derivatif kelompok 1
DESCRIPTION
Analisis NyataTRANSCRIPT
![Page 1: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/1.jpg)
FUNGSI DERIVATIF
Guna Memenuhi Tugas Analisis Nyata II
Disusun Oleh:
Ratnasari Dwi Ambarwati 10305141004Budi Santoso 10305141012Nisa Fadilah 10305141041Tri Kusmaryati 07305141017
PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN MATEMATIKA2013
![Page 2: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/2.jpg)
DERIVATIF/TURUNAN
A. Pengertian Derivatif
Pengertian derivatif fungsi f : [a, b] →R di titik c ∈ [a, b] ⊆ R dapat dijelaskan dalam
definisi berikut:
a. Definisi
Diberikan interval [a, b] ⊆ R, fungsi f : [a, b] →R, dan c ∈ [a, b]. Bilangan real L
disebut derivatif fungsi f di titik c, jika diberikan sembarang bilangan ε
> 0 terdapat bilangan δ > 0 sehingga untuk setiap x ∈ [a, b] dengan sifat 0 < |x – c| <
δ berlaku |f ( x )−f (c )x−c
−L|<ε .
Dalam hal ini fungsi f dikatakan terdiferensial (diferensiabel) di titik c dan
ditulis f’(c) = L. Dengan kata lain, derivatif fungsi f
di titik c dapat dinyatakan sebagai limit:
f ' (c )=limx → c
f ( x )−f (c )x−c
jika limmitnya ada.
b. Teorema
Diberikan interval [a,b] → R terdeferensial (mempunyai derivative di titik c ∈ [a, b] ,
maka fungsi f kontinu di titik c.
Bukti:
Ambil sembarang x ∈ [a, b], dengan x ≠ c.
Perhatikan bahwa f ( x )−f (c )= f ( x )−f (c )x−c
( x−c ) . Berdasarkan hipotesis bahwa fungsi
f terdeferensial atau f’ ada, maka dengan menerapkan operator dan sifat aljabar limit
fungsi diperoleh:
limx →c
(f ( x )−f (c ))=limx →c ( f ( x )−f (c )
x−c( x−c ))
❑❑
limx →c
f ( x )−limx →c
f (c )=limx → c ( f (x )−f (c )
x−c ) limx→ c
(x−c )❑❑
limx →c
f ( x )=f ' (c ) .0
![Page 3: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/3.jpg)
limx →c
f ( x )=f (c )
Oleh karena limx →c
f ( x )=f ( c ) maka terbukti f kontinu di c.
Selanjutnya diberikan sifat‐sifat dasar dari derivative yang sangat berguna dalam
kalkulasi derivative dari beberapa kombinasi fungsi‐fungsi terdiferensial.
B. Sifat-Sifat Aljabar Derivatif Fungsi
Teorema:
Diberikan interval [a, b] ⊆ R, c ∈ [a, b], serta fungsi f : [a, b] →R dan fungsi
g: [a, b] →R keduanya terdeferensial dititik c.
a. Untuk setiap α ∈ R, fungsi αf terdiferensial di titik c, dan (αf)’c = αf’(c)
b. Fungsi f +g terdiferensial di titik c, dan (f+g)’(c) = f’(c) + g’(c)
c. Fungsi fg terdiferensial di titik c, dan (fg)’(c) = f’(c) g(c) + f(c)g’(c)
d. Jika g(c) ≠ 0 maka fungsi fg
terdiferensial di titik c, dan
( fg )
'
(c )= f ' (c ) g (c )−f (c ) g' (c )¿¿
Bukti:
Ambil sembarang interval [a, b] ⊆ R, dan c ∈ [a, b]. Diketahui fungsi f : [a, b] →R
dan fungsi g: [a, b] →R keduanya terdeferensial di titik c.
a. Misalkan h = αf, maka untuk setiap x ∈ [a, b] dengan x ≠ c diperoleh
h ( x )−h (c )x−c
=αf ( x )−αf ( c )
x−c
limx→ c
h ( x )−h ( c )
x−c¿
limx →c
α f (x )−α f ( c )
x−c
❑
h' (c )=αlimx →c
f ( x )−f (c )
x−c
¿α f ' (c )
Karena h = αf, maka diperoleh (αf)’(c) = αf’(c).
