central giant cell granuloma adalah

5
Central giant cell granuloma adalah lesi intraosseus yang jinak atau benignan. CGCG merupakan lesipada tulang yang jarang terjadi dan bersifat asimtomatik serta berkembang lambat. Namun lesi inidapat juga berkembang ganas atau malignan. CGCG sering terjadi pada usia muda dan khususnyapada wanita.Central giant cell granuloma adalah suatu tumor jinak non odontogenik yang berhubungan denganmandibula dan maksila. Tumor ini biasanya menimbulkan lesi yang sering terjadi pada mandibuladaripada maksila dengan presentase sebesar 70% serta melewati garis midline sehingga dapatmenimbulkan kerusakan yang bersifat lokal.Lesi CGCG merupakan lesi yang penyebabnya tidak diketahui. WHO mendefinisikan CGCG ini sebagaisuatu lesi intraosseous yang terdiri dari jaringan ikat fibrous yang berisi folikel dari suatupendarahan. Perlekatan dari multinucleated giant cell dan kadang kadang merupakantrabekula yang merupakan anyaman dari tulang. Lebih dari 60% kasus terjadi pada anak anak dan pasiendengan usia kurang dari 30 tahun. Rasio terkenanya mandibula daripada maksila adalah 2:1, dimanalesi lebih sering terjadi pada permukaan anterior, lesi pada mandibula lebih sering mencakup daerahmidline.ETIOLOGIPenyebab dari lesi CGCG tidak diketahui secara pasti meskipun lesi ini dapat menyebabkankerusakan tulang yang signifikan dan pertumbuhan yang agresif. Menurut sebagian penelitianmempercayai bahwa trauma sangat berperan penting sebagai faktor yang mempengaruhi etiologiserta merupakan tahap awal terjadinya CGCG.Lesi yang ditimbulkan akibat trauma yang merupakan tahap awal terjadinya CGCG dapatmengakibatkan terjadinya peningkatan pertumbuhan jaringan yang bersifat lambat, pendarahanyang terjadi secara berkesinambungan dan beberapa cacat yang terjadi pada kapiler.Lesi yang ditimbulkan akibat trauma sering terjadi pada regio anterior terutama pada rahang bawah.Pada tahap awal umumnya dimulai pada sisi sebelah kanan pada molar pertama selanjutnyaberkembang sampai mencakup daerah midline. Meskipun perluasan dari lesi tersebut mencakupsampai ke daerah midline lesi tersebut jarang menimbulkan rasa sakt, tetapi lesi tersebut

Upload: dyna-eka-alphattinson

Post on 14-May-2017

226 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Central Giant Cell Granuloma Adalah

 Central giant cell granuloma adalah lesi intraosseus yang jinak atau benignan. CGCG merupakan lesipada tulang yang jarang terjadi dan bersifat asimtomatik serta berkembang lambat. Namun lesi inidapat juga berkembang ganas atau malignan. CGCG sering terjadi pada usia muda dan khususnyapada wanita.Central giant cell granuloma adalah suatu tumor jinak non odontogenik yang berhubungan denganmandibula dan maksila. Tumor ini biasanya menimbulkan lesi yang sering terjadi pada mandibuladaripada maksila dengan presentase sebesar 70% serta melewati garis midline sehingga dapatmenimbulkan kerusakan yang bersifat lokal.Lesi CGCG merupakan lesi yang penyebabnya tidak diketahui. WHO mendefinisikan CGCG ini sebagaisuatu lesi intraosseous yang terdiri dari jaringan ikat fibrous yang berisi folikel dari suatupendarahan. Perlekatan dari multinucleated giant cell dan kadang –kadang merupakantrabekula yang merupakan anyaman dari tulang. Lebih dari 60% kasus terjadi pada anak –anak dan pasiendengan usia kurang dari 30 tahun. Rasio terkenanya mandibula daripada maksila adalah 2:1, dimanalesi lebih sering terjadi pada permukaan anterior, lesi pada mandibula lebih sering mencakup daerahmidline.ETIOLOGIPenyebab dari lesi CGCG tidak diketahui secara pasti meskipun lesi ini dapat menyebabkankerusakan tulang yang signifikan dan pertumbuhan yang agresif. Menurut sebagian penelitianmempercayai bahwa trauma sangat berperan penting sebagai faktor yang mempengaruhi etiologiserta merupakan tahap awal terjadinya CGCG.Lesi yang ditimbulkan akibat trauma yang merupakan tahap awal terjadinya CGCG dapatmengakibatkan terjadinya peningkatan pertumbuhan jaringan yang bersifat lambat, pendarahanyang terjadi secara berkesinambungan dan beberapa cacat yang terjadi pada kapiler.Lesi yang ditimbulkan akibat trauma sering terjadi pada regio anterior terutama pada rahang bawah.Pada tahap awal umumnya dimulai pada sisi sebelah kanan pada molar pertama selanjutnyaberkembang sampai mencakup daerah midline. Meskipun perluasan dari lesi tersebut mencakupsampai ke daerah midline lesi tersebut jarang menimbulkan rasa sakt, tetapi lesi tersebut dapatmenimbulkan inflamasi.CGCG dapat diklasifikasikan berdasarkan gambaran radiografi dan gambaran klinisnya :1. Lesi agresif : biasanya ditemukan pada pasien dengan usia muda dengan memilikikarakteristik sebagi berikut : pertumbuhan cepat, ekspansi dan perforasi dari tulang kortikal,induksi resorbsi akar dan prevalensi rekuren yang tinggi.2. Lesi non agresif : ditandai dengan pertumbuhan yang lambat, tidak terjadi perforasi daritulang kortikal atau induksi resorbsi akar dan prevalensi rekuren yang rendah.PATOGENESISAwal terjadinya lesi dari central giant cell

