desain dan implementasi network attached storage freenas ... · i desain dan implementasi network...
TRANSCRIPT
i
Desain dan Implementasi Network Attached Storage FreeNAS
Menggunakan Owncloud sebagai Layanan Private Cloud Storage (Studi Kasus : Laboratorium Komputer FTI UKSW)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti :
Ferdinan Dany Septian (672012166)
Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Agustus 2016
ii
iii
iv
v
6
1. Pendahuluan Berkembangnya penggunaan fasilitas teknologi informasi, membuat
banyaknya informasi memerlukan tempat khusus yang digunakan untuk
menyimpan semua informasi tersebut. Informasi yang ada dapat berupa data
software, data text, data gambar, dan banyak lainnya. Layanan storage saat ini
menjadi layanan yang cukup banyak digunakan dan dibutuhkan, pengguna
menggunakannya untuk berbagi file dan melakukan sinkronasi beberapa data,
namun saat ini layanan penyimpanan data yang diimplementasikan pada jaringan
lokal masih menggunakan LAN sharing yang terhubung dari satu komputer ke
komputer untuk berbagi file dan tidak adanya manajemen dalam distribusi file.
Kebutuhan data berupa software pada laboratorium Fakultas Teknologi
Informasi sangat penting dikarenakan setiap pergantian semester memerlukan
perubahan software untuk menunjang kegiatan belajar. Kebutuhan software pada
Fakultas Teknologi Informasi tidak diimbangi dengan manajemen pengelohan
data yang baik, ketersediaan tempat dan setiap laboratorium hanya menyediakan
data software dengan spesifikasi laboratorium tersebut. Hal ini membuat
mahasiswa atau dosen kesulitan mendapatkan data software untuk keperluan
perkulihaan ataupun non perkulihaan. Sebagai fakultas yang memiliki
infrastruktur jaringan yang memadai FTI belum memberdayakan infrastruktur
jaringan tersebut secara optimal. NAS (Network Attached Storage) merupakan
media penyimpanan jaringan yang dapat berupa sebuah media penyimpanan yang
dibangun dari sebuah komputer, dapat menjawab permasalahan tersebut [1]. NAS
mendukung protokol sistem file seperti common internet file system dan network
file system yang dapat diakses oleh komputer berbasis windows, linux, unix dan
mac. NAS memiliki fitur yang dikhususkan untuk pengelolaan data seperti RAID,
Sycn dan sebagainya. NAS menggunakan processor, ram serta hdd tersendiri
sehingga proses yang ada pada NAS tidak membebani perangkat lain.
Pengguna NAS server dapat mengakses semua data yang diperlukan
dimanapun pada lokasi terpusat dan mampu menyelesaikan masalah buruknya
manajemen pengelolaan data yang ada pada Fakultas Teknologi Informasi. Oleh
karena itu teknologi cloud computing digunakan untuk memecahkan masalah
buruknya pengelolaan data dan pada akhirnya semua file penunjang aktifitas
perkuliahan akan diberada pada satu tempat sebagai sebuah layanan yang dapat
diakses dimanapun dalam jaringan FTI UKSW. Layanan NAS mampu
dikembangkan dan dimodifikasi dengan Owncloud. Owncloud memberikan
kemudahan untuk pengguna dalam mengolah data dengan hanya mengakses
layanan tersebut pada browser. Oleh sebab itu, penulis bermaksud untuk
mendesain dan mengimplementasikan NAS (Network Attached Storage) untuk
layanan penyimpanan data dan share data pada laboratorium Fakultas Teknologi
Informasi.
