dasar-dasar toksikologi.ppt

43
DASAR-DASAR TOKSIKOLOGI Toksikologi Membicarakan efek buruk zat kimiawi dan fisik pada semua sistem kehidupan. Dalam bidang biomedis, toksikologi terutama mengenai efek samping pada manusia akibat terpapar , oleh obat dan zat kimia lain, maupun pembuktian keamanan atau bahaya yang menyertai penggunaannya. Toksikologi Kerja Toksikologi kerja berhubungan dengan zat kimia yang ditemukan dalam tempat kerja. Buruh dapat terpapar pada saat sintesis, pembuatan

Upload: wahyu-hartono

Post on 10-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

  • DASAR-DASAR TOKSIKOLOGIToksikologiMembicarakan efek buruk zat kimiawi dan fisik pada semua sistem kehidupan. Dalam bidang biomedis, toksikologi terutama mengenai efek samping pada manusia akibat terpapar, oleh obat dan zat kimia lain, maupun pembuktian keamanan atau bahaya yang menyertai penggunaannya. Toksikologi KerjaToksikologi kerja berhubungan dengan zat kimia yang ditemukan dalam tempat kerja.Buruh dapat terpapar pada saat sintesis, pembuatan

  • atau pada saat pengemasan atau selama penggunaannya dalam lingkungan kerja. Petani dapat terpapar oleh pestisida dalam jumlah yang berbahaya dilapangan. Penekanan adalah pengenalan zat berbahaya, cara penggunaan dan pencegahan absorbsi yang membahayakan.Telah dibuat nilai ambang batas (TLV = Threshold Limit Values) yang dinyatakan dalam bagian persejuta (PPM) atau nilai gram per meter kubik (mg/m3).1. Nilai ambang batas (Time Weighted Average TWA) konsent 8 jam/h atau 40 jam/minggu tanpa efek merugikan 2. Nilai ambang batas pernafasan jangka singkat, konsentr. yang tidak boleh dilewati selama

  • masa pemaparan 15 menit.3. Nilai ambang batas tertinggi, konsentrasi yang tak boleh dilewati.Toksikologi LingkunganBerhubungan dengan dampak zat kimia yang mungkin merugikan sebagai polutan lingkungan bagi organisme hidup. Lingkungan senyawa dalam lingkungan dari aktivitas manusia yang merugikan.Manusia sebagai spesies sasaran dapat terpapar oleh pestisida atau zat pengawet makanan. ADI = Acceptable Daily Intake = Masukan harian yang dapat diterima tanpa resiko yang berarti. (mg/kg b.b) dan diefaluasi periodik.

  • Eko ToksikologiEfek toksik zat kimia & fisik atas organisme hidup terutama atas populasi dan masyarakat dalam ekosistem yang tegas.

    TOKSISITAS, BAHAYA & RESIKOToksisitas merupakan kemampuan suatu zat menyebabkan cedera. Tergantung keparahan pemaparan dan dosis.Bahaya merupakan kemungkinan cedera dalam keadaan/lingkungan tertentu.Resiko adalah perkiraan frekwensi timbulnya efek yang tak diharapkan o.k. pemaparan.

  • JALAN & LAMANYA PEMAPARANJalan masuknya zat kimia berbeda-beda. Pada industri terutama inhalasi, transdermal sedang peroral kecil. Polutan atmosfir melalui inhalasi. Polutan air, tanah melalui peroral. Lama pemaparan membedakan reaksi toksik. Pemaparan akut tunggal/majemuk untuk 1 2 hari.Pemaparan menahun waktu lamaPada dosis rendah pemaparan jangka lama toksisitas tingkat rendahPemaparan Campuran Kontak dengan zat kimia yang berbeda dapat :Aditif Intra aditif Supra aditif Potensiasi Sinergistik

  • LingkunganEkotoksikologiToksikan

    OrganisemeLingklunganMasyarakatPopulasiZat Kimia SpesifikPolutan udara CO (Carbon Monoksida)52 %SO2 (Sulfuroksioda)18 %HC (Hidro Carbon)12 %Partikel10 %NO (Nitrogen oksida) 6 %

