dampak terapi dalam pemulihan kesehatan...

112
DAMPAK TERAPI RUQYAH SYAR’IYYAH DALAM PEMULIHAN KESEHATAN MENTAL PASIEN DI RUMAH RUQYAH INDONESIA CILILITAN JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Disusun Oleh: MILLATY HANIFA NIM:1111052000033 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2015 M

Upload: vandat

Post on 06-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

DAMPAK TERAPI RUQYAH SYAR’IYYAH DALAM

PEMULIHAN KESEHATAN MENTAL PASIEN DI RUMAH RUQYAH INDONESIA

CILILITAN JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam

(S.Kom.I)

Disusun Oleh:

MILLATY HANIFA

NIM:1111052000033

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2015 M

Page 2: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan
Page 3: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan
Page 4: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya yang saya ajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya, atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 07 Oktober 2015

Millaty Hanifa

Page 5: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

ii

ABSTRAK

Dampak Terapi Ruqyah Syar’iyyah Dalam Pemulihan Kesehatan Mental

Pasien Di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur

Millaty Hanifa, NIM: 1111052000033

Dalam kehidupan ini, manusia pasti mengalami masalah yang datang silih

berganti, bahkan terkadang masalah yang datang sampai tumpang tindih. Masalah

yang datang bertubi-tubi inilah yang dapat mengganggu kejiwaaan serta fisik

seseorang. Seiring dihadapkannya pada masalah-masalah yang pelik, tidak

menutup kemungkinan hal tersebut akan mengganggu kestabilan mental

seseorang sehingga diperlukannya pemulihan kesehatan mental. Salah satu

caranya adalah dengan terapi ruqyah syar’iyyah.

Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur adalah salah satu

lembaga yang melayani terapi ruqyah untuk pemulihan penyakit psikis maupun

fisik. Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan, melaksanakan terapi dengan metode

ruqyah ini karena metode ini tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Terapi

ruqyah ini disebut dengan ruqyah syar’iyyah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana proses terapi

ruqyah syar’iyyah yang ada di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur

serta dampak yang terjadi terhadap mental pasien. Jenis penelitian ini

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif.

Sedangkan dalam pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara dan

observasi yang diperoleh langsung dari sumber yang berkaitan dengan penelitian.

Dalam hal ini, informan terdiri dari dua orang terapis dan empat orang pasien

yang terindikasi mengalami gangguan mental.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam proses pelaksanaan

terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan terapi

ruqyah syar’iyyah. Karena pelaksanaannya sesuai dengan syari’at Islam yaitu

dengan menggunakan ayat-ayat al-Qur’an atau hadis dan menggunakan bahasa

Arab yang fasih. Adapun dampak yang terjadi setelah melakukan terapi ruqyah

syar’iyyah di Rumah Ruqyah Indonesia adalah berdampak positif. Berdasarkan

hasil observasi dan wawancara, pasien yang sebelumnya mengalami gelisah,

cemas, emosional, tidak mampu menyelesaikan masalah, kaku pada bagian tubuh

yang disebabkan terlalu banyak beban pikiran berangsur membaik.

Kata kunci: Ruqyah Syar’iyyah, Pemulihan Kesehatan Mental

Page 6: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

juga kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai kepada kita saat ini.

Skripsi yang berjudul “Dampak Terapi Ruqyah Syar’iyyah Dalam

Pemulihan Kesehatan Mental Di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta

Timur” ini disusun sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pada

Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Fakutas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan

skripsi ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Dr. Arief Subhan, M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, bersama Dr. Suparto, M.ed. Ph.D sebagai Wakil

Dekan Bidang Akademik, bersama Dr. Roudhonah, M.A sebagai

Wakil Dekan Administrasi Umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si sebagai

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

3. Ir. Noor Bekti Nugroho, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Bimbingan

dan Penyuluhan Islam.

Page 7: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

iv

4. H. Fauzun Jamal, Lc., M.A sebagai dosen pembimbing skripsi yang

dengan sabar, tulus, ikhlas membimbing penulis dan memberikan

arahan serta motivasi selama penulis menyusun skripsi ini.

5. Prof. Dr. Daud Effendi selaku dosen penasehat akademik yang

memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam penulisan

skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

khususnya dosen Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Terima

kasih atas semua ilmu yang telah diberikan, semoga ilmunya selalu

bermanfaat.

7. Ustadz Achmad Junaedi, Lc, MHi sebagai Pimpinan Rumah Ruqyah

Indonesia. Terima kasih telah membantu saya memberikan data dan

informasi dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kedua orang tua (Ahmad Muslih S.Pd.I dan Susilawati), terima kasih

atas pengorbanan, kasih sayang, perhatian, dukungan, serta doanya

yang terus mengalir tiada henti kepada penulis.

9. Sahabat seperjuangan penulis Shifa Amalia yang telah meluangkan

waktunya untuk menemani penulis wawancara ke Rumah Ruqyah

Indonesia Cililitan Jakarta Timur. Wirda, Tiara Izzati, Iis Nadia Alim,

dan Roisatunnisa terima kasih atas perhatian dan dukungannya kepada

penulis. Kenangan bersama yang telah kita ukir kurang lebih empat

tahun akan selalu penulis kenang. Semoga persahabatan kita tak akan

Page 8: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

v

lekang termakan zaman dan kita semua menjadi orang yang

bermanfaat.

10. Teman-teman BPI 2011, kenangan selama 4 tahun silam tidak akan

penulis lupakan.

Terakhir kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang telah ikut berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Dengan tidak

mengurangi rasa hormat kepada Anda semua, penulis mengucapkan banyak

terima kasih. Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik kepada kita semua.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada umumnya, dan mahasiswa Bimbingan dan

Penyuluhan Islam pada khususnya.

Ciputat, 07 Oktober 2015

Penulis

Millaty Hanifa

Page 9: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 8

D. Tinjauan Pustaka ............................................................... 9

E. Sistematika Penulisan ........................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 13

A. Dampak ............................................................................. 13

B. Ruqyah Syar’iyyah ............................................................ 14

1. Pengertian Ruqyah Syar’iyyah ................................... 14

2. Dasar-dasar Terapi Ruqyah ........................................ 17

3. Syarat-syarat Ruqyah Syar’iyyah ............................... 19

C. Kesehatan Mental .............................................................. 20

1. Pengertian Kesehatan Mental ..................................... 20

2. Ciri-ciri Mental Yang Sehat Dan Tidak Sehat ........... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 32 A. Pendekatan Penelitian ........................................................ 32

B. Jenis Penelitian .................................................................. 32

C. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ............................ 34

1. Observasi .................................................................... 34

2. Wawancara ................................................................. 35

3. Dokumentasi ............................................................... 36

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 37

E. Subjek dan Objek Penelitian ............................................. 37

F. Teknik Analisis Data ......................................................... 37

G. Teknik Penulisan ............................................................... 38

H. Sumber Data ...................................................................... 39

BAB IV PROFIL LEMBAGA DAN ANALISIS DATA ...................... 40

A. Gambaran Umum Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

Jakarta Timur ..................................................................... 40

1. Sejarah dan Perkembangan ........................................ 40

2. Visi dan Misi .............................................................. 41

3. Pelayanan ................................................................... 41

4. Struktur Pengurus ....................................................... 43

5. Prosedur Penanganan Pasien ...................................... 44

6. Mekanisme Pelaksanaan Terapi Ruqyah .................... 45

7. Sarana dan Prasarana .................................................. 46

Page 10: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

vii

8. Pengalaman Rumah Ruqyah Indonesia ...................... 47

B. Temuan dan Analisis Data ................................................ 48

1. Karakteristik Informan ............................................... 58

2. Intensitas Kunjungan .................................................. 52

3. Latar Belakang Penyakit ............................................ 54

C. Proses Pelaksanaan Terapi Ruqyah di Rumah

Ruqyah Indonesia ............................................................... 56

D. Analisis Dampak Terapi Ruqyah Syar’iyyah dalam

Pemulihan Kesehatan Mental Pasien ................................. 61

BAB V PENUTUP .................................................................................. 65

A. Kesimpulan ........................................................................ 65

B. Saran .................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 67

LAMPIRAN

Page 11: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya manusia menghendaki hidup dan kehidupan yang tentram

dan bahagia, walaupun tidak selamanya kemauan dan keinginan tersebut dapat

tercapai. Karena dalam kehidupan ini, manusia tidak ada hentinya mengalami

suatu masalah yang datang silih berganti. Bahkan masalah tersebut terkadang

sampai tumpang tindih, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Menurut Sahilun,

permasalahan yang datang bertubi-tubi ini bisa mengganggu kejiwaan dan

badaniah seseorang. Tidak jarang orang yang menderita sakit badaniah lebih

disebabkan karena faktor-faktor kejiwaan yang lebih dikenal dengan

psychosomatic. Secara medis, sebetulnya orang itu tidak sakit, tapi kenyataannya

menderita sakit.1 Seperti semakin kurus, sukar tidur, kadang-kadang berperilaku

aneh, gelisah, dan lain-lain.

Menurut Zakiah Daradjat, perasaan resah-gelisah, risau dan kelabu sering

menyerang manusia. Kadang bercampur dengan rasa takut dan cemas, sehingga

manusia tidak mampu menghadapi serta mengatasinya, terasa dirinya ditimbun

oleh tumpukan kesulitan. Keadaan yang demikian akan mempengaruhi kesehatan

jasmaninya, bahkan mungkin menyerang kesehatan rohaninya (jiwanya), lebih

jauh, juga dapat mengganggu hubungan sosialnya.2

1Sahilun A dan Nasir, M.Pd. Problematika Kehidupan dan Pemecahannya: Suatu

Pendekatan Psyeo-Religious, (Jakarta: Kalam Mulia, 2003), h. 25. 2Zakiah Daradjat, Doa Menunjang Semangat Hidup, (Jakarta: Ruhama, 1996), cet. Ke-6,

h.20.

Page 12: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

2

Kegoncangan batin yang diperkirakan akan melanda umat manusia ini

barangkali akan mempengaruhi kehidupan psikologis manusia. Kehidupan

manusia yang semakin kompleks menuntut adanya pencerahan spiritual. Pada

kondisi ini, manusia akan mencari penentram batin, antara lain agama. Hal ini

pula barangkali yang menyebabkan munculnya ramalan fotorolog bahwa di era

globalisasi agama akan mempengaruhi jiwa manusia.3

Seringnya manusia dihadapkan pada persoalan-persoalan pelik dalam

kehidupan ini, tidak menutup kemungkinan akan mengganggu kestabilan jiwa

manusia itu sendiri. Sehingga diperlukan kekuatan yang besar agar manusia

sanggup menghadapi hambatan dan rintangan tersebut. Kekuatan ini hanya bisa

diperoleh di dalam aqidah dan keimanan pada Allah.4

Kesehatan mental yang terganggu berpengaruh buruk terhadap

kesejahteraan dan kebahagiaan. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh gangguan

atau penyakit mental tersebut antara lain dapat dilihat dari perasaan, pikiran,

tingkah laku dan kesehatan badan. Dan dari segi perasaan, gejalanya antara lain

menunjukkan rasa gelisah, iri, dengki, sedih, kecewa, putus asa, bimbang dan rasa

marah. Dari segi pikiran dan kecerdasan, gejalanya antara lain lupa dan tidak

mampu mengkonsentrasikan pikiran dan suatu pekerjaan karena kemampuan

berfikir menurun. Dari segi tingkah laku sering menunjukkan tingkah laku yang

tidak terpuji, seperti suka menganggu lingkungan, mengambil milik orang lain,

menyakiti dan memfitnah. Apalagi keadaan buruk ini berlarut-larut dan tidak

mendapatkan penyembuhan, besar kemungkinan penderita akan mengalami

3Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), h. 197.

4Yusuf Qardhawi, Merasakan Kehadiran Tuhan. Terjemah Jaziratul Islamiyah,

(Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000), Cet. ke-3, 2000, h. 27.

Page 13: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

3

psikosomatik atau penyakit jasmani yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan,

seperti hipertensi (darah tinggi), lumpuh, gangguan pencernaan dan lemah syaraf.5

Karakteristik kualitas hidup seseorang merupakan bagian dari kesehatan

mental. Untuk mencapai kualitas hidup yang baik, tidak mungkin apabila

seseorang mengabaikan kesehatan mentalnya. Sebaliknya, kualitas hidup

seseorang dapat dikatakan meningkat apabila terjadi peningkatan pada kesehatan

mentalnya. Prinsip ini menegaskan bahwa kualitas hidup seseorang ditunjukkan

oleh kesehatan mentalnya.6

Manusia yang sehat secara psikis akan menyadari bahwa dirinya menjadi

bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya, dan harus terus menerus

berkomunikasi dengan dunia luar agar dia bisa menjadi manusia yang normal.7

Oleh karena itu, mewujudkan mental yang sehat adalah sebuah keharusan agar

bisa menjadi manusia yang normal dan dapat meningkatkan kualitas hidup.

Terwujudnya kesehatan mental yaitu dengan adanya keserasian yang

sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan terciptanya penyesuaian diri

antara manusia dengan diri dan lingkungannya, berlandaskan keimanan dan

ketaqwaan serta bertujuan untuk mencapai hidup yang bermakna dan bahagia di

dunia dan akhirat.8

Menurut Muhammad Mahmud Abd al-Qadir, seorang ulama dan ahli

biokimia, ada hubungannya antara kejiwaan dan agama dalam kaitannya dengan

5A.F. Jaelani, Penyucian Jiwa dan Kesehatan Mental, (Jakarta: CV. Gunung Agung,

1993), h. 33. 6Mulyono Notosoedirjo dan Latipun, Kesehatan Mental (Konsep dan Penerapan),

(Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2002), h. 27. 7Ibid.,h. 27.

8Jalaluddin dan Dr. Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Kalam Mulia,

1993), h. 77.

Page 14: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

4

antara hubungan agama sebagai keyakinan dan kesehatan jiwa. Agama dapat

memberi dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia, termasuk dalam

kesehatan. Ini terletak pada sikap penyerahan diri seseorang terhadap suatu

kekuasaan yang Maha Tinggi. Sikap pasrah ini memberikan sikap optimis pada

diri seseorang sehingga muncul perasaan positif.9

Orang pertama yang mengemukakan pentingnya terapi keagamaan atau

keimanan adalah William James, seorang filosof dan ahli jiwa dari Amerika

Serikat. Ia mengatakan bahwa:

“Gelombang lautan yang menggelora sama sekali tidak membuat keruh

ketenangan relung yang dalam dan membuat resah, demikian hanya

individu yang keimanannya mendalam, ketenangan tidak akan terkeruhkan

oleh gejolak seperti rel yang sementara sifatnya. Sebab inividu yang

religius akan terlindungi dari keresahan dan selalu terjaga

keseimbangannya serta selalu siap untuk menghadapi segala petaka yang

terjadi.”10

Jadi, tidak diragukan lagi terapi terbaik bagi kesehatan adalah keimanan

kepada Tuhan, sebab individu yang benar-benar religius akan selalu siap

menghadapi apapun yang akan terjadi.

A g a m a s e j a k d a h u l u d e n g a n

k e t e n t u a n d a n h u k u m n y a t e l a h d a p a t

m e m b e n d u n g t e r j a d i n y a g a n g g u a n

k e j i w a a n , y a i t u d e n g a n d i l a h i r k a n n y a

s e g a l a k e m u n g k i n a n - k e m u n g k i n a n

s i k a p , p e r a s a a n d a n p e r i l a k u y a n g

m e m b a w a p a d a k e g e l i s a h a n , j i k a t e r j a d i

9Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003) Cet. ke 7, h. 152.

10M. Utsman Najati, al-Quran wa al-Nafs, Penerjemah Rof’i Usmani (Bandung: Pustaka,

1997), h. 283.

Page 15: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

5

k e s a l a h a n y a n g p a d a a k h i r n y a

m e m b a w a p e n y e s a l a n p a d a o r a n g y a n g

b e r s a n g k u t a n , m a k a a g a m a a k a n

m e m b e r i j a l a n u n t u k m e n g e m b a l i k a n

k e t e n a n g a n b a t i n i a h d e n g a n m e m i n t a

a m p u n a n k e p a d a T u h a n .11

Sesungguhnya banyak penyakit di dunia ini yang dialami oleh manusia,

serta berbagai macam pula faktor penyebabnya. Namun semua itu ternyata dapat

disembuhkan melalui terapi iman yaitu dengan bersuci dan berzikir (shalat), serta

menerapkan tuntunan Allah dalam kehidupan sehari-hari.12

Jika manusia mau

mendalami al-Quran bisa menjadi obat ataupun pencegah penyakit. Ibadah dalam

agama Islam banyak yang berkaitan dengan keadaan tubuh, sebagaimana Allah

berfirman:

Artinya: “Dan kami turunkan dari alquran suatu yang jadi penawar dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah

menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Q.S Al-

Israa: 82)

11

Zakiah Daradjat, Peranan Agama dan Kesehatan Mental, (Jakarta: CV. Masagung,

1994), h. 7. 12

Syekh Muhammad as-Shayim, Kisah-kisah Nyata Raja Jin, Penerjemah Bahrun Abu

Bakar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002), h. 5.

Page 16: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

6

Ayat tersebut menegaskan bahwa semua kandungan al-Quran merupakan

obat. Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyebutkan adanya dua pendapat ulama

tentang penyakit yang bisa disembuhkan oleh al-Quran. Pendapat pertama bahwa

al-Quran itu menyembuhkan hati dari penyakit kebodohan dan keraguan.

Pendapat kedua menyembuhkan penyakit-penyakit jasmani dengan cara ruqyah,

taawudz dan sejenisnya.13

Masih ada dalam masyarakat yang mempunyai persepsi yang kurang benar

tentang ruqyah. Mereka beranggapan bahwa ruqyah hanya digunakan untuk

mengusir jin saja. Kesalahan persepsi tersebut boleh jadi karena sering diadakan

ruqyah massal untuk mengusir jin yang ada dalam diri manusia. Jarang para

peruqyah menjelaskan lebih luas penggunaan metode ruqyah tersebut untuk

penyembuhan fisik dan psikis.

Ruqyah syar’iyyah dalam prakteknya dapat dimaknai secara operasional

adalah suatu upaya penyembuhan yang dilakukan seorang muslim dengan

memohon kepada Allah akan kesembuhan baik untuk dirinya sendiri atau orang

lain dengan cara membaca ayat-ayat al-Quran yang shahih yang diajarkan oleh

Rasulullah SAW. Pengertian ini sejalan dengan firman Allah SWT:

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu dari Rabbmu dan

penyembuh (penawar) dari penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada

13

Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad Al Anshari Al Qurthubi, Al Jami’ Li Ahkam Al

Qur’an. (Kairo: T.pn., 1940) juz 10, h. 316.

Page 17: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

7

dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Yunus:

57)

Begitu juga dalam hadits Nabi SAW:

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan menurunkan pula

obatnya” (HR Bukhori: 5678)14

Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur merupakan suatu

lembaga yang melayani terapi ruqyah yang tidak hanya untuk para penderita

gangguan jin saja. Terapi dengan metode ruqyah yaitu terapi yang digunakan

untuk menyembuhkan penyakit, baik yang diduga terkena gangguan jin ataupun

sejenisnya. Pada zaman dahulu di negeri Arab, terapi ruqyah ini sangat populer

yang dipakai sebagai pengobatan alternatif dalam mengobati suatu penyakit.

Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur menerapkan terapi

dengan metode ruqyah ini karena metode yang diterapkan tidak bertentangan

dengan syari’at Islam dan juga merujuk pada petunjuk Rasulullah SAW. Oleh

karena itu, terapi ruqyah tersebut dinamakan ruqyah syar’iyyah. Metode

pengobatan alternatif terapi ruqyah dengan pendekatan syar’iyyah merupakan

pengobatan yang begitu besar manfaatnya dalam mengobati segala macam

penyakit. Metode pengobatan terapi ruqyah pada era sekarang terus

dikembangkan tidak hanya terfokus pada pengobatan untuk gangguan jin, akan

tetapi dikembangkan untuk mengobati gangguan-gangguan psikologis yang

lainnya. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

14

Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, Mukhtasor Ad-Da’wa, Terapi Penyakit Rohani. Terjemah

Salafudin Abu Sayyid (Solo: Arafah, 2005), Cet. ke-1, h. 14.

Page 18: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

8

Jakarta Timur. Oleh karena itu, pengobatan dengan terapi ruqyah ini penulis rasa

sangat menarik untuk diteliti hubungannya dengan kesehatan mental.

Berdasarkan latar belakang dan pokok pemikiran di atas, maka penulis

ingin melakukan penelitian secara mendalam dan sekaligus menjadikan

pembahasan skripsi dengan judul “DAMPAK TERAPI RUQYAH SYAR’IYYAH

DALAM PEMULIHAN KESEHATAN MENTAL PASIEN DI RUMAH

RUQYAH INDONESIA CILILITAN JAKARTA TIMUR”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur ini memiliki

berbagai macam layanan seperti ruqyah syar’iyyah, bekam/hijamah,

konsultasi masalah keluarga dan agama, iridiologi, acupressure, obat-obatan

herbal serta ceramah dan pelatihan ruqyah/bekam, maka penulis membatasi

hanya pada pelayanan terapi ruqyah syar’iyyah. Penelitian ini hanya

membatasi pada dampak dari terapi ruqyah dalam pemulihan kesehatan

mental pasien di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur.

