bnpb kejadian bencana gb 6 9 3 a d info bencana b periode ... bencana jan 2015... · puncak musim...
TRANSCRIPT
1
Info
Ben
cana
: Kej
adia
n B
enca
na (J
anua
ri 20
15)
BN
PB
< 10
78
41
26
17
14
8
8
7
5
5
3
3
2
2
2
2
1
1
11
1
1
1
2
2
5
5
Seba
ran
Keja
dian
Ben
cana
Jum
lah
Keja
dian
Ben
cana
10 -
20> 20
Rin
gkas
an E
ksek
utif
Soro
tan
Kor
ban
Ben
cana
Bul
an J
anua
ri 20
15
Jum
lah
Kor
ban
Men
ingg
al d
an H
ilang
Jum
lah
Kej
adia
n B
enca
naJu
mla
h K
erus
akan
Rum
ah27 jiw
a
204.
901
jiwa
Luka
-luka
Men
derit
a da
n M
engu
ngsi
357
unit
33 un
itR
umah
RB
Fasi
litas
Pen
didi
kan
459
unit
13 un
itR
umah
RS
Fasi
litas
Per
ibad
atan
1.75
2 un
it11
unit
Rum
ah R
RS
aran
a K
eseh
atan
Jum
lah
Kor
ban
Men
derit
a da
n M
engu
ngsi
Tang
gal P
embu
atan
: 02/
04/2
015
Sum
ber:
ww
w.d
ibi.b
npb.
go.id
per
tang
gal 3
1 Ja
nuar
i 201
5W
ebsi
te: w
ww
.bnp
b.go
.idFB
: inf
oBN
PB
Twitt
er: @
BN
PB
_Ind
ones
ia
Seb
anya
k 24
3 ke
jadi
an b
enca
na m
elan
da
Indo
nesi
a pa
da a
wal
tahu
n 20
15. P
unca
k m
usim
pe
nghu
jan
yang
terja
di p
ada
bula
n Ja
nuar
i men
jadi
pe
nyeb
ab b
anjir
di b
erba
gai w
ilaya
h. B
enca
na ta
nah
long
sor k
emba
li m
enja
di b
enca
na y
ang
palin
g m
emat
ikan
, sed
angk
an p
utin
g be
liung
teta
p ya
ng
terb
anya
k m
erus
ak p
erm
ukim
an w
arga
. Jaw
a Te
ngah
, Ja
wa
Tim
ur, d
an J
awa
Bar
at a
dala
h pr
ovin
si y
ang
palin
g se
ring
men
gala
mi b
enca
na.
Men
ingg
al d
an H
ilang
27 jiw
a
Ker
usak
an a
kiba
t Ben
cana
B
ulan
Jan
uari
2015
Ben
cana
Indo
nesi
a B
ulan
Jan
uari
2015
dal
am G
rafik
90
88
59
3
3
Banj
irTa
nah
Long
sor
Putin
g Be
liung
Gel
omba
ngPa
sang
/Abr
asi
Banj
ir Da
nTa
nah
Long
sor
7
16
3
1
0
Banj
irTa
nah
Long
sor
Putin
g Be
liung
Gel
omba
ngPa
sang
/Abr
asi
Banj
ir Da
nTa
nah
Long
sor
198.
261
3.71
8
68
9
0
2.23
3
Banj
irTa
nah
Long
sor
Putin
g Be
liung
Gel
omba
ngPa
sang
/Abr
asi
Banj
ir Da
nTa
nah
Long
sor
853
372
1.29
7
7
39
Banj
irTa
nah
Long
sor
Putin
g Be
liung
Gel
omba
ngPa
sang
/Abr
asi
Banj
ir Da
nTa
nah
Long
sor
INFO BENCANA Informasi Kebencanaan Bulanan Teraktual
EdisiFebruari
2015
Sebagian wilayah Indonesia pada bulan ini mengalami musim penghujan. Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat terjadi di berbagai wilayah. BNPB menerima banyak laporan bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung yang terjadi di Indonesia. BNPB mencatat sampai akhir bulan Februari 2015 lebih dari 450 bencana terjadi, dengan rata-rata 7-8 kejadian per hari.
Namun, jika dibandingkan dengan bulan Januari 2015, jumlah kejadian bencana mengalami penurunan, begitu juga dengan jumlah korban meninggal mengalami penurunan. Januari pada setiap tahunnya merupakan bulan yang paling sering terjadi bencana, sedangkan pada bulan-bulan berikutnya cenderung mengalami penurunan. Bencana meningkat lagi kejadiannya ketika memasuki awal musim penghujan.
