dasar teori degradasi cr(vi) dengan katalis tio2
TRANSCRIPT
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 1/21
18
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tidak dapat diabaikan bahwa pertumbuhan industri kimia berkembang dengan
sangat pesat pada era global. Pada era ini, industri kimia menjadi industri penting dalam
perkembangan ekonomi, akan tetapi perkembangan industri kimia yang pesat mendorong
bertambahnya hasil sampingan berupa limbah. Salah satu contoh adalah limbah logam
berat. Li
Limbah logam berat merupakan limbah yang bersifat berbahaya dan termasuk
kedalam limbah B3. Salah satu contoh limbah B3 yang banyak dihasilkan adalah r !".
Limbah r !" sangat berbahaya karena bersifat karsinogenik. Pengolahan limbah r !"
dilakukan dengan cara mereduksi r !" menjadi r 3".
Limbah r !" jika tidak direduksi dapat menyebabkan kerugian dan bahaya akan
lingkungan. Seiring dengan perkembangan industri kimia, sangatlah penting untuk
memikirkan pengolahan limbah yang tepat dan efisien. Pengolahan limbah yang tepat
dapat dilakukan dengan mengetahui sifat fisik dan kimia dari limbah tersebut, sehingga
pengembangan kondisi optimum pengolahan limbah dapat dilakukan. Salah satu metode
pengolahan limbah r !" yang terus dikembangkan adalah dengan menggunakan proses
#$%Ti&'.
2.1 Limbah Cr(VI)
Limbah r !" merupakan hasil dari proses industri metalurgi, industri penyamakan
kulit, industri pigmen, industri pengawetan kayu, industri penyempurnaan logam, dan
proses pembuatan baja tahan karat Stainless Steel . (, )*+hidden-(aisal, '+++ )*+-
Pada dasarnya, limbah hromium /r0 dalam air dapat ditemukan dalam bentuk
r 3" dan r !". Limbah r !" dapat menyebabkan iritasi serta korosi pada kulit. 1al ini
berbanding terbalik dengan sifat r 3" yang bersifat tidak membahayakan. 2on r !" dapat
membahayakan karena dalam bentuk ionnya, dapat menembus mebran sel darah merah
dengan cepat dan berikatan dengan hemoglobin /Slamet, Syakur et al. '++30. 2on r !"
dapat dikatekorikan dalam senyawa mutagenic, karsinogenik, dan teratogenic( aisal and
1asnain '+++0. &leh karena itu, limbah r !" perlu direduksi menjadi r 3"
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 2/21
19
Proses reduksi r !" dapat dilakukan, diantaranya, dengan cara ion-exchange,
adsorpsi dengan karbon aktif, dan reduksi dengan bantuan bakteri. /Slamet, Syakur et al.
'++30 Selain melalui proses pengolahan limbah, r !" dialam dapat terdegradasi secara
alamiah dengan cahaya matahari. 4kan tetapi, proses degradasi alamiah ini berjalan
dengan lambat.(1asnain, '++5 )'6-(1asnain, '++5 )'6-
#ntuk mempercepat proses degradasi, dalam industri pengolahan limbah digunakan
bantuan berupa fotokatalis. 7eaksi degradasi dengan fotokatalis menjadi pilihan yang
paling sering diterapkan. 1al ini didasarkan proses degradasi dengan fotokatalis dinilai
lebih ekonomis dibandingkan cara pengolahan lainnya. 7eaksi fotokatalis sendiri
didasarkan pada prinsip Advance Oxidation Process.
2.2 Advance Oxidation Process Advance Oxidation Process dapat diartikan sebagai proses pengolahan yang
melibatkan pembentukan &18 radikal dalam konsentrasi terentu untuk pemurnian.
9:la;e,*<=>?
@olekul &18 radikal dapat berfungsi sebagai superoksidan yang mampu
mengoksidasi berbagai ;at. 4kan tetapi, molekul &18 radikal bersifat tidak stabil dan
memiliki massa aktif yang singkat. Sehingga, diperlukan pembentukan molekul &18
radikal secara berkelanjutan. /@#AT7 '++*0
Advance Oxidation Process atau yang disebut juga 4&P /selanjutnya akan disebut
sebagai 4&P0 dapat dibagi menjadi 4&P berbasis #$, 4&P berbasis 1'&' dan 4&P dengan
fotokatalisis. 4&P otokatalisis merupakan 4&P berbasi #$ dengan menggunakan
semikonduktor. Berikut akan dibahas beberapa jenis 4&P berbasiskan sinar #$
2.2.1. UV / H2O2
Pembentukan molekul &18 radikal dengan menggunakan hidrogen peroCida
/1'&'0 memiliki kelebihan dibandingkan dengan menggunakan o;one /&30. 1al ini
didasarkan molekul &18 radikal dapat dibuat dengan cara yang lebih murah./Damboj'++<0
@ekanisme dalam sistem #$%1'&' adalahE
H 2
O2
hv→
2OH ¿
Sistem #$%1'&' memiliki kekurangan jika digunakan pada larutan dengan
absorbansi yang tinggi, dimana pembentukan molekul &18 akan melambat. 1al ini
dikarenakan terjadinya persaingan antara larutan dengan hidrogen peroCida dalam
mendapatkan sinar radiasi.
2.2.2. UV/O3
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 3/21
20
Salah satu cara pembentukan molekul &18 radikal adalah dengan menggunakan
o;one /&30. Sistem #$%&3 digunakan dalam proses oksidasi senyawa organik dalam air.
