definisi dan perbedaan antara manajemen sekolah dan administrasi sekolah

10
Nama : Iqlima Ramiza Fauzi (4001413030) Mata Kuliah : Manajemen Sekolah Tugas untuk pertemuan ke-3 : Definisi dan Perbedaan antara manajemen sekolah dan administrasi sekolah. A. Pengertian Administrasi Dalam arti luas administrasi diartikan sebagai proses meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Dalam arti sempit, administrasi disebut juga sebagai administrasi sekolah atau ketatausahaan sekolah. Petugasnya disebut sebagai tenaga administrasi sekolah. Administrasi sekolah meliputi 12 hal, yaitu 1) administrasi persuratan dan kearsipan (kesekretariatan); 2) administrasi pendidik dan tenaga kependidikan; 3) administrasi keuangan (termasuk RAPBS dan perpajakan) dan standarnya; 4) administrasi isi dan standarnya; 5) administrasi proses dan standarnya; 6) administrasi kesiswaan; 7) standar kompetensi lulusan, 8. administrasi sarana dan prasarana dan standarnya; 9) administrasi kehumasan dan kerja sama, 10) administrasi standar pengelolaan (termasuk implementasi manajemen berbasis sekolah) dan standarnya; 11) administrasi standar penilaian pendidikan; 12) administrasi unit produksi sekolah (untuk SMK Dan MAK) Fungsi utama tiap-tiap lembaga pendidikan adalah menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Ditinjau dari sudut personil lembaga pendidikan (sekolah) kegiatan ini ditangani oleh guru-guru. Dengan demikian, guru-guru selaku personil mengajar (teaching personnel) menjalankan fungsi pengajaran (teaching function) . Disamping kegiatan belajar-mengajar, beragam lagi kegiatan lain yang diselenggarakan di sekolah. Kegiatan-kegiatan ini termasuk ke dalam kategori kegiatan administratif, yang dilaksanakan oleh tenaga non pengajar (nonteaching personnel). Dengan kata lain mereka menjalankan fungsi administrasi yang berguna untuk menunjang fungsi yang disebut pertama.

Upload: iqlima-ramiza-fauzi

Post on 18-Dec-2015

978 views

Category:

Documents


61 download

DESCRIPTION

Manajemen Sekolah

TRANSCRIPT

Nama: Iqlima Ramiza Fauzi (4001413030)Mata Kuliah: Manajemen SekolahTugas untuk pertemuan ke-3: Definisi dan Perbedaan antara manajemen sekolah dan administrasi sekolah.

A. Pengertian AdministrasiDalam arti luas administrasi diartikan sebagai proses meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Dalam arti sempit, administrasi disebut juga sebagai administrasi sekolah atau ketatausahaan sekolah. Petugasnya disebut sebagai tenaga administrasi sekolah.

Administrasi sekolah meliputi 12 hal, yaitu 1) administrasi persuratan dan kearsipan (kesekretariatan); 2) administrasi pendidik dan tenaga kependidikan; 3) administrasi keuangan (termasuk RAPBS dan perpajakan) dan standarnya; 4) administrasi isi dan standarnya; 5) administrasi proses dan standarnya; 6) administrasi kesiswaan; 7) standar kompetensi lulusan, 8. administrasi sarana dan prasarana dan standarnya; 9) administrasi kehumasan dan kerja sama, 10) administrasi standar pengelolaan (termasuk implementasi manajemen berbasis sekolah) dan standarnya; 11) administrasi standar penilaian pendidikan; 12) administrasi unit produksi sekolah (untuk SMK Dan MAK)

Fungsi utama tiap-tiap lembaga pendidikan adalah menyelenggarakan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Ditinjau dari sudut personil lembaga pendidikan (sekolah) kegiatan ini ditangani oleh guru-guru. Dengan demikian, guru-guru selaku personil mengajar (teaching personnel) menjalankan fungsi pengajaran(teaching function).

