dan operating cash flow terhadap return …erepo.unud.ac.id/18292/1/1206205180-1-cover.pdfalka...
TRANSCRIPT
PENGARUH RETURN ON EQUITY, EARNING PER SHARE, FIRM SIZE
DAN OPERATING CASH FLOW TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN INDEKS KOMPAS 100
SKRIPSI
Oleh :
AYU NURHAYANI AISAH
NIM : 1206205180
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
PENGARUH RETURN ON EQUITY, EARNING PER SHARE, FIRM SIZE
DAN OPERATING CASH FLOW TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN INDEKS KOMPAS 100
SKRIPSI
Oleh :
AYU NURHAYANI AISAH
NIM : 1206205180
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di Fakultas Ekonomi danBisnis
Universitas Udayana
Denpasar
2016
ii
HALAMAN PENGESAHAN/PERSETUJUAN SKRIPSI
Skripsi ini telah diuji oleh tim Penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji
pada tanggal: 25 Agustus 2016.
Tim Penguji : Tanda tangan
1. Ketua :Ni Nyoman Ayu Diantini , SE.,MM : .....................
2. Sekretaris :Drs. Kastawan Mandala , MM. : .....................
3. Anggota :Drs. I Putu Yadnya, MM : .....................
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen Pembimbing
Dr. I Gst Ayu Ketut Giantari., SE.,M.Si Ni Nyoman Ayu Diantini , SE.,MM
NIP. 19611002 198601 2 002 NIP. 19820215 200912 2 002
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di
dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang
lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Denpasar, 25 Agustus 2016
Mahasiswa,
Ayu Nurhayani Aisah
NIM : 1206205180
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-
Nya, skripsi yang berjudul “Pengaruh Return on Equity, Earning per Share, Firm
Size dan Operating Cash Flow terhadap Return Saham Pada Perusahaan Indeks
Kompas 100” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan
ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Ibu Dr. I Gst Ayu Ketut Giantari., SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan
Manajemen dan Bapak Agoes Ganesha Rahyuda, SE. MT., Ph.D., selaku
Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana.
4. Ibu Ni Nyoman Ayu Diantini , SE.,MM., selaku dosen pembimbing atas
waktu, bimbingan, masukan, serta motivasi yang diberikans ehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Kastawan Mandala , MM selaku dosen pembahas skripsi.
6. Bapak Drs. I PutuYadnya, MM selaku dosen penguji skripsi.
v
7. Alm ayah Hardjono HK, ibu Nuryani dan mas Novianto Aji Nurcahyo yang
selalu memberikan bimbingan, arahan, motivasi, dan dukungan moril maupun
materi yang tidak henti-hentinya.
8. Spesial untuk suami tercinta I Wayan Eka Pausya dan anak saya Ni Wayan
Alka Danakitri Prameswari yang selalu memberikan cinta, dukungan dan
semangat serta perhatian yang begitu besar dengan kesabarannya.
9. Rekan-rekan seperjuangan saya, Ida Ayu Anggia Wedya Dewi, I Gusti Agung
Dwitariani, Ida Bagus Gede Dharmasanjaya, Ni Komang Ariani yang
senantiasa membantu sertam emberikan dukungan dan semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut
membantu dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis
tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Denpasar, 25 Agustus 2016
Penulis
vi
Judul : Pengaruh Return on Equity, Earning per Share, Firm Size dan Operating
Cash Flow terhadap Return Saham pada Perusahaan Indeks Kompas
100
Nama : Ayu Nurhayani Aisah
NIM : 1206205180
Abstrak
Investasi ialah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan utama untuk memperoleh sejumlah keuntungan
dimasa mendatang. Bagi calon investor yang rasional keputusan investasi saham
harus didahului oleh suatu proses analisis terhadap faktor-faktor yang
diperkirakanakan mempengaruhi return saham. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh return on equity, earning per share, firm size dan operating
cash flow terhadap return saham pada Indeks Kompas 100 periode 2011-2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Indeks
Kompas 100 periode 2011-2015. Penentuan sampel menggunakan metode penentuan
purposive sampling dan melalui kriteria-kriteria tertentu maka didapatkan sampel
sebanyak 22 perusahaan. Data sekunder digunakan dalam penelitian ini yang
bersumber dari laporan keuangan perusahaan yang terdapat pada www.idx.co.id.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa operating cash flow memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham, EPS memiliki pengaruh
yang negative dan signifikan terhadap return saham sedangkan ROE dan firm size
tidak memiliki pengaruh terhadap return saham.
Investor dapat melihat nilai operating cash flow yang terbukti memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap return saham dan earning per share yang
terbukti memiliki pengaruh negative signifikan terhadap return saham dalam
mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan Indeks Kompas 100. Bagi
peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan objek yang lebih luas, tidak
hanya pada indeks Kompas 100 tetapi juga perusahaan-perusahaan di sector lainnya
dan menambahkan satu atau lebih variabel lain baik faktor internal maupun eksternal
perusahaan yang lebih mempengaruhi return saham.
Kata kunci: return saham, return on equity, earning per share, firm size dan
operating cash flow.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ..... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 8
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
1.5 Sistematika Penulisan .................................................................. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep ......................................................... 11
2.1.1 Investasi ............................................................................. 11
2.1.2 Return ................................................................................. 12
2.1.3 Analisis Fundamental......................................................... 14
2.1.4 Laporan Keuangan ............................................................. 16
2.1.5 Harga Saham ..................................................................... . 17
2.1.6 Return on Equity (ROE)..................................................... 17
2.1.7 Earning per Share (EPS) ................................................... 18
2.1.8 Firm Size ............................................................................ 19
2.1.9 Opertaing Cash Flow ......................................................... 19
2.2 Hipotesis .................................................................................... 20
viii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 23
3.2 Ruang Lingkup Penelitian............................................................ 24
3.3 Obyek Penelitian .......................................................................... 24
3.4 Identifikasi Variabel..................................................................... 24
3.5 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 25
3.5.1 Return saham ................................................................... 25
3.5.2 Return on equity .............................................................. 26
3.5.3 Earning per share ............................................................ 26
3.5.4 Firm size .......................................................................... 27
3.5.5 Operating cash flow ........................................................ 27
3.6 Jenis dan Sumber Data ................................................................. 27
3.7 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel ....................... 28
3.8 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 29
3.9 Teknik Analisis Data .................................................................... 29
3.9.1 Analisis Regresi Linier Berganda .................................. 30
3.9.2 Pengujian Asumsi Klasik .............................................. 31
3.9.3 Pengujian Hipotesis ....................................................... 33
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Indeks Kompas 100 ........................................ 35
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................ 38
4.2.1 Deskripsi variabel penelitian .......................................... 38
4.2.2 Uji asumsi klasik ........................................................... 40
4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 43
4.3 Uji Hipotesis ................................................................................ 46
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 47
4.4.1Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Return
Saham ......................................................................................... 47
ix
4.4.2 Pengaruh Earning per Share (EPS) Terhadap Return
Saham .............................................................................. 48
4.4.3 Pengaruh Firm Size Terhadap Return Saham .............. 49
4.4.4 Pengaruh Operating Cash Flow Terhadap Return Saham 50
Bab V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .......................................................................................... 52
5.2 Saran ................................................................................................ 52
DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................... 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 61
x
DAFTAR TABEL
3.7 Penentuan Sampel ................................................................................... 29
4.1 Daftar Perusahaan Sampel ..................................................................... 37
4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 38
4.3 Uji Normalitas ........................................................................................ 40
4.4 Uji Autokorelasi...................................................................................... 41
4.5 Nilai Durbin-Watson .............................................................................. 42
4.6 Uji Multikolinieritas ............................................................................... 42
4.7 Uji Heterokedastisitas .................................................................................... 43
4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 44
4.9 Ringkasan Hasil Regresi Linier Berganda .............................................. 44
4.10 Uji f ......................................................................................................... 46
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
3. 1 Desain Penelitian ........................................................................................... 23
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman 1. Populasi Perusahaan................................................................................... 61
2. Perusahaan konsisten ....................................................................... 64
3. Perusahaan perbankan dan jasa keuangan........................................ 66
4. Perusahaan yang tidak memenuhi syarat rumus variabel
operating cash flow .......................................................................... 67
5. Perusahaan yang menyebabkan model uji tidak memenuhi
asumsi klasik .................................................................................... 68
6. Sampel Perusahaan .......................................................................... 69
7. Tabulasi data ROE ........................................................................... 70
8. Tabulasi data EPS ............................................................................ 71
9. Tabulasi data Firm Size .................................................................... 72
10. Tabulasi Data Operating Cash Flow ................................................ 73
11. Tabulasi Data Return Saham ............................................................ 74
12. Statistik Deskriptif Data Uji ............................................................. 75
13. Regresi Linear Berganda .................................................................. 76
14. Uji Normalitas .................................................................................. 77
15. Uji Multikolinearitas ........................................................................ 78
16. Uji Autokorelasi ............................................................................... 79
17. Uji Heterokedastisitas ...................................................................... 80
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan didirikannya sebuah perusahaan ialah untuk memperoleh
keuntungan dari hasil usahanya, yang kemudian digunakan untuk melanjutkan usaha
perusahaan tersebut dan mendanai segala kebutuhan perusahaan. Modal adalah salah
satu faktor yang penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Modal dapat
berupa modal sendiri atau modal asing. Masyarakat/Publik/Investor memiliki
pengaruh yang besar dalam memajukan perusahaan, terutama berkaitan dengan
modal yang disetor. Jika merujuk pada sudut pandang investor, alasan yang
mendasari seorang investor untuk berinvestasi adalah memanfaatkan kelebihan dana
yang dimiliki, dan memperat hubungan bisnis ataupun mendapat keuntungan dalam
hal ini khususnya dalam perdagangan sekuritas.
Investasi ialah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan utama untuk memperoleh sejumlah keuntungan
dimasa mendatang (Tandelilin, 2010:2). Hartono (2013:5) menyatakan investasi
adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama
periode waktu tertentu. Pihak yang melakukan kegiatan investasi ini biasanya disebut
dengan investor. Investasi dapat dilakukan melalui sarana yang beragam salah
satunya yakni dengan berinvestasi di pasar modal. Pasar modal adalah sarana
2
transaksi jual beli antara pihak perusahaan dan pihak investor untuk mencari
keuntungan.
Investor melakukan penilaian dengan baik terhadap emiten sebelum
melakukan pembelian saham. Investor menanamkan dananya pada sekuritas di pasar
modal bertujuan untuk memperoleh return (tingkat pengembalian) yang paling tinggi
dengan risiko tertentu atau investasi yang menawarkan return tertentu pada tingkat
risiko terendah (Tandelilin, 2010:101). Investor akan berinvestasi pada perusahaan
yang memiliki arus kas yang baik, sehingga dapat dikatakan bahwa informasi arus
kas merupakan informasi penting yang dibutuhkan investor untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas bagi investor, maupun untuk
membayar kewajiban perusahaan yang jatuh tempo serta kegiatan operasional
perusahaan sehari-hari.
Tandelilin (2010:102) menyatakan sumber-sumber return investasi terdiri dari
dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain. Yield merupakan komponen
return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik
dari suatu investasi. Jika investor membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya
dividen, sedangkan capital gain merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu saham
yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.
Adanya fluktuasi harga saham yang tinggi dan dividen yang tidak selalu
dibayarkan oleh emiten menyebabkan adanya fluktuasi return atas saham. Fluktuasi
return yang tinggi membawa risiko yang tinggi bagi investor. Investor juga tidak
3
dapat secara pasti mengetahui risiko apa yang akan diterimanya dalam melakukan
suatu investasi.
Bagi calon investor yang rasional keputusan investasi saham harus didahului
oleh suatu proses analisis terhadap faktor-faktor yang diperkirakan akan
mempengaruhi return saham. Analisis tersebut adalah analisis teknikal dan
fundamental. Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan
harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data historis seperti
informasi harga. (Tandelilin, 2010:392). Analisis fundamental adalah analisis untuk
menghitung nilai intrinsik saham. Ide dasar dari pendekatan ini adalah harga saham
akan dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan itu sendiri dipengaruhi
oleh kondisi industri dan perekonomian secara makro. (Halim, 2005:4).
Jones (2014:348) menyatakan proses analisis peniliaian saham terdiri dari
tiga tahapan, yakni analisis ekonomi, analisis industri dan analisis perusahaan.
Analisis ekonomi bertujuan membuat keputusan alokasi penginvestasian saham di
beberapa negara atau dalam negeri. Analisis industri bertujuan untuk menentukan
jenis-jenis industri mana saja yang menguntungkan dan mana yang tidak berprospek
baik. Analisis perusahaan bertujuan menentukan perusahaan mana saja dalam industri
terpilih yang memiliki prospek baik.
Return on equity adalah rasio profitabilitas yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memberi keuntungan bagi pemegang saham biasa (pemilik modal)
dengan menunjukkan persentase laba bersih yang tersedia untuk modal pemegang
saham yang telah digunakan perusahaan. Return on equity merupakan perbandingan
4
antara laba bersih suatu emiten dengan modal sendiri (Harahap, 2007:156). ROE
yang tinggi mencerminkan bahwa perusahaan berhasil menghasilkan keuntungan dari
modalnya sendiri. Peningkatan ROE akan ikut mendongkrak nilai jual perusahaan
yang berimbas pada harga saham, sehingga hal ini berkorelasi dengan peningkatan
return saham. Arta (2013) menyatakan bahwa semakin tinggi ROE berarti laba bersih
yang diperoleh semakin besar. Pembayaran dividen kepada para pemegang saham
tentu akan bertambah besar sehingga terjadi kenaikan return saham. Apabila ROE
rendah, maka mencerminkan perolehan laba bersih perusahaan yang rendah pula. Ini
berakibat pada saham perusahaan yang kurang diminati oleh investor yang sebagai
akibat pembagian dividen yang lebih rendah. Sehingga minat investor atas saham
tersebut berkurang sehingga otomatis akan mempengaruhi return saham. Keadaan ini
akan berpengaruh terhadap penurunan return saham perusahaan. Terdapat hubungan
yang searah (positif) antara ROE dengan return saham. Penjelasan ini didukung oleh
penelitiian dari Yeye dan Tri (2011), Wang (2012), Olowoniyi dan Ojenike (2012),
dan Kabajeh et al (2012) yang memperoleh hasil penelitian bahwa ROE berpengaruh
positif terhadap return saham. Berbeda dengan penelitan yang dilakukan oleh
Wahyuni, dkk (2013), menemukan bahwa ROE menunjukan tidak berpengaruh
terhadap return saham.
