bsm2008 m helmi
DESCRIPTION
Paper on Bali Scientific Meeting 2008www.mapin.or.idTRANSCRIPT
Zonasi Ekosistem Alami Dengan Pendekatan Ekologi Lanskap Menggunakan Pemodelan Spasial Berbasis Sel
di Pulau Karimunjawa dan Kemujan Kabupaten Jepara Jawa TengahKabupaten Jepara Jawa Tengah
Muhammad Helmi ([email protected])
Jurusan Ilmu Kelautan - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
1Universitas Diponegoro
2007
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
P. Karimunjawa dan P. Kamujan terletak di kawasan Taman Nasional Karimunjawa (TNK)
Ekosistem alami memiliki keanekaragaman hayati tingginamun rentan kerusakan.
Masyarakat telah memanfaatkan sda jauh sebelum status TNK ditetapkan (Kepmen Kehutanan No. 74/Kpts-II/2001) II/2001)
Terjadi konflik pemanfaatan sumberdaya (ekosistem alami)alami)
Terjadi banyak kerusakan ekosistem alami (Soeroyo dan Suyarso 2002; Sriwidjoko 2002 dan Martoyo 2002)
2
Suyarso 2002; Sriwidjoko 2002 dan Martoyo 2002)
PendahuluanPendahuluan
Zonasi TNK telah ditetapkan (SK Dirjen PHKA, No. 79/IV/Set-3/2005), tetapi;
- Sebagian besar ekosisem terumbu karang dan padang lamun tidak terliput dalam zona.
- Tidak ada zona perlindungan ekosistem hutan pantai.
- Batasan zona tidak menggunakan batas ekologis.
- Zona inti bersifat terbuka dan tidak dilindungi daerah - Zona inti bersifat terbuka dan tidak dilindungi daerah penyangga dan
- Tidak ada zona alur/lorong- Tidak ada zona alur/lorong.
3
Zonasi Taman Nasional Karimunjawa
4Zonasi TNK (SK Dirjen PHKA No. 79/IV/Set-3/2005)
1.2 Tujuan
Mengkaji pendekatan ekologi lanskap
menggunakan pemodelan spasial berbasis
sel (cell based modeling) untuk zonasi
ekosistem alami di pulau kecilekosistem alami di pulau kecil
5
II. Metodologi
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
P. Karimunjawa dan Kemujan, Kepulauan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Maret 2006 s/d Februari 2007.
2.2 Jenis dan Sumber Data
• Citra satelit Terra-ASTER, 2004. • Survei lapangan• Data sekunder dan peta-peta tematik• Data sekunder dan peta peta tematik
6
Diagram Alir Penelitian
Pemetaan Patch Ek i t Al i
Parameter Ekologi LanskapCitra ASTER, Peta Tematik
dan Data SekunderEkosistem Alami ( Indeks Kondisi Ekologi ):
• Kealamian Patch• Keberadaan Spesies
Endemik/KhasAnalisa Daya DukungHabitat Ekosistem• Jumlah Patch • Luas Patch • Indeks Bentuk Patch• Keberadaan Koridor, dan
Analisa Daya DukungEkologi
Habitat Ekosistem Alami
Keberadaan Koridor, dan Pengelompokkan PatchPemodelan Spasial
Ekologi LanskapMenggunakan Indeks Kondisi Ekologi (IKE)- Keunikan Flora dan Fauna
- Peranannya Terhadap Perlindungan Ekosistem Lain
Survei Lapangan:- Verifikasi Hasil Pemetaan - Kuesioner (persepsi
- Nilai Sejarah/Keagamaan- Bebas dari Pengaruh
Aktifitas Manusia- Status Kepemilikan Lahan
Pemodelan Spasial Indeks
Penyusunan Zonasi (IPZ)
ues o e (pe sepsstakeholder)
- Uji Akurasi Pemetaan
p- Keberadaan Tata Ruang
Wilayah- Kehendak Politik- Aspek Legal/Perundangan
Penyusunan Arahan Rencana Pengelolaan Ekosistem AlamiPenyusunan Zonasi
7
Aspek Legal/Perundangan Pengelolaan Ekosistem AlamiPenyusunan Zonasi
2.3 Pengolahan Data 2.3 Pengolahan Data
Pemetaan Patches:Patches ekosistem alami: hutan tropis dataran rendah, hutan pantai dan mangrove dipetekan menggunakan on-screen digitize.screen digitize.
