contoh proposal pkm penelitian
DESCRIPTION
Proposal usulan penelitan PKMP, tentang bioetanol dari makroalga coklat spesies Sargassum crassifolium, dalam usaha diversifikasi energi terbarukan.Konsultasi lebih lanjut, silahkan kirim ke email saya [email protected]@mail.ugm.ac.idid linelutfi_alfiantoTRANSCRIPT
I
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
BIO-PROBMAC (Bioetanol Production from Brown Macroalgae):
Pemanfaatan Sargassum crassifolium Sebagai Penghasil Bioetanol untuk
Mewujudkan Diversifikasi Energi yang Terbarukan
Bidang Kegiatan :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Lutfi Alfianto 12/336381/PN/13041 (2012)
Ema Iqtiva Ningsih 13/345243/PN/13069 (2013)
Nashirotus Sa’adah 13/346000/PN/13136 (2013)
M. Zaki Fathoni 13/351627/PN/13433 (2013)
Puji Astuti 13/353786/PN/13498 (2013)
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
II
III
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... I
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... II
DAFTAR ISI .................................................................................................. III
DAFTAR TABEL .......................................................................................... IV
RINGKASAN .................................................................................................. V
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 2
D. Luaran yang Diharapkan ....................................................................... 2
E. Manfaat .................................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3
A. Bioetanol dan Proses Produksinya ........................................................ 3
B. Biomassa Makroalga Sebagai Bahan Baku Produksi Bioetnol .......... 4
C. Makroalga Coklat S. crassifolium dalam Produksi Bioetanol ............ 4
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 5
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 5
B. Bahan dan Alat ........................................................................................ 6
C. Tahapan Penelitian ................................................................................. 6
D. Analisa Data ............................................................................................. 8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................ 8
A. Anggaran Biaya ....................................................................................... 8
B. Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ VI
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ................ VI
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................... XI
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas . XIV
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim .................................................XV
IV
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Analisis Proksimat Talus Sargassum crassifolium 5
V
RINGKASAN
Kebutuhan energi di masa sekarang hingga masa mendatang merupakan menjadi
masalah besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, karena energi yang
digunakan saat ini berasal dari bahan bakar minyak yang jumlahnya terbatas dan
tidak terbarukan (unreneweable). Salah satu solusi untuk mengatasi krisis energi
adalah dengan melakukan usaha diversifikasi energi terbarukan yaitu salah
satunya dengan bioetanol. Pemanfaatan biomassa makroalga jenis Sargassum
crassifolium sebagai bahan baku produksi bioetanol diharapkan dapat mengatasi
permasalahan kebutuhan energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
mengoptimalkan manfaat Sargassum crassifolium dalam produksi bioetanol,
dengan menentukan konsentrasi optimum H2SO4 pada proses hidrolisis serbuk
halus rumput laut Sargassum crassifolium dan mengetahui pengaruh khamir serta
lama fermentasi terhadap bioetanol yang dihasilkan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) berpola faktorial untuk uji kadar glukosa karena ada perbedaan
konsentrasi H2SO4 (0,2M (K1), 0,3M (K2), 0,4M (K3), 0,5M (K4)) dan lama
waktu hidrolisis 30 Menit (T1), 60 Menit (T2), 120 Menit (T3)). Rancangan Acak
Kelompok (RAK) untuk uji kadar etanol dengan lama waktu inkubasi (24 jam (1),
48 jam (2) 72 jam (3)). Penelitian ini direncankan akan dilakukan mulai pada
bulan November 2015, dengan kegiatan identifikasi dan preprasi makroalga jenis
Sargassum crassifolium, analisis proksimat, hidrolisis asam sulfat, fermentasi,
pengukuran gula pereduksi, dan pengukuran kadar bioetanol. Target penelitian
yang ingin dicapai yaitu mendapatkan data hasil optimasi tiap perlakuan dalam
produksi bioetanol dari pemanfaatan makroalga jenis Sargassum crassifolium.
1
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menekan defisit
APBN pada akhir tahun 2014 yaitu dengan melakukan pengurangan subsidi bahan
bakar minyak (BBM) dan menyesuaikan harga BBM dengan harga pasar
internasional, menyebabkan secara langsung harga BBM semakin mahal. Selain
itu, bahan bakar minyak yang berbahan baku fosil ini tergolong bahan bakar yang
tidak terbarukan (unreneweable), sehingga sangat potensial menimbulkan krisis
energi pada masa yang akan datang (Suirta, I. W., 2009). Oleh karena itu, untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut perlu diadakan diversifikasi energi dengan
cara mencari energi alternatif yang terbarukan (renewable).
Biomassa tanaman adalah satu-satunya energi yang terbarukan
(renewable) mampu menghasilkan bahan bakar cair alternatif untuk transportasi
(Trivedi, N., et al. 2013). Salah satu sumber energi alternatif berbasis non-minyak
bumi yang dipertimbangkan di seluruh dunia adalah bioetanol (Borines, M. G. et
al., 2013). Di seluruh dunia, permintaan untuk energi terbarukan, khususnya
bioetanol diproyeksikan meningkat 3-4 kali lipat pada 2035 (Trivedi, N., et al.
2015).