Earning per share (EPS) adalah rasio antara laba bersih setelah pajak dengan
jumlah lembar saham (Darmadji dan Fakhuddin, 2012:154). Informasi EPS suatu
perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi
semua pemegang saham perusahaan. Apabila earnings per share (EPS) perusahaan
5
tinggi, akan semakin banyak investor yang mau membeli saham tersebut sehingga
menyebabkan harga saham akan tinggi (Dharmastuti, 2004).
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dkk, (2013) dan Wang (2012) hasil
penelitiannya membuktikan bahwa earning per share memiliki hubungan yang
positif terhadap return saham. Sedangkan hal yang berbeda ditemukan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Arista dan Astohar (2014), hasil penelitiannya
membuktikan bahwa earning per share memiliki hubungan yang negatif dan tidak
signifikan terhadap return saham.
Sartono (2010:249) menyatakan perusahaan yang besar yang sudah well
established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan
perusahaan kecil. Kemudahaan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki
fleksibelitas yang lebih besar pula. Menurut Devi (2010) sekuritas perusahaan kecil
mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga membutuhkan penentuan harga
sedemikian rupa agar investor memperoleh hasil yang memberikan return yang lebih
tinggi. Investor akan lebih meyakini perusahaan yang berukuran besar untuk
menanamkan kelebihan dananya, karena dengan perusahaan yang berukuran besar
tersebut membuat investor lebih yakin untuk mempercayakan tingkat kelangsungan
hidup usahanya agar lebih terjamin dan sangat kecil kemungkinan akan terjadi
kebangkrutan daripada menanamkan modalnya pada perusahaan kecil. Hal tersebut
menunjukkan semakin banyak investor yang berniat membeli saham perusahaan yang
6
berukuran besar maka harga saham perusahaan tersebut menjadi naik dan tingkat
return saham juga meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2011) dan Purwaningrat (2014),
hasil penelitiannya membuktikan bahwa firm size memiliki hubungan yang positif
signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan Adiwiratama (2012) ,
hasil penelitiannya membutikan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return
saham. Sedangkan hal yang berbeda ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh
Solechan (2010) dan Mar‟ati (2013), hasil penelitiannya membuktikan bahwa firm
size tidak berhubungan terhadap return saham.
Operating cash flow merupakan laporan arus kas masuk dan arus kas keluar
dari perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas menyediakan informasi yang
berguna terkait kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas operasi,
mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya memenuhi kewajiban
keuangannya dan membayar deviden. (Ikhsan dan Teddy, 2009:73).
Operating cash flow memiliki keterkaitan yang erat dengan return saham.
Operating cash flow berkaitan dengan operasional perusahaan, seperti proses
produksi dan penjualan produk dan jasa perusahaan. Proses produksi dan penjualan
perusahaan yang maksimal akan mengoptimalkan laba bersih perusahaan. Apabila
laba bersih yang dihasilkan perusahaan optimal (sesuai dengan target perusahaan),
maka dapat dikatakan perusahaan tersebut akan mampu membayarkan return saham
kepada para investor atau pemilik saham
7
Penelitian yang dilakukan oleh Martani dkk, (2009) dan Adiwiratama (2012)
hasil penelitiannya membuktikan bahwa operating cash flow memiliki hubungan
yang positif terhadap return saham. Sedangkan hal yang berbeda ditemukan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Trisnawati (2009), hasil penelitiannya membuktikan
bahwa operating cash flow tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return
saham.
Sebelum saham suatu perusahaan layak dijadikan pilihan investasi , maka
sebelumnya kita harus melakukan analisis terhadap perusahaan tersebut. Hasil
analisis tersebut harus bisa memberikan gambaran kepada kita tentang nilai
perusahaan tersebut, karakteristik internalnya, kualitas perusahaan dan kinerja dari
perusahaan. Maka itu dilakukan analisis perusahaan terhadap variable-variabel dasar
keuangan yang dalam penelitian ini gunakan yaitu return on equity (ROE), earning
per share (EPS), firm size dan operating cash flow. Objek dari penelitian ini adalah
Indeks Kompas 100 periode tahun 2011-2015. Alasan dipilihnya Indeks Kompas 100
merupakan hasil kerjasama harian Kompas dan BEJ (Bursa Efek Jakarta) pada
tanggal 10 Agustus 2007 dan merilis indeks yang berisi dengan 100 Saham yang
berkategori mempunyai liquiditas yang baik, kapitalisasi pasar yang tinggi,
fundamental yang kuat, serta kinerja perusahaan yang baik. (Hartono, 2013:133).
Meskipun hanya memuat 100 saham sudah menggambarkan keseluruhan sektor dan
saham-sahamnya paling sering diperdagangkan di bursa. Indeks Kompas 100
diharapkan dapat memberi manfaat bagi para investor, pengelola portofolio serta fund
8
manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan dana investasi
saham.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan fluktuasi harga saham yang terjadi dan research gap yang
terdapat dalam latar belakang, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1) Apakah return on equity berpengaruh terhadap return saham ?
2) Apakah earning per share berpengaruh terhadap return saham?
3) Apakah firm size berpengaruh terhadap return saham?
4) Apakah operating cash flow berpengaruh terhadap return saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengaruh return on equity terhadap return saham
2) Untuk mengetahui pengaruh earning per share terhadap return saham
3) Untuk mengetahui pengaruh firm size terhadap return saham
4) Untuk mengetahui pengaruh operating cash flow terhadap return saham
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan memberikan
manfaat secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai berikut:
9
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris pada manajemen
keuangan khususnya mengenai pengaruh return on equity, earning per share,
firm size dan operating cash flow terhadap return saham.
2. Manfaat Praktis
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini untuk membantu investor dan calon
investor dalam mengambil keputusan investasi di suatu perusahaan yang
terkait dengan return on equity, earning per share, firm size dan operating
cash flow perusahaan tersebut. Penelitian ini juga berguna untuk membantu
perusahaan dalam mengambil keputusan keuangan yang berkaitan dengan
pengelolaan perusahaan.
1.5 Sistematika Penulisan
Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, penulis menggunakan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
10
BAB II Kajian pustaka dan rumusan hipotesis
Bab ini mencangkup konsep atau teori yang relevan mengenai return
saham , return on equity, earning per share, firm size , operating cash
flow serta perumusan hipotesis.
BAB III Metode penelitian
Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain
penelitian, lokasi dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi
operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode
penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data
yang digunakan.
BAB IV Data dan pembahasan penelitian
Bab ini merupakan gambaran umum perusahaan yang diteliti,
deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V Simpulan dan saran
Bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil analisis data dan saran
untuk pengembangan bagi peneliti selanjutnya.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep
2.1.1 Investasi
Menurut Jogiyanto (2010:5) investasi didefinisikan sebagai penundaan
konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang
tertentu. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lain yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa
datang (Tandelilin, 2010:2). Seorang investor membeli saham saat ini dengan harapan
memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di
masa yang akan datang. Menurut Noor (2009:10), investasi dapat dikelompokkan
berdasarkan jenisnya menjadi investasi langsung (direct investment) dan investasi
tidak langsung (indirect investment), dengan uraian sebagai berikut:
1) Investasi langsung (direct investment)
Investasi langsung adalah investasi pada aset atau faktor produksi untuk
melakukan usaha (bisnis). Misalnya investasi perkebunan, perikanan, pabrik, toko
dan lain-lain. Investasi langsung juga biasa disebut dengan investasi pada sektor riil,
atau investasi yang jelas wujudnya, mudah dilihat dan diukur dampaknya terhadap
masyarakat secara keseluruhan. Investasi langsung juga menghasilkan dampak
berganda (multiplier effect) yang besar bagi sektor ekonomi terkait dan masyarakat
secara umum. Investasi langsung akan melahirkan dampak kebelakang berupa input
12
usaha maupun kedepan dalam bentuk output usaha yang merupakan input bagi usaha
lain.
2) Investasi tidak langsung (indirect investment)
Investasi tidak langsung adalah investasi bukan pada aset atau faktor
produksi, tetapi pada aset keuangan (financial assets), seperti deposito, surat berharga
(sekuritas) seperti saham atau obligasi, CP (Commercial Paper), reksa dana dan
sebagainya. Investasi tidak langsung juga bertujuan untuk mendapatkan manfaat
dimasa mendatang. Manfaat masa mendatang pada investasi tidak langsung ini lebih
dikenal dengan istilah balas jasa investasi berupa dividen atau capital gain. Investasi
tidak langsung pada akhirnya juga diarahkan untuk mendorong pengembangan
investasi langsung. Investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil maupun aset finansial merupakan
aktivitas investasi yang umumnya dilakukan.
2.1.2 Return
Menurut Tandelilin (2010:102) return merupakan salah satu faktor yang
memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan atas keberanian
investor dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Singkatnya
return adalah keuntungan yang diperoleh investor dari dana yang ditanamkan pada
suatu investasi. Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama,
yaitu yield dan capital gain. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan
aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika
berinvestasi pada sebuah obligasi atau mendepositokan uang di bank, maka besarnya
13
yield ditunjukkan dari bunga obligasi atau bunga deposito yang diterima. Jika kita
berinvestasi dalam saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh.
Sedangkan, capital gain sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan
(penurunan) harga suatu surat berharga (saham atau obligasi), yang bisa memberikan
keuntungan (kerugian) bagi investor. Pada dasarnya tujuan investor dalam
berinvestasi adalah memaksimalkan return. Return dapat berupa return realisasi
ataupun return ekspektasi.
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi yang
dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai
salah satu pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan return
ekspektasi (expected return) untuk mengukur risiko di masa yang akan datang.
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh
investor di masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya
sudah terjadi, return ekspektasi ini sifatnya belum terjadi. Husnan (2005)
menyebutkan bahwa tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah
laba yang akan diterima oleh pemodal atas investasinya pada perusahaan emiten
dalam waktu yang akan datang dan tingkat keuntungan ini sangat dipengaruhi oleh
prospek perusahaan di masa yang akan datang. Seorang investor akan mengharapkan
return tertentu di masa yang akan datang tetapi jika investasi yang dilakukannya telah
selesai maka investor akan mendapat return realisasi (realized return) yang telah
dilakukan.
14
2.1.3 Analisis Fundamental
Darmadji dan Fakhrudin (2006:189) menyatakan analisis fundamental
merupakan analisis yang berbasis pada berbagai data riil untuk mengevaluasi atau
memproyeksi nilai suatu saham. Analisis fundamental merupakan metode penilaian
saham untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menguji beberapa faktor yang
mempengharuhi, yakni faktor makroekonomi serta faktor internal perusahaan
(Suresh, 2013)
Tandelilin (2010:302) menyatakan analisis fundamental merupakan analisis
saham yang dilakukan dengan mengestimasi nilai intrinsik saham berdasar informasi
fundamental yang telah dipublikasikan perusahaan (seperti laporan keuangan,
perubahan deviden dan lainnya ) untuk menentukan keputusan menjual atau membeli
saham. Analisis fundamental mencari hubungan antara harga saham dengan kondisi
perusahaan, dengan kata lain saham mewakili nilai perusahaan. Menurut Jones
(2014:348), analisis fundamental terdiri dari tiga tahapan pendekatan top-down,
yakni:
1) Analisis ekonomi
Analisis ekonomi perlu dilakukan karena kecenderungan adanya hubungan
yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan ekonomi makro dan kinerja
suatu pasar modal.
15
2) Analisis industri
Investor perlu menilai suatu industri dan menentukan return harapan dari
industri yang akan dianalisis, dengan demikian investor akan dapat
menentukan peluang investasi pada industri yang mempunyai prospek baik.
3) Analisis perusahaan
Analisis perusahaan bertujuan menganalisis perusahaan yang ada pada tiap
sektor/industri agar investor dapat memutuskan pada perusahaan mana akan
berinvestasi. Analisis perusahaan merupakan langkah terakhir pendekatan top-
down dalam analisis fundamental. Investor dituntut untuk memiliki
pemahaman yang baik terhadap faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
return saham. Analisis fundamental di tingkat perusahaan meliputi analisis
pada variabel-variabel dasar keuangan untuk mengestimasi nilai intrinsik
perusahaan.
Menurut Sihombing (2008) terdapat empat tujuan utama untuk mempelajari
analisis fundamental perusahaan. Keempat tujuan itu adalah sebagai berikut:
1. Untuk membuat proyeksi usaha perusahaan di masa depan.
2. Untuk melakukan evaluasi terhadap sebuah saham dan memprediksi
kemungkinan perubahan harga saham di waktu yang akan datang.
3. Untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen perusahaan serta
membuat keputusan internal
4. Memperkirakan risiko yang mungkin muncul terhadap sebuah perusahaan.
16
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis
fundamental merupakan analisis yang mempelajari faktor fundamental perusahaan
seperti laporan keuangan perusahaan yang tercermin dalam rasio-rasio keuangan
perusahaan, dengan tujuan untuk mengevaluasi atau memproyeksi nilai suatu saham,
menganalisis kinerja keuangan perusahaan dengan mengetahui kekuatan atau
kelemahan perusahaan, dan menentukan keputusan investasi untuk menjual atau
membeli saham.