Selama bulan Februari bencana telah menyebabkan 18 jiwa meninggal. Sementara itu,
kerusakan yang terjadi karena bencana adalah 2.237 unit rumah, 109 fasilitas pendidikan, 24 fasilitas peribadatan dan 1 fasilitas kesehatan yang mengalami kerusakan. Korban meninggal paling banyak disebabkan oleh puting beliung, begitu juga dengan kerusakan rumah.
Data tersebut bila dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun 2014, saat itu terjadi bencana sebanyak 170 kali, dan menyebabkan 29 jiwa meninggal/hilang sementara jenis bencana puting beliung merupakan bencana yang paling sering.
Data tahun 2014 tersebut, bila dibandingkan dengan data pada Februari 2015, maka terjadi peningkatan pada jumlah kejadian bencana, namun mengalami penurunan pada sisi korban meninggal/hilang. Dari segi jenis bencananya, maka puting beliung masih merupakan bencana yang paling sering terjadi.
Dalam Edisi ini :Awal Bulan Banjir Landa Ibukota Jakarta P.2 Gempabumi 7,1 SR dirasakan di Flores Timur P.3Info Bencana: Kejadian Bencana Bulan Februari 2015 P.4
Tabel 1. Jumlah Kejadian Bencana, Korban, dan Dampaknya Bulan Februari 2015
No. Jenis Bencana Jumlah Kejadian
Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)
Meninggal & Hilang
Menderita & Mengungsi
Rumah Fasilitas
Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Banjir 68 5 173.835 25 16.809 93 16 -
2 Tanah Longsor 61 5 19.172 243 10 3 1 -
3 Puting Beliung 88 6 350 1.939 - 12 6 1
4 Banjir dan Tanah Longsor 4 2 560 11 1.039 - - -
5 Kebakaran Hutan dan Lahan 1 - - - - - - -
6 Gempabumi 1 - 144 19 - 1 1 -
Total 223 18 194.061 2.237 17.858 109 24 1
STATISTIK BENCANA INDONESIA 2015
Jumlah kejadian (kejadian) 472
Korban Meninggal & Hilang (jiwa) 46
Korban Menderita & Mengungsi (jiwa) 409.069
Kerusakan Permukiman (unit) 4.841
4
Jaw
a Te
ngah
, Jaw
a Ti
mur
, dan
Jaw
a B
arat
ada
lah
prov
insi
yan
g pa
ling
serin
g m
enga
lam
i kej
adia
n be
ncan
a. B
ulan
ini
benc
ana
hidr
omet
eoro
logi
, yai
tu p
utin
g be
liung
, ban
jir, d
an ta
nah
long
sor,
men
dom
inas
i kej
adia
n be
ncan
a ya
ng te
rseb
ar d
i In
done
sia.
Ber
dasa
rkan
lapo
ran
dari
berb
agai
wila
yah,
ben
cana
put
ing
beliu
ng m
enja
di b
enca
na p
alin
g ba
nyak
men
imbu
lkan
ko
rban
jiw
a da
n m
enga
kiba
tkan
ker
usak
an ru
mah
. Ben
cana
ban
jir m
enye
babk
an b
anya
k jiw
a ya
ng m
ende
rita.
7857
297
6
5
4
43
3
3
2
2
1
11
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
Info
Ben
cana
: Kej
adia
n B
enca
na (F
ebru
ari 2
015)
BN
PB
Reka
pitu
lasi
kej
adia
n be
ncan
aPe
riode
: 1 Ja
nuar
i - 2
8 Fe
brua
ri 20
15
keja
dian
ben
cana
472
Jum
lah
Kej
adia
n B
enca
na
18 jiw
a
90%
kor
ban
yan
g m
ende
rita
dan
men
gung
si d
iaki
batk
anol
eh b
anjir
629
unit
4.84
1 Rum
ah R
usak
Sed
ang
702
unit
Rum
ah R
usak
Rin
gan
3.51
0 un
it
Rum
ah ru
sak
Rum
ah R
usak
Ber
at
87%
ke
rusa
kan
rum
ah
dise
babk
an o
leh
putin
g be
liung
.La
inny
a di
seba
bkan
ole
h ta
nah
long
sor
(11%
), ge
mpa
bum
i (1
%),
dan
banj
ir (1
%).
Per
sent
ase
Ker
usak
an R
umah
409.
