dampak kegiatan pembutan reservoir oleh raden...
TRANSCRIPT
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
I. PENDAHULUAN
Pelaksanaan AMDAL terhadap sesuatu rencana usaha atau kegiatan dimaksudkan untuk
mengetahui dampak besar dan penting, dalam menetapkan Rencana Pengelolaan Lingkungan
(RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Sesuai UU No. 23 tahun 1997 tersebut,
dinyatakan bahwa kegiatan yang diprakirakan dapat menimbulkan suatu dampak besar dan
penting pada lingkungan dan sekitarnya diwajibkan melakukan studi tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL). Peraturan pelaksanaa dari Undang-Undang ini dituangkan di
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan. Dengan dimasukkannya AMDAL ke dalam proses perencanaan suatu
kegiatan maka pengambil keputusan akan memperoleh pandangan yang lebih luas dan mendalam
mengenai aspek kegiatan tersebut sehingga dapat diambil keputusan yang optimal dari berbagai
alternatif yang tersedia. Jadi AMDAL merupakan salah satu alat bagi pengambilan keputusan
untuk mempertimbangkan akibat yang mungkin ditimbulkan oleh suatu kegiatan terhadap
lingkungan hidup guna mempersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan
mengembangkan dampak positif.
Untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraannya, manusia secara sadar
melakukan berbagai aktifitas mulai dari yang sederhana sampai kompleks yang pada dasarnya
dapat dikatakan mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan. Awalnya
perubahan pada lingkungan oleh kegiatan manusia masih berada di dalam kemampuan alam
untuk memulihkan diri secara alamiah. Namun sebagai akibat pertambahan jumlah penduduk
kebutuhan akan sumber daya juga semakin meningkat. Usaha peningkatan produktifitas lahan
yang dikenal dengan sapta ushatani diantaranya adalah selain pemupukan yaitu dengan cara
pemberian air yang cukup melalui irigasi. Langkah strategis dalam jangka panjang adalah
dengan membuat resrvoir, langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pengairan
(irigasi) secara teknis dan penyedia sumber air bagai masyarakat setempat dan sekitarnya.
Pembuatan resrvoir merupakan pekerjaan konstruksi relatif besar. Hal ini akan
memberikan berbagai macam dampak baik pada aspek fisik maupun sosial ekonominya di
kawasan tersebut. Di sinilah kemudian disadari perlunya dilakukan pertimbangan-pertimbangan
yang seksama tentang risiko/gangguan lingkungan terhadap suatu rencana kegiatan, sehingga
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
dapat diambil keputusan yang paling baik terhadap kegiatan tersebut sebelum dilaksanakan atau
dilanjutkan. Oleh karena itu AMDAL merupakan alat yang diperlukan bagi perencana dalam
rangka meyakinkan keberlanjutan dari proyek ini.
II. TUJUAN DARI KEGIATAN INI
1. Tujuan kegiatan ini adalah mempelajari sebagai persiapan kerangka kerja suatu analisis
dampak lingkungan pembuatan reservoir DAS KLAMPIS SAMPANG MADURA
2. Mengidentifikasi dampak lingkungan yang potensial dari proyek pada berbagai periode
pelaksanaan
3. Menentukan implikasi kebijakan untuk teknik pelaksanaan yang digunakan
4. Mengkaji peran reservoir ini dampaknya berkaitan dengan pertanian sekaligus sebagai
batasan topik dalam tulisan ini
III. METODOLOGI
1. Layout mengenai resrvoir telah dibuat degan asumsi seperti pada Gambar 1
2. Menetapkan dampak lingkungan yang potensial melalui diskusi, kajian dilapangan dan
literatur
3. Mengidentifikasi dengan melakukan kajian hubungan dan keterkaitan antara karakteristik
existing dengan dampak potensial pada setiap phase pekerjaan secara in situ dan penelitian.