2.1.4 Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang menyediakan informasi-informasi
tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan secara ekonomi.
Menurut Home (2005) dalam Wiagustini (2010:37) menyatakan bahwa
pengukuran kinerja keuangan meliputi hasil perhitungan rasio-rasio keuangan yang
berbasis pada laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan dan telah diaudit
oleh akuntan publik. Rasio-rasio keuangan dirancang untuk membantu para analis
dalam mengevaluasi suatu perusahaan berdasarkan atas laporan keuangannya.
Menurut Wiagustini (2010:37) menyatakan bahwa pada umumnya laporan
yang disusun oleh suatu perusahaan meliputi: neraca, perhitungan rugi laba, laporan
perubahan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan.
17
2.1.5 Harga Saham
Harga saham adalah harga dari suatu saham yang ditentukan pada saat pasar
saham sedang berlangsung dengan berdasarkan kepada permintaan dan penawaran
pada saham yang dimaksud. Harga saham yang berlaku dipasar modal biasanya
ditentukan oleh para pelaku pasar yang sedang melangsungkan perdagangan
sahamnya. Dengan harga saham yang ditentukan otomatis perdagangan saham di
bursa efek akan berjalan. Terdapat faktor yang memengaruhi harga saham yaitu :
1. Faktor Internal
Faktor ini biasanya dipengaruhi oleh kinerja perusahaan khususnya pada
kinerja keuangan.
2. Faktor Eksternal
Faktor ini dikaitkan pada kondisi perekonomian suatu negara dimana
perusahaan tersebut berada.
Penilaian harga saham dapat dilakukan melalui pendekatan fundamental dan
teknikal. Pendekatan fundamental dengan cara memperhatikan faktor-faktor
fundamental dari setiap perusahaan yang telah tercartat di bursa. Pendekatan teknikal
dilakukan melalui metode peramalan dengan memperhatikan grafik kecenderungan
harga saham (Savitri, 2012).
2.1.6 Return on equity (ROE)
Return on equity adalah ukuran kinerja perusahaan dalam hal profitabilitas.
Kemampuan untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak dari modal yang dimiliki
oleh perusahaan menunjukkan kinerja yang lebih baik. Tinggi ROE mencerminkan
18
efisiensi perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan
yang tinggi bagi perusahaan itu sendiri. Rasio ini menunjukkan keberhasilan
manajemen dalam memaksimalkan tingkat pengembalian yang lebih besar bagi
pemegang saham. Semakin tinggi ROE dari sebuah perusahaan, semakin baik kinerja
sehingga aka nada lebih banyak investor yang tertarik untuk menanamkan dananya di
perusahaan ( Komala, 2013)
Secara matematis ROE dapat dirumuskan sebagai berikut (Wiagustini,
2010:81):
ROE = h
x 100%……………….…………………………………(1)
2.1.7 Earning per share (EPS)
Earning per share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar
keuntungan (return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham
(Tjiptono, 2012:5) Semakin tinggi earning per share (EPS) suatu perusahaan maka
akan terlihat keberhasilan yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut. earning per
share (EPS) juga menggambarkan earnings perusahaan dimasa mendatang karena
informasi EPS menunjukkan besarnya laba bersih yang dihasilkan suatu perusahaan
untuk dibagikan kepada semua para pemegang saham.
Secara matematis EPS dapat dirumuskan sebagai berikut (Wiagustini,
2010:81) :
EPS= h h
h h ………………………...……………………..(2)
19
2.1.8 Firm size
Firm size adalah ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Berdasarkan firm size-
nya, perusahaan dibedakan menjadi perusahaan big (besar) dan small (kecil). Dengan
kata lain, firm size merupakan market value (nilai pasar) dari sebuah perusahaan.
Market value dapat diperoleh dari perhitungan harga pasar saham dikalikan jumlah
saham yang diterbitkan (outstanding shares). Market value inilah yang biasa disebut
dengan kapitalisasi pasar (Fitriati, 2010).
Menurut Muljono (2002: 96), firm size merupakan ukuran besar kecilnya
perusahaan yang diukur melalui logaritma natural dari total aset (Ln total asset).
Total aset dijadikan sebagai indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka
panjang dibandingkan dengan penjualan.
2.1.9 Operating cash flow
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 2004 No.2, paragraph 13)
menyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan
arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan
pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh
dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Return atas saham
menyebabkan para investor mampu membandingkan tingkat pengembalian
sebenarnya atau yang diharapkan dari berbagai investasi (Linda, 2005).
20
2.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian biasanya disusun dengan
menggunakan kalimat tanya (Sugiyono, 2013:93). Berdasarkan rumusan masalah
serta penelitian-penelitian terdahulu, maka didapat hipotesis sebagai berikut.
2.2.1 Pengaruh return on equity (ROE) terhadap return saham
Salah satu jenis rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan
atau profitabilitas suatu perusahaan adalah return on equity (ROE). Rasio ini
mengukur berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan
dengan modal sendiri. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wang (2012) dan
Santoso (2013), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa return on equity memiliki
hubungan positif terhadap return saham.. Hasil penelitian yang sama dilakukan oleh
Komala (2013), menemukan bahwa ROE memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian Khan (2012) , Haque (2013) ,
Jabbari (2014) menemukan bahwa return on equity berpengaruh positif terhadap
return saham. Hal ini berarti semakin tinggi return on equity (ROE) suatu
perusahaan, maka semakin tinggi pula return saham yang dihasilkan.
H1: Return on equity (ROE) berpengaruh positif terhadap return saham.
2.2.2 Pengaruh earning per share (EPS) terhadap return saham
Earning per share (EPS) adalah tingkat keuntungan bersih yang diperoleh
investor per lembar saham yang dimilikinya semakin tinggi nilai EPS berarti semakin
21
tinggi tingkat keuntungan per lembar saham yang dimiliki investor. Hal ini dikuatkan
dengan bukti empiris yang dilakukan oleh Kurniawan (2011), Pouraghajan , et al
(2012), Wahyuni (2013) menyatakan bhwa EPS berpengaruh positif terhadap return
saham.
H2: Earning per share (EPS) berpengaruh positif terhadap Return Saham.
2.2.3 Pengaruh firm size erhadap return saham
Salah satu tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan adalah
ukuran aktiva dari perusahaan. Semakin besar total aktiva semakin mampu
perusahaan untuk menghasilkan laba. Semakin besar perusahaan menghasilkan laba,
maka akan besar membagikan deviden. Selain itu, jika kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat (Husnan;
1993:332). Menurut penelitian Sugiarto (2011), hasil penelitiannya membuktikan
bahwa size memiliki hubungan yang positif signifikan terhadap return saham.
Penelitian Ismanto (2011) dan Yuliantari (2014) menyatakan ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap return saham. Hal ini bertentangan dengan penelitian
Kruger dan Shaun (2010) , Latermans (2010) , Fama dan French (2010) yang
menemukan firm size berpengaruh negatif terhdap return saham, sedangkan Jundan
(2012) menemukan bahwa firm size tidak berpengaruh pada return saham
perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian:
H3: Firm size berpengaruh positif terhadap return saham.
22
2.2.4 Pengaruh operating cash flow terhadap return saham
Arus kas akvitas operasi (operating cash flow) yang merupakan alat ukur
yang dapat menentukan apakah kegiatan operasi perusahaan dapat menghasilkan arus
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman dan memelihara kemampuan operasi
perusahaan. Arus kas aktivitas operasi merupakan elemen yang diperlukan investor
dalam pengembalian keputusan investasinya. Salah satu penelitian yang menguji
hubungan antara arus kas operasi dengan return saham dilakukan oleh Pradhono dan
Christiawan (2004). Berdasarkan hasil uji t, dapat disimpulkan bahwa arus kas
operasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Triyono (2000)
melakukan penelitian untuk menguji hubungan antara informasi dari kegiatan operasi,
investasi dan pendanaan dengan return saham. Hasil penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa arus kas dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan
memiliki hubungan yang signifikan dengan return saham.
Kurniawan dan Indriantoro (2000), Hakimatul (2009) melakukan penelitian
untuk menguji hubungan arus kas operasi dan data akrual terhadap return saham,
menggunakan data satu periode dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara arus kas operasi dengan return saham. Martani dkk (2009)
menyatakan bahwa operating cash flow tidak berhubung signifikan terhadap return
saham. Oleh sebab itu hipotesis penelitian yang dikembangkan adalah sebagai
berikut:
H4: Operating Cash Flow berpengaruh positif terhadap return saham.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam usulan penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif berbentuk asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih. Dikatakan kuantitatif sebab data yang digunakan merupakan data
empiris dan variabel yang digunakan mempunyai satuan yang dapat diukur.
Dalam penelitian ini, kerangka pemikiran teoritisnya adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
H1
H2
H3
H H4 H4
ROE
(X1)
Return Saham
(Y)
EPS
(X2)
Firm Size
(X3)
Operating Cash
Flow
(X4)
24
3.2 Ruang Lingkup Wilayah Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah perusahaan indeks Kompas 100 di
BEI periode 2011-2015 dengan mengambil data melalui situs resmi www.idx.co.id.
3.3 Obyek Penelitian
Obyek dari penelitian ini adalah faktor yang memengaruhi return saham yang
diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas yaitu return on equity (ROE), rasio
pasar yaitu earning per share (EPS), firm size , operating cash flow yang terdapat
pada perusahaan Indeks Kompas 100 Periode 2011-2015.
3.4 Identifikasi Variabel
Menurut Sugiyono, (2013:59), variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Terdapat dua
variabel yang diteliti dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen atau yang sering disebut variabel terikat merupakan variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen
(bebas). Variabel dependen (Y) yang digunakan dalam penelitian ini adalah return
saham.
25
2. Variabel Independen
Variabel independen sering disebut variabel bebas merupakan variabel yang
memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini ada empat yaitu:
X1 = return on equity (ROE)
X2 = earning per share (EPS)
X3 = firm size
X4 = operating cash flow
3.5 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.5.1 Return saham
Return saham dalam penelitian ini menggunakan konsep capital gain (loss)
yaitu selisih antara harga saham saat ini dengan harga saham periode sebelumnya
dibagi dengan harga saham periode sebelumnya. Harga saham yang digunakan adalah
closing price. Rumus perhitungan return saham dengan mengabaikan yield menurut
Jogiyanto (2013:206). Return saham ini dihitung pada periode pengamatan dari tahun
2011-2015. Return saham dapat dirumuskan sebagai berikut:
Return = - -
- ............................................................................................(3)
Dimana:
Pt = Closing price pada periode sekarang
Pt-1 = Closing price pada periode sebelumnya
26
3.5.2 Return on equity (ROE)
Return on equity (ROE) merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan
untuk mengukur kenerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas
perusahaan. Return on equity (ROE) untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba atas modalnya sendiri. Rasio yang digunakan pada penelitian ini
membandingkan keuntungan bersih dengan modal sendiri (dalam persentase) yang
dimiliki masing-masing perusahaan yang tergabung dalam indeks Kompas 100
periode 2011-2015. Formula dari return on equity (ROE) dapat dirumuskan sebagai
berikut (Wiagustini, 2010:81).
………...………………………………………………(4)
3.5.3 Earning per share (EPS)
Earning per share (EPS) adalah rasio pasar yang mengukur penilaian pasar
terhadap saham perusahaan dengan membandingkan antara laba bersih setelah pajak
perusahaan dengan lembar saham perusahaan yang beredar (dalam satuan rupiah).
Rasio ini akan diteliti pengaruhnya terhadap return saham pada perusahaan-
perusahaan yang tergabung dalam indeks Kompas 100 periode 2011-2015. Formula
dari earning per share (EPS) dapat dirumuskan sebagai berikut (Wiagustini,
2010:81).
……………...………………………………………..(5)
27
3.5.4 Firm size
Ukuran perusahaan didefinisikan sebagai ukuran besar kecilnya perusahaan
yang dalam penelitian ini diukur dengan melihat total aktiva yang dimiliki perusahaan
dan dinyatakan dalam satuan jutaan rupiah. Ukuran perusahaan indeks Kompas 100
di BEI periode 2011-2015 dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan = ln Total aktiva akhir periode…………………………………(6)
3.5.5 Operating cash flow
Menurut Adri (2012: 48), jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru
tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas aktivitas operasi
indeks Kompas 100 di BEI periode 2011-2015 dapat dirumuskan sebagai berikut:
Arus kas aktivitas operasi = ln Total kas bersih arus kas aktivitas operasi………(7)
3.6 Jenis dan Sumber Data
3.6.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu
data yang berupa angka-angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono,
2013:13). Data kuantitatif dalam penelitian ini terdiri dari laba bersih, modal sendiri,
jumlah lembar saham, total aktiva dan total kas bersih operasi yang diperoleh dari
data laporan keuangan tahunan perusahaan indeks Kompas 100 di BEI periode 2011-
2015.
28
3.6.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah ada, sudah
dikumpulkan, dan diolah oleh pihak lain (Sugiyono, 2013:193). Data sekunder yang
digunakan pada penelitian ini diperoleh dari publikasi laporan keuangan yang
memberikan informasi Return Saham, ROE, EPS, firm size dan operating cash flow
pada perusahaan yang menjadi sampel penelitian di Indeks Kompas 100 selama
periode pengamatan, yang dimuat dalam Indonesian Capital Market Directory
(ICMD) dan Annual report yang diakses pada website resmi BEI yaitu www.idx.co.id
dan situs internet www.yahoofinance.com.
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel
3.7.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:115). Populasi
dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan yang termasuk dalam indeks Kompas 100
pada periode 2011-2015.
