi, derajat invasi dari lesi, keadaan mata

    yang satunya, usia, keadaan umum pasien.7 Akhir-akhir ini perkembangan terapi dengan

    topical termasuk mitomicin C, 5 fluourasil dan interferon memberikan hasil yang

    memuaskan untuk berbagai tipe karsinoma sel skuamosa.10

    1. PembedahanPembedahan secara eksisi adalah metode tradisional bagi pengobatan lesi

    Karsinoma sel skuamosa. Untuk mencegah dari terjadinya kekambuhan,

    direkomendasikan untuk mengeksisi jaringan tumor dengan lebar margin sekitar 2mm

    3mm. Apabila lapisan kornea atau sklera yang lebih dalam terlibat, deep lamellar

    keratectomy atau skelerektomi dilakukan.10

    Eksenterasi direkomendasikan apabila tumor konjungtiva telah menginvasi keanterior dari orbita. Exenterasi pada orbita meliputi membuang bola mata, kelopak

    mata, dan berbagai isi dari rongga orbita. Pada keadaan yang lebih ekstrim, juga

    termasuk di dalamnya membuang seluruh jaringan yang terdapat pada rongga orbita,

    termasuk periorbita dan pada beberapa kasus melakukan reseksi pada tulangnya.

    Tindakan ini diindikasikan pada keadaan keganasan yang dapat mengancam jiwa

    pasien atau ketika modalitas pengobatan secara konservatif telah gagal atau tidak

    sesuai. Misalnya pada kasus karsinoma sel skuamosa pada kulit, sinus paranasal, dan

    konjungtiva dengan invasi yang dalam terhadap orbita. Karsinoma sel skuamosa tipe

    mukoepidermoid merupakan kanker yang bersifat agresif dan penatalaksanaannya

    adalah secara enukleasi atau eksenterasi. 10

    Berbagai macam cara pembedahan dapat dilakukan pada penderita karsinoma

    sel skuamosa tergantung dari letak, besar dan luasnya tumor tersebut. Tindakan yang

    dianjurkan dapat berupa pembedahan eksisi tumor dengan atau tanpa pengobatan

    tambahan bedah beku, atau pembedahan radikal eksenterasi dengan atau tanpa

    kombinasi dengan radiasi atauoun radical neck dissection.

  • 7/30/2019 BLOW OUT FRAKTUR

    9/10

    9

    2. KrioterapiKombinasi dengan pembedahan secara eksisi dan cryosurgery untuk

    mengurangkan kadar kekambuhan10

    3. Kemoterapi topicalDisebabkan adanya kemungkinan terjadinya komplikasi pada pembedahan

    eksisi, krioterapidan brakiterapi, penggunaan kemoterapi topical seperti tetes

    mitomycin C, 5-fluorourasil,atau interferon alfa 2b telah dianjurkan. Efek samping

    yang nyata adalah dari mitomycin c yang berupa hyperemia dan kadang sebgaian

    pasien bisa mengalami nyeri atau sensasiterbakar akibat dari toksisitas pada epithelial

    kornea. Efek samping tersebut akan hilang dalam waktu 2 minggu selepas pemberian

    obat dihentikan.10

    I. PrognosisKarsinoma sel skuamosa merupakan keganasan tipe low grade malignancy.

    Prognosis umumnya baik, namun hal itu juga tergantung pada uktran lesi, temuan

    histopatoogis, eksisi yang komplit. Rekurensi karsinoma sel skuamosa terjadi

    sebanyak 20-40% dan dilaporkan umumnya terjadi setelah penderita mengalami

    eksisi tidak lengkap pada karsinoma sel skuamosa bergantung pada beberapa factor,baik derajat keganasan secara patologis ataupun berdasarkan lokasi dan ukuran

    massa.1,10

  • 7/30/2019 BLOW OUT FRAKTUR

    10/10

    10

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sandra R, Moeloek NF, Usman TA. Virus sebagai etiologi karsinoma sel skuamosaadneksa mata. Bagian ilmu penyakit mata fakultas kedokteran Indonesia. Jakarta.1992. p

    664-5

    2. Ilyas S. Ilmu penyakit mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2007.3. Vaughan DG, Asbury T, Riordan P. Oftalmoloi umum edisi 14. Widya medika. Jakarta.