2. Tinjauan Pustaka Pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dijelaskan bahwa
pemanfaatan Eye OS dapat membuat sebuah layanan untuk membuat sebuah
media penyimpanan berbasis cloud pada cloud computing berbasis Infrastructure
as a Service. Penelitian ini menghasilkan kemudahan user untuk mengelola data
7
pribadinya dengan hanya mengakses pada web browser[2]. Pada penelitian
berikutnya dijelaskan mengenai penggunaan FreeNAS sebagai NAS yang mampu
menangani kebutuhan tempat penyimpanan, dimana setiap sumber daya
penyimpanan tersimpan pada server storage yang dibangun dari sistem operasi
FreeNAS . Pemanfaatan sistem operasi FreeNAS untuk keperluan penyimpanan
data dikarenakan sistem operasi ini memiliki banyak fitur untuk pengelolaan data
[3]. Penelitian selanjutnya dijelaskan sistem storage yang dibangun dengan virtual
SAN mampu memanajemen penyimpaan data sehingga data menjadi terorganisir
dan terpusat, lebih lanjut pemanfaatan ini mampu menangani kebutuhan
penyimpanan dengan ukuran file – file yang besar dengan kapasitas yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna[4].
Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian – penelitian
sebelumnya yaitu pada penelitian ini adalah pemanfaatan network attached
storage sebagai penyimpanan data atau server storage. Penelitian ini merancang
sebuah sistem cloud dimana network attached storage akan dipadukan dengan
dengan Owncloud sebagai media web service layanan storage. Perbedaan lainnya
adalah pada pemanfaatan FreeNAS yang merupakan sistem operasi berkebutuhan
khusus untuk pengolahan data. FreeNAS memiliki fitur yang lebih unggul
dibandingkan EyeOS pada penelitian sebelumnya, seperti fitur RAID, S.M.A.R.T,
Resyn dan lain sebagainya. Owncloud sebagai controler kepada pengguna
memliki fitur yang lebih unggul dari EyeOS yakni tidak adanya batasan upload
file.
Cloud computing adalah suatu metode komputasi yang disajikan sebagai
suatu layanan as a service sehingga pengguna dapat mengakses sumber daya
secara bersama yang meliputi aplikasi, komputasi, storage, jaringan, sebagai
bagian dari proses bisnis. Cloud computing merupakan pengembangan dari
teknologi virtualisasi yang mendukung sebuah mesin komputer tunggal
membentuk duplikasi mesin secara maya yang dapat berfungsi seperti mesin fisik
[5]. Cloud computing memiliki 3 jenis pemodelan layanan yaitu Software as a
Service (SaaS) yang menyediakan semua aplikasi menjadi sebuah layanan,
Platform as a Service (PaaS) yang menyediakan platform untuk membuat aplikasi
– aplikasi, dan Infrastructure as a Service (IaaS) yang memproses, menyimpan,
dan komputasi sumber daya lain, pengguna dapat menyebarkan dan menjalankan
perangkat lunak secara bebas.
Penelitian ini akan diimplementasikan sebuah server storage
menggunakan FreeNAS sebagai pengelola data pengguna dan Owncloud sebagai
manajemen cloud yang diimplementasikan pada Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana. Infrastructure as a Service sebagai salah satu
layanan dari 3 jenis layanan yang ada pada cloud computing merupakan salah satu
layanan yang memberikan layanan berupa hardware untuk pengguna. Pada
penelitian ini akan di rancang sistem cloud berupa layanan IaaS personal storage,
dimana personal storage dapat dengan bebas dikelola oleh pengguna, personal
storage dirancang diatas sistem operasi network attached storage [6].
Network Attached Storage (NAS) adalah perangkat penyimpanan yang
tersambung ke jaringan yang memungkinkan penyimpanan dan pengambilan data
dari lokasi terpusat untuk pengguna jaringan dan klien heterogen yang sah[1].
8
NAS dapat diakses langsung melalui jaringan area lokal dengan protokol seperti
TCP/IP. NAS tidak hanya berfungsi sebagai sebuah server berkas (file server),
namun dibangun khusus dengan fitur berupa hardware, software, atau
mengkonfigurasi elemen terserbut. Penggambaran NAS dapat dilihat pada gambar
1.