3.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2013:116). Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan-
perusahaan yang konsisten terdaftar dalam indeks Kompas 100 di BEI selama periode
29
penelitian yaitu 2011-2015 dan yang bukan perusahaan perbankan. Metode
pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive
sampling dengan kriteria yang tertera pada tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7 Kriteria Penentuan Sampel
Kriteria Jumlah
Perusahaan konsisten terdaftar dalam indeks Kompas 100 selama
periode 2011-2015
50
Dikurangi perusahaan perbankan dan asuransi dalam indeks Kompas
100 selama periode 2011-2015
11
Dikurangi perusahaan yang tidak memenuhi syarat rumus variable
operating cash flow
9
Jumlah sampel perusahaan 30
Sumber : Data primer diolah, 2016
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka diperoleh 30 perusahaan
yang memenuhi kriteria sampel pada penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode observasi non partisipan, yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa melibatkan
diri dan hanya sebagai pengamat independen. Data dikumpulkan dengan cara
mengamati serta mencatat, dan mempelajari uraian-uraian dari buku, karya ilmiah
berupa jurnal, skripsi, tesis, dokumen-dokumen yang terdapat dalam Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) dan annual report pada periode pengamatan, serta
mengambil data melalui internet yang terkait dengan penelitian ini, seperti melalui
website www.idx.co.id dan www.yahoofinance.com
30
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
3.9.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linear berganda (multiple linear regresion analysis). Perhitungan
variabel-variabelnya melalui program Microsoft Excel dan SPSS version 16. Tujuan
analisis ini adalah untuk menguji ROE, EPS, firm size dan operating cash flow
terhadap return saham. Persamaan regresinya adalah:
Yt = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Keterangan :
Yt = Return Saham
α = Koefisien konstanta
β = Koefisien regresi dari masing-masing variabel
X1 = ROE (return on equity)
X2 = EPS (earning per share)
X3 = Firm size
X4 = Operating cash flow
e = Error
31
3.9.2 Pengujian Asumsi Klasik
Menurut Utama (2007:89), sebelum model regresi digunakan, perlu dilakukan
pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi Uji Normalitas, Uji
Autokorelasi, Uji Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model
regresi yang dibuat berdistribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi residual yang normal atau mendekati normal. Umumnya
regresi dengan residual yang berdistribusi normal diperoleh dari variabel terikat dan
variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Jika tidak
normal, maka prediksi yang dilakukan dengan data tersebut akan tidak baik, atau
dapat memberikan hasil prediksi yang menyimpang.
Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak,
pertama dapat dilakukan dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Jika titik-titik menyebar mendekati garis diagonal
maka data tersebut dianggap berdistibusi normal. Kedua, dapat dilakukan dengan Uji
Komogorov Sminarnov. Caranya adalah dengan membandingkan distribusi kumulatif
relatif hasil pengamatan dengan distribusi kumulatif relatif teoritisnya (harapannya)
atau Fcr(x).
Kriteria pengujiannya:
32
Ho diterima bila Dhitung ≤ Dtabel
Ho ditolak bila Dhitung> Dtabel\
2. Uji Autokorelasi
Untuk melacak adanya korelasi auto atau pengaruh data dari uji pengamatan
sebelumnya dalam model regresi di atas dilakukan uji autokorelasi. Jika suatu model
regresi mengandung gejala autokorelasi, maka prediksi yang dilakukan dengan model
tersebut akan tidak baik, atau dapat memberikan hasil prediksi yang menyimpang. Uji
autokorelasi dapat dilakukan dengan Uji Durbin-Watson (DW-test) atau d statistik
terhadap variabel pengganggu (disturbance error term). Dalam uji DW ini, kriteria
yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut.
Bila angka DW berada diantara dU < DW < 4 – dU berarti tidak terjadi gejala
autokorelasi (Ghozali, 2006:124). Dalam uji DW ini, kriteria yang harus dipenuhi
adalah sebagai berikut:
1. Bila dU < DW < 4-dU, maka tidak terjadi autokorelasi
2. Bila DW < dL, berarti terjadi autokorelasi positif
3. Bila DW > 4-dL, berarti terjadi autokorelasi negatif
4. Bila dL < DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL, maka tidak dapat disimpulkan
mengenai ada tidaknya autokolerasi.
3. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Model regresi yang baik adalah bebas
33
dari gejala multikolinier. Jika suatu model regresi yang mengandung gejala
multikolinier dipaksakan untuk digunakan, maka akan memberikan hasil prediksi
yang menyimpang. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar sesama
variabel bebas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor
(VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 10 persen atau VIF kurang dari 10, maka
dikatakan tidak ada multikolinearitas. Adanya gejala multikolinier sering
diindikasikan oleh R2 yang sangat besar atau uji F yang signifikan, tetapi variabel
bebas yang signifikan melalui uji parsial (t) sedikit atau mungkin tidak ada.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung gejala heteroskedastisitas
atau mempunyai varians homogen. Jika suatu model regresi yang mengandung yang
mengandung gejala heteroskedastis akan memberikan hasil prediksi yang
menyimpang.
3.9.3 Pengujian Hipotesis
1. Uji F
Uji F disebut juga uji bersama-sama atau uji Anova. Uji ini digunakan untuk
melihat bagaimana pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan
Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel, maka model regresi dikatakan signifikan, sebaliknya
jika Fhitung < Ftabel maka model regresi dikatakan tidak signifikan. Selain
34
membandingkan Fhitung dengan Ftabel, pengaruh variabel bebas secara bersama-
sama dapat dilihat dari kolom signifikansi pada tabel Anova. Pengaruh semua
variabel bebas secara bersama-sama dikatakan signifikan apabila angka pada kolom
signifikansi Anova < α (0,05) dan sebaliknya apabila angka signifikansi > α (0,05)
maka pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama tidak signifikan.
35
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Indeks Kompas 100
Bursa Efek Indonesia atau yang biasa disingkat BEI, merupakan pasar modal
yang ada di Indonesia dan memegang peranan penting dalam perekonomian karena
dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha,
ekspansi, dan penambahan modal kerja selain itu masyarakat juga dapat berinvestasi
pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Investor
dapat menanamkan modalnya di BEI dengan harapan memperoleh imbalan atau yang
disebut return. BEI juga memiliki beberapa jenis indeks harga saham, yaitu indikator
atau cerminan pergerakan harga saham yang secara terus menerus disebarluaskan
melalui media cetak maupun elektronik. Salah satu indeks tersebut adalah indeks
Kompas 100.
Indeks Kompas100 diluncurkan oleh BEJ pada tanggal 13 Juli 2007. Indeks
ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pada investor, pengelola portofolio serta
fund manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam menciptakan kreatifi
tas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis saham. Proses pemilihan 100 saham
yang masuk dalam penghitungan indeks Kompas100 ini mempertimbangkan faktor
likuiditas, kapitalisasi pasar dan kinerja fundamental dari saham-saham tersebut.
36
Kriteria pemilihan saham Indeks Kompas100 adalah dengan mempertimbangkan
faktor-faktor sebagai berikut:
1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan
2. Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi
transaksi.
3. Jumlah hari perdagangan di pasar regular
4. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu.
5. Sebagai saringan terakhir, BEI juga mengevaluasi dan mempertimbangkan
faktor-faktor fundamental dan pola perdagangan.
6. BEI memiliki tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan pemilihan saham-
saham yang masuk dalam daftar indeks ini, dimana semua keputusan akan
diambil dengan mempertimbangkan kepentingan investor maupun
stakeholders lainnya.
Untuk mendapatkan data historikal yang lebih lengkap, BEI menggunakan
hari dasar penghitungan indeks pada tanggal 2 Januari 2002 dengan nilai indeks pada
saat itu sebesar 100. Sedangkan pergantian saham dan evaluasi akan dilakukan setiap
6 bulan sekali yaitu bulan Februari dan Agustus. (Indonesia Stock Exchange,
2010:14)
Berdasarkan data nama perusahaan indeks Kompas 100 periode 2011-2015
(lampiran 1), terdapat 30 perusahaan yang memenuhi kriteria pemilihan sampel,
namun karena ada 8 perusahaan yang nilai datanya ekstrim (terlalu besar atau terlalu
kecil) dibandingkan rata-rata nilai lainnya dari satu populasi data dan menyebabkan
37
model uji tidak memenuhi asumsi klasik maka terpilihlah 22 perusahaan yang
disajikan dalam Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1Perusahaan Indeks Kompas 100 yang Menjadi Sampel Penelitian
No Kode Perusahaan Nama Perusahaan
1. AALI Astra Agro Lestari Tbk
2. ADRO Adaro Energy Tbk
3. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
4. ASRI Alam Sutera Realty Tbk
5. BWPT Eagle High Plantations Tbk
6. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
7. CTRA Ciputra Development Tbk
8. EXCL XL Axiata Tbk
9. INCO Vale Indonesia Tbk
10. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
11. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
12. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
13. JSMR Jasa Marga Tbk
14. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk
15. LPKR Lippo Karawaci Tbk
16. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk
17. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
18. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
19. SMCB Holcim Indonesia Tbk
20. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
21. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
22. UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber: lampiran 6
38
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Deskripsi variabel penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh return on
equity (ROE), earning per share. firm size , operating cash flow terhadap return
saham di Indeks Kompas100 periode 2011 – 2015. Berdasarkan laporan keuangan
tahunan yang didapat dari www.idx.co.id maka diperoleh hasil analisis deskriptif
statistik pada tabel 4.2
Berdasarkan data olahan SPSS yang merupakan variabel independen yaitu return
on equity (ROE) (X1) , earning per share (X2) , firm size (X3), operating cash flow
(X4), return saham (X5) maka dapat diketahui nilai maksimum, nilai minimum, rata-
rata (mean), dan standar deviasi dari tiap-tiap variabel tersebut pada Tabel 4.3
Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum Mean Standar
deviasi
ROE 110 -0,657 1,2581 0,211499 0,2434768
EPS 110 -95,00 4382,83 441,1657 670,04426
Firm size 110 14,0322 18,9285 16,857596 0,9109999
Operating cash flow 110 23,1219 31,4077 28,288954 1,5076859
Return saham 110 -0,6550 0,6977 -0,018713 0.3065275
Valid N 110
Sumber: lampiran 12
Nilai minimum variabel ROE adalah -6,57 % yang terdapat pada XL Axiata
Tbk tahun 2014. Nilai maksimum adalah 125,81% yang terdapat pada Unilever
39
Indonesia Tbk tahun 2013. Nilai rata-rata variabel ROE adalah 21,15% dengan
standar deviasi 0.2434768.
Nilai minimum variabel earning per share adalah Rp -95,00 yang terdapat
pada XL Axiata Tbk tahun 2014 dan nilai maksimum adalah Rp 4382,83 yang
terdapat pada Indo Tambangraya Megah Tbk tahun 2011. Nilai rata-rata variabel
earning per share adalah Rp 441,1657 dengan standar deviasi 670,04426.
Nilai Mininum variabel firm size adalah Rp 14,0322 yang terdapat pada Astra
Agro Lestari Tbk tahun 2012 dan nilai maksimum adalah Rp 18,9285 yang terdapat
pada Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2015. Nilai rata-rata variabel
firm size Rp 16,857596 dengan standar deviasi 0.9109999.
Nilai Minimum variabel operating cash flow adalah Rp 23,1219 yang terdapat
pada Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk tahun 2011dan nilai maksimum adalah
Rp 31,4077 yang terdapat pada Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2015.
Nilai rata-rata variabel operating cash flow Rp 28,288954 dengan standar devisiasi
1,5076859.
Nilai minimum variabel return saham adalah Rp -0,6550 yang terdapat pada
Eagle High Plantations Tbk tahun 2015 dan nilai maksimum adalah 0,6977 yang
terdapat pada Charoen Pokphand Indonesia Tbk tahun 2012. Nilai rata-rata variabel
return saham Rp -0.018713 dengan standar deviasi 0,3065275.
40
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan model persamaan, yaitu analisis regresi linier
berganda. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda digunakan untuk
menguji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang
meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas dan uji
heteroskedastisitas.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah residual dari model regresi
yang dibuat berdistribusi secara normal atau tidak. Terdapat dua cara untuk
mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
dan uji statistik (Ghozali, 2006:160). Uji statistik yang digunakan untuk menguji
normalitas data dalam penelitian ini adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Data dikatakan berdistribusi normal apabila Asymp. Sig (2-tailed) >
level of significant (α) = 0,05 atau 5 persen (Ghozali, 2006:164).
Tabel 4.3 Uji Normalitas
No Model Nilai Signifikansi
1 Test Statistic Asymp.Sig. (2-failed) 0,160
Sumber: Lampiran 14
41
Berdasarkan Tabel 4.3 hasil uji Kolmogorov-Smirnov nilai siginifikansinya
sebesar 0,160 maka dapat diambil kesimpulan bahwa data residual terdistribusi
normal karena signifikansi nilai lebih besar dari 0,05.
2) Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t (saat ini) dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika suatu model regresi
mengandung gejala autokorelasi, maka prediksi yang dilakukan dengan model
tersebut akan tidak baik atau dapat memberikan hasil prediksi yang menyimpang.
Besaran autokorelasi dapat diketauhi menggunakan besaran Durbin-Watson (D-W)
pada output pengujian. Nilai (D-W) test tersebut dibandingkan dengan nilai pada
tabel Durbin-Watson (D-W) dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95
persen dengan ketentuan bila dU < DW < 4 – dU, maka tidak terjadi autokorelasi.
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson
1 2,153
Sumber: Lampiran 16
Berdasarkan Tabel 4.5 variabel yang diteliti memiliki nilai DW sebesar 2,153.
Dengan jumlah data (n) = 110 dan jumlah variabel bebas (k) = 4 serta =5%
diperoleh angka dU = 1,7651 dan dL = 1,6146. Karena DW sebesar 2,153 terletak
diantara dU dan dL (4-dU), maka dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak
terdapat autokorelasi.