2. Perumusan Masalah

Berkaitan dengan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana proses pelaksanaan terapi ruqyah syar’iyyah di Rumah

Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur.

b. Apa dampak yang terjadi pada mental pasien setelah melakukan terapi

ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur.

Page 19: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Sesuai dengan masalah yang dirumuskan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan menganalisa proses pelaksanaan terapi ruqyah

syar’iyyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur.

b. Untuk mengetahui dan menganalisa dampak yang terjadi pada mental

pasien setelah melakukan terapi ruqyah syar’iyyah di Rumah Ruqyah

Indonesia Cililitan Jakarta Timur.

2. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Secara akademis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan mahasiswa

Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada khususnya dan mahasiswa

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi mengenai terapi ruqyah

dan dampaknya bagi kesehatan mental. Penelitian ini juga diharapkan

dapat memberikan pengaruh positif terhadap terapi Islam khususnya

terapi ruqyah yang selama ini dianggap hanya untuk mengusir jin saja.

b. Secara praktis

1) Dapat memberikan wawasan baru tentang adanya dampak terapi

ruqyah terhadap kesehatan mental.

Page 20: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

10

2) Sebagai bahan evaluasi untuk Rumah Terapi Ruqyah Indonesia

dalam proses pelaksanaan terapi ruqyah.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, sebelumnya penulis menelaah skripsi-skripsi

terdahulu yang mempunyai masalah hampir sama dan berhubungan dengan

masalah yang diteliti penulis. Adapun skripsi yang berhubungan dengan masalah

yang penulis teliti adalah:

a. Arief, NIM: 102052025633, jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2006, dengan judul “Pelaksanaan Bimbingan Islam Melalui

Terapi Ruqyah di Pesantren Yatama Depok”. Dalam penelitian ini

menjelaskan tentang korelasi bimbingan Islam dengan terapi ruqyah di

Pesantren Yatama Depok. Sedangkan penelitian yang penulis teliti

menjelaskan tentang dampak terapi ruqyah syar’iyyah dalam pemulihan

kesehatan mental pasien.

b. Ana Noviana, NIM: 106052001949, jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2010, dengan judul “Pelaksanaan Terapi

Ruqyah Syar’iyyah Bagi Penderita Gangguan Emosi di Bengkel Rohani

Ciputat”. Dalam penelitian ini membahas tentang proses pelaksanaan

terapi ruqyah syar’iyyah dalam menangani pasien yang menderita

Page 21: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

11

gangguan emosi di Bengkel Rohani. Berbeda dengan yang penulis teliti,

penelitian penulis memfokuskan pada kesehatan mental.

c. Aan Anwarudin, NIM: 100070020095, jurusan Psikologi, Fakultas

Psiko,ogi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2009, dengan judul

“Terapi Ruqyah dalam Konteks Individu yang Mengalami Kesurupan

(Studi Kasus pada Pasien Bengkel Rohani)”. Dalam penelitian ini

menjelaskan metode ruqyah yang dilaksanakan di Bengkel Rohani

Ciputat. Subjek dalam penelitian ini yaitu individu yang mengalami

kesurupan. Sedangkan penelitian yang penulis teliti subjek penelitiannya

adalah kesehatan mental pasien.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan skripsi ini, penulis

membuat sistematika berdasarkan hubungan dan kesamaan yang ada. Skripsi

ini terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN

Yang berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Mengemukakan tentang dampak, ruqyah syar’iyyah, pengertian

ruqyah, jenis-jenis ruqyah, dan syarat-syarat ruqyah dan peruqyah.

Selain itu juga mengemukakan tentang kesehatan mental,

Page 22: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

12

pengertian kesehatan mental dan ciri-ciri mental yang sehat dan

yang tidak sehat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang pendekatan penelitian, jenis

penelitian, instrument dan cara pengumpulan data, waktu dan

tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik analisis data,

dan sumber data.

BAB IV PROFIL DAN ANALISIS DATA

Bab ini menjelaskan tentang gambaran profil Rumah Ruqyah

Indonesia, sejarah singkat, visi dan misi, struktur kepengurusan,

pengalaman, dan kegiatan-kegiatan yang ada di Rumah Ruqyah

Indonesia. Analisis proses terapi ruqyah syar’iyyah yang dilakukan

di Rumah Ruqyah Indonesia. Analisis dampak terapi ruqyah

syar’iyyah dalam pemulihan kesehatan mental pasien. Analisis

hasil wawancara.

BAB V PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran.

Page 23: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dampak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dampak adalah “pengaruh kuat

yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif)”.1 Secara sederhana,

dampak juga bisa diartikan sebagai “pengaruh atau akibat”. Pengaruh adalah suatu

keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa

yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. Dampak juga bisa merupakan

proses lanjutan dari sebuah pelaksanaan.

Dari penjelasan di atas, maka dampak dapat terbagi ke dalam dua

pengertian, yaitu:

1. Dampak positif

Dampak positif yaitu pengaruh kuat yang mendatangkan akibat yang

positif. Positif adalah keadaan jiwa seseorang yang dipertahankan melalui

usaha-usaha yang sadar bila sesuatu terjadi pada dirinya agar tidak

membelokkan fokus mental seseorang pada yang negatif.

2. Dampak negatif

Dampak negatif adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat negatif.2

Negatif adalah pengaruh buruk yang lebih besar daripada pengaruh positifnya.

Terapi ruqyah syar‟iyyah merupakan salah satu layanan yang diberikan

kepada pasien oleh Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur. Dengan

1Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi

ke-3 (Jakarta: Balai Pustaka, 2007) h. 234. 2Ibid., h. 234.

Page 24: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

14

adanya layanan terapi ruqyah ini diharapkan dapat memberikan dampak yang

positif terhadap pasien terutama dalam pembinaan mentalnya.

B. Ruqyah Syar’iyyah

1. Pengertian Ruqyah Syar’iyyah

Ruqyah adalah pengobatan dengan cara membaca al-Quran dan doa-doa

ma‟suraat (yang diambil dari al-Quran dan hadis).3 Ruqyah adalah pembacaan

beberapa kalimat untuk seseorang dengan harapan atas kesembuhan atau

kesengsaraannya. Ruqyah bisa berupa kumpulan ayat-ayat al-Quran, dzikir atau

doa para Nabi yang dibacakan oleh seseorang untuk dirinya sendiri ataupun orang

lain selain dirinya.4

Makna ruqyah secara terminologi menurut Saad Muhammad Shadiq

dalam “Shira‟bainal haq wal bathil” sebagaimana yang dikutip oleh Kholilul

Rohim bahwa “Ruqyah pada hakekatnya adalah berdoa dan tawassul untuk

memohon kepada Allah kesembuhan bagi orang yang sakit dan hilangnya

gangguan dari badannya.” Ruqyah menurut para ulama adalah suatu bacaan dan

doa yang dibacakan dan ditiupkan untuk mencari kesembuhan.5

Menurut I b n u T i n , ruqyah a d a l a h k a l i m a t

p e r l i n d u n g a n a t a u a s m a A l l a h y a n g

m e r u p a k a n o b a t r o h a n i a h . K a l a u

d i u c a p k a n m e l a l u i l i s a n o r a n g s a l e h ,

n i s c a y a a k a n m e n d a t a n g k a n k e s e m b u h a n

3Said Abdul Azhim, Bebas Penyakit dengan Ruqyah, (Depok: Qultum Media Cetakan I,

2006), h. 169. 4M. Izzudin Taufiq, Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam, (Jakarta: Gema

Insani Press Cetakan I, 2006), h. 397. 5Ibid., h. 44.

Page 25: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

15

d e n g a n i z i n A l l a h . S e d a n g k a n m e n u r u t

I b n u M a s ’ u d ruqyah a d a l a h t i n d a k a n

m e m b a c a m a n t e r a - m a n t e r a , d a n t i n d a k a n

t e r s e b u t d i p e r b o l e h k a n a p a b i l a t i d a k

m e m i l i k i j e j a k s y i r i k . 6

Pengertian ruqyah dilihat dari sudut kebahasaan adalah jampi atau mantra.

Sedangkan, istilah ini sering diartikan sebagai segala macam bacaan atau doa

yang dilafalkan adalah ayat-ayat al-Quran atau bersumber dari ajaran Rasulullah,

ruqyah semacam ini disebut ruqyah syar‟iyyah. Sebaliknya jika mantra yang

dibaca selain dari keduanya (al-Quran dan doa dari Rasulullah) disebut ruqyah

syirkiyyah, yakni yang dilarang oleh syariat karena mengandung unsur-unsur

penyekutuan terhadap Allah SWT.7

Ruqyah secara umum terbagi menjadi dua macam, pertama ruqyah

syar‟iyyah yang diperbolehkan oleh syariah Islam yaitu terapi ruqyah yang seperti

diajarkan oleh Rasulullah SAW. Kedua, ruqyah syirkiyyah yang tidak

diperbolehkan oleh syariah Islam. Yaitu ruqyah yang dilakukan dengan

menggunakan bahasa yang tidak dipahami maknanya, atau ruqyah yang

mengandung unsur kesyirikan.8

Ruqyah syar‟iyyah termasuk salah satu dari terapi Islam. Terapi adalah

melakukan sesuatu secara teratur, terprogram dengan baik dan berulang-ulang

6Majdi Muhammad Asy-Syahawi, Menjelajah Alam Jin dan Cara Mengatasi

Gangguannya berdasarkan Syariat Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), h. 178 7Kholilul Rohim, Terapi Juz Amma: Ragam Manfaat Surah-surah Pendek juz ke-30 untuk

Kesehatan dan Keselamatan Hidup Dunia-Akhirat, (Jakarta: PT Mizan Publika Cetakan I, 2008),

h. 44. 8Hanis Syam, dkk., Ruqyah dan Doa: Terapi Gangguan Jin dan Sihir sesuai Syariat

Islam, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,2006), h. 28.

Page 26: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

16

untuk tujuan memperbaiki diri agar menjadi lebih sehat dan memperoleh

kehidupan yang lebih baik.9 Terapi Islam mempunyai beberapa fungsi,

sebagaimana yang dirumuskan oleh Hamdani Bakran antara lain:

a. Fungsi pencegahan (prevention), dengan mempelajari, memahami dan

mengaplikasikan ilmu (agama Islam) maka akan dapat menimbulkan

potensi preventif sebagaimana telah diberikan Allah kepada hambanya

yang dikehendaki-Nya.

b. Fungsi penyembuhan dan perawatan (treatment). Terapi Islam (dzikir,

shalat, doa, membaca shalawat Nabi) akan membantu seseorang

melakukan pengobatan penyakit khususya terhadap gangguan mental,

spiritual dan kejiwaan.

c. Fungsi pensucian atau pembersihan. Terapi Islam melakukan

pensucian diri dari bekas-bekas dosa dengan pensucian najis,

pensucian dari yang kotor (mandi), pensucian yang bersih (wudhu),

pensucian yang suci atau fitri (shalat taubat), dan pensucian yang

Maha suci (Dzikrullah mentauhidkan Allah).10

Mungkin terlintas di dalam benak bahwa ruqyah dikhususkan untuk

pengobatan penyakit yang ditimbulkan oleh „ain, sihir, atau kerasukan jin, serta

tidak mempunyai efek penyembuhan penyakit jasmani, rohani ataupun hati.

Pandangan semacam ini tidak benar dan merupakan kesalahan persepsi tentang

ruqyah yang harus diluruskan, agar dapat mengambil manfaat dari ruqyah dalam

9Lukman Hakim, Terapi Qurani untuk Kesembuhan dan Rizki yang tak Terduga (Jakarta:

Link Consulting, 2012), h. 13. 10

M. Hamdani Bakran Adz-Dzaki, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta: Fajar

Pustaka Baru, 2002), h.270-271.

Page 27: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

17

mengobati semua penyakit yang menimpa kita, baik penyakit secara maknawi

ataupun penyakit yang terindera.

Agar penggunaan ruqyah tidak melenceng dari tuntunan agama, maka para

ulama menetapkan tiga syarat sahnya ruqyah. Tentang hal ini, Ibnu Hajar berkata,

“Para ulama telah berkonsensus tentang bolehnya ruqyah jika telah memenuhi

syarat berikut:

a. Menggunakan kalam Allah (ayat-ayat al-Quran), asmaul husna, dan

sifat-sifat-Nya.

b. Menggunakan bahasa Arab.

c. Diyakini bahwa ruqyah tidak memberikan pengaruh dengan

sendirinya, tapi justru dengan ketentuan Allah.11

2. Dasar-dasar Terapi Ruqyah Syar’iyyah

Dasar-dasar terapi ruqyah terdapat di dalam al-Quran maupun as-Sunnah.

Dasar-dasar tersebut antara lain12

:

a. Di dalam surat Al-Israa’ ayat 82, Allah berfirman:

Artinya: “Dan kami turunkan dari al-Quran suatu yang jadi penawar

dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah

menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian.”(QS. Al-

Israa: 82)

11

Yusuf Al-Qardhawi, “Mauqif al-Islam” dalam Khoirul Amru Harahap dan Reza Pahlevi

Dalimunthe, Dahsyatnya Doa dan Zikir, (Jakarta: Qultum Media, 2008), h. 155. 12

M. Darojat Ariyanto, Terapi Ruqyah Terhadap Penyakit Fisik, (Yogyakarta: SUHUF,

2007), h.49.

Page 28: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

18

b. Di dalam beberapa hadis disebutkan:

Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Rasulullah SAW.

bersabda:”sebaik-baik pengobatan adalah (dengan) al-Quran.” (H.R

Ibnu Majah)13

c. Dari Muslim meriwayatkan:

Dari Abi Sa‟id Al Khudri, ia berkata: Bahwasannya Jibril datang

kepada Nabi SAW, lalu berkata: “Ya Muhammad! Sakitkah engkau?”

Nabi berkata: “ya” maka Jibril berkata: “dengan nama Allah, aku

mohonkan ruqyah untukmu dari setiap penyakit yang menimpamu dan

juga dari setiap jiwa maupun mata orang yang dengki. Allah akan

menyembuhkan engkau. Dengan nama Allah, aku akan melakukan

ruqyah untukmu.” (H.R. Muslim)14

13

Sholih Ahmad Syami, Al-Mawahibud Diniyah bil Minahil Muhammadiyah, (T.tp.: Al-

Maktabu Islamiyyah, 1991), h. 421. 14

Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2005), h. 179.

Page 29: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

19

3. Syarat-syarat Ruqyah Syar’iyyah

a. Syarat-syarat ruqyah

Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi dalam ruqyah yang

dibolehkan adalah:

1) Hendaklah ruqyah dilakukan dengan kalamullah (al-Quran) atau

atas nama-Nya atau sifat-sifat-Nya atau doa-doa shahih yang

diriwayatkan dari Rasulullah SAW pada penyakit tersebut.

2) Harus dilakukan dengan bahasa Arab.

3) Hendaklah diucapkan dengan makna yang jelas dan dapat

dipahami.

4) Tidak boleh ada sesuatu yang haram dalam kandungan ruqyah itu.

Misalnya, memohon pertolongan kepada selain Allah, berdoa

kepada selain Allah, menggunakan nama jin atau raja-raja jin dan

semacamnya.

5) Tidak bergantung kepada ruqyah dan tidak menganggapnya

sebagai penyembuh.

6) Harus yakin bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan kekuatan

sendiri, tetapi hanya dengan izin Allah.15

b. Syarat Peruqyah

Syarat yang harus dimiliki seorang peruqyah atau muallij (orang yang

meruqyah dengan cara syar‟i) adalah:

15

Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah „Aqidah Ahlussunnah wal Jamaah, (Bogor:

Pustaka Imam Syafi’i, 2006), h. 47-48.

Page 30: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

20

1) Harus beraqidah lurus seperti salafush shalih (orang-orang

terdahulu yang shalih) yang bersih, jernih, benar dan terbebas dari

syirik dan bid‟ah.

2) Harus mewujudkan tauhid yang murni dalam perkataan dan

perbuatan.

3) Harus yakin bahwa al-Quran dan as-Sunnah punya pengaruh besar

pada jin dan setan.

4) Harus mengetahuui perihal jin dan setan, jerat-jeratnya,

kegemarannya melalui hadis Rasulullah SAW.

5) Mengetahui pintu-pintu masuk setan pada manusia.

6) Dianjurkan dengan sangat, sudah menikah supaya bisa menjaga

suasana hati.

7) Menjauhi hal-hal yang diharamkan, dosa kecil maupun dosa-dosa

besar.

8) Senantiasa berdzikir kepada Allah, introspeksi dan bertaubat, serta

menjaga keikhlasan dan sabar.

9) Mengetahui ilmu-ilmu hati agar tidak mudah terperdaya oleh jin

dan setan.16

C. Kesehatan Mental

1. Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan mental berasal dari dua kata, yaitu kesehatan dan mental.

Adapun kesehatan berasal dari kata “sehat” yang diberi awalan ke- dan –an dalam

16

Perdana Akhmad, Ruqyah Syar‟iyyah vs Ruqyah Gadungan (Syirkiyyah), (T.tp.:

Quranic Media Pustaka, t.t.), h.18-19.

Page 31: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

21

keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit/waras).17

Pengertian mental menurut “Kamus Besar Bahasa Indonesia” adalah yang

menyangkut batin, watak manusia, yang bukan bersifat badan dan tenaga.18

Adapun kata mental berasal dari mens, mentis yang berarti nyaman,

sukma, roh, semangat. Dengan demikian, pengertian mental ialah hal-hal yang

berkaitan dengan psycho atau kejiwaan yang dapat mempengaruhi perilaku

individu. Setiap perilaku dan ekspresi gerak-gerik individu merupakan dorongan

dan cerminan dari kondisi (suasana) mental.19

Istilah mental mempunyai arti ganda, ada yang mengartikannya sebagai

jiwa, nyawa, sukma, roh tetapi ada pula yang mengartikannya semangat. Istilah

mental bisa meliputi masalah pikiran, akal, ingatan, atau proses-proses yang

berasosiasi dengan ketiganya.20

Secara terminologi, para ahli kejiwaan maupun ahli psikologi mempunyai

perbedaan dalam mendefinisikan “mental”. Salah satunya sebagaimana yang

dikemukakan oleh Al-Quusy (1970) yang dikutip oleh Hasan Langgulung, yakni

mental adalah paduan secara menyeluruh antara berbagai fungsi-fungsi psikologis

dengan kemampuan menghadapi krisis-krisis psikologis yang menimpa manusia

17

W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1976), h. 645. 18

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989) h.794. 19

Kartini Kartono dan Jenny Andrani. Hygiene Mental dan Kesehatan dalam Islam,

(Bandung: Mandar Maju, 1989), h.3. 20

MIF Baihaqi, M.Si, dkk., Psikiatri: Konsep Dasar dan Gangguan-gangguan, (Bandung:

PT. Refika Aditama, 2005), h.3.

Page 32: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

22

yang dapat berpengaruh terhadap emosi dan dari emosi ini akan mempengaruhi

pada kondisi mental.21

Kondisi individu kelihatan gembira, sedih, bahkan sampai hilangnya

gairah untuk hidup ini semua tergantung pada kapasitas mental dan kejiwaannya.

Mereka yang tidak memiliki sistem pertahanan mental yang kuat dalam

menghadapi segala problematika kehidupan atau tidak memiliki sistem pertahanan

diri yang kuat untuk mengendalikan jiwanya, maka individu akan mengalami

berbagai gangguan-gangguan kejiwaan, yang berpengaruh pada kondisi

kepribadian yang bisa mendorong pada perilaku-perilaku pathologies.22

Dengan

demikian mental ialah hal-hal yang berada dalam diri seseorang atau individu

yang terkait dengan psikis atau kejiwaan yang dapat mendorong terjadinya

tingkah laku dan membentuk kepribadian, begitu juga sebaliknya mental yang

sehat akan melahirkan tingkah laku maupun kepribadian yang sehat pula.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis bisa merumuskan bahwa mental

adalah suatu hal yang berkaitan dengan batin dan watak berupa unsur-unsur

psikologis termasuk pikiran, emosi, perasaan dan sikap yang tidak bisa dilihat

oleh panca indera, melainkan hanya gejalanya saja yang tampak sebagai corak

tingkah laku.

Kesehatan mental menurut Yusak Burhanudin ditinjau dari segi

terminologis adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk

21

Hasan Langgulung, Teori-teori Kesehatan Mental, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1992),

h. 30. 22

Kartini Kartono dan Jenny Andrani. Hygiene Mental dan Kesehatan dalam Islam,

(Bandung: Mandar Maju, 1989), h. 6-7.

Page 33: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

23

menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, orang lain, masyarakat, dan

lingkungannya.23

Zakiah Daradjat mendefinisikan kesehatan mental adalah sebagai berikut:

Kesehatan mental merupakan pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan

untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan

pembawaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kepada

kebahagiaan diri dan orang lain, serta terhindarnya dari gejala-gejala

gangguan jiwa (neurose) dan dari gejala-gejala penyakit jiwa (psikose).24

Selain itu, di dalam buku Jalaludin yang berjudul “Pengantar Ilmu Jiwa

Agama”, Zakiah Daradjat juga mengartikan kesehatan mental yaitu:

Terhindarnya seseorang dari gangguan dan penyakit kejiwaan, dan

sanggup menghadapi masalah-masalah dan kegoncangan biasa,

dilanjutkan dengan adanya keserasian antara fungsi-fungsi kejiwaan (tidak

ada konflik) serta mampu menyesuaikan diri dan merasa dirinya berharga,

serta dapat menggunakan potensi yang ada padanya seoptimal mungkin,

dengan berlandaskan keimanan dan ketaqwaan untuk mencapai hidup

yang bermakna dan bahagia di dunia maupun akhirat.25

Dari uraian di atas tentang pengertian kesehatan mental, maka dapat

dipahami bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya dari gejala-gejala

gangguan jiwa dan penyakit jiwa serta terwujudnya keharmonisan yang sungguh-

sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk

menghadapi masalah-masalah yang biasa terjadi, dan merasakan secara positif

kebahagiaan dan kemampuan dirinya.