IV.. RONA LINGKUNGAN
Rona lingkungan merupakan gambaran keadaan lingkungan dimana suatu kegiatan atau
proyek akan dilaksanakan dan di daerah sekitarnya. Rona lingkungan dapat terdiri dari rona
lingkungan alam dan buatan (pemukiman, pertanian dan sebagainya). Rona lingkungan dalam
kegiatan ini meliputi:
4.1. Asumsi proyek
a. Total Luas lahan yang dibutuhkan : 527 Ha
b. Total luasan DAS : 82,75 km2
c. Rentang umur : 50 tahun
d. Muka air normal : 132 Ha
e. Muka air minimum : 42,46 Ha
f. Lebar Puncak : 7,00 m
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
g. Panjang Bendungan : 110,85 m
h. Tinggi Bendungan : 22,50 m
i. Sawah yang dapat terairi : 1150 ha
j. Ukuran reservoir ditunjukkan pada Gambar 1.
4.2. Faktor Fisik, meliputi:
a. Kuantitas air permukaan, sekitar 2,86 liter/detik
b. Kualitas air permukaan, memiliki kekeruhan antara 145-150 NTU, suhu air sekitar
Normal
c. Ground water (air tanah), terdeteksi jauh dari lokasi
d. Tanah, memiliki tekstur liat berpasir pada kedalaman 2-3 meter terdapat endapan Mn
dan Fe yang dicirikan oleh warna abu-abu dan merah kekuningan
e. Geologi dan seismologi, tersusun atas gamping atau karts
f. Sedimen dan erosi, 1200 ton/km2/tahun
g. Iklim, menurut Oldeman tergolong kedalam iklim C2 dengan curah hujan rata-rata
sekitar 1357 mm/tahun
4.3. Faktor Ekologi, meliputi:
a. Perikanan, yang ada adalah mujaer, gabus dan sepat
b. Biologi perairan
c. Biologi darat
d. Kehutanan, terdapat beberapa jenis tanaman kehutanan terutama didominasi oleh pohon
Acacia, Pohon jati, pohon Mahoni dan pohon Sengon serta tanaman buah-buahan
seperti: durian, rambutan, mangga, nangka, sawo dan kenitu.
e. Ekologi resevoir relatif masih terjaga dan terpelihara dengan baik diperkirakan daerah
tangkapan airnya 15 000 m2
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
Gambar 1. Project Resevoir (Dam) Nipah DAS Klampis
4.4. Nilai yang digunakan masyarakat
a. Nilai yang digunakan masyarakat, masih relatif kecil karena lebih cenderung
dipergunakan untuk mandi, cuci dan air minum
b. Navigasi, tidak ada
c. Pengendalian banjir, tidak ada
d. Pengembangan pengelolaan mineral, tidak ada
7 m
22,5 m 50 m
Hutan
Hutan
Kapasitas simpan616 106 m3
Sungai
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
e. Jalan raya dan kereta api, relatif jauh dari kota namun dapat dijangkau oleh kendaraan
baik roda dua maupun roda empat
f. Tata guna tanah, lahan yang ada disekitarnya umumnya diusahakan sebagai pertanian
dan usaha batu bata
4.5. Nilai kualitas Kehidupan
a. Sosial - ekonomi, masyarakat setempat relatif masih dibawah rata-rata meskipun sudah
tidak ada lagi bangunan yang terbuat dari bambu, rumahnya minimal telah berlantai dan
atapnya menggunakan genteng
b. Pemukiman penduduk relatif berjauhan
c. Kesehatan masyarakat, cukup baik karena telah ada puskesmas
d. Nutrisi (gizi), masyarakat setempat relatif terjamin walaupun belum memenuhi kriteria
empat sehat lima sempurna tapi nasi dan lauk pauk dapat dipenuhi oleh mereka sendiri.