42
Tabel 4.5 Nilai Durbin-Watson
dU DW (4-dU)
1,7651 2,153 2,2349
3) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Suatu model regresi dapat dikatakan
baik jika tidak terjadi multikolinearitas di dalamnya. Model regresi yang bebas dari
multikolinearitas adalah yang memiliki nilai variance inflaction factor (VIF) tidak
lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih dari 10%.
Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Return on equity 0,792 1,2623
Earning per share 0,819 1,221
Firm size 0,779 1,284
Operating cash flow 0,697 1,435
Sumber: lampiran 15
Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.5, nilai tolerance
variabel bebas lebih dari 10% atau 0.1 dimana nilai tolerance dari return on equity
(ROE) sebesar 0,792, earning per share (EPS) sebesar 0,819, firm size sebesar 0,779,
operating cash flow sebesar 0.697. Nilai VIF kurang dari 10 dimana nilai VIF dari
return on equity (ROE) sebesar 1,262, earning per share (EPS) sebesar 1,221, firm
43
size sebesar 1,284, operating cash flow sebesar 1,435. Dengan demikian dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam penelitian ini.
4) Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian. Uji ini dapat dianalisis melalui uji glesjer
dengan melihat tingkat signifikansi, jika tingkat signifikansi berada di atas 0,05 maka
model regresi ini bebas dari masalah heterokedastisitas.
Tabel 4.7 Uji Heterokedastisitas
Variabel Nilai signifikansi
Return on equity 0,168
Earning per share 0,722
Firm size 0,938
Operating cash flow 0,711
Sumber: lampiran 17
Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.7, tingkat
signifikansi berada di atas 0,05 dimana nilai Signifikan return on equity (ROE)
sebesar 0,168, earning per share (EPS) sebesar 0,722, firm size sebesar 0,938,
operating cash flow sebesar 0,71, maka model regresi ini tidak terdapat
heterokedastisitas.
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis regresi linear
berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh return on equity (ROE),
44
earning per share (EPS), firm size , operating cash flow terhadap return saham
perusahaan Indeks Kompas100 tahun 2011-2015.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel B Nilai signifikansi
-0,54303
Return on equity 0,22575 0,083
Earning per share -0,00010 0,027
Firm size -0,06450 0,066
Operating cash flow 0,05689 0,012
Sumber: lampiran 13
Berdasarkan Tabel 4.8 maka persamaan regresi dari hasil tersebut sebagai
berikut:
Y = -0,54303 + 0,22575X1 + -0,00010X2 - 0,6450X3 + 0,05689X4
Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Regresi Linier Berganda
No Nama Variabel Keterangan
1 Return on equity Tidak signifikan
2 Earning per share Signifikan
3 Firm size Tidak signifikan
4 Operating cash flow Signifikan
Sumber: lampiran 13
1) Pengaruh ROE (X1) terhadap return saham (Y)
Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang disajikan pada tabel 4.8 terlihat bahwa
kofisien β1 sebesar 0,22575 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,083 lebih dari taraf
nyata 0,05 maka (H1) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variable return on equity
(ROE) berpengaruh positif tidak signifikan atau dengan kata lain tidak berpengaruh
45
terhadap return saham yang artinya return on equity di dalam perusahaan tidak
mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat return saham.
2) Pengaruh EPS (X2) terhadap return Saham (Y)
Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang disajikan pada tabel 4.8 terlihat bahwa
koefisien β2 sebesar -0,00010 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,027 kurang dari
taraf nyata 0,05 maka (H2) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel earning per
share berpengaruh negatif signifikan pada return saham atau dengan kata lain
semakin rendah tingkat earning per share pada perusahaan maka semakin tinggi
tingkat return saham.
3) Pengaruh firm size (X3) terhadap return saham (Y)
Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang disajikan pada table 4.8 terlihat bahwa
koefisien β3 sebesar -0,06450 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,066 lebih dari
taraf nyata 0,05 maka (H3) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variable firm size
berpengaruh negatif tidak signifikan atau dengan kata lain tidak berpengaruh terhadap
return saham yang artinya firm size tidak mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat
return saham.
4) Pengaruh operating cash flow (X4) terhadap return saham (Y)
Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang disajikan pada tabel 4.8 terlihat bahwa
koefisien β4 sebesar 0,05689 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012 kurang dari
taraf nyata 0,05 maka (H4) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel operating
cash flow berpengaruh positif pada return saham atau dengan kata lain semakin tinggi
46
tingkat operating cash flow pada perusahaan maka semakin tinggi tingkat return
saham.
4.3.2 Uji Kelayakan Model (Uji F)
Uji kelayakan model (uji F) bertujuan untuk menguji apakah semua variabel
bebas berpengaruh terhadap variabel terikat dan untuk mengetahui model regresi
yang digunakan dalam penelitian ini layak uji atau tidak.
1. Jika sig > 0,05 maka return on rquity, earning per share, firm size , operating cash
flow tidak berpengaruh pada return saham.
2. Jika sig ≤ 0,05 maka return on equity, earning per share, firm size, operating cash
flow berpengaruh signifikan pada return saham.
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10 Uji Kelayakan Model (Uji F)
No Model Nilai Signifikan
1 Regresi 0,006
Sumber: Lampiran 13
Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh nilai dari signifikansi 0,006 yang lebih kecil
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini layak digunakan dalam
penelitian. Maka dapat disimpulkan bahwa secara serempak return on equity (ROE),
earning per share (EPS), firm size, operating cash flow berpengaruh signifikan pada
return saham.
47
4.4 Pembahasan Hasil
4.4.1 Pengaruh ROE terhadap return saham pada Perusahaan Indeks Kompas
100 Periode 2011-2015
Berdasarkan hasil perhitungan yang di tunjukkan pada tabel 4.8 dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi 0,083 > 0,05 dan koefisien β1 sebesar 0,22575 dengan arah
positif. Hal ini menunjukkan bahwa return on equity berpengaruh positif tidak
signifikan atau dengan kata lain return on equity tidak berpengaruh terhadap return
saham. Maka hipotesis pertama yang telah dirumuskan tidak sesuai dengan hasil
penelitian, sehingga H1 ditolak.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan Komala
(2013), Yeye dan Tri (2011), Wang (2012), dan Olowoniyi dan Ojenike (2012) ,
Kabajeh et al (2012) , Santoso (2013) , Komala (2013) , Khan (2012) , Jabbari (2014)
, Haque (2013) yang menyatakan bahwa return on equity mampu mempengaruhi
return saham. Namun hasil penelitian ini memperkuat penelitian dari Safrizal, dkk
(2012), Fardiansyah , dkk (2016), Wahyuni (2013) dan Zunaini (2016) dalam
penelitiannya menemukan bahwa bahwa returm on equity tidak berpengaruh terhadap
return saham.
Return on equity (ROE) dapat menjadi besar oleh karena labanya meningkat
atau modalnya menurun (Wiagustini, 2010:87). Modal menurun pada suatu
perusahaan memungkinkan untuk perusahaan tersebut berhutang. Namun hasil
penelitian menunjukkan bahwa return on equity tidak berpengaruh terhadap return
saham berarti tinggi rendahnya return on equity tidak akan mempengaruhi investor
48
dalam pengambilan keputusan investasinya , karena apabila perusahaan mampu
mengelola modalnya dengan baik maka akan mampu menghasilkan profit. Maka
tidak semua perusahaan yang modalnya menurun akan berpengaruh pada return
saham perusahaan tersebut.
4.4.2 Pengaruh EPS terhadap Return Saham pada Perusahaan Indeks Kompas
100 Periode 2011-2015
Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel 4.8 dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi 0,027< 0,05 dan koefisien β2 sebesar -0,00010 dengan arah
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa earning per share berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap return saham. Maka hipotesis kedua yang telah dirumuskan tidak
sesuai dengan hasil penelitian, sehingga H2 ditolak.
Hasil penelitian tersebut dapat diinterpretasikan bahwa earning per share
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar
di Indeks Kompas 100 periode 2011-2015. Hasil penelitian ini tidak mendukung
penelitian dari Wahyuni dkk (2013), Wang (2012) , Kurniawan (2011) , Pouraghajan
et al (2012) , Wahyuni (2013) yang menyatakan earning per share berpengaruh
positif signifikan terhadap return saham.
Earning per share bisa berpengaruh negatif terhadap return saham disebabkan
oleh pada tahun sebelumnya investor sudah menjual sahamnya dan tahun berikutnya
investor membeli kembali saham yang telah dijual, maka itu efek pada EPS
pembilang akan dipengaruhi oleh laba setelah pajak atau tabungan dari dana yang
49
digunakan untuk membiayai saham buy-back program. Program buy back ini
menyebabkan EPS menurun namun return saham tetap tinggi. (Gould , 2008).
4.4.3 Pengaruh Firm Size terhadap Return Saham pada Perusahaan Indeks
Kompas 100 Periode 2011-2015
Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel 4.8 dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi 0,066 > 0,05 dan koefisien β3 sebesar -0,6450 dengan arah
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa firm size berpengaruh negative tidak signifikan
atau dengan kata lain firm size tidak berpengaruh terhadap return saham. Maka
hipotesis ketiga yang telah dirumuskan tidak sesuai dengan hasil penelitian, sehingga
H3 ditolak.
Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Adiwiratama (2010),
Acheampong, dkk. (2014) , Sundari (2014) , Sugiarto ( 2011) , Purwaningrat ( 2014)
, Ismanto (2011) , Yuliantari ( 2014) , Ktuger dan Shaun (2010) , Fama dan French
(2010) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap return saham. Namun, hasil penelitian ini mendukung penelitian
dari Widodo (2015), Fadoli (2014) , Solechan (2010) Mar„ati (2013) , yang
menyatakan firm size tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Fama dan French (1992) menyatakan hubungan terbalik antara ukuran
perusahaan dengan return rata-rata (average return). Perusahaan dengan firm size
kecil cenderung mempunyai return yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan
dengan firm size yang lebih besar, fenomena ini biasa disebut dengan size effect. Di
50
dalam penelitian Banz (1981) dinyatakan bahwa saham dengan nilai kapitalisasi pasar
yang rendah atau memiliki firm size kecil dapat menghasilkan tingkat pengembalian
yang lebih tinggi dibanding saham dengan firm size yang lebih besar. Jadi secara
umum, dapat dinyatakan adanya suatu hubungan negatif antara tingkat pengembalian
saham dengan ukuran perusahaan
Sartono (2010:249) menyatakan perusahaan yang besar yang sudah well
established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan
perusahaan kecil. Kemudahaan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki
fleksibelitas yang lebih besar pula.
Adanya dua hasil penelitian yang berbeda membuat investor tidak
memperhatikan firm size dalam keputusan investasi pada saham. Maka firm size tidak
berpengaruh pada return saham.
4.4.4 Pengaruh Operating Cash Flow terhadap Return Saham pada Perusahaan
Indeks Kompas 100 Periode 2011-2015
Berdasarkan hasil perhitungan yang di tunjukkan pada tabel 4.8 dapat dilihat
bahwa nilai signifikansi 0,012 < 0,05 dan koefisien β4 sebesar 0,05689 dengan arah
positif. Hal ini menunjukkan bahwa operating cash flow berpengaruh positif
signifikan terhadap return saham. Maka hipotesis keempat yang telah dirumuskan
sesuai dengan hasil penelitian, sehingga H4 diterima.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian dari Nelvianti (2009) ,
Saputra (2012), Fadoli (2014), Yuliantari (2014) yang menyatakan operating cash
51
flow tidak berpengaruh terhadap return saham. Namun, hasil penelitian ini
mendukung penelitian dari Triyono (2000) , Pradhono (2004) , Rahudiono (2012)
yang menyatakan operating cash flow berpengaruh positif terhadap return saham.
Operating cash flow merupakan elemen yang penting yang diperlukan investor
dalam pengambilan keputusan investasi. Para investor menggunakan informasi
operating cash flow sebagai pengukuran kinerja perusahaan yang mampu
menggambarkan kondisi ekonomis serta mampu menyediakan dasar proyeksi arus
kas dimasa yang akan datang yang cenderung diukur melalui harga saham dan return
saham. Operating cash flow merupakan alat ukur yang dapat menentukan apakah
kegiatan operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
52
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat ditarik kesimpuan sebagai berikut.
1) Return on equity berpengaruh positif tidak signifikan atau dengan kata lain
tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Indeks Kompas
100 periode 2011 – 2015.
2) Earning per share berpengaruh negatif signifikan terhadap return saham pada
perusahaan Indeks KOmpas 100 periode 2011 – 2015.
3) Firm size berpengaruh negatif tidak signifikan atau dengan kata lain tidak
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Indeks Kompas 100
periode 2011 – 2015.
4) Operating cash flow berpengaruh positif signifikan terhadap return saham
pada perusahaan Indeks Kompas 100 periode 2011 – 2015.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan simpulan diatas, maka saran
yang dapat diberikan adalah sebaga berikut :
1. Investor dapat melihat nilai operating cash flow yang terbukti memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap return saham dan earning per share yang
terbukti memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap return saham dalam
53
mengambil keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan Indeks Kompas
100.
2. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan objek yang lebih
luas, tidak hanya pada indeks Kompas 100 tetapi juga perusahaan-perusahaan
di sektor lainnya dan menambahkan satu atau lebih variabel lain baik faktor
internal maupun eksternal perusahaan yang lebih mempengaruhi return
saham.
54
DAFTAR RUJUKAN
Acheampong, Prince. 2014. The Effect of Financial Leverage and Market Size on
Stock Returns on the Ghana Stock Exchange: Evidence from Selected Stocks in
the Manufacturing Sector. International Journal of Financial Research 5 (1):
125-134.
Adiwiratama, Jundan. 2010. Pengaruh Informasi Laba, Arus Kas dan Size Perusahaan
terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI). Dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, 2(1).