Pelaksanaan sistem ini dilakukan dengan cara menembakkan sinar #$ dengan panjang
gelombang '63.> nm kedalam larutan berisis campuran &3. /Damboj '++<0
7eaksi yang terjadi dalam sistem fotokatalis #$%&3 adalah sebagai berikutE
H 2O
2+O
3hv→
2OH ¿+O
2
2OH ¿→ H
2O
2
2.2.3. UV / Semik!"#k$r
4&P berbasiskan #$ dengan semikonduktor dikenal juga sebagai fotokatalisis.
otokatalitik dalam bahasa inggris berasal dari dua kata, yaitu photo dan catalyst. Photo
dapat diartikan sebagai energi cahaya dan catalyst diartikan sebagai katalis. &leh karena
itu, secara sederhana fotokatalisis dapat diartikan sebagai reaksi yang memanfaatkan energi
cahaya sebagai katalis. /Dondarides '+++0
Penggunaan semikonduktor sebagai fotokatalis telah banyak digunakan dalam
industri saat ini. Penggunaan semikonduktor didasarkan akan efisiensi dan biaya yang
diperlukan dalam penggunaan, serta memiliki band gap yang kecil dibaandingkan katalis
lain. Band gap adalah perbedaan energi antara valence band dan conduction band.
otokatalisis dapat terjadi jika semikonduktor mengabsorb energi sama dengan atau lebih
dari energi band gap.Proses degradasi dengan fotokatalis memiliki mekanisme yang sama dengan
mekanisme pada proses katalis heterogen biasa. Secara sederhana, mekanisme katalis
heterogen dapat dituliskan sebgai berikutE
a. Pergerakan reaktan menuju katalis
b. 4dsorpsi reaktan kedalam katalis
c. 7eaksi di fotokatalis
d. Fesorpsi produk
e. Pelepasan produk dari permukaan katalis/1ill *<>>0
Selain proses yang telah disebutkan diatas, perlu diperhatikan pula adanya proses
absorpsi cahaya oleh katalis. Setiap fotokatalis memiliki kemampuan yang berbedabeda
dalam mengabsorb energi cahaya.
Skema proses fotoakatalisis ditampilkan dalam gambar '.* sebagai berikut
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 4/21
21
%ambar 2.1 Proses fotokatalisis/1errmann *<<<0
7eaksi di dalam fotokatalis dimulai dengan pelepasan elektron pada valence band .
lektron terlepas % tereksitasi diakibatkan oleh energi yang didapatkan dari sinar photon
/seringkali digunakan sinar #$0. nergi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron
setidaknya senilai dengan energi band-gap. lektron dari valence band akan berpindah
menuju conduction band , sehingga pada valence band tercipta sebuah lubang. /Tarr '++30
Pada lubang valence band terjadi adsorpsi reaktan dan reaksi oksidasi. Sedangkan
pada conduction band terjadi adsorpsi reaktan dan reaksi reduksi. 1asil reaksi redoks akan
memberikan donor elektron kepada valence band dan mengambil elektron dari conduction
band , sehingga katalis kembali pada keadaan awal. Proses ini terus berlangsung dalam
katalis, sehingga tidak ada elektron yang menghilang selama proses fotokatalitik
berlangsung. /Tarr '++30
Proses reduksi dan oksidasi yang dapat terjadi pada sistem #$%semikonduktor
adalah E
*. &ksidasi molekul air dan ion hidroksil yang teradsorb oleh valence band untuk
menghasilkan hidroksil radikalE
−¿→OH ¿
+¿+OH ¿
h¿
+¿+¿+ H
2O→OH
¿+ H ¿
h¿
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 5/21
22
'. 7eduksi oksigen yang akan menghasilkan 1'&' melalui serangkaian reaksi redoks
oleh valnce band E−¿
−¿→O2
¿
O2+e¿
+¿→ HO2
¿
−¿+ H ¿
O2
¿
HO2
¿+ HO2
¿→H
2O
2+O
2
−¿+O2
−¿+ HO2
¿→ HO
2
¿
O2
¿
+¿→ H 2
O2
−¿+ H ¿
HO2
¿
3. Pemecahan kembali hidrogen peroCida untuk menghasilkan hidroksil radikalE
−¿→2OH ¿+O
2
H 2 O2+O2
¿
−¿→2OH ¿
H 2O
2+e
¿
5. Partisipasi langsung lubanglubang dalam reaksi oksidasi ataupun reduksi
ontohE3+¿
−¿→ Cr¿
6+¿+3e¿
Cr¿
/Damboj '++<0
Pada proses fotokatalis reduksi r !" terjadi secara langsung pada lubanglubang
conduction band sedangkan reaksi oksidasi terjadi dengan bantuan &18 radikal hasil
valence band.. Seluruh mekanisme ini tidak dapat terlepas dari energy cahaya yang
menjadi sumber energi reaksi.
2.3 Si!ar UV
oitokalais tidak dapat terlepas dengan penggunaan sinar #$ sebagai sumber
energi. Sinar #$ merupakan sinar elektromagnetik yang berada pada panjang gelombang
*++nm5++nm. Berdasarkan panjang gelombangnya, sinar #$ dapat dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu sinar #$4, sinar #$B, dan sinar #$.