Disamping kegiatan belajar-mengajar, beragam lagi kegiatan lain yang diselenggarakan di sekolah. Kegiatan-kegiatan ini termasuk ke dalam kategori kegiatan administratif, yang dilaksanakan oleh tenaga non pengajar (nonteaching personnel). Dengan kata lain mereka menjalankan fungsi administrasi yang berguna untuk menunjang fungsi yang disebut pertama.

Di dalamEncyclopedia of Education Researchdikatakan bahwa administrasi pendidikan adalah proses pengintegrasian kegiatan-kegiatan personil dan pendayagunaan sumber-sumber material yang sesuai sedemikian rupa guna meningkatkan secara efektif erkembangan kualitas manusia.

Knezevichmerumuskan administrasi sekolah sebagai proses yang berkenaan dengan upaya menciptakan, membina, merangsang, dan memadukan segala energi yang terlibat di dalam lembaga pendidikan ke arah perwujudan tujuan-tujuan yang ditentukan sebelumnya.

Sekali lagi tampak kepada kita bahwa titik orientasi administrasi pendidikan adalah tujuan-tujuan pendidikan. Titik orientasi administrasi sekolah adalah tujuan-tujuan pendidikan sekolah (tujuan pendidikan tingkat institusional). Titik orientasi administrasi atau manajemen kelas adalah tujuan-tujuan instruksional. Olah karena tujuan-tujuan pendidikan akan diwujudkan dalam diri para siswa, maka dapatlah dikatakan bahwa pada akhirnya komponen lembaga pendidikan yang paling penting adalah siswa. Konsekuensinya, segala fasilitas yang disediakan dan kegiatan yang diselenggarakan di sekolah diperuntukkan bagi kepentingan angkatan manusia didik ini. Kalau komponen ini diabaikan, berarti lembaga pendidikan yang bersangkutan telah mengingkari hakekat dan identitasnya sendiri.

Disamping para pelajar (siswa), sumber-daya insani yang ikut serta dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan antara lain meliputi guru, kepala sekolah, pegawai administrasi, konselor, penilik (pengawas) sekolah dan para pejabat lain yang duduk di dalam instansi yang membawahi lembaga pendidikan. Di samping kategori personil yang disebut terakhir ini, anggota-anggota masyarakat dapat dan perlu juga memberikan sumbangannya untuk lebih mensukseskan program lembaga pendidikan (sekolah).Sumber daya material yang digunakan di dalam lembaga pendidikan bermacam-macam, diantaranya adalah gedung sekolah, perabot sekolah seperti meja, bangku, kursi, lemari, mesin tik, fasilitas atau sarana instruksional seperti buku-buku, alat-alat peraga, proyektor, alat perekam suara dan/atau gambar, dan perlengkapan laboratorium. Di sini termasuk juga fasilitas finansial (uang).

FUNGSI-FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1. Perencanaan

Proses perencanaan pada umumnya menyangkut peramalan dan pengambilan keputusan. Melalui peramal kita memperkirakan apa yang akan terjadi di masa datang berdasarkan apa yang terjadi di masa datang berdasarkan informasi yang diperoleh dari masa lalu dan masa kini. Semakin lengkap data yang diperoleh dan digunakan, dan semakin tepat penafsiran terhadap data tersebut, semakin besar peluang bagi ketepatan ramalan kita.

Perencanaan dapat diartikan sebagai penentuan langkah-langkah yang akan dilaksanakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang diingin kan. Oleh karena itu perencanaan melibatkan kegiatan pengambilan keputusan dari sejumlah alternatif.

Informasi mengenai keadaan masa lampau dan sekarang perlu dihimpun secara tepat, lengkap, dan dapat dipercaya. Berdasarkan informasi ini kita mengadakan taksiran tentang kondisi sekarang atau prediksi di masa depan. Berdasarkan taksiran inilah kita mengemukakan sejumlah alternatif tindakan. Dan dari antara alternatif-alternatif ini kita mengambil salah satu yang paling menguntungkan. Inilah keputusan yang kita ambil, dan yang akan dilaksanakan.