2. Ciri-ciri mental yang sehat dan yang tidak sehat

Kondisi mental sangat menentukan dalam hidup ini, hanya orang yang

sehat mentalnya sajalah yang dapat merasa bahagia, berguna dan sanggup

menghadapi rintangan atau kesulitan dalam hidup. Apabila kesehatan mentalnya

23

Yusak Burhanudin, Kesehatan Mental, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), h. 10-12. 24

Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 1995), h. 21. 25

Jalaluddin, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 1998), h. 76.

Page 34: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

24

terganggu, akan tampak gejalanya dalam aspek kehidupan, misalnya perasaan,

pikiran, kelakuan dan kesehatan.

Setiap orang senantiasa memiliki mental yang sehat pada umumnya,

namun ada sebagian orang yang memiliki mental yang tidak sehat dikarenakan

suatu hal. Orang yang mentalnya tidak sehat, tidak dapat memperoleh ketenangan

hidup karena jiwa mereka sering terganggu sehingga menimbulkan stress dan

konflik batin. Kondisi mental dapat digolongkan dalam dua bentuk, yaitu kondisi

mental yang sehat dan kondisi mental yang tidak sehat. Para ahli psikologi telah

membagi manusia ke dalam dua golongan, yaitu yang sehat mentalnya dan yang

tidak sehat mentalnya. El-Quusiy mengatakan bahwa:

“Kesehatan mental sama saja dengan kesehatan jasmani, dimana

keserasian yang sempurna antara bermacam-macam fungsi jasmani hampir

tidak ada. Hanya derajat keserasian itulah yang menunjukkan keadaan

sehat atau sakit. Demikian juga dengan fungsi-fungsi kejiwaan, hampir

tidak ada yang betul-betul serasi. Hanya derajat keserasian yang dapat

membedakan antara sehat dan tidaknya seseorang.”26

Menurut Kartini Kartono, ada tiga faktor yang menyebabkan timbulnya

kekalutan mental, yaitu:

1. Predisposisi struktur biologis/jasmaniah, dan mental atau kepribadian

yang lemah.

2. Konflik-konflik sosial dan konflik-konflik kultural yang

mempengaruhi diri manusia.

26

Abdul Aziz Al-Quussy, Pokok-Pokok Kesehatan Jiwa/Mental, Terj. Zakiah Daradjat,

(Jakarta: Bulan Bintang, 1982), H. 35-36.

Page 35: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

25

3. Pemasakan batin (internalisasi) dari pengalaman oleh diri si subjek

yang salah.27

Berkenaan dengan mental yang sehat, Maslow dan Mittlemenn dalam

karangannya yang berjudul Principles of Abnormal Psychology, sebagaimana

dikutip oleh Moeljono Notosoedirjo, memberikan ciri-ciri mental yang sehat

sebagai berikut:

a. Memiliki rasa aman (sense of security) yang tepat, mampu

berhubungan dengan orang lain dalam bidang kerja, pergaulan dan

dalam lingkungan kerja.

b. Memiliki penilaian (self evaluation) dan wawasan diri yang rasional

dengan harga diri tidak berlebihan, memiliki kesehatan secara moral,

tidak dihinggapi rasa bersalah. Selain itu juga dapat menilai perilaku

yang asosial dan tidak manusiawi sebagai gejala perilaku yang

menyimpang.

c. Mempunyai kontak dengan realitas secara efisien, tanpa ada fantasi

dan angan-angan berlebihan. Pandangan hidupnya realitas dan cukup

luas. Dia sanggup menerima segala cobaan hidup, kejutan-kejutan

mental serta nasib buruk lainnya dengan besar hati.

d. Memiliki tujuan hidup yang tepat, wajar dan realitas sehingga bisa

dicapai dengan kemampuan sendiri serta memiliki keuletan dalam

27

Kartini Kartono, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam Islam, (Bandung:

Mandar Maju, 1989), h. 241.

Page 36: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

26

mengejar tujuan hidupnya agar bermanfaat bagi diri sendiri maupun

bagi masyarakat pada umumnya.28

Organisasi kesehatan dunia (WHO, 1959) memberikan kriteria jiwa atau

mental yang sehat sebagaimana dikutip oleh Prof. Dr. dr. Dadang Hawari,

psikiater, sebagai berikut:

a. Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun

kenyataan itu buruk baginya.

b. Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.

c. Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.

d. Secara relatif bebas dari rasa tegang dan cemas.

e. Berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling

memuaskan.

f. Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran untuk di

kemudian hari.

g. Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyelesaian yang kreatif dan

konstruktif.29

Sedangkan menurut Supratiknya ciri-ciri pribadi sehat berdasarkan aspek

penyesuaian dirinya sebagai berikut:

28

Moeljono Notosoedirjo dan Latipun, Kesehatan Mental: Konsep dan Penerapan,

(Malang: UMM Press, 2002), h. 28-29. 29

Dadang Hawari, Al-Qur‟an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Mental, (PT. Dana

Bhakti Primayasa, Yogyakarta, 1999), h. 12-13.

Page 37: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

27

a. Ditinjau dari aspek terhadap diri sendiri.

Ciri perilakunya: menunjukkan penerimaan diri, memiliki jati diri yang

memadai (positif), memiliki penilaian yang realistik terhadap berbagai

kelebihan dan kekurangan.

b. Ditinjau dari aspek realitas

Ciri perilakunya: memiliki pandangan yang realistik terhadap diri

sendiri dan terhadap dunia, orang, maupun benda di sekelilingnya.

c. Ditinjau dari aspek integrasi

Ciri perilakunya: berkepribadian utuh, bebas dari konflik-konflik batin

yang melumpuhkan, memiliki toleransi yang baik terhadap stress.

d. Ditinjau dari aspek kompetensi

Memiliki kompetensi-kompetensi fisik, intelektual, emosional dan

sosial yang memadai untuk mengatasi berbagai problem hidup.

e. Ditinjau dari aspek otonomi

Ciri perilakunya: memiliki kemandirian, tanggung jawab, dan

peentuan diri yang memadai disertai kemampua cukup untuk

membebaskan diri dari aneka pengaruh sosial.

f. Ditinjau dari aspek pertumbuhan aktualisasi diri

Menunjukkan kecenderungan ke arah menjadi semakin matang,

semakin berkembang kemampuan-kemampuannya dan mencapai

pemenuhan diri sebagai pribadi.30

30

MIF Baihaqi, Sunardi,Riksma N. Rinalti A., & Euis Heryati, Psikiatri (Konsep Dasar

dan Gangguan-gangguan), Bandung: PT. Refika Aditama, 2005, h. 19.

Page 38: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

28

Peranan ajaran Islam demikian dapat membantu orang dalam mengobati

jiwanya dan mencegahnya dari gangguan kejiwaan serta membina kondisi

kesehatan mental. Dengan menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam

orang dapat pula memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan jiwa atau kesehatan

mental.

Berikut ini indikasi-indikasi kesehatan jiwa dalam Islam:

a. Sisi spiritualitas: adanya keimanan kepada Allah, konsisten dalam

melaksanakan ibadah kepada-Nya, menerima takdir dan ketetapan

yang telah digariskan oleh-Nya, selalu merasakan kedekatan kepada

Allah, memenuhi segala kebutuhan hidupnya dengan cara yang halal

dan selalu berdzikir kepada Allah.

b. Sisi sosial: cinta kepada orang tua, anak dan pasangan hidup, suka

membantu orang-orang yang membutuhkan amanah, berani

mengatakan kebenaran, menjauhi segala hal yang dapat menyakiti

manusia dan mampu bertanggung jawab sosial.

c. Sisi biologis: terhindarnya tubuh dari segala bentuk penyakit dan juga

cacat fisik dengan adanya pemahaman akan selalu menjaga kesehatan

tubuh dengan tidak membebaninya dengan suatu tugas yang tidak

sesuai dengan kemampuannya.31

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas mengenai mental

yang sehat yaitu keharmonisan dalam fungsi jiwa serta tercapainya kemampuan

untuk menghadapi permasalahan sehari-hari, sehingga merasakan kebahagiaan

31

Musfir bin Said Az-Zahrani, Konseling Terapi, Penerjemah Sari Marulita, (Jakarta:

Gema Insani Press, 2005), h. 450.

Page 39: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

29

dan kepuasan dalam dirinya. Seseorang yang kurang sehat mentalnya yaitu orang

yang merasa terganggu mental dan ketentraman hatinya. Gangguan adalah hal-hal

yang menyebabkan ketidakwarasan atau ketidakwajaran terhadap kesehatan

mental atau jiwa.32

Menurut Kartini Kartono (1989), yang disebut gangguan mental adalah

bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan mental yang

disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi

kejiwaan terhadap stimulus ekstern dan ketegangan-ketegangan sehingga muncul

gangguan fungsi atau gangguan struktur dari satu bagian atau lebih dari sistem

kejiwaan.33

Seorang individu yang terganggu kesehatan mentalnya dapat dilihat dari

tindakannya, tingkah lakunya atau ekspresi perasaannya. Karena seseorang atau

individu yang terganggu kesehatan mentalnya ialah apabila terjadi kegoncangan

emosi, kelainan tingkah laku atau tindakannya.34

Pada dasarnya tidaklah mudah

mengukur atau memeriksa seseorang atau individu untuk mengetahui apakah

sehat mentalnya atau tidak (terganggu mentalnya) dengan alat-alat seperti halnya

pada penyakit jasmani. Namun, yang menjadi ukuran adalah merasakan diri sudah

sejauh mana kondisi perasaan, apakah sudah melampaui batas kewajaran atau

tidak, seperti merasa sedih, kecewa, pesimis, rendah diri, dan sebagainya. Gejala-

gejala umum yang kurang sehat mentalnya dapat dilihat dalam beberapa segi,

antara lain:

32

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), h. 202. 33

Kartini Kartono dan Jeny Andari, Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam,

(Bandung: Mandar Maju, 1989), h. 80-81. 34

Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: CV Haji Masagung, 1990), h. 16.

Page 40: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

30

a) Perasaan

Orang yang kurang sehat mentalnya akan selalu merasa gelisah

karena kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapinya.

b) Pikiran

Adapun kondisi pikiran yang sehat yaitu mampu berfikkir secara

cepat, tepat, akurat dan sistematis, realistis, mampu berkonsentrasi,

tidak merasa lelah dan merasa gundah dan kacau (distorsi).35

Pada

umumnya orang yang kurang sehat mentalnya tampak pada kelakuan-

kelakuannya yang tidak baik dan segala yang bersifat negatif.

c) Emosi

Kondisi kejiwaan yang dapat mempengaruhi mental disamping

perasaan dan pikiran juga dipengaruhi oleh emosi. Emosi merupakan

penyesuaian organis yang timbul secara otomatis dalam diri seseorang

setiap menghadapi peristiwa-peristiwa tertentu, jadi emosi digerakkan

dengan kondisi gejolak psikis. Gejalanya bisa diperoleh dari faktor

dasar yakni watak, karakter, hereditas, dan atau dipengaruhi oleh

lingkungan.36

Disamping pengertian tersebut, yang dimaksud dengan

emosi adalah suatu kondisi perasaan yang melebihi batas, terkadang

tidak mampu menguasai diri dan menjadikan hubungan pribadi dengan

dunia luar menjadi terputus. Ketidakmampuan untuk mengendalikan

35

William Gladstone, Apakah Mental Anda Sehat, terj. Jeanette M, dkk, (Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 1994), h. 20-21. 36

Jamaludin Kafie, Psikologi Dakwah, (Surabaya: Indah Surabaya, 1993), h. 50.

Page 41: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

31

perasaan tersebut terhadap setiap problem akan melahirkan sikap

emosional yang cenderung negatif.

Sikap emosional yang ada dalam diri manusia yang didasarkan pada arah

aktivitas tingkah laku emosionalnya itu ada empat bentuk, yaitu:

1. Marah, yakni orang bergerak menentang sumber frustasi.

2. Takut, yakni orang bergerak meninggalkan sumber frustasi.

3. Cinta, yakni orang bergerak menuju sumber kesenangan.

4. Depresi, yakni orang menghentikan respon-respon terbukanya dan

mengalihkan emosi ke dalam dirinya sendiri.37

Secara fitrah pada dasarnya setiap manusia memiliki sifat emosional, jadi

emosi tidak bisa dibunuh, akan tetapi emosi harus disalurkan dengan cara yang

baik.

37

M. Dimyati Mahmud, Psikologi: Suatu Pengantar, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,

1990), h. 166.

Page 42: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian merupakan salah satu cara kerja untuk memahami objek

penelitian dalam rangka menemukan, menguji suatu kebenaran atau pengetahuan.

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Lexi J. Moleong adalah prosedur sebuah

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa dengan kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.1 Dalam hal ini penulis

menggunakan metode penelitian kualitatif.

Penulis telah meneliti bagaimana proses terapi ruqyah syar’iyyah yang

dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur serta bagaimana

dampaknya terhadap kesehatan mental pasien yang melakukan terapi ruqyah di

Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

Penelitian kualitatif deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata,

gambar, bukan angka-angka.2 Penelitian deskriptif yaitu usaha mengungkap suatu

1Lexi J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2001), Cet ke-15, h.3. 2Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi Presentasi dan

Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial,

Pendidikan dan Humaniora, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), h.3.

Page 43: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

33

masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat

sekedar untuk mengungkapkan fakta.3

Jadi penelitian ini berusaha mendeskripsikan atau menginterpretasikan

suatu kondisi proses yang berlangsung akibat atau efek yang terjadi atau tentang

kecenderungan yang tengah berlangsung.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan

dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada gejala-gejala yang bersifat

alamiah karena orientasinya demikian, maka sifat naturalistik dan mendasar atau

bersifat kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus

terjun di lapangan. Oleh sebab itu, penelitian semacam ini disebut dengan field

study.4

Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya

deskriptif, seperti wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman, video dan

lain sebagainya.5 Adapun desain penelitiannya menggunakan jenis penelitian

desain deskriptif yaitu metode yang bertujuan membuat gambaran, lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan yang

diteliti.

3Hadari Hawari, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press, 2005), cet. ke-11, h.31. 4Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986), h. 159.

5E. Kristi Poerwandari, Fakultas Psikologi UI Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian

Psikologi, (Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi

(LPSP3) UI, 1998), h. 36.

Page 44: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

34

C. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

Untuk memperoleh ketetapan data dan keakuratan informasi yang

mendukung dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data melalui:

1. Observasi

Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti

mengumpulkan data langsung dari lapangan. Metode observasi merupakan

metode pengumpulan data primer dengan memperoleh secara langsung dari

sumber lapangan penelitian. Pengumpulan data atau informasi dan fakta secara

langsung tersebut biasanya melalui wawancara secara lisan dengan

memerlukan adanya kontak secara tatap muka antara peneliti dengan

respondennya.6

Tujuan observasi adalah memahami aktivitas-aktivitas yang berlangsung,

menjelaskan siapa saja orang-orang yang terlibat di dalam suatu aktivitas,

memahami maksud dari suatu kejadian, serta mendeskripsikan setting yang

terjadi pada suatu aktivitas. Observasi dilakukan dengan cara pengamatan

langsung untuk memperoleh data tentang cara proses terapi ruqyah syar’iyyah

di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur.

Dengan kata lain, observasi yaitu melakukan kunjungan langsung ke

tempat penelitian serta mengamati pasien dan proses terapi ruqyah itu

dilaksanakan. Peneliti telah melakukan observasi sebanyak tiga kali. Observasi

atau kunjungan langsung ke tempat penelitian tersebut bertujuan untuk

6Rosady Ruslan, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008), h. 22.

Page 45: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

35

memperoleh data yang lebih akurat tentang proses terapi ruqyah syar’iyyah

yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan

dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan.7

Menurut Kerlinger (1986) dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif

yang ditulis oleh Imam Gunawan, wawancara adalah situasi peran antarpribadi

berhadapan muka (face to face), ketika seseorang (yakni pewawancara)

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh

jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian, kepada seseorang

yang diwawancarai atau informan.8

Jadi, dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan suatu kegiatan

tanya jawab dengan tatap muka (face to face) antara pewawancara

(interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee) tentang masalah yang

diteliti dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap dan pola

piker dari yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti.

Tujuan wawancara adalah mengumpulkan data atau informasi (keadaan,

gagasan/pendapat, sikap/tanggapan, keterangan dan sebagainya) dari suatu

7Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000), h. 135. 8Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2013), h.162.

Page 46: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

36

pihak tertentu.9 Pengumpulan data atau informasi dengan wawancara

(interview) ini dilakukan secara langsung dengan tanya jawab kepada empat

orang pasien yaitu Astrid, Fera, Dwi, dan Lili serta dua orang terapis yaitu

ustadz Achmad Junaedi, Lc., MHi dan ustadz Abu Azzam.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis.10

Dokumentasi adalah pekerjaan mengumpul, menyusun dan

menyebarkan dokumen dari segala macam jenis dalam seluruh lapangan

aktivitas manusia.11

Menurut Imam Gunawan, S.Pd., M.Pd,. dalam bukunya

Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, Renier menjelaskan istilah

dokumen ke dalam tiga pengertian: (1) dalam arti luas, yaitu meliputi semua

sumber, baik sumber tertulis maupun sumber lisan; (2) dalam arti sempit, yaitu

yang meliputi semua sumber tertulis saja; dan (3) dalam arti spesifik, yaitu

hanya meliputi surat-surat resmi dan surat-surat Negara, seperti surat

perjanjian, undang-undang, konsesi, hibah dan sebagainya.12

Dapat

disimpulkan bahwa dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk

melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, gambar, yang semuanya

itu memberikan informasi bagi proses penelitian.

Dokumentasi ini merupakan teknik pengumpulan data yang tidak

ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Dokumentasi dilakukan dengan

9Arief Subiyantoro dan FX. Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian Sosial, (Yogyakarta:

Andi Offset, 2007), h.97. 10

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002), h. 149. 11

R.O. Simatupang, dkk. Dokumen,(t.: Soeroengan, 1959), h. 13. 12

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2013), h.176.

Page 47: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

37

pengumpulan data yang didapat di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta

Timur dengan masalah yang diteliti.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan objek penelitian adalah Rumah Ruqyah Indonesia

yang beralamatkan di Jl. Kelurahan Lama (Jl. Raya Bogor) No. 56 Rt. 04 Rw. 015

Cililitan Kramat Jati Jakarta Timur. Adapun waktu penelitian telah dilakukan

yaitu pada bulan April sampai bulan Agustus 2015.

E. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang pembimbing ruqyah (terapis)

serta empat orang pasien ruqyah yang ada di Rumah Ruqyah Indonesia

Cililitan Jakarta Timur.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah dampak terapi ruqyah syar’iyyah dalam

pemulihan kesehatan mental pasien di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

Jakarta Timur.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses menata, menyetrukturkan, dan memaknai

data yang tidak beraturan.13

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data

menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat

dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang

berkaitan dengan kegiatan penelitian.

13

Christine Daymon dan Immy Holloway, Riset Kualitatif dalam Public Relations &

Marketing Communications. Penerjemah Cahya Wiratama (T.tp: PT Bentang Pusaka, 2008) h.

368.

Page 48: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

38

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan

kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata,

gambar dan bukan angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan

lapangan, dokumen dan sebagainya kemudian di deskripsikan sehingga dapat

memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realitas.14

Dengan

menggambarkan hasil temuan di lapangan mengenai proses terapi ruqyah

syar’iyyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur. Penulis mencoba

memaparkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Pengelolaan data yang dilakukan dengan pendekatan

deskriptif kualitatif, yaitu dengan menggunakan data secara verbal dan kualifikasi

bersifat teoritis. Hal itu itu bertujuan untuk menggambarkan dampak terapi

ruqyah syar’iyyah dalam pemulihan kesehatan mental pasien Rumah Ruqyah

Indonesia Cililitan Jakarta Timur.

G. Teknik Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini mengacu kepada

Pedoman Akademik Program Strata 1 yang diterbitkan oleh Biro Administrasi

Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013-2014.

14

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 66.

Page 49: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

39

H. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumbernya, diperoleh melalui

wawancara mendalam, observasi, tanya jawab secara langsung atau tatap

muka dengan informan.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat secara tidak langsung seperti

dokumen-dokumen dan catatan yang diambil peneliti sebagai literature, buku-

buku maupun internet yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Page 50: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

40

BAB IV

PROFIL LEMBAGA DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur

Nama : Rumah Ruqyah Indonesia

Alamat : Jalan Kelurahan Lama (Jalan Raya Bogor) No. 56, Rt. 04 Rw.

15, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur

No. Telp : 021-80872602/085105035459

Website : www.rumahruqyah.com

1. Sejarah dan Perkembangan

Rumah Ruqyah Indonesia didirikan oleh Ustadz Achmad Junaedi, Lc dan

Ustadz Akhmad Sadzali, Lc. Rumah Ruqyah Indonesia berdiri tahun 2009

beraktenotaris. Ustadz Ustadz Achmad Junaedi, Lc adalah salah satu sidang

redaksi majalah ghoib sejak berdirinya majalah ghoib tahun 2002, kemudian

beliau lebih menekuni ruqyah dengan nama ghoib ruqyah syar’iyyah dari tahun

2002-2009. Pada awalnya Rumah Ruqyah Indonesia hadir dengan menggunakan

nama Ghoib Ruqyah Syar‟iyyah kepanjangan dari majalah ghoib yang berdiri

sejak tahun 2002. Dengan diterbitkannya majalah ghoib, pada saat itu banyak

mencerahkan masyarakat akan pengetahuan terkait dunia ghoib secara syariat

Islam.

Rumah Ruqyah Indonesia merupakan lembaga dakwah Islamiyah yang

bergerak dan mengkhususkan diri pada pemurniain tauhid melalui pelayanan

Page 51: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

41

ruqyah syar’iyyah dan kajian keislaman. Kini dengan nama baru dan pengukuhan

di yayasan, kian mengukuhkan Rumah Ruqyah Indonesia untuk berdakwah tauhid

di Indonesia.

2. Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi dari Rumah Ruqyah Indonesia adalah:

a. Memberikan pemahaman yag benar mengenai fenomena keghoiban

sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah.

b. Memberikan pemahaman yang benar tentang ruqyah syar’iyyah.

c. Memberikan penyadaran tentang bahaya kolaborasi manusia dengan

jin dan syaitan.

d. Memberikan pemahaman tentang kehidupan yang lebih baik dengan

syari‟at Islam.

e. Mengenalkan pengobatan Islami dan alami seperti ruqyah syar’iyyah,

bekam atau al-hijamah dan herbal.

3. Pelayanan

Adapun pelayanan yang disediakan oleh Rumah Ruqyah Indonesia

berbasis pengobatan Islami, antara lain:

a. Ruqyah Syar’iyyah

Pelayanan ruqyah yang diberikan oleh Rumah Ruqyah Indonesia

tidak hanya diberikan langsung di tempat, tetapi Rumah Ruqyah

Indonesia juga menyediakan pelayanan ruqyah online. Adapun ruqyah

online yaitu ruqyah jarak jauh dengan menggunakan sarana telepon.

Page 52: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

42

Pasien yang menghubungi akan mendengarkan pembacaan ayat-ayat

ruqyah, dzikir, dan doa yang disyari‟atkan oleh Rasulullah SAW.

Adanya pelayanan ruqyah online ini dikarenakan banyaknya

permintaan penanganan ruqyah ke daerah-daerah. Hal tersebut menjadi

kendala mengenai waktu, jarak, dan biaya. Oleh karena itu, Rumah

Ruqyah Indonesia menghadirkan layanan ruqyah online sebagai solusi

ruqyah untuk pasien nun jauh disana.

b. Bekam/hijamah

Bekam/hijamah adalah metode pengobaan dengan cara

mengeluarkan darah statis yang mengandung toksin dari dalam tubuh

manusia.

c. Konsultasi

Pelayanan konsultasi yang disediakan oleh Rumah Ruqyah

Indonesia, yaitu:

1) Konsultasi masalah keluarga

2) Konsultasi masalah agama

3) Konsultasi masalah anak dan remaja

d. Iridiologi, Acupressure

e. Obat-obatan herbal

Obat-obatan herbal yang disediakan di Rumah Ruqyah Indonesia

antara lain seperti madu, habbatussauda, minyak zaitun, dan lain-lain.

f. Ceramah dan pelatihan ruqyah/bekam

Page 53: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

43

4. Struktur Pengurus

Tabel 1

Struktur Pengurus Rumah Ruqyah Indonesia

Keterangan:

Pembina : KH. Muhammad Arifin Ilham

Ketua : Achmad Junaedi, Lc

Sekretaris : Imam Royani

Bagian Ruqyah : Aris Fathoni, S.Pd.I

Bagian Bekam : Anang Sofyan, S.Pd.I

Bagian Umum : Sugeng

Pembina:

KH. Arifin Ilham

:uda

Ketua:

Achmad Junaedi, Lc

:uda

Sekretaris:

Imam Royani

Bagian Ruqyah:

Aris Fathoni, S.Pd.I

Bagian Bekam:

Anang Sofyan,

S.Pd.I

Bagian Umum:

Sugeng

Page 54: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

44

5. Prosedur Penanganan Pasien

a. Bagian registrasi

1) Menerima pendaftaran

2) Mengatur penempatan pasien:

a) Pasien baru:

- Melakukan registrasi,

- Presentasi,

- Ke ruang terapi untuk ditangani ustadz yang ditunjuk

bagian pendaftaran dengan membawa buku mukatabah.

b) Pasien lama:

- Melakukan daftar ulang

- Kemudian ke ruang terapi.

c) Ketentuan yang lain

Untuk menjaga privasi pasien dan efektifitas penanganan,

maka ditetapkan beberapa hal berikut ini:

- Pasien hanya ditangani oleh satu ustadz, kecuali dalam

kondisi darurat.

- Pasien baru diwajibkan mengikuti presentasi kemudian

setelah itu masuk ke ruang terapi untuk ditangani ustadz

yang telah ditentukan sebelumnya oleh bagian pendaftaran.

- Pasien lama disarankan untuk konfirmasi jadwal ustadz

yang telah ditentukan sebelum datang ke Rumah Ruqyah

Indonesia.

Page 55: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

45

6. Mekanisme Pelaksanaan Terapi Ruqyah

Setelah melalui pengamatan dan diskusi yang panjang, dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan pada konsumen dan efektifitas waktu pelayanan,

maka ditetapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Berkenaan dengan ruqyah

1) Tidak ada ruqyah massal

2) Adanya rekam ruqyah (status pasien)

3) Ustadz berada di ruang ruqyah yang ditentukan

4) Pasien ditangani oleh satu ustadz, kecuali dalam keadaan darurat

b. Berkenaan dengan absen

Dalam rangka meningkatkan mutu dan semangat kerja, maka

insyaallah absensi kehadiran akan menggunakan sistem komputer.

c. Kewajiban karyawan

- Datang tepat waktu (berlaku untuk semua karyawan)

- Ustadz standby diruang masing-masing (disediakan meja kecil,

berlaci, dan air minum)

- Ustadz tidak diperkenankan berada di ruang kendali selama tugas

- Ustadz tetap berada di ruang masing-masing selama jam tugas

meskipun tidak ada pasien

- Ketika tidak ada pasien, para ustadz diharapkan muroja’ah hafalan

atau membaca buku-buku yang berkaitan dengan ruqyah

- Melakukan tugas sesuai dengan job desk masing-masing

- Mengisi status pasien

Page 56: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

46

d. Jam kerja karyawan

Adapun jam kerja karyawan yang ditetapkan di Rumah Ruqyah

Indonesia yaitu pukul 08.30-16.30.

Tabel 2

Jam Kerja Karyawan

SESSI JAM/SHIFT I ISTIRAHAT SESSI JAM/SHIFT

II

ISTIRAHAT

I 08.30-10.15 10.15-10.30 III dan IV 14.00-15.15 15.15-15.45

II 10.30-11.45 11.45-12.45 V 15.45-17.45 17.45-18.45

III 12.45-14.30 14.30-14.45 VI 18.45-19.15 19.15-19.30

IV 14.45-15.15 14.45-15.15 Lanjutan 19.30-22.00 Pulang

V 15.45-16.30 Pulang - - -

7. Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sebuah lembaga pengobatan,

maka Rumah Ruqyah Indonesia memiliki sarana dan prasarana yang harus

diadakan agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancer. Adapun sarana dan

prasarana yang terdapat di Rumah Ruqyah Indonesia mencakup:

a. Meja resepsionis untuk pendaftaran pasien

b. Ruang konsultasi yang digunakan untuk mengidentifikasi keluhan

pasien

c. Ruang bekam, yang terdiri dari 2 ruang untuk ikhwan dan akhwat

d. Ruang terapi ruqyah

e. Ruang refleksi

Page 57: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

47

f. Mushola

8. Pengalaman Rumah Ruqyah Indonesia

Sebagai lembaga yang berdiri hampir 13 tahun, begitu banyak pengalaman

yang Rumah Ruqyah Indonesia dapatkan sebagai lembaga dakwah Islamiyah

yang bergerak dan mengkhususkan diri pada pemurnian tauhid melalui pelayanan

ruqyah syar’iyyah dan kajian keislaman, antara lain:

a. Rumah Ruqyah Indonesia adalah pelayanan terapi ruqyah syar’iyyah

yang pertama di Indonesia yang terlembaga dan melakukan kegiatan

secara Nasional dan Internasional.

b. Tim ruqyah menjadi narasumber pada acara sentuhan qolbu metafisika

di stasiun televisi TRANS TV tahun 2003.

c. Banyak pasien yang diterapi di Rumah Ruqyah Indonesia menjadi

narasumber di kolom kesaksian majalah ghoib.

d. Kisah nyata pasien ruqyah diangkat ke layar kaca pada stasiun televisi

“LATIVI” di acara “Kehebatan Ruqyah” pada tahun 2005.

e. Mengisi acara siraman rohani di berbagai instansi dengan berbagai

tema keghoiban dan ketauhidan serta terapi ruqyah.

f. Tim ruqyah memberikan ceramah, tausiyah, dan ruqyah syar’iyyah

kepada masyarakat dan bekerjasama dengan Majelis Ta‟lim dan

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Jabodetabek.

g. Tim ruqyah memberikan ceramah, tausiyah, dan ruqyah syar’iyyah

kepada masyarakat dan bekerjasama dengan Majelis Ta‟lim dan

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di luar Jabodetabek, seperti:

Page 58: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

48

1) Daerah Jawa Tengah meliputi Semarang dan Cepu.

2) Daerah Jawa Barat meliputi Banten, Tasikmalaya, Garut,

Sukabumi, Bandung, Karawang, dan Cirebon.

3) Daerah Jawa Timur meliputi Probolinggo, Pasuruan, dan

Bojonegoro.

4) Daerah Sumatera meliputi Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung,

Belitung Timur, Jambi, Batam, Pekanbaru, Padang, dan Medan.

5) Bekerjasama dengan komunitas muslim Indonesia di Australia

dalam acara seminar dan terapi ruqyah syar’iyyah pada tahun

2006.

B. Temuan dan Analisis Data

Dalam rangka pengungkapan hasil penelitian ini, penulis telah

menentukan jumlah informan yang akan menjadi subjek penelitian, informan yang

dimaksud tersebut adalah dua orang terapis ruqyah dan empat orang pasien.

Klasifikasi ini diambil berdasarkan pertimbangan dan hasil dari pengamatan

penulis selama observasi.

1. Karakteristik Informan

a) Ustadz Achmad Junaedi, Lc

Beliau adalah pimpinan Rumah Ruqyah Indonesia sekaligus

terapis di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur. Beliau

sekarang berusia 43 tahun. Beliau sekarang tinggal di Jalan Raya

Bogor 56 Rt 04 Rw 15 Cililitan, Jakarta Timur.

Page 59: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

49

Ustadz Achmad Junaedi, Lc., MHi mendirikan Rumah Ruqyah

Indonesia sejak tahun 2002 yang dulu dinamakan dengan nama ghoib

ruqyah.

“Saya pendiri sekaligus pimpinan dari Rumah Ruqyah

Indonesia dari tahun 2002 sampai saat ini. Dulu awalnya

dengan nama ghoib ruqyah atau majalah ghoib kemudian

karena majalahnya sudah ngga ada, kemudian tahun 2009 kita

mengajukan ke notaris membuat akta notaris yayasan dengan

nama Rumah Ruqyah Indonesia.”1

b) Ustadz Abu Azzam

Beliau merupakan salah satu terapis yang menangani ruqyah di

Rumah Ruqyah Indonesia. Saat ini beliau tinggal di Taman Wisma

Asri Blok P No. 121-122 Teluk Pucung Bekasi Utara. Beliau mulai

bergabung di Rumah Ruqyah Indonesia pada tahun 2012.

“Saya bergabung di Rumah Ruqyah Indonesia ini sekitar 3

tahunan lah, dari tahun 2012, sampai sekarang.”2

Selain menjadi terapis di Rumah Ruqyah Indonesia, Ustadz

Abu Azzam juga menjadi terapis di rumahnya yaitu di Taman Wisma

Asri Blok P No. 121-122 Teluk Pucung Bekasi Utara.

c) Astrid

Ibu Astrid adalah seorang single parent yang berusia 35 tahun,

dikaruniai seorang putri yang berusia 5 tahun. Ibu Astrid tinggal di

daerah Sentul, Nanggewer. Alasan Ibu Astrid ingin melakukan terapi

1Wawancara dengan Ustadz Achmad Junaedi, Lc di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari

Rabu, 10 Juni 2015. 2Wawancara dengan Ustadz Abu Azzam (Terapis Ruqyah) di Rumah Ruqyah Indonesia

pada hari Rabu, 10 Juni 2015.

Page 60: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

50

ruqyah karena ia mempunyai penyakit yang menurutnya tidak wajar.

Berikut penuturan dari Ibu Astrid:

“Yaa.. punya pengalaman sih sebelumnya memang ya

wallahua’lam sebelumnya saya pernah punya penyakit yang

menurut saya mungkin ga wajar, trus begitu saya ruqyah

yaudah sembuh.”3

Berdasarkan penuturan Ibu Astrid di atas, alasannya untuk

melakukan terapi ruqyah sebagai upaya pengobatan penyakit tidak

wajar yang ada pada dirinya, dan setelah melakukan terapi ruqyah ia

merasa sembuh dari penyakitnya.

d) Dwi

Dwi adalah seorang karyawan swasta yang berusia 27 tahun.

Dwi tinggal di daerah Purworejo, Jawa Tengah. Alasan Dwi

Melakukan terapi ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan karena

menurutnya, ruqyah merupakan metode penyembuhan penyakit non

medis. Sebagaimana penuturan dari Dwi sebagai berikut:

”Ruqyah ini bisa mengatasi gangguan ghoib, metode

penyembuhan penyakit yang bukan medis. Karna yang saya

rasakan bukan medis, soalnya pernah di cek medis ga ada

hasilnya. Tapi sakitnya kerasa gitu.”4

Berdasarkan penuturan Dwi diatas, penyakit yang ia alami

merupakan penyakit yang dialaminya bukanlah penyakit medis karena

setelah ia melakukan cek medis tidak ditemukan penyakit, namun ia

masih merasakan sakit. Setelah melakukan terapi ruqyah, ia merasa

3Wawancara dengan Ibu Astrid di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Rabu, 10 Juni

2015. 4Wawancara dengan Dwi di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Jumat, 07 Agustus 2015.

Page 61: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

51

normal kembali dan banyak efek positif yang dirasakan setelah

melakukan terapi ruqyah seperti lebih tenang saat berkomukasi dengan

lawan bicara, kebiasaan buruk merokoknya sedikit berkurang, dan

tidak lagi merasa emosi yang berlebihan.

e) Fera

Fera adalah seorang karyawati swasta yang berusia 27 tahun,

lulusan salah satu perguruan tinggi swasta di daerah Depok. Fera

tinggal di daerah Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Alasan Fera

ingin melakukan terapi ruqyah karena ia ingin sehat dan terbebas dari

gangguan-gangguan yang ia rasakan. Berikut penuturan dari Fera:

“Saya sih kepengen sehat dan terbebas dari gangguan-

gangguan, setau saya sih ruqyah itu kayak pengobatan.”5

Berdasarkan penuturan dari Fera di atas, karenanya menurut

Fera, ruqyah itu pengobatan maka Fera melakukan terapi ruqyah agar

ia sehat dan terbebas dari gangguan-gangguan yang ia rasakan.

f) Lili

Lili adalah seorang karyawan swasta yang berusia 27 tahun, ia

baru saja menyelesaikan studinya di salah satu perguruan tinggi swasta

di Jakarta. Alasan Lili melakukan terapi ruqyah karena ia merasa

badannya tiba-tiba kaku dan sulit untuk digerakkan. Berikut adalah

penuturan dari Lili:

“Saya sih kepengen sembuh. Awal saya kepengen diruqyah

gara-gara kepikiran skripsi saya, saya juga resign dari tempat

kerja saya, kepikiran kakak saya yang mau di operasi. Abis itu

5Wawancara dengan Fera di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Jumat, 07 Agustus 2015.

Page 62: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

52

tiba-tiba badan saya kaku, ga bisa digerakkin. Pas saya coba

baca doa sama wudhu agak mendinganan tuh.”6

Berdasarkan penuturan Lili diatas, ia tiba-tiba merasakan

badannya kaku dan tidak bisa digerakkan. Gejala tersebut disebut

dengan kejang hysteria. Kejang hysteria terjadi akibat

ketidakmampuan seseorang menghadapi kesukaran-kesukaran, tekanan

perasaan, kegelisahan, kecemasan, dan pertentangan batin. Begitu juga

halnya dengan Lili, dia merasakan kaku pada badannya dan sulit

digerakkan disebabkan oleh beban pikiran yang ia rasakan tak kunjung

terselesaikan.

2. Intensitas Kunjungan

Kriteria pasien yang dijadikan subjek dalam penelitian ini yaitu pasien

yang sebelumnya pernah melakukan terapi ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang terjadi setelah melakukan terapi

ruqyah.

a. Astrid

Ibu Astrid telah melakukan terapi ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia

ini lebih dari lima kali. Sebagaimana yang ia ungkapkan dalam

wawancara:

“Saya ngeruqyah disini sering Mba, 5 kali mah lebih, begitu saya

ruqyah yaudah sembuh.”7

6Wawancara dengan Lili di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Jumat, 07 Agustus 2015.

7Wawancara pribadi dengan Ibu Astrid di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Rabu, 10

Juni 2015.

Page 63: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

53

Berdasarkan wawancara diatas, sebelum diruqyah Ibu Astrid

mengalami hal-hal yang menurutnya tidak wajar. Namun setelah

melakukan lima kali terapi ruqyah, Ibu Astrid merasakan sembuh total.

b. Dwi

Dwi telah empat kali melakukan terapi ruqyah di Rumah Ruqyah

Indonesia. Sebagaimana yang ia ungkapkan pada saat wawancara:

“Sudah empat kali saya ruqyah disini, kalo sebelum diruqyah saya

masih merasa sakit, tapi abis diruqyah mendingan.”8

Berdasarkan wawancara diatas, setelah melakukan terapi ruqyah

sebanyak empat kali, Dwi yang mengalami penyakit non medis merasakan

penyakit yang dialaminya berangsur membaik.

c. Fera

Fera telah tiga kali melakukan terapi ruqyah di Rumah Ruqyah

Indonesia. Sebagaimana yang ia ungkapkan pada saat wawancara:

“Saya sudah tiga kali melakukan terapi ruqyah disini. Sebelum ruqyah

saya ngerasa murung, pengen menyendiri aja. Setelah diruqyah sih jadi

mendingan deh.”9

Berdasarkan wawancara diatas, sebelum diruqyah Fera merasa

murung, ingin selalu menyendiri. Namun, setelah melakukan tiga kali

terapi ruqyah, Fera merasa lebih baik dari sebelum ia melakukan terapi

ruqyah.

8Wawancara pribadi dengan Dwi di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Jum‟at,7

Agustus 2015. 9Wawancara pribadi dengan Fera di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Jumat, 07

Agustus 2015.

Page 64: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

54

d. Lili

Lili telah melakukan terapi ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia

sebanyak dua kali. Berikut adalah penuturan Lili pada saat wawancara:

“Saya sudah dua kali diruqyah mba, saya sih kepengen sembuh.

Sebelum diruqyah perasaan saya berat aja gitu. Tapi setelah diruqyah

jadi entengan aja trus kata orang tua saya, saya hampir 100 persen

berubah”10

Berdasarkan wawancara diatas, sebelum melakukan terapi ruqyah Lili

merasakan perasaannya yang berat. Sebagaimana penuturan Lili yang

sebelumnya, ia mengemukakan bahwa ia menghadapi masalah yang tak

kunjung terselesaikan. namun, setelah dia melakukan dua kali terapi

ruqyah ia merasakan perubahan yang ada pada dirinya.

3. Latar Belakang Penyakit

Semua penyakit fisik maupun non fisik, medis maupun non medis bisa

diruqyah karena pada hakekatnya yang menyembuhkan segala jenis penyakit

adalah Allah SWT. Dalam pengobatan menggunakan metode ruqyah, kita berdoa

kepada Allah SWT untuk kesembuhan penyakit yang kita rasakan. Sebagaimana

dengan firman Allah SWT:

Artinya: “Dan kami turunkan dari alquran suatu yang jadi penawar dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah

menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Q.S Al-

Israa: 82)

10

Wawancara pribadi dengan Lili di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Jumat, 07

Agustus 2015.

Page 65: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

55

Berikut adalah gambaran latar belakang penyakit pasien yang menjadi

subjek penelitian di Rumah Ruqyah Indonesia.

