cara uji bilangan permanganat pulp

5
CARA UJI BILANGAN PERMANGANAT PULP 1. RUANG LINGKUP Standar ini meliputi definisi, cara pengambilan contoh dan cara uji bilangan permanganate pulp. Cara ini dapat dipakai untuk menentukan tingkat kematangan atau daya terputihkan dari suatu pulp kimia yang mengandung lignin di bawah 6%. 2. DEFINISI Bilangan permanganate adalah jumlah millimeter kalium permanganate 0,1 N yang terpakai oleh 1 gram pulp kering tanur ditentukan pada kondisi standar. 3. CARA PENGAMBILAN CONTOH Siapkan contoh uji pulp menurut ketentuan berikut: 3.1. Sediakan contoh untuk 2 kali pengujian, masing- masing sebanyak 1 g pulp kering tanur dengan ketelitian 0,005 g. 3.2. Jika contoh pulp berupa bubur atau dari wet lap, encerkan dengan air bubur yang mengandung 5-30 g pulp kering menjadi suspensi yang berkonsistensi 0,2%. Sambil terus diaduk takrlah suspensi kira-kira mengandung 1-2 g pulp kering, kemudian saring dengan corong Buchner memakai kertas saring yang diketahui beratnya dan keringkan dalam oven 105 o C untuk mengetahui berat pulp kering yang sebenarnya. Hitung volume suspensi yang mengandung 1 g pulp kering, kemudian takar volume suspensi yang sesuai dengan perhitungan untuk pengujian.

Upload: santi-sri-rahayu

Post on 04-Dec-2015

262 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

analisis

TRANSCRIPT

Page 1: cara uji bilangan permanganat pulp

CARA UJI

BILANGAN PERMANGANAT PULP

1. RUANG LINGKUP

Standar ini meliputi definisi, cara pengambilan contoh dan cara uji bilangan permanganate pulp.

Cara ini dapat dipakai untuk menentukan tingkat kematangan atau daya terputihkan dari suatu pulp kimia yang mengandung lignin di bawah 6%.

2. DEFINISI

Bilangan permanganate adalah jumlah millimeter kalium permanganate 0,1 N yang terpakai oleh 1 gram pulp kering tanur ditentukan pada kondisi standar.

3. CARA PENGAMBILAN CONTOH

Siapkan contoh uji pulp menurut ketentuan berikut:

1.1. Sediakan contoh untuk 2 kali pengujian, masing-masing sebanyak 1 g pulp kering tanur dengan ketelitian 0,005 g.

1.2. Jika contoh pulp berupa bubur atau dari wet lap, encerkan dengan air bubur yang mengandung 5-30 g pulp kering menjadi suspensi yang berkonsistensi 0,2%. Sambil terus diaduk takrlah suspensi kira-kira mengandung 1-2 g pulp kering, kemudian saring dengan corong Buchner memakai kertas saring yang diketahui beratnya dan keringkan dalam oven 105oC untuk mengetahui berat pulp kering yang sebenarnya. Hitung volume suspensi yang mengandung 1 g pulp kering, kemudian takar volume suspensi yang sesuai dengan perhitungan untuk pengujian.

1.3. Jika contoh pulp berasal dari mesin penggulung, baik masih basah maupun sudah kering, cabik-caibik dan uji kadar airnya.

4. CARA UJI

1.1. Peralatano Pengaduk magnet atau pengaduk listrik yang dilengkapi dengan baling-baling

stainless steelo Stopwatch

o Gelas piala 1000 ml dan 50 ml

o Gelas ukur 1000 ml dan 25 ml

o Pipet seukuran 25 ml

o Buret 50 ml

o Penangas air

Page 2: cara uji bilangan permanganat pulp

o Corong Buchner

o Oven

1.2. Pereaksio Larutan asam sulfat (H2SO4) 4 N

o Larutan kalium permanganate (KMnO4) 0,1 N +0,0005 N

o Larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0,1 N +0,0005 N

o Larutan kalium iodide (KI) 10%

o Larutan kanju 0,2%

1.3. Prosedur

Kondisikan contoh uji dalam atmosfer dekat timbangan tidak kurang 20 menit sebelum melakukan penimbangan

1.3.1. Timbang 1,00 g contoh kering tanur masukkan contoh ke dalam gelas piala 1000 ml, kemudian tambahkan 700 ml air suling, aduk dengan pengaduk listrik sampai serat terurai dan tempatkan gelas piala tersebut dalam penangan air 25oC + 1oC.