![Page 4: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/4.jpg)
b. Misal, h = f+g, maka untuk setiap x ∈ [a, b] dengan x ≠ c diperoleh:
h ( x )−h (c )x−c
=( f +g ) ( x )−(f +g )(c )
x−c
h ( x )−h (c )x−c
=f ( x )+g ( x )−(f (c )+g (c ))
x−c
limx→ c
h ( x )−h ( c )
x−c¿
limx →c
f ( x )−f (c )+g ( x )−g (c)
x−c
❑
h' (c )=limx→ c
f ( x )−f (c)
x−c+
limx → c
g ( x )−g(c )
x−c
¿ f ' (c )+g' (c )
c. Misalkan h = fg, maka untuk setiap x ∈ [a,b] dengan x ≠ c diperoleh
h ( x )−h (c )x−c
=fg ( x )−fg (c )
x−c¿
f ( x ) g ( x )−f (c ) g(c)x−c
¿f ( x ) g ( x )−f (c ) g ( x )−f ( c ) g(c)
x−c
¿f ( x )−f ( c )
x−cg ( x )+ f (c )
g (x )−g ( c )x−c
limx→ c
h ( x )−h ( c )
x−c=lim
x → c(
f ( x )−f (c )x−c
g ( x )+ f (c ) g ( x )−g (c )x−c
)
h' (c )=limx →c ( f ( x )−f (c )
x−cg ( x ))+ lim
x →c ( f (c )g ( x )−g (c )
x−c )¿
limx→ c
f (x )−f (c )
x−climx →c
g (x )+ limx → c
f (c)limx → c
g ( x )−g (c )
x−c
¿ f ' (c ) g ( c )+ f (c ) g' (c)
d. Misalkan h= fg
dan g ≠ 0, maka untuk setiap x ∈ [a, b] dengan x≠ 0 diperoleh
h ( x )−h (c )x−c
=( fg ) (x )−( f
g ) (c )
x−c
![Page 5: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/5.jpg)
¿
f ( x )g ( x )
−f ( c )g (c )
x−c
¿( f ( x )
g (x )−
f (c )g (c ) )g ( x ) g ( c )
( x−c ) g ( x ) g (c )
¿ [( f ( x )−f (c )x−c
g (c ))−f (c )( g ( x )−g (c )x−c )] 1
g (x ) g(c )
limx→ c
h ( x )−h(c )
x−c=lim
x → c [ f ( x )−f (c )x−c
g(x )−f (c ) g ( x )−g (c )x−c ]
limx→ c
1
g ( x ) g(c)
h' ( x )=[ f ' (c ) g (c )−f (c ) g' (c )] 1g ( c ) g(c)
Karena h= fg
, maka diperoleh ( fg )
'
(c )= f ' (c ) g (c )−f (c ) g' (c )(g (c ))2
6.1.4 Akibat
Jika f 1, f 2 ,…, f nmerupakan fungsi pada interval I ke R yang terdiferensial pada cϵI , maka:
(a) Fungsi f 1+ f 2+…+ f n terdiferensial di c dan
(7) ( f ¿¿1+f 2+…+ f n)' (c )=f '1(c)+ f '
2(c)+…+ f 'n(c ).¿
(b) Fungsi f 1 f 2… f n terdiferensial di c dan
(8) ( f 1 f 2 …f n )' (c )=f '1 (c ) f '
2 ( c ) … f 'n (c )+ f '
1 (c ) f '2 ( c ) … f '
n (c )+..+ f '1 (c ) f '
2 (c ) …f '3 (c ) .
Kasus khusus, jika f 1=f 2=…=f n=f . Maka (8) menjadi:
(9) ( f n )' ( c )=n (f (c ) )n−1f ' (c ) .
Catatan Jika I⊆R adalah interval dan fungsi f : I ⟶R, notasi f ' menyatakan fungsi yang
domainnya adalah subset dari I dan nilainya di titik c adalah turunan f '(c) dari f di titik c. Ada
notasi lain yang terkadang digunakan untuk f ' , sebagai contoh penulisan D f untuk f ' . Oleh
karena itu, rumus (4) dan (5) ditulis dalam bentuk:
![Page 6: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/6.jpg)
D (f +g )=Df +Dg , D (fg )=( Df ) . g+ f .(Dg)
Ketika x adalah variabel bebas, pada umumnya f ' ditulis dfdx
untuk f ' . Sehingga persamaan (5)
ditulis dalam bentuk:
ddx
( f (x ) g (x ) )=( dfdx
( x ))g ( x )+ f (x)( dgdx
( x ))Aturan Rantai
Aturan rantai digunakan untuk menyelesaikan turunan dari fungsi komposisi. Pertama-
tama akan dibentuk teorema mengenai turunan dari sebuah fungsi pada sebuah titik yang
memberikan metode yang bagus untuk membuktikan Aturan Rantai. Teorema tersebut juga akan
digunakan untuk memperoleh rumus untuk menurunkan fungsi invers.
