case report jantung_alo

Upload: dhita-putri-windari

Post on 04-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    1/25

    BAB I

    STATUS PASIEN

    A. IDENTITAS

    Nama : Ny. S

    Umur : 30 tahun

    Jenis kelamin : Perempuan

    Alamat : Gandu Sari,Trenggalek

    Pekerjaan : Wiraswasta

    Status perkawinan : Menikah

    Agama : Islam

    Suku : Jawa

    Tanggal masuk RS : 28 Agustus 2012

    Tanggal pemeriksaan : 3 September 2012

    B. ANAMNESIS

    1. Keluhan Utama

    Sesak Napas

    2. Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien datang ke poli kandungan RSUD dr. Harjono pada tanggal 28

    Agustus 2012 dengan keluhan sesak napas. Sesak dirasakan SMRS sejak usia

    kehamilan pasien 36 minggu, pasien sering merasakan sesak setiap kali setelah

    berjalan 5 meter tidak seperti biasanya dan membaik jika pasien beristirahat.

    Saat tidur pasien merasa lebih enak menggunakan lebih dari satu bantal. Sesak

    juga disertai menggeh-menggeh dan tensi darah terus naik saat kontrol di bidan

    kemudian kaki bengkak. Setelah di bawa ke RS dan dilakukan penanganan,

    sesak dan bengkak dirasakan berkurang dan membaik.

    Pada hari Kamis tgl 30 Agustus 2012 pasien di operasi caesar.

    Kemudian pada hari Minggu malam pasien merasa sangat sesak serta kedua

    kaki bengkak dan pasien dipindahkan ke ruang perawatan intensif. Mual (-)

    1

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    2/25

    muntah (-). Nafsu makan (+). BAB (+), hitam (-), lendir (-), darah (-). BAK (+)

    dengan kateter, warna normal jernih kekuningan, darah (-), buih (-). demam (-),

    lemas (+).

    3. Riwayat penyakit dahulu

    Riwayat hipertensi : disangkal

    Riwayat maag : disangkal

    Riwayat sakit jantung : disangkal

    Riwayat diabetes melitus : disangkal

    Riwayat asma : disangkal

    Riwayat sakit ginjal : disangkal

    Riwayat sakit hepar : disangkal

    Riwayat alergi : disangkal

    Riwayat opname : disangkal

    4. Riwayat Pribadi

    Merokok : disangkal

    Konsumsi kopi : disangkal

    Makan pedas : disangkal

    Konsumsi alkohol : disangkal

    Konsumsi obat luar : disangkal

    5. Riwayat keluarga

    Riwayat hipertensi : diakui (ayah kandung)

    Riwayat sakit serupa : disangkal

    Riwayat sakit jantung : disangkal

    Riwayat stroke : disangkal

    Riwayat diabetes melitus : disangkal

    Riwayat asma :disangkal

    Riwayat atopi :disangkal

    2

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    3/25

    C. PEMERIKSAAN FISIK (3 September 2012)

    Keadaan Umum : Tampak lemah

    Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4V5M6)

    Vital signs :

    Tekanan darah : 170/110 mmHg (berbaring, lengan kanan)

    Nadi : 122 x/menit (isi dan tegangan cukup,irama regular)

    Respiratory rate:36x/ menit

    Suhu : 36,1 C

    1. Pemeriksaan fisik :

    a.Kulit

    Ikterik (-), petechiae (-), acne (-), turgor kulit menurun (-), hiperpigmentasi (-),

    bekas garukan (-), kulit kering (-), kulit hiperemis (-), sikatrik bekas operasi

    (-)

    b. Kepala

    Bentuk mesocephal, rambut warna hitam, mudah rontok (-), luka (-)

    c. Mata

    Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), exoftalmus (-/-), perdarahan

    subkonjungtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter 3 mm/3 mm, reflek cahaya

    (+/+) normal, oedem palpebra (-/-), strabismus (-/-)

    d. Hidung

    Nafas cuping hidung (+), deformitas (-), darah (-/-), sekret (-/-)

    e. Telinga

    Deformitas (-/-), darah (-/-), sekret (-/-)

    3

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    4/25

    f. Mulut

    Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), stomatitis (-), pucat (-), lidah tifoid

    (-), papil lidah atropi (-), luka pada sudut bibir (-)

    g. Leher

    JVP R+0 cm, trakea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-), nyeri tekan (-),

    pembesaran kelenjar getah bening (-).

