contoh mutu yankes
DESCRIPTION
mmmTRANSCRIPT
CONTOH MUTU YANKES
MUTU PELAYANAN PUSKESMAS
Dalam menilai mutu pelayanan puskesmas dilakukan pendekatan simple problem
dan complex problem
1 SIMPLE PROBLEM
Dalam menilai mutu pelayanan puskesmas yang dilakukan dengan simple
problem, kami menggunakan kuesioner dan observasi berdasarkan standar operating
procedure (SOP) untuk tata laksana pasien suspect Tb Paru yang digunakan di
Puskesmas
Tabel. Daftar Tilik tentang pemeriksaan Suspect Tb paru di Puskesmas
No Pertanyaan
1 Apakah petugas di poliklinik umum ada dokter dan perawat?
2 Apakah tersedia:
Thermometer, stetoskop, airmeter, obat injeksi, air kapas dan alcohol, jarum dan
spuit, bengkok wastapel, sabun, masker, handuk, tempat sampah, timbangan,
meja periksa, kursi, tempat tidur, cairan desinfektan, sterilisator, general kit,
lampu senter, kartu rekam medis, kertas resep.
3 Apakah poli umum buka jam 08.00 WIB?
4 Apakah petugas mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk memeriksa
pasien?
5 Apakah petugas poli umum menerima kartu rawat jalan dari loket pendaftaran?
6 Apakah petugas poli umum memanggil pasien dengan jelas sesuai urutan kartu
rekam medis?
7 Apakah petugas poli umum melakukan penimbangan berat badan ?
8 Apakah petugas poli umum melakukan anamnesa meliputi RPS, RPD, RPK, Riwayat social ekonomi, secara lengkap?
9 Apakah petugas poli umum melakukan pemeriksaan tensi, nadi, RR, suhu secara
lengkap?
10 Apakah petugas poli umum melakukan pemeriksaan fisik umum yang meliputi
Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi secara lengkap?
11 Apakah poli umum membuat diagnosa sementara
12 Apakah poli umum merujuk ke poli klinik lain:
Laboratorium, roentgen, KIA, KB, rawat inap, spesialis, RSU, gizi, bila ada
indikasi?
13 Apakah petugas poli umum membuat diagnosa pasti?
14 Apakah petugas poli umum memberikan resep obat atau suntikan?
15 Apakah petugas poli umum mencatat semua hasil pemeriksaan di status pasien?
16 Apakah petugas poli umum memberi nasihat dan saran yang berhubungan dengan
penyakit pasien?
17 Apakah petugas poli umum mengembalikan kartu rawat jalan ke loket
pendaftaran?
18 Apakah petugas poli mengusulkan kepada penderita dengan diagnosa suspek TB
untuk melakukan pemeriksaan lab sputum sewaktu, pagi, sewaktu?
19 Apakah petugas poli mengusulkan dan atau memberikan rujukan kepada
penderita dengan suspek TB untuk melakukan pemeriksaan foto thorax?
20 Bila hasil pemeriksaan lab sputum negatif, apakah petugas memberikan resep
obat antibiotik broad spectrum dan menganjurkan untuk kontrol ulang?
21 Pada pasien kontrol dengan diagnosa suspek TB, apakah petugas poli
mengusulkan untuk melakukan pemeriksaan lab sputum ulang?
Hasil Simple Problem yang didapat adalah :
1. Dokter tidak ada ditempat
2. Poli umum buka lebih dari jam 08.00 WIB
3. Petugas poli umum tidak melakukan anamnesa (RPS,RPD,RPK,Sosek) lengkap
4. Petugas poli umum tidak melakukan Pemeriksaan vital sign (Tensi,nadi,RR,suhu) secara
lengkap
5. Petugas poli umum tidak melakukan Pemeriksaan fisik umum secara lengkap
6. Petugas poli umum tidak melakukan rujukan ke bagian lain (lab,Rontgen) meskipun ada
indikasi
7. Petugas poli umum tidak membuat Diagnosa pasti
8. Petugas poli umum tidak mengusulkan pemeriksaan lab atau sputum pada penderita susp
TB
9. Petugas poli umum tidak memberi rujukan pada penderita susp TB untuk foto thorak
10. Pada penderita susp TB yang kontrol, tidak diberi rujukan untuk Pemeriksaan Rontgen atau
sputum ulang
2. COMPLEX PROBLEM
Dalam menilai mutu pelayanan puskesmas yang dilakukan complex problem dengan
menggunakan 9 dimensi mutu, kami menggunakan kuesioner dan wawancara dengan pasien
terhadap 9 dimensi mutu. Karena keterbatasan waktu kami hanya dapat mengajukan kuesioner
kepada 3 pasien di Puskesmas Tempuran.
Berikut ini adalah kuesioner dari 9 dimensi mutu :
Tabel 25. Daftar Pertanyaan Complex Problem
No Dimensi Pendapat / kemungkinan penyebab
1 Kompetensi Teknis
a.Apakah dokter selalu memeriksa kondisi pasien dengan baik?
b.Apakah petugas menanyai dengan dasar anamnesa yang lengkap?
c.Apakah pemeriksaan fisik yang baik?
d.Apakah petugas dapat menggunakan sarana penunjang diagnosis dengan tepat?
e. Apakah petugas memberikan penjelasan tentang penyakit yang dihadapi pasien ?
2 Hubungan antar manusia
a.Apakah terjadi komunikasi 2 arah?
b.Apakah pasien di edukasi secara baik?
c. Apakah petugas ramah?
d.Apakah petugas kesehatan mendengarkan keluhan pasen dengan seksama?
e. Apakah pasien diperlakukan sama?
3 Efisiensi a Apakah pelayanan yang dilakukan cepat ?
b Apakah durasi pemeriksaan untuk masing-masing pasien cukup ?
c Apakah obat yang diberikan cukup?
d Apakah biaya yang diberikan sesuai dengan pelayanan yang diterima?
e Apakah pasien cepat untuk mendapatkan pelayanan?
f Apakah pasien tidak melalui proses yang berbelit-belit?
