definisi dan hasil prospod2.doc

20
Pengertian produksi, manufaktur dan operasi pada perusahaan memang agak mirip-mirip tetapi tidak sama. Terdapat perbedaan pada masing-masing pengertian yang perlu dipahami oleh seseorang yang ingin mendalami manajemen perusahaan. 1. Definisi / Pengertian Produksi Produksi adalah merupakan keseluruhan dari proses produksi barang dan jasa pada perusahaan yang meliputi pencarian ide, perencanaan deain teknis dan juga pengerjaan. Mesin-mesin Proses Produksi : Gab Bed Lathe Merupakan mesin yang digunakan untuk pengerjaan bena-benda silindris, bentuk tirus, membuat ulir, mengebor, dan meratakan permukaan benda silindris. Terdapat tiga buah ukuran mesin, yaitu ukuran kecil, ukuran sedang, dan ukuran besar. Karena adanya tiga jenis mesin tersebut, Laboratorium Proses Produksi dapat menangani benda kerja sampai dengan panjang 2m dengan diameter 35 cm untuk proses pembubutan. Spesifikasi alat: • Tipe C6232 A1 • Produksi Guang Zhou Machine Tool Works • Max. Swing over bed : 350mm • Max. Length of workpiece : 750mm

Upload: ujanks-putra-borneothea

Post on 05-Dec-2014

45 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

data kul

TRANSCRIPT

Page 1: definisi dan hasil prospod2.doc

Pengertian produksi, manufaktur dan operasi pada perusahaan memang agak mirip-mirip tetapi tidak sama. Terdapat perbedaan pada masing-masing pengertian yang perlu dipahami oleh seseorang yang ingin mendalami manajemen perusahaan.

1. Definisi / Pengertian Produksi

Produksi adalah merupakan keseluruhan dari proses produksi barang dan jasa pada perusahaan yang meliputi pencarian ide, perencanaan deain teknis dan juga pengerjaan.

Mesin-mesin Proses Produksi :

Gab Bed LatheMerupakan mesin yang digunakan untuk pengerjaan bena-benda silindris, bentuk tirus, membuat ulir, mengebor, dan meratakan permukaan benda silindris. Terdapat tiga buah ukuran mesin, yaitu ukuran kecil, ukuran sedang, dan ukuran besar. Karena adanya tiga jenis mesin tersebut, Laboratorium Proses Produksi dapat menangani benda kerja sampai dengan panjang 2m dengan diameter 35 cm untuk proses pembubutan.

Spesifikasi alat:• Tipe C6232 A1• Produksi Guang Zhou Machine Tool Works• Max. Swing over bed : 350mm• Max. Length of workpiece : 750mm

Universal Milling Machine

Page 2: definisi dan hasil prospod2.doc

Mesin Milling digunakan untuk memotong benda kerja dengan menggunakan pahat potong yang berputar. Mesin milling universal dapat melakukan pemotongan vertikal maupun horizontal sesuai dengan kebutuhan. Produk yang banyak dibuat menggunakan mesin milling universal antara lain roda gigi dan alur-alur pada pasak.

Spesifikasi alat:• Type Emco F3• Produksi Maier & Co Austria

Horizontal Shaping MachineAlat ini digunakan untuk membentuk dan meratakan permukaan benda kerja pada suatu bidang horizontal dengan mekanisme gerak lurus bolak-balik pada mata pahat.

Spesifikasi alat :• Tipe : S16 high speed shaper• Produksi San Yuen Machine Tool Co.Ltd.• Max. ram stroke : 400mm• Breadth to be shaped, up to : 430 mm• Table Vertical movement : 250 mm

Mesin Frais

Karakteristrik mesin frais Mesin frais atau milling machine ini merupakan proses permesinan awal, dimana permukaan benda kerja yang tidak diperlukan akan di raut oleh pahat frais sehingga didapat permukaan benda kerja dengan dimensi yang sesuai dengan yang diinginkan. Selama proses perautan, material yang tidak diperlukan akan di buang. Bentuk dari material yang di buang akan berupa geram