• #$ 4 E 5++3*6 nm, 3.*+3.<5 e$ energi per foton
• #$ B E 3*6'=+ nm, 3.<55.53 e$ energi per foton
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 6/21
23
• #$ E '=+*++ nm, 5.53*'.5 e$ energi per foton
Datalis Ti&' membutuhkan setidaknya panjang gelombang sebesar 3=5 nm untuk
melakukan fotokatalitik. /Damboj '++<0
2.& Pemi'iha! Semik!"#k$r
Setiap semikonduktor memiliki karakteristik masingmasing, dimana pada
masingmasing katalis semikonduktor memiliki kemampuan yang berbedabeda dalam
mengabsorop energi cahaya dan energy band gap.
&leh karena itu, semikonduktor yang dipakai sebagai katalis dalam fotokatalitik
dipilih berdasarkan elektron penerima dan pendonor yang akan terlibat dalam reaksi.
Potensial redoks donor harus lebih negatif dari valence band semikonduktor, sementara
penerima elektron harus lebih positif dari conduction band semikonduktor /Giratama
'+**0. Ailai band edge energy untuk beberapa semikonduktor dapat dilihat pada :ambar
'.'
%ambar 2.2 nergi band gap dari berbagai semikonduktor /Fo;;i '+**0
Ti&' merupakan semikonduktor yang paling sering digunakan. 1al ini didasarkan
pada sifat Ti&' yang memiliki stabilitas thermal, inert, tidak beracun, mudah didapat, dan
relatif murah.
2. Ka$a'i TiO2
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 7/21
24
Sebelum penggunaanya sebagai katalis, Titanium dioxide atau Ti&' merupakan
senyawa yang banyak digunakan dalam pigmen industri cat, kertas, karet, plastik, serta
kosmetik. Barulah pada tahun *<3=, Ti&' diketahui mampu berperan dalam mendegradsi
senyawa, sehingga diteliti lebih lanjut. /1ashimoto, 2rie et al. '++60Datalis Ti&' pada
dasarnya dipisahkan menjadi beberapa jenis berdasarkan struktur kristalinya.
Secara stukutur kristalin, Ti&' dapat dipisahkan menjadi anatase, rutile, dan
brookite. Detiga struktur molekul ini memiliki energi band gap diatas 3e$, yaitu rutile
sekitar 3e$, anatase sekitar 3.5e$, dan brookite sekitar 3.3e$. Berbeda dengan anatase dan
rutile yang telah dimanfaatkan luas dalam industri, brookite tidak banyak digunakan. 1al
ini dikarenakan, struktur brookite sulit diperoleh dan tahap persiapannya yang lebih
kompleks dibanding struktur anatase dan rutile./Landmann, 7auls et al. '+*'0
%ambar 2.3 Struktur Dristal 4natase dan 7utile Ti&'/Fo;;i '+**0
2.* +,i!- TiO2
Foping dan modifikasi Ti&' dilakukan dengan tujuan menghilangkan % mengurangi
permasalahan yang terjadi dalam pengaplikasianHnya. @asalah yang terjadi adalah sebagai
berikutE
• Ti&' beroperasi pada sinar #$ sehingga sinar matahari yang dapat digunakan dalam
proses fotokatalitik sangat kecil /6I0
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 8/21
25
• 7ekombinasi photogenerated electron-hole yang cepat.
• Penggunaa slurries dapat membatasi aplikasi industri fotokatalis. 1al ini dikarenakan
pemisahan semikonduktor setelah reaksi menjadi sulit dan mahal/Fo;;i '+**0
@etode doping maupun modifikasi dari Ti&' yang telah dikembangkan hingga saat
ini dapat mengatasi permasalahan pada poin pertama dan kedua. 1al ini akan sangat
membantu aplikasi dari semikonduktor Ti&'.
Foping dan modifikasi Ti&' dapat dilakukan dengan 3 metode doping yaituE
• Foping dengan menggunakan logam, seperti r, $, G, @o, 7u, u
• Foping dengan menggunakan ion nonlogam, seperti A, S, , P
• Foping dengan menggunakan molekul photosensinitier , seperti Poly/floreneco
thiphene0 , ertyhrosin B, thionine. /Jaleska '++=0
2.*.1. +,i!- TiO2 "e!-a! i! '-am
Pada doping Ti&' dengan ion logam, rekombinasi elektron dan kecepatan transfer
elektron secara signifikan dapat dikendalikan. Pengaruh terhadap laju rekasi fotokatalisis
berbedabeda pada setiap kasus. 1al ini disebabkan rekasi fotokatalisis pada Ti&' dengan
doping ion logam dipengaruhi olehE
• Donsentrasi doping
• Daraktersistik energi leKel doping terhadap Ti&'
• 2ntensitas cahaya/Jaleska '++=0
Pada doping Ti&' dengan ion logam, rekombinasi elektron dapat dikendalikan
dengan mengendalikan elektron yang telah tereksitasi di conduction band. lektron pada
conduction band ditangkap oleh ion logam, sehingga mencegah rekombinasi elektron.
lektron yang terdapat pada ion logam kemudian ditangkap oleh aseptor. /Fo;;i '+**0
@ekanisme rekasi Ti&' dengan doping ion logam ditunjukkan pada gambar '.6
%ambar 2.& @ekanisme doping menggunakan ionlogam /Fo;;i '+**0
2.*.2. +,i!- TiO2 "e!-a! i! !! '-am
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 9/21
26
Foping Ti&' dengan ion nonlogam memberikan kelebihan dalam penggunaan
rentang panjang gelombang foton yang dapat digunakan dalam fotokatalisis. Falam hal ini,
reaksi fotokatalisis menjadi dimungkinkan berlangsung pada rentang panjang gelombang
cahaya tampak.