Demikian kita lihat bahwa perencanaan selalu berorientasi ke depan (future oriented).Dalam rangka melakukan perencanaan pendidikan, prinsip-prinsip berikut perlu diperhatikan.a. Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan.b. Perencanaan adalah suatu proses yang komprehensif.c. Perencanaan hendaklah menghasilkan rencana yang fleksibel dan realistis.d. Perencanaan harus berorientasi pada tujuan.e. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan aspek-aspek kuantitatif dan kualitatif pendidikan.f. Perencanaan pendidikan harus melahirkan rangkaian tindakan yang jelas, terarah, dan menurut prinsip efisiensi dan efektifitas.g. Perencanaan pendidikan harus didasarkan pada identifikasi fenomena pendidikan yang sedang terjadi.

2. Pengorganisasian.

Pada dasarnya, fungsi pengorganisasi berkenaan dengan upaya mengembangkan mata rantai hubungan-hubungan kerja (formal) dan pembagian di dalam organisasi atau lembaga. Untuk mencapai maksud ini pengorganisasian melibatkan usaha identifikasi tugas-tugas tersebut yang akan dilaksanakan, mengelompokkan tugas-tugas sehingga merupakan satuan-satuan, dan menetapkan wewenang yang diperlukan.

Secara umum dapat dikatakan, melalui pengorganisasian dicoba mempertemukan pekerja tertentu dengan pekerjaan dan fasilitas kerja yang spesifik. Di lingkungan sekolah, umpamanya, setiap guru mendapat tugas yang jelas serta wewenang yang sepadan. Dia harus mengetahui fasilitas belajar-mengajar yang perlu dan dapat digunakannya.

MenurutBlau,setiap organisasi formal mengandung ciri-ciri pembagian kerja yang jelas, hierarki wewnang dan tanggung jawab, sistem aturan dan kebijakan, interaksi yang bersifat nonpribadi, penugasan yang didasarkan pada kualifikasi teknis, dan efisiensi secara teknis. Namun demikian di lingkungan lembaga pendidikan pengembangan hubungan-hubungan antar pribadi khususnya dengan siswa mutlak perlu. Kita ketahui bahwa dengan hubungan antar pribadi khususnya dengan siswa mutlak perlu. Kita ketahui bahwa dengan hubungan formal saja interaksi akan sangat terbatas dan berlangsung kaku, dan jarak sosial terlalu besar.

3. Perangsangan

Untuk maksud yang sama dengan perangsangan (stimulasting), sering juga digunakan istilah pendorongan (motivating), pengaktifan, pengarahan dan lain-lain.Perangsangan dilakukan dengan maksud agar para pekerja melaksanakan tugas-tugasnya dengan menggunakan kemampuannya semaksimal-maksimalnya. Tidak ada resep perangsangan yang dapat digunakan dengan berhasil dalam setiap situasi. Namun demikian pedoman umum yang dapat digunakan adalah :a. Motivasi kepada anak didik, bawahan, pegawai, dan sebagainyab. Komunikasi yang efektifc. Mengembangkan partisipasi aktif dikalangan pekerja.d. Pemberian tugas yang sesuai dengan minat dan kemampuan pekerjae. Perbaikan iklim organisasi dan kondisi-kondisi pekerja.

4. Pengkoordinasian

Koordinasi berarti sinkronisasi kegiatan-kegiatan ke arah pencapaian tujuan-tujuan. Jika semua pekerja mendapat hak untuk melaksanakan pekerjaan dengan cara yang dikehendaki masing-masing, maka setiap orang dari mereka biasanya dituntun oleh pikiran dan gagasan sendiri-sendiri mengenai apa yang diperbuatnya dan bagaimana akan dilakukannya.