4 Efektifitas a Apakah pasien mendapat obat sesuai indikasi ?
b Apakah pemeriksaan fisik dilakukan sesuai dengan anamnesa?
c Apakah warga sekitar mersakan manfaat adanya puskesmas?
d Apakah petugas puskesmas memanfaatkan catatan medik untuk pemeriksaan pasien ulang?
e Apakah petugas mengadakan penyuluhan rutin sesuai dengan jadwal yang ditetapkan?
f Apakah sarana yang tersedia sudah dimanfaatkan dengan baik?
5 Kenyamanan a Apakah ruang tunggu bersih dan nyaman?
b Apakah kamar periksa bersih?
c Apakah toilet yang tersedia bersih?
6 Keterjangkauan a Apakah lokasi puskesmas mudah dijangkau?
b Apakah biaya pengobatan di puskesmas terjangkau oleh masyarakat?
c Apakah petugas menggunakan bahasa yang dipahami pasien?
e Apakah sarana transportasi ke puskesmas mudah ?
7 Kesinambungan a Apakah ada catatan medik?
b Apakah data pada CM dipakai pada kunjungan ulang?
c Apakah petugas kesehatan menganjurkan harus kembali control secara rutin?
d Apakah petugas kesehatan secara rutin mengadakan penyuluhan di wilayah tempat tinggal mereka?
8 Informasi a Apakah ada petunjuk pembagian ruang yang jelas?
b Apakah ada daftar program kerja puskesmas?
c Apakah petugas pernah memberikan informasi tentang penyakit TB?
d Apakah petugas kesehatan menjelaskan cara minum obat yang benar ?
e Apakah petugas kesehatan menjelaskan penyakit yang diderita pasien, kepada pasien atau keluarganya ?
f Apakah ada gambar dan pesan singkat tentang masalah atau penyakit TB?
9 Keamanan a Apakah petugas selalu mencuci tangan dan melindungi diri dengan menggunakan masker sebelum dan saat melakukan tindakan?
b Apakah petugas menanyakan riwayat alergi obat pada pasien sebelum meresepkan suatu obat pada pasien?
c Apakah sterilisasi alat selalu dilakukan?
Hasil Complex Problem yang didapat
1. Dokter tidak selalu memeriksa kondisi pasien dengan baik
2. Petugas poli umum tidak dapat menggunakan sarana penunjang Diagnosis dengan tepat
(laborat)
3. Petugas poli umum tidak dapat memberikan penjelasan tentang penyakit yang diderita
kepada penderita dan keluarga
4. Petugas poli umum tidak mengadakan penyuluhan rutin sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan
5. Petugas poli umum tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa pasien dan tidak
memakai masker saat memeriksa
6. Petugas poli umum tidak menanyakan riwayat alergi obat kepada penderita sebelum
memberi resep
D. ANALISIS PENYEBAB MASALAH
Untuk menganalisa penyebab masalah manajemen puskesmas dan masalah mutu
pelayanan puskesmas digunakan pola pendekatan sistem dan pendekatan mutu pelayanan
puskesmas. Pendekatan sistem meliputi input (man, material, methode, money, machine),
proses (P1 : perencanaan, P2 : penggerakan dan pelaksanaan, P3 : pengendalian, pengamatan
dan penilaian), output, outcome, dampak dan lingkungan. Pendekatan mutu pelayanan
puskesmas dilakukan dengan cara mencari penyebab dari simple problem dan complex problem
yang dianalisa dengan analisa fishbone
Diagram 1 . Pola Pemecahan Masalah Berdasarkan Sistem
E. KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAHLINGKUNGAN
PROSES
P1
P2
CAKUPAN
DAMPAK
-KESAKITAN
-KECACATAN
-UMUR HARAPAN HIDUP
INPUT
OUTPUT
MUTU
OUTCOME
COMPLEX PROBLEM
Simple problem
E.1. Kemungkinan Penyebab Masalah Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Sistem
Untuk menganalisa penyebab masalah manajemen secara menyeluruh, digunakan
pendekatan sistem yang meliputi input, proses, output, outcome, dampak dan lingkungan
Dengan pola pemecahan masalah berdasarkan sistem tersebut dapat ditelusuri ke belakang hal-
hal yang menyebabkan munculnya permasalahan. Analisis masalah-masalah yang ditemukan
dengan pola pendekatan sistem.
Tabel. Kemungkinan penyebab rendahnya cakupan suspect TB yang ditangani di
Puskesmas Periode Januari – Juli 2007
Komponen Kemungkinan penyebab
Input
Man Kader dan petugas kesehatan kurang aktif petugas kesehatan TB terbatas Pengetahuan petugas kesehatan tentang TB
kurang Ketidakpatuhan petugass kesehatan terhadap
protap TB paru yang ada
Method Petugas kesehatan tidak menjelaskan kepada masyarakat tentang penyakit TB secara lengkap (pelaksanaan)
Cara untuk menarik minat masyarakat untuk tahu tentang penyakit TB kurang menarik
Money Dana kurang
Machine Peralatan laboratorium kurang memadai Peralatan untuk menyampaikan informasi kurang
Material Materi informasi tentang penyakit TB kurang
Proses
P1 Pada saat perencanaan sasaran tidak jelas Pembagian tugas tidak jelas Batasan dan tujuan tidak jelas saat perencanaan
.
P2 Koordinasi lintas program dan lintas sektoral kurang
Masyarakat tidak antusias untuk tahu, peduli tentang penyakit TB paru
Beban kerja antar staf kurang merata dalam
melaksanakan tugas
P3 Pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap program TB
Pencatatan dan pelaporan tentang penyakit TB tidak lengkap
Lingkungan Pemerintahan Target yang ditetapkan dari Depkes terlalu
tinggi
E.2. Kemungkinan Penyebab Masalah Mutu Pelayanan
Simple Problem
Dalam menentukan kemungkinan penyebab masalah yang terdapat dalam Simple
Problem dilakukan dengan menghitung Compliant Rate.