Foping Ti&' dengan ion nonlogam yang banyak digunakan adalah ATi&'. Datalis
ATi&' dapat berlangsung pada cahaya tampak. 1al ini didasarkan bahwa band gap A
Ti&' lebih kecil dibandingkan pada band gap Ti&'. Sehingga ATi&' dapat mengabsorpsi
cahaya tampak. 4kan tetapi, ATi&' dapat membentuk isolated impurity energy levels pada
valence band. lektron pada impurity energy levels hanya dapat tereksitasi pada sinar #$.
/Jaleska '++=0
2.*.3. +,i!- TiO2 "e!-a! photosensinitizer Photosensinitier adalah molekul yang mengubah bentuk kimia molekul lain pada
proses photochemical. Pada umumnya photosensinitier yang digunakan adalah berupa
organic dyes, dimana organic dyes memiliki absorpsi yang tinggi pada rentang cahaya
tampak dan dapat memberikan elekron kepada conduction band Ti&'. 1al in akan
mempercepat reaksi oleh Ti&' dan memberikan peluang untuk Ti&' bekerja pada rentang
cahaya tampak./iu, Jhanga et al. '+*'0
%ambar 2. @ekanisme doping menggunakan photosensinitier /Fo;;i '+**0
Perlu diperhatikan bahwa berbeda dengan reaksi fotokatalis dengan sinar #$,
reaksi pada doping Ti&' dengan photosensinitier tidak membentuk hole pada valence
band. Sedangkan pada conduction band semikonduktor, terdapat elektron yang berasal dari
photosensinitier ./Fo;;i '+**0
Selain dye sensitiation, polymer sensisitiation sering kali dipilih dalam doping
Ti&'. Polimer yang digunakan biasanya berupa con!ugated polimer Poly/floreneco
thiphene0.
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 10/21
27
Terlepas dari kekurangan yang dimiliki Ti&' dan caracara menangani
kelemahannya, dalam penerapan reaksi degradasi dengan katalis Ti&' perlu diperhatikan
KariabelKariabel yang dapat mempengaruhi kerja katalis. $ariabel yang dimaksudkan
diantaranya adalah p1, catalyst loading , waktu irradiasi, dan temperatur reaski
2. Variabe' a!- mem,e!-ar#hi 'a0# reaki "e!-a! ka$a'i TiO2
2..1 ,H
Pengaruh p1 pada laju reaksi dengan katalis Ti&' berkaitan erat dengan perubahan
muatan pada permukaan katalis. Pada suasana asam, p1 dibawah !, katalis Ti& ' akan
bermuatan positif. Sedangkan pada suasana basa, p1 tinggi, katalis Ti&' akan bermuatan
positif. 1al ini didasarkan atas point o" ero charge katalis Ti&' yang berada antara rentang
p1 !.+ sampai dengan !.5. /4kpan and 1ameed '++<0
Perubahan muatan yang terjadi pada permukaan katalis akan menyebabkan adanya
gaya antar muatan antara permukaan katalis dengan senyawa. Fengan demikian pengaruh
perubahan p1 terhadap laju reaksi ditentukan oleh senyawa yang akan didegradasikan.
2..2 Catalyst loading
#atalyst loading atau penggunaan konsentrasi katalis dapat mempengaruhi laju
reaksi degradasi. Pada dasarnya perubahaan laju reaksi degradasi berbading lurus dengan
kenaikan catalyst loading. Pada catalyst loading yang tinggi sisi aktif katalis berjumlah
besar, sehingga senyawa yang teradsorpsi dan bereaksi akan lebih banyak. 4kan tetapi
pada catalyst loading yang terlampau tinggi akan menyebabkan adsorpsi senyawa dan
absorpsi cahaya menjadi terganggu. Pada catalyst loading yang tinggi dapat menyebabkan
terjadinya dispersi cahaya serta penggumpalan yang akan menutupi pusat aktif katalis.
/4kpan and 1ameed '++<0
2. $reak$r
Falam pemanfaatan dan aplikasi pengolahan limbah r !" dengan fotokatalis, perlu
dipertimbangkan jenis reaktor yang digunakan. Secara umum, reaktor untuk katalis
heterogen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
*. reaktor dengan katalis tidak bergerak relatif terhadap satu sama lain / "ixed-bed
reactor, tric$le-bed reactor , dan moving-bed reactor 0 dan
'. reaktor dengan katalis tersuspensi pada fluida dan secara konstan bergerak dengan
fluida / "luidiied-bed reactor dan sllury reactor 0.
/1ill *<>>0
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 11/21
28
Tabe' 2.1 Perbandingan 7eaktor Tersuspensi dan 7eaktor #nggun Tetap/de Lasa,
Serrano et al. '++60
Ke#!$#!-a! Ker#-ia!
4eak$r Ter#,e!i • Fistribusi katalis yang seragam • @emerlukan pemisahan
katalis sesudah reaksi
• Luas permukaan fotokatalisis
yang lebih besar
• Fapat terjadi light
scattering
• fek fouling yang minimum
karena dapat dilakukan
penggantian katalis
• Pencamputan yang lebih
sempurna
• Pressure drop yang kecil
4eak$r U!--#!