Bioetanol merupakan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang berasal dari
biomassa yang mengandung pati, gula, dan selulosa yang disederhanakan,
kemudian dilanjutkan ke proses fermentasi (Febriani, N. I., et al. 2014). Namun
produksi bioetanol pada generasi pertama, diproduksi hampir seluruhnya dari
tanaman pangan sehingga terjadi persaingan diantara produksi bioetanol dan
pangan. Generasi kedua dari bioetanol, menggunakan bahan lignoselulosa sebagai
bahan baku karena kelimpahan relatif, biaya rendah, dan telah dipelajari selama
dua dekade terakhir (Wu, F., et al. 2014).
Makroalga merupakan sumber daya terbarukan yang melimpah dan
sangat menjanjikan dalam produksi bioetanol, karena mengurangi persaingan
dengan makanan, tingkat pertumbuhannya cepat dan hasil biomassa yang besar,
dengan produktivitas unggul daripada kebanyakan tanaman terestrial atau
tanaman pangan (Borines, M. G., et al., 2013). Selain itu, makroalga memiliki
kandungan lignin konsentrasi rendah atau tidak ada sama sekali. Akibatnya,
konversi karbohidrat yang terkandung dalam rumput laut menjadi etanol tidak
memerlukan delignifikasi. Berdasarkan karakteristik ini, rumput laut dapat
dijadikan sebagai bahan baku yang paling direkomendasikan untuk produksi
bioetanol (Yanagisawa, M., et al., 2013).
Indonesia dengan pantai terpanjang di dunia memiliki potensi besar
dalam memproduksi rumput laut. Menggunakan rumput laut sebagai sumber
bioenergi akan sangat penting dalam masa depan termasuk di Indonesia, karena
penggunaan bioetanol sebagai sumber energi dalam transportasi, industri, dan
komersial secara bertahap direncanakan 15% untuk kebutuhan energi nasional di
2
Januari 2025 (Candra, K. P., et al., 2011). Sargassum sp. merupakan sebuah
macroalga coklat yang tersebar luas di laut tropis dan subtropis (Borines, M. G. et
al., 2013). Hasil penelitian Sukiman, et al. (2014), keanekaragaman dan distribusi
spesies makroalga di wilayah Sekotong, Lombok Barat telah diperoleh 61 spesies
makroalga yang terdiri dari Chlorophyta 21 spesies, Phaeophyta 15 spesies, dan
Rhodophyta 25 spesies, dimana 15 spesies Phaeophyta yang ditemukan di pesisir
Sekotong salah satunya adalah Sargassum crassifolium.
Penelitian produksi bioetanol dari makroalga coklat di Indonesia, sejauh
ini masih sedikit dilakukan pada spesies tertentu. Mengingat potensi
kemelimpahan dan sebaran yang cukup tinggi serta terdapat hampir di seluruh
wilayah laut Indonesia, maka penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan
makroalga coklat jenis Sargassum crassifolium sebagai bahan baku pembuatan
bioetanol dalam mengatasi permasalahan bahan bakar minyak (BBM). Maka dari
itu, tim peneliti tertarik dalam PKM-P ini untuk melakukan penelitian dengan
judul “BIO-PROBMAC (Bioetanol Production from Brown Macroalgae):
Pemanfaatan Sargassum crassifolium Sebagai Penghasil Bioetanol untuk
Mewujudkan Diversifikasi Energi yang Terbarukan.”
B. Perumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahannya
yaitu bagaimana produksi dan karakteristik bioetanol yang dihasilkan dari
pemanfaatan makroalga coklat Sargassum crassifolium?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan memiliki tujuan khusus yaitu mengetahui dan
mengoptimalkan manfaat dari makroalga coklat jenis Sargassum crassifolium
dalam menghasilkan bioetanol, untuk mewujudkan diversifikasi energi yang
terbarukan di masa mendatang.
D. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Menjadi referensi penelitian lanjutan untuk mempelajari karakteristik
makroalga S.crassifolium dimanfaatkan sebagai bahan baku alginat.
2. Artikel ilmiah berisi tentang produksi bioetanol dari makroalga coklat
Sargassum crassifolium dan diterbitkan dalam jurnal tentang bio-energi di
Universtas Gadjah Mada.
E. Manfaat
Manfaat dari hasil penelitian yang akan dilakukan yaitu dapat dijadikan
referensi informasi bagi pemerintah, civitas akademik, dan masyarakat secara
umum dalam memanfaatkan makroalga coklat Sargassum crassifolium sebagai
penghasil bioetanol, dalam mewujudkan diversifikasi energi yang terbarukan.
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Bioetanol dan Proses Produksinya
Bahan bakar alternatif yang dibuat dari biomassa yang mengandung
komponen gula, pati, maupun selulosa adalah bioetanol (Saputra, D. R., et al.,
2012). Bioetanol berasal dari dua kata yaitu "bio" dan "etanol" yang berarti sejenis
alkohol yang merupakan bahan kimia yang terbuat dari bahan baku tanaman yang
mengandung pati, sedangkan etanol merupakan senyawa alkohol yang
mempunyai dua atom karbon (C2H5OH). Rumus kimia umumnya adalah
CnH2n+iOH. Karena merupakan senyawa alkohol, etanol memiliki beberapa sifat
yaitu larutan yang tidak berwarna (jernih), berfase cair pada temperatur kamar,
mudah menguap, serta mudah terbakar (Wiratmaja, I. G. et al., 2011)
Secara umum, produksi bioetanol melibatkan dari perlakuan
pendahuluan, hidrolisis secara enzimatik, fermentasi, dan destilasi (Borines, M. G.
et al., 2013). Menurut Jelynne P., et al. (2014), produksi etanol dari biomassa
membutuhkan dua tahap yaitu hidrolisis dari polisakarida menjadi gula monomer
dan fermentasi dengan khamir atau bakteri untuk mengubah fermentasi gula
menjadi etanol. Penjelasan tahap-tahap produksi bioetanol, sebagai berikut:
1. Perlakuan pendahuluan (pretreatment)
Perlakuan pendahuluan diperlukan untuk mengubah struktur selulosa
biomassa lebih mudah dikonversi oleh enzim dalam mengubah polimer
karbohidrat menjadi gula yang akan difermentasi (Moiser, N., et al., 2005).
