callosciurus notatus boddaert, 1785)digilib.uin-suka.ac.id/11046/2/bab i, v, daftar pustaka.pdf ·...
TRANSCRIPT
STUDI ANATOMI DAN HISTOLOGI
ORGAN UROGENITAL
BAJING KELAPA JANTAN
(Callosciurus notatus Boddaert, 1785)
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Biologi
disusun oleh :
MUHAMMAD NICHAL ZAKI
09640033
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
ii
iii
iv
v
MOTTO
ى ا اب ول هذ ق ى من ي ت
س الف لي
ول ق ى من ي ت ّ الف ا ولكن ا ان هذ
“Bukan pemuda namanya jika mengatakan inilah ayah saya, namun
baru pemuda namanya jika berani mengatakan inilah saya!”
“Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan
makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas!”
-Bumi Manusia-
vi
PERSEMBAHAN
Kepada Allah SWT, akal dan ilmu ini senantiasa kami syukuri.
Skripsi ini sekaligus sebagai ungkapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
Bapak Ibu, atas limpahan doa dan semangat perjuangannya yang setiap
hari kami jadikan alasan untuk bergerak.
Kepada seluruh pendidik, penulis, untukmu selalu kami haturkan salam
ta’dzim atas segala ilmu yang engkau tularkan.
Kampus putih, kampus perjuangan, almamater tercinta UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Tanah airku Indonesia, tempat kami lahir dan pada saatnya nanti kami
bersatu kembali dengannya.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur selalu terpanjat kepada Zat Yang Maha Suci Allah SWT,
serta shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Baginda
Nabiyullah Muhammad SAW yang dalam setiap langkahnya menjadi panutan
bagi kita untuk senantiasa bergerak menuju pencerahan. Atas berkat rahmat Allah
SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Anatomi dan
Histologi Organ Urogenital Bajing Kelapa Jantan (Callosciurus notatus Boddaert,
1785)”.
Penulis sampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu
dan melancarkan penelitian skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Ucapan terima kasih terkhusus kepada:
1. Prof. Dr. H. Musa Asy’ari selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
2. Prof. Drs. Akh Minhaji, M.A. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Ibu Anti Damayanti, M.Mol.Bio. selaku Ketua Program Studi Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
4. Bapak M. Ja’far Luthfi, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, Dosen
Pembimbing Akademik, yang senantiasa mamberikan masukan dan
koreksi demi terselesaikannya skripsi ini.
viii
5. Kedua orangtua atas doa, motivasi, tempaan, nasihat, dan bimbingan
moral maupun materiil yang selalu penulis jadikan bekal dalam setiap
laku dan pikir.
6. Teman-teman Studi Zoologi (Galih Kholifatun Nisa’, Abdullah Aufa, Tri
Susanto, Razif al-Faruqi Amin, Hanif Mustafa, Indra Setiawan, Wahida
Amalina, dan Miftahul Huda)
7. Para Asisten Laboratorium Zoologi Mbak Rakhmi, Mbak Azqy, dan
Mbak Evi.
8. Teman-teman Biologi angkatan 2009, tanpa kalian tawa, canda, dan
semangat tak dapat mengembang.
9. Sahabat-sahabatku segenap warga Rayon Aufklarung District terkhusus
Anggota Korp Lichenes (Zenith, Fatika, Ninis, Ulfa, Izza, Ali, Zakky,
Panji, dan Said) dimana mental dan wawasan penulis terbangunkan.
Penulis menginsafi dan sadar banyak sekali kekurangan dalam penyusunan
tugas akhir ini. Tiada gading yang tak retak, maka dari itu dalam satu helaan nafas
yang sama penulis memohon maaf atas kekurangan dan kesalahan yang masih
menyertai, serta terus mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
penulis jadikan bahan refleksi guna menghasilkan karya yang lebih baik.