Gambar 1 Skema Network Attached Storage (Sumber : Seagate)[1].
Free NAS merupakan sistem operasi yang dapat diunduh oleh semua
hardware untuk membagi kapasitas maksimal data komputer ke komputer
network [7]. Free NAS memiliki beberapa layanan standart diantaranya sharing
file CIFS, AFP, Unix NFS, dan WebDav. Owncloud merupakan paket perangkat
lunak yang menyediakan layanan untuk membangun cloud storage server private
maupun public. Owncloud menyediakan layanan melalui antmuka Web atau
WebDav [8].
Berdasarkan pada beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai
implementasi layanan cloud storage dan pemanfaatan sistem operasi NAS, maka
akan dilakukan penelitian implementasi network attached storage sebagai layanan
private cloude storage berupa personal storage melalui koresponden yang
melakukan kegiatan pengambilan dan pengunggahan dokumen kepada satu buah
server cloud.
3. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai menggunakan metode PPDIOO (Prepare,
Plan, Design, Implement, Operating, Optimize) yang dikembangkan oleh CISCO.
Tahap – tahap dalam metode PPDIO digambarkan pada skema gambar 2.
Gambar 2 Skema Metodologi PPDIO (Sumber : CISCO)[9].
Tahap pertama pada penelitian ini yaitu tahap prepare, tahap ini adalah
tahapan melakukan identifikasi masalah dengan melakukan studi lapangan selain
melakukan studi lapangan juga dipersiapkan rencana kegiatan pada penelitian ini.
9
Pada identifikasi masalah diperoleh beberapa masalah diantaranya, buruknya
manajemen pengelolaan data software baik software lama ataupun software baru,
mahasiswa atau dosen kesulitan mendapatkan data software untuk keperluan
perkulihaan ataupun non perkulihaan dikarenakan data software tidak selalu ada
pada satu laboratorium. Dari masalah yang ada akan dibuat sebuah layanan untuk
memperbaiki manajemen dan distribusi data software dengan menggunakan
Owncloud.
Tahap berikutnya plan dalam tahap ini hal yang dilakukan diantaranya
melakukan studi pustaka, studi pustaka dilakukan untuk memperoleh hal penting
yang berhubungan dan berpengaruh terhadap penelitian yang dilakukan. Selain
melakukan studi pustaka juga mempersiapkan kebutuhan sistem berupa hardware
maupun software yang dibutuhkan untuk membangun sistem. Berikut adalah
kebutuhan server dari segi hardware pada Tabel 1 dan kebutuhan dari segi
software pada Tabel 2.
Tabel 1 Kebutuhan Sistem dari Segi Hardware
Hardware Spesifikasi
Server 1 Processor Intel Pentium CPU
G3240 @3.10 GHz
RAM 4 x 2 GB
1 buah Gigabit Ethernet Card
80 GB SATA Hard Disk untuk
File System FreeNAS
250GB SATA Hard Disk
Tabel 2 Kebutuhan Software
Kebutuhan Sistem Operasi Software Cloud
Computing
Software
Server 1
Server Virtual
Client
FreeNAS 9.3 Release
FreeBSD
Owncloud 8.2.1
Virtualbox Jail
4.3.12
Web Browser
Wireshark
Pada tabel 2 dijelaskan bahwa rancangan sistem cloud storage dibangun
pada server yang menjalankan sistem operasi network atached storage dengan
FreeNAS. Layanan private cloud storage berjalan pada server virtual dengan
sistem operasi Freebsd dengan Owncloud sebagai aplikasi pendukung layanan
cloud storage. Wireshrak digunakan untuk melakukan analisa hasil delay dan
respon time client terhadap layanan private cloud storage.