  • Karbon MonoksidaGas tak berwarna, tak terasa, tidak iritasi, akibat pembakaran mesin tak sempurna. Diatmosfir 0,1 PPM pada traffic bisa meningkat sampai 100 PPMMekanisme KerjaCO berikatan dengan Hb membentuk Karboksi Hb menyebabkan transport 02 terganggu sehingga otak & jantung tergangguEfek Klinik Keracunan CO hipoksia 1. Gangguan psikomotor 2. Nyeri kepala 3. Konfusi penglihatan terganggu 4. Takikardi/takipneu

  • 5. Koma dalam, konvulsi gagal nafasTerapiPindahkan penderita dan pertahankan pernafasan serta berikan oksigenSulfur Dioksida (SO2)Sebagai gas iritan yang berwarna ok pembakaran bahan hasil organisme. Bila kontak dengan selaput as. Sulfat yang iritan pada mata, mukosa & kulit. Kontriksi bronkus, refleks paramsimpatis.KlinisIritasi mata, hidung, tenggorok & bronho. kontriksi dapat edema paru.Nitrogen Dioksida (NO2)Gas iritan kecoklatan pada kebakaran & pembakaran makanan ternak (silo)

  • Mekanisme KerjaN02 sebagai iritan paru profunda dapat edema paru, dan iritasi mata dan hidung.Efek Klinik Dan TerapiIritasi mata, hidung, batuk, produktif dispneu dan nyeri dada serta edema paru Terapi simptomatis.Ozon (O3)Sebagai gas iritan kebiruan. Diatmosfer bumi O3 sebagai absorben ultraviolet. Ditempat kerja timbul sekeliling alat listrik voltage tinggi & alat penghasil ozon.Efek Klinik & TerapiO3 sebagai iritan mukosa & iritasi paru profunda dan menyebabkanedema paru. Pernafasan dangkal dan cepat dan bronkokontriksi

  • Dpt gangguan fungsi paru. Pada konsentrasi > 1 PPM bronkitis kronis, T/ simptomatis.PELARUTHidrokarbon Alifatik DihalogenasiSebagai: Zat pelarut industri Zat menghilangkan lemak Zat pembersihMeliputi: Karbon tetraklorida Kloroform Trikloroetilen Metil kloroform

  • Mekanisme Kerja & Efek KlinikPada binatang percobaan menyebabkan depresi CNS Gangguan hati Kardiotoksis Dapat juga terjadi pada manusia tergantung pemaparan. T/ Simtomatis2. Hidrokarbon AromatikBenzenaSebagai zat pelarutEfek toksik akut depresi SSP. Bila > 3000 ppm eufori, mual, ngantuk, nyeri kepala koma. Pada toksik kronis anemi aplastik, leukopeni, pansitopeni & trombositopeni. T/ simtomatis.

  • INSEKTISIDAInsektisida hidrokarbon dihalogenase.Termasuk : DDT (klorofenotan dkk) Benzena heksaklorida Siklodiena Toksafena Dapat diapsorpsi via kulit, inhalasi & peroralToksikologi manusia.Sifat toksik ke empatnya mirip, efek utamanya merangsang SSP. Antara lain tremor konuulsiT/ simtomatisToksikologi lingkunganInsektisida hidrokarbon lambat didegradasi dan dapat menyerap masuk ke dalam tanah

  • 2. Insektisida organofosfatAntara lain : Diazinon Triklorfon Malation Dan lain-lain ParationDigunakan untuk macam-macam hama. Diapsorpsi via kulit, tr. Respirat dan gastro intestinal, biotransformasi cepat Toksikologi ManusiaPada mamalia, insekta efek utamanya sebagai antikolinesterase tapi dapat pula bersifat kolinergik langsung. Dia juga bersifat neurotoksik esterase.Antara lain : polineuropati, paralisis, degenerasi aksonT/ simtomatis

  • Toksisitas lingkunganDampaknya kecil pada lingkungan karena cepat di dekradasi3. Insektisida karbamatMenghambat asetilkolin esterase efek toksik lebih singkat.MEKANISME TERJADINYA INTOKSIKASI Reaksi toksik ok. lanjutan ef. farmako dinamikReaksi antigen antibodiGugus kimia & ketakmurnian zatKerusakan alat/jaringan tubuh

  • Penggolongan IntoksikasiMenurut cara terjadinya intoksikasi Self poisoning mencoba menarik perhatian Attemped suicide berniat bunuh diri Accidental poisoning kecelakaan (anak-anak) Homicidal poisoning kriminal ingin bunuh orang lain Lamanya intoksikasi Keracunan akut mendadak dpt kematian Keracunan kronik diagnose sulitC. Menurut alat tubuh yang kena Keracunan pada : SSP, JANTUNG, GINJAL DLL.