Patches terumbu karang dan padang lamun dipetakan l l i t f i L k k k i melalui trasformasi Lyzenga yang menggunakan koreksi
kolom air.
Pemodelan Spasial :- Pemodelan topografi (lereng, elevasi dan morfologi pulau)- Pemodelan aliran permukaan (pola aliran DAS dan outlet)- Pemodelan aliran permukaan (pola aliran, DAS dan outlet)- Pemodelan jarak (pengaruh manusia)- Pemodelan ekologi lanskap (Indeks Kondisi Ekologi-IKE)- Pemodelan kesesuaian lahan dan perairan (Indeks Penentuan
Zonasi-IPZ)
8
2.4 Penyusunan Zonasi dan Arahan Rencana Pengelolaang
Kl ifik i Z MCRMP DKP ( ) d difik i Klasifikasi Zona; MCRMP-DKP (2004) dengan modifikasi.
Penyususnan Zonasi:yDi dasarkan pada hasil pemodelan spasial berbasis sel:Indeks Kondisi Ekologi (IKE) dan Indeks Penyusunan Zonasi(IPZ)(IPZ).
Penyusunan Arahan Rencana Pengelolaany gDisusun berdasarkan bentuk zonasi, pertimbangan ilmiah dan aspirasi stakeholder.
9
2.5 Survei Lapangan
• Verifikasi hasil pemetaan
Id tifik i d t f / b k • Identifikasi dan pemetaan fenomena/obyek yang tidak dikenali pada citra ASTER
• Penyebaran Kuesioner; - 36 responden
ti k i t b k & t t t - tipe kuesioner terbuka & tertutup. - metode “Purposive Sampling”, (responden
ditentukan secara sengaja/responden mengetahui g j / p gsecara pasti (full information).
- Dikelompokkan sesuai mata pencaharian utama
10
III Hasil dan PembahasanIII. Hasil dan Pembahasan
11
Penyusunan True Color Composite
Red : Red Channel; Blue : Green ChannelG ((G Ch l 3)+ N I f d Ch l)) / 4
y p
Green : ((Green Channel x 3)+ Near Infrared Channel)) / 4
ASTER FCC, 2004 ASTER True Color Composite, 2004
Pulau Karimunjawa dan Pulau Karimunjawa dan Kemujan, ASTER 2004
13
Asosiasi Terumbu
Terumbu Karang
Asosiasi Terumbu Karang dan Lamun
Terumbu Karang
Padang Lamun
Hutan Pantai
Hutan Tropis Dataran RendahMangrove Dataran RendahMangrove
14Patch Ekosistem Alami12
Cell Based Modeling (GIS) for Spatial Analysis Spatial Analysis
Cell size : 10m x 10m
Each cell represent: position, size and database information
15
Pemanfaatan Sumberdaya Di Ekosistem AlamiPulau Karimunjawa dan Kemujan, 2006
Coral reef resources, 2006
16Mangrove conversion, 2006 Mangrove and low land
forest, 2006
Pemetaan Habitat Ekosistem AlamiEkosistem Alami
Habitat Mangrove
Habitat Hutan Pantai
Habitat Mangrove
Habitat Terumbu Karang dan Lamun
Habitat Hutan Tropis pDataran Rendah
17
Luas Habitat dan Keberadaan Ekosistem Alami
Peta Habitat Peta Ekosistem Alami, 2006
Habitat Hutan Pantai
MangroveHabitat
Mangrove
Mangrove
Hutan Pantai
Habitat Hutan Tropis