    a. Thorax :

    1) Pulmo :

    a) Inspeksi : Kelainan bentuk (-), simetris, tidak ada

    ketinggalan gerak kedua sisi paru, retraksi otot-otot nafas (+),

    spider naevi (-).

    b) Palpasi :

    Ketinggalan gerak:

    Anterior : Posterior :

    Fremitus:

    Anterior : Posterior :

    c) Perkusi

    Anterior : Posterior :

    4

    - -

    - -

    - -

    N N

    N N

    N N

    S S

    S S

    S S

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    5/25

    d) Auskultasi

    Anterior : Posterior :

    Suara tambahan : wheezing (-/-), rhonki basa halus(+/+)

    b. Jantung

    1) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

    2) Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat

    3) Perkusi

    Batas kiri jantung :

    Atas : SIC III sinistra di linea parasternalis sinistra

    Bawah : SIC V sinistra 1 cm lateral linea

    midclavicula sinistra

    Batas kanan jantung

    Atas : SIC III dextra di sisi lateral linea

    parasternalis dextra

    Bawah : SIC IV dextra di sisi lateral linea

    parasternalis dextra

    4) Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, intensitas cepat, murmur

    (-), tidak ada suara tambahan S3-S4 gallop (-)

    c. Abdomen

    Inspeksi : dinding perut lebih tinggi dinding dada, distended (-),

    caput medusae (-), luka post sectio sesaria (+) 10 cm

    Auskultasi : peristaltik (+) normal, metallic sound(-)

    Perkusi : timpani, hepatomegali (-), splenomegali (-)

    Palpasi : supel, nyeri tekan (-), lien tidak teraba, hepar tidak

    teraba, ren tidak teraba

    d. Ekstremitas superior : Akral hangat, edema (-/-), clubbing finger (-),

    pittingedema(-), palmar eritem (-)

    5

    V VV V

    V V

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    6/25

    e. Ekstremitas inferior : Akral hangat, clubbing finger(-),pittingedema (+/

    +), palmar eritem (-)

    f. Pinggang : Nyeri ketok costoertebra (-/-)

    D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    a. Pemeriksaan EKG (3 September 2012)

    6

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    7/25

    7

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    8/25

    b. Pemeriksaan EKG (4 September 2012)

    8

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    9/25

    9

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    10/25

    c. Pemeriksaan EKG (5 September 2012)

    10

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    11/25

    11

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    12/25

    Frekuensi : 140 x/menit

    Jenis irama : Sinus Takikardi

    Ritme : Reguler

    Zona transisi : V2-V3

    Aksis : normal (Lead I (+), aVF (+))

    T inversi di V1-V4

    b. Pemeriksaan Laboratorium

    Kimia Darah (28 Agustus 2012)

    DBIL : 0,25 mg/dl (0-0.35 mg/dl)

    TBIL : 1,13 mg/dl (0.2-1.2 mg/dl)

    GamaGT : 8,9 mg/dl (10-54 mg/dl)

    CREAT : 0,66 mg/dl (0.7-1.4mg/dl)

    Urea : 12,52 mg/dl (10-50mg/dl)

    UA : 6,3 mg/dl (3.4-7 mg/dl)

    SGOT : 64,5 U/l (0-38 U/l)

    SGPT : 26,5 U/l (0-40 U/l)

    ALP : 220 U/l (98-279 U/l)

    TP : 6,4 g/dl (6,6-8,3 g/dl)

    Alb : 3,1 g/dl (3,5-5,5 g/dl)

    GLOB : 3,1 g/dl (2-3,9 g/dl)

    Urine Lengkap (28 Agustus 2012)

    Protein : positif (++)

    Darah Lengkap (2 September 2012)

    Hb : 11,2 gr/dL ( 11 16 gr/dL)

    Leukosit : 16. 103/L ( 4,0 10,0.10/L)

    Limfosit : 4,7. 103/L ( 0,8 4,0. 10/L)

    Granulosit : 10,2. 103/L ( 2,0 7,0 .10/L)

    Hematokrit : 36,7 % ( 37-50 %)

    12

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    13/25

    MCV : 82,7 fl ( 82-95 fl)

    MCH : 25,4 Pg (27-31 pg)

    MCHC : 30,8 g/dL (32-36 g/dL)

    Trombosit : 291. 103/L (100-300 103/L)