Tahap selanjutnya adalah tahap design merupakan tahapan dimana
terdapat penggambaran tentang pengguna, topologi sistem yang akan
diimplementasikan dan arsitektur sistem cloud dengan layanan Infrastructure as a
Service. Pada tahapan ini juga akan diberikan pengalamatan IP address pada
setiap server baik server yang menjalankan sistem operasi FreeNAS maupun
server virtual dengan sistem operasi Freebsd. Berikut merupakan pengalamatan
pada masing – masing server seperti pada Tabel 4. Tabel 4 Pengalamatan IP address
10
Komputer Network Card IP Address
NAS Server Re0 192.168.250.2/29
Virtual Freebsd Bridge0 192.168.250.4/29
Gambar 3 Topologi Jaringan FTI UKSW
Gambar 3 menunjukan desain topologi jaringan FTI UKSW yang akan
dibangun sistem cloud. Perangkat server berada pada jaringan dengan router
utama FTI yang membuat pengguna pada lab E, RX dan GX melewati router Lab
terlebih dahulu sebelum dapat mengakses server. Selanjutnya adalah gambaran
topologi sistem yang ada pada perangkat server yang akan menjadi layanan
private cloud storage. Virtual Owncloud server yang berjalan pada sistem operasi
FreeNAS melakukan network bridge kedalam network server NAS seperti pada
gambar 4.
Bridge network merupakan cara jaringan virtual (bridge0) terhubung pada
jaringan fisik (Re0) untuk dapat menerima maupun mengirimkan data ke
perangkat fisik. Bridge network membuat layanan Owncloud dapat diakses
langsung oleh penguna melalui browser. Owncloud akan memberikan controler
manajemen pengelolaan data kepada pengguna.
Gambar 4 Topologi Sistem NAS
11
Pada gambar 5 merupakan arsitektur sistem secara kesuluruhan dimana
terdapat 4 bagian diantaranya storage, sistem operasi, layanan cloud storage dan
end user. Layer bawah atau storage yang bertugas sebagai tempat menyimpan
dimana data pengguna dikelola melalui layanan Owncloud. Berikutnya layer
tengah yang menjalankan beberapa layanan diantaranya mysql berfungsi untuk
menangani database, aktivitas seperti insert, update dan delete dari user. Apache
web server yang melayani dan memfungsikan situs web. Owncloud sebagai
controler layanan cloud storage. Layer atas merupakan web service atau interface
untuk pengguna melakukan aktivitas share, upload dan download pada
Owncloud. Layer teratas atau end user memiliki 2 layanan yaitu personal storage
dan data center, personal storage pada user dosen dapat dimanfaatkan sebagai
saran mengelola data pribadi, share materi dan download aplikasi dari data
center. Sedangkan personal storage user mahasiswa dapat digunakan untuk
download materi dari dosen dan data center, maupun mengelola data pribadi.
Gambar 5 Arsitektur Sistem
Tahap berikutnya adalah tahap implementasi tahap ini merupakan tahap
dalam membangun sistem yang telah dirancang terhadap masalah yang ada.
Pertama – tama adalah melakukan instalasi FreeNAS sebagai sistem yang akan
mengelola data storage pengguna dan sebagai tempat dimana virtual server
berjalan. Selanjutnya mempersiapkan pembuatan volume manager pada 1 buah
harddisk 250 GB sebagai tempat untuk datasheet yang dibuat untuk pemisahan
direktori antara penyimpanan data dan file sistem Owncloud yang akan berjalan
pada virtualbox jail.
Tahap operate adalah tahap untuk melakukan uji coba terhadap layanan
yang telah dibuat. Pada tahap operate dilakukan analisa yang bertujuan untuk
melihat apakah sistem telah bekerja sesuai parameter pengujian yang dilakukan
dengan mengakses layanan pada tiap laboratorium, meliputi membaca, menulis,
mengekseskusi tiap layanan dan melakukan analisa respon time dan delay dengan
menggunakan wireshark. Pada tabel 5 merupakan skenario pengujian sistem.