Page 3: definisi dan hasil prospod2.doc

(chips). Jenis pahat frais yang digunakan merupakan pahat dengan jumlah mata potong yang majemuk. Karakteristik dari permesinan yang menggunakan mesin frais ini adalah bahwa setiap mata potong dari pahat tersebut ikut berperan serta dalam proses penghasilan geram dari benda kerja yang akan di mesin. Oleh karena selama proses permesinan dengan mesin frais selalu terjadi proses penyayatan benda kerja, maka gerak penyayatan benda kerja terjadi apabila saat benda kerja yang terdapat di atas meja kerja di makankan pada pahat frais yang berputar. Agar benda kerja yang akan di mesin tidak bergeser atau bergerak, maka dibutuhkan adanya peralatan pencekam benda kerja atau ragum. Namun kadangkala dapat pula proses penyayatan tersebut terjadi saat benda kerja yang terdapat di atas benda kerja tersebut dibiarkan dalam keadaan diam, dan pahat yang berputar di makankan pada benda kerja tersebut. Proses pemotongan benda kerja dengan mesin frais ini mampu untuk menghasilkan benda kerja dengan bentuk permukaan benda kerja yang datar, bentuk berlubang, lubang pasak pada poros, lubang alur, hingga proses pembuatan roda gigi. Bentuk-bentuk tersebut dihasilkan dengan mesin frais tersebut bergantung pada jenis operasi permesinan yang dilakukan dan pahat frais yang digunakan.

Klasifikasi mesin frais Mesin frais memiliki berbagai karakteristik yang berkaitan dengan berbagai variasi letak kedudukan spindel terhadap meja kerja, serta banyaknya jumlah spindel yang dibutuhkan. Oleh karena itu mesin frais dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Jenis column and knee Mesin frais yang paling umum digunakan adalah mesin frais dengan konstruksi column and knee,

Page 4: definisi dan hasil prospod2.doc

Pada mesin frais jenis column and knee ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : a. Horisontal Pada mesin jenis ini memiliki spindel yang horisontal yang digerakkan oleh poros yang horisontal pula, sehingga didapatkan gerakan memutar pada pahat frais Mesin frais horisontal Meja kerja pada mesin ini dapat melakukan gerakan secara horisontal dan transversal, tetapi meja kerja ini tidak dapat melakukan penataan secara berputar.

b. Universal Hampir sama dengan mesin frais horisontal, namun yang membedakannya adalah penggunaan sadle- nya. Sadle pada mesin universal ini dapat digerakan berputar, sehingga meja kerja dapat di putar pula sesuai dengan kebutuhan. Selain itu oleh karena kemampuan sadle dan meja kerja untuk berputar, maka mesin ini mempunyai kemampuan untuk memproduksi helical gear

c. Vertikal Pada mesin ini memiliki spindel yang dapat digerakkan naikturun. Dengan mesin ini cocok untuk proses pengerjaan frais datar dan endmills. Selain itu dengan mesin ini, maka dapat pula dilakukannya proses pembuatan lubang.

2. Jenis bed

Pada mesin frais jenis bed hanya memiliki gerakan yang memanjang (longitudinal), dan kepala spindel dapat dipindahkan secara vertikal. Secara umum pada proses pengerjaan yang sebenarny kepala spindel di jepit pada posisi tertentu dan tidak ikut bergerak. Namun

uplicator pada beberapa mesin vertikal, gerakan kepala spindel dilakukan apabila proses permesinan telah menempuh satu siklus. Mesin frais jenis bed ini dibagi atas 3 bagian menurut jumlah spindelnya, yaitu : a. Simplex Merupakan mesin frais yang memiliki satu buah spindel pada proses permesinannya. b. Duplex

Page 5: definisi dan hasil prospod2.doc

Merupakan mesin frais yang memiliki dua buah spindel pada proses permesinannya. c. Triplex Merupakan mesin frais yang memiliki tiga buah spindel pada proses permesinannya.

3. Jenis planer

Pada mesin ini biasanya dilengkapi oleh beberapa head frais, dimana dengan adanya head ini mampu untuk memindahkan sejumlah besar logam sementara diperbolehkannya meja kerja dan benda kerja untuk di makankan secara perlahan-lahan.

4. Jenis spesial

Mesin frais jenis ini umumnya digunakan apabila untuk pengerjaan

yang sulit untuk dilakukan, dimana pada mesin ini dilengkapi kemampuan tambahan yang membuat mesin ini memiliki suatu keahlian. Pada mesin frais jenis spesial ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Rotary table Biasanya pengerjaan yang dilakukan dengan metode frais permukaan (face milling), dimana dengan mesin ini memungkinkan untuk mengerjakan proses produksi yang bersifat massal. Operator permesinan dapat memasang dan memindahkan benda kerja tanpa harus mematikan mesin.

b. Profiler and d

Mesin frais yang mampu untuk menjiplak dan menyatukan geometri dalam dua dimensi disebut sebagai mesin frais profiler. Sedangkan yang dinamakan mesin frais duplicator adalah mesin frais yang mampu untuk bekerja seperti mesin frais profiler namun pada pengerjaannya dapat dilangsungkan pada bidang tiga dimensi.