    2000

    4. Ilyas S, Mailangkay HHB, Taim H, dkk. Ilmu Penyakit Mata untuk dokter umum danmahasiswa kedokteran edisi ke-2. Sagung seto. Jakarta. 2002.

    5. Finger PT. Squamous carcinoma and intraepithelial neoplasia of the conjunctiva.Available from :

    http://www.eyecancer.com/Patient/Condition.aspx?nID=38&Category=Conjunctival+Tu

    mors&Condition=Squamous+Carcinoma+and+Intraepithelial+Neoplasia+of+the+Conju

    nctiva

    6. Kloek C. Digital journal of oftalmology. Massachusetts Eye and Ear Infirmary. 2004.Available from :http://www.djo.harvard.edu/site.php?url=/patients.

    7. Sharma AK, Bhardwaj S. Squamous cell carcinoma of the conjungtiva. Available from:www.jkscience.org/.../Squamous%20Cell.pdf

    8. McKelvie PA et all. Squamous cell carcinomaof the conjungtiva : a seriesof 26 cases. In: British journal of ophthalmology 2002 ; 86 ; 168-173.

    9. Donaldson MJ et all. Squamous cell carcinoma of the eyelids. In: British journal ofophthalmology 2002 ; 86 ; 1161-1165.

    10.Vitresia H. Karsinoma sel skuamosa konjungtiva. Bagian ilmu kesehatan mata fakultaskedokteran unand padang. Padang. 2007.

    http://www.eyecancer.com/Patient/Condition.aspx?nID=38&Category=Conjunctival+Tumors&Condition=Squamous+Carcinoma+and+Intraepithelial+Neoplasia+of+the+Conjunctivahttp://www.eyecancer.com/Patient/Condition.aspx?nID=38&Category=Conjunctival+Tumors&Condition=Squamous+Carcinoma+and+Intraepithelial+Neoplasia+of+the+Conjunctivahttp://www.eyecancer.com/Patient/Condition.aspx?nID=38&Category=Conjunctival+Tumors&Condition=Squamous+Carcinoma+and+Intraepithelial+Neoplasia+of+the+Conjunctivahttp://www.eyecancer.com/Patient/Condition.aspx?nID=38&Category=Conjunctival+Tumors&Condition=Squamous+Carcinoma+and+Intraepithelial+Neoplasia+of+the+Conjunctivahttp://www.eyecancer.com/Patient/Condition.aspx?nID=38&Category=Conjunctival+Tumors&Condition=Squamous+Carcinoma+and+Intraepithelial+Neoplasia+of+the+Conjunctivahttp://www.djo.harvard.edu/site.php?url=/patientshttp://www.djo.harvard.edu/site.php?url=/patientshttp://www.djo.harvard.edu/site.php?url=/patientshttp://www.jkscience.org/.../Squamous%20Cell.pdfhttp://www.jkscience.org/.../Squamous%20Cell.pdfhttp://www.jkscience.org/.../Squamous%20Cell.pdfhttp://www.jkscience.org/.../Squamous%20Cell.pdfhttp://www.jkscience.org/.../Squamous%20Cell.pdfhttp://www.jkscience.org/.../Squamous%20Cell.pdfhttp://www.jkscience.org/.../Squamous%20Cell.pdfhttp://www.djo.harvard.edu/site.php?url=/patientshttp://www.eyecancer.com/Patient/Condition.aspx?nID=38&Category=Conjunctival+Tumors&Condition=Squamous+Carcinoma+and+Intraepithelial+Neoplasia+of+the+Conjunctivahttp://www.eyecancer.com/Patient/Condition.aspx?nID=38&Category=Conjunctival+Tumors&Condition=Squamous+Carcinoma+and+Intraepithelial+Neoplasia+of+the+Conjunctivahttp://www.eyecancer.com/Patient/Condition.aspx?nID=38&Category=Conjunctival+Tumors&Condition=Squamous+Carcinoma+and+Intraepithelial+Neoplasia+of+the+Conjunctiva