Yogyakarta, Oktober 2013
Penyusun
ix
Studi Anatomi dan Histologi
Organ Urogenital Bajing Kelapa Jantan
(Callosciurus notatus Boddaert, 1785)
Muhammad Nichal Zaki
09640033
ABSTRAK
Kajian mengenai organ urogenital Bajing Kelapa Jantan (Callosciurus notatus
Boddaert, 1785) masih sangat jarang dilakukan mengingat spesies ini hanya
terdapat di kawasan Asia Tenggara meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, dan
Thailand. Di Indonesia terutama di daerah perkebunan hewan ini dianggap
sebagai hama. Ekspansi lahan perkebunan sangat memengaruhi populasinya
sehingga spesies ini sudah masuk ke dalam daftar merah (red list) IUCN
(International Union for The Conservation of Nature and Natural Resource),
maka dari itu pengkajian mengenai struktur anatomi dan histologi organ
urogenital penting dilakukan sebagai salah satu langkah awal konservasi. Ukuran
tubuh pada tiap ordo dalam kelas mamalia sangat beragam diikuti beberapa
variasi pada organ urogenitalnya, termasuk ordo Rodentia terutama spesies C.
notatus, spesies ini memiliki organ urogenital yang struktur anatomi dan
histologisnya memiliki banyak keunikan dengan spesies lain dalam ordo yang
sama. C. notatus memiliki lipatan mukosa dinding kandung kemih yang tebal,
guratan membujur pembuluh vena yang mengelilingi tunika vaginalis testis, sel
Leydig di antara tubulus seminiferus jumlahnya sedikit dengan jarak antar tubulus
seminiferus renggang, dan terdapatnya bakulum (os penis) yang terbentuk dari
tulang sejati pada ujung penis dengan bentuk meruncing. Tulang bakulum C.
notatus mengelilingi batang penis, terlihat pada sayatan melintang penis secara
histologis.
Kata kunci: Anatomi, Bajing Kelapa, Bakulum, Callosciurus notatus, Testis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................... ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……………………….... iv
HALAMAN MOTTO …………………………………………………...... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5
A. Gambaran Umum Bajing Kelapa …………………………... 5
B. Gambaran Umum Organ Urogenital Mammalia …………… 9
C. Pewarnaan Hematoxylin-Eosin ……………..……………… 17
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 19
A. Waktu dan Tempat ................................................................. 19
B. Alat dan Bahan ....................................................................... 19
C. Prosedur Kerja ........................................................................ 20
D. Analisis Data ……………………………………………….. 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 25
A. Morfologi Bajing Kelapa …………………………………… 25
xi
B. Anatomi Organ Urogenital Bajing Kelapa …………………. 26
C. Struktur Histologi Organ Urogenital Bajing Kelapa ……….. 33
BAB V PENUTUP .................................................................................... 55
A. Simpulan ................................................................................. 55
B. Saran ...................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 56
LAMPIRAN ................................................................................................. 59
xii
DAFTAR GAMBAR
1. Pola warna pada bagian tubuh dorso-lateral Callosciurus
notatus ......................................................................................... 6
2. Gambaran skematik organ urogenital mencit ………………….. 10
3. Potongan melintang ginjal mencit ……………………………... 11
4. Potongan melintang kandung kemih mencit …………………... 12
5. Potongan melintang testis mencit ……………………………… 13
6. Potongan melintang epididimis mencit ………………………... 14
7. Potongan melintang penis mencit ................................................ 15
8. (A) Bentuk bakulum pada Rattus norvegicus ............................... 16
(B) Gambar skematis tulang tengkorak C. notatus ……………. 16
9. (A) Potongan membujur penis H. cristata …………………….. 17
(B) Potongan melintang penis H. cristata …………………… 17
10. Gambar skematis tulang tengkorak C. notatus ………………… 25
11. Kenampakan organ reproduksi luar C. notatus ………………… 26
12. Gambaran sistem organ urogenital C. notatus …………………. 27
13. Organ genital C. notatus tampak luar setelah integumen
diangkat ....................................................................................... 30
14. Organ reproduksi C. notatus setelah kulit skrotum diangkat … 31
15. Testis C. Notatus ………………………………………………. 32
16. Gambar skematis organ urogenital (makroanatomi) C. notatus 33
17. Penampang melintang ginjal C. notatus perbesaran lemah dan
kuat .............................................................................................. 34