1.3.2. Siapkan25 ml H2SO4 4 N dan 25 ml KMnO4 0,1 N masing-masing dalam gelas piala 50 ml

1.3.3. Tambahkan larutan H2SO4 4 N tersebut ke dalam gelas piala 1000 ml yang telah berisi pulp (4.3.1) tinggalkan sebagian untuk pembilas.

1.3.4. Tuangkan perlahan-lahan larutan KMnO4 0,1 N ke dalam gelas piala 1000 ml (4.3.3), selesai penuangan jalankan stopwatch.

1.3.5. Bilas tempat bekas KMnO4 0,1 N sampai bersih dengan sisa H2SO4 4 N dan tuangkan ke dalam gelas piala 1000 ml (4.3.4).

Catatan:

Penambahan KMnO4 dapat juga langsung dimasukkan dalam suspensi pulp yang telah diasamkan dengan memakai pipet seukuran yang dapat memundahkan cairan selama 20 detik.

Hitung waktu reaksi yang efektif selama 5 menit + 10 detik dari setengah waktu pengeluaran dari pipet.

1.3.6. Setelah waktu 5 menit, tambahkan 10 ml KI 10%. Kemudian titrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 N (a ml) dan gunakan larutan kanji 0,2% sebagai indikator.

1.3.7. Kerjakan blanko seperti pada butir 4.3.1-4.3.6 tanpa menggunakan pulp.

Page 3: cara uji bilangan permanganat pulp

Larutan Na2S2O3 0,1 N dalam titrasi blanko (b ml).

1.4. PerhitunganPN = Bilangan permanganate = [(b-a) x N x 10] / Ka = Jumlah ml Na2S2O3 0,1 N untuk titrasi contohb = Jumlah ml Na2S2O3 0,1 N untuk titrasi blankoK = Berat pulp kering (0D) dalam gramN = Normalitas larutan Na2S2O3 yang digunakan

Apabila perhitungan di atas lebih dari 20, kerjakan butir 4.3.1-4.3.7 dengan menggunakan:

air suling : 1120 mllarutan 04 0,1 N : 40 mllarutan H2SO4 4 N : 40 ml

Kemudian gunakan rumus seperti di atas.

Apabila hasilnya lebih besar dari 35 gunakan standar cara uji bilangan Kappa.

1.5. Laporan Hasil Uji

Bilangan permanganate dilaporkan dengan ketelitian 0,1 ml dari jumlah milliliter larutan KMnO4 0,1 N yang dipakai dalam 1 g pulp kering tanur.

Page 4: cara uji bilangan permanganat pulp

CARA UJI KADAR PENTOSAN DALAM PULP KAYU

SII 1658 - 85

Latar Belakang

Pulp dan kertas mengandung sebagian besar karbohidrat yang terdiri dari selulosa dan hemiselulosa. Hemiselulosa yang berasal dari kayu jarum terdiri dari pentosan (xylan dan arabau) dan heksosan, sedangkan hemiselulosa yang berasal kayu daun hanya mengandung pentosan.

Dalam proses pembuatan pulp banyak hemiselulosa atau pentosan yang terlarutkan, sedangkan adanya hemiselulosa atau pentosan pada pulp kertas akan menambah kecepatan pada pengembangan serat dan terjadinya fibrilasi. Hal ini juga dapat mengurangi dan menurunkan waktu serta daya yang digunakan pada operasi penggilingan.

Prinsip Kerja

Pengujian ini berdasarkan hidrolisa dengan asam klorida (HCl) mendidih menghasilkan furfural. Furfural yang diperoleh dipisahkan dengan cara destilasi, selanjutnya destilat ditentukan dengan cara volumetric (titrasi) atau cara spektrofotometri pada panjamng gelombang 630 nm.