Berdasarkan skenario pengujian pada tabel 5 maka dibuatlah acuan sebagai
parameter keberhasilan sistem seperti pada tabel 6.
12
Tabel 5 Skenario Pengujian Sistem
Indetifikasi Masalah Skenario Pengujian Sistem
Managemen pengelolaan
Software Aplikasi
Laboratorium FTI kurang baik
Melakukan upload file dengan ukuran
file >=2G sebagai pengujian terhadap
skalabilitas data center storage
Belum adanya cloud storage
yang digunakan sebagai
personal storage dan data
center storage
Melakukan upload file dan sharing
materi pada group tertentu.
Mengakses pada seluruh jaringan FTI
hostpot ataupun kabel.
Melakukan download pada data
center storage
Menganalisa respon time dan delay
dengan wiresharck
Tabel 6 Parameter Keberhasilan Sistem
Parameter Obyek pengujian
Skalabilitas storage dapat disesuaikan
sesuai kebutuhan user
Tidak adanya batasan upload file
Memenuhi Standart TIPHON untuk Delay.
Tidak ada timeout pada saat diakses
Skalabilitas storage server.
Fleksibelitas storage server.
Melakukan Ping dari semua Jaringan
terhadap Owncloud.
Respon time pada saat request dari server
tidak mengalami timeout.
Tahap terakhir pada metodologi penelitian ini adalah tahap optimize, dari
uji coba yang dilakukan menghasilkan beberapa analisa mengenai sistem yang
sudah dibuat. Berdasarkan analisa yang didapat maka akan dilakukan perbaikan
terhadap sistem. Sehingga sistem akan mengalami perubahan menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
4. Hasil dan Pembahasan Tahap awal implementasi Owncloud sebagai controler manajemen ke
dalam perangkat server. Owncloud berfungsi sebagai aplikasi yang memanajemen
server dan juga sebagai penunjang web service sehingga Owncloud dapat diakses
melalui web browser dari manapun dalam jaringan FTI. Owncloud sendiri
memiliki sistem manajemen hak akses yang memungkinkan pemberian hak akses
terhadap user tertentu. Tahap selanjutnya yaitu melakukan instalasi FreeNAS
sebagai server utama. FreeNAS memiliki fitur jail dimana Owncloud akan
berjalan pada virtualbox jail dengan sistem operasi Freebsd. Penggunaan sistem
jail ini memudahkan pengembangan FreeNAS sebagai Network Attached Storage
menjadi layanan private cloud storage dengan menambahkan plugin owncloud,
yang merupakan aplikasi untuk menyediakan layanan cloud storage.
Implementasi dimulai dengan pembuatan volume manager pada 250GB
Harddisk. Selanjutnya membuat datasheet dimana semua instalasi virtual jail dan
13
Owncloud akan ditempatkan, instalasi dimulai dengan menginstall Owncloud
pada plugin yang tersedia dalam sistem operasi FreeNAS. Setelah instalasi selesai
dilaukan pembuatan jail dimana sistem jail menjalakan sistem operasi Freebsd.
Pada tahap ini, server cloud akan diimplementasikan terhadap Fakultas
Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. Server FreeNAS
dikonfigurasi dengan ip address 192.168.250.2/29 dan virtual jail yang
menjalankan layanan cloud storage melalui Owncloud diberikan ip
192.168.250.4/29. IP 192.168.250.4 merupakan ip yang digunkan untuk
mengakses Owncloud pada web browser. Tahap pengujian server dilakukan
dengan beberapa skenario pengujian diantaranya melakukan upload file berukuran
>= 2 GB sebagai pengujian terhadap skalabilitas cloud storage. Pengujian
berikutnya yakni melakukan upload dan share pada group tertentu, melakukan
ping untuk melihat hasil dari delay dan respon time pada semua jaringan Fakultas
Teknologi Informasi baik berupa jaringan dengan kabel maupun wirelless dan
melakukan download pada layanan data center storage.