Ek i t h t t i di l i i t l h h k l i ( il h
Hutan Tropis Dataran Rendah
18Ekosistem hutan pantai di pulau ini telah punah secara ekologi (wilayahnya
kecil, terganggu dan tidak berperan secara ekologi)
D D k Ek l i d P t Z Y S i Daya Dukung Ekologi dan Penentuan Zona Yang Sesuai
No Ekosistem Alami
Habitat (ha)
Ekosistem Alami(ha)
Ekosistem Alami (%)
Penentuan Zona yang Sesuai( ) (ha) ( )
1. Hutan Tropis Dataran Rendah 1784,14 1419,80 79,58% Zona Konservasi dan
pemanfaatan
2. Hutan Pantai 1255,41 93,92 7.48%Sub Zona Preservasi (pengawetan), Zona Konservasi
3. Mangrove 500,08 442,69 88,52% Zona Konservasi dan pemanfaatan
b Zona Konservasi dan4. Terumbu Karang 970,08 970,08 100,0% Zona Konservasi dan pemanfaatan
5. Padang Lamun 824,71 824,71 100,0% Zona Konservasi dan pemanfaatang pemanfaatan
Keterangan: Perbandingan luas berdasarkan pertimbangan ekologi
19
g g p g g
20% preservasi, 20% konservasi dan 60% pemanfaatan.
Pemodelan Hidrologi PermukaanPemodelan Hidrologi Permukaan
P t k i t t h d k i t l iPeran satu ekosistem terhadap ekosistem lain
Low land tropical forest
T b k
Mangrove
Natural Ecosystem K i j I l d 6 W t h d i j l d
Terumbu karang
lamun
Natural Ecosystem, Karimunjawa Island, 2006 Watershed, Karimunjawa Island, 2006
Pembukaan hutan tropis dataran rendah akan mengganggu bahkan
20
Pembukaan hutan tropis dataran rendah akan mengganggu bahkan akan merusak ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang
I d k K di i Ek l i (IKE)Indeks Kondisi Ekologi (IKE)
IKE = (IL x 0.15)+(IJ x 0.05)+(IB x 0.15)+(IKr x 0.1)+
(IKl x0.05)+(IAl x 0.2)+(ISE x 0.3)
Dimana: L Indeks luas patchDimana: L = Indeks luas patchJ = Indeks jumlah patchIB = Indeks bentuk patchKr = Indeks keberdaan koridor dalam patchKl = Indeks pengelompokan patch sejenisAl = Indeks kealamian patchpSE = Indeks keberadaan spsies endemik/khas.
Sumber: Forman dan Gordon (1986) dengan modifikasi
21
IKE Hutan Tropis Dataran Rendah
Sekat Bakar
22
IKE Ekosistem Mangrove
23
110°24'0"E 110°25'0"E 110°26'0"E 110°27'0"E 110°28'0"E 110°29'0"E 110°30'0"EEcology Condition Index (ECI) of l
5°46'0"S
Ujung Batulawang
Natural Ecosystem
5°47'0"S
Batulawang
Pulau Mrica
5°49'0"S
5°48'0"S
Legon Batuputih
Ujung Jelamun
Uj B d
Legon Mrica Legon Pin
5°50'0"S
5 49 0 SDesa Kemujan
Ujung Kemujan
Pulau Kemujan
LegoncikmasLegon Ta
Legonipah
Legon Atap
Ujung Bandean
nggir
H i ht ECI
5°51'0"S
K e c a m a t a n K a r i m u n j a w a
Ujung Lemuk
Ujung KemlokoPulau Karimunjawa Desa Karimunjawa
Ujung Gelam
Nyamplungan
Kemloko
TarusanHeight ECI means:
