clts rapid assessment protocol (crap) toolstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/crap...

17
CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas pelaksanaan metode CLTS Jakarta, 24 Januari 2019

Upload: dominh

Post on 11-Aug-2019

249 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL

Alat untuk menilai kualitas & efektifitaspelaksanaan metode CLTS

Jakarta, 24 Januari 2019

Page 2: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

Apa itu CRAP?

•Alat diagnosis untukmeninjau KUALITAS & EFEKTIFITAS pelaksanaan program sanitasi suatu negarayang menerapkanmetode CLTS.•Dikembangkan oleh

CLTS Foundation danUNICEF, 2015

Siapa yang terlibat dalampelaksanaan CRAP?

•Pemangku kepentingan di semua level:•Pusat•Provinsi•Kabupaten•Desa•Masyarakat

Page 3: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

Mengapa CRAP diperlukan?

• Keberhasilan metode STBM untuk merubah perilaku kolektif suatumasyarakat merupakan fenomena global.

• Keberhasilan di beberapa desa yang terpencar belum mampudikembangkan (scaled up) secara terencana dan terkoordinasimenjadi ODF Kabupaten -> OD Provinsi -> ODF Nasional.

• Kualitas pelaksanaan pendekatan STBM ini masih bervariasi dari satuDaerah dengan Daerah lainnya.

• CRAP mentetapkan standard untuk implementasi program yang menggunakan metode CLTS dan memastikan adanya elemen-elemenpenting untuk meningkatkan program.

Page 4: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

• Pelaku sanitasi,

• Pembuat kebijakan & keputusan,

• NGOs,

• Lembaga donor,

• Organisasi bilateral & multilateral,

• Peneliti,

• Akademisi,

• Dsb.

• Negara yang menjalankanprogram sanitasi denganmetode CLTS untuk merubahperilaku.

• Pelaksanaan program telahberjalan minimal 2 tahun

• Sudah ada masyarakat yang berhasil melakukan perubahanperilaku kolektif dan menjadiODF.

Kapan CRAP digunakan?

Siapa penggunahasil CRAP?

Page 5: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

Dimana CRAP idealnya digunakan?• Pada negara yang keberhasilan

program sanitasinya dapatdikembangkan (scaled up) menjadi keberhasilan nasional.

• Alat ini akan membantu menilaiapa yang diperlukan untukmengembangkan keberhasilanDesa2 ODF menjadi ODF nasional.

Bagaimana CRAP dapatdiintegrasikan ke dalamProgram Nasional STBM?

• Melibatkan semua para pelakusanitasi sebagai analyst dalampelaksanaannya: untukmemahami status pelaksanaanprogram dan mengidentifikasipendorong utama danmengembangkan roadmap menuju ODF Nasional…..

Page 6: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

Singkatnya……CRAP untuk mengidentifikasidan menilai:• Enabling environment dan pandangan kelembagaan yang benar

• Kapasitas sumber daya manusian untuk menjalankan proses CLTS yang berkualitas

• Stakeholders memahami dan modality pelaksanaan

Page 7: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

6 Pilar CRAP

Kebijakan, Roadmap danInstruksi

PerencanaanKeuangan danPenganggaran

Protokol CLTS/ Panduan/ Standar

Kemitraan, Kapasitas danleadership

Monitoring danKoordinasi

KeberlanjutanPaska ODF

1 2 3 4 5 6

Page 8: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

5 Langkah Penerapan CRAP

1. Persiapan

2. Konsultasi Nasional

3. Konsultasi di Provinsi & Kabupaten

4. Konsultasi dengan masyarakat

5. Pelaporan & feedback dan langkah selanjutnya

Page 9: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

INSTRUMEN C-RAPPILAR NASIONAL

PROVINSI & KABUPATEN

Kebijakan, roadmap & instruksi

Apakah ada kebijakan, strategy & dukungan politik untukmenjalankan STBM?

• Ada pedoman & petujukteknis untukmengoperasionalkan strateginasional.

• Ada roadmap dengan target, waktu dan milestone yang jelas.

• Ada Kementerian yang bertanggungjawab.

• Apakah kebijakan sanitasi di Provinsi & Kabupatenmencantumkan STBM dansejalan dengan kebijakannasional?

• Apakah ada roadmap dengan target, waktu danmailstone yang jelas?

• Apakah ada lembagakoordinasi yang berfungsiuntuk pelaksanaan STBM?

1

Page 10: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

PILAR NASIONALPROVINSI & KABUPATEN

Perencanaanpembiayaan & penganggaran

Apakah ada perencanaanpembiayaan dan sumbernyayang memadai untukmenjalankan program?

• Ada post anggaran padaPemerintah untukmenjalankan STBM secaranasional.

• Alokasi anggaran berkorelasidengan target yang ditetapkan dalam roadmap.

• Apakah anggaran yang disediakan termasuk untukmenjalankan proses CLTS?

• Ada rencana pembiayaanyang konsisten dengantarget nasional

• Ada anggaran di Provinsi & Kabupaten yang memadaiuntuk mencapai target yang direncanakan?