Tabel 3

Gambaran Latar Belakang Penyakit Pasien

No. Nama Jenis

kelamin

Penyakit Umur Keterangan

diruqyah

1. Astrid P Emosional, putus asa,

cemas, ketakutan,

selalu berpikiran

negatif, males sholat,

pikiran kacau

35 tahun 5 kali

2. Dwi L Nafas terasa berat,

cemas, tegang, tidak

percaya diri, emosi

berlebihan

27 tahun 4 kali

3. Fera P Merasa murung,

ingin selalu

menyendiri, gelisah

27 tahun 3 kali

4. Lili L Banyak pikiran,

badan kaku, takut dan

gelisah, jarang sholat

27 tahun 2 kali

Page 66: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

56

Hasil pasien yang melakukan terapi ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia

merasa kondisinya semakin membaik setelah melakukan terapi ruqyah, namun

masih terus melakukan terapi ruqyah dalam upaya pemulihan mental yang sehat.

C. Proses Pelaksanaan Terapi Ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia

Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan di Rumah Ruqyah Indonesia,

adapun proses pelaksanaan terapi ruqyah yang dilakukan berlandaskan nilai-nilai

keislaman, bacaannya terdiri dari kalam Allah (al-Quran) atau dengan doa-doa

Rasulullah, bacaannya dari bahasa Arab serta yakin bahwa ruqyah hanyalah

sarana karena yang menyembuhkan adalah Allah SWT. Berikut penuturan Ustadz

yang juga menjadi pimpinan Rumah Ruqyah Indonesia saat sedang diwawancara:

“Prosesnya pertama pasien datang kemudian melakukan pendaftaran dulu,

administrasi dan sebagainya. Kemudian ada penjelasan singkat tentang

ruqyah bagi yang belum tau, disarankan untuk berwudhu bagi yang tidak

berhalangan setelah itu masuk ke ruangan ruqyah, Ustadz menanyakan

keluhannya apa, diawali dengan membaca istighfar bertobat kepada Allah

dengan harapan agar doa diijabah oleh Allah. Kemudian baca surat al-

Fatihah trus sampe nanti surat an-Nas seperti yang ada pada buku ruqyah

itu. Biasanya ditengah-tengah bacaan itu ada yang bereaksi, misalnya

kayak kesemutan, muntah-muntah, teriak-teriak. Biasanya terjadi dialog

kemudian kita arahkan jinnya kita ajak dialog kita ajak bertaubat.”11

Dari ungkapan ustadz Achmad Junaedi, Lc di atas, dapat disimpulkan

sebelum melakukan terapi ruqyah, pasien diberi penjelasan singkat tentang

ruqyah agar pasien tidak salah persepsi mengenai ruqyah. Pasien pun diajak

istighfar untuk diajak bertobat kepada Allah dengan harapan doa-doanya diijabah.

11

Wawancara dengan Ustadz Achmad Junaedi, Lc di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari

Rabu, 10 Juni 2015.

Page 67: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

57

Ayat-ayat ruqyah yang dibacakan adalah ayat-ayat yang ada di al-Quran seperti

al-Fatihah, an-Nas, dan lain-lain.

Hal lain juga diungkapkan oleh ustadz Abu Azzam yang juga seorang

terapis/muallij, berikut penuturan beliau saat sedang diwawancara:

“Kalau saya pribadi, jadi untuk ruqyah itu saya ajak pasien untuk

meluruskan tujuannya dulu, jadi ruqyah itu bukan hanya sekedar „image‟

sekarang tentang ruqyah kan mengeluarkan jin dalam tubuh manusia,

menyembuhkan orang dari santet atau sebagainya. Disunnahkan untuk

berwudhu.”12

Dari ungkapan ustadz Abu Azzam diatas, dapat disimpulkan bahwa beliau

mengajak pasien untuk meluruskan tujuannya agar si pasien tidak hanya

memandang ruqyah sebagai pengobatan untuk mengeluarkan jin dari dalam tubuh

manusia, menyembuhkan orang dari santet saja.

Langkah-langkah terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah

Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Persiapan terapi

Hal yang utama sebelum melakukan terapi ruqyah adalah tekad bulat

untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang diridhoi Allah kemudian

membersihkan akidahnya dari hal-hal yang berbau syirik. Adapun hal-hal

lain yang harus dipersiapkan sebelum melakukan terapi ruqyah adalah

sebagai berikut:

a. Mempersiapkan tempat pengobatan supaya malaikat mau masuk

dengan membuang lukisan-lukisan, menghancurkan jimat-jimat,

patung-patung, rajah-rajah, sikep, dan keris.

12

Wawancara dengan Ustadz Abu Azzam (Terapis Ruqyah) di Rumah Ruqyah Indonesia

pada hari Rabu, 10 Juni 2015.

Page 68: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

58

b. Membersikan dari pelanggaran syari’at, seperti laki-laki memakai

emas dan sutera, perempuan yang tidak menutup aurat.

c. Mengajarkan pemahaman aqidah yang benar kepada penderita dan

keluarganya, supaya mereka hanya bergantung kepada Allah SWT.

d. Dianjurkan bagi yang hadir untuk berwudhu dan memperbanyak

dzikrullah.

e. Jika penderita adalah perempuan, maka harus ditemani dengan

muhrimnya, harus menutup aurat, tidak memakai wangi-wangian

dan lipstick, dan lain-lain yang menganggu saat terapi.

2. Pelaksanaan terapi

a. Interview/diagnose penderita

Sebelum melakukan terapi ruqyah syar’iyyah seorang terapis

menanyakan kepada penderita (pasien) tentang keluhan yang dirasakan

apakah sesuai dengan indikasi-indikasi adanya gangguan jin atau sihir.

b. Terapi ruqyah syar’iyyah

Sebelum melakukan terapi ruqyah, terapis/muallij memberikan

penjelasan singkat tentang ruqyah, sebagaimana yang dikemukakan

oleh ustadz Achmad Junaedi, Lc., MHi :

“Proses pertama pasien datang kemudian melakukan pendaftaran

dulu, administrasi, dan sebagainya. Kemudian ada penjelasan

singkat tentang ruqyah bagi yang belum tau.”13

Terapis membacakan ayat-ayat dan doa-doa ruqyah. Adapun ayat-

ayat ruqyah yang dibacakan yaitu: al-Fatihah, ayat kursi, al-Ikhlas, al-

13

Wawancara dengan Ustadz Achmad Junaedi, Lc di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari

Rabu, 10 Juni 2015.

Page 69: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

59

Falaq, an-Nas, surat al-Baqarah (ayat 1-5, 102-103, 284-286), surat Ali

Imran ayat 18-19, surat al-Araf ayat (54-56, 117-122), surat Yunus

ayat 81-82, surat Taha ayat 69, surat al-Mukminun ayat 115-118, surat

as-Shaffat ayat 1-10, surat al-Ahqaf ayat 29-32, surat ar-Rahman ayat

33-36, surat al-Hasyr ayat 21-24, dan surat al-Jin ayat 1-9.

Terdapat perbedaan dalam pembacaan ayat-ayat ruqyah terhadap

pasien yang terkena gangguan jin dan pasien yang menderita gangguan

psikis. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ustadz Abu Azzam pada

saat wawancara:

“Ada ayat-ayat tambahan yang beda untuk yang terkena gangguan

jin, jadi biasanya standar al-Fatihah, ayat kursi kemudian ada

misalnya tentang sihir, kita bacakan ayat-ayat tentang sihir. Kalo

masalah psikis biasanya ayat tentang kehidupan.”14

Apabila saat dibacakan atau setelah mendengar ayat-ayat dan doa-

doa yang dibacakan, biasanya penderita (pasien) mengalami tiga hal,

yakni:

1) Tidak ada reaksi sama sekali

2) Reaksi ringan seperti gemetar badannya atau terasa panas,

merasa kantuk yang berlebihan, sakit pada bagian tubuh

tertentu, mata bergerak tidak teratur dan berkedip-kedip,

menangis, merasakan pusing, mual atau muntah-muntah.

3) Reaksi berat seperti marah atau berteriak keras, mengeluarkan

gerakan seperti jurus silat. Hal tersebut menunjukkan adanya

14

Wawancara dengan Ustadz Abu Azzam (Terapis Ruqyah) di Rumah Ruqyah Indonesia

pada hari Rabu, 10 Juni 2015.

Page 70: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

60

jin yang mengganggu dan bereaksi terhadap ayat-ayat dan doa-

doa matsur yang dibacakan.

Seperti yang dikemukakan oleh ustadz Achmad Junaedi, Lc

tentang reaksi yang terjadi pada saat proses terapi ruqyah:

“Biasanya ditengah-tengah bacaan itu ada yang bereaksi, misalnya

kayak kesemutan, muntah-muntah, teriak-teriak. Biasanya terjadi

dialog kemudian kita arahkan jinnya, kita ajak dialog, kita ajak

bertaubat.”15

c. Memberi saran dan nasihat

Setelah melakukan terapi ruqyah syar’iyyah, terapis/muallij

memberikan saran dan nasehat kepada penderita (pasien) untuk

melaksanakan syari’at Islam dan melaksanakan dengan benar. Pasien

dianjurkan untuk melakukan:

1) Mendengarkan ayat-ayat al-Quran minimal satu juz setiap hari.

2) Tadarus al-Quran.

3) Menjaga shalat lima waktu, apabila laki-laki berjamaah di

masjid.

4) Mengamalkan dzikir/wirid pagi dan petang seperti yang

diajarkan oleh Rasulullah SAW.

5) Menjauhkan maksiat kepada Allah terutama syirik, bid’ah, dan

dosa besar.

6) Menjalankan sunnah-sunnah harian, seperti doa masuk dan

keluar kamar mandi, doa berpergian, doa hendak tidur, dan

15

Wawancara dengan Ustadz Achmad Junaedi, Lc di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari

Rabu, 10 Juni 2015

Page 71: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

61

bangun tidur, membaca basmalah ketika hendak melakukan hal

yang baik, makan dan minum dengan tangan kanan, dan lain-

lain.

D. Analisis Dampak Terapi Ruqyah dalam Pemulihan Kesehatan Mental

Pasien

Berdasarkan uraian diatas tentang pelaksanaan terapi ruqyah syar’iyyah di

Rumah Ruqyah Indonesia, mempunyai dampak yang positif dalam pembinaan

mental pasien.

“..Baik sekali, ada pasien kita yang mengalami keterbelakangan mental,

stress. Setelah dibacakan al-Quran itu respon positif itu selalu terjadi dan

selalu ada.”16

Tidak jauh berbeda dengan pandangan ustadz Achmad Junaedi tentang

terapi ruqyah dalam pemulihan mental mental pasien. Sebagaimana yang beliau

ungkapkan dalam wawancara:

“Sangat-sangat bagus sekali, itu harus digalakkan karena membangun

mental ini ya harus dibarengi dengan kekuatan tauhid kita kepada Allah

SWT. Kalo spiritualnya kuat insyaallah mentalnya tahan banting. karna

ruqyah sendiri itu ketergantungan kita kepada Allah.”17

Berdasarkan hasil wawancara dengan ustadz Achmad Junaedi dan ustadz

Abu Azzam, dapat disimpulkan bahwa doa mengandung kekuatan spiritual yang

dapat membangkitkan rasa percaya diri dan optimis yang keduanya merupakan

hal yang mendasar bagi penyembuhan suatu penyakit. Melakukan terapi ruqyah

16

Wawancara dengan Ustadz Abu Azzam (Terapis Ruqyah) di Rumah Ruqyah Indonesia

pada hari Rabu, 10 Juni 2015 17

Wawancara dengan Ustadz Achmad Junaedi, Lc di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari

Rabu, 10 Juni 2015

Page 72: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

62

secara teratur adalah salah satu manifestasi dari menjalani kehidupan secara

religius dan banyak mengandung aspek psikologis di dalamnya. Bahkan tidak

hanya sebagai amal ibadah, terapi ruqyah juga menjadi obat dan penawar bagi

seseorang yang gelisah jiwanya dan tidak sehat secara mental.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa terapi ruqyah yaitu terapi dengan

membacakan ayat-ayat al-Quran atau doa-doa yang matsur. Suara yang masuk ke

dalam otak melalui telinga dan suara merupakan ungkapan dari getaran, dan

ketika pasien mendengarkan ayat-ayat al-Quran maka getaran yang sampai ke

otak memiliki dampak positif pada sel-sel yang ada dalam tubuh. Oleh karena itu,

terapi ruqyah sangat berpengaruh terhadap mental seseorang.

“Ruqyah itu kan membacakan ayat-ayat atau doa-doa yang terdapat di

dalam al-Quran dan as-Sunnah. Ayat dan doa tersebut sangat berpengaruh

terhadap penyembuhan gangguan psikis dan sudah dapat diterima

keefektifannya terhadap mental seseorang.”18

Menurut ustadz Achmad Junaedi, ruqyah sangat berpengaruh terhadap

penyembuhan gangguan psikis dan efektif terhadap mental seseorang. Hal ini

berkaitan dengan penyakit yang dialami oleh Ibu Astrid, sebagaimana yang ia

ungkapkan:

“Ya.. pada saat sebelum ruqyah itu ngalamin hal yang menurut saya di

luar logika Mba, seperti bawaannya emosi trus kaya putus asa trus juga

kayak ngerasa cemas, ketakutan, trus juga negatifnya berlebihan

bawaannya emosional lah, pokoknya males sholat gitu, trus juga ya

pikirannya kacau yang ga konsen ga fokus setelah di ruqyah jadi enakan

aja mba, sembuh total.”19

18

Wawancara dengan Ustadz Achmad Junaedi, Lc di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari

Rabu, 10 Juni 2015 19

Wawancara dengan Ibu Astrid di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Rabu, 10 Juni

2015

Page 73: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

63

Hal yang dialami oleh Ibu Astrid merupakan gejala gangguan psikis

dimana ia merasakan emosi yang berlebihan, putus asa, cemas, ketakutan, selalu

berpikiran negatif, dan juga malas untuk melakukan ibadah sholat. Namun,

setelah melakukan terapi ruqyah, Ibu Astrid merasa kondisinya lebih enak dari

yang sebelumnya dan sembuh total.

Ustadz Abu Azzam juga mengungkapkan pada saat wawancara, bahwa

doa-doa yang dibacakan pada saat terapi ruqyah dapat mempengaruhi kesehatan

seseorang baik fisik maupun mental, berikut ungkapannya:

“Sekitar 70 persenan lah, karna tubuh manusia itu sebagian besar terdiri

atas air. Ketika air tersebut diberikan doa-doa, maka hal tersebut dapat

mengubah struktur molekul-molekul yang terdapat didalamnya. Perubahan

struktur tersebut dapat mempengaruhi kesehatan seseorang, baik fisik

maupun mentalnya.”20

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ustadz Abu Azzam,

maka dapat disimpulkan tingkat bahwa tingkat perubahan pasien setelah

melakukan terapi ruqyah sekitar 70 persen, karena doa-doa yang dibacakan pada

saat terapi ruqyah dapat mengubah struktur molekul-molekul di dalam tubuh

manusia yang sebagian besarnnya terdiri atas air.

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, terapi ruqyah tidak terbatas pada

gangguan jin, tetapi juga mencakup terapi fisik dan gangguan mental/jiwa. Lili

merupakan salah satu pasien yang mengalami gangguan mental yaitu hysteria. Ia

mengira bahwa penyakit yang ia alami dikarenakan gangguan jin. Berikut ini

ungkapan Lili pada saat diwawancara:

20

Wawancara dengan Ustadz Abu Azzam (Terapis Ruqyah) di Rumah Ruqyah Indonesia

pada hari Rabu, 10 Juni 2015

Page 74: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

64

“Saya sih kepengen sembuh. Awal saya kepengen diruqyah gara-gara

kepikiran skripsi saya, saya juga resign dari tempat kerja saya, kepikiran

kakak saya yang mau di operasi. Abis itu tiba-tiba badan saya kaku, ga

bisa digerakkin. Pas saya coba baca doa sama wudhu agak mendinganan

tuh. Sebelum diruqyah juga perasaan saya berat aja gitu. Tapi setelah

diruqyah jadi entengan aja trus juga kata orang tua saya, saya hampir 100

persen berubah dari sifat-sifat buruk saya yang dulu.”21

Lili mengalami gangguan mental yang bernama hysteria. Hysteria

merupakan gangguan mental yang timbul dari kecemasan yang berlebihan.

Hysteria terjadi akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi kesukaran-

kesukaran, tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan, dan pertentangan batin.

Adapun salah satu gejala hysteria yang merupakan gejala fisik adalah kejang

hysteria. Kejang hysteria ditandai dengan seluruh badan terasa kaku, tidak sadar

akan diri, kadang-kadang sangat keras, disertai dengan teriakan-teriakan dan

keluhan, tapi tidak mengeluarkan air mata.

Selain itu dampak positif ruqyah dalam pembinaan mental pasien juga

dirasakan oleh Fera. Sebelum melakukan terapi ruqyah, Fera menghadapi suatu

masalah, namun ia tidak mampu untuk menyelesaikan permasalahannya tersebut.

Sebagaimana yang ia ungkapkan pada saat wawancara:

“Sebelum ruqyah saya ngerasa murung, pengen menyendiri aja. Gelisah

gak tenang gitu. Boro-boro saya bisa nyelesein masalah. Saya diem aja

dikamar. Setelah diruqyah sih jadi mendingan deh. Ruqyah efeknya baik

banget, Alhamdulillah saya bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi.”22

Terapi ruqyah sangat efektif dalam menjaga kesehatan jiwa, selain itu

ruqyah juga dapat mempengaruhi ketenangan dan ketentraman jiwa seseorang.

21

Wawancara dengan Lili di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Jumat, 07 Agustus 2015 22

Wawancara pribadi dengan Fera di Rumah Ruqyah Indonesia pada hari Jumat, 07

Agustus 2015

Page 75: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

65

Dari zaman Rasulullah sampai sekarang metode terapi ruqyah banyak berhasil

setiap digunakan dalam mengobati penyakit, terlebih akibat gangguan jin.

Page 76: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis selama 4 bulan di

Rumah Ruqyah Indonesia yang meneliti tentang dampak terapi ruqyah syar’iyyah

dalam pemulihan kesehatan mental pasien, penulis menyimpulkan:

1. Dalam proses pelaksanaan terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah

Ruqyah Indonesia merupakan terapi ruqyah syar’iyyah. Karena

pelaksanaannya sesuai dengan syari’at Islam, yaitu:

a. Menggunakan ayat-ayat al-Quran atau hadis dengan tidak

mengubah susunan kalimatnya.

b. Menggunakan bahasa Arab yang fasih, dibaca dengan jelas,

sehingga tidak mengubah makna aslinya.

c. Meyakini bahwa bacaan ayat-ayat al-Quran dan hadis tersebut

hanyalah merupakan sarana atau wasilah untuk penyembuhan,

sedangkan yang menyembuhkan pada hakikatnya adalah Allah

SWT.

2. Dampak yang terjadi setelah pasien melakukan terapi ruqyah

syar’iyyah di Rumah Ruqyah Indonesia berdasarkan hasil observasi

dan wawancara adalah berdampak positif. Karena berdasarkan hasil

observasi dan wawancara, pasien yang sebelumnya merasakan gelisah,

cemas, emosional, tidak mampu menyelesaikan masalahnya, terlalu

Page 77: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

66

banyak beban pikiran sehingga mengakibatkan kaku pada bagian

tubuhnya berangsur sembuh.

3. Terapi ruqyah dengan kesehatan mental sangatlah erat hubungannya,

karena sesuai dengan penjelasan diatas bahwa tekanan psikis yang

sangat kuat dan menyebabkan gangguan-gangguan psikis yang

dipengaruhi oleh ruhaniyah seseorang yang tidak seimbang.

Melakukan terapi ruqyah secara teratur merupakan salah satu

manifestasi dari menjalani kehidupan secara religius dan banyak

mengandung aspek psikologis di dalamnya. Bahkan tidak hanya

sebagai amal ibadah, terapi ruqyah juga menjadi obat dan penawar

bagi seseorang yang gelisah jiwanya dan tidak sehat secara mental.

B. Saran

Adapun saran untuk Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur,

yaitu:

1. Terapis ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan Jakarta Timur

memang sudah cukup baik, tapi semoga bisa menjadi lebih baik lagi.

2. Sosialisasi tentang ruqyah terhadap kesehatan mental lebih

ditingkatkan lagi, agar tidak terjadi kesalahan persepsi masyarakat

tentang ruqyah yang selama ini diketahui sebagai pengobatan terhadap

gangguan jin/sihir saja.

Page 78: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

67

DAFTAR PUSTAKA

A, Shahilun H. Drs, dan Nasir M.Pd. (2003). Problematika Kehidupan dan

Pemecahannya (Suatu Pendekatan Psyco-Religious), Jakarta: Kalam Mulia

Ad-Dzaky, Bakran, Hamdani, M. (2002) Konseling dan Psikoterapi Islam,

Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru

Adz-Dzaky, Hamdani M. (2004) Konseling, dan Psikoterapi Islam,

Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Akhmad, Perdana. Ruqyah Syar’iyyah Vs Ruqyah Gadungan (Syirkiyyah),

Quranic Media Pustaka

Al-Albani, Nashiruddin, Muhammad. (2005). Ringkasan Shahih Muslim,

Jakarta: Gema Insani

Al-Jauziyyah, Qoyyim, Ibnu. (2005), Terapi Penyakit Rohani, Solo:

Arafah

Ardani, Tristiadi Ardi. (2008) Psikiatri Islam, Yogyakarta: UIN-Malang

Press

Arikunto, Suharsimi. (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta

Ariyanto, Darojat, M. (2007) Terapi Ruqyah Terhadap Penyakit Fisik,

Yogyakarta: SUHUF

As-Shayim, Muhammad. (2002) Kisah-kisah Nyata Raja Jin, Penerjemah

Bahrun Abu Bakar, Bandung: Sinar Baru Algensindo

Asy-Syahawi, Muhammad, Majdi. (2003) Menjelajah Alam Jin Dan Cara

Mengatasi Gangguannya Berdasarkan Syari’at Islam, Bandung: Pustaka Setia

Azhim, Abdul, Said. (2006) Bebas Penyakit Dengan Ruqyah, Depok:

Qultum Media

Aziz Ahyudi, Abdul. (1991) Psikologi Agama. Bandung: Sinar Bintang,

cet. ke-1.