Tabel 27. Hasil Observasi berdasarkan Daftar Tilik tentang pemeriksaan pasien Suspect
TB di Puskesmas Tempuran
No. Pertanyaan Ya Tidak Tidak Berlaku
1 Apakah petugas di pliklinik umum ada dokter dan perawat?
√
2 Apakah tersedia:
Thermometer, stetoskop, airmeter, obat injeksi, air kapas dan alcohol, jarum dan spuit, bengkok wastapel, sabun, masker, handuk, tempat sampah, timbangan, meja periksa, kursi, tempat tidur, cairan desinfektan, sterilisator, general kit, lampu senter, kartu rekam medis, kertas resep.
√
3 Apakah poli umum buka jam 08.00 WIB? √
4 Apakah petugas mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk memeriksa pasien?
√
5 Apakah petugas poli umum menerima kartu rawat jalan dari loket pendaftaran?
√
6 Apakah petugas poli umum memanggil pasien dengan jelas sesuai urutan kartu rekam medis?
√
7 Apakah petugas poli umum melakukan penimbangan berat badan ?
√
8 Apakah petugas poli umum melakukan anamnesa meliputi RPS, RPD, RPK, Riwayat social ekonomi, secara lengkap?
√
9 Apakah petugas poli umum melakukan pemeriksaan tensi, nadi, RR, suhu secara lengkap?
√
10 Apakah petugas poli umum melakukan pemeriksaan fisik umum yang meliputi Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi secara lengkap?
√
11 Apakah poli umum membuat diagnosa sementara √
12 Apakah poli umum merujuk ke poli klinik lain:
Laboratorium, roentgen, KIA, KB, rawat inap, spesialis, RSU, gizi, bila ada indikasi?
√
13 Apakah petugas poli umum membuat diagnosa pasti? √
14 Apakah petugas poli umum memberikan resep obat atau suntikan?
√
15 Apakah petugas poli umum mencatat semua hasil pemeriksaan di status pasien?
√
16 Apakah petugas poli umum memberi nasihat dan saran yang berhubungan dengan penyakit pasien?
√
17 Apakah petugas poli umum mengembalikan kartu rawat jalan ke loket pendaftaran?
√
18 Apakah petugas poli mengusulkan kepada penderita dengan diagnosa suspek TB untuk melakukan pemeriksaan lab sputum sewaktu, pagi, sewaktu?
√
19 Apakah petugas poli mengusulkan dan atau memberikan rujukan kepada penderita dengan suspek TB untuk melakukan pemeriksaan foto thorax?
√
20 Bila hasil pemeriksaan lab sputum negatif, apakah petugas memberikan resep obat antibiotik broad
√
spectrum dan menganjurkan untuk kontrol ulang?
21 Pada pasien kontorol dengan diagnosa suspek TB, apakah petugas poli mengusulkan untuk melakukan pemeriksaan lab sputum ulang?
√
Tidak = 11
Ya = 9
Nilai CR = Jumlah Ya
X 100%
Jumlah Ya dan Tidak
9 x 100%
=
11+9
= 9 x 100%
20
= 45%
Standart nilai CR adalah ( ≥ 80% )
Berdasarkan nilai Compliant Rate yang didapat maka kepatuhan petugas terhadap SOP adalah
45 % dan menjadi masalah (simple problem).
Asumsi / kemungkinan penyebab simple problem :
1. Pengetahuan dan pemahaman petugas tentang SOP TB yang berlaku kurang
2. SOP TB terlalu rumit
3. Sosialisasi SOP TB kepada petugas kurang
4. Tingkat kedisiplinan petugas Puskesmas kurang
5. Tidak ada evaluasi dari pelaksanaan SOP TB
6. Biaya operasional yang dikeluarkan besar
7. Sarana dan Prasarana Puskesmas tidak mendukung
8. Jumlah petugas Puskesmas kurang
9. Petugas kurang terlatih
10. Waktu terbatas
Complex problem
Dalam menentukan kemungkinan penyebab masalah yang terdapat dalam Komplek
Problem dilakukan dengan menghitung persentase hasil wawancara dengan pasien(3) dengan
pendekatan 9 dimensi mutu, yang menunjukkan kepuasan pasien akan pelayanan puskesmas.
Tabel 28. Hasil Wawancara pada 3 pasien dengan pendekatan 9 dimensi mutu.
NoDimensi Pendapat /
Kemungkinan Penyebab
Total Kualitas (%)Ya Tidak %
1 Kompetensi Teknis:
a.Apakah dokter selalu memeriksa kondisi pasien dengan baik?
b.Apakah petugas menanyai dengan dasar anamnesa yang lengkap?
1 2 33,3 53,32
c.Apakah pemeriksaan fisik yang baik?
d.Apakah petugas dapat menggunakan sarana penunjang diagnosis dengan tepat?
e. Apakah petugas memberikan penjelasan tentang penyakit yang dihadapi pasien ?
2
3
1
1
1
0
2
2
66,7
100
33,3
33,3
2 Hubungan Antar Manusia:
a.Apakah terjadi komunikasi 2 arah?
b.Apakah pasien di edukasi secara baik?
c. Apakah petugas ramah?
d.Apakah petugas kesehatan mendengarkan keluhan pasen dengan seksama?
e. Apakah pasien diperlakukan sama?
2
2
3
3
3
1
1
0
0
0
66,7
66,7
100
100
100
86,68
3 Efisiensi:
a Apakah pelayanan yang dilakukan cepat ?
b Apakah durasi pemeriksaan untuk masing-masing pasien cukup ?