• Ada sistim atau mekanismeuntuk menkonsolidasianggaran & pembiayaansanitasi dari berbagai mitra.

2

Page 11: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

PILAR NASIONALPROVINSI & KABUPATEN

Protokol ODF

Apakah ada Protokol ODF yang disepakati secara nasional danditerapkan secara konsisten?

• Ada Protokol ODF yang dishakan oleh Pemerintah

• Protocol ODF mencakupsemua aspek, termasuk Post ODF.

• Protokol ODF diikuti/ dijalankan oleh semua mitradi lapangan

• Apakah pengertian ODF, verifikasi, sertifikasidipahami oleh yang berwenang di Daerah.

• Apakah ada proses verifikasi& sertifikasi yang menjaminakuntabilitas?

• Apakah pelaksana verifikasidan sertifikasi mempunyaikapasitas sehingga tidak adaproses verifikasi & sertifikasiyang tertunda?

3

Page 12: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

Kegiatan apa saja yang dilakukandalam pemicuan?

Apa ada kegiatan lain untukmendorong perubahan perilaku?Apa ada Tim STBM Desa dengantugas yang jelas? Apa ada ikrar/ komitment kolektif dan rencana

kerja untuk ODF?

ProtokolODF

Indikator apa saja yang dikumpulkan uuntuk

dimonitor?

Apa ada peta kepemilikan jambandipajang di kantor desa?

Siapa yang melaporkan perubahanperilaku yang terjadi?

Siapa yang pertama kali melaporkanpencapaian ODF?

Dengan cara apa? Dan Kepada siapadilaporkan?

Siapa yang bertanggungjawab

melakukan verifikasi? Bagaimana verifikasi

dilakukan?

Siapa yang memberisertifikat ODF? Apa ada

reward kepada desa ODF?

Apa ada jadwal monitoring/ verifikasi ulang pada desaODF? Apa indikator yang

digunakan pada desa yang kembali BABS?

Apa sanksi bagi pelaku BABS masih berlaku?

Apa ada program lanjutan?

Upaya meningkatkankualitas ODF: Perkuat

Norma Sosial, hubungkan dengan

Wusan, Promosi Pilar lainnya

Page 13: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

PILAR NASIONALPROVINSI & KABUPATEN

Kemitraan, Kapasitas danLeadership

Apakah kemitraan, kapasitas danleadership memadai untukkeberjutan program?

• Kemitraan di level nasionalmemadai

• Mekanisme koordinasimemadai untuk membagisumber daya dan kapasitas.

• Master trainers denganmodul, panduan dankurikulum tersedia untukmendukung training.

• Ada kemitraan di tingkatsub-nasional

• Ada pelatih dengan jumlahmemadai untuk mendukungpelatihan di Daerah.

• Ada bukti dukungan tokohformal dan informal untukmengembangkan program secara berkualitas.

4

Page 14: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

PILAR NASIONALPROVINSI & KABUPATEN

Monitoring & Koordinasi

Bagaimana informasi dipeolehdan digunakan dalam koordinasiprogram?

• Ada mekansime monitoring yang menyeluruh danberfungsi dari Daerah kePusat.

• Data yang dikumpulkankonsisten dengan protocol ODF nasional.

• Data menjadi masukandalam pertemuan koordinasi

• Ada mekanisme monitoring dari Masyareakat keKabupaten dan ke Provinsi.

• Indikator yang dimonitorkosisten dengan protokolODF nasional.

• Data dijadikan masukandalam pertemuan koordinasidi Kabupaten dan Provinsi.

5

Page 15: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

PILAR NASIONALPROVINSI & KABUPATEN

Post ODF

Apakah ada mekanisme yang memastikan kerberlanjutanperubahan perilaku dan fasilitassanitasi setelah ODF?

• Keberlanjutan ODF menjadibagian dari Strategi Nasional STBM.

• Ada upaya untuk melibatkansector swasta (formal/ informal) untuk terlkibatmendukung program Sanitasi

• Ada pengembangankapasitas kelembagaanuntuk melakukan research tantang keberlanjutan ODF.

• Ada proses/ mekanismepengembangan teknologisanitasi secara partisipatif, kapasitas kelembagaanuntuk meningkatkan kualitassanitasi.

• Ada mekanisme untukmelibatkan sektor swastauntuk peningkatan kualitassanitasi.

• Ada sistim yang dilembagakan untukmonoitoring post ODF.

0-11-22-3 0-11-22-3Scoring

6

Page 16: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

Grading

Performance Range of Scores Color Code Indication

High 2-3Semua aspek telah ditanganidengan baik, perlu upaya untukmempetahankan

Average 1-2Beberapa aspek atau aksi tidakdilakukan dengan baik, perlupenguatan lebih lanjut

Low 0-1Upaya yang dilakukan kuranguntuk mengatasi masalah utama, diperlukan aksi yang lebih berarti.

Page 17: CLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOLstbm.kemkes.go.id/review_stbm/assets/paparan/CRAP Tool.pdfCLTS RAPID ASSESSMENT PROTOCOL (CRAP) TOOL Alat untuk menilai kualitas & efektifitas

Terima kasih