  • D. Menurut jenis penyebab keracunan Keracunan : insektisida, alkohol, fenol, logam beratE. Golongan yang keracunan Anak-anak < 5 th accidental poisoning obat salut gula obat sirop Orang dewasa ingin bunuh diri hipnotik sedatif, anti serangga Pada keluarga keracunan makanan : botulinus, enterotoksin, jamur, singkong, bongkrek sengaja diracun cyanida, anti serangga

  • PENATA LAKSANAAN PASIENYANG KERACUNANTiap tahun ribuan kasus keracunanKematian umumnya karena kelebihan dosis dan keterlambatan pertolonganPada penanganan yang cepat dan baik jarang terjadi kematianToksik kokinetikDihubungkan pada masalah absorpsi, distribusi, eskresi & metabolisme toksin, dosis toksik & metabolitnyaVolume distribusiVolume nyata tpt senyawa di distribusiVd = Dosis/konsentratasi

  • BersihanUkuran volume plasma yang dibersihkan dari obat/satuan waktu. Jumlah bersihan oleh ginjal, m.b. hati dan pembuangan via keringat, feces & pernafasan, sebagai mekanisme intrinsik dalam membersihkan tubuh dari obatToksikodinamikPrinsip dosis respon kuantal penting untuk penentuan toksisitas. Perlu dipertimbangkan indeks terapi, respon terapi dan toksik setiap obat. Fungsi faal & pengaruh obat akan mempengaruhi keadaan keracunan

  • PENYEBAB KEMATIAN PADA KASUS KERACUNANTerapi utama pada kasus keracunan adalah tindakan supportif. Umumnya toksin letal menekan SSP penekanan mental & koma dan meninggal ok obstruksi sal. nafas oleh lidah, aspirasi lambung ke tracheo bronkus atau henti nafas. Sebagai penyebab kematian ok > dosis pada narkotik, barbiturat, sedatif. Toksisitas kardiovaskuler yang sering kolaps vaskulir, hipotensi, hipovolemi, bradi/taki aritmia. Hal ini ok kelebihan dosis obat-obat trisiklik anti depresan fenonazin, fenobarb. teofilin, & hipnotik sedativ & digitalis. Hipoksemia sistematik ok gangguan transportasi oksigen pada keracunan cianida, hidrogen sulfida, karbon monoksida.

  • Kejang, hiperaktivitas otot aspirasi paru, gagal ginjal & kerusakan otak pada intoks, trisiklik anti depress, teofilin, inh, fenotiazin. Paraquat fibrosis paru, Acetaminofen nekrosis hati dankeracunan alkohol kecelakaan kendaraan.

    PENATALAKSANAAN AWAL PASIEN KERACUNAN

    Pertama-tama bersihkan saluran nafas bila perlu pasang pipa endotrakea. Perbaiki posisi penderita dan posisi lidah. Pasang infus dan ukur gas darah arteri dektrose pekat. Catat cepat nadi, tek. darah, jumlah urine dan perfusi perifer.

  • ANAMNESE DAN PEMERIKSAAN FISIKAnamnesePertanyakan jumlah dan jenis obat/zat yang ditelan pada kedaruratan toksik tidak dapat diandalkan. Semua barang yang dirugai perlu diperlihatkan pasien.b. Pemeriksaan FisikPerlu pemeriksaan singkat pada organ yang terlibat a.l Tanda-tanda vital Kulit Mata dan mulut Abdomen Susunan saraf pusatTanda Vital1. Evaluasi tek. darah, nadi, pernafasan dan suhu badan

  • Hipertensi dan takikardi anfetamin, kokain, fensiklidin, nikotin.Hipotensi & bradikardi narkotik, klonidin, hipnotik sedatif & blokerHipotensi & takikardi teofilin, fenotiazin. Pernafasan cepat amfetamin, simpatis, salisilat, CoHipertermi simpotomimitik, atropin, salisilatHipotermi narkotik 2. MataMiosis narkotik, klonidin, insekt.org.fosf. Midriasis amfetamin, kokain, lsd atropin. Nistagmus horizontal fenitoin, alkohol, barbiburat.