e. Rekreasi dan estetika, sebagai wilayah yang ada di pedesaan maka sesungguhnya secara
estetika sangat indah karena relatif masih asri
f. Arkeologi dan nilai sejarah
4.6. Bangunan Irigasi
a. Tanaman dan produksi makanan, sangat beragam dan bervariasi mulai dari tanaman
hutan hingga buah-buahan sedangkan untuk keperluan sehari-hari mereka cukup dengan
bercocok tanam di lahan mereka sendiri.
b. Kelembagaan, yang ada saat ini adalah kelompok tani dan kelompok keagamaan
c. Pembagian Irigasi
d. Drainase dan Salinitas
e. Aliran Kembali
f. Persediaan air relatif mencukupi
g. Agro Industri
h. Kimia pertanian
4.7. Bangunan Tenaga Air
a. Pasaran dari listrik
b. Alternatif dari tenaga panas
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
c. Pelistrikan desa
d. Jaringan Kawat Listrik
V. PENDUGAAN DAMPAK LINGKUNGAN
Dua layout proyek telah ditunjukkan dalam Gambar 1 berdasarkan asumsi-asumsi yang
telah dibuat. Dampak kegiatan proyek yang diindikasikan memiliki dampak potensial disajikan
dalam bentuk Matrik, pada Tabel 1. Selanjutnya hubungan diantara karakteristik dan dampak
potensialnya sesuai kondisi existing dinyatakan pula dalam matrik tersebut. Dampak yang
ditunjukkan dalam matrik meliputi: sebelum ada kegiatan (pra construction), saat konstruksi
(construction phase) dan saat konstruksi (operation phase) serta aktivitas di kemudian hari.
Berdasarkan kajian tersebut terdapat dua dampak yang perlu mendapat perhatian yaitu:
dampak positif dan negatif.
5.1. Prakiraan Dampak besar dan Penting
A. Dampak positif meliputi:
1. Berdampak menciptakan sumberdaya perikanan reservoir.
2. Berdampak pada naiknya regim permukaan aliran sungai, kegiatan ekonomi penggunaan
lahan pada dataran yang tergenangi (pertanian, produksi peternakan dan jaringan jalan).
3. Berdampak pada meningkatnya suplai air pada daerah perkotaan, industri dan masyarakat
pedesaan.
4. Berdampak pada berkembangnya perekonomian masyarakat di wilayah tersebut
(pariwisata dll)
5. Berdampak terhadap lingkungan dan social (secara spontan) baik terencana maupun tidak
pada proses migrasi ke dalam wilayah tersebut.
B. Dampak Negatif meliputi:
1. Secara Umum
a) Dengan konstruksi resevoir seperti telah ditunjukkan secara otomatis akan berdampak
terhadap lingkungan sekitarnya terutama adalah pada permasalahan sosial ekonomi
dimana masyarakat yang terkenan pembangunan sehingga mereka harus di pindahkan
tempat tinggalnya dan bukanlah hal yang mudah untuk melakukannya karena dibutuhkan
pendekatan yang komprehensif.