Perlakuan pendahuluan merupakan suatu tahap penting dalam proses konversi
biomassa berlignoselulosa. Perlakuan pendahuluan bertujuan untuk
menghilangkan lignin, mengurangi kristalinitas selulosa, dan meningkatkan
porositas bahan sehingga memudahkan proses hidrolisis serta fermentasi gula.
Ada beberapa metode pretreatment yang dapat dilakukan, yaitu secara fisik,
mekanik, kimiawi, dan biologi (Anita, S. H., et al., 2011).
2. Hidrolisis
Hidrolisis dalam produksi bioetanol ada dua cara yaitu dengan
menggunakan hidrolisis asam dan hidrolisis enzimatis. Hidrolisis bertujuan untuk
membuat molekul polisakarida menjadi molekul gula lebih sederhana seperti
glukosa dan galaktosa (Wu, F. C., et al., 2014). Berdasarkan hasil penelitian
produksi bioetanol, hidrolisis asam pada biomassa dilakukan dengan pendekatan
variasi konsentrasi asam, lama waktu perlakuan (Wu, F. C., et al., 2014) dan
variasi suhu (Trivedi, N., et al., 2015), sedangkan hidrolisis enzimatik dilakukan
dengan pendekatan variasi konsentrasi enzim, variasi suhu, dan lama waktu
(Puspawati, S., et al., 2015). Perbedaan dari hirolisis asam dan enzimatik,
berdasarkan hasil penelitian Yanagisawa, M., et al. (2013), hidrolisis enzimatik
bekerja optimal pada suhu kurang 50 oC, tidak menyebabkan dekomposisi
monosakarida, dan biaya mahal untuk purifikasi enzim. Sedangkan hidrolisis
4
asam, dapat bekerja suhu ekstrim (hingga 120 oC), rentang waktu yang lama, dan
menghasilkan banyak macam dan volume gula reduksi.
3. Fermentasi
Proses fermentasi merupakan proses pembebasan energi tanpa adanya
oksigen, sehingga sering disebut respirasi anaerob. Pada fermentasi, beberapa
mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam piruvat diubah
menjadi asam asetat dan CO2, kemudian selanjutnya asam asetat diubah menjadi
alkohol (Saputra, D. R., et al., 2012). Dalam penelitian produksi bioetanol, proses
fermentasi menggunakan bakteri seperti Clostridium acetobutylicum (Puspitawati,
S., et al., 2015) atau dengan menggunakan khamir seperti Sacharomyces
cerevisae (Borines, M. G., 2013). Pada penelitian Trivedi, N., et al., (2013),
proses fermentasi pada biomassa penghasil bioetanol, yaitu proses fermentasi
hasil gula pereduksi dari proses hidrolisis selulosa, dengan menggunakan
mikrobia Sacharomyces cerevisae MTCC No. 180. Perubahan gula pereduksi
menjadi etanol dilakukan oleh enzyme invertrase, yaitu enzim kompleks yang
terkandung dalam ragi (Borines, M. G., 2013). Reaksinya adalah sebagai berikut:
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Glukosa Etanol+karbondioksida+(Energi = 118 kJ per mol)
B. Biomassa Makroalga Sebagai Bahan Baku Produksi Bioetanol
Makroalga lebih menjanjikan daripada tanaman terestial sebagai bahan
baku produksi bioetanol, karena makroalga memiliki karakteristik pertumbuhan
yang cepat, produktivitas lebih unggul, dan kandungan karbohidrat terhidrolisa
lebih banyak (Borines, M. G., 2011). Selain itu, makroalga memiliki kandungan
lignin konsentrasi rendah atau tidak ada sama sekali. Akibatnya, konversi
karbohidrat yang terkandung dalam rumput laut menjadi etanol tidak memerlukan
delignifikasi (Yanagisawa. M., 2013).
Penelitian produksi bioetanol dari makroalga telah dilakukan di dunia,
diantaranya yaitu makroalga merah, makroalga coklat, dan makroalga hijau.
makroalga hijau meliputi ulva (Trivedi, N., et al. 2015), makroalga coklat
meliputi sargassum (Borines, M. G., 2013), dan makaroalga merah meliputi
euchema (Puspawati, S., et al., 2015), gracilaria (Wu, F. C., et al., 2014) dan
gelidium (Trivedi, N., et al. 2013). Dari hasil beberapa penelitian tentang
makroalga tersebut menyatakan hasil sangat tinggi konversi etanol dari proses
fermentasi hidrolisat gula reduksi, membutuhkan biaya yang rendah, dan kondisi
enzim sakarifikasi bekerja relatif lebih ringan dibandingkan tanaman terestial.
Oleh karena itu, dari hasil beberapa penelitian makroalga menunjukkan bahwa
terdapat potensi yang signifikan sebagai bahan baku produksi bioetanol.