6.1.5 Teorema Caratheodory
Misal f terdefinisi pada interval I yang memuat titik c. Maka f terdiferensial di c jika dan hanya
jika ada fungsi φ pada I yang kontinu pada c dan memenuhi:
(10) f ( x )−f (c )=φ ( x ) ( x−c ) untuk xϵI
Pada kasus ini, terdapat φ (c )=f ' (c ) .
Pembuktian Teorema
(⟹) Diketahui: f terdiferensial di c
Akan dibuktikan: φ kontinu pada c dan memenuhi (10).
Bukti:
(i) Akan dibuktikan bahwa φ kontinu pada c
f terdiferensial di c berarti f '(c) ada, sehingga f ' (C )= limx⟶ c
f ( x )−f (c )x−c
ada.
Karena f ' (c ) ada, maka φ didefinisikan sebagai:
![Page 7: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/7.jpg)
φ ( x )≔{ f ( x )− f (c)x−c
untuk x ≠ c , xϵI ,
f ' (c )untuk x=c
Kontinuitas dari φdidasarkan pada kenyataan bahwa limx →c
φ ( x )=f ' (c ) .
limx →c
φ ( x )=limx →c
f (x )−f (c)x−c
=f ' (c )=φ (c )
Sehingga limx →c
φ ( x )=φ (c ) .
Jadi, terbuki bahwa φ kontinu pada c.
(ii) Akan dibuktikan bahwa φ memenuhi (10)
Jika x=c maka f ( c )−f (c )=φ (c ) ( c−c ) maka kedua ruas dari persamaan (10) sama dengan
0, sementara jika x≠ c maka
φ ( x )= f ( x )−f (C )x−c
φ ( x ) ( x−c )=f (x )−f (c), jadi terbukti bahwa φ memenuhi
f ( x )−f (c )=φ ( x ) ( x−c ) .
Jadi, terbukti bahwa φ kontinu pada c dan memenuhi f ( x )−f (c )=φ ( x ) ( x−c ).
(⟸) Diketahui: φ kontinu pada c dan memenuhi f ( x )−f (c )=φ ( x ) ( x−c )
Akan dibuktikan: f terdiferensial di c
Bukti:
Misal f ( x )−f (c )=φ ( x ) ( x−c ) dibagi dengan x−c ≠ 0, maka:
f ( x )−f (c )x−c
=φ(x )
Karena φ kontinu di c maka limx →c
φ ( x )=φ (c).
![Page 8: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/8.jpg)
Sehingga φ (c )=limx→ c
φ (c )=limx→ c
φ ( x )−φ (c )x−c
=f ' (c ) .
Jadi f ' (c ) ada.
Jadi terbukti bahwa f terdiferensial di c dan f ' (c )=φ (c ).
Ilustrasi dari Teorema Caratheodory:
Misal f didefinisikan sebagai f ( x )≔ x3 untuk xϵ R. Untuk cϵ R, maka faktorisasinya yaitu:
x3−c3=( x2+cx+c2 )( x−c), maka φ ( x )=( x2+cx+c2 ) memenuhi kondisi dari teorema.
Jadi dapat disimpulkan bahwa f terdiferensial pada c dan memenuhi
f ' (c )=φ (c )=(c2+c . c+c2 )=3 c2.
Membentuk aturan rantai:
Jika f terdiferensial di c dan g terdiferensial di f (c ), maka Aturan Rantai menyatakan bahwa
turunan dari fungsi komposisi g∘ f pada c dihasilkan dari ( g∘ f )' (c )=g '( f (c ))⋅ f ' (c) atau dapat
ditulis ( g∘ f )'=(g¿¿ ' ∘ f )⋅ f '¿.
Satu pendekatan dari Aturan Rantai yaitu untuk melihat bahwa pembagian selisih dapat ditulis
sebagai:
g ( f (x ))−g( f (c))x−c
=g( f (x ))−g( f (c ))
f (x )−f (c)⋅
f ( x )−f (c)x−c
denganf (x )≠ f (c ),
Ini memberikan nilai limit yang benar. Sayangnya, faktor pertama pada hasil dari ruas kanan
tidak terdefinisi jika penyebutnya f ( x )−f (c )=0 untuk nilai x dekat dengan c, dan hal ini
menimbulkan masalah. Akan tetapi, penggunaan Teorema Caratheodory dapat menghindari
masalah tersebut.