Mesin frais duplicator sering digunakan untuk mesin mould and

Page 6: definisi dan hasil prospod2.doc

dies.

Dasar-dasar pemotongan logam dengan mesin frais

Bagian-bagian dari mesin frais Pada pengerjaan mesin frais dengan operasi frais permukaan, terdapat beberapa bagian utama yang mendukung terjadinya proses perautan. Bagianbagian utama dari mesin frais vertikal adalah sebagai berikut :

1. Base Merupakan salah satu bagian dari mesin frais yang berfungsi untuk

menyangga mesin dan memberikan kekakuan. Selain itu base juga digunakan untuk tempat penampung fluida pendingin.

2. Column Merupakan tiang yang disangga oleh base, yang berfungsi sebagai jalur sliding- nya knee.

3. Knee Adalah tempat pelana, dimana knee ini dipegang oleh pemegang knee (knee clamp). Knee ini dapat digerakkan naik-turun.

4. Ram Merupakan lengan yang digunakan untuk menyangga arbor support. Pada ram dapat diputar dan dan di kunci pada berbagai posisi.

5. Head Head terpasang pada ujung ram, dimana pada head terpasang pula motor dengan mekanisme roda gigi atau puli.

6. Spindle Merupakan penggerak arbor atau perkakas potong. 7. Arbor support Merupakan penopang arbor yang dipasang pada ram dan dapat di cekam pada berbagai posisi. 8. Arbor Merupakan poros yang digunakan untuk menopang pahat.

Page 7: definisi dan hasil prospod2.doc

Operasi pengerjaan mesin frais Operasi pengerjaan mesin frais dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama, yaitu :

1. Frais keliling (Peripheral milling) Frais keliling atau yang lebih dikenal dengan nama slab milling, adalah jenis operasi dimana benda kerja yang akan di mesin terletak sejajar (pararel) dengan sumbu pahat frais. Gambar operasi permesinan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

2. Frais permukaan (Face Milling) Frais permukaan merupakan proses perautan benda kerja, dimana permukaan yang hendak di mesin berada pada posisi tegak lurus terhadapsumbu pahat frais. Permukaan yang di frais ini dihasilkan dari perpaduan gerakan dari tepi potong pahat yang letaknya mengelilingi permukaan permukaan benda kerja dan gerakan permukaan pahat. Umumnya saat sudut tepat berada pada sumbu pahat. Proses frais permukaan ini dapat dilakukan pada mesin-mesin frais horisontal dan vertikal. Ilustrasi operasipermesinan menggunakan frais permukaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Hasil permesinan yang dihasilkan dari proses frais permukaan ini adalah permukaan benda kerja yang datar. Dalam proses pengerjaan frais permukaan, sangatlah penting untuk memilih diameter pahat yang sesuai dengan lebar pemotongan yang dilakukan. Apabila dikehendaki memperoleh hasil permesinan yang baik, maka lebar benda kerja harus lebih kecil dari diameter pahat.Penggunaan diameter pahat yang sama besarnya dengan lebar benda kerja hendaknya dihindari, sebab pada bagian masukan dari gigi akan menghasilkan penampang geram yang tipis yang akan mengakibatkan keausan gigi yang lebih cepat oleh karena abrasi, disamping akan timbul kecenderungan terjadinya pengelasan pada sisipan (insert) selama proses

Page 8: definisi dan hasil prospod2.doc

permesinan. Hal ini tentunya akan merugikan untuk proses pengerjaan akhir permukaan (finishing)

Menghitung kecepatan potong

Gerakan pada proses pembubutan adalah gerakan perputaran benda kerja. Karena kecepatan gerakan utama sama dengan kecepatan sayat, maka kecepatan sayat pada pembubutan adalah kecepatan melingkar.

Kecepatan potong (V) = d x 3,14 x n m/ menit                                     1000v = Kecepatan sayat dalam m/ menitd = diameter pisau frais dalam mmn = angka putaran setiap menitp = phi =3.14

Karena kecepatan potong bergantung diameter benda kerja dan angka putaran benda kerja, maka untuk dapat bekerja dengan kecepatan potong yang ekonomis dilengkapi dengan daerah angka putaran. Berdasarkan kecepatan yang ekonomis dapat dipilih angka putaran yang cocok untuk diameter benda kerja tertentu.

Faktor - faktor yang mempengaruhi harga kecepatan potong :

Bahan benda kerja / raw materialSemakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka harga kecepatan potongnya semakin kecil.

Jenis alat potong Semakin tinggi kekuatan alat potongnya, maka harga kecepatan potongnya semakin besar.

Kedalaman penyayatan Semakin tebal pemakanan, maka harga kecepatan potongnya semakin kecil.