C. Makroalga Coklat S. crassifolium dalam Produksi Bioetanol
Bahan bakar alternatif yang dibuat dari biomassa yang mengandung
komponen gula, pati, maupun selulosa adalah bioetanol (Saputra, D. R., et al.,
2012). Produksi bioetanol pada makroalga coklat jenis Sargassum sp., mempunyai
5
bahan baku nutrisi utama yaitu selulosa, dimana pada makroalga coklat ini
memiliki kadar selulosa yang sangat tinggi (Jelynne P., et al., 2014). Berikut ini
beberapa hasil penelitian yang ditampilkan pada Tabel 1. tentang analisis
proksimat makroalga coklat dari Sargassum crassifolium:
Tabel 1. Analisis Proksimat Talus Sargassum crassifolium.
Spesies Sargassum crassifolium Keterangan
Hasil Penelitian A B C D
Jenis Nutrisi (%)
Kadar air 16,61 - 9,20 12,59 Berat kering
Kadar abu 20,05 36,93 35,08 51,30 Berat kering
Kadar Protein 8,11 5,19 2,79 - Berat kering
Kadar Lemak 0,60 36,93 3,97 22,90 Berat kering
Kadar Karbohidrat 19,81 37,91 15,73 20,94 Berat kering
Kadar Serat Kasar 34,82 - 42,43 - Berat kering
Keterangan :
A : Hasil penelitian dari Kawaroe, M., et al., (2013)
B : Hasil penelitian dari Handayani, T., et al. (2004)
C : Hasil penelitian dari Prahasta, I. (2010)
D : Hasil penelitian dari Pujaningsih (2005)
Penelitian biomassa makroalga coklat dalam produksi bioetanol dari jenis
Sargassum sp. beberapa telah dilakukan, antara lain: Sargassum polycystum
menghasilkan kadar etanol 0,8167 % v/v ± 0,1530 (Febriani, N. I., et al., 2014),
Sargassum duplicatum menghasilkan kadar etanol 0,0451% v/v ± 0,0098
(Saputra, D. R., et al., 2014), dan Sargassum sagamianum menghasilkan kadar
etanol 0.297% v/v ± 0.353 (Yeon, et al., 2011). Selain itu, hasil penelitian
Borines, M. G., (2013), kandungan nutrisi makroalga coklat dari Sargassum spp.
secara umum memiliki kandungan nutrisi karbohidrat 41,81 % dan kadar serat
kasar 9,84 ± 0.07 %. Dengan demikian, Sargassum crassifolium memiliki potensi
seperti jenis Sargassum sp. lainnya dalam memproduksi bioetanol.
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan berada di beberapa lokasi, yaitu: Sepanjang
pesisir pantai di Gunung Kidul, Yogyakarta, Laboratorium Mikrobiologi dan
Laboratorium Nutrisi Ikan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Serta
Laboratorium Tehnik Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada
2. Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan November 2015
hingga selesai penelitian.
6
B. Bahan dan Alat
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seperangkat alat gelas
laboratorium, pipet volume, pipet ukur, pipet tetes, pipet mikro, cawan porselen,
botol fermentasi (botol kaca), kertas saring, ayakan, kertas indikator pH, blender,
hotplate, jarum ose, baskom besar, gelas ukur, neraca analitik, Gas
Chromatography (GC-14B) Shimadzu FID system, seperangkat alat
spektrofotometer UV-Vis (Varian DMS 80), termometer, Shaker, inkubator,
Autoklaf, desikator, aluminium foil, clippark, pisau, oven, spatula, magnetik
stirer, botol semprot, seperangkat alat destilasi, Laminar Air Flow (LAF) dan
seperangkat alat kromatografi gas.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumput laut S.
crassifolium J.G. Agardh., ragi NKL (Saccharomyces cerevisiae), asam sulfat
(H2SO4), larutan glukosa 1% (b/v), dan reagen DNS (Dinitrosalicylic acid).
C. Tahapan Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan yaitu
1. Persiapan, preparasi, identifikasi sampel rumput laut Sargassum crassifolium
Pengambilan sampel rumput laut Sargassum crassifolium diambil dari
sepanjang pesisir pantai selatan, Gunung Kidul, Yogyakarta. Identifikasi sampel
dengan menggunakan metode kunci determinasi dari penelitian Sukiman (2014).
Preparasi sampel adalah melakukan perlakuan pendahuluan untuk menghasilkan
tepung rumput laut ukuran 40 mesh, perlakuan pendahuluan meliputi perendaman
air tawar selama 24 jam ditambah CaCO3, pengeringan dengan oven dengan suhu
60-70 oC, dan penghancuran serta pengayakan.
2. Analisis Proksimat
Analisis proksimat yang dilakukan penentuan kadar air secara gravimetri
(AOAC, 1970), penentuan kadar abu (AOAC, 2005), penentuan kadar lemak
(AOAC, 2005), kadar protein (AOAC, 2005), penentuan kadar karbohidrat
metode Luff schrool, dan penentuan kadar serat kasar (AOAC, 1995)
3. Proses Hidrolisis Asam Sulfat (H2SO4)
Sampel tepung rumput laut Sargassum crassifolium sebanyak 10 gr,
dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang telah berisi 100 ml larutan H2SO4 dengan
konsentrasi 0 M (Aquadest); 0,02 M; 0,04 M; 0,06 M; 0,08 M; 0,1 M; 0,2 M; 0,3
M; 0,4 M; dan 0,5 M. Setiap konsentrasi dibuat 3 kali pengulangan. Kemudian
dilakukan pengenceran H2SO4: 0,2 M; 0,3 M; 0,4 M; dan 0,5 M. Sampel
dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan konsentrasi H2SO4 yang telah
ditetapkan. Erlenmeyer dipanaskan dalam penangas tiap variabel waktu selama
30, 60, dan 120 menit. Sampel didinginkan sampai suhunya sama dengan suhu
ruangan, kemudian sampel disaring dan dianalisa kadar gula reduksi dengan
metode Miller (1959).