Arista, Desy, and Mr Astohar. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Return Saham (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public Di BEI
Periode Tahun 2005-2009). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, 3
(1), h: 1-15.
Arta Wibawa. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan
Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Manajemen Universitas
Udayana
Banz, Rolf W. 1981. The Relationship between Return and Market Value of
Common Stock. Journal of Financial Economics. March 1981, pp.3-18.
Bilal Khan, Muhammad. 2012. Financial Ratios and Stock Return Predictability
(Evidence from Pakistan). Research Journal of Finance and Accounting 3 (10):
1-6.
Darmadji, T.HM Fakhrudin. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya
Jawab. Salemba Empat, Jakarta
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhrudin. 2012. Pasar Modal di Indonesia
(Pendekatan Tanya Jawab). Edisi Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.
Devi, Amelia Rizki. 2010. Pengaruh Risiko Sistematis., Struktur Modal, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Return Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar BEI
2004-2008. Skripsi UNP. Perpustakaan FE.
Dharmastuti, Fara.2004. ”Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Keuangan Terhada Harga
Saham Perusahaan Go Pulbik di BEJ”. Jurnal Manajeman Vol 1 No.1. Jakarta
Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya.
55
Emamgholipor, Milad, Abbasali Poiraghajan, Naser Ail Yadollahzadeh Tabari, Milad
Haghparast, and Ali Akbar Alizadeh Shirsavar. 2013. The Effect of
Performance Evalurion Market Ratios on the Stock Return: Evidence from the
Tehran Stock Exchange, International Research Journal of Applied and Basic
Sciences. ISSN 2251-838X, 4(3), pp : 696-703
Fadoli, Wahid dan Listyorini Wahyu Widati. 2014. PENGARUH ARUS KAS
OPERASI, ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN, LABA
KOTOR DAN SIZE PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM
PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Periode Tahun 2011-2013). Students' Journal of Accounting and Banking. Vol.
3 No. 2 Edisi Oktober.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fama, E. F., & French, K. R. 1992. The Cross-Section of Expected Stock Returns.
The Journal of Finance, Volume 42, Nomor 2, Hal 427-465.
Fama, E. dan French, K.. 2010. Size, Value, And Momentum In International Stock
Returns. Journal of Finance, 15(2):h:1-36.
Fitriati, Ika Rosyada. 2010. Analisis Hubungan Distress Risk, Firm Size dan Book to
Market Ratio dengan Return Saham. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Gould, Grame P. 2008. The impact of share buy-backs on earnings per share. THE
FINSIA JOURNAL OF APPLIED FINANCE ISSUE 1. Hal: 34.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT.Raja Grasindo Persada.
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh
Yogyakarta: BPFE.
Hartono, Jogiyanto 2013. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, BPFE
Yogyakarta, Edisi Kedelapan, Yogyakarta.
56
Haque, Samina. 2013. Impact of Fundamental Factors on Stock Price: A Case Based
Approach on Pharmaceutical Companies Listed with Dhaka Stock Exchange.
International Journal of Business and Management Invention 2 (9): 34-41.
Husnan, Suad. 1993. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AM
YKPN. Yogyakarta.
Husnan, Suad. 2005.Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
Kelima. Yogyakarta: BPFE.
lkatan Akuntan Indonesia, 2004 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, Salemba
Empat- Jakarta
Ikhsan, Arfan & I.B Teddy. 2009. Akuntansi Untuk Manajer. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Indonesia Stock Exchange Indeks Kompas 100 2011-2015.
Ismanto, Hadi. 2011. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Book-to-Market Value
dan Beta terhadap Return Saham Di BEI. Jurnal Ekonomi & Pendidikan,
Volume 8 Nomor 2, November 2011. STIENU Jepara.
Jabbari, Elham. 2014. Prediction of Stock Returns Using Financial Ratios Based on
Historical Cost, Compared With Adjusted Prices (Accounting for Inflation)
with Neural Network Approach. Indian Journal of Fundamental and Applied
Life Sciences 4 (4): 1064-1078.
Jones, Charles P. 2014. Investment Analysis and Manangement. New York. John
Wiley and Sons.
Kabajeh, Majed Abdel Majid, Said Mukhled Ahmed AL Nu‟aimat, dan Firas Naim
Dahmash. 2012. The Relationship between the ROA, ROE and ROI Ratios with
Jordanian Insurance Public Companies Market Share Prices. International
Journal of Humanities and Social Science, Vol.2, No.11, pp. 115-120.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajawali Pers
Khan, Kanwal Iqbal, 2012, “Effect of Dividends on Stock Prices- A Case of
Chemical and Pharmaceutical Industry of Pakistan”, Proceedings of 2nd
International Conference of Business Management.
57
Komala, Pinkan. 2013, The Effects of Profitability Ratio, Liquidity, and Debt towards
Investment Return, Academic Star Publishing Company, Volume 4, No. ISSN
2155-7950.
Kristina, Vera Anis. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return
Saham Investor Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.
Ekonomi dan Kewirausahaan 12(1), h: 1-11.
Kruger and Shaun Lantermans. 2010. Risk, Book to Market and Size Effects in the
South African Stock Market. Journal International Conference on Leadership
and Management for Sustainable Development, Midrand South Africa
Kurniawan, Ary. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Universitas Trisakti. 6(2). H:
83-95.
Kurniawan dan N. Indriantoro. 2000. Analisis Hubungan Antara Arus Kas dari
Aktivitas Operasi dan Data Akrual dengan Return Saham, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol. 2, No. 3, Desember, Him. 207-224.
Linda dan S.B.Z. fazli. 2005. Hubungan Laba Akuntansi, Nilai Buku dan Total Arus
Kas dengan Market Value: Studi Akuntansi Relevansi Nilai, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, Vol. 8, No. 3, Him. 263-286.
Mar‟ati, Fudji Sri. 2013. Pengaruh Firm Size terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI Periode 2004-2009. Dalam Among
Markati, 6(12).
Muljono. 2002. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Sistematis Saham
Industri Barang-Barang Konsumsi pada BEJ. Tesis Program Studi Magister
Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang.
Noor, Henry Faizal. 2009. Investasi : Pengelolaan Keuangan Bisnis dan
Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Indeks.
Olowoniyi dan Ojenike. 2012. Determinants of Stock Return of Nigerian-Listed
Firms. Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences
(JETEMS), Vol. 3, No. 4, pp. 389-392.
Pouraghajan, Abbasali., Milad, Emamgholipour., Faramarz, Niazi., Ali Samakosh.,
2012. Information Content of Earning and Operating Cash Flow: Evidence
from the Tehran Stock Exchange. International Journal of Economic and
Finance. 4(7). Pp: 41-51.
58
Pradhono dan Yulius Jogi Christiawan. 2004. Pengaruh EVA, Residual income,
Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang Diterima oleh Pemegang
Saham, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.6 Him. 140-163.
Purwaningrat, Atim. 2014. Pengaruh Perubahan Earning Per Share, Debt to Equity
Ratio dan Ukurani Perusahaan Terhadapi Return Saham Perusahaan yang
Tercatat di BEI Periode 2011-2013. Skripsi Universitas Udayana.
Putri, Anggun Amelia Bahar, and R. Djoko Sampurno. 2012. Analisis Pengaruh
ROA, EPS, NPM, DER dan PBV Terhadap Return Saham (Study Kasus Pada
Industry Real Estate and Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2007-2009. Skripsi S1 Universitas Diponogoro, Semarang
Rahudiono, D. (2012). Analysis of The Effect of Accounting Earnings and Operating
Cash Flow to Stock Return Manufacturing Companies Listed on Stock
Exchange in Indonesia. Students Journal of Accounting and Banking, 1(1).
Reilly, Frank K, dan Keith C. Brown. 2013. Investment Analysis and Portofolio
Management. Seven Edition. Thomson South-Western.
Santoso, Feri Sanjaya. Pengaruh Return On Asset (ROA) , Pengaruh Return On
Equity (ROE) , Earning Per Share (EPS) terhadap return saham perusahaan (
Sektor makanan dan minuman 2007-2011 ).
Saputra, Hendra Imam dan MG. Kentris Indarti. 2012. PENGARUH EVA, RI,
EARNINGS, DAN AKO TERHADAP RETURN SAHAM. Students' Journal
of Accounting and Banking. Vol. 1 No. 1 Edisi Pertama.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta.
Savitri, Dyah Ayu and A. Mulyo Haryanto. 2012. Analisis Pengaruh ROA, NPM,
EPS, dan PER Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Food and Beverages periode 2007-2010). Skripsi S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Sihombing, Gregorius. 2008. Kaya dan Pintar Jadi Trader & Investor Saham, Cetakan
Pertama.
Solechan, Achmad . 2007. Pengaruh Earning, Manajemen Laba, Ios, Beta, Size
Dan Rasio Hutang Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang Go Public
Di BEI. Jurnal Manajemen. Hal. 1-18.
59
Sugiarto, Agung. 2011. Analisis Pengaruh Beta, Size Perusahaan, DER dan PBV
Ratio Terhadap Return Saham. Jurnal Dinamika Akuntansi 3 (1), h: 8-14.
Sugiyono, 2013. Metodelogi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suresh, A.S., 2013. A Study on Fundamental and Technical Analysis. Dalam
International Journal of Marketing, Financial Services & Management
Research, 2(5).
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi (teori dan aplikasi). Edisi
Pertama. Yogyakarta: Kanisius.
Trisnawati, I. (2009). Pengaruh Economic Value Added, Arus Kas Operasi, Residual
Income, Earnings, Operating Leverage dan Market Value Added terhadap
Return Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 11(1), 65-78.
Triyono dan J. Hartono. 2000. Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen
Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga atau Return Saham, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, Vol, 3, No. 1, Januari.
Vuran, Bengu, Sebnem. 2012. Factors Affecting Stock Return of Firms Quoted in ISE
Market: A Dynamic Panel Data Approach.
Wahyuni, Indah. 2013. The Effect of Earning Per Share (EPS), Book Value (BV),
Return On Assets (ROA), and Return On Equity (ROE), To The Stock Return.
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah, Purwokerto. H: 1-13.
Wang, J., G. Fu, and Luo, C. 2013. “Accounting information and stock price reaction
of listed companies- empirical evidence from 60 listed companies in Shangha
Stock Exchange”. Journal of Business & Management, 2(2
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Cetakan
Pertama. Denpasar. Universitas Udayana: Udayana University Press.
Widjanarko, Hendro. 2010. Determinan Faktor Fundamental Terhadap Return
Saham. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
Widodo, Arif dan Titiek Suwart. 2015. ANALISIS PENGARUH RASIO
PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, EPS, DAN SIZE
TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (2011-2013). Students
Journal of Accounting and Banking. Vol 4, No 2 Edisi Oktober.
60
www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
yahoo.finance.com
Yeye Susilowati dan Tri Turyanto, 2011, Reaksi Signal Rasio Profitabilitas dan Rasio
Solvabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Profitability and Solvability
Ratio Reaction Signal Towerd Stock Return Company, Dinamika Keuangan
dan Perbankan, Vol.3, No.1, ISSN: 1979-4878.
Yuliantari, Ayu, Sujana. 2014. Pengaruh Financial Ratio, Firm Size, dan Cash Flow
Operating terhadap Return Saham.
61
Lampiran 1
Populasi Perusahaan Indeks Kompas 100 Periode 2011-2015.
No.