Kecepatan penyayatan / asutanSemakin besar kecepatan penyayatan, maka harga kecepatan potongnya semakin kecil.

Dasar-dasar proses permesinan

Proses permesinan merupakan proses pemisahan atau pengurangan ikatanmateri dari suatu benda kerja yang berbentuk padat oleh adanya proses

Page 9: definisi dan hasil prospod2.doc

perautan. Pengurangan ikatan materi ditandai oleh berpisahnya sebagian material benda kerja yang tidak diinginkan. Material benda kerja yang terbuang disebut juga sebagai geram. Apabila material benda kerja yang digunakan terbuat dari logam, maka dapat disebut sebagai proses pemotongan logam.

Proses pemotongan logam Proses pemotongan logam merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengubah bentuk suatu benda kerja yang berupa logam menjadi bentuk yang diinginkan dengan cara memotong. Tergantung pada cara pemotongannya, maka proses tersebut dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok dasar, yaitu : 1. Proses pemotongan dengan mesin las, 2. Proses pemotongan dengan mesin pres, 3. Proses pemotongan dengan mesin perkakas, dan 4. Proses pemotongan non-konvensional, seperti Electro Discharge Machining (EDM), Laser Beam Machining, dan sebagainya. Proses pemotongan logam pada umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin perkakas disebut juga sebagai proses permesinan (machining).

Klasifikasi proses permesinan Pahat yang bergerak relatif terhadap benda kerja akan menghasilkan geram dan permukaan benda kerja secara bertahap akan terbentuk menjadi komponen yang dikehendaki. Pahat tersebut biasanya dipasangkan pada suatu jenis mesin perkakas. Untuk itu proses permesinan dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis pahatnya, yaitu pahat bermata potong tunggal dan pahat bermata potong jamak. Gerak relatif pahat terhadap benda kerja dapat dipisahkan menjadi dua macam komponen gerakan, yaitu gerak potong (cutting movement) dan gerak

Page 10: definisi dan hasil prospod2.doc

makan (feeding movement) dimana berdasarkan jenis kombinasi dari gerak potong dan gerak makan, maka proses permesinan dapat dikelompokkan menjadi 7 macam proses, yaitu: 1. Proses Skrap 2. Proses Bubut (Turning) 3. Proses Frais (Milling) 4. Proses Pelubangan (Drilling) 5. Proses Gergaji 6. Proses Broaching 7. Proses Gerinda

Selain dari segi gerakkan dan mesin yang digunakan, proses permesinan dapat diklasifikasikan berdasarkan proses terbentuknya permukaan (surface generation) yaitu: 1. Generasi permukaan silindris (benda kerja ikut berputar) 2. Generasi permukaan rata/lurus (benda kerja tidak ikut berputar)

Mekanisme pembentukan geram Pemahaman awal manusia mengenai proses terjadinya geram adalah geram akan terbentuk karena adanya retak mikro (micro crack) yang timbul pada benda kerja tepat diujung pahat pada saat dimulainya proses pemotongan. Dan akibat adanya tekanan dari pahat, maka retak tersebut akan menjalar hingga menghasilkan geram. Namun teori ini telah ditinggalkan teori tersebut tidaklah relevan, dimana dengan adanya penelitian lebih lanjut didapatkan bahwa logam yang umumnya bersifat ulet apabila mendapat tekanan akan timbul tegangan di sekitar konsentrasi gaya penekanan mata potong pahat. Tegangan pada benda kerja tersebut memiliki orientasi yang kompleks dan pada salah satu arah akan timbul tegangan geser yang maksimum Dimana apabila tegangan geser ini melebihi kekuatan logam yang bersangkutan, maka akan terjadi deformasi plastik yang menggeser dan memutuskan benda kerja di ujung pahat pada suatu bidang geser.

Page 11: definisi dan hasil prospod2.doc

Model pemotongan

1. Model pemotongan sistem tegak (orthogonal system) · Pada model sistem tegak ini, tepi potong pahat (true rake angle) yang digunakan adalah tepi potong yang tegak lurus terhadap benda kerja

2. Model pemotongan sistem miring (oblique system) · Pada model sistem miring seperti pada proses skrap, drilling, frais, dan turning biasanya tepi potong dengan benda kerja akan membentuk suatu sudut sehingga keduanya tidak saling tegak lurus satu sama lain