7
4. Regenerasi Kultur Saccharomyces cerevisiae
Sebanyak 0,5 gram ragi NKL (S. cerevisiae) ditambah 25 mL larutan
glukosa 1% dalam erlenmeyer 50 mL, diisolasi pada kondisi anaerobik dengan
cara ditutup rapat dengan clipark, aluminium foil, dan plastik. Labu erlenmeyer
yang telah berisi ragi dan glukosa 1% (b/v) diletakkan di atas shaker selama 24
jam dengan temperatur ruang 29-30 oC (Fardiaz, 1992).
5. Pembuatan Inokulum Untuk Fermentasi
Biakan pada larutan glukosa 1% (b/v) diinokulasi dengan cara
ditambahkan suspensi rumput laut sebanyak 10 mL. Kemudian diinkubasi selama
± 48 jam dengan kondisi aerobik pada suhu 30 oC. Inokulasi rutin dilakukan setiap
48 jam sebanyak 3 kali. Inokulum yang telah diinokulasi sebanyak 3 kali akan
digunakan pada fermentasi utama.
6. Proses Fermentasi
Proses fermentasi menggunakan larutan hasil hidrolisis yang memiliki
kadar gula reduksi terbaik dengan konsentrasi H2SO4 yang telah didapatkan hasil
penentuan gula pereduksi. Sebanyak 90 ml larutan hasil hidrolisis (pH 4,5)
dimasukkan dalam botol fermentasi, 100 ml aquadest disiapkan dalam botol yang
berbeda, kemudian sampel dimasukkan kedalam Autoclave. Larutan dipindahkan
dalam Laminar Air Flow (LAF) untuk diinokulasi yeast. 10% inokulan yeast S.
Cerevisiae dimasukkan dalam botol yang berisi hasil hidrolisis. Larutan
dipindahkan dalam Laminar Air Flow (LAF) untuk diinokulasi yeast. 10%
inokulan yeast S. Cerevisiae dimasukkan dalam botol yang berisi hasil hidrolisis.
Larutan dipindahkan dalam Laminar Air Flow (LAF) untuk diinokulasi yeast.
10% inokulan yeast S. Cerevisiae dimasukkan dalam botol yang berisi hasil
hidrolisis. Inkubasi dilakukan diatas magnetik strirer. Fermentasi selama 72 jam
dan dilakukan sampling. Hasil sampling dianalisa kadar gula reduksi
menggunakan metode Miller (1959) dan kadar etanol menggunakan Gas
Chromatography setiap 24 jam.
7. Pengukuran Gula Reduksi
Larutan hasil hidrolisis dianalisa kadar gula reduksinya dengan
menambahkan reagen DNS (Dinitrosalicylic acid).setiap 24 jam. Sampel hasil
hidrolisis diambil sebanyak 250 μl kemudian ditambahkan 500 μl reagen DNS
(Dinitrosalicylic acid) dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian divortex.
Larutan yang telah homogen ditutup menggunakan kelereng, kemudian
ditempatkan pada pemanas air suhu 100 oC selama 5 menit. Setelah itu larutan
didinginkan dan ditambahkan aquadest sebanyak 5000 μl dan kemudian
dihomogenkan menggunakan vortex. Penambahan reagen DNS (Dinitrosalicylic
acid) bertujuan untuk membentuk asam 3-amno-5-nitrosilicylic yang menyerap
cahaya kuat pada saat pembacaan menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada
panjang gelombang 540 nm.
8
8. Pengukuran Bioetanol
Pengukuran kadar bioetanol dilakukan menggunakan Gas
Chromatography (GC-14B) Shimadzu FID system. GC dioperasikan pada tekanan
udara 100 kpa, gas pembakar H2 100 kpa dan gas pembawa N2 300 kpa. Untuk
memulai pengukuran, setiap 1 μl standart atau sampel diinjeksikan pada injector
suhu 170 oC, yang dilengkapi kolom Porapak Q (80%;170
oC). Detektor
(FID/hydrogen flame ionization detector) dipasang pada suhu 170 oC. Hasilnya
dicatat pada alat Chromatopac C-R6A (Shimadzu).