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
Tabel 1 Matrik Dampak Potensial dan Dampak Penting yang didiga muncul akibat kegiatan reservoirTahap Kegiatan
Komponen Kegiatan Dampak Potensial Dampak Penting Hipotetik
Isu Pokok (prioritas dampak penting Hipotetik)
Pra Konstruksi
Publikasi dan sosialisasi
Pengamatan lokasi Pengujian Hidrologi Pengamatan
Lingkungan Pengukuran dan
pemasangan patok Pembebasan tanah
dan bangunan Penetapan hak milik
lahan
Keresahan Penduduk
Keresahan Penduduk Persepsi Masyarakat
Konstruksi Transportasi alat-alat berat
Transportasi bahan bangunan
Mobilisasi Tenaga kerja
Pembersihan lahan, bangunan dan pengeprasan
Persiapan Tapak Penggalian dan
Penimbunan Pembuatan Barak
Pekerja Pembuangan limbah
padat Pelepasan air Bau Bahaya Bising Getaran Debu dan Partikel Pembelanjaan Lokal
Peningkatan kesempatan kerja dan usaha
Penurunan kualitas udara dan kebisingan
Pembuangan bahan padat
Fasiltas umum Perusakan bentang
alam Penurunan Flora
dan Fauna Penurunan
kesehatan masyarakat
Perubahan struktur dan budaya masyarakat
Peningkatan pendapatan penduduk
Penurunan kesehatan masyarakat
Pengurangan flora dan fauna
Penurunan Kualitas Bentang alam
Perubahan ekosistem darat dan air
Peningkatan pendapatan
Perubahan fasilitas umum
Pasca Konstruksi(operasional)
Pemanfaatan Pemeliharaan reservori Pemeliharaan jalan Belanja Lokal Bahaya Bising Limbah Tanaga Kerja
Peningkatan kecelakaan lalulintas
Peningkatan kecelakaan hanyut/tenggelam
Penurunan kulaitas udara
Peningkatan kebisingan
Peningkatan kegiatan ekonomi
Peningkatan pendapatan
Peningakatan kegiaan pertanian
Peningkatan kebisingan
Penurunan kualitas udara
Peningkatan limbah Peningkatan
Pendapatan penduduk Peningkatan PAD Peningkatan Fasiitas
Umum Perubahan budaya
masyarakat
Peningkatan jumlah penduduk
Peningkatan pendapatan penduduk
Peningkatan Tenaga kerja
Peningkatan PAD
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
Peningkatan PAD Peningkatan
mobilitas penduduk
Peningktan Fasilitas Umum
Aktivitas dikemudian hari yang mengikutinya
Industri Transportasi Migrasi Kebutuhan Energi Kepadatan penduduk
Penurunan Kualitas Udara
Peningkatan kebisingan
Penurunan kualitas air
Peningkatan Kepadatan penduduk
Peningkatan Fasilitas Umum
Penurunan Kualitas air dan Udara
Peningkatan kebisingan
Perubahan tata guna lahan
Peningkatan fasilitas Umum
Peningkatan pendapatan Penduduk
Peningkatan PAD Perubahan Budaya Mobilitas penduduk
Perubahan ekosistem Peningkatan
pendapatan Perubahan budaya Peningkatan penduduk Peningkatan Fasilitas
Umum
a) Berdampak terhadap urbanisasi yang merubah fluktuasi aliran sungai dan pengelolaan
resrvoir
b) Secara sosial, ekonomi dan ekologi dampak adanya penggenangan reservoir: hilangnya
lahan pertanian, kehutanan, lahan penggembalaan dan pemukiman penduduk, serta
satwaliar dan tempat tinggalnya.
c) Berdampak pada terjadinya kecelakaan karena hanyut dan air yang membawa penyakit
d) Berdampak terhadap satwa liar daerah dan perairan tersebut, rute migrasi berubah,
populasi berubah akibat perubahan ekologi dataran menjadi banjir.
e) Berdampak terhadap perubahan umur dam dan reservoir dengan perubahan existing yang
ada
f) Berdampak terhadap perubahan dua wilayah yang berdekatan, komunikasi, jalan dan
perbedaan penggunaan lahan.