Page 2: Central Giant Cell Granuloma Adalah

granuloma biasanya dimulai dengan terjadinya traumapada jaringan lunak mulut yang dapat memicu terbentuknya selmultinukleated atau uninukleated

 LESI INFLAMASI PADA RAHANGLes i   i n f l a mas i   ada l ah  keada an  pa to l og i s   yang  b i a s a   t e r j ad i   pada   r ahang . Rahang mempunyai keadaan yang unik dibandingkan dengan tulang yang lain padatubuh karena kehadiran gigi yang merupakan jalan masuk langsung bagi infeksi danagen inflamasi untuk menyerang tulang melalui karies dan penyakit periodontal.Reaksi tubuh terhadap bahan kimia, fisik, atau mikrobiologi adalah dengan reaksiinflamasi. Reaksi inflamasi menghambat perjalanan stimulus yang membahayakan dan mempersiapkan lingkungan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.Pada keadaan normal, metabolisme tulang menunjukkan keseimbangan darir e s o r p s i   o s t e o k l a s   d a n   p r o d u k s i   o s t e o b l a s .   M e d i a t o r   i n f l a m a s i   (c y t o k i n e s ,   p r o s t a g l a n d i n ,   d a n   b e b e r a p a   f a k t o r   p e r t u m b u h a n )  m e n u n j u k k a n   k o n d i s i keseimbangan yang baik antara resorpsi tulang dengan pembentukan tulang.Jika sumber awal inflamasi adalah pulpa yang nekrosis dan lesi pada tulangdan terbatas pada daerah sekitar gigi, maka kondisi tersebut disebut lesi inflamasi periapikal, jika infeksi menyebar pada sumsum tulang dan tidak lagi terkontaminasi  pada  dae ra h   se k i t a r   u jung   ( apeks )   aka r   g ig i   d i s ebu t   o s t eomye l i t i s .   S umber   l e s i inflamasi lain pada tulang antara lain adalah perluasan inflamasi pada tulang melalui jaringan lunak, tipe lesi ini disebut sebagai lesi periodontal. Perikoronitis, inflamasiyang timbul pada jaringan sekitar mahkota gigi yang belum erupsi sempurna. Hal inimenegaskan bahwa nama dari jenis inflamasi cenderung menjelaskan keadaan klinisdan   r ad io l og i s ,  wa lapun   se mua   j en i s   t e r s ebu t  mem i l i k i  meka n i s me  penja l a r an  penyakit yang sama.GAMBARAN KLINISEmpa t t a nda in f l amas i – rubo r , t umor , ka l o r , dan do lo r – t e r l i ha t dengan  berbagai derajat keparahan pada inflamasi rahang. Lesi akut terjadi pada onset cepat.Tipe onset dari lesi akut adalah cepat, dan lesi ini menyebabkan sakit, kadang disertaidengan demam dan pembengkakan. Lesi kronis terjadi pada onset yang lama dan tidak menyebabkan sakit. Demam biasanya terjadi sesekali pada derajat keparahanyang rendah, dan pembengkakan terjadi secara bertahap. Keadaan kronis, infeksid e n g a n   d e r a j a t   k e p a r a h a n   r e n d a h   t i d a k   a k a n   m e n u n j u k k a n   g e ja l a   k l i n i s   y a n g signifikan.