D. Analisis Data
Metode yang digunakan adalah metode eksperimental laboratoris dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) berpola faktorial untuk uji kadar
glukosa karena ada perbedaan konsentrasi H2SO4 (0,2M (K1), 0,3M (K2), 0,4M
(K3), 0,5M (K4)) dan lama waktu hidrolisis 30 Menit (T1), 60 Menit (T2), 120
Menit (T3)). Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk uji kadar etanol dengan
lama waktu inkubasi (24 jam (1), 48 jam (2) 72 jam (3)). Hipotesis yang dapat
diajukan dalam analisis data yaitu
H1 : Ada pengaruh tiap perlakuan hidrolisis dan fermentasi terhadap hasil
bioetanol
H0 : Tidak ada pengaruh tiap perlakuan hidrolisis dan fermentasi terhadap hasil
bioetanol
Jika H1 ada pengaruh tiap perlakuan hidrolisis dan fermentasi terhadap hasil
bioetanol, maka akan dilanjutkan dengan analisis DMRT pada taraf kepercayaan
95%, hal ini untuk melihat signifikasi perlakuan terhadap hasil bioetanol.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang Rp 2,500,000.00
2 Bahan habis pakai Rp 3,500,000.00
3 Perjalanan Rp 2,500,000.00
4 Lain-lain Rp 1,500,000.00
Jumlah Rp 10,000,000.00
B. Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 Mengurus perizinan tempat untuk
penelitian
2 Pengambilan sampel rumput laut
3 Preparasi sampel rumput laut
9
4 Analisis Proksimat
5 Proses hidrolisis asam sulfat
6 Regenerasi kultur Saccharomyces
cerevisiae
7 Pembuatan inokulum untuk
fermentasi
8 Proses fermentasi
9 Pengukuran gula pereduksi
10 Pengukuran kadar bioetanol
11 Analisis data
12 Penyusunan laporan pelaksanaan
penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Anita, S. H., Fajriutami, T., Fitria, Ermawar, R. A., Yanto, D. H. Y., Hermiati, E.,
2011. Pretreatment Trametes Versicolor dan Pleurotus Ostreatus Pada Bagas
Untuk Produksi Bioetanol. Jurnal Teknologi Indonesia. 34: 33-39.
Borines, M. G., Leon, R. L. D., Henry, M. P., 2011. Bioethanol production from
farming non-food macroalgae in Pacific island nations: Chemical
constituents, bioethanol yields, and prospective species in the Philippines.
Journal of Bioresource Technology. 15: 4432-4435
Borines, M. G., Leon, R. L. D., Cuello, J. L., 2013. Bioethanol production from
the macroalgae Sargassum spp. Journal of Bioresource Technology. 138:
22-29.
Candra, K. P., Sarwono, Sarinah, 2011. Study on Bioethanol Production Using
Red Seaweed Eucheuma cottonii From Bontang Sea Water. Journal of
Coastal Development. 15 (1): 45-50.
Febriani, N. I., Ridlo, A., Susanto, A. B., 2014. Potensi Yeast Dalam Fermentasi
Alginofit Sargassum Polycystum J. G. Agardh dengan Hidrolisis Asam
Sulfat Untuk Bioetanol. Journal Of Marine Research. 2 (3): 91-98.
Jelynne P., Tamayo, Rosario, E. J. D., 2014. Chemical Analysis and Utilization of
Sargassum sp. as Substrate for Ethanol Production. Iranica Journal of
Energy dan Environment. 5 (2): 202-208.
10
Moiser, N., Wyman, C., Dale, B., Elander, R., Lee, Y. Y., Holtzapple, M.,
Ladisch, M., 2005. Features of Promising Technologies For Pretreatment of
Lignocellulosic Biomass. Journal of Bioresource Technology. 96: 673-686.
Puspawati, S., Wagiman, Ainuri, M., Nugraha, D. A., Haslianti, 2015. The
Production of Bioethanol Fermentation Substrate from Eucheuma cottonii
Seaweed through Hydrolysis by Cellulose Enzyme. Journal of Agriculture
and Agricultural Procedia. 3: 200-205.
Saputra, D. R., Ridlo, A., Widowati, I., 2012. Kajian Rumput Laut Sargassum
duplicatum J. G. Agardh sebagai Penghasil Bioetanol dengan Proses
Hidrolisis Asam dan Fermentasi. Journal of Marine Research. 1 (2): 145-
151.
Sukiman, Muspiah, A., Astuti, S. P., Ahyadi, H., Aryanti, E., 2014.
Keanekaragaman dan Distribusi Spesies Makroalga di Wilayah Sekotong
Lombok Barat. Jurnal Penelitian UNRAM. 18 (2): 71-81.
Suirta, I. W., 2009. Preparasi Biodiesel Dari Minyak Jelantah Kelapa Sawit.
Jurnal Kimia. 3 (1): 1-6.
Trivedi, N., Gupta, V., Reddy, C. R. K., Jha, B., 2013. Enzymatic hydrolysis and
production of bioethanol from common macrophytic green alga Ulva
fasciata Delile. Journal of Bioresource Technology. 150: 106-112.
Trivedi, N., Reddy, C. R. K., Radulovich, R., Jha, B., 2015. Solid state
fermentation (SSF)-derived cellulase for saccharification of the green
seaweed Ulva for bioethanol production. Journal of Bioresource
Technology. 9: 48-54.
Wiratmaja, I. G. Kusuma, I. G. W., Winaya, I. N. S., 2011. Pembuatan Etanol
Generasi Kedua Dengan Memanfaatkan Limbah Rumput Laut Eucheuma
Cottonii Sebagai Bahan Baku. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. 5 (1): 75-84.
Wu, F., Wu, J., Liao, Y, Wang, M., Shih, I., 2014. Sequential acid and enzymatic
hydrolysis in situ and bioethanol production from Gracilaria biomass.
Journal of Bioresource Technology. 156: 123-131.
Yanagisawa, M., Kawai, S., Murata, K., 2013. Strategies for the production of
high concentrations of bioethanol from seaweeds. Journal of Bioengineered.