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
2. Dampak Secara Khusus Akibat Kegiatan Pertanian
Selanjutnya secara lebih spesifik Gambar 2. menjabarkan bagaimana dampak
potensial lingkungan terhadap bendungan dan lingkungan disekitarnya. Dengan adanya
reservoir ada arus urbanissi dan migrasi mendekati wilayah, menyebabkan terjadinya
pertambahan penduduk dan kegiatan pertanian akan cenderung lebih aktif
konsekwensinya adalah:
a) Berdampak pada perluasan pertanian yang akan merusak hutan dan akan berakibat
pada kenaikan erosi dan pada gilirannya menaikkan sedimen selanjutnya berdampak
pada pengurangan umur reservoir dan turbiditas air sehingga hasil ikan rendah. Kasus
yang terjadi di DAS Citareum merupakan contoh komplek pengelolaan DAS dimana
penggundulan hutan, limbah dan permasalahan ekonomi, sosial serta budaya adalah
terkait didalamnya (Pikiran Rakyat Online, 13 Nopember 2011)
b) Berdampak pada intensifikasi pertanian dengan pemakaian pupuk (terutama jika
berlebih) adalah: residu pestisida yang beresiko pada kesehatan, sedangkan akibat
tercucinya pupuk yang masuk ke badan air menyebabkan kerusakan ekosistem
akuatik. Pemakaian pupuk di Indonesia cenderung berlebih. Menurut Las et al, 2006
Indonesia merupakan negara tertinggi penggunaan pupuknya yaitu mencapai kisaran:
100 – 800 kg/ha, 0 – 300 kg/ha dan 0 – 250 kg/ha masing-masing untuk N, P dan K.
c) Berdampak pada kenaikan limbah, karena meningkatnya penggunaan pupuk (unsur
hara) sehingga menyebabkan naiknya populasi gulma air yang menjadi penyebab:
tempat vektor sumber penyakit, gangguan pelayaran dan reduksi kapasitas waduk.
Selain itu juga gulma air menyerap hara dan mengurangi intersepsi cahaya sehingga
menurunkan produktifitas primer seperti ikan serta merusak nilai aestetika. Dampak
yang sama terjadi akibat meningkatnya fitoplankton karena memanfaatkan limbah
pupuk yang masuk ke reservoir. Berdasarkan hasil penelitian Las et al., 2006, bahwa
sekitar 85% air yang mengairi sawah di jawa mengandung nitrat rata-rata 5,40 ppm
20% lebih tinggi dari dari batas toleransinya yaitu 4,50 ppm. Selain itu pemakaian
pupuk berlebih dapat meningkatkan
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
d) Dampak yang sekarang menjadi isu utama dunia adalah terjadinya pemanasan global,
karena adanya Gas Rumah Kaca (GRK) yaitu disinyalir karena budidaya padi di
lahan sawah. Dengan perluasan pertanian disertai intensifikasi dan cara-cara budidaya
yang kurang benar mempercepat terbentuknya senyawa-senyawa GRK seperti: CH4,
NO2, N2O dan N2. Gas methan terjadi akibat proses pembenaman jerami atau bahan
organik yang ditambahkan ke dalam tanah dan digenangi, sehingga kondisinya
menjadi anaerob hal ini memacu bakteri anaerob untuk merombak BO tersebut
akibatnya terbentuklah gas methan. Kondisi optimum untuk proses methagenesis
menurut Yagi dan Minami (19990) adalah pada suhu sekitar 25 – 35 oC. Lebih jauh
dikemukakan bahwa pemanfaatan jerami 6 000 kg/ha yang digunakan sebagai
penambah pupuk mineral dapat meningkatkan gas methan sekitar 2 – 3 kali. Keadaan
lain yang menjadi penyumbang terjadinya pencemaran udara adalah pemakaian
pupuk N. Menurut Sarief (1992), pupuk N yang termanfaatkan oleh tanaman hanya
sekitar 35% lainnya hilang dalam dua bentuk: pertama, terlarut dan tercuci sehingga
terbawa oleh air tanah bebas atau badan air mencemari sumber air, sedang yang
kedua, hilang dalam bentuk gas-gas seperti dinitrogen (N2), dinitrogenmonoxcida
(N2O), nitrogenmonoxcida (NO) dan nitrogendioxcida (NO2). Seperti halnya gas
methan gas N2O ini terbentuk dalam keadaana anaerab. Menurut Moiser et al., (1966)
gas yang terbentuk selama periode pertumbuhan tanaman padi jauh lebih besar
dibanding dengan tanaman jagung yang hanya sekitar 2,95 kg/ha. Apabila gas CH4
berfungsi menghalang-halangi efek gelombang panjang yang dilepaskan oleh bumi,
tapi gas N2O justru merusak lapisan Ozon (O3) yang justru melindungi bumi dari
panas sinar UV (Tolbart et al., 1987 dalam Mengel, 1990).