  • 3. MulutTanda luka bakar senyawa kaustik. Bau has alkohol, pelarut hidro carbon. Bau amandel sianida4. KulitFlushed, panas dan kering atropin. Keringat organofosfat, nikotin. Sianosis hipoksemia, meth hemoglobin. Ikterus nekrosis hati5. AbdomenIleus anti nuskarinik, narkotik, sedatif hipnotik. Hiperaktif organofosfat, besi, arsen, teofilin6. Susunan SarafKejang fokal perdarahan intra kranial. Nistagmus, ataksia fenition, alkohol, barbiturat

  • Tindakan Laboratorium & Sinar X

    Gas Darah ArteriHipoventilasi pe PC02PO2 pneumoni aspirasi/edema paruOxygenasi yang buruk asidosis metabolikb. ElektrolitNa, K, CL & Bicarbonas harus diukurCelah anion = (Na + K ) (HCO3 + CL ) < 12-16 Me/lCelah amnion & acidosis metabolik aspirin, metanol, isoniazid, besi

  • c. Tes fungsi GinjalObat-obat nefrotoksik gagal ginjal Syok, koagulasi I.v. gagal ginjalPeriksa nitrogen urea, kadar kreatinin & urinalisd. Osmolalitas SerumDari natrium & glukosa serum dan nitrogen urea darah. Nilai normal 280 290 mosm/kg.e. ElektrokardiogramPelebaran komplek QRS > 0,1 Intok. Kinidin Pemanjangan interval QT Intok fenotiazin. Blok atrioventrik intox digitalis.

  • f. Gambaran Sinar XFoto polos abdomen perlu dibuat. Beberapa toksin dpt radiopak. Foto torak aspirasi pnemoni. Bila perlu trauma capitis C.T. Scan.Tes PenyaringTidak boleh diandalkan lama, mahal dan tidak semua dpt terdeteksi. Pemr. Klinik & labor. rutin cukup.Waktu Menelan RacunKeparahan keracunan, penting memperkirakan waktu keracunan dengan membanding kadar plasma. Ini dapat menunjukkan manifestasi klinik dari efek toksik.Kadar Darah ToksinAda 5 kedaruratan toksik butuh pengukuran kadar darah keracunan asetamunofen, aspirin, litium, carbon monoksida & teofilin. Keracunan etanol, digoksin dan lain-lain dg gejala klinik

  • DETOKSIKASI = DEKONTAMINASIDilakukan setelah diagnostik awal dan evaluasi laboratorium.KulitPakaian yang terkontaminasi dibuka analisa. Cuci badan dengan sabun + air banyak .B. Traktus Gastro Intestinalis1. EmesisPerhatian : lindungi saluran nafas sediakan alat isap bila kejang, refl. muntah -, ulserasi, kontra indikasi memberi emesis.Bila tak sadar kontra indikasi bilas lambung. Tidak terdapat antidotum universal.

  • Induksi emesis dg sirup ipekak D : 30 mlA : 15 ml dapat diulang tiap 15 m bl perlu. Emetin dapat digunakan pada intoksikasi anak2. Bilas lambung>> Dewasa dg pipa lambung yang besar dengan saline 0,9 %. Anak > sulit KatarsisKatartik mempercepat pengeluaran toksin via. t.r. gastrointestinal & me < absorpsi.Sorbitol 70 % sebagai katartik yang baik mg. Sulfat juga dapat digunakan