4 (4): 224-235.
V
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Lutfi Alfianto
2 Jenis Kelamin (L/P) Laki-Laki
3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4 NIM 12/336381/PN/12838
5 Tempat, Tanggal Lahir Karanganyar, 10 Agustus 1993
6 E-mail [email protected]
7 No Telepon/HP 085727640290
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N 1
Masaran
SMP N 1
Kebakkramat
SMA N 3
Sragen
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Keluar 1999-2005 2005-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel /
Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi
atau dari institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan
Nama Pemberi
Penghargaan Tahun
1. Juara II Lomba Karya
Tulis Al-Qur’an, Nasional
LKTA Kini in
Action, ITS.
2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-Penelitian.
Yogyakarta, 18 September 2015
Lutfi Alfianto
VI
Biodata Anggota I
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ema Iqtiva Ningsih
2 Jenis Kelamin (L/P) Perempuan (P)
3 Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan
4 NIM 13/345243/PN/13069
5 Tempat, Tanggal Lahir Jakarta, 17 April 1995
6 E-mail [email protected]
7 No Telepon/HP 085775573267
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDS
Perguruan
Rakyat 4
SMPN 195
Jakarta
SMAN 100
Jakarta
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Keluar 2000-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel /
Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi
atau dari institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan
Nama Pemberi
Penghargaan Tahun
1. Juara I Lomba Design
Grafis Tingkat SMA
SMA 54 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-Penelitian.
Yogyakarta, 18 september 2015
Ema Iqtiva Ningsih
VII
Biodata Anggota II
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nashirotus Sa’adah
2 Jenis Kelamin (L/P) Perempuan
3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4 NIM 13/346000/PN/13136
5 Tempat, Tanggal Lahir Cilacap, 9 April 1995
6 E-mail [email protected]
7 No Telepon/HP 085726141148
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N
Kesugihan 1
SMP N 2
Maos
SMA N 1
Maos
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Keluar 2000-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel / Ilmiah Waktu dan Tempat
1. PIMNAS Ke-27 “Vege Nata” Bukan
Limbah Biasa: Cara
Praktis Belajar Nama
Ilmiah
2014 di Universitas
Diponegoro,
Semarang
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi
atau dari institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan
Nama Pemberi
Penghargaan Tahun
1. Piagam Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Dikti
2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-Penelitian.
Yogyakarta, 18 September 2015
Nashirotus Sa’adah
VIII
Biodata Anggota III
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap M. Zaki Fathoni
2 Jenis Kelamin (L/P) Laki-laki
3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4 NIM 13/351627/PN/13433
5 Tempat, Tanggal Lahir Bekasi, 20 September 1995
6 E-mail [email protected]
7 No Telepon/HP (+62)085770867809
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDIT Nurul
Fajri
SMPIT Darul
Hikmah
SMAN 2
Tambun
Selatan
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Keluar 2000-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel / Ilmiah Waktu dan
Tempat
1. PIMNAS Ke-27 Blue Development Concept:
Strategi Mensinergiskan Sektor
Perikanan Kelautan dan Pariwisata
untuk Mengamankan dan
Mengembangkan Potensi Pulau
Kecil dan Tertinggal Di Indonesia
2014 di
Undip,
Semarang
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi
atau dari institusi lainnya)
No Jenis
Penghargaan Nama Pemberi Penghargaan Tahun
1. Piagam Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Dikti
2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-Penelitian.
Yogyakarta, 18 September 2015
M. Zaki Fathoni
IX
Biodata Anggota IV
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Puji Astuti
2 Jenis Kelamin (L/P) Perempuan
3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4 NIM 13/353786/PN/13498
5 Tempat, Tanggal Lahir Bogor, 18 Maret 1996
6 E-mail [email protected]
7 No Telepon/HP 083811664603
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD N Gunung
Sindur 1
MTS Al-
Inayah
MAN
Serpong
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Keluar 2000-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel /
Ilmiah
Waktu dan Tempat
1.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi
atau dari institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan
Nama Pemberi
Penghargaan Tahun
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerim
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-Penelitian.
Yogyakarta, 18 September 2015
Puji Astuti
X
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Amir Husni
2 Jenis Kelamin (L/P) Laki-Laki
3 Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
4 NIDN 0021097003
5 Tempat, Tanggal Lahir Karanganyar, 21 September 1970
6 E-mail [email protected]
7 No Telepon/HP 085743255664
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Institusi Universitas
Gadjah Mada
Universitas
Gadjah Mada
Gangneung-Wonju
National University
Bidang Ilmu Ilmu
Perikanan
Ilmu &
Teknologi
Pangan
Applied Marine
Biotechnology &
Engineering
Tahun Masuk-
Keluar
1990-1996 1996-1999 2006-2009
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama pertemuan
Ilmiah/Seminar
Judul Artikel /
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1.
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, assosiasi
atau dari institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan
Nama Pemberi
Penghargaan Tahun
1.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-Penelitian.
Yogyakarta, 26 September 2015
Dr. Sc. Amir Husni, S. Pi., M.P.,
XI
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp.) Biaya (Rp.)