2
3
1
0
66,7
100
94,45
c Apakah obat yang diberikan cukup?
d Apakah biaya yang diberikan sesuai dengan pelayanan yang diterima?
e Apakah pasien cepat untuk mendapatkan pelayanan?
f Apakah pasien tidak melalui proses yang berbelit2?
3
3
3
3
0
0
0
0
100
100
100
100
4 Efektifitas:
a Apakah pasien mendapat obat sesuai indikasi ?
b Apakah pemeriksaan fisik dilakukan sesuai dengan anamnesa?
c Apakah warga sekitar mersakan manfaat adanya puskesmas?
d Apakah petugas puskesmas memanfaatkan catatan medik untuk pemeriksaan pasien ulang?
e Apakah petugas mengadakan penyuluhan rutin sesuai dengan jadwal yang ditetapkan?
f Apakah sarana yang tersedia sudah dimanfaatkan dengan baik?
3
3
3
3
0
0
0
0
0
3
100
100
100
100
0
83,3
3 0 100
5 Kenyamanan:
a Apakah ruang tunggu bersih dan nyaman?
b Apakah kamar periksa bersih?
c Apakah toilet yang tersedia bersih?3
3
3
0
0
0
100
100
100
100
6 Keterjangkauan
a Apakah lokasi puskesmas mudah dijangkau?
b Apakah biaya pengobatan di puskesmas terjangkau oleh masyarakat?
c Apakah petugas menggunakan bahasa yang dipahami pasien?
e Apakah sarana transportasi ke puskesmas mudah ?
3
3
3
3
0
0
0
0
100
100
100
100
100
7 Kesinambungan:
a Apakah ada catatan medik 3 0 100 83,33
b Apakah data pada CM dipakai pada kunjungan ulang?
c Apakah petugas kesehatan menganjurkan harus kembali control secara rutin?
d Apakah petugas kesehatan secara rutin mengadakan penyuluhan di wilayah tempat tinggal mereka?
3
2
2
0
1
1
100
66,7
66,7
8 Informasi:
a Apakah ada petunjuk pembagian ruang yang jelas?
b Apakah ada daftar program kerja puskesmas?
c Apakah petugas pernah memberikan informasi tentang penyakit TB?
d Apakah petugas kesehatan menjelaskan cara minum obat yang benar ?
e Apakah petugas kesehatan menjelaskan penyakit yang diderita pasien, kepada pasien atau keluarganya ?
f Apakah ada gambar dan pesan singkat tentang masalah atau penyakit TB?
2
2
3
2
0
3
1
1
0
1
3
0
66,7
66,7
100
66,7
0
100
66,68
9 Keamanan:
a Apakah petugas selalu mencuci tangan dan melindungi diri dengan menggunakan masker sebelum dan saat melakukan tindakan?
b Apakah petugas menanyakan riwayat alergi obat pada pasien sebelum meresepkan suatu obat pada pasien?
c Apakah sterilisasi alat selalu dilakukan?
0
0
0
3
3
3
0
0
0
0
Dari tabel diatas maka dimensi mutu dengan persentasi < 80% menjadi suatu masalah
(complex problem) yaitu pada dimensi mutu : kompetensi teknis, informasi dan keamanan.
Asumsi / kemungkinan penyebab complex problem :
1. Pengetahuan petugas tentang penyakit TB belum optimal
2. Kemampuan petugas terbatas
3. Kondisi yang tidak memungkinkan petugas tidak mengikuti perkembangan teknologi
4. Peralatan pemeriksaan kurang memadai
5. Dana operasional kurang
6. Pelaksanaan kegiatan Puskesmas belum sesuai protap
7. Sarana dan prasarana Puskesmas kurang memadai
8. Jumlah tenaga Puskesmas kurang
9. Petugas tidak mampu memanfaatkan prasarana yang ada
10. Motivasi kerja petugas kurang
11. Pemahaman petugas tentang proteksi diri saat memeriksa pasien kurang
12. SOP TB tidak diterapkan oleh petugas
13. Penggunaan masker masih dianggap tidak etis dan tidak menghargai pasien
14. Sterilisasi alat pemeriksaan kurang
15. Rasa ingin tahu pasien terhadap penyakitnya kurang.
16. Media informasi untuk menyampaikan informasi tentang TB kurang
17. Cara penyampaian informasi tentang TB kurang dipahami pasien
18. Biaya operasional tinggi
19. Pemahaman masyarakat tentang penyakit TB kurang.
20. Keterbatasan waktu dalam menyampaikan informasi TB
21. Bahan –bahan untuk kepentingan pemeriksaan laboratorium kurang
F. KONFIRMASI PENYEBAB MASALAH
Kemungkinan penyebab masalah yang telah disusun lalu dikonfirmasikan kepada
Kepala Puskesmas.
F.1. Konfirmasi Penyebab Masalah Manajemen
Hasil konfirmasi penyebab masalah manajemen Puskesmas adalah :
Tabel 29. Hasil Konfirmasi Kemungkinan Penyebab Masalah dengan pendekatan
sistem
NO Asumsi / kemungkinan penyebab Benar tidak
1 Petugas kesehatan kurang aktif √
2 Petugas kesehatan TB terbatas √
3 Pengetahuan petugas kesehatan tentang TB paru
kurang
√
4 Ketidakpatuhan petugas kesehatan terhadap protap
TB paru yang ada
√
5 Petugas kesehatan kurang menjelaskan kepada
masyarakat tentang penyakit TB secara lengkap
√
6 Cara untuk menarik minat masyarakat untuk tahu √
tentang penyakit TB kurang menarik
7 Materi informasi tentang penyakit TB kurang √
8 Bahan – bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan
laboratorium kurang
√
9 Dana kurang √
10 Peralatan laboratorium kurang memadai √
11 Peralatan untuk menyampaikan informasi kurang √
12 Pembagian tugas kepada petugas tidak jelas √
13 Batasan dan tujuan tidak jelas saat perencanaan √
14 Koordinasi lintas program dan lintas sektoral
kurang
√
15 Kurangnya pembinaan peran serta masyarakat √
16 Masyarakat tidak antusias untuk tahu, peduli
tentang penyakit TB paru
√
17 Beban kerja antar staf kurang merata dalam
melaksanakan tugas.