Menurut Newport, koordinasi merupakan alat untuk mengkonsentrasi-kan dan menggunakan usaha-usaha kooperatif untuk melaksanakan tugas-tugas dengan cara-cara yang efektif dan ekonomis. Dengan koordinasi yang efektif para pekerja tidak akan melaksanakan pekerjaannya masing-masing tanpa memperhatikan akibat-akibatnya terhadap pekerjaan dan bagian lain serta terhadap pekerjaan sebagai suatu keseluruhan. Dengan koordinasi pekerjaan akan dimulai dan diselesaikan tepat pada waktunya.

5. Penilaian

Di dalam fungsi penilaian ini terlihat kegiatan-kegiatan monitoring, kontrol, dan supervisi. Monitoring dilakukan selama berlangsung proses pelaksanaan pekerjaannya untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan. Demikian kita lihat bahwa penilaian, monitoring, kontrol dan supervisi berkaitan sangat erat dan mempunyai tujuan yang sama ialah untuk lebih memperbaiki pelaksanaan program suatu organisasi atau lembaga.

Penilaian tidak hanya mengenai hasil atau tujuan akhir seperti telah direncanakan semula. Penilaian semacam ini dalam rangka sistim instruksional disebut evaluasi sumatif. Penilaian juga dilakukan selama berlangsungnya proses kegiatan penilaian ini disebut formative evaluation. Pendek kata, penilaian itu harus dilakukan secara berkesinambungan dan mengenai segi kehidupan organisasi atau lembaga.

B. Pengertian ManajemenManajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah yang meliputi: perencanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi dan sistem informasi sekolah/madrasah.

Tujuan manajemen sekolah tidak lepas dari tujuan sekolah sebagai suatu organisasi.Ada 2 yaitu: Tujuan Institusional Umum.Mengacu pada jenjang dan jenis pendidikan. Tujuan Institusional Khusus. Selain mengacu tujuan Institusional umum juga, diwarnai oleh penyelenggara pendidikan.

Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam Buku Pedoman Pelaksanaan Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas, manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber (personil maupun materiil) secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainyatujuan pendidikan.

Manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan proses pembelajaran, hal ini mencakup dari mulai aspek persiapan sampai dengan evaluasi untuk melihat kualitas dari suatu proses tersebut, dalam hubungan ini Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang melakukan kegiatan/proses pembelajaran jelas perlu mengelola kegiatan tersebut dengan baik karena proses belajar mengajar ini merupakan kegiatan utama dari suatu sekolah (Hoy dan Miskel 2001). Dengan demikian nampak bahwa Guru sebagai tenaga pendidik merupakan faktor penting dalam manajemen pendidikan, sebab inti dari proses pendidikan di sekolah pada dasarnya adalah guru, karena keterlibatannya yang langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidik dalam suatu lembaga pendidikan akan menentukan bagaimana kontribusinya bagi pencapaian tujuan, dan kinerja guru merupakan sesuatu yang harus mendapat perhatian dari fihak manajemen pendidikan di sekolah agar dapat terus berkembang dan meningkat kompetensinya dan dengan peningkatan tersebut kinerja merekapun akan meningkat, sehingga akan memberikan berpengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan sejalan dengan tuntutan perkembangan global dewasa ini

Pengertian manajemenselalu menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting, yaitu: (a). usaha kerjasama, (b). oleh dua orang atau lebih, dan (c) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengertian tersebut sudah menunjukkan adanya gerak, yaitu usaha kerjasama, personil yang melakukan, yaitu dua orang atau lebih, dan untuk apa kegiatan dilakukan, yaitu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tiga unsur tersebut, yaitu gerak, orang, dan arah dari kegiatan, menunjukkan bahwa manajemen terjadi dalam sebuah organisasi, bukan pada kerja tunggal yang dilakukan oleh seorang individu.