Botol fermentasi
ukuran 360 ml Alat fermentasi 3 buah Rp. 250,000.00 Rp. 750,000.00
Alumunium foill
ukuran 1,2 x 50 m Alat pembungkus 1 roll Rp. 500,000.00 Rp. 500,000.00
Cooler box
fiberglass 24 liter Alat pengemas 1 box Rp. 550,000.00 Rp. 550,000.00
Kertas saring
Whatman no. 40 Alat saring 1 sachet Rp. 700,000.00 Rp. 700,000.00
Sub Total (Rp.) Rp. 2,500,000.00
2. Bahan habis pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp.) Biaya (Rp.)
Batu kapur Limestone,
calcium carbonate
(CaCO3) mesh 800
Preparasi
rumput laut 10 Kg Rp. 1,000.00 Rp. 10,000.00
n-Heksana Pelarut lemak 100 ml Rp. 1,300.00 Rp. 130,000.00
NaOH analis/gram Analisa kadar
Protein 1 Kg Rp. 1,300.00 Rp. 1,300,000.00
Batu didih analis/gram Analisa kadar
Protein 10 gram Rp. 7,850.00 Rp. 78,500.00
Asam Borat (H3BO3) Analisa kadar
Protein 10 gram Rp. 1,600.00 Rp. 16,000.00
Alkohol 96 % Analisa kadar
Protein 1 liter Rp. 36,500.00 Rp. 36,500.00
HCl 0,02 N Analisa kadar
Protein 100 ml Rp. 135.00 Rp. 13,500.00
HCl 3 % Analisa kadar
karbohidrat 100 ml Rp. 105.00 Rp. 10,500.00
NaOH 30 % Analisa kadar
karbohidrat 100 ml Rp. 250.00 Rp. 25,000.00
NaOH 3,25 % Analisa serat
kasar 100 ml Rp. 100.00 Rp. 10,000.00
Larutan Luff Schrool Analisa kadar
karbohidrat 100 ml Rp. 550.00 Rp. 55,000.00
Larutan KI 20 % Analisa kadar
karbohidrat 100 ml Rp. 1,250.00 Rp. 125,000.00
H2SO4 analis Analisa
hidrolisis 1 liter Rp. 833.00 Rp. 833,000.00
H2SO4 25 % Analisa kadar
karbohidrat 100 ml Rp. 100.00 Rp. 10,000.00
XII
H2SO4 1,25 % Analisa serat
kasar 100 ml Rp. 70.00 Rp. 7,000.00
Natrium tiosulfat
Na2S2O3.5H2O 0,1 N
Analisa kadar
karbohidrat 100 ml Rp. 100.00 Rp. 10,000.00
Ragi NKL
(Saccharomyces
cerevisae)
Fermentasi 1 pack Rp. 30,000.00 Rp. 30,000.00
Reagent DNS (3,5 -
dinitrosalicylic acid)
CP25G
Analisis gula
reduksi 1 botol Rp. 800,000.00 Rp. 800,000.00
Sub Total (Rp.) Rp. 3,500,000.00
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Perjalanan Kuantitas
Harga Satuan
(Rp.) Biaya (Rp.)
Perjalanan ke seluruh
pesisir pantai Gunung
Kidul, Yogyakarta.
Pencarian
sampel
Makroalga
Sargassum
crassifolium
2 Kali Rp. 500,000.00 Rp. 1,000,000.00
Perjalanan dan kegiatan
penelitian ke LIPI
Jakarta
Pengujian
analisis gula
reduksi dan
pengukuran
kadar
bioetanol.
1 kali Rp. 1,375,000.00 Rp. 1,375,000.00
Perjalanan pencarian
bahan dan alat
penelitian
Pencarian
alat dan
bahan untuk
penelitian
5 kali Rp. 25,000.00 Rp. 125,000.00
Sub Total (Rp.) Rp. 2,500,000.00
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Perjalanan Kuantitas
Harga Satuan
(Rp.) Biaya (Rp.)
Dokumentasi
Dokumentasi
seluruh
kegiatan
selama
praktik
Insidental Rp. 500,000.00 Rp. 500,000.00
Peralatan persentasi
Kegiatan
monev dan
seminar
kemajuan
penelitian
Insidental Rp. 500,000.00 Rp. 500,000.00
a. Sampel rumput laut
b. Sampel bioetanol
XIII
c. Plester
d. Cetak poster
e. Cetak foto
f. Alat peraga
g. Lain-lain
Laporan dan
administrasi
Kegiatan
administrasi
laporan
Insidental Rp. 500,000.00 Rp. 500,000.00
a. Log book
b. Laporan
c. Lain-lain
Sub Total (Rp.) Rp. 1,500,000.00
Total (Keseluruhan) Rp. 10,000,000.00
XIV
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Lutfi Alfianto
/ 13041
Teknologi
Hasil
Perikanan
Perikanan 20 jam Ketua,
mengkoordinasi
tugas seluruh
anggota dalam
pelaksanaan
penelitian
2 Ema Iqtiva
Ningsih /
13069
Manajemen
Sumberdaya
Perikanan
Perikanan 20 jam Humas,
pengambilan
sampel, Preparasi
alat dan bahan serta
Analisis Data.
3 Nashirotus
Sa’adah /
13136
Teknologi
Hasil
Perikanan
Perikanan 20 jam Sekretaris, analisis
proximat
4 M. Zaki
fathoni /
13433
Teknologi
Hasil
Perikanan
Perikanan 20 jam Anggota, pengujian
hidrolisis, uji
fermentasi,
pengukuran gula
reduksi, dan
pengukuran
bioetanol
5 Puji Astuti /
13498
Teknologi
Hasil
Perikanan
Perikanan 20 jam Bendahara, analisis
proximat
XV