  • 4. Arang DiaktivasiArang aktiv bermanfaat bila cukup dia mengikat toksin-toksin perbandingan 10 :1Antidotum SpesifikHanya sedikit antidotum spesifik. Kadang perlu ditambah obat imunologi khusus.Metode Meningkatkan Pembuangan ToksinTeknik yang tersedia1. Tindakan DialisisDialisis peritonium, hemodialisis, hemoperfusi toksin terbuang via metabolisme tak dpt ditingkatkan2. Diuresis paksaDiuresi alkali paksa Intok. Salisilat, fenobarbitalDiuresi asam paksa Intoks. Amfetamin, striknin

  • B. Dialisis1. Dialisis peritonealSederhana, tapi tidak efektif2. HemodialisisLebih efisien. Bermanfaat pada kelebihan dosis, gangguan elektrolit. Salisilat, metanol baik dg hemodialise.C. Hemo PerfusiDarah dipompa dari pasien kolom materi adsorben resirkulasi pada pasien. Toksin & hasil metabolit banyak dibuang.D. Pemilihan Teknik Yang Akan DigunakanTergantung toksin yang akan dikeluarkan.

  • Digoksin tidak dapat dengan hemodialise/hemoperfusi. Pengasaman & pengisapan lambung dpt meningkatkan bersihan fensiklidin. Pengasaman urine dpt me bersihan beberapa toksin.Tindakan SupportifPerlu mengetahui pengobatan : hipoventilasi, koma, syok, kejang & psikosis. Untuk hipoventilasi & koma perhatikan sal.nafas. Penataan cairan & elektrolit penting diperhatikan. Bila perlu diberi arang aktif ump. toksin yang kuat terutama dalam diabdomen.Perlu memantau fungsi hati & ginjal.

  • Kesalahan-kesalahan yang lazim pada penatalaksaankeracunan.Antidotum universal tidak bermanfaatBila perlu beri ipekak, jangan ditundaIpekak tidak diberi sama-sama arang aktifPerangsang pernafasan/analeptik tidak bermanfaat pada kegawat daruratan toksik.Kateterisasi k.k. sering berbahayaJangan beri a. biotik sebagai hal yang rutinDiuresis paksa perlu dipertimbangkan betul

  • Keracunan Logam Berat & Antagonis

    Manusia gampang terpapar tanpa sadar oleh logam berat dari lingkungan.Logam berat terikat pada ligan dan tidak mengalami metabolismeKelator (antagonis logam berat) berkompetisi dengan liganLogam berat dpt toksisitas akut & kronisLogam Berat. Timbal = (Pb, Timah Hitam)

    Terdapat timbal dimana-mana dari tambang, cat, debu lap. tembak, baterei dan lain-lain. Absorpsi Pb via sal. cerna & pernafasan. Terakumulasi pada tulang, Timah Hitam terikat pada eritrosit dan terdistribusi. Waktu paruh pada jaringan 30 hari. Eskresi via tinja 90 % (Pb via makanan)

  • Farmako DinamikDarah. dpt anemi mikrositik hipokrom. Masa hidup eritrosit memendekSusunan SyarafDpt mempegaruhi SSO & SSPNeuropati perifer (lemah tanpa nyeri ektensor) pada pemaparan menahun. Pada anak encefalopati (keracunan akut). Pada ginjal kerusakan ginjal Kerac. kronik pada organ reproduktif mempengaruhi fungsi reproduksi dan menyebabkan pe fertilitas & lahir mati pada laki-laki steril & atropitestis.Pada.Tractus Gastrointestinal Distres epigastrik, anoreksi , kolik abdomen.

  • Bentuk KeracunanA. Inorganik. Akut jarang terjadi ok inhalasi industri. Pada anak menelan cat distres gast. Intest gangguan SSP anemi T/ selator Inorganikkronik astenia, anoreksi, gelisah tremor, bb , nyeri kepala & nyeri abdomen.B. Organik. Dari bahan bensin. Keracunan ok. menghirup bensin SSP halusinasi, T/ dekontaminasi & pencegahan. T/ SimtomatisArsenPengkontaminasi batu bara dan campuran insektisida, herbisida, fungsisida & algasida.Farmako kinetik. Masuk via kontaminasi makanan. Sekitar industri absorpsi via paru, usus. Arsen dpt transpalesenta. Eksresi via feses & urine