• Patch condition of the ecosystem is more
5°52'0"S106°0'0"E 108°0'0"E 110°0'0"E 112°0'0"E 114°0'0"E 116°0'0"E
4°0'0"S
Ujung Bomong
Legon Lele
Jatikerep
LegongoprakLegon Sekoci
ecosystem is more stable, resistant and low disturbance in
l ti5°53'0"S
8°0'0"S
6°0'0"S
P u l a u J a w a
L a u t J a w a
Karimunjawa Legon Waru
Ujung Pudak
Kapuran
ecology perspective
• The patch more sustainable
24110°24'0"E 110°25'0"E 110°26'0"E 110°27'0"E 110°28'0"E 110°29'0"E 110°30'0"E
10°0'0"S
: Daerah kajian
Ujung Pudaksustainable
T bl E l C diti I d (ECI)
N Type of IJ IL Nilai Rerata
Table: Ecology Condition Index (ECI)
No Type of Ecosystem IJ IL
(ha) IAl ISE IJ IL IKr IKl IB IKE1 Hutan Tropis 1 1419,7 3 4 1 4 0 0 3 2,3
2 Hutan pantai 5 93,92 1 0,88 3 3,6 0 0 3,2 1,61
3 Hutan 8 442 69 2 75 0 4 3 5 0 87 1 25 1 87 1 73 Mangrove 8 442,69 2,75 0 4 3,5 0,87 1,25 1,87 1,7
4 Terumbu Karang 619 1081,7 2,32 3 4 1,59 3 3 31,63 2,80
5 Padang Lamun 936 913,7 2,3 0 4 1,57 3 3 3,59 1,9
Asosiasi6
Asosiasi Terumbu
Karang dan Lamun
71 54,8 2 0 4 1,77 3 3 3,61 1,86
Keterangan: IL = Indeks Luas Patch, IJ = Indeks Jumlah Patch, IB = Indeks Bentuk Patch, IKr = IndeksKeberdaan Koridor dalam patch IKl = Indeks Pengelompokan Patch Sejenis IAl = Indeks Kealamian
25
Keberdaan Koridor dalam patch, IKl = Indeks Pengelompokan Patch Sejenis, IAl = Indeks KealamianPatch, ISE = Indeks Keberadaan Spesies Endemik/Khas, IKE= Indeks Kondisi Ekologi
Indeks Penentuan ZonasiIndeks Penentuan Zonasi
Indeks Penentuan Zonasi=
(IKE x 0.2)+(FF x 0.1)+(PP x 0.15)+(NS x 0.1)+ (PM x 0.1)+(SK x 0.1)+(TR x 0.15)+(KP x 0.1)
IKE: Indeks Kondisi Ekologi FF: Indeks Keunikan flora dan faunaPP: Indeks Peranannya terhadap perlindungan ekosistem lainNS: Indeks Nilai sejarah/keagamaanNS: Indeks Nilai sejarah/keagamaanPM: Indeks Pengaruh manusiaSK: Indeks Status kepemilikan lahanTR: Indeks Keberadaan tata ruang KP: Indeks Kehendak politik
26Sumber: Dari berbagai sumber dengan modifikasi
110°24'0"E 110°25'0"E 110°26'0"E 110°27'0"E 110°28'0"E 110°29'0"E 110°30'0"E
5°47'0"S
5°46'0"S
Ujung Batulawang
Batulawang
5°48'0"S
5 47 0 S
Pulau Mrica
5°49'0"SDesa Kemujan
Uj K j
Legon Batuputih
Ujung Jelamun
Ujung Bandean
Legon Mrica Legon Pinggir
: IPZ Sangat Rendah: IPZ Rendah
5°50'0"S
Ujung Lemuk
Ujung Kemujan
Pulau Kemujan
Nyamplungan
LegoncikmasLegon Tarusan
Legonipah
Legon Atap
: IPZ Sangat Tinggi
: IPZ Sedang: IPZ Tinggi
5°51'0"S
K e c a m a t a n K a r i m u n j a w a
j g
Ujung KemlokoPulau Karimunjawa Desa Karimunjawa
Ujung Gelam Kemloko
L
ang gg
Sk t Z i