Te$a,
•&perasi berlangsung kontinu •fisiensi pencahayaan
rendah
•Tidak diperlukan proses pemisahan
katalis lagi
•Deterbatasan pengolahan
karena keterbatasan
perpindahan massa•Terdapat kemungkinan
deaktiKasi katalis dan
katalis yang terbuang
Pada reaktor dengan katalis tidak bergerak, dibuat unggun katalis. #nggun katalis
dapat memberikan hilang tekan yang tinggi, akan tetapi jenis reaktor ini dapat memberikan
residence time yang baik. Secara sederhana, terdapat kelebihan dan kekurangan pada
masingmasing jenis reaktor. Pada sluury reaktor, efisisensi katalis berjalan dengan baik dan terjadi secara batch.
7eaktor yang termasuk kedalam sllury reactor diantaranya adalah bubble column
reactor , sllury batch reactor , dan "ischer tropsch reactor . Pada proses redusi r !" dengan
fotokatalis Ti&' dapat digunakan bubble column reactor.
Bubble column reactor memberikan beberapa kelebihan, seperti laju perpindahan
massa dan panas yang tinggi, serta biaya perawatan dan operasi yang murah /Dantarcia,
Borakb et al. '++50. Selain itu adanya bubble dapat membantu agar kontak terjadi secara
dinamis sehingga meminimalkan hambatan pada permukaan katalis /Paramita and @arsha
'+**0
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 12/21
29
%ambar 2. Bubble column 7eactor/Shaikh '++>0
2.5 6"e' Ki!e$ika
Dinetika reaksi merupakan salah satu hal penting dalam perancangan desain reaktor
dalam industri. Pembuatan model kinetika menjadi penting dalam menentukan parameter
kinetika yang terjadi dalam reaksi. @elalui parameter kinetika dapat diperolehE
a. Pengetahuan akan orde reaksi sehingga diketahui mekanisme yang tepat dalam
mengoptimalkan reaksi dengan katalis b. Fesain reaktor, mencakup bentuk dan ukuran katalis yang digunakan
Pada penurunan model kinetika berikut, akan dilakukan penurunan terhadap reaksi
yang terjadi sebagai berikutE
• Laju adsropsi
TiO2+CrO
4
−2
k − A
←
k A→ TiO
2−CrO
4
−2
• Laju reaksi degradasi
k i→
3+¿+4 H 2O
¿Cr O
4
−2+7 H ¿
¿
Laju reaksi degradasi dapat disederhanakan lebih lanjut dengan memasukkan
konsentrasi 1" dan 1'& berturutturut kedalam konstanta k i dan k i, sehingga dapat
diperoleh konstanta baru berupa k * dan k '. 7umus reaksi dapat ditulis ulang menjadi
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 13/21
30
3+¿
TiO2−Cr O4
−2
k 2
←
k 1
→TiO2−Cr¿
• Laju desorpsi
k P→
3+¿
TiO2−Cr
k − P
←
¿O
2+Cr
¿
¿
2.5.1. 6"e' La!-m#ir7Hi!he'8"
@odel Langmuir1inshelswood didasarkan atas penggabungan persamaan laju
reaksi dengan persamaan adsorpsi Langmuir. Pada mekanisme Langmuir1inshelwood
kedua senyawa yang bereaksi diasumsikan teradsopsi pada pusat aktif permukaan katalis
yang berbeda. 1al ini diikuti dengan reaksi yang terjadi antara kedua senyawa yang
berdekatan. 7eaksi yang digunakan dapat dituliskan ulang menjekanisme reaksi Langmuir
1inshelwood unimolecular dapat dituliskan sebagai berikut E
A+Sk − A
←
k A→ AS
ASk 2
←
k 1
→ PS
PSk − P
←
k P→ P+S
4 dan B E 7eaktan
4S E 7eaktan 4 yang terikat pada katalis
P E Produk
PS E Produk yang terikat pada katalis
Proses yang terjadi pada mekanisme Langmuir1inshelwood digambarkan pada gambar
'.=
%ambar 2. Proses @ekanisme Langmuir1inshelwood/1agen '++!0
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 14/21
31
Laju rekasi mekanisme Langmuir1inshelwood secara keseluruhan dapat dituliskan secara
sederhana sebagaiE
a. Mika reaksi permukaan berjalan lambat dibandingkan laju adsorpsi dan laju desorpsir=k
1×❑ A−k
2×❑ P /'.*0
1=❑ A+❑ P+❑V /'.'0
❑ A= k A
k − A×C A×❑V = K A×C A×❑V /'.30
❑ P=k P
P ×C P×❑V = K P×C P×❑V
/'.50
Fengan mensubtitusi persamaan '.3 dan '.5 kedalam persamaan '.' dapat diperoleh
persamaan baru
❑V = 1
1+ K A ×C A+ K P× C P/'.60
Selanjutnya persamaan '.6 dapat dimasukkan kedalam persamaan '.3 sehingga diperoleh
❑ A= K A ×C A
1+ K A ×C A+ K P× C P/'.!0
Fengan mensubtitusi persamaan /'.!0 ke dalam persamaan /'.*0 diperoleh
r=k 1
× K A × C A−k 2× K P ×C P
1+ K A ×C A+ K P ×C P/'.>0
r E laju reaksi 9mol%/L s0?