    Kimia Darah (2 September 2012)

    Albumin : 2,3 g/dl

    E. RESUME/ DAFTAR MASALAH (yang ditemukan positif)

    1. Anamnesis

    a. sesak napas sejak usia kehamilan pasien 36 minggu

    b. sesak setiap kali setelah berjalan 5 meter dan membaik jika pasien

    beristirahat.

    c. Saat tidur pasien merasa lebih enak menggunakan lebih dari satu bantal.

    d. Menggeh-menggeh

    e. Kaki bengkak

    f. Lemas

    g. Riwayat Penyakit Keluarga: Hipertensi (ayah kandung)

    2. Pemeriksaan Fisik

    a. Vital sign

    Tekanan darah : 170/110 mmHg (berbaring, lengan kanan)

    Nadi : 122 x/menit (isi dan tegangan cukup,irama regular)

    RR : 36x/menit

    b. Pemeriksaan fisik

    Hidung: napas cuping hidung (+)

    Paru

    Inspeksi : retraksi otot-otot pernapasan

    Auskultasi : ronkhi basa halus (+)

    13

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    14/25

    3. Pemeriksaan Penunjang

    EKG :

    Frekuensi : 140 x/menit

    Jenis irama : Sinus Takikardi

    Ritme : Reguler

    Zona transisi : V2-V3

    Aksis : normal (Lead I (+), aVF (+))

    T inversi di V1-V4

    Laboratorium:

    SGOT : 64,5 U/l (0-38 U/l)

    Urine lengkap

    Protein : positif (++)

    Darah lengkap

    Leukosit : 16. 103/L ( 4,0 10,0.10/L)

    Limfosit : 4,7. 103/L ( 0,8 4,0. 10/L)

    Granulosit : 10,2. 103/L ( 2,0 7,0 .10/L)

    MCHC : 30,8 g/dL (32-36 g/dL)

    Albumin : 2,3 g/dl

    F. ASSESMENT/ DIAGNOSIS KERJA

    Kardiomiopati Peripartum Post Preeklampsia Berat

    14

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    15/25

    POMR (Problem Oriented Medical Record)

    Assessment PlanningDiagnosis PlanningTerapiPlanning

    Monitoring

    Kardiomiopati

    Peripartum

    Post

    Preeklampsia

    Berat

    Foto Rontgen Thoraks

    Ekokardiografi

    BNP

    Diet rendah garam

    Balance cairan (infus PZ

    12 tpm)

    O2 3 L/menit

    Diuretik Furosemid 40-80

    mg IV

    Inj.Cefotaxim 3 x 1 g

    Pasang DC

    Klinis

    Vital sign

    Balance cairan

    EKG

    G. FOLLOW UP

    Monitoring ICU Terapi

    Tanggal 4/09/12

    KU : sesak nafas

    VT : TD 160/100 N : 113x/menit

    S : 36, 2o C RR : 36 x/menit

    Inf PZ 12 tpm

    O2 2 Lpm

    Injeksi Farsix 2-1-0

    Injeksi Cefotaxim 3 x 1g

    Tanggal 5/09/12

    KU : sesak nafas , bengkak

    VT : TD 150/100 N : 112x/menit

    S : 36

    o

    C

    RR : 28 x/menit

    Terapi Lanjut

    Monitoring Bangsal Terapi

    Tanggal 6/09/12

    KU : sesak nafas (-), bengkak (-)

    VT : TD 140/90 N : 85 x/menit

    S : 36,2o C RR : 28 x/menit

    Terapi Lanjut

    15

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    16/25

    Tanggal 7/09/12

    KU : sesak nafas (-), bengkak (-)

    VT : TD 140/80 N : 82 x/menit

    S : 36,1o C RR : 24 x/menit

    Terapi Lanjut

    Tanggal 8/09/12

    Pulang

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    KARDIOMIOPATI PERIPARTUM