069
jiwa
Men
derit
a da
n M
engu
ngsi
Per
sent
ase
Kor
ban
yang
M
ende
rita
dan
Men
gung
si
Jum
lah
Kor
ban
Men
ingg
al &
Hila
ng
< 15
> 31
16 -
30
Jum
lah
keja
dian
Banj
ir &
Tnh
. Lon
gsor
Tana
hLo
ngso
rBa
njir
Putin
gBe
liung
2
55
6
Pet
a K
ejad
ian
Ben
cana
Bul
an F
ebru
ari 2
015
Dat
a K
ejad
ian
Ben
cana
Bul
an F
ebru
ari 2
015
Gem
pabu
mi
Banj
irTa
nah
Long
sor
Putin
g Be
liung
223
keja
dian
Tang
gal P
embu
atan
: Su
mbe
r: w
ww
.dib
i.bnp
b.go
.id p
er ta
ngga
l 1 M
aret
201
5W
ebsi
te: w
ww
.bnp
b.go
.idFB
: inf
oBN
PB
Twitt
er: @
BN
PB
_Ind
ones
ia
Keb
akar
an H
utan
& L
ahan
Gem
pabu
mi
Ban
jir &
Tnh
. Lon
gsor
Tana
h Lo
ngso
r
Ban
jir
Put
ing
Bel
iung
88
68
61
4 1 1
Per
band
inga
n Ju
mla
h K
ejad
ian
Ben
cana
Bul
an J
anua
ri &
Feb
ruar
iP
erio
de T
ahun
200
6 - 2
015
Per
band
inga
n K
ejad
ian
Ben
cana
Ban
jir, T
anah
Lon
gsor
dan
Put
ing
Bel
iung
Bul
an J
anua
ri &
Feb
ruar
i Tah
un 2
014
- 201
5
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Feb
Jan
243
223
130
35
90
6860
49
93
6166
5260
88
Jan
Feb
Jan
Feb
2014
2015
Banj
irTa
nah
Long
sor
Putin
g Be
liung
Info
Ben
cana
: Kej
adia
n B
enca
na (F
ebru
ari 2
015)
BN
PB
2
Awal Bulan Banjir Landa Ibukota JakartaHujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya telah menyebabkan banjir di beberapa wilayah Ibukota. Berdasarkan data Senin (9-2-2015) pukul 16.00 WIB, ada 93 titik genangan di Jakarta. Banjir tersebar di 35 titik di Jakarta Pusat, 28 titik di Jakarta Barat, 17 titik di Jakarta Utara, 8 titik di Jakarta Timur, dan 5 titik di Jakarta Selatan. Tinggi banjir bervariasi antara 10-80 cm. Dampaknya kemacetan parah terjadi di banyak tempat.
Banyaknya genangan banjir yang terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Utara ini sesuai dengan konsentrasi sebaran hujan yang berada di Jakarta bagian utara. Hujan sangat lebat terjadi di Kemayoran (177 mm per hari). Jika dibandingkan dengan hujan pada banjir Jakarta 2013 dan 2014 lalu, curah hujan pada 2015 tercatat lebih rendah. Namun demikian, buruknya drainase perkotaan dan kurangnya kawasan resapan air menyebab pasokan air permukaan melimpah sehingga drainase tidak mampu mengatuskan limpasan permukaan.
Sementara itu, pada hari yang sama tinggi muka air sebagian besar sistem sungai di Jakarta telah naik Siaga III, yaitu Bendung Katulampa 80 cm (Siaga III), pintu air Depok (210 cm (Siaga III), Manggarai 820 cm (Siaga III), Krukut Hulu 165 cm (Siaga III), Pesanggarahan 190 cm (Siaga III), Angke Hulu 190 cm (Siaga III), Pulo Gadung 675 cm (Siaga III). Sedangkan pintu air Karet 650 (Siaga I). Kondisi ini menyebabkan daerah-daerah bantaran sungai terendam banjir.
Masyarakat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung yang langganan terkena banjir adalah Kampung Pulo, Gang Arus, dan Pengadegan. Di Kali Krukut wilayah yang terkena banjir adalah Pondok Raya, Pasar Mampang, Pulau Raya, Jati Padang, Cipete Selatan, Pondok Labu, Benhil dan RS Mintoharjo. Di bantaran Kali Pesanggarahan adalah Cirendeu Indah, Sepolwan, Deplu, IKPN, Ulujami, Perdatam, Tanah Kusir, Cipulir, Cidodol, Kedoya, Perum Kelapa Dua, Pos Pengumben.
Banjir yang hampir setiap tahun melanda Ibukota Jakarta, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Banjir di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh intensitas curah hujan dan hujan yang terjadi di wilayah hulu seperti di kawasan Bogor
dan Depok. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah banyak melakukan upaya pencegahan seperti normalisasi kali. Upaya yang berkelanjutan dan didukung oleh masyarakat yang sadar bencana diharapkan mampu untuk menanggulangi banjir yang sudah menjadi bencana tahunan ini.