6.1.6 Aturan Rantai
![Page 9: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/9.jpg)
Misal I, J merupakan interval pada R, g : I⟶ R dan f : J⟶ R. Jika f terdiferensial di c∈ I dan
g terdiferensial di f ( c ), maka fungsi komposisi g∘ f terdiferensial di c dan
(11) ( g∘ f )' (c )=g '( f (c ))⋅ f ' (c).
Bukti:
Karena f '(c) ada, Teorema Caratheodory 6.1.5 menyatakan bahwa ada fungsi φ pada J
sedemikian sehingga φ kontinu pada c dan f ( x )−f (c )=φ ( x ) ( x−c ) untuk x∈ J , dimana
φ (c )=f ' (c ) .
Karena g' ( f (c ) ) ada, ψ terdefinisi pada I sehingga ψ kontinu pada d : f (c ) dan
g ( y )−g (d )=ψ ( y ) ( y−d ) untuk y∈ I , dimana ψ (d )=g' (d ) .
Substitusi y=f (x ) dan d=f (c) maka menghasilkan:
g (f (x))−g ( f (c))=ψ ( f (x)) ( f (x)−f (c))=[ (ψ∘ f ( x ) ) ⋅φ ( x ) ](x−c ) untuk semua x∈ J sehingga
f ( X )=I . Karena (ψ ∘ f )⋅φ kontinu c dan nilainya pada c yaitu g' ( f ( c ))⋅ f ' (c ), Teorema
Caratheodory memberikan persamaan (11).
Jika g terdiferensial pada I, jika f terdiferensial pada J, dan jika f ( J )⊆ I , maka berdasar aturan
Rantai bahwa (g∘ f ¿'=(g' ∘ f )⋅ f ' , yang dapat ditulis dalam bentuk D(g∘ f ¿=( Dg ∘ f )⋅Df .
6.1.7 Contoh
(a) Jika f : I → R terdiferensial pada I dan g ( y )≔ ynuntuk yϵ R dan nϵ N , maka g' ( y )=n yn−1 ,
dari Aturan Rantai 6.1.6 bahwa:
( g∘ f )' ( x )=g' (f ( x ) ) ⋅ f ' ( x )untuk x ϵI .
Jadi, diperoleh ( f n )' ( x )=n (f ( x ) )n−1f ' ( x ) untuk semua x ϵI .
![Page 10: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/10.jpg)
(b) Andaikan f : I → R terdiferensial di I, f (x)≠ 0 dan f ' ( x )≠ 0untuk x ϵI . Jika
h ( y )≔ 1y
untuk y ≠0 , maka h' ( y )=−1
y2untuk y ϵ R , y ≠ 0.Jadi, diperoleh:
( 1f )
'
( x )= (h∘ f )' ( x )=h' (f ( x ) ) f ' ( x )=−f ' (x)( f ( x ))2 untuk x ϵI .
(d) Jika S ( x )≔sin x dan C ( x )≔ cos xuntuk semua x∈R , maka S' (x )=cos x=C (x ) danC' ( x )=−sin x=−S ( x )untuk semua x∈ R . Dengan menggunakan fakta ini dan definisi:
tan x≔ sin xcos x
, sec x≔ 1cos x
,
Untuk semua x≠ (2 k+1 ) π2
, kϵ Z , dan dengan mengaplikasikan Aturan Pembagian 6.1.3(d),
diperoleh:
D tan x=(cos x ) (cos x )−(sin x ) (−sin x )
(cos x )2= 1
(cos x )2¿ ( sec x )2
dan
D sec x=0−1 (sin x )
(cos x )2= sin x
(cos x )2=¿
Untuk x≠ (2 k+1 ) π2
, kϵ Z.
Demikian pula,
cot x≔ cos xsin x
, csc x≔ 1sin x
Untuk x≠ kπ , kϵ Z ,maka diperoleh:
Dcot x=−¿¿ untuk x≠ kπ , kϵ Z
![Page 11: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/11.jpg)
Turunan Fungsi Invers
Pada bagian ini, akan dibahas hubungan antara turunan suatu fungsi dengan turunan fungsi
invernya.