    16

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    17/25

    A. Definisi

    Pada tahun 1971, Demakis et al memperkenalkan istilah

    kardiomiopati peripartum yaitu gagal jantung dengan onset pada bulan-

    bulan akhir kehamilan atau sampai dengan 5 bulan post partum; tidak ada

    faktor lain yang menyebabkan gagal jantung, tidak ada riwayat penyakit

    jantung sebelum bulan-bulan akhir kehamilan.1

    Tabel 1. Berbagai Definisi Kardiomiopati Peripartum2

    B. Faktor Risiko

    Faktor risiko kardiomiopati peripartum antara lain: ras Afrika-

    Amerika, usia ibu yang tua, hipertensi gestasional, preeklampsia,multiparitas, kehamilan ganda, obesitas, hipertensi kronik dan penggunaan

    tokolitik jangka panjang.3,4

    C. Patofisiologi

    Mekanisme persis yang mendasari kardiomiopati peripartum masih

    tidak jelas, tetapi beberapa faktor telah menarik perhatian diduga sebagai

    17

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    18/25

    faktor yang berkontribusi. Di antaranya antara lain faktor risiko umum

    kardiovaskular (hipertensi, diabetes, dan merokok) dan faktor yang

    berkaitan dengan kehamilan (usia, jumlah kehamilan, jumlah anak yang

    dilahirkan, penggunaan obat-obatan persalinan dan malnutrisi). 2

    Data terbaru menyarankan adanya keterlibatan peningkatan stres

    oksidatif, prolactin-cleaving protease cathepsin D, dan nursing-hormone

    prolactin dalam patofisiologi kardiomiopati peripartum. Stres oksidatif

    muncul sebagai pemicu aktivasi cathepsin D dalam sel-sel otot jantung,

    setelah itu cathepsin D memecah prolaktin menjadi angiostatik dan

    fragmen pro-apoptosis. Pasien dengan kardiomiopati peripartum akut

    akan terjadi peningkatan serum level dari oxidized low-density lipoprotein,

    yang mengindikasikan meningkatnya stres oksidatif, peningkatan serum

    level dari cathepsin D yang teraktivasi, total prolaktin, dan

    pemecahannya,angiostatik, 16kDa fragmen prolaktin.2

    Pada tikus, 16 kDa fragmen prolaktin mempunyai aksi yang

    menganggu kardiovaskular dan mempunyai peran penting dalam

    patofisiologi kardiomiopati peripartum. Di mana akan menghambat

    proliferasi dan migrasi sel endotel , menginduksi apoptosis endotel dan

    mengganggu pembentukan struktur kapiler. Bentuk prolaktin ini juga

    berefek vasokonstriksi dan mengganggu fungsi sel jantung. Konsisten

    dengan pemikiran 16 kDa prolaktin yang memediasi apoptosis dalam

    patogenesis kardiomiopati peripartum maka pro-apoptotic serum marker

    (seperti soluble death receptor sFas/Apo-1) meningkat pada pasien

    kardiomiopati peripartum dan memprediksi gangguan status fungsional

    dan mortalitas. 2

    Mekanisme-mekanisme lain yang diduga berkaitan dengan patofisiologi

    kardiomiopati peripartum adalah:

    1. Inflamasi

    18

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    19/25

    Inflamasi berperan penting dalam patofisiologi kardiomiopati

    peripartum berkaitan dengan stres oksidatif. Petanda inflamasi serum

    (termasuk soluble death receptor sFas/Apo-1, C-reactive Protein,

    interferon gamma (IFN-g) dan IL-6) meningkat pada pasien dengan

    kardiomiopati peripartum.

    2. Virus

    Infeksi virus pada jantung kemungkinan lain penyebab dari inflamasi

    peripartum, walaupun data klinis belum mencapai suatu kesimpulan.

    Beberapa laporan mengatakan adanya implikasi cardiotropic

    enterovirus pada kardiomiopati peripartum.

    3. Sistem autoimun

    Respon autoimun mungkin mempunyai peran dalam patofisologi

    kardiomiopati peripartum. Sebagai contoh, derivat serum dari pasien

    kardiomiopati peripartum mempengaruhi maturasi sel dendritik in vitro

    dibandingkan dengan wanita postpartum yang sehat. Titer auto-

    antibodi yang tinggi melawan selected cardiac tissue protein telah

    didapatkan mayoritas pada pasien kardiomiopati peripartum.