Az-Zaghul, Abdurrahim, Imad. (2004) Psikologi Militer, Jakarta: Khalifa

Az-Zahrani, Said bin Musfir. (2005) Konseling Terapi, Jakarta: Gema

Insani

Baihaqi, MIF. (2005) Psikiatri: Konsep Dasar dan Gangguan-gangguan,

Bandung: PT. Refika Aditama

Bakar, Abu, Bahrun. (2002). Kisah Izzah Nyata Raja Jin, Bandung: Sinar

Baru Algesindo

Basri, Hasan. (2005). Penjelasan Lengkap tentang Ruqyah. Jakarta: Ghoib

Pustaka

Burhanudin, Yusak. (1999). Kesehatan Mental, Bandung: CV. Pustaka

Setia

Cahyono, B. Suharjo, J.B, (2011) Meraih Kekuatan Penyembuhan Diri

yang Tak Terbatas, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Daradjat, Zakiah. (1975) Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental,

Jakarta: Bulan Bintang

_____________. (1990) Kesehatan Mental, Jakarta: CV. Haji Masagung

_____________. (1994) Peranan Agama dan Kesehatan Mental, Jakarta:

CV. Masagung

_____________. (1996) Doa Menunjang Semangat Hidup, Jakarta:

Ruhama

Page 79: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

68

_____________. (2002) Psikoterapi Islam, Jakarta: PT. Bulan Bintang

Daymon, Christine dan Immy Holloway. (2008). Riset Kualitatif dalam

Public Relations & Marketing Communications, Jakarta: PT. Bentang Pustaka

Denim, Suwardan. (2000) Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan

Metodologi Presentasi dan Publikasi Hasil Penelitian Untuk Mahasiswa dan

Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Depdikbud. (1998) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Ensiklopedi Indonesia Edisi Khusus Jilid 6, Jakarta: PT. Ichtiyar Baru Van

Hoevoe

Gladstone, William. (1994) Apakah Mental Anda Sehat, Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan

Gunawan, Imam. (2013) Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik,

Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hakim, Lukman. (2012) Terapi Qurani Untuk Kesembuhan dan Rizki

Yang Tak Terduga, Jakarta: Link Consulting

Hawari, Dadang. (1999) al-Quran Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan

Mental, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Primayasa

Hawawi, Hadari. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta:

Gajah Mada University Press

Jaelani, A.F. (1993) Penyucian Jiwa dan Kesehatan Mental, Jakarta: CV.

Gunung Agung

Jalaluddin. (1998) Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Kalam Mulia

_________. (2003) Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada

_________. (2000). Psikologi Agama (Edisi Revisi), Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Jawas, Qadir, Abdul bin Yazid. (2006) Syarah ‘Aqidah Ahlussunnah Wal

Jamaah, Bogor: Pustaka Imam Syafi’i

Kafie, Jamaludin. (1993) Psikologi Dakwah, Surabaya: Surabaya Indah

Kartono, Kartini dan Jenny Andrani. (1989) Hygiene Mental dan

Kesehatan dalam Islam, Bandung: Mandar Maju

Langgulung, Hasan. (1992) Teori-Teori Kesehatan Mental, Jakarta:

Pustaka Al-Husna

Mahmud, Dimyati, M. (1990) Psikologi: Suatu Pengantar, Yogyakarta:

BPFE Yogyakarta

Maskawaih, Ibn. Terjemahan Helmi Hidayat (1994) Menuju

Kesempurnaan Akhlak, Bandung: Mizan

Moleong, J. Lexy. (2001) Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Muhammad, Abdullah, Abu. (1940), Al Jami’ Li Ahkam Al Quran, Kairo

Najati, Utsman, M. (1997) Alquran dan Ilmu Jiwa, Bandung: Pustaka

Nazir, Muhammad. (1986). Metode Penelitian, Bandung: Remaja

Rosdakarya

Notosoedirjo, Mulyono dan Latipun. (2002). Kesehatan Mental (Konsep

dan Penerapan), Universitas Muhammadiyah Malang

Poerwadarminta, W.J.S. (1976) Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka

Page 80: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

69

Poerwandari, Kristi, E. (1998) Fakultas Psikologi UI Pendekatan Kualitatif

dalam Penelitian Psikologi, Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran

dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) UI

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2007) Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Qardhawi, Yusuf, Dr., (2000). Merasakan Kehadiran Tuhan, Terjemahan

Jaziratul Islamiyah, Yogyakarta: Mitra Pustaka

__________________. Dahsyatnya Doa dan Dzikir, Jakarta: Qultum

Media

Quusiy, Aziz, Abdul, Dr. Prof., (1974). Pokok-pokok Kesehatan Jiwa atau

Mental, Jakarta: PT. Bulan Bintang

Rohim, Kholilul. (2008) Terapi Juz Amma: Ragam Manfaat Surah-Surah

Pendek Juz Ke-30 Untuk Kesehatan Dan Keselamatan Hidup Dunia Akhirat,

Jakarta: PT. Mizan Publika

Ruslan, Rosady. (2008) Metode Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Semiawan, R. Conny, Dr. Prof., Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta:

PT. Gramedia Widiasarana

Semiun, Yustinus. (2010). Kesehatan Mental 3, Yogyakarta: Penerbit

Kanisius

Simatupang, R.O. (1959) Dokumen, Soeroengan

Solihin, M. (2004) Terapi Sufistik: Penyembuhan Penyakit Kejiwaan

Perspektif Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia

Subiyantoro, Arif dan FX. Suwarto. (2007) Metode dan Teknik Penelitian

Sosial, Yogyakarta: Andi Offset

Sudarto. (1997) Metode Penelitian Filsafat, Jakarta: Raja Grafinndo

Persada

Syam, Hanis. (2006) Ruqyah dan Doa: Terapi Gangguan Jin dan Sihir

Sesuai Syari’at Islam, Yogyakarta: Mitra Pustaka

Syami, Ahmad, Sholih. (1991), Al-Mawahibud Diniyah bil Minahil

Muhammadiyah, T.tp: Al-Maktabu Islamiyah

Taufiq, Izzudin, M. (2006) Panduan Lengkap dan Praktis Psikologi Islam,

Jakarta: Gema Insani Press

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001) Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Indonesia. (1989) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

_________________, Depdikbud. (1994) Jakarta: Balai Pustaka

Yunus, Mahmud. (1973) Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Yayasan

Penafsiran al-Quran

Page 81: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

PEDOMAN WAWANCARA

Pasien Terapi Ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

1. Berapa kali Anda terapi ruqyah disini?

2. Mengapa Anda ingin melakukan terapi ruqyah?

3. Apa yang anda ketahui tentang ruqyah?

4. Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah melakukan terapi ruqyah?

5. Sebelum diruqyah, apakah anda sering merasa tegang/cemas, dan gelisah?

6. Setelah diruqyah, apa anda terbebas dari rasa tegang/cemas dan gelisah?

7. Sebelum diruqyah, bagaimana Anda menyelesaikan masalah yang menimpa Anda?

8. Setelah diruqyah, apakah Anda mampu menyelesaikan masalah dengan baik?

9. Sebelum diruqyah, apakah Anda menjalankan ibadah dengan baik?

10. Setelah diruqyah, apakah Anda bisa menjalankan ibadah dengan baik?

11. Apa efek yang Anda rasakan setelah diruqyah?

Page 82: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

PEDOMAN WAWANCARA

Terapis Ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

1. Sejak kapan Ustadz menjadi terapis ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia?

2. Bagaimana proses terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah ini?

3. Berapa lama proses terapi ruqyah itu dilaksanakan?

4. Apakah terapi ruqyah ini hanya untuk mengobati pasien yang terkena gangguan jin saja?

5. Apakah ada perbedaan meruqyah pasien yang terkena gangguan jin dengan pasien yang

mengalami gangguan psikis?

6. Bagaimana pandangan ustadz tentang terapi ruqyah dalam pemulihan kesehatan mental

pasien?

7. Bagaimana pengaruh ruqyah terhadap mental pasien?

8. Menurut Ustadz bagaimana tingkat perubahan yang ditunjukkan pasien setelah menjalani

terapi ruqyah?

Page 83: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

HASIL WAWANCARA

Pasien Terapi Ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

Nama : Astrid

Usia : 35 tahun

1. Berapa kali Anda terapi ruqyah disini?

Jawab : Sering, 5 kali lebih.

2. Mengapa Anda ingin melakukan terapi ruqyah?

Jawab : Yaa.. punya pengalaman sih sebelumnya memang yaa wallahu a’lam

sebelumnya saya pernah punya penyakit yang menurut saya mungkin ga wajar, trus

begitu saya ruqyah yaudah sembuh.

3. Apa yang anda ketahui tentang ruqyah?

Jawab : Ruqyah ya semacam pengobatan non medis.

4. Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah melakukan terapi ruqyah?

Jawab : Ya.. pada saat sebelum ruqyah itu ngalamin hal yang menurut saya di luar

logika Mba, seperti bawaannya emosi trus kaya putus asa trus juga kayak ngerasa

cemas, ketakutan, trus juga negatifnya berlebihan bawaannya emosional lah, pokoknya

males sholat gitu, trus juga ya pikirannya kacau yang ga konsen ga fokus setelah di

ruqyah sembuh total.

5. Sebelum diruqyah, apakah anda sering merasa tegang/cemas, dan gelisah?

Jawab : Iya.. bawaannya ketakutan aja gitu.

6. Setelah diruqyah, apa anda terbebas dari rasa tegang/cemas dan gelisah?

Jawab : Iya, sekarang Alhamdulillah ngga begitu ngerasa cemas lagi.

7. Sebelum diruqyah, bagaimana Anda menyelesaikan masalah yang menimpa Anda?

Jawab : Waktu itu saya lebih ngurung diri aja, ga tau harus ngapain.

8. Setelah diruqyah, apakah Anda mampu menyelesaikan masalah dengan baik?

Jawab : Iya, setelah diruqyah saya jadi lebih tau apa yang harus saya perbuat.

9. Sebelum diruqyah, apakah Anda menjalankan ibadah dengan baik?

Jawab : Pokoknya sebelum diruqyah, bawaannya males aja mau sholat.

10. Setelah diruqyah, apakah Anda bisa menjalankan ibadah dengan baik?

Jawab : Iya.. jadi lebih ada kemauan untuk sholat dari yang sebelumnya saya males

aja bawaannya buat sholat.

11. Apa efek yang Anda rasakan setelah diruqyah?

Jawab : Jadi enakan aja Mba.

Page 84: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

HASIL WAWANCARA

Pasien Terapi Ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

Nama : Fera

Usia : 26 tahun

1. Berapa kali Anda terapi ruqyah disini?

Jawab : Sudah tiga kali.

2. Mengapa Anda ingin melakukan terapi ruqyah?

Jawab : Saya sih kepengen sehat sama terbebas dari gangguan-gangguan.

3. Apa yang anda ketahui tentang ruqyah?

Jawab : Ruqyah itu kayak pengobatan setau saya sih.

4. Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah melakukan terapi ruqyah?

Jawab : Sebelum ruqyah saya ngerasa murung, pengen menyendiri aja. Setelah

diruqyah sih jadi mendingan deh.

5. Sebelum diruqyah, apakah anda sering merasa tegang/cemas, dan gelisah?

Jawab : Iya, Gelisah gak tenang gitu.

6. Setelah diruqyah, apa anda terbebas dari rasa tegang/cemas dan gelisah?

Jawab : Iya, jadi agak tenangan deh.

7. Sebelum diruqyah, bagaimana Anda menyelesaikan masalah yang menimpa Anda?

Jawab : Boro-boro saya bisa nyelesein masalah. Saya diem aja dikamar.

8. Setelah diruqyah, apakah Anda mampu menyelesaikan masalah dengan baik?

Jawab : Ya.. Alhamdulillah, saya jadi paham cara nyelesein masalah yang baik.

9. Sebelum diruqyah, apakah Anda menjalankan ibadah dengan baik?

Jawab : Yaa.. kadang ngelaksanain kadang juga ngga. Bolong-bolong gitu.

10. Setelah diruqyah, apakah Anda bisa menjalankan ibadah dengan baik?

Jawab : Alhamdulillah, lumayan deh udah ngga bolong-bolong lagi.

11. Apa efek yang Anda rasakan setelah diruqyah?

Jawab : Efeknya baik banget, Alhamdulillah saya bisa jadi pribadi yang lebih baik

lagi.

Page 85: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

HASIL WAWANCARA

Pasien Terapi Ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

Nama : Lili

Usia : 27 tahun

1. Berapa kali Anda terapi ruqyah disini?

Jawab : Sudah dua kali Mba.

2. Mengapa Anda ingin melakukan terapi ruqyah?

Jawab : Saya sih pengen sembuh mba, awalnya saya kepikiran skripsi saya, saya

juga abis resign dari tempat kerja saya, abis itu saya juga kepikiran kaka saya mau

operasi. Setelah itu tiba-tiba badan saya kaku. Ga bisa digerakin. Pas saya coba baca

doa sama wudhu agak mendinganan tuh.

3. Apa yang anda ketahui tentang ruqyah?

Jawab : Yang saya tau ruqyah itu semacem pengobatan Mba.

4. Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah melakukan terapi ruqyah?

Jawab : Sebelum diruqyah perasaan saya berat aja gitu. Tapi setelah diruqyah jadi

enteng aja trus juga kata orang tua saya, saya hampir 100 persen berubah dari sifat-sifat

buruk saya yang dulu.

5. Sebelum diruqyah, apakah anda sering merasa tegang/cemas, dan gelisah?

Jawab : Iya, takut sama gelisah.

6. Setelah diruqyah, apa anda terbebas dari rasa tegang/cemas dan gelisah?

Jawab : Iya, Alhamdulillah Mba mendingan deh Mba.

7. Sebelum diruqyah, bagaimana Anda menyelesaikan masalah yang menimpa Anda?

Jawab : Dulu saya ga tau harus ngapain Mba.

8. Setelah diruqyah, apakah Anda mampu menyelesaikan masalah dengan baik?

Jawab : Alhamdulillah Mba, sekarang saya kalo ada masalah lebih berikhtiar aja

sama Allah.

9. Sebelum diruqyah, apakah Anda menjalankan ibadah dengan baik?

Jawab : Engga, jujur aja dulu saya jarang banget sholat mba. Terakhir sholat pas

ada masalah aja. Hehe..

10. Setelah diruqyah, apakah Anda bisa menjalankan ibadah dengan baik?

Jawab : Ya, jadi kepengen sholat. Dulu mah boro-boro. Hehe..

11. Apa efek yang Anda rasakan setelah diruqyah?

Jawab : Badan saya berasa entengan deh. Ga kayak dulu rasanya berat aja

bawaannya.

Page 86: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

HASIL WAWANCARA

Pasien Terapi Ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

Nama : Dwi

Usia : 27 tahun

1. Berapa kali Anda terapi ruqyah disini?

Jawab : sudah empat kali.

2. Mengapa Anda ingin melakukan terapi ruqyah?

Jawab : ruqyah ini bisa mengatasi gangguan ghoib, metode penyembuhan penyakit

yang buka medis, soalnya saya pernah di cek medis ga ada hasilnya. Tapi saya sakitnya

kerasa gitu.

3. Apa yang anda ketahui tentang ruqyah?

Jawab : metode pengobatan.

4. Apa yang anda rasakan sebelum dan sesudah melakukan terapi ruqyah?

Jawab : kalo sebelum diruqyah saya masih merasa sakit, tapi abis diruqyah

mendingan. Yang tadinya saya punya kebiasaan buruk jadi ga ada lagi. Kebiasaan

buruknya kayak ngeroko, saya ngeroko kuat sekali. Tapi setelah diruqyah saya ga

kepengen ngeroko lagi. Pernapasan yang tadinya berat banget jadi enteng sehabis

diruqyah.

5. Sebelum diruqyah, apakah anda sering merasa tegang/cemas, dan gelisah?

Jawab : cemas iya, minder, ga percaya diri, kalo ada sesuatu tegang.

6. Setelah diruqyah, apa anda terbebas dari rasa tegang/cemas dan gelisah?

Jawab : Iya, saya merasa normal

7. Sebelum diruqyah, bagaimana Anda menyelesaikan masalah yang menimpa Anda?

Jawab : emosi, saya acuhkan kalo masalahnya semakin berat saya emosinya

berlebihan

8. Setelah diruqyah, apakah Anda mampu menyelesaikan masalah dengan baik?

Jawab : iya, kan tadinya emosi, jadi biasa aja.

9. Sebelum diruqyah, apakah Anda menjalankan ibadah dengan baik?

Jawab : kalo ibadah gitu ga ada keinginan, ogah-ogahan.

10. Setelah diruqyah, apakah Anda bisa menjalankan ibadah dengan baik?

Jawab : kalo abis diruqyah ya ada keinginan

11. Apa efek yang Anda rasakan setelah diruqyah?

Jawab : kalo bicara sama orang ya luluh, tadinya kan tegang, gelisah. Bicara kayak

gini dulu mata melotot, alis naik ke atas, mau pergi aja gitu. Abis diruqyah banyak efek

positif yang ada di diri saya.

Page 87: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

HASIL WAWANCARA

Terapis Ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

Nama : Achmad Junaedi, Lc.

Usia : 43 tahun

Jabatan : Pimpinan Rumah Ruqyah Indonesia

1. Sejak kapan Ustadz menjadi terapis ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia?

Jawab : Saya pendirinya dari tahun 2002.

2. Bagaimana proses terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah ini?

Jawab : Prosesnya pertama pasien datang kemudian melakukan pendaftaran dulu,

administrasi dan sebagainya. Kemudian ada penjelasan singkat tentang ruqyah bagi

yang belum tau, disarankan untuk berwudhu bagi yang tidak berhalangan setelah itu

masuk ke ruangan ruqyah, Ustadz menanyakan keluhannya apa, diawali dengan

membaca istighfar bertobat kepada Allah dengan harapan agar doa diijabah oleh Allah.

Kemudian baca surat al-Fatihah trus sampe nanti surat an-Nas seperti yang ada pada

buku ruqyah itu. Biasanya ditengah-tengah bacaan itu ada yang bereaksi, misalnya

kayak kesemutan, muntah-muntah, teriak-teriak. Biasanya terjadi dialog kemudian kita

arahkan jinnya kita ajak dialog kita ajak bertaubat.

3. Berapa lama proses terapi ruqyah itu dilaksanakan?

Jawab : Yaa.. kurang lebih 30 menit sampe 1 jam.

4. Apakah terapi ruqyah ini hanya untuk mengobati pasien yang terkena gangguan jin saja?

Jawab : Terapi ruqyah ini tidak hanya terbatas untuk gangguan jin saja, akan tetapi

ruqyah ini juga mencakup terapi fisik dan psikis.

5. Apakah ada perbedaan meruqyah pasien yang terkena gangguan jin dengan pasien yang

mengalami gangguan psikis?

Jawab : Ada ayat-ayat tambahan yang beda untuk yang terkena gangguan jin, jadi

biasanya standar al-Fatihah ayat kursi kemudian ada misalnya ini kok tentang sihir, kita

baca ayat-ayat-ayat tentang sihir. Kalo masalah psikis biasanya ayat tentang kehidupan.

6. Bagaimana pandangan ustadz tentang terapi ruqyah dalam pemulihan kesehatan mental

pasien?

Jawab : Sangat-sangat bagus sekali, itu harus digalakkan karena membangun mental

ini ya harus dibarengi dengan kekuatan tauhid kita kepada Allah SWT. Kalo spiritualnya

kuat insyaallah mentalnya tahan banting.karna ruqyah sendiri itu ketergantungan kita

kepada Allah.

7. Bagaimana pengaruh ruqyah terhadap kesehatan mental pasien?

Jawab : Ruqyah itu kan membacakan ayat-ayat atau doa-doa yang terdapat di dalam

al-Quran dan as-Sunnah. Ayat dan doa tersebut sangat berpengaruh terhadap

penyembuhan gangguan psikis dan sudah dapat diterima keefektifannya terhadap mental

seseorang.

8. Menurut Ustadz bagaimana tingkat perubahan yang ditunjukkan pasien setelah menjalani

terapi ruqyah?

Jawab : 85 persen perubahan positif. Pertama 50 persen itu reaksi, si pasien sadar

bahwa dirinya terkena gangguan jin.

Page 88: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

HASIL WAWANCARA

Terapis Ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia Cililitan

Nama : Abu Azzam

Usia : 35 tahun

Jabatan : Terapis/Muallij

1. Sejak kapan Ustadz menjadi terapis ruqyah di Rumah Ruqyah Indonesia?

Jawab : Kalau saya disini sekitar 2012, jadi kurang lebih 3 tahun.

