dampak pemanfaatan bioteknologi
DESCRIPTION
dampak nyaTRANSCRIPT
-
5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi
1/7
Dampak Pemanfaatan Bio tekno log i
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga
pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular,
mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain,
bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam
proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk
menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan
reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi di masa lalu dibuktikan
antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,
produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negaramaju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi
-
5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi
2/7
semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan
sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel
induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yangmengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh
seperti sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa
genetika, kultur jaringan dan rekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan
sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan
tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.
Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan
hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke
laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau
laut dengan menggunakan bakteri jenis baru
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa
genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam
golongan.
PASCA 30 TAHUN PERKEMBANGAN BIOTEK
Cukup sudah kerusakan yang ditimbulkan rekayasa genetik. Semua mimpi akan
berubah menakutkan. Namun jika publik dan pengambil kebijakan diberitahu tentang
masalah dan bahaya yang sebenarnya, semua akan menjadi lebih baik. Tetapi
dalam pertemuan ilmiah rekayasa genetik (transgenik), sungguh tidak dapat
dipahami, apa yang sebenarnya terjadi di balik ilmu rekayasa genetik. Tidak hanya
buruk, tetapi juga memodifikasi masalah untuk menyesatkan publik dan pengambil
kebijakan sehingga berpihak pada kepentingan perusahaan bioteknologi.
Rekayasa genetik tanaman dan hewan mulai berkembang pertengahan 1970-an di
bawah bayang-bayang kepercayaan bahwa genom (keseluruhan materi genetikspesies) teratur dan tetap serta merupakan karakteristik organisme sebagai
komponen yang lengkap di dalam gennya. Tetapi ilmuwan genetik mendapat
temuan mengejutkan, ternyata genom bersifat dinamis dan berubah-ubah, bahwa
ekspresi dan struktur gen berubah terus-menerus menurut pengaruh lingkungan.
Pada tahun 1999, Dr. Mae Wan Ho mendirikan Institute of Science in Society (ISIS)
yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan, masyarakat, dan keberlanjutan serta
berusaha menyampaikan ilmu pengetahuan untuk kebaikan publik. Pada tahun 2003,
sejumlah ilmuwan di seluruh dunia bergabung dengan membentuk IndependentScience Panel dan menghasilkan laporan The Case for A GM-Free Sustainable
-
5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi
3/7
World, tentang tantangan, masalah dan bahaya tanaman rekayasa genetik setara
dengan kesuksesan dan manfaat pertanian berkelanjutan non-rekayasa genetik.
"Sekarang kami telah mengup-dated laporan ISP dengan dokumen berisi lebih dari
160 artikel lengkap dari Science in Society, tentang bahaya pengabaian, kecuranganilmiah, penggelapan pengaturan, dan pelanggaran hak petani," ungkap Dr Mae Wan
Ho dalam siaran pers ISIS, 28 Juni lalu.
Kajian ilmiah ISIS (GM Food Nightmare Unfolding in the Regulatory Sham) juga
menyampaikan tentang bagaimana pengambil kebijakan dan lembaga penasihat
seperti European Food Safety Authority telah mengabaikan prinsip kehati-hatian
(precautionary principle), menyalahgunakan ilmu, tidak mematuhi hukum, dan
membantu mempromosikan teknologi rekayasa genetik dengan fakta yang
berlawanan dengan keamanan pangan dan pakan rekayasa genetik.
Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically
Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya
terdokumentasikan dalam laporan ISP. Di antaranya:
1. Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun
sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan
kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.
2. Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida
tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 diAmerika Serikat.
3. Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi
pertanian Kerajaan Inggris.
4. Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman
rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.
5. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin,
sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya
permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi
100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal
dalam waktu setahun.
6. Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan
penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium.
7. Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio.
Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang
ditanam di seluruh dunia.
-
5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi
4/7
8. Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan
tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.
RESIKO KESEHATAN
Dr. Irina Ermakova menunjukkan bagaimana kedelai rekayasa genetik
menyebabkan tikus betina melahirkan bayi kerdil dan tidak normal dengan lebih dari
setengahnya meninggal dalam tiga minggu. Ratusan penduduk dan pemetik kapas
di India mengalami alergi. Ribuan domba mati setelah merumput di lahan yang
mengandung residu kapas Bt, begitu pun kambing dan sapi dilaporkan tahun ini.
Protein buncis berbahaya pindah ke kacang polong, ketika diuji coba pada tikus
menyebabkan radang paru-paru hebat dan secara umum menimbulkan sensitif
makanan.