    Tambahannya adalah peran potensial dari microchimerism, dalam

    kaitan dengan introduksi hemopoetik sel fetus dalam sirkulasi

    maternal meingkat. 2,5

    4. Defisiensi mikronutrient atau mineral serta genetik2,5,6

    D. Manifestasi Klinik

    Pasien dengan kardiomiopati peripartum mempunyai gejala dan

    tanda gagal jantung kiri meliputi mudah mudah lelah, nyeri dada, batuk,

    berdebar-debar, sesak nafas (paroxysmal nocturnal dyspnea dan ortopnea),

    batuk, hemoptisis. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan tekanan darah yang

    tinggi atau normal, distensi vena leher, pembesaran jantung, gallop,

    aritmia jantung, ronki basahhalus pada paru, hepatomegali, asites, edema

    kaki. Pada pemeriksaan EKG, dapat ditemukan sinus takikardi atau aritmia

    atrium, gelombang T terbalik, gelombang Q, perubahan ST-T non-spesifik,

    19

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    20/25

    hipertrofi ventrikel kiri. Pada foto toraks, dapat ditemukan kardiomegali, kongesti

    vena pulmonal, dan infiltrat pada kedua basal paru. Pada pemeriksaan

    ekokardiografi, dapat ditemukan dilatasi ventrikel dengan gangguan fungsi

    sistolik secara keseluruhan.7

    E. Diagnosis

    The National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) dengan the

    National Institute of Health (NIH), mempublikasikan kriteria diagnostik

    kardiomiopati peripartum yaitu:

    1. Onset tanda dan gejala gagal jantung pada bulan-bulan akhir

    kehamilan atau 5 bulan postpartum

    2. Left Ventricle systolic Dysfunction dengan fraksi ejeksi 45% atau

    left ventricle end diastolic dimensi 2,7cm/m2

    3. Tidak ada penyakit jantung yang mendahului onset gejala

    peripartum

    4. Tidak ada faktor lain yang dapat mengakibatkan gagal jantung. 3

    F. Pemeriksaan Kardiomiopati Peripartum

    Kardiomiopati peripartum merupakan diagnosis eksklusi, semua pasien

    harus menjalani investigasi untuk mengidentifikasi etiologi alternatif gagal

    jantung. Gejala kardiak dan non kardiak harus dipertimbangkan.2

    20

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    21/25

    Gambar 1. Eksklusi kardiomiopati peripartum pada wanita sesak pada akhir

    kehamilan atau awal post partum

    1. Elektrokardiogram

    Elektrokardiogram harus dilakukan pada seluruh pasien yang dicurigai

    kardiomiopati peripartum di mana akan membedakan dengan penyebab

    yang lain. Dua penelitian menginvestigasi prevalensi abnormalitas EKG

    pada kardiomiopati peripartum. Pada 97 orang Afrika Selatan dengan

    kardiomiopati peripartum, 66% memiliki kriteria voltage dengan hipertrofi

    ventrikel kiri dan 96% ada abnormalitas ST-T wave . Pasien-pasien dengan

    kardiomiopati peripartum rentan aritmia, khususnya yang sudah kronik.2

    2. B-Type Natriuretic Peptide

    Sebagai akibat dari peningkatan tekanan LV end-diastolic berkaitan

    dengan disfungsi sistolik, pasien dengan kardiomiopati peripartum

    umumnya mengalami peningkatan konsentrasi plasma dari B-type

    natriuretic peptide (BNP) atau N-terminal pro-BNP (NT-proBNP). Dari

    38 pasien dengan kardiomiopati peripartum, semuanya memiliki level

    plasma NT-proBNP yang abnormal dibandingkan dengan 21 ibu sehat

    post partum.2

    3. Cardiac Imaging

    Pencitraan jantung diindikasikan pada wanita peripartum dengan tanda dan

    gejala gagal jantung untuk menegakkan diagnosis. Tidak semua pasien

    menunjukkan dilatasi ventrikel kiri, tetapi diameterLV-end diastolic >

    60mm memprediksi jeleknya perbaikan fungsi ventrikel kiri (LVEF 30%).

    Pencitraan juga penting dalam trombus LV, khususnya di mana LVEF

    terdepresi berat. Walaupun ekokardigrafi modalitas pencitraan yang

    digunakan secara luas, MRI lebih akurat dalam mengukur volume ruang

    dan fungsi ventrikel.2

    21

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    22/25

    G. Diagnosis Banding

    Tabel 2. Diagnosis Banding Kardiovaskular dari Kardiomiopati

    Peripartum2

    H. Penanganan

    1. Penatalaksanaan gagal jantung selama kehamilan

    Digoxin, beta-blockers, loop diuretic dan obat-obat yang menurunkan

    afterload seperti hydralazin dan nitrat telah terbukti aman dan terapi

    medis gagal jantung selama kehamilan.