6.1.8 Teorema. Misalkan I⊆R adalah suatu interval dan f : I →R adalah fungsi yang
monoton sejati dan kontinu pada I. Misalkan pula J :=f ( I ) dan g :J →R adalah fungsi
invers dari f yang monoton sejati dan kontinu juga. Jika f terdiferensial di c∈ I dan
f ' ( c )≠0 maka g terdiferensial di f ( c ) dan
g ' ( f ( c ) )= 1f ' (c )
= 1
f ' (g ( f ( c ) ) ) .
Bukti. Karena f terdiferensial di c∈ I , menurut Teorema Caratheodory, terdapat fungsi ϕ
pada I yang kontinu di c dan memenuhi f ( x )−f (c )=ϕ ( x ) ( x−c ) , x∈ I dengan ϕ (c )=f ' (c ) .
Karena ϕ (c )=f ' (c )≠0 maka terdapat lingkungan di sekitar c , V= (c−δ ,c+δ ) , sedemikian
sehingga ϕ ( x )≠0 untuk setiap IVx . Jika U :=f (VI ) maka fungsi invers g memenuhi
f ( g ( y ) )= y untuk setiap y∈U . Selanjutnya, perhatikan bahwa
y−f (c )=f (g ( y ))−f ( c )=ϕ ( g ( y ) ) ( g ( y )−c )=ϕ ( g ( y ) ) ( g ( y )−g ( f ( c ) ) ) .
Karena ϕ ( g ( y ) )≠0 untuk setiap y∈U , maka
1ϕ ( g ( y ) )
. ( y−f (c ) )=(g ( y )−g ( f (c ) ) ).
Fungsi 1/( ϕ∘f ) kontinu di f ( c ) . Berdasarkan Teorema Caratheodory, g terdiferensial di f ( c )
dan g ' ( f ( c ) )= 1
ϕ (g ( f (c ) ) )= 1
ϕ (c )= 1
f ' (c ).
Contoh. Akan kita tentukan turunan dari g :=arcsin , fungsi invers dari f :=sin , pada interval
(−1,1 ) . Jelas bahwa f monoton naik sejati dan kontinu pada (−π /2 , π /2 ) . Begitu pula dengan
![Page 12: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/12.jpg)
g yang monoton naik sejati dan kontinu pada (−1,1 )=f ( (−π /2 , π /2 ) ) . Selain itu, f
terdiferensial pada (−π /2 , π /2 ) dan f ' ( x )=cos x≠0 untuk setiap x∈ (−π /2 , π /2 ) .
Berdasarkan Teorema, arcsin terdiferensial pada f ( x ) untuk setiap x∈ (−π /2 , π /2 ) dan
g ' ( f ( x ) )= 1f ' (x )
= 1cos x
= 1
√1−(sin x )2
atau g ' ( y )= 1
√1− y2, untuk setiap y∈ (−1,1 ) .
Teorema 6.1.9
Misalkan I adalah interval dan fungsi f : I monoton murni pada I. Misalkan
dan g : J merupakan fungsi invers dari f. Jika f diferensiabel pada I dan untuk
, maka g diferensiabel pada J, dan
g '= 1
f ' ∘g 13
Bukti: Jika f diferensiabel pada I, menurut Teorema 6.1.3 maka f kontinu pada I. Sehingga
dengan Teorema Invers Kontinu, fungsi invers g kontinu pada J. Selanjutnya dengan Teorema
6.1.9, maka persamaan (6.13) dipenuhi.
Catatan: Jika f : I dan g : J fungsi-fungsi yang monoton murni pada Teorema
6.1.9. Telah ditunjukkan bahwa jika untuk x I, maka g diferensiabel pada J dan
persamaan (6.13) dapat ditulis sebagai
untuk y J
atau dalam bentuk
untuk x I.
Dapat juga ditulis dalam bentuk g’(y) = 1/f’(x).
![Page 13: DERIVATIF KELOMPOK 1](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022082316/55cf970f550346d0338f8c41/html5/thumbnails/13.jpg)
Contoh 6.1.10 Misalkan n N bilangan genap, , dan untuk . Dapat
ditunjukkan bahwa f naik murni dan kontinu pada I, sehingga untuk , fungsi invers
juga merupakan fungsi naik murni dan kontinu pada J. Lebih lanjut, diperoleh
untuk . Akibatnya, jika , maka ada, dan
g '( y )= 1f '( g( y ))
= 1
n( g( y ))n−1= 1
n ( y1/n)n−1= 1
ny(n−1)/n.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
g '( y )=1
ny(1 /n )−1
untuk .
Tetapi, g tidak diferensiabel di 0.