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Kode Kode Kode Kode Kode Kode Kode Kode Kode Kode
1 AALI AALI AALI AALI AALI AALI AALI AALI AALI AALI
2 ADHI ADHI ADMG ADMG ADHI ACES ACES ACES ACES ACES
3 ADRO ADRO ADRO ADRO ADMG ADHI ADHI ADHI ADHI ADHI
4 AKRA AKRA AISA AISA ADRO ADMG ADMG ADRO ADRO ADRO
5 ANTM ANTM AKRA AKRA AISA ADRO ADRO AISA AISA AISA
6 ASIA APLN ANTM ANTM AKRA AISA AISA AKRA AKRA AKRA
7 ASII ASII APIC APIC ANTM AKRA AKRA ANTM ANTM AMRT
8 ASRI ASRI APLN APLN APLN ANTM ANTM APIC APIC ANTM
9 BBCA BBCA ASII ASII ASII APLN APIC APLN APLN APLN
10 BBKP BBKP ASRI ASRI ASRI ASII APLN ASII ASII ASII
11 BBNI BBNI AUTO AUTO BBCA ASRI ASII ASRI ASRI ASRI
12 BBRI BBRI BBCA BBCA BBKP BBCA ASRI AUTO AUTO BBCA
13 BBTN BBTN BBKP BBKP BBNI BBKP BAJA BAJA BBCA BBNI
14 BDMN BDMN BBNI BBNI BBRI BBNI BBCA BBCA BBNI BBRI
15 BHIT BHIT BBRI BBRI BBTN BBRI BBKP BBKP BBRI BBTN
16 BIPI BIPI BBTN BBTN BDMN BBTN BBNI BBNI BBTN BCIP
17 BISI BISI BDMN BDMN BHIT BDMN BBRI BBRI BDMN BDMN
18 BJBR BJBR BHIT BHIT BIPI BEST BBTN BBTN BEST BEST
19 BKSL BKSL BIPI BIPI BISI BHIT BDMN BDMN BHIT BHIT
20 BLTA BLTA BISI BISI BJBR BIPI BEST BEST BIPI BJBR
21 BMRI BMRI BJBR BJBR BKSL BJBR BHIT BHIT BJBR BJTM
22 BMTR BMTR BKSL BKSL BMRI BJTM BIPI BIPI BJTM BKSL
23 BNBR BNBR BMRI BMRI BMTR BKSL BJBR BJBR BMRI BMRI
24 BNII BNII BMTR BMTR BORN BMRI BJTM BJTM BMTR BMTR
25 BRAU BNLI BNBR BNBR BRAU BMTR BKSL BKSL BRMS BSDE
26 BRPT BORN BORN BORN BRMS BORN BMRI BMRI BSDE BUMI
27 BSDE BRAU BRAU BRAU BSDE BRAU BMTR BMTR BUMI BWPT
28 BTEL BRMS BRPT BRMS BUMI BRMS BRAU BRMS BWPT CPIN
29 BUMI BRPT BSDE BSDE BWPT BSDE BRMS BSDE CNKO CTRA
30 BUVA BSDE BTEL BUMI CMNP BTPN BSDE BUMI COWL CTRP
31 BWPT BTEL BULL BWPT CPIN BUMI BTPN BWPT CPIN DILD
32 BYAN BUMI BUMI BYAN CTRA BWPT BWPT CNKO CTRA DOID
62
33 CMNP BUVA BWPT CFIN CTRS CMNP CNKO COWL CTRP ELSA
34 COWL BWPT BYAN CLPI DILD CPIN CPIN CPIN DILD ENRG
35 CPIN BYAN CLPI CMNP DOID CTRA CTRA CTRA DOID ERAA
36 CTRA CMNP CMNP CPIN ELSA CTRS CTRP CTRP ELSA EXCL
37 CTRP CPIN CPIN CTRA ELTY DILD CTRS DILD ENRG GGRM
38 DEWA CTRA CTRA DEWA ENRG ELSA DILD ENRG ERAA GIAA
39 DILD CTRP DEWA DILD ERAA ELTY ENRG ERAA EXCL GJTL
40 DOID DEWA DILD DOID EXCL ENRG ERAA EXCL GGRM HRUM
41 ELSA DILD DOID ELSA GGRM ERAA EXCL GGRM GJTL ICBP
42 ELTY DOID ELSA ELTY GIAA EXCL GGRM GJTL HRUM INCO
43 ENRG ELSA ELTY ENRG GJTL GGRM GIAA HRUM ICBP INDF
44 EXCL ELTY ENRG EXCL HRUM GIAA GJTL ICBP INCO INTP
45 GGRM EMDE EXCL GGRM IATA GJTL HRUM INCO INDF ISAT
46 GJTL ENRG GGRM GIAA ICBP HRUM ICBP INDF INTP ITMG
47 GREN EXCL GIAA GJTL IMAS IATA IMAS INDY ISAT JPFA
48 GXCO GGRM GJTL HRUM INCO ICBP INCO INKP ITMG JSMR
49 INCO GIAA HRUM ICBP INDF IMAS INDF INTP JPFA KIJA
50 INDF GJTL ICBP IGAR INDY INCO INDY ISAT JSMR KLBF
51 INDY GREN IMAS IMAS INTA INDF INTP ITMG KIJA LCGP
52 INKP HRUM INCO INAF INTP INDY ISAT JPFA KLBF LINK
53 INTA ICBP INDF INCO INVS INTP ITMG JSMR LCGP LPCK
54 INTP INCI INDY INDF ISAT INVS JPFA KIJA LPCK LPKR
55 IPOL INCO INKP INDY ITMG ISAT JSMR KLBF LPKR LPPF
56 ISAT INDF INTA INTA JPFA ITMG KIJA LCGP LPPF LSIP
57 ITMG INDY INTP INTP JSMR JPFA KLBF LPCK LSIP MAIN
58 JPFA INKP IPOL ISAT KIJA JSMR LCGP LPKR MAIN MAPI
59 JSMR INTA ISAT ITMG KKGI KIJA LPCK LPPF MAPI MDLN
60 KARK INTP ITMG JPFA KLBF KLBF LPKR LSIP MDLN MEDC
61 KIAS IPOL JPFA JPRS KRAS KRAS LPPF MAIN MEDC META
62 KIJA ISAT JPRS JSMR LCGP LCGP LSIP MAPI META MLPL
63 KLBF ITMG JSMR KIJA LPCK LPCK MAIN MDLN MLPL MNCN
64 LPKR JPFA KIJA KLBF LPKR LPKR MAPI MEDC MNCN MPPA
65 LSIP JPRS KLBF KRAS LPLI LPLI MDLN META MPPA NIRO
66 MEDC JSMR KRAS LPCK LSIP LSIP MEDC MLPL MYRX PBRX
67 MIRA KIJA LPCK LPKR MAIN MAIN META MNCN NIRO PGAS
68 MLPL KLBF LPKR LSIP MAPI MAPI MLPL MPPA PADI PNBN
69 MNCN KRAS LSIP MAIN MDLN MDLN MNCN MYRX PGAS PNLF
70 MPPA LPKR MAIN MAPI MEDC MEDC MPPA NIRO PNBN PTBA
63
sumber : www.idx.com
71 NIKL LSIP MAPI MDLN MNCN MNCN MYRX PGAS PNLF PTPP
72 PGAS MAPI MBSS MEDC MYOR MPPA NIRO PNBN PTBA PWON
73 PLAS MEDC MEDC MNCN MYRX MYOR PGAS PNLF PTPP RALS
74 PNBN MLPL MLPL MRAT PGAS MYRX PNBN PTBA PWON ROTI
75 PNLF MNCN MNCN MYOR PNBN PGAS PNLF PTPP RALS SAME
76 PTBA MPPA MPPA PGAS PNLF PNBN PTBA PWON SAME SCMA
77 PTPP MYOR MYOR PNBN PTBA PNLF PTPP RALS SCMA SIDO
78 PWON NIKL NIKL PNLF PTPP PTBA PTRO SAME SIDO SILO
79 PYFA PGAS PGAS POLY PTRO PTPP PWON SCMA SILO SIMP
80 RALS PKPK PNBN PTBA PWON PTRO RALS SILO SIMP SMBR
81 SDRA PNBN PNLF PTPP RALS PWON SAME SIMP SMBR SMCB
82 SGRO PNLF PTBA PWON RICY RALS SCMA SMCB SMCB SMGR
83 SMCB PTBA PTPP RALS SCMA SCMA SIMP SMGR SMGR SMRA
84 SMGR PTPP PWON SGRO SGRO SGRO SMCB SMRA SMRA SRIL
85 SMRA PWON PYFA SIMP SIMP SIMP SMGR SRIL SRIL SSIA
86 SMSM PYFA SGRO SMCB SMCB SMCB SMRA SSIA SSIA SSMS
87 SOBI RALS SIMP SMGR SMGR SMGR SSIA SSMS SSMS SUGI
88 SULI SGRO SIPD SMMA SMMA SMMA SUGI SUGI SUGI TARA
89 TBLA SMCB SMCB SMRA SMRA SMRA TAXI TAXI TAXI TAXI
90 TINS SMGR SMGR SSIA SPMA SPMA TBIG TBIG TBIG TBIG
91 TIRT SMRA SMRA STAR SSIA SSIA TINS TIFA TIFA TINS
92 TLKM TBIG SSIA TBIG TBIG TBIG TLKM TINS TINS TLKM
93 TMPI TINS STAR TINS TINS TINS TMPI TLKM TLKM TMPI
94 TRAM TLKM TBIG TLKM TLKM TLKM TOTL TMPI TMPI TOTL
95 TRUB TRAM TINS TMPI TMPI TMPI TRAM TOTL TOTL UNTR
96 TURI TRUB TLKM TRAM TRAM TRAM UNTR UNTR UNTR UNVR
97 UNSP UNSP TRAM UNSP UNSP UNSP UNVR UNVR UNVR VIVA
98 UNTR UNTR UNSP UNTR UNTR UNTR VIVA VIVA VIVA WIKA
99 UNVR UNVR UNTR UNVR UNVR UNVR WIKA WIKA WIKA WKST
100 WIKA WIKA UNVR WIKA WIKA WIKA WKST WKST WKST WTON
64
Lampiran 2
Perusahaan konsisten yang terdaftar di Indeks Kompas 100 periode 2011-2015
No. Kode Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.
2 ADRO Adaro Energy Tbk.
3 AKRA AKR Corporindo Tbk.
4 ANTM Aneka Tambang (Persero) TBk.
5 ASII Astra International TBk.
6 ASRI Alam Sutera Realty Tbk.
7 BBCA Bank Central Asia Tbk.
8 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) TBk.
11 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.
12 BHIT MNC Investama Tbk.
13 BJBR BPD Jawa Barat dan Banten TBk.
14 BMRI Bank Mandiri (Persero ) Tbk.
15 BMTR Global Mediacom Tbk.
16 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.
17 BWPT BW Platation Tbk.
18 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
19 CTRA Ciputra Development Tbk.
20 DILD Intiland Development Tbk.
21 ENRG Energi Mega Persada Tbk.
22 EXCL XL Axiata Tbk.
23 GGRM Gudang Garam Tbk.
24 GJTL Gajah Tunggal Tbk.
25 INCO Vale Indonesia Tbk.
26 INDF Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
27 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
28 ISAT Indosat Tbk.
29 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
30 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.
31 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
32 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk.
65
33 KLBF Kalbe Farma Tbk.
34 LPKR Lippo Karawaci Tbk.
35 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.
36 MEDC Medco Energi Internasional Tbk.
37 MNCN Media Nusantra Citra Tbk.
38 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
39 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.
40 PNLF Panin Financial Tbk.
41 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.
42 PTPP PP (Persero) Tbk.
43 PWON Pakuwon Jati Tbk.
44 SMCB Holcim Indonesia Tbk.
45 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
46 SMRA Summarecon Agung Tbk.
47 TINS Timah (Persero) Tbk.
48 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) TBk.
49 UNTR United Tractors Tbk.
50 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
sumber : www.idx.com (data diolah), 2016
66
Lampiran 3
Perusahaan perbankan dan jasa keuangan pada Indeks Kompas 100 selama
periode 2011-2015.
No Kode Nama Perusahaan
1. ASII Astra International Tbk.
2. BBCA Bank Central Asia Tbk.
3. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
4. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
5. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
6. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk.
7. BHIT MNC Investama Tbk.
8. BJBR BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.
9. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.
10 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk.
11. PNLF Panin Financial Tbk.
sumber : www.idx.com (data diolah), 2016
67
Lampiran 4
Perusahaan yang tidak memenuhi syarat rumus variabel operating cash flow
pada Indeks Kompas 100 periode 2011-2015.
No. Kode Nama Perusahaan
1. AKRA AKR Corporindo Tbk.
2. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.
3. DILD Intiland Development Tbk.
4. GGRM Gudang Garam Tbk.
5. GJTL Gajah Tunggal Tbk.
6. JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.
7. KLBF Kalbe Farma Tbk.
8. TINS Timah (Persero) Tbk.
9. UNTR United Tractors Tbk.
sumber : www.idx.com (data diolah), 2016
68
Lampiran 5
Perusahaan yang menyebabkan model uji tidak memenuhi asumsi klasik.