3. Matrik Dampak
Berdasarkan matrik pada Tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa periode konstruksi isu
pokok adalah persepsi masyarakat artinya pemrakarsa harus meyakinkan kepada masyarakat
terhadap kegiatan yang akan dilakukan akan memberikan dampak positif besar karena akan
meberikan manfaat terhadap penduduk terutama dalam hal meningkatkan luas garapan pertanian.
Selain itu yang menjadi isu pokok dalam kegiatan mulai dari pra sampai kegiatan operasi adalah:
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
perubahan ekosistem, peningkatan pendapatan (masyarakat dan PAD), peningkatan jumlah
pendudk (migrasi dan urbanisasi), perubahan ekosistem (bentang lahan) perubahan budaya,
struktur komunitas dan fasiltas umum.
5.2. Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan
Sebagai tindak lanjut dari penentuan besar dan pentingnya dampak terutama akibat
kegiatan pertanian seperti telah ditunjukkan oleh Gambar 2 perlu kegiatan yang dikhususkan
untuk mengelola dampak yang bersifat negatif dan mengembangkan dampak yang bersifat
positif dalam suatu kegiatan yang dikenal dengan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Secara lebih rinci kegiatan tersebut ditunjukkan oleh Tabel 2 dan 3.
VI. IMPLIKASI KEBIJAKAN
1. Untuk menjaga kelestarian kawasan disekitar reservoir tata guna lahan harus dijaga
sebaik mungkin untuk menghindari dampak yang terjadi terhadap perairannya, a) untuk
tidak melakukan kegiatan bercocok tanam disekitar kawasan resevoir, b) menjaga
kelestarian hutan dengan dengan menanam pohon-pohon yang memiliki kemampuan
menangkap air namun memiliki nilai eknomis tinggi
2. Memberikan pemahaman dan pelatihan tentang bercocok tanam selaras alam dengan
menggunakan pupuk secara berimbang, memanfaatkan pupuk organik dengan
mengkomposkannya terlebih dahulu.
3. Penggunaan pestisida hendaknya dilakukan secara selektif dan sesuai anjuran
4. Memberikan pemahaman kepada masyarakat disekitar DAS secara partisipatif tentang
betapa pentingnya DAS dan lingkungan disekitarnya dalam menjaga reservoir
5. Perlu ada PERDA atau PERPU yang mengatur secara tegas batas-batas sampai sejauh
mana pola pertanian yang dilakukan masyarakat
6. Kerjasama antar wilayah atau antar daerah untuk menjaga kelestarian dan tata guan lahan
di sepanjang DAS mulai Hulu sampai Hilir
7. Sebagai bentuk kesinambungan dari pelaksanaan AMDAL perlu dilakukan pengelolaan
dan pemantauan, sehingga dapat dinilai sejauh mana keberhasilan dari AMDAL tersebut.