2. Bagaimana proses terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah ini?

Jawab : Kalau saya pribadi, jadi untuk ruqyah itu saya ajak pasien untuk meluruskan

tujuannya dulu, jadi ruqyah itu bukan hanya sekedar ‘image’ sekarang tentang ruqyah

kan mengeluarkan jin dalam tubuh manusia, menyembuhkan orang dari santet atau

sebagainya. Disunnahkan untuk berwudhu.

3. Berapa lama proses terapi ruqyah itu dilaksanakan?

Jawab : Tergantung keluhannya ya, kalo seandainya normal tidak ada keluhannya

tidak terlalu banyak reaksi yang berarti sekitar 45 menit, kadang 30 menit sudah selesai.

Tapi kalau ada reaksi kadang bisa sampai 2 jam.

4. Apakah terapi ruqyah ini hanya untuk mengobati pasien yang terkena gangguan jin saja?

Jawab : Tidak, ruqyah ini juga bisa untuk mengobati penyakit fisik maupun psikis.

5. Apakah ada perbedaan meruqyah pasien yang terkena gangguan jin dengan pasien yang

mengalami gangguan psikis?

Jawab : Secara umum sama, hanya saja kita harus memilah memilih ayat-ayat al-

Quran itu seperti ayat ancaman itu seperti apa jangan sampai jin yang harus kita ancam

kita bacakan ayat surga misalkan, kan kurang cocok ya..

6. Bagaimana pandangan Ustadz tentang terapi ruqyah dalam pemulihan kesehatan mental

pasien?

Jawab : Baik sekali, ada pasien kita yang mengalami keterbelakangan mental, stress.

Setelah dibacakan al-Quran itu respon positif itu selalu terjadi dan selalu ada.

7. Bagaimana pengaruh ruqyah terhadap mental pasien?

Jawab : Pengaruhnya pasti ada, ketika dibacakan ayat ruqyah respon positif dalam

tubuh kita pasti ada, makanya ayat suci al-Quran kalo kita mau mendalami merupakan

metode pengobatan yang sangat luar biasa.

8. Menurut Ustadz bagaimana tingkat perubahan yang ditunjukkan pasien setelah menjalani

terapi ruqyah?

Jawab : Sekitar 70 persen lah, karna tubuh manusia itu sebagian besar terdiri atas

air. Ketika air tersebut diberikan doa-doa, maka hal tersebut dapat mengubah struktur

molekul-molekul yang terdapat didalamnya. Perubahan struktur tersebut dapat

mempengaruhi kesehatan seseorang, baik fisik maupun mentalnya.

Page 89: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 1

Nama : Astrid

Usia : 35 tahun

NOMOR

BUTIR

PERTANYAAN/JAWABAN

KATA KUNCI

HUBUNGAN ANTAR

KATA KUNCI

TEORI

REFLEXI

1.

Berapa kali Anda terapi ruqyah

disini?

Jawab: sering, 5 kali lebih.

Sering

Lebih dari 5

kali

Pada butir ke-2, astrid

mengemukakan alasan

ia ingin melakukan

terapi ruqyah karena

sebelumnya ia punya

penyakit yang

menurutnya tidak

wajar, kemudian

setelah diruqyah

penyakit tersebut

sembuh. Hal ini

berkaitan pada butir

ke-3, yaitu pengertian

astrid tentang ruqyah

adalah semacam

pengobatan.

Sebelum melakukan

terapi ruqyah, Astrid

merasakan hal-hal yang

diluar logika

menurutnya kemudian

Menurut Saad Muhammad

Shadiq, ruqyah secara

terminologi dalam

“Shira’bainal haq wal

bathil” sebagaimana yang

dikutip oleh Kholilul

Rohim bahwa “Ruqyah

pada hakekatnya adalah

berdoa dan tawassul untuk

memohon kepada Allah

kesembuhan bagi orang

yang sakit dan hilangnya

gangguan dari badannya.”

Menurut Prof. Dr. dr.

Dadang Hawari, psikiater,

bahwa kriteria jiwa atau

mental yang sehat yaitu

secara relatif bebas dari

rasa tegang dan cemas,

dapat menyesuaikan diri

secara konstruktif pada

Berdasarkan hasil

wawancara kepada Astrid,

alasan Astrid melakukan

terapi ruqyah karena ia

merasakan hal yang

menurutnya tidak wajar

dan diluar logika. Astrid

juga merasakan emosinya

tidak stabil, cemas,

ketakutan, selalu berpikiran

negatif, dan merasa putus

asa terhadap masalah yang

ia hadapi. Sebelum

melakukan terapi ruqyah

pun dia lebih mengurung

diri dikamar dan tidak tau

harus berbuat apa terhadap

masalah yang ia hadapi.

Astrid pun malas untuk

melakukan ibadah sholat.

Setelah ia melakukan terapi

2.

Mengapa Anda ingin melakukan

terapi ruqyah?

Jawab: Yaa.. punya pengalaman

sih sebelumnya memang yaa

wallahu a’lam sebelumnya saya

pernah punya penyakit yang

menurut saya mungkin ga wajar,

trus begitu saya ruqyah yaudah

sembuh.

Punya

penyakit

yang ga

wajar

Setelah

ruqyah

sembuh

3.

Apa yang anda ketahui tentang

ruqyah?

Jawab: Ruqyah ya semacam

pengobatan non medis.

Pengobatan

non medis

4.

Apa yang anda rasakan sebelum

dan sesudah melakukan terapi

Mengalami

hal diluar

Page 90: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 2

ruqyah?

Jawab: Ya.. pada saat sebelum

ruqyah itu ngalamin hal yang

menurut saya di luar logika Mba,

seperti bawaannya emosi trus

kaya putus asa trus juga kayak

ngerasa cemas, ketakutan, trus

juga negatifnya berlebihan

bawaannya emosional lah,

pokoknya males sholat gitu, trus

juga ya pikirannya kacau yang

ga konsen ga fokus setelah di

ruqyah sembuh total.

logika

Bawaannya

emosi, putus

asa, cemas,

ketakutan,

berpikiran

negatif,

emosional

Males sholat,

pikiran

kacau

Setelah

diruqyah

sembuh total

ia juga merasakan

emosi, putus asa,

cemas, ketakutan,

selalu berpikiran

negatif serta emosional

sebagaimana yang ia

kemukakan pada butir

ke-4 dan ke-5, dalam

butir ke-6 Astrid

mengalami perubahan

setelah melakukan

terapi ruqyah yaitu ia

sudah tidak merasakan

cemas lagi seperti

sebelumnya yang ia

rasakan.

Pada butir ke-7, Astrid

tidak mampu

menyelesaikan masalah

yang sedang menimpa,

ia mengemukakan

bahwa dia tidak tahu

harus berbuat apa dan

hanya mengurung diri.

pada butir ke-8, Astrid

jadi tahu harus berbuat

apa terhadap masalah

yang ia hadapi setelah

kenyataan meskipun

kenyataan itu buruk

baginya. Menurut Maslow

dan Mittlemenn dalam

karangannya yang berjudul

Principles of Abnormal

psychology berkenaan

dengan mental yang sehat

yaitu sanggup menerima

segala cobaan-cobaan

hidup serta nasib buruk

lainnya dengan besar hati.

ruqyah, ia merasa sembuh

total dari penyakit yang

menurutnya tidak wajar.

Rasa cemas, putus asa,

ketakutan, dan emosinya

yang labil pun sudah tidak

ia rasakan setelah

melakukan terapi ruqyah.

Astrid merasa lebih baik

lagi dari sebelumnya

setelah sering melakukan

terapi ruqyah.

5.

Sebelum diruqyah, apakah Anda

sering merasa tegang/cemas dan

gelisah?

Jawab: Iya.. bawaannya

ketakutan aja gitu.

Iya,

bawaannya

ketakutan

6.

Setelah diruqyah, apa anda

terbebas dari rasa tegang/cemas

dan gelisah?

Jawab: Iya, sekarang

Alhamdulillah ngga begitu

ngerasa cemas lagi.

Iya,

alhamdulilla

h ngga

cemas lagi

7. Sebelum diruqyah, bagaimana Mengurung

Page 91: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 3

Anda menyelesaikan masalah

yang menimpa Anda?

Jawab: Waktu itu saya lebih

ngurung diri aja, ga tau harus

ngapain.

diri

Ga tau harus

berbuat apa

ia melakukan terapi

ruqyah berbeda dengan

sebelumnya.

Astrid mengemukakan

bahwa ia merasakan

malas untuk

menjalankan ibadah

terutama sholat

sebelum ia melakukan

terapi ruqyah pada

butir ke-9, namun

setelah melakukan

terapi ruqyah, Astrid

jadi memiliki kemauan

untuk melakukan

sholat seperti yang ia

kemukakan pada butir

ke-10.

Efek ruqyah yang

dirasakan Astrid

menunjukkan efek

yang positif

berdasarkan pada butir

ke-11, ia mengatakan

bahwa efek yang ia

rasakan setelah

diruqyah jadi enakan

8.

Setelah diruqyah, apakah Anda

mampu menyelesaikan masalah

dengan baik?

Jawab: Iya, setelah diruqyah

saya jadi lebih tau apa yang

harus saya perbuat.

Lebih tau

apa yang

harus

diperbuat

9.

Sebelum diruqyah, apakah Anda

menjalankan ibadah dengan

baik?

Jawab: Pokoknya sebelum

diruqyah, bawaannya males aja

mau sholat.

Males sholat

10.

Setelah diruqyah, apakah Anda

bisa menjalankan ibadah dengan

baik?

Jawab: Iya.. jadi lebih ada

kemauan untuk sholat dari yang

sebelumnya saya males aja

bawaannya buat sholat.

Ada

kemauan

untuk sholat

Page 92: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 4

11.

Apa efek yang Anda rasakan

setelah diruqyah?

Jawab: Jadi enakan aja Mba.

Jadi enakan

yang berkaitan dengan

butir ke-4 bahwa

setelah diruqyah ia

merasa sembuh total.

Page 93: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 5

Nama : Fera

Usia : 26 tahun

NOMOR

BUTIR

PERTANYAAN/JAWABAN

KATA KUNCI

HUBUNGAN ANTAR

KATA KUNCI

TEORI

REFLEXI

1.

Berapa kali Anda terapi ruqyah

disini?

Jawab: Sudah tiga kali.

Tiga kali

Pada butir ke-2, Fera

mengemukakan bahwa

alasan ia ingin

melakukan terapi

ruqyah karena ia ingin

sehat dan terbebas dari

gangguan. Hal ini

berkaitan dengan butir

ke-3 bahwa Fera

mengetahui ruqyah

adalah suatu

pengobatan.

Pada butir ke-4,

sebelum Fera

melakukan terapi

ruqyah ia merasa

murung, ingin

menyendiri. Namun

setelah diruqyah ia

merasa menjadi lebih

baik. Hal ini berkaitan

dengan butir ke-2

Menurut Zakiah Daradjat,

pembinaan mental

memiliki beberapa tujuan

antara lain sebagai berikut:

Menumbuhkan mental

yang sehat, yaitu yang

iman dan taqwa kepada

Allah SWT serta yang

tidak merasa terganggu

ketentraman hatinya.

Terwujudnya pribadi

yang memiliki

kepribadian beragama

yang baik sehingga

akan dapat

mengendalikan

kelakuan, tindakan, dan

sikap dalam hidup

Menanamkan

ketentuan-ketentuan

moral yang berlaku

Berdasarkan hasil

wawancara dengan Fera,

alasan Fera untuk

melakuka terapi ruqyah

karena ia ingin sehat

kembali dan terbebas dari

gangguan-gangguan yang

ia rasakan. Selain itu juga

Fera merasakan murung,

ingin selalu

menyendiri,mengurung diri

dikamar, gelisah dan jarang

melakukan ibadah. Setelah

menjalani terapi ruqyah,

dia merasa jadi lebih baik

dari sebelumnya. Dulu dia

tidak mampu

menyelesaikan masalahnya

dengan baik. Namun

setelah diruqyah, dia

menjadi tahu dan mampu

untuk menyelesaikan

2.

Mengapa Anda ingin melakukan

terapi ruqyah?

Jawab: Saya sih kepengen sehat

sama terbebas dari gangguan-

gangguan.

Kepengen sehat

Terbebas dari

gangguan

3.

Apa yang anda ketahui tentang

ruqyah?

Jawab: Ruqyah itu kayak

pengobatan setau saya sih.

Pengobatan

4.

Apa yang anda rasakan sebelum

dan sesudah melakukan terapi

ruqyah?

Jawab: Sebelum ruqyah saya

ngerasa murung, pengen

menyendiri aja. Setelah diruqyah

sih jadi mendingan deh.

Ngerasa

murung

Menyendiri

Jadi mendingan

Page 94: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 6

sebagaimana

pernyataan Fera

bahwa ia ingin

sembuh.

Pada butir ke-5,

sebelum diruqyah Fera

juga sering merasa

gelisah dan tidak

tenang. Ketika ia

melakukan terapi

ruqyah ia merasa lebih

tenang sebagaimana

halnya pada butir ke-

6.

Pada butir ke-7, Fera

merasa tidak mampu

menyelesaikan

masalah yang

menimpanya, yang ia

lakukan hanya

berdiam diri di kamar.

Setelah melakukan

terapi ruqyah, Fera

menjadi mengerti

bagaimana cara

dalam linngkungan

seseorang hidup.

Membangun mental

yang datap

memanfaatkan ilmu

dan pengetahuan yang

dimiliki dengan cara

yang membawa kepada

kebahagiaan dan

ketentraman umat

manusia.

Mental yang sehat menurut

Maslow dan Mittlemenn

dalam karangannya yang

berjudul Principles of

Abnormal Psychology

adalah sebagai berikut:

Memiliki rasa yang

aman (sense of

security) yang tepat,

mampu berhubungan

dengan orang lain

dalam bidang kerja,

pergaulan, dan dalam

lingkungan kerja.

masalah yang menimpanya

dengan baik. Menurut

Maslow dan Mittleman,

salah satu dari mental yang

sehat yaitu Dia sanggup

menerima segala cobaan

hidup, kejutan-kejutan

mental serta nasib

buruknya dengan besar

hati.

Dalam hal ini, setelah Fera

melakukakn terapi ruqyah,

ia menjadi mampu untuk

menyelesaikan masalahnya

dengan baik. Efek ruqyah

yang dirasakan oleh Fera

sangat baik. Ia merasa

menjadi pribadi yang lebih

baik lagi dari sebelumnya.

5.

Sebelum diruqyah, apakah anda

sering merasa tegang/cemas dan

gelisah?

Jawab: Iya, Gelisah gak tenang

gitu.

Iya, gelisah

Ga tenang

6.

Setelah diruqyah, apa anda

terbebas dari rasa tegang/cemas

dan gelisah?

Jawab: Iya, jadi agak tenangan

deh.

Iya, agak

tenangan

7.

Sebelum diruqyah, bagaimana

Anda menyelesaikan masalah

yang menimpa Anda?

Jawab: Boro-boro saya bisa

nyelesein masalah. Saya diem

aja dikamar.

Diem dikamar

Page 95: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 7

8.

Setelah diruqyah, apakah Anda

mampu menyelesaikan masalah

dengan baik?

Jawab: Ya.. Alhamdulillah, saya

jadi paham cara nyelesein

masalah yang baik.

Alhamdulillah,

paham

Menyelesaikan

masalah yang

baik

menyelesaikan

masalah yang baik, hal

itu berkaitan dengan

butir ke-8.

Fera juga merasakan

malas dalam

menjalankan ibadah,

ia hanya

melakukannya jarang-

jarang seperti yang ia

kemukakan pada butir

ke-9 yang berkaitan

juga dengan poin ke-

10 setelah melakukan

terapi ruqyah, ia mulai

mau melaksanakan

ibadah dan tidak

bolong-bolong lagi

Fera mengemukakan

pada butir ke-10

bahwa efek yang ia

rasa setelah

melakukan terapi

ruqyah sangat baik, ia

merasa menjadi

pribadi yang lebih

baik lagi. Hal ini

berkaitan dengan butir

Memiliki penilaian

(self evaluation) dan

wawasan diri yang

rasional dengan harga

diri tidak berlebihan,

memiliki kesehatan

moral, tidak dihinggapi

rasa bersalah. Selain itu

juga dapat menilai

perilaku yang asosial

dan tidak manusiawi

sebagai gejala perilaku

yang menyimpang.

Mempunyai kontak

dengan realitas secara

efisien, tanpa ada

fantasi dan angan-

angan berlebihan.

Pandangan hidupnya

realitas dan cukup luas.

Dia sanggup menerima

segala cobaan hidup,

kejutan-kejutan mental

serta nasib buruknya

dengan besar hati.

Memiliki tujuan hidup

yang tepat, wajar, dan

realitas sehinggga bisa

9.

Sebelum diruqyah, apakah anda

menjalankan ibadah dengan

baik?

Jawab: Yaa.. kadang

ngelaksanain kadang juga ngga.

Bolong-bolong gitu.

Kadang

ngelaksanain

Bolong-bolong

10.

Setelah diruqyah, apakah anda

bisa menjalankan ibadah dengan

baik?

Jawab: Alhamdulillah, lumayan

deh udah ngga bolong-bolong

lagi.

Alhamdulillah,

lumayan

Udah ngga

bolong-bolong

11.

Apa efek yang anda rasakan

setelah diruqyah?

Jawab: Ruqyah efeknya baik

banget, Alhamdulillah saya bisa

jadi pribadi yang lebih baik lagi.

Efeknya baik

Jadi pribadi

lebih baik lagi

Page 96: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 8

ke-3, sebagaimana

yang ia kemukakan

bahwa ruqyah adalah

pengobatan.

dicapai dengan

kemampuan sendiri

serta memiliki keuletan

dalam mengejar tujuan

hidupnya agar

bermanfaat bagi diri

sendiri maupun bagi

masyarakat pada

umumnya.

Page 97: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 9

Nama : Lili

Usia : 27 tahun

NOMOR

BUTIR

PERTANYAAN/JAWABAN

KATA KUNCI

HUBUNGAN ANTAR

KATA KUNCI

TEORI

REFLEXI

1.

Berapa kali Anda terapi ruqyah

disini?

Jawab: Sudah dua kali Mba.

Dua kali

Pada butir ke-2 alasan

Lili ingin melakukan

terapi ruqyah yaitu

karena ia ingin sembuh

dari penyakit yang ia

rasakan. Pernyataan ini

berkaitan pada butir

ke-5, dimana pada

butir ke-5, Lili

mengemukakan bahwa

sebelum diruqyah ia

sering merasakan

tegang/cemas/gelisah

sampai dia merasakan

kaku pada seluruh

badannya.

Pada butir ke-3, Lili

mengetahui bahwa

ruqyah adalah sebagai

pengobatan.

Pernyataan Lili ini

saling berkaitan

dengan butir ke-2,

Hysteria merupakan suatu

kompleks neurosa

mengambil bentuk yang

bervariasi. Biasanya

gangguannya ditandai oleh

ketidakstabilan emosional,

represi, dissosiasi dan

sugestibilitas. Hysteria

juga terjadi akibat

ketidakmampuan seseorang

menghadapi kesukaran-

kesukaran, tekanan

perasaan, kegelisahan,

kecemasan dan

pertentangan batin. Salah

satu gejala-gejala hysteria

yang berhubungan dengan

fisik yaitu kejang hysteria.

Kejang hysteria adalah

dimana badan seluruhnya

menjadi kaku tidak sadar

akan diri, kadang sangat

keras, disertai dengan

Berdasarkan hasil

wawancara dengan Lili,

dapat terlihat sebelum

melakukan terapi ruqyah

mengalami gejala

gangguan mental. Lili

merasakan

tegang/cemas/gelisah

sampai pada puncaknya ia

merasakan kaku pada

seluruh badan. Hal itu

terjadi karena Lili terlalu

berlarut dengan beban

masalah yang ia hadapi,

sehingga ia merasakan

kaku pada seluruh

badannya. Lili juga jarang

melakukan ibadah sholat,

terakhir ia melakukan

ibadah sholat ketika ia

tertimpa masalah.

Namun, setelah melakukan

terapi ruqyah, Lili

2.

Mengapa Anda ingin melakukan

terapi ruqyah?

Jawab: Saya sih kepengen

sembuh. Awal saya kepengen

diruqyah gara-gara kepikiran

skripsi saya, saya juga resign

dari tempat kerja saya, kepikiran

abis itu saya juga kepikiran

kakak saya yang mau di operasi.

Setelah itu tiba-tiba badan saya

kaku, ga bisa digerakkin. Pas

saya coba baca doa sama wudhu

agak mendinganan tuh.

Pengen

sembuh

3.

Apa yang anda ketahui tentang

ruqyah?

Jawab: Yang saya tau ruqyah itu

semacem pengobatan Mba.

Pengobatan

Page 98: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 10

4.

Apa yang anda rasakan sebelum

dan sesudah melakukan terapi

ruqyah?

Jawab: Sebelum diruqyah

perasaan saya berat aja gitu. Tapi

setelah diruqyah jadi entengan

aja trus juga kata orang tua saya,

saya hampir 100 persen berubah

dari sifat-sifat buruk saya yang

dulu.

Perasaan berat

Hampir 100

persen berubah

dari sifat

buruk

dimana Lili ingin

melakukan terapi

ruqyah karena ingin

penyakit yang

dialaminya sembuh.