    2. Penatalaksanaan gagal jantung post partum

    Setelah persalinan, pengobatannya identik dengan wanita tidak hamil

    dengan dilated cardiomyopathy yaitu ACE inhibitordan ARB. Dosis

    targetnya satu setengah dari dosis maksimum antihipertensif. Diuretik

    diberikan jika muncul gejala. Spironolakton atau digoxin digunakan

    pada pasien dengan New York Heart Association class III atau IV.

    22

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    23/25

    Beta-blockers direkomendasikan pada kardiomiopati peripartum

    karena meningkatkan fraksi ejeksi dan ketahanan hidup.8

    Pemberian Antikoagulan

    Selama kehamilan, risiko komplikasi tromboembolik meningkat

    karena peningkatan konsentrasi faktor koagulan II,VII,VIII dan X serta

    fibrinogen plasma. Risiko terjadi sampai 6 minggu postpartum.Kasus

    trombosis arteri,vena dan jantung telah dilaporkan pada wanita dengan

    kardiomiopati peripartum dan risiko yang mungkin berhubungan

    dengan derajat pembesaran jantung dan disfungsi sitolik serta adanya

    atrial fibrilasi. Pasien dengan kejadian emboli sistemik dengan

    disfungsi ventrikel kiri yang berat atau terjadi trombosis jantung haru s

    diberikan antikoagulan. Antikoagulan harus diteruskan sampai fungsi

    ventrikel kiri normal 8

    I. Prognosis

    Efektifitas pengobatan membantu mengembalikan fungsi jantung

    dan mengurangi morbiditas dan mortalitas, walaupun penelitian prospektif

    masih terbatas dalam prognosis jangka panjang kardiomiopati peripartum.

    Pada 92 pasien dengan kardiomiopati peripartum, fraksi ejeksi meningkat

    15-20% pada 1 tahun; bagaimanapun 72 pasien tidak sepenuhnya kembali

    fungsi jantungnya dalam 5 tahun. Kehamilan berikutnya akan

    meningkatkan risiko memburuknya fungsi jantung dan kemungkinan akan

    kematian. Pasien dengan riwayat kardiomiopati peripartum yang kemudian

    hamil membutuhkan manajemen medis dengan pendekatan multidisiplin

    pada kehamilan dan persalinannya9

    23

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    24/25

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Morales A, Painter T, Li R et al. 2010. Rare Variant Mutations in

    Pregnancy-Associated or Peripartum Cardiomyopathy. Circulation. 121:

    2176-82.

    2. Sliwa K, Kleiner DH, Peitre MC et al. 2010. Current State of Knowledge

    on Aetiology, Diagnosis, Management, and Therapy of Peripartum

    Cardiomyopathy: A Position Statement from the Heart Failure

    Association of the European Society of Cardiology Working Group on

    24

  • 7/30/2019 Case Report Jantung_ALO

    25/25

    Peripartum Cardiomyopathy. European Journal of Heart Failure.12:767-

    78.

    3. Twomley KM, Wells GL. 2010. Peripartum Cardiomiopathy: A Current

    Review. Journal of Pregnancy.pp:1-5.

    4. Akbar M,Sayegh AA, Abadallah. 2004. Peripartum Cardiomyopathy:

    Case Report and Review of the Literature. Kuwait Medical Journal.

    36(1):52-4.

    5. Silwa K, Fett J, Elkayam U. 2006. Peripartum Cardiomyopathy.Lancet.

    368: 687-93.

    6. Hasan JA. Qureshi A. Ramejo BB, Kamran A. 2010. Peripartum

    Cardiomyopathy Characteristic in a Tertiary Care Hospital. Journal of

    Pakistan Medical Association. 60:377-80.

    7. Vera. 2002. Diagnosis dan Penatalaksanaan Kardiomiopati Peripartum.

    JKM.4(2): 37-45.

    8. Ramaraj R, Sorrel V. 2009. Peripartum Cardiomyopathy : Cause,

    Diagnosis and Treatment.Cleveland Clinic Journal of Medicine.76(5):289-

    96.

    9. Cunningham LTC, Rivera LCDRJ, Spence CDRD. 2011. Severe

    Preeclampsia, Pulmonary Edema, and Peripartum Cardiomyopathy in a

    Primigravida Patient.AANA Journal. 79(3):249-55.