θ4 E fraksi permukaan aktif yang diikat oleh 4
θP E fraksi permukaan aktif yang diikat oleh P
θ$ E fraksi permukaan aktif yang tidak terikat
4 E konsentrasi molar 4 9mol%L?
P E konsentrasi molar P 9mol%L?
k * E konstanta reaksi permukaan kearah produk
k ' E konstanta reaksi permukaan kearah reaktan
D 4 E konstanta kesetimbangan adsorpsi
D P E konstanta kesetimbangan desorpsi
b. Laju adsorpsi 4 berjalan lambat /4dsorpsi 4 sebagai determining step% dibandingkan
laju reaksi permukaan dan laju desropsi PEr=k A ×C A ×❑V /'.=0
1=❑ A+❑ P+❑V /'.<0
❑ A≅0 /'.*+0
❑ P= K P ×C P ×❑V /'.**0
Fengan mensubtitusi persamaan '.*+ dan '.** kedalam persamaan '.= dapat diperoleh
persamaan baru
❑V = 1
1+ K P ×C P/'.*'0
Fengan mensubtitusi persamaan /'.*'0 ke dalam persamaan /'.=0 diperoleh
r= k A × C A
1+ K P× C P/'.*30
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 15/21
32
c. Laju desorpsi P berjalan lambat /Fesorpsi P sebagai determining step% dibandingkan
laju reaksi permukaan dan laju adsropsiEr=k des ×❑ P /'.*50
❑ P≅1
/'.*60Fengan mensubtitusi persamaan /'.*60 ke dalam persamaan /'.*50 diperolehr=k P /'.*!0
@ekanisme Langmuir1inslewood telah teruji berlaku padaE /1agen '++!0
*. &ksidasi & dengan bantuan katalis Pt
'. Sintesis @ethanol dengan bantuan katalis Jn&
3. 1idrogenasi etilen dengan bantuan katalis u
Pada umumnya, jika reaksi dapat mengikuti model Langmuir1inshelwood dan
model lley7ideal, model Langmuir1inshelwood lebih dipilih dikarenakan jangka waktu
yang pendek pada kolisi permukaan gas /FaKis and FaKis '++30.
2.5.2 6eka!ime La!-m#ir7Hi!he'8"7H#-e!79a$!
@ekanisme Langmuir1inshelwood1ougenGatson atau yang dikenal juga
sebagai mekanisme L11G merupakan penggabungan teori mekanisme Langmuir
1inshelswood dan mekanisme 1ougenGatson. /roment and Bischoff *<><0
@ekanisme L11G adalah sebgai berikutE A+S↔AS AS↔PS PS↔P
4 E 7eaktan4S E 7eaktan 4 yang terikat pada katalis
P E Produk
PS E Produk yang terikat pada katalis
Laju reaksi pada mekanisme L11G secara sederhana dapat dinyatakan
r=−
C A−C P K
( 1
K A × k sp +
1
k A +
1
K × k P )+( 1
K A × k sp+
1+ K sp
K × k P
)× K A ×C A+(
1
K A × k sp+
1+ K sp
K sp × k A
)× K P ×C P
/'.*>0
K = K A×K sp
K P4 E konsentrasi molar 4 9mol%L?
P E konsentrasi molar P 9mol%L?
D sp E konstanta kesetimbangan reaksi
k sp E konstanta laju reaki
D 4 E konstanta kesetimbangan adsorpsi
D P E konstanta kesetimbangan desorpsik P E konstanta laju desorpsi
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 16/21
33
2.5.&. 6eka!ime Pe#"7hm-e!
Pseudo dalam bahasa indonesia diartikan sebagai semu. Darena itu mekanisme
pseudohomogen dapat dipahami sebagai mekanisme yang mengasumsikan mengikuti
reaksi homogen. /roment and Bischoff *<><0
Persamaan pseudohomogen dapat dituliskan sebagai berikutE
δ C j
δt +∇ ∙( C j u)+∇ ∙ J j=r j
/'.*=0
j E Donsentrasi molar senyawa j /kmol%m30
r j E laju reaksi total
u E kecepatan molekul
M j E molar fluC dari senyawa j terhadap kecepatan ratarata massa larutan
@odel mekanisme pseudo homogen dapat dibedakan menjadi onedimensional
pseudo homogen dan twodimensional pseudo homogen. &nedimensional model hanya
memperhitungkan aCial miCing, sedangkan twodimensional model memperhitungkan
aCial miCing dan radial miCing.
Pada onedimensional model dinyatakan bahwa gradien konsentrasi dan temperatur
hanya berada pada arah aCial. @ekanisme perpindahan yang terjadi pada arah ini hanya
aliran oKerall /roment and Bischoff *<><0. Fengan demikian nilai M j dan ∇N/ j u0
diabaikan pada onedimensional model, sehingga pada onedimensional model persamaan
/'.660 dapat dituliskan menjadiE
δC j
δt =r j /'.*<0
Ailai r j dapat diperoleh dengan mengguanakan model pseudo orden, atau dapat
dituliskan sebagai berikut
r j=k ×C jn /'.'+0
2.1:. Peramaa! m"e' ki!e$ik reak$r he$er-e!
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 17/21
34
Persamaan model kinetik reaktor mengikuti jenis reaktor yang digunakan. Pada
reaksi fotokatalisis digunakan reaktor terfluidakan, sehingga dalam hal ini akan dibahas
mengenai persamaan model kinetik reaktor terfluidakan. @odel reaktor terfluidakan dapat
dianalogikan dalam model dua fasa, yaitu fasa bubble dan fasa emulsi.
asa bubble
f bub
C A
! −k " (C Ab−C Ae)+r A #e f b=0 /'.'*0
asa emulsi
f eue C A
! −k " (C Ab−C Ae)−f e $e
2
C Ae
!2 +r A # e (1− f b )=0 /'.''0
f e E fraksi Kolume yang ditempati oleh fasa emulsi
f b E fraksi Kolume yang ditempati oleh fasa bubble
ue E kecepatan pada fasa emulsi
Fe E difusi efektif pada fasa emulsi
k 2 E koefisien interchange 9m3%/m3 total Kolume0 hr?