xiii
18. Penampang membujur ginjal beserta kelenjar supra renalis C.
notatus ………………………………………………………….. 35
19. Penampang melintang ginjal C. notatus ……............................... 36
20. Gambaran skematis penampang melintang ginjal C. notatus 37
21. Gambaran skematis nefron C. notatus …………………………. 38
22. Gambaran skematis morfologi kandung kemih C. notatus ……. 40
23. Penampang melintang kandung kemih C. notatus ……………... 41
24. Penampang melintang kandung kemih C. notatus ……………... 42
25. Penampang melintang testis C. notatus ………………………… 45
26. Penampang melintang testis C. notatus ………………………… 46
27. Penampang melintang 3 bagian epididimis C. notatus ………….. 47
28. Penampang melintang epididimis C. notatus dipotong pada
bagian caput …………………………………………………… 49
29. Penampang melintang penis C. notatus ……………………...… 51
30. Penampang melintang penis C. notatus ……………………...… 52
31. Gambaran skematis potongan melintang batang penis C. notatus
pada bagian tengah …………………………………………….. 52
32. Penampang penis C. notatus …………………………………... 53
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ……………………………... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bangsa Indonesia dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa sumber alam
hayati dan ekosistemnya yang terdiri dari sumber daya alam hewani, sumber daya
alam nabati dan ekosistemnya. Sumber daya alam hayati tersebut dapat dijadikan
salah satu modal dasar pembangunan nasional Indonesia yang berkelanjutan.
Eksploitasi besar-besaran terhadap hutan menyebabkan kerusakan habitat
berbagai spesies hewan di berbagai tingkatan trofik. Kepemilikan Indonesia atas
pulau-pulau besar yang menjadi tempat tinggal ribuan spesies hewan menjadikan
posisi Indonesia sangat penting dalam menjaga, melestarikan, mengidentifikasi,
dan mengklasifikasi segala kekayaan sepesies yang terkandung di dalamnya. Ilmu
anatomi memiliki fungsi salah satunya adalah membantu kita dalam melakukan
kajian deskriptif terhadap pengamatan struktural dan bagian-bagian tubuh hewan
yang saling memiliki keterkaitan. Pengetahuan ini akan meningkatkan
pemahaman kita tentang biologi hewan dan keterkaitannya dengan ilmu-ilmu
yang lain.
Bajing Kelapa (Callosciurus notatus) merupakan hewan pengerat yang
dikelompokkan ke dalam anggota dari ordo Rodentia. Menurut Tamura & Yong
(1993) dalam ilmu biologi Bajing adalah spesies berbeda dari tupai. Di tingkatan
ordo, bajing dan tupai berasal dari ordo yang berbeda karena Bajing Kelapa
berasal dari ordo Rodentia, sedangkan Tupai berasal dari ordo Scandentia, namun
2
corak warna keduanya yang mirip dan habitatnya yang sama, sehingga kedua
hewan ini seringkali dianggap sejenis oleh masyarakat awam. Persebaran Bajing
Kelapa meliputi Semenanjung Malaya, Thailand, Sumatera, Kalimantan, Jawa,
Bali, dan Lombok, serta pulau-pulau di sekitarnya, yang berada pada ketinggian
500-1100 m dpl.
Di habitat aslinya, Bajing Kelapa merupakan hewan pengonsumsi pakan
berupa buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan serangga, juga diketahui
mengerat pada kambium pohon karet (Payne et al., 2002). Namun di kawasan
perkebunan monokultur Bajing Kelapa sering diburu karena dianggap sebagai
hama dan ada juga sekelompok masyarakat yang meyakini khasiat daging Bajing
Kelapa dapat digunakan sebagai obat penyakit tertentu, jika tidak dilakukan
tindakan preventif tentu hal ini sangat membahayakan kelestarian spesies ini.
Pada tahun 2001 ada sekitar 4.050 ekor Bajing Kelapa dengan penyebaran
sekitar 5,35 ekor/km2 di habitat aslinya, sedangkan yang berada di Jawa Barat
sekitar 1000 ekor dengan penyebaran sekitar 2,73 ekor/km2 (Nor et al., 2001). Hal
senada juga dilaporkan oleh IUCN (International Union for the Conservation of
Nature and Natural Resources) bahwa Bajing Kelapa dimasukkan dalam kategori
Least Concern yang berarti spesies ini masih kurang diperhatikan statusnya (The
IUCN Red List of Threatened Species, 2013).
Reproduksi atau perkembangbiakan adalah suatu proses untuk
menghasilkan keturunan guna mempertahankan kelestarian hidup dari suatu
spesies. Meskipun gangguan reproduksi tidak dianggap begitu vital bagi
kehidupan makhluk hidup itu sendiri, namun sangat penting artinya sehubungan
3
dengan kelanjutan keturunan suatu makhluk hidup. Sedangkan organ pada sistem
urinaria memiliki keterkaitan erat baik anatomis maupun fisiologis dengan organ
genital karena pada hewan jantan khususnya organ urinaria dengan organ genital
memiliki saluran akhir ekskresi yang sama. Selain itu menurut Fawceet dan
Bloom (2002), studi tentang ontogenesis menjelaskan bahwa kedua sistem organ
ini memiliki persamaan pada awal mula pembentukannya, yaitu sama-sama
berasal dari struktur mesodermik yang sama. Penelitian tentang organ urogenital
pada spesies Callosciurus notatus memiliki urgensi apakah modifikasi suatu
organ tertentu dapat dikaitkan dengan aktivitas fisiologis yang dijalankan oleh
sistem urinaria ataukah sistem genitalia.