5°52'0"S106°0'0"E 108°0'0"E 110°0'0"E 112°0'0"E 114°0'0"E 116°0'0"E
4°0'0"S
Ujung Bomong
Legon Lele
Jatikerep
LegongoprakLegon Sekoci
Sketsa Zonasi Berdasarkan Peta Indeks Penentuan
5°53'0"S8°0'0"S
6°0'0"S
P u l a u J a w a
L a u t J a w a
Karimunjawa Legon Waru
Ujung Pudak
Kapuran
27
Indeks Penentuan Zonasi (IPZ)
110°24'0"E 110°25'0"E 110°26'0"E 110°27'0"E 110°28'0"E 110°29'0"E 110°30'0"E
10°0'0"S
: Daerah kajian
Ujung Pudak
26
TKL4 1
110°24'0"E 110°25'0"E 110°26'0"E 110°27'0"E 110°28'0"E 110°29'0"E 110°30'0"E
5°46'0"S
Zonasi Ekosistem Alami
SP1_2
HP4_1TKL4_1
TKL4_2
TKL3_3
5°47'0"S
Ujung Batulawang
Batulawang
Alami
MG2_5
TKL4_3
TKL4_4
TKL4_5
TKL3_4
TKL3_1
5°48'0"S
Pulau Mrica
SP1_1
HP3_1
MG4 1
MG3_2
MG3_1MG2_4 TKL4_6
TKL3_55°49'0"SDesa Kemujan
Ujung Kemujan
Legon Batuputih
Ujung Jelamun
Ujung Bandean
Legon Mrica Legon Pinggir
SMA_2
SMA_1
HP2_1
HT1 3
MG4_1MG2_3
MG2_2
MG2_1
TKL4_7
TKL3_2
5°50'0"S
Ujung Lemuk
Pulau Kemujan
Ujung Gelam
Nyamplungan
LegoncikmasLegon Tarusan
Legonipah
Legon Atap
SMA_3
HP1_1
HT1_5
HT1_4HT1_3
HT1_1
MG1_2TKL4 2
TKL4_1
5°51'0"S
K e c a m a t a n K a r i m u n j a w a
Ujung KemlokoPulau Karimunjawa Desa Karimunjawa
Ujung Gelam
L k
Kemloko
Leg
MG1_1
TKL4_2
TKL2_1
TKL4_4
TKL4_3
TKL4_2
5°52'0"S106°0'0"E 108°0'0"E 110°0'0"E 112°0'0"E 114°0'0"E 116°0'0"E
4°0'0"S
L a u t J a w a
Ujung Bomong
Legon Lele
Jatikerep
LegongoprakLegon Sekoci
SP1_3
HT1_2
TKL4_55°53'0"S
8°0'0"S
6°0'0"S
P u l a u J a w a
L a u t J a w a
Karimunjawa Legon Waru
Ujung Pudak
Kapuran
28110°24'0"E 110°25'0"E 110°26'0"E 110°27'0"E 110°28'0"E 110°29'0"E 110°30'0"E
10°0'0"S
: Daerah kajian
Ujung Pudak
Tabel: Zonasi Ekosistem Alami
Zona Ekosistem Sub-Zona Ekosistem Alami LokasiEkosistem
AlamiSub-Zona Ekosistem Alami Lokasi
Sub Zona Pengawetan (Preservasi)Sub Zona Lindung:
Ujung Bomang, Ujung Kemloko, Karimunjawa, Jatikerep, Legongoprak, Nyamplungan,Sub Zona Lindung:
- Zona Lindung Sempadan Pantai- Zona Lindung Sempadan Sungai- Zona Sempadan Mata AirSub Zona Penyangga
Jatikerep, Legongoprak, Nyamplungan, Legoncikmas, Kemloko, Legonipah, Ujung Jelamun, Ujung Bandean dan Ujung Gelam. Legongoprak, Nyamplungan dan Legoncikmas dan pantai timur Batulawang.y gg
Sub Zona RehabilitasiSub Zona Situs Bersejarah /
Keagamaan
p g
Zona Konservasi
Sub Zona Pemanfaatan Tradisional
Perairan Ujung Batulawang, Ujung Jelamun, perairan P. Mrica, Jatikerep, daratan Kemloko, Legoncikmas, Namplungan, Legongoprak, Jatikerep dan KapuranJatikerep dan Kapuran
Sub Zona Pelabuhan Ujung Batulawang, Batulawang, Ujung Sub Zona Pelabuhan Jelamun dan Karimunjawa.