√
18 Pengawasan atas pelaksanaan program TB kurang √
19 Kurangnya evaluasi terhadap hasil pelaksanaan
program TB
√
20 Target yang ditetapkan oleh depkes terlalu tinggi √
Hasil konfirmasi Kemungkinan Penyebab Masalah dengan pendekatan sistem :
1. Petugas kesehatan kurang aktif
2. Petugas kesehatan TB terbatas
3. Pengetahuan petugas kesehatan tentang TB paru kurang
4. Petugas kesehatan kurang menjelaskan kepada masyarakat tentang penyakit TB
secara lengkap
5. Cara untuk menarik minat masyarakat untuk tahu tentang penyakit TB kurang
menarik
6. Bahan – bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan laboratorium kurang.
7. Dana kurang
8. Peralatan laboratorium kurang memadai
9. Peralatan untuk menyampaikan informasi kurang
10. Pembagian tugas kepada petugas tidak jelas
11. Batasan dan tujuan tidak jelas saat perencanaan
12. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral kurang
13. Kurangnya pembinaan peran serta masyarakat
14. Beban kerja antar staf kurang merata dalam melaksanakan tugas.
15. Pengawasan atas pelaksanaan program TB kurang
16. Kurangnya evaluasi terhadap hasil pelaksanaan program TB
17. Target yang ditetapkan oleh depkes terlalu tinggi
F.2. Konfirmasi Penyebab Masalah Mutu Pelayanan
Simple Problem
Tabel 30. Konfirmasi asumsi penyebab simple problem.
No Asumsi/ kemungkinan penyebab BenarTidak
Benar
1 Pengetahuan dan pemahaman petugas tentang SOP TB
yang berlaku kurang
v
2 SOP terlalu rumit V
3 Sosialisasi SOP TB kepada petugas kurang v
4 Tingkat kedisiplinan petugas Puskesmas kurang v
5 Tidak ada evaluasi dari pelaksanaan SOP TB v
6 Biaya operasional yang dikeluarkan besar V
7 Sarana dan Prasarana Puskesmas tidak mendukung v
8 Jumlah petugas Puskesmas kurang V
9 Petugas kurang terlatih v
10 Waktu terbatas v
Hasil konfirmasi penyebab simple problem :
Table 31. Hasil Konfirmasi penyebab simple problem
No Penyebab masalah
1.
2
3
4
5
6
Pengetahuan dan pemahaman petugas tentang SOP TB Paru yang berlaku
kurang
Sosialisasi SOP TB kepada petugas kurang
Tingkat kedisiplinan petugas Puskesmas kurang
Tidak ada evaluasi dari pelaksanaan SOP TB
Sarana dan Prasarana Puskesmas tidak mendukung
Petugas kurang terlatih
Complex problem
Penyebab masalah setelah dikonfirmasikan adalah :
Tabel 32. Konfirmasi Kemungkinan Penyebab Masalah dengan pendekatan dimensi
mutu.
No kemungkinan penyebab benar Tidak benar
1
2
Pengetahuan petugas tentang penyakit TB belum optimal
Kemampuan petugas terbatas
Kondisi yang tidak memungkinkan petugas tidak mengikuti
V
V
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
perkembangan teknologi
Peralatan pemeriksaan kurang memadai
Dana operasional kurang
Pelaksanaan kegiatan Puskesmas belum sesuai protap
Sarana dan prasarana Puskesmas kurang memadai
Jumlah tenaga Puskesmas kurang
Petugas tidak mampu memanfaatkan prasarana yang ada
Motivasi kerja petugas kurang
Pemahaman petugas tentang proteksi diri saat memeriksa
pasien kurang
SOP TB tidak diterapkan oleh petugas
Penggunaan masker masih dianggap tidak etis dan tidak
menghargai pasien
Sterilisasi alat pemeriksaan kurang
Rasa ingin tahu pasien terhadap penyakitnya kurang.
Media informasi untuk menyampaikan informasi tentang TB
kurang
Cara penyampaian informasi tentang TB kurang dipahami
pasien
Biaya operasional tinggi
Pemahaman masyarakat tentang penyakit TB kurang.
Keterbatasan waktu dalam menyampaikan informasi TB
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
19
20
21
Bahan –bahan untuk kepentingan pemeriksaan laboratorium
kurang
V
V
V
Hasil konfirmasi penyebab complex problem :
Tabel 33. Hasil Konfirmasi penyebab complex problem
No Penyebab masalah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Pengetahuan petugas tentang penyakit TB belum optimal
Kemampuan petugas terbatas
Kondisi yang tidak memungkinkan petugas mengikuti perkembangan teknologi mengenai
penyakit TB
Dana operasional kurang
Sarana dan prasarana Puskesmas kurang memadai
Motivasi kerja petugas kurang
Rasa ingin tahu pasien terhadap penyakitnya kurang
Media informasi untuk menyampaikan informasi tentang TB kurang
Cara penyampaian informasi tentang TB kurang dipahami pasien
Pemahaman masyarakat tentang penyakit TB kurang.
Keterbatasan waktu dalam menyampaikan informasi TB
Setelah didapatkan penyebab masalah pada simple problem dan complex problem,
(21+11) dilakukan analisa fishbone duri ikan?)