Penelitian dalam bidang anatomi dan histologi sangat penting dilakukan
karena terkait dengan pendokumentasian struktur dari organ dan jaringan yang
diamati, analisis kelainan pada bidang patologi jaringan, hingga mengamati
struktur jaringan yang khas pada tiap spesies dengan modifikasi organ yang
sangat beragam.
Mamalia dianggap sebagai kelas termaju dalam struktur taksonomi dewasa
ini. Maka dari itu pengkajian dan penelitian seputar organ urogenital terutama
spesies lokal seperti Bajing Kelapa ini masih sangat diperlukan, hal ini disebabkan
belum banyaknya penelitian tentang Bajing Kelapa dan spesies ini merupakan
satwa endemik di sebagian kawasan Asia Tenggara.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, masalah yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah struktur anatomi dan
4
histologi organ ginjal, kandung kemih, testis, epididimis, dan penis dari Bajing
Kelapa jantan (Callosciurus notatus Boddaert, 1785)?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur anatomi dan
histologi organ ginjal, kandung kemih, testis, epididimis, penis dari Bajing Kelapa
jantan (Callosciurus notatus Boddaert, 1785).
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai
anatomi dan histologi organ urogenital dari Bajing Kelapa jantan, sehingga dapat
menjadi data dasar yang bisa digunakan sebagai acuan dalam penelitian-penelitian
mengenai Bajing Kelapa terutama dalam bidang anatomi, histologi, kajian
taksonomi, konservasi, hingga pemanfaatan ekonomis.
55
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis dapat disimpulkan bahwa organ
urogenital C. notatus memiliki karakter yang khas dibanding dengan organ
urogenital mamalia lain pada umumnya yaitu organ urinari C. notatus lipatan
mukosa pada dinding kandung kemih yang tebal, sedangkan pada organ genital C.
notatus terdapat guratan membujur pembuluh vena yang mengelilingi tunika vaginalis
testis, dan bakulum (os penis) dengan tulang sejati pada ujung penis dengan bentuk
meruncing.
B. SARAN
Penelitian mengenai struktur anatomi dan histologi C. notatus perlu
dilakukan lebih lanjut, mengingat spesies ini hanya tersebar di kawasan Asia
Tenggara dan sangat melimpah di Indonesia. Beberapa literatur yang membahas
mengenai fungsi bakulum sebagai alat kopulasi belum memberikan kesimpulan
yang final apa kegunaan bakulum masih diperdebatkan, hal ini membutuhkan
penelitian yang menyeluruh baik secara anatomis maupun fisiologis.
56
DAFTAR PUSTAKA
Atalar, O., Ceribasi, A.O. 2006. The Morphology of the Penis in Porcupine
(Hystrix cristata). Veterinarni Medicina, 51, 2006 (2): 66-70.
Colville, T., & Bassert, J.M. 2002. Clinical Anatomy & Physiology for Veterinary
Technicians. St. Louis, Missouri: Mosby.
Conti, C.J., Gimenez-Conti, I.B., Benavides, F., Frijhoff, AFW., & Conti, M.A.
2004. Atlas of Laboratory Mouse Histology. Texas Histopages Inc. Diakses,
25 Februari 2013. dari Website Atlas of Laboratory Mouse Histology.
http://ctrgenpath.net/static/atlas/mousehistology.html
Cook, M.J. 1965. The Anatomy of the Laboratory Mouse. Carshalton: M.R.C.
Laboratories. Diakses, 30 Desember 2013, dari Website The Anatomy of the
Laboratory Mouse. http://www.informatics.jax.org/cookbook/figures
/figure64.shtml
Dellmann, H.D., & Brown, E.M. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner, II. Ed ke-
3. Penerjemah: Hartono. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Dyce, K.M., Sack, W.O., & Wensing, CJG. 2002. Textbook of Veterinary
Anatomy. Ed ke-3. Philadelphia: Elsevier.