Sejumlah penduduk di selatan Philipina jatuh sakit ketika lahan jagung sekitarnyaberbunga pada tahun 2003, lima meninggal dan sebagian masih sakit hingga
sekarang. Sejumlah sapi mati setelah makan jagung rekayasa genetik di Hesse,
Jerman dan beberapa lainnya dibunuh karena penyakit misterius. Arpad Pusztai dan
rekannya menemukan tomat rekayasa genetik dengan snowdrop lectin merusak
setiap sistem organ tikus muda. Jagung rekayasa genetik Mon 863 yang dinyatakan
aman seperti jagung non-rekayasa genetik oleh perusahaan dan diterima oleh EFSA,
tetapi ketika dianalisa oleh ilmuwan indipenden CriiGen, mereka menemukan tanda
keracunan pada liver dan ginjal.
Fakta mendorong kita untuk mempertimbangkan bahwa risiko GMO mungkin
melekat pada teknologinya, ilmuwan ISIS mengingatkan untuk sepuluh tahun ke
depan.
RESIKO POTENSIAL
1. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau
imunogenik untuk manusia dan hewan.
2. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan
bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yangdisebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
3. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin
diaktifkan oleh rekayasa genetik.
4. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal,
membuat tidak menghilangkan infeksi.
5. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab
penyakit.
-
5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi
5/7
6. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai
promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen
(materi dasar sel-sel kanker).
7. Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan
meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti
pada tanaman.
BIOTEK BIOFUEL HIJAU
Hati-hati dengan tanaman bioenergi rekayasa genetik untuk menghasilkan biofuel.
Biofuel bukan karbon netral. Mereka langsung berlomba dengan pakan ternak
seperti jagung, kedelai dan lain-lain, membuat harga makanan melambung. Mereka
juga berlomba mendapat lahan, menyebabkan petakan luas hutan hujan tropis rata
secara perlahan melepas karbondioksida ke atmosfir, mempercepat pemanasan
global.
George Bush telah menargetkan substitusi 20 persen biofuel untuk petrolium pada
2017. Uni Eropa (UE) mengatakan 10 persen energi transportasi harus berasal dari
biofuel pada 2020.
Berkembang pula tekanan untuk komersialisasi sejumlah spesies pohon rekayasa
genetik yang telah dimodifikasi dengan sejenis transgen, sehingga pohon rekayasa
genetik diusulkan untuk ditanam dengan asumsi yang salah bahwa tanaman
rekayasa genetik itu dapat mengimbangi emisi karbon, salah satu syarat dari Clean
Development Mechanism (CDM) dari Protokol Kyoto.
Industri Bioteknologi secara tidak langsung telah bersiap atas nama biofuel,
berharap publik menerima tanaman transgenik. Dalam hal ini, bioteknologi ini juga
mengharapkan tindakan pemerintah untuk menyampaikan bahwa keamanan bukan
masalah karena tanaman bioenergi rekayasa genetik tidak digunakan sebagai
makanan. Tetapi penanaman rekayasa genetik dan tanaman biofuel akan
memperburuk masalah dengan meningkatkan kontaminasi rekayasa genetik.
Fakta bahwa tanaman rekayasa genetik tidak aman nampak pula dari sistem
peradilan. Di antaranya putusan pengadilan terhadap Departemen Pertanian
Amerika Serikat (USDA) atas kegagalan pelaksanaan kajian dampak lingkungan dan
pengeluaran ijin ilegal. Putusan tentang GMO terhadap sebuah badan di negara
pengembang rekayasa genetik terbesar di dunia yang telah mempromosikan
rekayasa genetik secara agresif.
-
5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi
6/7
Tanggapan
Menurut saya dengan adanya bioteknologi membawa banyak pengaruh bagi
kehidupan manusia. Dengan adanya bioteknologi kita dapat menciptakan variasi
baru dengan mudah dan cepat. Akan tetapi bioteknologi dapat mebawa pengaruh
buruk juga. Diantaranya dapat mempunahkan suatu spesies dan lain-lain. Olhe
karena itu menurut saya bioteknologi sangar bermanfaat bagi manusia apabila tidak
dipakai secara berlebihan dan juga tidak melupakan cara tradisional yang pernag
digunakan dulu.
Daftar Pus taka
http://forumkimia.multiply.com/reviews/item/6
http://forumkimia.multiply.com/reviews/item/6http://forumkimia.multiply.com/reviews/item/6 -
5/28/2018 Dampak Pemanfaatan Bioteknologi
7/7
TUGAS BIOLOGI
Dampak Bioteknologi
Nama : Adinda Adia Putri
Kelas : XII IPA 5