G. MENENTUKAN PRIORITAS PENYEBAB ( METODE PAIRED
COMPARATION )
Setelah konfirmasi (?)didapatkan penyebab masalah (24) sebagai berikut :
1. Petugas kesehatan kurang aktif
2. Petugas kesehatan TB terbatas
3. Pengetahuan petugas kesehatan tentang TB paru belum optimal
4. Petugas kesehatan kurang menjelaskan kepada masyarakat tentang penyakit TB
secara lengkap
5. Cara untuk menarik minat masyarakat untuk tahu tentang penyakit TB kurang menarik
6. Dana kurang
7. Peralatan laboratorium kurang memadai
8. Pembagian tugas kepada petugas tidak jelas
9. Batasan dan tujuan tidak jelas saat perencanaan
10. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral kurang
11. Kurangnya pembinaan peran serta masyarakat
12. Beban kerja antar staf kurang merata dalam melaksanakan tugas
13. Pengawasan atas pelaksanaan program TB kurang
14. Kurangnya evaluasi terhadap hasil pelaksanaan program TB
15. Target yang ditetapkan oleh depkes terlalu tinggi
16. Kemampuan petugas terbatas
17. Kondisi yang tidak memungkinkan petugas tidak mengikuti perkembangan teknologi
18. Sarana dan prasarana Puskesmas kurang memadai
19. Motivasi kerja petugas kurang
20. Rasa ingin tahu pasien terhadap penyakitnya kurang
21. Media informasi untuk menyampaikan informasi tentang TB kurang
22. Cara penyampaian informasi tentang TB kurang dipahami pasien
23. Pemahaman masyarakat tentang penyakit TB kurang.
24. Keterbatasan waktu dalam menyampaikan informasi TB
Analisa prioritas penyebab masalah di atas menggunakan Metode Paired Comparation.
Tabel 34. Tabel Paired Comparation
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1
1
12 1
3
14 1
5
16 17 1
8
19 2
0
21 2
2
23 2
4
∑
1 1 3 4 5 6 7 1 9 10 1
1
1 1 1 1
5
16 1 1 19 1 1 2
2
23 1 10
2 3 4 5 6 2 2 9 10 1
1
2 1
3
14 1
5
2 2 2 19 2
0
21 2
2
23 2
4
6
3 3 5 6 3 3 9 10 1
1
3 1
3
3 1
5
16 3 3 19 2
0
3 2
2
23 3 9
4 4 4 4 4 4 4 1
1
4 4 4 1
5
4 4 4 19 2
0
4 4 23 2
4
14
5 5 5 5 9 5 1
1
5 5 5 1
5
5 17 5 19 2
0
5 5 23 2
4
11
6 6 6 9 6 6 6 6 6 1
5
6 6 6 6 2
0
6 6 23 6 14
7 7 9 10 1
1
12 1
3
14 1
5
16 17 1
8
19 2
0
21 2
2
23 2
4
1
8 8 10 1
1
12 8 8 1
5
16 17 8 19 2
0
21 2
2
23 8 5
9 9 1
1
9 9 9 1
5
16 17 1
8
19 2
0
21 2
2
23 2
4
4
10 1
0
10 1
0
10 1
5
16 10 1
0
19 2
0
21 2
2
23 1
0
7
11 11 1
1
11 1
5
11 11 1
1
19 2
0
11 1
1
23 1
1
9
12 1
2
12 1
5
16 12 1
8
19 2
0
21 2
2
23 1
2
4
13 13 1
5
16 17 1
8
19 2
0
21 2
2
23 2
4
1
14 1
5
16 17 1
8
19 2
0
21 2
1
22 2
4
0
15 16 15 1
5
19 2
0
15 2
2
23 2
4
3
16 16 1
6
19 2
0
21 2
2
23 1
6
3
17 1
8
19 2
0
21 2
2
23 2
4
0
18 19 2
0
21 2
2
23 1
8
1
19 2 19 2 23 1 2
0 2 9
20 20 2
2
20 2
0
3
21 2
2
21 2
1
1
22 22 2
2
2
23 2
3
1
24 9
∑
Tabel 35. Tabel Pareto
No Penyebab Masalah N %N
Kumulatif
%
Kumulatif
4 Petugas kesehatan kurang
menjelaskan kepada masyarakat
tentang penyakit TB secara lengkap
14 11,67 14 11,67
6 Dana kurang 14 11,67 28 23,34
5 Cara untuk menarik minat
masyarakat untuk tahu tentang
penyakit TB kurang menarik
11 9,17 39 32,51
1 Petugas kesehatan kurang aktif 10 8,34 49 40,85
3 Pengetahuan petugas kesehatan
tentang TB paru belum optimal
9 7,5 58 48,35
11 Kurangnya pembinaan peran serta
masyarakat
9 7,5 67 55,85
24 Keterbatasan waktu dalam
menyampaikan informasi TB
9 7,5 76 63,35
10 Koordinasi lintas program dan lintas
sektoral kurang
7 5,83 83 69,18
2 Petugas kesehatan TB terbatas. 6 5 89 74,18
8 Pembagian tugas kepada petugas
tidak jelas
5 4,17 94 78,35
12 Beban kerja antar staf kurang
merata dalam melaksanakan tugas
4 3,33 98 81,68
9 Batasan dan tujuan tidak jelas saat
perencanaan
4 3,33 102 85,01
15 Target yang ditetapkan oleh depkes
terlalu tinggi
3 2,5 105 87,51
16 Kemampuan petugas terbatas 3 2,5 108 90,01
20 Rasa ingin tahu pasien terhadap
penyakitnya kurang
3 2,5 111 92,51
19 Motivasi kerja petugas kurang 2 1,67 113 94,18
22 Cara penyampaian informasi tentang
TB kurang dipahami pasien
2 1,67 115 95,85
7 Peralatan laboratorium kurang
memadai
1 0,83 116 96,68
13 Pengawasan atas pelaksanaan
program TB kurang
1 0,83 117 97,51
18 Sarana dan prasarana Puskesmas
kurang memadai
1 0,83 118 98,34
21 Media informasi untuk menyampaikan 1 0,83 119 99,17
informasi tentang TB kurang
23 Pemahaman masyarakat tentang
penyakit TB kurang
1 0,83 120 100
JUMLAH 120 100 120 100
Grafik 2. Diagram Paretto
4 6 5 1 3 11 24 10 2 8 120
20
40
60
80
100
FrekuensiFrekuensi Kumu-latifSeries3
Berdasarkan analisa penyebab masalah dengan cara Metode Paired Comparation
didapatkan prioritas penyebab masalah (13 ?) sebagai berikut :