Fawcett, D.W., & Bloom. 2002. Buku Ajar Histologi. Ed ke-12. Jan Tambayong,
penerjemah. Terjemahan dari : A Text Book of Histology. Jakarta:Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Gartner, L.P., & Hiatt, J.L. 2006. Color Textbook of Histology, 3rd Edition.
Saunders Company.
Henrikson, C. 1998. Urinary System. Di dalam: Dellmann, H.D., & Eurell, J.A.,
editor. Textbook of Veterinary Histology. Ed ke-5. Maryland: Lippincott
Williams dan Wilkins. hlm. 203-225.
Junqueira, L.C., Carneiro, J. 2005. Basic Histology: Text and Atlas, 11th Edition.
USA: McGraw-Hill Companies.
57
Kelly, D.A. 2000. Anatomy of the Baculum-Corpus Cavernosum Interface in the
Norway Rat (Rattus norvegicus), and Implications for Force Transfer
During Copulation. Journal of Morphology, 244:69–77.
Kiernan, J.A. 1990. Histology and Histotochemical Methods: teory and practice.
2nd edition. Oxford:Pergamon press.
Lawlor, T.E., 1982. Mammalian Species. USA: The American Society of
Mammalogists.
Lekagul, B., & McNeely, J.A. 1977. Mammals of Thailand. Association
Conservation Wildlife, Sahakarnbhat Co., Bangkok, 758 pp.
Maurice. 1975. Encyclopedia of Mammals. London: Octopus Books.
Maxie, M.G. 1993. The Urinary System. Di dalam: Jubb, KVF., Peter, C.K., &
Nigel, P., editor. Pathology of Domestic Animals. Ed ke-4. Volume ke-2.
London: Academic Press. hlm. 447-538.
McDonald, D. 1984. The Encyclopedia of Mammal 2. Oxford: Departement of
Zoology.
Mescher, A.L. 2010. Junqueira’s Basic Histology. 12th Edition. USA: McGraw-
Hill Companies.
Nor, S., Batine, S., & Akbar, Z. 2001. Elevation diversity pattern of non-volant
small mammals on Mount Nuang, Hulu, Langat, Selangor. Online J. of
Biological Science, 21 : 231.
Payne, J., Francis, C.M., Phillips, K., & Kartikasari, S.N. 2002. Mamalia di
Kalimantan, Sabah, Serawak, dan Brunei Darussalam. Wildlife
Conservation Society.
Pack, P.E. 2007. Cliffs Quick Review: Anatomi dan Fisiologi (T.D. Wibisono
Terj.). Bandung: Pakar Karya. (Penerbit asli Hungry Minds, New York)
Seely, J.C. 1999. Kidney. Di dalam: Maronpot, R.R., Gary, A.B., & Beth, W.G.,
editor. Pathology of The Mouse. USA: Cache River Press. hlm. 207-226.
Suyanto, A. 2006. Rodent di Jawa (Rodents from Java). Puslit Biologi, LIPI,
Bogor.
Standring, S. 2008. Gray's Anatomy, 40th Edition. UK: Elsevier Limited
58
Tamura, N., & Yong, H. 1993. Vocalizations in response to predators in three
species of Malaysian Callosciurus (Sciuridae). J. of Mammalogy, 74/3: 703-
714.
The IUCN Red List of Threatened Species. Diakses 3 Maret 2013, dari Web site
International Union for Conservation of Nature and Natural Resources.
http://www.iucnredlist.org/details/3600/0.html
Tortora, G.J. 2005. Principles of Human Anatomy. Ed ke-10. USA: John Wiley &
Sons, Inc.
Walker, E.P. 1999. Mammals of the world, 6th edition Vol II. Ronald, M.N.,
editor, hlm 1246-1285. Baltimore and London: The John Hoplins University
Press.
Weinbauer, G.F., Luetjens, C.M., Simoni, M., & Nieschlag, E. 2010. Physiology
of Testicular Function. Research and Safety Assessment. Jerman: Covance
Laboratories GmbH Kesselfeld Münster.
Wrobel, K.H., & Bergmann, M. 2006. Male reproductive system. Di dalam:
Dellmann´s Textbook of Veterinary Histology. USA: Blackwell Publishing.
Yasuma, S. 1994. An Invitation to The Mammals of East Kalimantan. Tokyo:
Pusrehut Special Publication.
59
60
Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Pembedahan Fiksasi, Dehidrasi, Clearing
Infiltrasi Embedding
61
Sectioning
Staining Pemotretan Mikroskopik