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
Das Klampis
Pertambahan Penduduk Pembangunan Non Pertanian
urbanisaiPerluasan Pertanian
Intensifikasi Pertanian Kenaikan Produksi
Limbah
Kerusakan Hutan
Residu Pestisida Pencucian PupukGRK
Resiko Kesehatan Kerusakan Ekosistem Aquatis
Kenaikan Fluktuasi Aliran Sungai
Kenaikan Erosi
Masalah Pengelolaan Waduk
Kenaikan kandungan sediman
Pemanasan Global
Kenaikan Kandungan Unsur hara
Kenaikan Populasi Gulma air
Kenaikan Populasi Fitoplankton
Kenaikan Penularan Penyakit Oleh Vektor
Gangguan Pelayaran
Penurunan Kapasitas Waduk
Penyerapan unsur hara dan Intersepsi
Kerusakan nilai estetika
Penurunan Produktifitas Primer
Penurunan hasil Ikan
Penurunan Potensi Wisata
Turbiditas Tinggi Pengurangan Umur waduk
Produktifitas Primer Rendah
Hasil Ikan Rendah
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
Gambar 2. Bagan Alir Dampak Potensial Lingkungan Terhadap Bendungan (pertambahan penduduk dan kegiatan Tani dalam DAS)
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
Tabel 2. Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan
No
Dampak Penting yang dikelola
Penyebab (sumber) dampak penting
Parameter yang dikelola
Tujuan Pengelolaan
Lokasi pengelolaan
Upaya Pengelolaan Lingkungan
Periode pengelolaan
Instansi
Pencegahan dan Penanggulangan dampak negatif
Pengembangan dampak positif
Pengawas
Pelaporan
1 Penyakit/keracunan
Residu pestisida
Logam berat
Mencegah penyakit degenerasi
Wilayah sekitar DAS dan petani
Memberikan pengertian pemakaian pestisida (selektif)
Setiap saat
Dinas pertanian, dinas pengairan
Dinas pertanian
2 Kerusakan ekosistem akuatik
Pencucian pupuk
Kadar N Mencegah pertumbuhan tanaman air
Waduk (reservoir)
Pemakaian pupuk berimbang, Budidaya Pert. Yang baik
Setiap saat
Dinas pertanian, dinas pengairan
Dinas Pertanian
3 Kenaikan penularan penyakit oleh vektor
Kenaikan gulma air
Residu Pupuk
Mencegah penyakit DBD, cacing dsb
Disekitar reservoir
Pemakaian pupuk berimbang, Budidaya Pert. Yang baik
Pemanfaatan Gulma untuk Kompos dan Ketrampilan
Setiap waktu
Dinas pertanian dan Dinas kesehatan
Dinas kesehatan
4 Reduksi kapasitas waduk
Kenaikan Gulma air
Residu Pupuk
Mencegah pendangkalan
Disekitar reservoir
Pemakaian pupuk berimbang, Budidaya Pert. Yang baik
Pemanfaatan Gulma untuk Kompos dan Ketrampilan
Setiap waktu
Dinas Pertanian dan Pengairan
Dinas Pengairan
5 Penurunan produktivitas primer
Kenaikan Populasi Fitoplankton dan gulma air
Residu Pupuk
Menghambat Populasi Fitoplankton dan gulma air
Reservoir Pemakaian pupuk berimbang, Budidaya Pert. Yang baik
Pemanfaatan Gulma untuk Kompos dan Ketrampilan
Setiap waktu
Dinas Pertanian dan Pengairan
Dinas pengairan
6 Kerusakan nilai estetika
Kenaikan Populasi Fitoplankton
Residu Pupuk
Menghambat pertumbuhan fitoplankton
Reservoir Pemakaian pupuk berimbang, Budidaya Pert. Yang baik
Pemanfaatan Gulma untuk Kompos dan Ketrampilan
Setiap waktu
Dinas Pertanian dan pengairan
Dinas Pengairan
7 Perubahan suhu lingkungan
Kenaikan GRK
Methan dan NO2
Pengolahan BO
Persawahan
Pengkomposan, pengeringan bergantian/bergilir
Setiap waktu
Dinas Pertanian
Dinas Pertanian
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
Tabel 3. Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan
No
Dampak Penting yang dipantau
Penyebab (sumber) dampak penting
Parameter yang dipantau