1. Petugas kesehatan kurang menjelaskan kepada masyarakat tentang penyakit TB secara
lengkap
2. Dana kurang
3. Kurangnya pembinaan peran serta masyarakat
4. Pengetahuan petugas kesehatan tentang TB paru kurang
5. Cara untuk menarik minat masyarakat untuk tahu tentang penyakit TB kurang menarik
6. Petugas kesehatan kurang aktif
7. Keterbatasan waktu dalam menyampaikan informasi TB
8. Petugas kesehatan kurang.
9. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral kurang
10. Beban kerja antar staf kurang merata dalam melaksanakan tugas
11. Target yang ditetapkan oleh depkes terlalu tinggi
12. Petugas kurang terlatih
13. Pembagian tugas kepada petugas tidak jelas
H. PEMECAHAN MASALAH
H.1 Pemecahan simple problem secara langsung
1. Sosialisasi SOP TB Paru kepada petugas
2. Pemberian panutan kedisiplinan dari pimpinan kepada petugas Puskesmas
3. Evaluasi pelaksanaan SOP TB secara rutin
4. Melengkapi dan pengecekan seluruh sarana dan prasarana Puskesmas
5. Memberikan pelatihan - pelatihan tentang penyakit TB kepada petugas
H.2 Alternatif pemecahan masalah
Dalam menentukan alternatif pemecahan masalah dilakukan intervensi terhadap
ketigabelas penyebab utama masalah tersebut di atas yang mempunyai nilai kumulatif sebesar
82,84%. ( ? )
Alternatif pemecahan masalah (curah pendapat):
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan Puskesmas tentang
penyakit TB
2. Menambah pemasukan dana puskesmas untuk program peningkatan cakupan suspect
TB paru
3. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat untuk ikut mendukung program puskesmas
untuk meningkatkan cakupan suspect TB paru.
4. Meningkatkan motivasi kerja petugas kesehatan Puskesmas
5. Menambah jumlah petugas kesehatan TB dan penegasan tugas masing -masing .
6. Meningkatan kerjasasama lintas program dan lintas sektoral.
I. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses pengambilan keputusan menggunakan kriteria mutlak dan kriteria keinginan,
dilakukan melalui langkah - langkah yaitu:
1. Menetapkan tujuan atau sasaran keputusan
2. Menentukan kriteria mutlak dan kriteria keinginan.
3. Menetapkan bobot kriteria keinginan (1-10)
4. Inventarisasi alternatif yaitu kemungkinan-kemungkinan cara untuk mencapai tujuan
5. Scoring alternatif pemecahan masalah dengan cara :
memakai kriteria mutlak
Alternatif yang tidak lulus segera dikeluarkan sedangkan yang lulus dilanjutkan ke
matriks kriteria keinginan.
Matriks kriteria keinginan ;
o Pada matriks ini setiap alternatif secara urut diberi nilai terhadap kriteria
keinginan yang ada.
o Angka nilai setiap alternatif tidak melebihi bobot kriteria yang bersangkutan
o Alternatif yang memiliki jumlah tertinggi merupakan keputusan sementara.
6. Menetapkan keputusan sementara.
7. Penentu keputusan tetap setelah mempertimbangkan :
Tingginya jumlah nilai alternatif.
Kemampuan untuk mengatasi konsekuensi.
Tujuan dan Sasaran
Tabel 36. Tujuan dan sasaran Alternatif pemecahan masalah
Alternatif pemecahan Tujuan Sasaran
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas
kesehatan Puskesmas tentang penyakit TB
Agar petugas dapat memberikan informasi secara lengkap tentang penyakit TB
kepada masyarakat
Semua Petugas Kesehatan terkait Puskesmas
Tempuran
Menambah pemasukan dana puskesmas untuk program peningkatan
cakupan suspect TB paru
Peningkatan dana operasional untuk program peningkatan
cakupan suspect TB paru
Dinkes
Meningkatkan peran serta aktif masyarakat untuk ikut
mendukung program puskesmas untuk
meningkatkan cakupan suspect TB paru.
Peningkatan peran serta masyarakat untuk mendukung
program puskesmas untuk meningkatkan cakupan suspect
TB paru.
Penduduk desa dalam wilayah kerja puskesmas
tersebut
Meningkatkan motivasi kerja petugas kesehatan
Puskesmas
Peningkatan motivasi kerja petugas kesehatan puskesmas
Semua Petugas Kesehatan terkait Puskesmas
Tempuran
Menambah jumlah petugas kesehatan TB dan
penegasan tugas masing -masing
Penambahan jumlah petugas kesehatan TB dan penegasan
tugas masing -masing
Penduduk desa dalam wilayah kerja puskesmas
tersebut
Meningkatan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral.
Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
Sektor luar yang terkait
Antar bagian dalam puskesmas
Kriteria Mutlak dan kriteria keinginan
Kriteria mutlak
1. Petugas yang terlatih
2. Dana yang dibutuhkan kurang dari Rp 200.000 / kegiatan
Kriteria keinginan
1. Biaya pelaksanaan murah
2. Mudah pelaksanaan
3. Berkesinambungan
Inventarisasi alternatif –alternatif
Mengadakan pelatihan penyakit Tb (1)
Mengikutsertakan petugas TB pada seminar- seminar dan pelatihan tentang penyakit
TB(2)
Mengajukan permohonan penambahan dana kepada Dinkes(3)
Meningkatkan penyuluhan ttg penyakit TB secara rutin kepada masyarakat(4)
Mengadakan penyuluhan dan pemberian informasi tentang penyakit TB dengan cara
yang menarik (5)
Membentuk kader TB(6)
Pemberian insentif atas kerja petugas kesehatan puskesmas(7)
Memberikan kemudahan petugas kesehatan dengan menggunakan fasilitas yang ada
untuk menunjang program yang akan dilaksanakan(8)
Perekrutan kader desa untuk membantu pelaksanaan penyuluhan TB(9)
Penegasan dan pemerataan tugas masing – masing sesuai dengan porsinya(10)
Meningkatkan kerjasama dengan dinas pendidikan melalui program UKS(11)
Meningkatan kerjasama dengan program KIA untuk menemukan kasus suspect TB pada
anak –anak(12)
Scoring alternatif pemecahan masalah
Kriteria mutlak
Tabel 37. tabel scoring kriteria mutlak
Kr.mutlak 1 2 3 4 5 6(7 ? )
Petugas
terlatih1 0 1 1 1 1
Dana ≤
200.0001 1 1 0 1 0
L/TL L TL L TL L TL
Bobot dari kriteria keinginan
Tabel 38. tabel kriteria keinginan
Kriteria keinginan Bobot
Biaya pelaksanaan murah 10
Mudah pelaksanaan 8
Berkesinambungan 7
Kriteria keinginan
Tabel 39. Tabel scoring keinginan
Kr.keinginan 1 3 5
Biaya pelaksanaan murah 10 x 9 = 90 10 x 8 =80 10 x 7=70
Mudah pelaksanaan 8 x 8 =64 8 x 7=56 8 x 6=48
Berkesinambungan 7 x7 = 49 7 x 7=49 7 x 5=35
Total 203 193 169
J. KEPUTUSAN SEMENTARA
Dari alternatif kriteria mutlak dan kriteria keinginan didapatkan hasil untuk
sementara digunakan alternatif pemecahan masalah pertama yaitu meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan Puskesmas tentang penyakit TB sehingga
diharapkan cakupan suspect TB di wilayah kerja Puskesmas Tempuran akan meningkat
K. KEPUTUSAN TETAP
Diputuskan untuk menggunakan alternatif pemecahan masalah pertama yaitu
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan Puskesmas tentang
penyakit TB sehingga diharapkan cakupan suspect TB di wilayah kerja Puskesmas Tempuran
akan meningkat
Man
No. Usulan Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu Pelaksana Biaya Tempat Metode Tolak Ukur
1 Kegiatan Pelatihan
petugas kesehatan
tentang penyakit
TB Paru
Meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan
petugas tentang
penyakit TB paru
Staff
Puskes
Mas
1 bulan Petugas
medis dan
paramedis
puskesmas Puskesmas
Tempuran
Diskusi dan
pelatihan
ketrampilan
petugas kesehatan
menjadi lebih
terlatih dalam
menangani pasien
suspect Tb paru
dan
pengetahuannya
meningkat
2 Pengiriman
petugas kesehatan
untuk mengikuti
seminar – seminar
tentang penyakit
TB Paru
Meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan
petugas tentang
penyakit TB paru
Staff
Puskes
mas
1 bulan Petugas
medis dan
paramedis
puskesmas Menyesuaika
n
pelatih Diagram 2. Analisa Penyebab Masalah Mutu Pelayanan Puskesmas dengan Fish Bone Analisis
Pengetahuan
petugas kesehatan
tentang TB paru
meningkat
K. PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
Table 40. Tabel Rencana pelaksanaan kegiatan Peningkatan Cakupan Suspect TB Paru( ?)
70
Kondisi yang tidak memungkinkan Petugas
mengikuti perkembangan
petugas kurang
Pemahaman masyarakat ttg
Penyakit TB kurang71
Man Metode
Pengetahuan petugas tentang penyakit TB belum
optimal
Keterbatasan waktu dlm penyampaian informasi TB di poliklinik
Kondisi yang tidak memungkinkan Petugas
mengikuti perkembangan
Motivasi kerja petugas kurang
Cara penyampaian informasi ttg TB kurang
bisa dipahami pasien
Diagram 2. Analisa Penyebab Masalah Mutu Pelayanan Puskesmas dengan Fish Bone Analisis
72
Money
Media informasi yg digunakan untuk
menyampaikan informasi ttg TB kurang
Lingkungan
Rasa ingin tahu pasien terhadap
penyakitnya
Sarana dan prasarana kurang memadai
Pemahaman masyarakat ttg
Penyakit TB kurang
Rendahnya cakupan Suspect
TB sebesar 17.21% di wilayah Puskesmas
Tempuran pada Bulan Jan – Juli
Machine
Dana operasional kurang
Kemampuan Petugas terbatas
73
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan data bulan Januari-Juli 2007 yang telah dikumpulkan di Puskesmas Tempuran
didapatkan 14 masalah.
2. Dari hasil identifikasi masalah didapatkan prioritas masalah yaitu rendahnya cakupan suspect TB
paru sebesar 17,21%.
3. Berdasarkan metode Paired Comparison dan Paretto didapatkan penyebab utama cakupan
rendahnya cakupan suspect TB tersebut dikarenakan petugas kesehatan kurang menjelaskan
kepada masyarakat tentang penyakit TB secara lengkap.
4. Keputusan tetap untuk memecahkan masalah rendahnya cakupan suspect TB paru di Puskesmas
Tempuran dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas Puskesmas tentang
penyakit TB sehingga cakupan suspect TB meningkat.
5. Rencana Usulan Kegiatan berdasarkan keputusan tetap tersebut adalah kegiatan pelatihan bagi
petugas kesehatan tentang penyakit TB paru dan pengiriman petugas kesehatan untuk
mengikuti seminar-seminar tentang penyakit TB paru.
A. SARAN
1. Untuk mengatasi masalah rendahnya cakupan suspect TB di wilayah Puskesmas Tempuran, kami
menyarankan kepada Puskesmas hal – hal sebagai berikut :
a. Petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang penyakit
TB.
75