GAMBARAN RADIOGRAFISLokasiLes i   i n f l a mas i   pe r i a p ika l ,   d ima na  kond i s i   pa to l og i s   t e r j ad i   pada  pu lpa ,  biasanya terjadi di daerah apeks gigi. Lesi yang berasal dari pulpa juga dapat terjadidimanapun di sepanjang permukaan karena terbukanya akses saluran akar (

Page 3: Central Giant Cell Granuloma Adalah

accessorycanals) atau perforasi sebagai akibat dari terapi saluran akar atau fraktur akar. Lesi periodontal terjadi padaalveolar crest . Jika kehilangan tulang berat, inflamasi tulangdapat meluas hingga furkasi akar atau bahkan hingga apeks akar. Osteomyelitis biasaterjadi pada posterior mandibula, jarang terjadi pada maksila.PeripheralSebagian besar kondisi pada peripheral menyebabkan sakit secara bertahap dari pola trabekular yang normal ke pola sklerotik, atau pada pola trabekular normaldapat secara bertahap berangsur menjadi daerah radiolusen dari kehilangan tulang.Struktur InternalS t ruk tu r   i n t e rna l   da r i   l e s i   i n f l a mas i  mem per l i ha tkan  gamba ran   spe k t rum. Tulang cancellous dapat memberikan respon tipping pada keseimbangan metabolik t u l a ng  d i s e t i ap   r e s o rps i   ( r e s o rps i   t u l a ng  mem ber ika n  gamba ran   r ad io lu s en )   dan  pembentukan tulang memberikan gambaran radioopak. Biasanya terdapat kombinasidari kedua reaksi tersebut. Daerah radiolusen tidak menunjukkan dengan jelas kondisitrabekulasi atau menunjukkan pola yang kabur dari trabekulasi. Penambahan derajatradioopak disebabkan bertambahnya pembentukan tulang pada trabekula. Secara

Komplikasi Beberapa Saat Setelah OperasiSeveral complications can really happen after you got your tooth extracted. This should not become operator's fear. Patients indeed might feel anxious about what they experience, but if the dentist know what to do next and have already explained it beforehand, rest assured that it is nothing to fret about. Oh, yeah, some complications might be come from nature, lack of patient hygiene or operator negligence.

The complications include alveolitis (dry socket), bleeding, infection, and trismus...

ALVEOLITISLepasnya bekuan darahKomplikasi yang paling sering, paling menakurkan dan paling sakit setelah pencabutan gigi adalah dry socket atau alveolitis (osteitis alveolar). Biasanya dimulai pada hari ke 3 – 5 sesudah operasi. Keluhan uatamanya adalah rasa sakit yang sangat hebat. Pada pemeriksaan terlihat alveolus yang terbuka, terselimuti kotoran dan dikelilingi berbagai tingkatan peradangan gingiva. Kebersihan mulut kurang atau buruk. Regio molar bawah adalah daerah yang sering terkena, khususnya alveolus molar ketiga.

EtiologiPenyebab alveolitis dan temuan yang konsisten adalah hilangnya bekuan darah akibat

Page 4: Central Giant Cell Granuloma Adalah

lisis, mengelupas atau keduanya. Alveolitis ini biasanya disebabkan oleh streptococcus, tetapi lisis mungkin bisa juga terjadi tanpa keterlibatan bakteri. Diduga trauma berperan karena mengurangi vaskularisasi, yaitu pada tulang yang mengalami mineralisasi yang tinggi pada pasien lanjut usia. Didasarkan hal tersebut, pada waktu melakukan pencabutan pada pasien lanjut usia atau pasien dengan gangguan kesehatan, perlu dilakukan packing profilaksis dengan pembalut obat-obatan pada alveolus mandibula.

PenatalaksanaanUntuk perawatan dipersyaratkan tindakan yang tenang, halus dan hati-hati. Bagian yang mengalami alveolitis diirigasi dengan larutan saline yang hangat dan diperiksa. Palpasi yang hati-hati menggunakan aplikator kapas membantu dalam menentukan sensitivitas. Apabila pasien tidak tahan terhadap hal tersebut, maka dilakukan anestesi topikal atau lokal sebelum melakukan packing. Pembalut obat-obatan dimasukkan ke dalam alveolus. Pembalut diganti sesudah 24 – 48 jam, kemudian diirigasi dan diperiksa lagi. Kadang diperlukan resep analgetika.