  • Farmako DinamikDpt mengkarosif epitel, t.respirasi, t.g. intestinal, kulit. Dpt mempengaruhi susunan saraf dan tulang.Keracunan ArsenArsen inorganik. Akut/kronisKeracunan akut : mual hebat, muntah, nyeri abdomen, laringitis, bronkitis bau bawang putih pada nafas/feses. Dpt syok & kematian. Bila bertahan. depressi sum-sum tulang dan encefalopati. Koreksi dehidrasi & perawatan supportif jaringan-jaringan yang rusak.T/ selator bila parahKeracunan arsen inorganik kronikDpt perforasi septumnasi, iritasi kulit, neuropati sensorik

  • alopesia, depresi sum-sum tulang, kerusakan hati & ginjal. Kulit merah & pucat & garis putih pada kuku & hiperkeratose telapak. Diagnose lab. sulit, kadar arsen urine ? Juga dalam rambut dan kuku ?.Keracunan arsen organik jarangDpt encefalopati, nyeri kepala, kejang komaKeracunan Gas arsin (ASH3)Sebagai hemolitik kuat Hb uria gagal ginjal Lab. hemolisis & anemi parahT/ supportif dan selator ?Manifestasi lain pe kanker kulit pada T/psoriasis kronis

  • MERKURI = AIR RAKSA (Hg)Sebagai : Obat penting selama berabad-abad. Antara lain diuretik, anti bakteri, anti septik, salep kulit, laksanSatu-satunya logam yang cair dan banyak digunakan dalam industri Keracunan merkuri okPe bahan bakar fosil yang mengandung Hg Me penggunaan merkuri pada industri dan pertanianLambat diagnosa ok gejala samar

  • 3. Sumber keracunanDalam lab. gigi, pengawet kayu, herbisida, insektisida, jeli spermisida, petasan, baterei termometer dan lain-lain. Penyakit Minimata di Jepang ok memakan ikan yang terkontaminasi limbah industri yang mengandung Hg. Farmako KinetikSukar diapsorpsi via G.I, dpt melalui paru didistribusi kejaringan >> ginjal eskresi >> via ginjal sedikit via gI dan keringat > 1 minggu pd ginjal & otak > lama.Keracunan MerkuriAkut. ok inhalasi uap merkuri konsentrasi tinggi nyeri dada, sesak nafas, mual, muntah.

  • Dpt ginggivitis & gastro entritis parahT/ Pindahkan dari tempat pemaran dan beri selator dimerkaprol 3-5 mg/kg bb. 1 m/4 jam 48 jam. Kerusakan ginjal hemodialisa.Kronik. Diagnosa sulit, kelainan G.E & Insuf. Ginjal ginggivitis & tremor.Diagnosa tergantung riwayat pemaparan.T/ penisilamin (N-asetilpenisilamin) oral 250 500 mg/ per oral 4x/h 10 h.Pantau kadar Hg urine

  • ANTAGONIS LOGAM BERAT = CHELATORA.L.B. = Kelator membentuk kompleks dengan logam berat dalam bersaing dengan ligan, sehingga eskresi logam berat dipercepat atau efek toksiknya .Efektivitas suatu kelator tergantung : Afinitas relatif kelator terhadap logam beratDistribusi kelator & logam dalam tubuhKemampuan kelator mengeluarkan logam berat dari tubuhSuatu kelator yang ideal punya sifat-sifat :Larut dalam airResisten terhadap biotransformasi

  • 3. Mampu mencapai tempat penyimpanan logam4. Kelat yang terbentuk mudah dieskresi5. Harus aktif pada pH. tubuhKelator sebagai antidotum serbaguna & efektif untuk keracunan logam berat.Bidentat.Dimerkaprol (BAL = British Anti Lewesit), Lar. 105/8 dg minyak I.m. pada intok. Arsen, merkuri, timah hitam.Penisilamin (cuprimin) per oralUntuk intok. tembaga, timah hitam dan arsen

  • Polidentat Edetat kalsium dinatrium (Edta. As. Etilendiamin tetra asetat) untuk intok. logam divalen & trivalen pro infus2. Trientin (cuprid)Untuk Intoks tembaga3. Deferoksamin mesilat (Desferal)Untuk Intoks. Besi dan aluminium.T/ I.m. atau I.v