Pada butir ke-4,

terlihat perubahan yang

terjadi pada saat

sebelum dan sesudah

melakukan terapi

ruqyah. Hal ini

berkaitan dengan butir

ke-5, ke-7 dan ke-9,

Lili mengalami

tegang/cemas dan

gelisah, tidak mampu

menyelesaikan masalah

yang menimpa, dan

tidak menjalankan

ibadah dengan baik

sebelum melakukan

terapi ruqyah. Setelah

melakukan terapi

ruqyah, Lili mengalami

perubahan yang

berkaitan dengan butir

ke-6, ke-8 dan ke-10.

Efek yang dirasakan

teriakan-teriakan dan

keluhan, namun air mata

tidak keluar.

Ruqyah adalah pembacaan

beberapa kalimat untuk

seseorang dengan harapan

atas kesembuhan atau

kesengsaraannya. Ruqyah

bisa berupa kumpulan ayat-

ayat al-Quran, dzikir atau

doa para Nabi yang

dibacakan oleh seseorang

untuk dirinya sendiri

ataupun orang lain selain

dirinya.

merasakan perubahan pada

dirinya. Ia sudah tidak

merasa

cemas/tegang/gelisah,

sudah mampu

menyelesaikan masalah

dengan baik dan lebih

berikhtiar kepada Allah

terhadap masalah-masalah

yang menimpanya, dan ada

keinginan juga untuk

melakukan ibadah sholat,

berbeda dengan dulu

sebelum melakukan terapi

ruqyah.

5.

Sebelum diruqyah, apakah Anda

sering merasa tegang/cemas dan

gelisah?

Jawab: Iya, takut sama gelisah.

Iya, takut

sama gelisah

6.

Setelah diruqyah, apa Anda

terbebas dari rasa tegang/cemas

dan gelisah?

Jawab: Iya, Alhamdulillah Mba

mendingan deh Mba.

Iya,

Alhamdulillah

mendingan

7.

Sebelum diruqyah, bagaimana

Anda menyelesaikan masalah

yang menimpa Anda?

Jawab: Dulu saya ga tau harus

ngapain Mba.

Ga tau

Page 99: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 11

8.

Setelah diruqyah, apakah Anda

mampu menyelesaikan masalah

dengan baik?

Jawab: Alhamdulillah Mba,

sekarang saya kalo ada masalah

lebih berikhtiar aja sama Allah.

Alhamdulillah

Ikhtiar sama

Allah

setelah melakukan

terapi ruqyah, menurut

Lili sangat baik,

sebagaimana yang

diungkapkan Lili pada

butir ke-11. Ia

merasakan badannya

menjadi lebih enteng

dari sebelumnya. 9.

Sebelum diruqyah, apakah Anda

menjalankan ibadah dengan

baik?

Jawab: Engga, jujur aja dulu

saya jarang banget sholat mba.

Terakhir sholat pas ada masalah

aja. Hehe..

Jarang sholat

10.

Setelah diruqyah, apakah Anda

bisa menjalankan ibadah dengan

baik?

Jawab: Ya, jadi kepengen

sholat. Dulu mah boro-boro.

Hehe..

Jadi kepengen

sholat

11.

Apa efek yang Anda rasakan

setelah diruqyah?

Jawab: Badan saya berasa

entengan deh. Ga kayak dulu

rasanya berat aja bawaannya.

Berasa

entengan

Dulu rasanya

berat

Page 100: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 12

Nama : Dwi Ryan R

Usia : 27 tahun

NOMOR

BUTIR

PERTANYAAN/JAWABAN

KATA KUNCI

HUBUNGAN ANTAR

KATA KUNCI

TEORI

REFLEXI

1.

Berapa kali Anda terapi ruqyah

disini?

Jawab: Sudah empat kali

Empat kali

Pada butir ke-2 alasan

Dwi ingin melakukan

terapi ruqyah yaitu

karena ia ingin sembuh

dari penyakit non

medis yang ia rasakan.

Sebelumnya Dwi

pernah melakukan cek

medis, namun tidak

ada hasilnya dan Dwi

masih merasakan sakit.

Pernyataan ini

berkaitan pada butir

ke-3, dimana pada

butir ke-3, Dwi

mengetahui bahwa

ruqyah adalah suatu

metode pengobatan.

Pada butir ke-4,

sebelum melakukan

terapi ruqyah, Dwi

mempunyai kebiasaan

Skizofrenia adalah

gangguan jiwa dengan

gejala utama berupa

waham (keyakinan salah

dan tidak dapat dikoreksi)

dan halusinasi (seperti

mendengar dan melihat

sesuatu yang sebenarnya

itu tidak ada).

Berdasarkan pengertian

skizofrenia tersebut dapat

disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan

skizofrenia adalah suatu

ppenyakit yang

mempengaruhi otak

sebagai bentuk dari psikosa

fungsional, menyebabkan

timbulnya pikiran,

persepsi, emosi, gerakan,

perilaku yang aneh dan

terganggu serta disharmoni

Berdasarkan hasil

wawancara dengan Dwi

Ryan R, dapat terlihat

sebelum melakukan terapi

ruqyah menderita penyakit

ganguan pernapasan dan

mengalami gejala

gangguan mental.

Gangguan pernapasan yang

dialami oleh Dwi

disebabkan karena ia

terlalu sering untuk

merokok. Sedangkan gejala

gangguan mental yang

dialami oleh Dwi yaitu

cemas, tidak percaya diri,

tegang, emosi yang

berlebihan. Bahkan

sebelum Dwi melakukan

terapi ruqyah ia merasa

ada suatu dorongan dalam

dirinya untuk membuat

2.

Mengapa Anda ingin melakukan

terapi ruqyah?

Jawab: ruqyah ini bisa

mengatasi gangguan ghoib,

metode penyembuhan penyakit

yang bukan medis. Karna yang

saya rasakan sakit bukan medis,

soalnya saya pernah di cek medis

ga ada hasilnya. Tapi saya

sakitnya kerasa gitu.

Ruqyah

mengatasi

gangguan

ghoib

metode

penyembuha

n bukan

medis

di cek medis

ga ada hasil

tapi merasa

sakit

3. Apa yang anda ketahui tentang Pengobatan

Page 101: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 13

ruqyah?

Jawab: metode pengobatan

buruk yaitu merokok

yang sangat kuat,

pernapasan yang

sangat berat akibat

terlalu sering merokok.

Pernyataan Dwi ini

saling berkaitan

dengan butir ke-2,

dimana Lili ingin

melakukan terapi

ruqyah karena ingin

penyakit yang

dialaminya sembuh.

Pada butir ke-4,

terlihat perubahan yang

terjadi pada saat

sesudah melakukan

terapi ruqyah. Dwi

yang mempunyai

kebiasaan buruk dan

pernapasan terasa

berat, menjadi lebih

baik setelah diruqyah.

Hal ini berkaitan

dengan butir ke-2, dan

ke-3, ruqyah sebagai

metode penyembuhan.

Sebelum diruqyah, Dwi

(keretakan kepribadian)

antar proses pikir, afek atau

emosi, kemauan dan

psikomotor disertai distorsi

kenyataan, terutama karena

waham dan halusinasi,

asosiasi terbagi-bagi

sehingga timbul

inkoherensi.

Ruqyah adalah pembacaan

beberapa kalimat untuk

seseorang dengan harapan

atas kesembuhan atau

kesengsaraannya. Ruqyah

bisa berupa kumpulan ayat-

ayat al-Quran, dzikir atau

doa para Nabi yang

dibacakan oleh seseorang

untuk dirinya sendiri

ataupun orang lain selain

dirinya.

masalah seperti ingin

menyakiti orang lain secara

fisik. Ia juga sering

merasakan seperti ada

bisikan-bisikan, namun

setelah Dwi melakuakn

terapi ruqyah, Dwi

merasakan banyak efek

positif yang ada pada

dirinya seperti kebiasaan

buruk yang perlahan

berkurang, merasa normal

kembali dari rasa cemas,

tegang dan emosi berlebih,

ada keinginan untuk

melakukan ibadah, dapat

melakukan komunikasi

dengan baik berbeda

dengan sebelumnya yang

tidak bisa berkomunikasi

dengan baik, seperti mata

melotot, acuh tak acuh

dengan lawan bicara.

4.

Apa yang anda rasakan sebelum

dan sesudah melakukan terapi

ruqyah?

Jawab: kalo sebelum diruqyah

saya masih merasa sakit, tapi

abis diruqyah mendingan. yang

tadinya saya punya kebiasaan

buruk jadi ga ada lagi. Kebiasaan

buruknya kayak ngeroko, saya

ngeroko kuat sekali. Tapi setelah

diruqyah saya ga kepengen

ngeroko lagi. Pernapasan yang

tadinya berat banget jadi enteng

sehabis diruqyah.

Merasa sakit

Punya

kebiasaan

buruk ngeroko

Ga kepengen

ngeroko lagi

Pernapasan

berat

Jadi enteng

5.

Sebelum diruqyah, apakah Anda

sering merasa tegang/cemas dan

gelisah?

Jawab: cemas iya, minder, ga

percaya diri, kalo ada sesuatu

tegang

Cemas

Tegang

Page 102: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 14

6.

Setelah diruqyah, apa Anda

terbebas dari rasa tegang/cemas

dan gelisah?

Jawab: Iya, saya merasa normal

Iya, merasa

normal

merasa cemas, minder

dan merasa tegang jika

ia dihadapkan sesuatu

hal. Emosi yang

berlebihan jika masalah

semakin berat. Yang ia

kemukakan pada butir

ke-5 dan ke-7. hal

tersebut berkaitan

dengan butir ke-6 dan

ke-8, setelah

melakukan terapi

ruqyah, Dwi merasa

normal kembali dan

yang sebelumnya

merasa emosi yang

berlebihan menjadi

biasa kembali.

Efek positif dirasakan

oleh Dwi setelah

melakukan terapi

ruqyah, sebagaimana

yang diungkapkan Dwi

pada butir ke-11. Ia

mengemukakan bahwa

banyak efek positif

yang ada dalam dirinya

setelah melakukan

7.

Sebelum diruqyah, bagaimana

Anda menyelesaikan masalah

yang menimpa Anda?

Jawab: emosi, saya acuhkan

kalo masalahnya semakin berat

saya emosinya berlebihan

Emosi

Mengacuhkan

8.

Setelah diruqyah, apakah Anda

mampu menyelesaikan masalah

dengan baik?

Jawab: iya, kan yang tadinya

emosi jadi biasa aja

Iya

Jadi biasa aja

9.

Sebelum diruqyah, apakah Anda

menjalankan ibadah dengan

baik?

Jawab: kalo ibadah gitu ga ada

keinginan, ogah-ogahan.

Ga ada

keinginan

Ogah-ogahan

Page 103: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 15

terapi ruqyah. Hal ini

berkaitan dengan butir

ke-9 dan ke-10,

sebelum melakukan

terapi ruqyah, Dwi

merasa tidak ada

keinginan untuk

melakukan ibadah dan

setelah diruqyah ia

mempunyai keinginan

untuk melakukan

ibadahh

10.

Setelah diruqyah, apakah Anda

bisa menjalankan ibadah dengan

baik?

Jawab: kalo abis di ruqyah ya

ada keinginan

Ada

keinginan

11.

Apa efek yang Anda rasakan

setelah diruqyah?

Jawab: kalo bicara sama orang

ya luluh, tadinya kan tegang,

gelisah. Bicara kayak gini dulu

mata melotot, alis naik keatas,

mau pergi aja gitu. Abis

diruqyah banyak efek positif

yang ada di diri saya.

Luluh

Efek positif

Page 104: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 16

Nama : Achmad Junaedi, Lc.

Usia : 43 tahun

Jabatan : Pimpinan Rumah Ruqyah Indonesia

NOMOR

BUTIR

PERTANYAAN/JAWABAN

KATA KUNCI

HUBUNGAN ANTAR

KATA KUNCI

TEORI

REFLEXI

1.

Sejak kapan Ustadz menjadi

terapis ruqyah di Rumah Ruqyah

Indonesia?

Jawab: Saya pendirinya dari

tahun 2002.

Pendiri dari

tahun 2002

Ruqyah syar’iyyah

termasuk salah satu dari

terapi Islam. Sebagaimana

yang dirumuskan oleh

Hamdani Bakran, terapi

Islam ini mempunyai

beberapa fungsi, salah satu

diantaranya adalah fungsi

penyembuhan dan

perawatan. Terapi Islam

(dzikir, sholat, doa, dan

membaca shalawat Nabi)

akan membantu seseorang

melakukan pengobatan

penyakit khususnya

terhadap gangguan mental,

spiritual dan kejiwaan.

Menurut Saad Muhammad

Shadiq ruqyah pada

hakekatnya adalah berdoa

dan tawassul untuk

2.

Bagaimana proses terapi ruqyah?

Jawab: Prosesnya pertama

pasien datang kemudian

melakukan pendaftaran dulu,

administrasi dan sebagainya.

Kemudian ada penjelasan

singkat tentang ruqyah bagi yang

belum tau, disarankan untuk

berwudhu bagi yang tidak

berhalangan setelah itu masuk ke

ruangan ruqyah, Ustadz

menanyakan keluhannya apa,

diawali dengan membaca

istighfar bertobat kepada Allah

dengan harapan agar doa

Pasien

melakukan

pendaftaran

Pasien

diberikan

penjelasan

tentang

ruqyah

Pasien

disarankan

berwudhu

Menanyakan

keluhan

pasien

Mengajak

Page 105: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 17

diijabah oleh Allah. Kemudian

baca surat al-Fatihah trus sampe

nanti surat an-Nas seperti yang

ada pada buku ruqyah itu.

Biasanya ditengah-tengah bacaan

itu ada yang bereaksi, misalnya

kayak kesemutan, muntah-

muntah, teriak-teriak. Biasanya

terjadi dialog kemudian kita

arahkan jinnya kita ajak dialog

kita ajak bertaubat.

bertobat

kepada Allah

Reaksi yang

terjadi pada

proses

pelaksanaan

ruqyah

memohon kepada Allah

kesembuhan bagi orang

yang sakit dan hilangnya

gangguan dari badannya.

3.

Berapa lama proses terapi

ruqyah itu dilaksanakan?

Jawab: Yaa.. kurang lebih 30

menit sampe 1 jam.

30 menit

sampai 1 jam

4.

Apakah terapi ruqyah ini hanya

untuk mengobati pasien yang

terkena gangguan jin saja?

Jawab: Terapi ruqyah ini tidak

hanya terbatas untuk gangguan

jin saja, akan tetapi ruqyah ini

juga mencakup terapi fisik dan

psikis.

Tidak terbatas

gangguan jin

Mencakup

terapi fisik

dan psikis

Page 106: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 18

5.

Apakah ada perbedaan meruqyah

pasien yang terkena gangguan jin

dengan pasien yang mengalami

gangguan psikis?

Jawab: Ada ayat-ayat tambahan

yang beda untuk yang terkena

gangguan jin, jadi biasanya

standar al-Fatihah ayat kursi

kemudian ada misalnya ini kok

tentang sihir, kita baca ayat-ayat-

ayat tentang sihir. Kalo masalah

psikis biasanya ayat tentang

kehidupan.

Ada, ayat

tambahan

untuk yang

terkena

gangguan jin

6.

Bagaimana pandangan ustadz

tentang terapi ruqyah dalam

pembinaan mental pasien?

Jawab: Sangat-sangat bagus

sekali, itu harus digalakkan

karena membangun mental ini ya

harus dibarengi dengan kekuatan

tauhid kita kepada Allah SWT.

Kalo spiritualnya kuat insyaallah

mentalnya tahan banting. karna

ruqyah sendiri itu

ketergantungan kita kepada

Allah.

Sangat bagus

Ruqyah itu

ketergantunga

n kita kepada

Allah

Page 107: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 19

7.

Bagaimana pengaruh ruqyah

terhadap mental pasien?

Jawab: Ruqyah itu kan

membacakan ayat-ayat atau doa-

doa yang terdapat di dalam al-

Quran dan as-Sunnah. Ayat dan

doa tersebut sangat berpengaruh

terhadap penyembuhan

gangguan psikis dan sudah dapat

diterima keefektifannya terhadap

mental seseorang.

Ruqyah

membacakan

ayat atau doa

Sangat

berpengaruh

Efektif

terhadap

mental

seseorang

8.

Menurut Ustadz bagaimana

tingkat perubahan yang

ditunjukkan pasien setelah

menjalani terapi ruqyah?

Jawab: 85 persen perubahan

positif. Pertama 50 persen itu

reaksi, si pasien sadar bahwa

dirinya terkena gangguan jin.

85 persen

merupakan

perubahan

positif

50 persen

reaksi sadar

terkena

gangguan jin

Page 108: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 20

Nama : Abu Azzam

Usia : 35 tahun

Jabatan : Terapis/Muallij

NOMOR

BUTIR

PERTANYAAN/JAWABAN

KATA KUNCI

HUBUNGAN ANTAR

KATA KUNCI

TEORI

REFLEXI

1.

Sejak kapan Ustadz menjadi

terapis ruqyah di Rumah Ruqyah

Indonesia?

Jawab: Kalau saya disini sekitar

2012, jadi kurang lebih 3 tahun.

Kurang lebih 3

tahun

Ruqyah syar’iyyah

termasuk salah satu dari

terapi Islam. Sebagaimana

yang dirumuskan oleh

Hamdani Bakran, terapi

Islam ini mempunyai

beberapa fungsi, salah satu

diantaranya adalah fungsi

penyembuhan dan

perawatan. Terapi Islam

(dzikir, sholat, doa, dan

membaca shalawat Nabi)

akan membantu seseorang

melakukan pengobatan

penyakit khususnya

terhadap gangguan mental,

spiritual dan kejiwaan.

Menurut Saad Muhammad

2.

Bagaimana proses terapi ruqyah?

Jawab: Kalau saya pribadi, jadi

untuk ruqyah itu saya ajak

pasien untuk meluruskan

tujuannya dulu, jadi ruqyah itu

bukan hanya sekedar „image‟

sekarang tentang ruqyah kan

mengeluarkan jin dalam tubuh

manusia, menyembuhkan orang

dari santet atau sebagainya.

Disunnahkan untuk berwudhu.

Meluruskan

tujuan

Disunnahkan

berwudhu

Page 109: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 21

3.

Berapa lama proses terapi

ruqyah itu dilaksanakan?

Jawab: Tergantung keluhannya

ya, kalo seandainya normal tidak

ada keluhannya tidak terlalu

banyak reaksi yang berarti

sekitar 45 menit, kadang 30

menit sudah selesai. Tapi kalau

ada reaksi kadang bisa sampai 2

jam.

Tergantung

keluhan

Tidak terlalu

banyak reaksi

30-45 menit

Ada reaksi bisa

sampai 2 jam

Shadiq ruqyah pada

hakekatnya adalah berdoa

dan tawassul untuk

memohon kepada Allah

kesembuhan bagi orang

yang sakit dan hilangnya

gangguan dari badannya.

4.

Apakah terapi ruqyah ini hanya

untuk mengobati pasien yang

terkena gangguan jin saja?

Jawab: Tidak, ruqyah ini juga

bisa untuk mengobati penyakit

fisik maupun psikis.

Tidak, bisa

mengobati

penyakit fisik

dan psikis

5.

Apakah ada perbedaan meruqyah

pasien yang terkena gangguan jin

dengan pasien yang mengalami

gangguan psikis?

Jawab: Secara umum sama,

hanya saja kita harus memilah

memilih ayat-ayat al-Quran itu

seperti ayat ancaman itu seperti

apa jangan sampai jin yang harus

kita ancam kita bacakan ayat

Sama, hanya

saja harus

memilih ayat

yang tepat

Page 110: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 22

surga misalkan, kan kurang

cocok ya..

6.

Bagaimana pandangan ustadz

tentang terapi ruqyah dalam

pembinaan mental pasien?

Jawab: Baik sekali, ada pasien

kita yang mengalami

keterbelakangan mental, stress.

Setelah dibacakan al-Quran itu

respon positif itu selalu terjadi

dan selalu ada.

Baik sekali,

selalu ada

respon positif

7.

Bagaimana pengaruh ruqyah

terhadap mental pasien?

Jawab: Pengaruhnya pasti ada,

ketika dibacakan ayat ruqyah

respon positif dalam tubuh kita

pasti ada, makanya ayat suci al-

Quran kalo kita mau mendalami

merupakan metode pengobatan

yang sangat luar biasa.

Ada pengaruh

Ada respon

positif

Metode

pengobatan

yang sangat

luar biasa

Page 111: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

Page 23

8.

Menurut Ustadz bagaimana

tingkat perubahan yang

ditunjukkan pasien setelah

menjalani terapi ruqyah?

Jawab: Sekitar 70 persen lah,

karna tubuh manusia itu sebagian

besar terdiri atas air. Ketika air

tersebut diberikan doa-doa, maka

hal tersebut dapat mengubah

struktur molekul-molekul yang

terdapat didalamnya. Perubahan

struktur tersebut dapat

mempengaruhi kesehatan

seseorang, baik fisik maupun

mentalnya.

70 persen

Air yang diberi

doa-doa dapat

merubah

struktur

molekul

Perubahan

struktur dapat

mempengaruhi

kesehatan

seseorang

Page 112: DAMPAK TERAPI DALAM PEMULIHAN KESEHATAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31709/1/MILLATY... · terapi ruqyah yang dilakukan di Rumah Ruqyah Indonesia merupakan

DOKUMENTASI

Meja Pendaftaran Ruangan Terapi Ruqyah

Buku bacaan untuk pasien Wawancara dengan pasien (Lili)