Posisi pahat pada proses pemotongan dengan mesin frais Pada pengerjaan mesin frais terdapat beberapa posisi pahat frais yang dapat dilakukan untuk meraut benda kerja, yaitu : 1. Frais naik (Up Milling) Frais naik adalah proses pemotongan benda kerja yang dilakukan secara tradisional, dimana arah pemakanan benda kerja melawan arah gerakan meja kerja. Apabila proses permesinan pada mesin menggunakan posisi pahat yang demikian, maka geram yang dihasilkan dari ketebalan nol hingga ketebalan maksimum pada akhir proses pemotongan yaitu saat mata potong pahat meninggalkan benda kerja. Pada gambar 2.17, diilustrasikan proses yang terjadi selama penggunaan frais naik pada aplikasi pemotongan benda kerja

Posisi pahat pada proses pemotongan dengan mesin frais Pada pengerjaan mesin frais terdapat beberapa posisi pahat frais yang dapat dilakukan untuk meraut benda kerja, yaitu : 1. Frais naik (Up Milling) Frais naik adalah proses pemotongan benda kerja yang dilakukan secara tradisional, dimana arah pemakanan benda kerja melawan arah gerakan meja kerja. Apabila proses permesinan pada mesin menggunakan posisi pahat yang demikian, maka geram yang dihasilkan dari ketebalan nol hingga ketebalan maksimum pada akhir proses pemotongan yaitu saat mata potong pahat meninggalkan benda kerja.

Dengan operasi pengerjaan frais naik ini, pahat cenderung untuk selalu mengangkat benda kerja dari meja kerja. Dan geram yang terjadi cenderung menekan kearah benda kerja. Selain itu dengan penggunaan operasi pengerjaan frais naik ini, pahat yang digunakan akan lebih mudah aus karena mata potong pahat frais akan lebih banyak menggesek benda kerja. Gesekan tersebut timbul saat pahat

Page 12: definisi dan hasil prospod2.doc

mulai memotong benda kerja. Akibatnya permukaan benda kerja yang dihasilkan akan menjadi kasar. Gaya pemotongan yang terjadi haruslah lebih besar daripada gaya dorong meja kerja. Demikian pula untuk gaya pengencangan pada peralatan pencekam, dimana gaya tersebut harus benar-benar mengatasi gaya angkat oleh pahat sehingga benda kerja yang diproses tetap berada pada kondisi yang diam.

2. Frais turun (Down Milling) Posisi frais turun atau yang lebih dikenal dengan down milling adalah proses pemotongan benda kerja yang dilakukan, dimana arah pemakanan akan bergerak searah dengan gerakan dari meja kerja.

Kecepatan potong dan kecepatan pemakanan pada operasi frais permukaan Pahat frais berputar pada putaran tertentu selama benda kerja yang di makankan melewati pahat frais. Dimana besarnya harga putaran yang dilangsungkan oleh pahat frais akan memberikan pengaruh pada kecepatan potong permukaan. Selain putaran, besarnya diameter dari pahat frais itu sendiri juga dapat mengakibatkan naik atau turunnya harga dari kecepatan potong.

Hasil Proses Produksi

Page 13: definisi dan hasil prospod2.doc

 Katalog Produk: HANGER BEARING + BUSH BRONZE

(Gambar)

Hanger Bearing + Bush Bronze.di kerjakan based on request.berdasarkan gambar atau contoh

lama pengerjaan 7 - 10 hari.Max 2 minggu (tergantung ukuran)Negara Asal:IndonesiaHarga:variable

 Katalog Produk: Kipas blower

(Gambar)

Kipas Blower $ 1,500 m/m, dengan Material Besi plat

untuk perkiraan harga, tergantung pada material dan besarnya

lama pengerjaan max 2 mingguNegara Asal:IndonesiaHarga:20 jt - 30 jt (harga dapat berubah sewaktu-waktu)

 Katalog Produk: Roda Loyang

(Gambar)

Roda Loyang $ 2000 x 580 m/mRoda Loyang $ 2000 x 400 m/m

Katalog Produk: POMPA SEDOT AIR

Page 14: definisi dan hasil prospod2.doc

(Gambar)

Pompa sedot air memiliki beberapa macam ukuran

kecil, sedang dan besar. tergantung pada kegunaan dan permintaan (Custom)

lama pengerjaan 1 - 2 mingguNegara Asal:IndonesiaHarga:variable ( tergantung ukuran, bahan)

 Katalog Produk: CEROBOBONG STAINLESS

(Gambar)

Pipa stainlees, masa pembuatan dan harga tergantung pada ukuran besarnya barang tersebut.

tidak ada ready stock

CUSTOM - Sesuai permintaan

Negara Asal:Indonesia

 Katalog Produk: GIGI TIMINGBELT & GEAR

(Gambar)

Pembuatan barang ini sesuai dengan permintaan (custom) tidak ada ready stock