Sub Zona Alur Pelayaran
Ujung Batulawang, Batulawang, Ujung Jelamun, Karimunjawa, Legon Mrica, Legon Pinggir dan Legon Lele.
29
Pinggir dan Legon Lele.
Tebel: Arahan rencana pengelolaan pada zona konservasi
Zona dan Arahan Rencana
PengelolaanSub Zona Prioritas Arahan Rencana
Pengelolaan Sub Zona
Zona Konservasi:Rehabilitasi, Sosialisasi dan penyadaran
Sub Zona Pengawetan (Preservasi)/Inti
Sosialisasi dan penyadaran masyarakat , Penegakan hukum, RehabilitasiOpsi penggunaan masa depan
penyadaran masyarakat, Penegakan hukum, Ekowisata,
Sub Zona Lindung; Hutan Lindung
Rehabilitasi, Sosialisasi dan penyadaran masyarakat, Penegakan hukum
Sub Zona Lindung; Zona S Rehabilitasi Sosialisasi dan penyadaran masyarakat
Pemanfataan tradisional, Budidaya yang ramah lingkungan
Lindung Sempadan Pantai
Rehabilitasi, Sosialisasi dan penyadaran masyarakat, Penegakan hukum
Sub Zona Lindung; Zona Li d S d Rehabilitasi, Sosialisasi dan penyadaran masyarakat, lingkungan,
Pendidikan dan penelitian
Lindung Sempadan Sungai
, p y y ,Penegakan hukum
Sub Zona Lindung; Zona Sempadan Mata Air
Pemanfaatan terbatas, Sosialisasi dan penyadaran masyarakat Penegakan hukum RehabilitasiSempadan Mata Air masyarakat, Penegakan hukum, Rehabilitasi
Sub Zona PenyanggaRehabilitasi, Sosialisasi dan penyadaran masyarakat, Penegakan hukum, Ekowisata, Budidaya yang ramah lingkunganramah lingkungan
Sub Zona RehabilitasiRehabilitasi, Penegakan hukum, Sosialisasi dan penyadaran masyarakat, Opsi penggunaan masa depan
30
depan
Sub Zona Situs Bersejarah/Keagamaan
Ekowisata, Pengembangan aksesibilitas ke lokasi, Rehabilitasi, Pendidikan dan penelitian
Kesimpulan
Karakteristik ekologi lanskapyang disusun dalam Indeks Kondisi Ekologi (IKE) merupakan pendekatan yang komprehensif dalam Ekologi (IKE) merupakan pendekatan yang komprehensif dalam penentuan zonasi dan arahan rencana pengelolaan ekosistem alami.
Penelitian ini menjukkan bahwa model spasial berbasis sel(model representasi dan model proses) dapat memberikan hasil penyususnan zonasi dan arahan rencana pengelolaan yang obyektif dan efisiensi yang tinggi.
Penelitian ini menghasilkan zona konservasi dengan sub zona yang berupa preservasi, lindung (sempadan sungai, sempadan pantai dan sempadan mata air) rehabilitasi alur dllpantai dan sempadan mata air), rehabilitasi, alur dll.
Arahan rencana pengelolaan ekosistem alami pada zona k i d l h b i i d ti b A h konservasi adalah bervariasi pada tiap sub zona. Arahan rencana pengelolaan tersebut umumnya mengarah pada rencana yang terkait dengan upaya rehabilitasi, sosialisasi, penyadaran
31masyarakat, penegakan hukum, pengembangan ekowisata dll
T i k ihTerimakasih
32