Tujuan pemantauan
Lokasi pemantauan
Metode Pemantauan Periode Pemantauan
Pelaksana
Pemantauan
Instansi
Pengumpulan Data
Analisa Data
Pengawas
Pelaporan
1 Penyakit/keracunan
Residu pestisida
Logam berat
Mengatahui perkembangan penyakit degenerasi
Wilayah sekitar DAS dan petani
Kandungan Logam berat dan masyarakat yang terpapar
Laboratorium Statistik Deskriptif
Kuratal Dinas kesehatan dan Pertanian
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
2 Kerusakan ekosistem akuatik
Pencucian pupuk
Kadar N
Mengetahui pertambahan pertumbuhan tanaman air
Waduk (reservoir)
Populasi biota air di reservoir
Laboratorium, Statistik
Kuartal Dinas pertanian, dinas pengairan
Dinas pengairan
Dinas pengairan
3 Kenaikan penularan penyakit oleh vektor
Kenaikan gulma air
Residu Pupuk
Mengetahui kemajuan penyakit DBD, cacing dsb
Disekitar reservoir
Jenis vektor, jenis penyakit dan populasi
laboratorium
Setap Bulan
Dinas Kesehatan dan Pertanian
Dinas pertanian dan Dinas kesehatan
Dinas kesehatan
4 Reduksi kapasitas waduk
Kenaikan Gulma air
Residu Pupuk
Mengathaui pendangkalan
Disekitar reservoir
Jenis Gulma
Laboratorium
Kuartal Dinas Pengairan dan Pertanian
Dinas Pertanian dan Pengairan
Dinas Pengairan
5 Penurunan produktivitas primer
Kenaikan Populasi Fitoplankton dan gulma air
Residu Pupuk
Mengetahui perkembangan Populasi Fitoplankton dan gulma air
Reservoir
Jenis dan Jumlah serta Populasi
Laboratorium
Kuartal Dinas Pengairan dan Pertanian
Dinas Pertanian dan Pengairan
Dinas pengairan
6 Kerusakan nilai estetika
Kenaikan Populasi Fitoplankton
Residu Pupuk
Mengetahui pertumbuhan fitoplankton
Reservoir
Idem laboratorium
Kuartal Dinas Pengairan
Dinas Pertanian dan pengairan
Dinas Pengairan
7 Perubahan suhu lingkungan
Kenaikan GRK
Methan dan NO2
Mengetahui jumlah GRK yang ada
Persawahan
Konsentrasi di sawah dan di udara
Laboratorium
Setiap Musim
Dinas Pertanian
Dinas Pertanian
Dinas Pertanian
Dampak Kegiatan Pembutan Reservoir Oleh Raden Faridz Universitas Trunojoyo Madura
2012
DAFTAR PUSTAKA
Las, I., D. Setyorini, dan D. Santoso. 2006. Kebutuhan pupuk nasional: Keragaan teknologi dan efisiensi. Makalah Seminar Pupuk untuk Perkebunan. Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta.
Manik, K. E. S. 2009. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penerbit Djambatan, Jakarta.
Soemarwoto, O. 1994. Analisis Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Pikiran Rakyat Online, Menteri PU Akui Kompleksitas Persoalan Citarum Minggu, 13 Nov, 2011 05:40:44 PM
Sarief, E. S. 1992. Tanah pertanian dan proses pencemaran lingkungan. Seminar masalah Energi dan Lingkungan, Surabaya, 24-25 Januari 1992.
SURYA Online Surabaya, Ditolak, Rencana Pengoperasian Waduk Nipah Madura Jumat, 12 Agustus 2011 | 09:17 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta Waduk Nipah Madura Segera Dioperasikan, Kamis, 10 Februari 2011
Waduk Nipah, www.dpuairjatim.com/index.php?option=com_content&view=article&id=46 (Diakses 13/11/2011)
Yagi, Y and K. Minami. 1989. Effects of mineral fertilizer and organic matter applications on the emission of methane from some Japanese paddy fields. Japanes Soil Sci. and Plant Nutr. Tokyo japan.
Yagi, K. and K. Minami, 1990. Emmission and produstion of methane from Japanese paddy fields. National Inst. Of Agro-Environmental Sci. Tsukuba, Japan.