4b E konsentrasi senyawa 4 pada fasa bubble 9mol 4 pada fasa bubble % L?
4e E konsentrasi senyawa 4 pada fasa emulsi 9mol 4 pada fasa emulsi % L?
ρe E densitas pada fasa emulsi 9kg%m3?
; E jarak 9m?
Pada model kinetika yang akan diujikan digunakan beberapa asumsi yang akan
digunakan. 4sumsi pertama adalah bahwa tidak terdapat konsentrasi katalis maupun
senyawa yang ikut dalam fasa bubble. Fengan demikian persamaan '.'* dapat diabaikan.
Selain itu, jika terdapat konsentrasi pada fasa bubble, maka 4b, dan fraksi Kolume yang
ditempati fasa bubble bernilai sama dengan nol. @aka rumus setelah asusmsi pertama
digunakan menjadiE
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 18/21
35
ueC A
! − $e
2
C Ae
!2 =0 /'.'30
4sumsi kedua adalah bahwa tidak ada halangan pada difusifitas senyawa menuju permukaan aktif katalis, atau dengan kata lain Fe bernilai sama dengan satu. 4sumsi ketiga
adalah katalis terdispersi secara sempurna, sehingga tidak ada gradient konsentrasi pada
reaktor, dan perubahan konsentrasi hanya terjadi terhadap waktu. Fengan demikian
persamaan '.'3 dapat dituliskan menjadi
r= C A
t =0 /'.'50
2.11. A!a'ia ,erhi$#!-a!
Perhitungan pencarian parameter model kinetika reaksi dapat dilakukan dengan
metode sebagai berikut
2.11.1. 4#!-e K#$$a
@etode 7unge Dutta memiliki tingkat ketelitian sebanding dengan pendekatan seri
Taylor tanpa perlu menghitung deriKatiKe tinggi /SteKen . hapra '+*+0. Persamaan
7unge Dutta uler orden ditunjukkan dalam persamaan dibawah ini %i+1= %i+&
1× k
1+&2
×k 2+⋯+&n× k n
k 1= f ( 'i ( % i )
k 2=f ( 'i+ p
1h ( % i+)
11k 1
h )k 3=f ( 'i+ p
2h ( % i+)
21k 1
h+)22
k 2
h)N
N
N
k n=f ( 'i+ pn−1h ( % i+)n−1( 1 k
1h+)n−1 (2 k
2h+⋯+)n−1 (n−1
k n−1h )
Perhitungan 7unge Dutta dapat dilakukan dalam berbagai orde. Pada 7unge Duttaorde' konstanta k berakhir pada k ', pada 7unge Dutta orde3 konstanta k berakhir pada k 3
dan seterusnya.
2.11.2. Ne'"ear76ea" im,'e; a'-ri$ma
Aeldear@ead simpleC merupakan salah metode yang digunakan dalam
perhitungan unconstrained optimiation. @etode ini banyak digunakan dalam applikasi
perangkat lunak komputasi. &nconstrained optimiation sendiri bersifat tidak memiliki
batasan atau limitasi yang harus dipenuhi dalam perhitungan nilai minimum atau
maksimum dari suatu fungsi. @etode Aeldear@ead simpleC mampu mencari nilai
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 19/21
36
minimum fungsi dengan menggunakan nilai fungsi tanpa menggunakan informasi
derivative./L4:4724S, 7FS et al. *<<=0
4lgoritma Aeldear@ead dapat dituliskan sebagai berikut
*. 4susmsikan terdapat nilai C*, O, Cn"* untuk setiap kth iterasi
'. #rutkan nilai fungsi dari terendah f/C*0 hingga tertinggi f/Cn"*0. Pada setiap iterasi,
buang nilai terburuk Cn"*
3. 1itung re"lected point dan f/r0
r=2( ' i
n )− 'n+1
5. Mika f/C*0 f/r0 Q f/Cn0 terima r danhentikan iterasi
6. Mika f/r0 Q f/C*0, hitung eCpansion point s dan f/s0
s=*+2( 'i
n− 'n+1)
a. Mika f/s0 Q f/r0, terima s dan hentikan iterasi
b. Mika f/s0 R f/r0, terima r dan hentikan iterasi
!. Mika " /r 0 " / xn0, lakukan kontraksi antara ΣCi%n dengan Cn"* dan r
a. Mika f/r0 Q f/Cn"*0 , hitung c dan f/c0
+= ' i
n +(r−
'i
n )/2
Mika f/c0 Q f/r0 , terima c dan hentikan iterasi
b. Mika f/r0 f/Cn"*0 , hitung cc dan f/cc0
++= ' i
n +( 'n+1− 'i
n ) /2
Jika f/cc0 Q f/Cn"*0 , terima cc dan hentikan iterasi
7. Jika Mika f/c0 f/r0 atau f/cc0 f/Cn"*0 , hitung n
v i= '1+( ' i− '
1 )/2
1itung f/Ki0, i ',O,n"* sebagai simpleC iterasi berikutnya
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 20/21
37
+ATA4 PUSTAKA
Akpan, U. G. and B. H. Hameed (2009). "Parameter a!et#n$ t%ep%&t&ata't# de$radat#&n & de *#n$ +#2-aed p%&t&ata't/ A re#e." &*rna' & Haard&* ater#a' 170(2009)/ 520-529.a#, . . and . . a# (2003). *ndamenta' & %em#a' eat#&nn$#neer#n$. Un#ted :tate & Amer#a, &r#er &rp&rat#&n.de ;aa, H., B. :erran& and . :a'a#e (2005). P%&t&ata't# eat#&nn$#neer#n$, :pr#n$er U:: 187.&#, . <. (2011). =mpr&#n$ +%e P%&t&ata't# At##t & +#2 &rn#r&nmenta' App'#at#&n/ !et & &p#n$ and & :*rae. P% #nH=:+>, G;= :+U= = =;A?.a#a', . and :. Hana#n (2000). "#r&#a' &ner#&n & r (<=) #n t& r (===) #n#nd*tr#a' e@*ent." Ar#an &*rna' & B#&te%n&'&$ 3(11).