Jikapengertian Manajemen Pendidikanini diterapkan pada usahapendidikanmaka sudah termuat hal-hal yang menjadi objek pengelolaan atau pengaturan. Lebih tepatnya, definisi Manajemen Pendidikan adalah sebagai berikut :

Manajemen Pendidikan adalah rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Dengan menerapkan definisi tersebut pada usaha pendidikan yang terjadi dalam sebuah organisasi, maka definisiManajemen Pendidikanselengkapnya adalah sebagai berikut :

Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, agar efektif dan efisien.

Lebih lanjut Mulyani A. Nurhadi menekankan adanya ciri-ciri atau pengertianManajemen Pendidikanyang terkandung dalam definisi tersebut sebagai berikut : (Mulyani A. Nurhadi, 1983, pp. 2-5)1. Manajemen merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dari, oleh dan bagi manusia.2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses pengelolaan dari suatu rangkaian kegiatan pendidikan yang sifatnya kompleks dan unik yang berbeda dengan tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya ; tujuan kegiatan pendidikan ini tidak terlepas daritujuan pendidikansecara umum dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh suatu bangsa.3. Proses pengelolaan itu dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu organisasi sehingga kegiatannya harus dijaga agar tercipta kondisi kerja yang harmonis tanpa mengorbankan unsur-unsur manusia yang terlibat dalam kegiatan pendidikan itu.4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, yang dalam hal ini meliputi tujuan yang bersifat umum (skala tujuan umum) dan yang diemban oleh tiap-tiap organisasi pendidikan (skala tujuan khusus).5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Persamaan Administrasi dam Manajemen (Umum) Pendapat yang menyatakan bahwa administrasi sama dengan manajemen. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh PBB bahwa kedua istilah itu dipakai secara sinonim, di mana administrasi banyak dipergunakan di bidang administrasi Negara, sedangkan manajemen banyak dipergunakan di bidang administrasi Niaga (swasta) dan Administrasi Niaga. Dalam penerapan administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan hanya kegiatannya yang dapat dibedakan. Administrasi bersifat konsep menentukan tujuan dan kebijaksanaan umum secara menyeluruh sedangkan manajemen sebagai subkonsep yang bertugas melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan kebijaksanaan yang sudah tertentu pada tingkat administrasi.

Perbedaan Administrasi dam Manajemen (Umum) Pendapat yang menyatakan bahwa administrasi berbeda dengan manajemen. Hal ini terutama di bidang administrasi Negara, administrasi Pemerintah yang dilakukan oleh Presiden dan para Menteri sebagai penentu kebijaksanaan dalam rangka mencapai tujuan negara. Sedangkan yang wajib melaksanakan kebijaksanaan tersebut ialah manajemen. Manajer bertanggung jawab untuk melaksanakannya ke arah tercapainya tujuan tersebut. Perbedaan yang jelas BPA (Balai Pembinaan Administrasi) menempatkan administrasi pada posisi dengan batasan yang luas, dan manajemen merupakan bagian dari administrasi. Menurut BPA, administrasi merupakan segenap proses penyelenggaraan atau penataan tugas-tugas pokok sesuatu usaha kerjasama sekelompok orang dalam mencapai tujuan bersama. Dan membatasi manajemen sebagai salah satu usaha yang hanya membatasi pada segi kepemimpinan yang mengarahkan orang-orang yang bekerjasama berikut pengarahan fasilitas-fasilitasnya sehingga semua dapat berjalan dengan baik Administrasi lebih luas dari pada manajemen karena manajemen sebagai salah satu unsur dan merupakan inti dari administrasi sebagai pelaksana yang bersifat operasional melainkan mengatur tindakan -tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut "bawahan" jadi dengan manajemen administrasi akan mencapai tujuannya. Dan dapat disimpulkan pula bahwa kegiatan manajemen juga merupakan unsur dari administrasi, bukan merupakan faktor terjadinya administrasi.