Masalah akan banjir bukan hanya persoalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah saja, namun juga dari seluruh pihak yang harus turut serta menjaga kelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, maka beberapa masalah harus diantisipasi dan juga dijaga kelestarian alamnya.
Berikut 12 ragam masalah banjir jakarta :
1. Hambatan sepanjang sungai.2. Urbanisasi dan Peningkatan Property/
permukiman.3. Pembuangan limbah pada saluran.4. Institusional.5. Delta Area, tanah lunak.6. Sebagian wilayah di bawah muka air laut/muka
air sungai.7. Kondisi 13 sungai.8. Penyedotan air dan amblesan.9. Pemanasan global dan Kenaikan Muka Air Laut.10. Luas Badan Air (Waterbody ratio).11. Hidrologi.12. Kondisi Hidrogeologi.
(Sumber : Penanganan banjir scr madani di Jakarta, diakses melalui http://bpbd.jakarta.go.id/article/detail/71)
Gambar 1. Banjir kembali melanda Jakarta pada 9 Februari 2015 (Sumber: mansarpost.files.wordpress.com)
3
Gempabumi 7,1 SR dirasakan di Flores TimurIndonesia menempati zona tektonik yang sangat aktif karena tiga lempeng besar dunia dan sembilan lempeng kecil saling bertemu di wilayah Indonesia dan membentuk jalur-jalur pertemuan lempeng yang kompleks. Keberadaan interaksi antar lempeng ini menempatkan wilayah Indonesia sebagai wilayah sangat rawan terhadap gempabumi.
BMKG telah melaporkan terjadi gempabumi 7,1 SR pada Ju’mat (27-2-2015) pukul 20.45 WIB. Pusat gempa di laut dengan kedalaman 572 km berada 104 km barat laut Flores Timur atau 129 km Timur Laut Sikka, Nusa Tenggara Timur. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Posko BNPB telah mengonfirmasi dampak gempa kepada BPBD. Berdasarkan peta guncangan, gempa dirasakan di beberapa wilayah Flores Timur bagian utara dengan intensitas IV-V (sedang). Guncangan gempa juga dirasakan sedang di Sikka dan Kupang. Masyarakat di Kabupaten Flores Timur, Kota Mataram dan sebagian Bali merasakan guncangan gempa lemah.
Gempa 7,1 SR termasuk gempa berintensitas cukup besar, namun pusat gempa yang dalam yaitu 572 km maka tidak memberikan dampak yang merusak.
Lokasi gempa merupakan zona sesar aktif yang berada di sebelah utara Pulau Flores. Sesar tersebut mengalami perpanjangan hingga di sebelah timur laut Bali yang dikenal sebagai Flores back arc thrust (sesar naik belakang busur kepulauan Flores). Aktivitas dari sesar ini juga menyebabkan gempabumi banyak terjadi di utara kepulauan Sumbawa hingga Flores.
Ancaman gempabumi di selatan maupun utara wilayah Nusa Tenggara Timur. Distribusi gempabumi yang terjadi di selatan Sumbawa dan sekitarnya merupakan akibat aktivitas di zona subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia. Sedangkan di bagian utara adalah gempa dari aktivitas sesar aktif Flores back arc thrust. Melihat ancaman gempa tersebut, masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya sebab gempabumi tidak dapat diprediksi kapan dan di mana akan terjadi.
Berdasarkan peta bahaya gempabumi tahun 2010 wilayah bahaya gempabumi kelas sedang dan tinggi memiliki luasan hampir 50% dari seluruh luas wilayah Indonesia. Sebanyak 148,4 juta jiwa atau 62,8% penduduk Indonesia terpapar bahaya gempabumi. Jumlah ini terdiri dari 6,6 juta terpapar bahaya kelas tinggi dan 141,8 juta jiwa terpapar kelas bahaya sedang.
Berdasarkan hasil perhitungan Kajian Risiko Bencana BNPB tahun 2011 jumlah penduduk kelompok rentan yang terpapar bahaya gempabumi kelas tinggi sejumlah 1,1 juta jiwa (2,82% dari total jumlah penduduk terpapar). Dari jumlah tersebut kelompok balita (0-4) tahun memiliki proporsi yang paling besar yaitu sejumlah 740 ribu jiwa, kemudian kelompok lansia sejumlah 398 ribu jiwa, dan kelompok disabilitas sejumlah 49 ribu jiwa.
Penyusun : Pusdatinmas
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jl. Pramuka Kav. 38 Lt. 12 Jakarta 13120
www.bnpb.go.id [email protected]