r&ment , G. . and . B. B#%&! (1979). %em#a' eat&r. Ana'# ande#$n. Un#ted :tate & Amer#a, &%n ''e C :&n. =n.Ha$en, . (2006). =nd*tr#a' ata'#. A Prat#a' Appr&a%. German, #'e-<H.Ha%#m&t&, ., H. =r#e and A. *D*%#ma (2005). "+#2 P%&t&ata'#/ AH#t&r#a' er#e and *t*re Pr&." APA?: U?A; APP;= PH>:=:44(12).Herrmann, .-. (1999). "Heter&$ene&* p%&t&ata'#/ *ndamenta' andapp'#at#&n t& t%e rem&a' & ar#&* tpe & aE*e&* p&''*tant." ata'#
+&da 53/ 115-129.H#'', . G. . (1977). A? =?+U+=? + H=A; ?G=?=?G =?+=: CA+ :=G?. anada, &%n #'e C :&n, =n.am&D, . '. (2009). :t*d#e &n +%e e$radat#&n & #nd*tr#a' ate aterU#n$ Heter&$ene&* P%&t&ata'##. ater & +e%n&'&$ #n n#r&nmenta':#ene and +e%n&'&$, +%apar Un#er#t.antar#a, ?., . B&rak and . . U'$ena (2004). "e#e B*'e &'*mnreat&r." Pr&e B#&%em#tr 40.&ndar#de, . =. (2000). P%&t&ata'#, epartement & %em#a' n$#neer#n$,Un#er#t & Patra, Gree.;AGA=A:, . ., . A. :, . H. =GH+ and P. . =GH+ (1998)."?<G? PP+=: +H ?;FA :=P; +H =? ;=?:=?:." :=A . P+= 9(1)/ 112-147.;andmann, ., . a*' and . G. :%m#dt (2012). "+%e e'etr&n# tr*t*re
and &pt#a' rep&ne & r*t#'e, anatae and r&&k#te +#2." U?A; PH>:=:/ ??:A++ 2012(24).U?+, . (2001). A<A? =A+=? P::: F U?+ :+A+U:A? P:P+:. Pr&. t&n#an Aad. :#. %em. t&n#a, +a''#nn +e%n#a'Un#er#t. 2001: 59-80.Param#ta, . and A. ar%a (2011). aD#an Pen$&'a%an ;#ma% ;&$am Beratr(<=) =nd*tr# 'ektr&p'at#n$ en$an &t&kata'## U<+#2. :arDana +ekn#k,Un#er#ta at&'#k Par%an$an Band*n$.I#*, ., . J%an$a, Jen$%*# #a& , #&n$e# H*an$a, . %*n Hea, ean-;&*#&re' and >. #&n$ (2012). "<##'e '#$%t #nd*ed p%&t&ata't# red*t#&n &r(<=) &er p&'mer-en#t#ed +#2 and #t ner$#m #t% p%en&' &K#dat#&n."ater reear% 46/ 2299-2306.
:%a#k%, A. (2007). B*'e and :'*rr B*'e &'*mn eat&r/ #K#n$, '&e$#me +ran#t#&n and
8/19/2019 Dasar Teori Degradasi Cr(VI) dengan katalis TiO2
http://slidepdf.com/reader/full/dasar-teori-degradasi-crvi-dengan-katalis-tio2 21/21
38
:a'e*p. + :=? A:H=?G+? U?=<:=+>:'amet, . :ak*r and . an*m*'& (2003). "Pen$&'a%an ;#ma% ;&$amBerat %r&m#*m (<=) den$an &t&kata'# +#2." AAA, +?;G=, 7(1).:teen . %apra, . P. . (2010). ?*mer#a' et%&d &r n$#neer#n$. Un#ted
:tate & Amer#a, Gra-H#'' =n. +arr, . A. (2003). %em#a' e$radat#&n et%&d &r ate and P&''*tant.n#r&nmenta' and =nd*tr#a' App'#at#&n. ?e r'ean, ;&*##ana, U.:.A.,are' ekker, =n.#ratama, =. G. P. (2011). U= A+=<A:= A? PA?A?GA? :PAA+A+A;=: +#2 A;A :=:+ +A+A;=:=: U<+#2 U?+U ?G;AH;=BAH ?- A? d2L =?U:+= ;+P;A+=?G. a$#ter +ekn#k #m#a,Un#er#ta at&'#k Par%an$an.Ja'eka, A. (2008). "&ped-+#2/ A e#e." eent Patent &n n$#neer#n$ 2/57-164.