No. Kode Nama Perusahaan
1. BMTR Global Mediacom Tbk.
2. ENRG Energi Mega Persada Tbk.
3. ISAT Indosat Tbk.
4. MEDC Medco Energi Internasional Tbk.
5. MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
6. PTPP PP (Persero) TBk.
7. PWON Pakuwon Jati Tbk.
8. SMRA Summarecon Agung Tbk.
sumber : www.idx.com (data diolah), 2016
69
Lampiran 6
Sampel Perusahaan Indeks Kompas 100 Periode 2011 – 2015
No Kode Nama Perusahaan
1. AALI Astra Agro Lestari Tbk
2. ADRO Adaro Energy Tbk
3. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk
4. ASRI Alam Sutera Realty Tbk
5. BWPT Eagle High Plantations Tbk
6. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
7. CTRA Ciputra Development Tbk
8. EXCL XL Axiata Tbk
9. INCO Vale Indonesia Tbk
10. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
11. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
12. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
13. JSMR Jasa Marga Tbk
14. KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk
15. LPKR Lippo Karawaci Tbk
16. LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk
17. PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
18. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
19. SMCB Holcim Indonesia Tbk
20. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
21. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
22. UNVR Unilever Indonesia Tbk
sumber : www.idx.com (data diolah), 2016
70
Lampiran 7
Tabulasi Data Return on Equity
No Kode
Return on Equity
X1
2011 2012 2013 2014 2015
1 AALI 29.65% 26.91% 18.55% 22.16% 5.95%
2 ADRO 22.61% 12.80% 7.18% 5.62% 4.50%
3 ANTM 17.87% 23.29% 3.20% -1.28% 4.98%
4 ASRI 21.63% 25.70% 16.68% 18.47% 10.36%
5 BWPT 22.44% 15.73% -1.26% 2.80% -2.73%
6 CPIN 38.16% 32.79% 25.39% 15.96% 14.73%
7 CTRA 6.46% 10.06% 14.47% 15.71% 5.77%
8 EXCL 20.67% 17.85% 6.90% -6.57% -3.38%
9 INCO 18.88% 3.56% 2.45% 9.58% 2.62%
10 INDF 15.47% 14.00% 8.90% 12.48% 8.60%
11 INTP 22.89% 24.53% 21.81% 21.28% 18.25%
12 ITMG 50.53% 43.10% 23.91% 22.28% 7.56%
13 JSMR 14.27% 15.69% 11.39% 10.64% 10.67%
14 KIJA 9.31% 9.56% 2.50% 8.45% 7.00%
15 LPKR 8.65% 11.53% 11.23% 17.77% 5.41%
16 LSIP 29.14% 17.76% 11.62% 12.70% 8.49%
17 PGAS 35.60% 38.87% 32.78% 25.23% 13.32%
18 PTBA 37.82% 34.21% 24.55% 23.29% 21.93%
19 SMCB 14.13% 16.05% 10.86% 7.64% 1.72%
20 SMGR 27.06% 27.12% 24.56% 22.29% 16.49%
21 TLKM 25.37% 27.41% 26.21% 24.90% 24.96%
22 UNVR 113.13% 121.94% 125.81% 124.78% 121.22%
sumber : www.idx.com (2016)
71
Lampiran 8
Tabulasi Data Earning per Share
No Kode
Earning per Share
X2
2011 2012 2013 2014 2015
1 AALI Rp 1,527.59 Rp 1,530.57 Rp 1,144.43 Rp 1,590.40 Rp 393.15
2 ADRO Rp 156.03 Rp 116.50 Rp 88.70 Rp 69.17 Rp 65.74
3 ANTM Rp 202.12 Rp 313.79 Rp 42.98 Rp (81.28) Rp (59.96)
4 ASRI Rp 33.68 Rp 60.70 Rp 44.62 Rp 59.90 Rp 30.36
5 BWPT Rp 79.27 Rp 64.71 Rp 44.86 Rp 6.01 Rp 5.75
6 CPIN Rp 143.64 Rp 163.68 Rp 154.34 Rp 106.52 Rp 112.01
7 CTRA Rp 21.42 Rp 38.84 Rp 64.40 Rp 87.36 Rp 31.57
8 EXCL Rp 332.23 Rp 324.25 Rp 121.02 Rp (95.00) Rp (3.00)
9 INCO Rp 304.60 Rp 65.68 Rp 47.73 Rp 215.61 Rp 74.49
10 INDF Rp 350.46 Rp 371.41 Rp 285.16 Rp 442.50 Rp 338.02
11 INTP Rp 977.10 Rp 1,293.15 Rp 1,361.02 Rp 1,431.82 Rp 1,183.48
12 ITMG Rp 4,382.83 Rp 3,697.46 Rp 942.68 Rp 2,203.61 Rp 818.60
13 JSMR Rp 196.98 Rp 235.60 Rp 196.52 Rp 206.39 Rp 213.14
14 KIJA Rp 29.78 Rp 19.18 Rp 5.01 Rp 19.82 Rp 16.04
15 LPKR Rp 30.69 Rp 45.94 Rp 53.22 Rp 110.38 Rp 23.20
16 LSIP Rp 249.39 Rp 163.60 Rp 112.78 Rp 134.36 Rp 91.36
17 PGAS Rp 244.75 Rp 355.38 Rp 435.56 Rp 370.78 Rp 242.58
18 PTBA Rp 1,339.26 Rp 1,258.66 Rp 792.55 Rp 875.02 Rp 883.59
19 SMCB Rp 139.00 Rp 176.21 Rp 124.25 Rp 87.22 Rp 23.00
20 SMGR Rp 661.79 Rp 817.20 Rp 905.37 Rp 938.35 Rp 762.28
21 TLKM Rp 543.90 Rp 637.40 Rp 140.92 Rp 145.22 Rp 153.66
22 UNVR Rp 545.66 Rp 634.24 Rp 701.52 Rp 752.10 Rp 766.95
sumber : www.idx.com (2016)
72
Lampiran 9
Tabulasi Data Firm Size
No
Kode
Firm Size
X3
2011 2012 2013 2014 2015
1 AALI Rp 16.14 Rp 14.03 Rp 14.22 Rp 16.74 Rp 16.88
2 ADRO Rp 17.75 Rp 17.99 Rp 18.23 Rp 18.19 Rp 18.22
3 ANTM Rp 16.54 Rp 16.80 Rp 16.90 Rp 16.91 Rp 17.23
4 ASRI Rp 15.61 Rp 16.21 Rp 16.48 Rp 16.64 Rp 16.74
5 BWPT Rp 15.09 Rp 15.41 Rp 15.64 Rp 16.61 Rp 16.62
6 CPIN Rp 16.00 Rp 16.33 Rp 16.57 Rp 16.85 Rp 17.02
7 CTRA Rp 16.26 Rp 16.53 Rp 16.82 Rp 16.96 Rp 17.02
8 EXCL Rp 17.25 Rp 17.38 Rp 17.51 Rp 17.97 Rp 17.89
9 INCO Rp 16.90 Rp 16.93 Rp 17.15 Rp 17.18 Rp 17.33
10 INDF Rp 17.80 Rp 17.90 Rp 18.17 Rp 18.27 Rp 18.34
11 INTP Rp 16.71 Rp 16.94 Rp 17.10 Rp 17.18 Rp 17.13
12 ITMG Rp 16.48 Rp 16.48 Rp 16.65 Rp 16.60 Rp 16.66
13 JSMR Rp 16.88 Rp 17.02 Rp 17.16 Rp 17.28 Rp 17.42
14 KIJA Rp 15.54 Rp 15.77 Rp 15.93 Rp 15.96 Rp 16.09
15 LPKR Rp 14.42 Rp 17.03 Rp 17.26 Rp 17.45 Rp 17.54
16 LSIP Rp 15.73 Rp 15.84 Rp 15.89 Rp 15.97 Rp 16.00
17 PGAS Rp 17.25 Rp 17.45 Rp 17.80 Rp 18.16 Rp 18.37
18 PTBA Rp 16.26 Rp 16.36 Rp 16.27 Rp 16.51 Rp 16.64
19 SMCB Rp 16.21 Rp 16.31 Rp 16.52 Rp 16.66 Rp 16.67
20 SMGR Rp 16.79 Rp 17.10 Rp 17.24 Rp 17.35 Rp 17.46
21 TLKM Rp 18.45 Rp 18.53 Rp 18.67 Rp 18.76 Rp 18.93
22 UNVR Rp 16.17 Rp 16.30 Rp 15.83 Rp 16.47 Rp 16.57
sumber : www.idx.com (2016)
73
Lampiran 10
Tabulasi Data Operating Cash Flow
No Kode
Operating Cash Flow
X4
2011 2012 2013 2014 2015
1 AALI Rp 28.78 Rp 28.59 Rp 28.78 Rp 28.74 Rp 27.66
2 ADRO Rp 29.49 Rp 29.06 Rp 29.80 Rp 23.24 Rp 24.57
3 ANTM Rp 28.08 Rp 27.52 Rp 25.78 Rp 26.69 Rp 26.92
4 ASRI Rp 27.98 Rp 28.34 Rp 28.48 Rp 27.20 Rp 27.04
5 BWPT Rp 26.36 Rp 25.64 Rp 26.67 Rp 25.67 Rp 24.25
6 CPIN Rp 27.72 Rp 28.16 Rp 28.35 Rp 26.86 Rp 28.17
7 CTRA Rp 25.21 Rp 28.18 Rp 28.64 Rp 28.32 Rp 25.70
8 EXCL Rp 29.76 Rp 29.83 Rp 29.60 Rp 29.51 Rp 29.54
9 INCO Rp 28.69 Rp 27.36 Rp 28.80 Rp 29.02 Rp 28.24
10 INDF Rp 29.24 Rp 29.64 Rp 29.57 Rp 28.82 Rp 29.07
11 INTP Rp 28.99 Rp 29.37 Rp 29.32 Rp 29.31 Rp 29.25
12 ITMG Rp 29.31 Rp 29.01 Rp 28.29 Rp 28.49 Rp 28.60
13 JSMR Rp 28.21 Rp 28.29 Rp 26.06 Rp 28.20 Rp 28.17
14 KIJA Rp 26.86 Rp 27.21 Rp 27.57 Rp 26.40 Rp 26.55
15 LPKR Rp 28.02 Rp 27.95 Rp 27.56 Rp 28.47 Rp 28.53
16 LSIP Rp 28.18 Rp 27.98 Rp 27.86 Rp 28.05 Rp 27.47
17 PGAS Rp 23.12 Rp 30.05 Rp 29.94 Rp 29.91 Rp 29.61
18 PTBA Rp 28.91 Rp 28.43 Rp 28.35 Rp 28.31 Rp 28.27
19 SMCB Rp 28.37 Rp 28.16 Rp 28.45 Rp 28.17 Rp 27.00
20 SMGR Rp 29.12 Rp 29.35 Rp 29.43 Rp 29.46 Rp 29.62
21 TLKM Rp 31.05 Rp 30.96 Rp 31.23 Rp 31.26 Rp 31.41
22 UNVR Rp 29.33 Rp 29.28 Rp 29.46 Rp 29.50 Rp 29.47
sumber : www.idx.com (2016)
74
Lampiran 11
Tabulasi Data Return Saham
No Kode
Return Saham
Y
2011 2012 2013 2014 2015
1 AALI Rp (0.17) Rp (0.09) Rp 0.27 Rp (0.03) Rp (0.35)
2 ADRO Rp (0.31) Rp (0.10) Rp (0.31) Rp (0.05) Rp (0.50)
3 ANTM Rp (0.34) Rp (0.21) Rp (0.15) Rp (0.02) Rp (0.65)
4 ASRI Rp 0.56 Rp 0.30 Rp (0.28) Rp 0.30 Rp (0.39)
5 BWPT Rp (0.13) Rp 0.23 Rp (0.04) Rp (0.64) Rp (0.66)
6 CPIN Rp 0.16 Rp 0.70 Rp (0.08) Rp 0.12 Rp (0.31)
7 CTRA Rp 0.54 Rp 0.48 Rp (0.06) Rp 0.67 Rp (0.16)
8 EXCL Rp (0.13) Rp 0.26 Rp (0.09) Rp (0.06) Rp (0.26)
9 INCO Rp (0.34) Rp (0.27) Rp 0.13 Rp 0.37 Rp (0.55)
10 INDF Rp (0.37) Rp 0.27 Rp 0.13 Rp 0.02 Rp (0.23)
11 INTP Rp 0.07 Rp 0.32 Rp (0.11) Rp 0.25 Rp (0.11)
12 ITMG Rp (0.24) Rp 0.08 Rp (0.31) Rp (0.46) Rp (0.63)
13 JSMR Rp 0.23 Rp 0.30 Rp (0.13) Rp 0.49 Rp (0.26)
14 KIJA Rp 0.36 Rp 0.05 Rp (0.02) Rp 0.54 Rp (0.11)
15 LPKR Rp (0.03) Rp 0.52 Rp (0.09) Rp 0.12 Rp 0.01
16 LSIP Rp (0.12) Rp 0.02 Rp (0.16) Rp (0.02) Rp (0.30)
17 PGAS Rp (0.28) Rp 0.45 Rp (0.03) Rp 0.34 Rp (0.54)
18 PTBA Rp (0.24) Rp (0.13) Rp (0.32) Rp 0.23 Rp (0.64)
19 SMCB Rp (0.03) Rp 0.33 Rp (0.22) Rp (0.04) Rp (0.35)
20 SMGR Rp 0.21 Rp 0.38 Rp (0.11) Rp 0.14 Rp (0.30)
21 TLKM Rp (0.11) Rp 0.28 Rp 0.19 Rp 0.33 Rp 0.08
22 UNVR Rp 0.14 Rp 0.11 Rp 0.25 Rp 0.24 Rp 0.15
sumber : www.idx.com (2016)
75
Lampiran 12
Statistik Deskriptif Data Uji
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE 110 -,0657 1,2581 ,211499 ,2434768
EPS 110 -95,00 4382,83 441,1657 670,04426
SIZE 110 14,0322 18,9285 16,857596 ,9109999
OCF 110 23,1219 31,4077 28,288954 1,5076859
RS 110 -,6550 ,6977 -,018713 ,3065275
Valid N
(listwise) 110
76
Lampiran 13
Regresi Linear Berganda
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 OCF, SIZE,
EPS, ROEb
. Enter
a. Dependent Variable: RS
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,358a ,128 ,095 ,2916469
a. Predictors: (Constant), OCF, EPS, ROE, SIZE
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1,310 4 ,328 3,852 ,006b
Residual 8,931 105 ,085
Total 10,242 109
a. Dependent Variable: RS
b. Predictors: (Constant), OCF, EPS, ROE, SIZE
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,54303 ,63841 -,851 ,397
ROE ,22575 ,12890 ,179 1,751 ,083
EPS -,00010 ,00005 -,226 -2,241 ,027
SIZE -,06450 ,03475 -,192 -1,856 ,066
OCF ,05689 ,02220 ,280 2,563 ,012
a. Dependent Variable: RS
77
Lampiran 14
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 110
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation ,28624554
Most Extreme
Differences
Absolute ,075
Positive ,075
Negative -,046
Test Statistic ,075
Asymp. Sig. (2-tailed) ,160c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
78
Lampiran 15
Uji Multikolinearitas
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 OCF, SIZE,
EPS, ROEb
. Enter
a. Dependent Variable: RS
b. All requested variables entered.
Coefficientsa
Model
Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
1 ROE ,792 1,262
EPS ,819 1,221
SIZE ,779 1,284
OCF ,697 1,435
a. Dependent Variable: RS
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Conditi
on
Index
Variance Proportions
(Consta
nt) ROE EPS SIZE OCF
1 1 3,935 1,000 ,000 ,018 ,018 ,000 ,000
2 ,659 2,444 ,000 ,099 ,520 ,000 ,000
3 ,403 3,124 ,000 ,777 ,386 ,000 ,000
4 ,001 51,438 ,114 ,081 ,051 ,969 ,354
5 ,001 56,485 ,885 ,026 ,025 ,031 ,646
a. Dependent Variable: RS
79
Lampiran 16
Uji Autokorelasi
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 OCF, SIZE,
EPS, ROEb
. Enter
a. Dependent Variable: RS
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,358a ,128 ,095 ,2916469 2,153
a. Predictors: (Constant), OCF, EPS, ROE, SIZE
b. Dependent Variable: RS
80
Lampiran 17
Uji Heterokedastisitas
Variables Entered/Removeda
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 OCF, SIZE,
EPS, ROEb
. Enter
a. Dependent Variable: Absolut Residual
b. All requested variables entered.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,416869 ,364776 1,143 ,256
ROE -,102342 ,073654 -,150 -1,389 ,168
EPS -,000009 ,000026 -,038 -,357 ,722
SIZE -,001547 ,019855 -,008 -,078 ,938
OCF -,004707 ,012682 -,043 -,371 ,711
a. Dependent Variable: Absolut Residual