Gambar 6 Tampilan user panel dari Owncloud
Pada gambar 6 adalah tampilan user panel dimana administrator dapat
membuat akun user dengan hak akses tertentu dan kuota kapasitas personal
storage pada masing - masing level user. Gambar 7 merupakan aktivitas
administrator melakukan upload file secara langsung dari lokal disk komputer ke
cloud storage dengan file berukuran 5.6 GB. Sistem cloud storage ini
memungkinkan upload file dengan ukuran file yang jauh lebih besar dikarenakan
Owncloud dapat dimodifikasi pada batasan upload sesuai dengan keinginan
administrator.
14
Gambar 7 Administrator mengupload file dengan ukuran 5.6GB
Pada pengujian berikutnya dilakukan pengujian terhadap layanan cloud
storage berupa share materi user dosen kepada group tertentu yakni mahasiswa
seperti terlihat pada gambar 8. Pada file yang dibagikan kepada group mahasiswa,
user dosen sebagai pembagi dapat mengatur hak akses yang diterapkan pada file
yang dibagikan. User dosen juga dapat menyalin, mengganti nama, membuat
ditektori, menghapus maupun mengedit dokumen sehingga fungsi dari cloud
storage ini memudahkan manajemen data pribadi user.
Gambar 8 User dosen membagikan file pada direktori materi kuliah
Selain melakukan pengujian terhadap fungsi – fungsi dari layanan cloud
storage, dilakukan juga pengujian dengan mengakses layanan cloud storage pada
jaringan wirelless seperti pada gambar 9. Layanan dapat diakses langsung dari
smartphone browser dan bahkan dapat diakses dengan app android maupun ios.
Pengujian selanjutnya adalah melakukan ping pada semua jaringan laboratorium
Fakultas Teknologi Informasi untuk mengetahui delay dan melihat respon time
yang diberikan server terhadap permintaan user.
15
Gambar 9 Tampilan awal Owncloud diakses pada jaringan wirelless
Pada beberapa pengujian yang sudah dilakukan dilakukan analisa terhadap
aktivitas server dengan memonitor server berdasarkan report yang ada pada
server. Pengujian terhadap proses fungsi dari layanan private cloud storage yang
meliputi membaca, menulis, membagi, dan mengeksekusi tiap perintah yang
dinginkan terlihat bahwa sistem berjalan dengan baik. Kemudian hasil dari
Quallity of Services yang meliputi delay dan respon time terhadap layanan
owncloud dilakukan dengan melakukan ping dan dilakukan analisa menggunakan
wireshark. Berikut adalah hasil dari analisa berdasarkan reporting yang ada pada
server.
Gambar 10 Status Sistem Load CPU Server
Dapat dilihat pada gambar 10 merupakan hasil reporting sistem load dari
CPU Server. CPU Server dengan spesifikasi dual core memiliki dua inti prosesor
yang digabung menjadi satu chip. Pada gambar 10 dihasilkan nilai sebesar 0,08
yang merupakan rata – rata nilai tertinggi pada satu menit terakhir. Dari hasil rata
– rata tersebut membuktikan penggunaan prosesor hanya sebesar 4% dari total
kesuluruhan kapasitas load cpu yang tersedia. Total kapasitas keseluruhan CPU
load mencapai nilai 2,00 dengan perhitungan 2 core pada CPU memiliki nilai 1,00
per 1 core dan “m” pada grafik merupakan konstanta untuk mewakili per 1000
dalam memperoleh nilai penggunaan CPU load.
16
Gambar 11 Status Physical Memory Utilization
Pada gambar 11 merupakan penggunaan rata – rata memory di server pada
saat user melakukan upload terhadap server. Rata – rata penggunaan memory
sebesar 1602.6 MegaBytes. Dari hasil rata – rata tersebut membuktikan
penggunaan memory mencapai 20% dari total keseluruhan kapasitas memory
sebesar 8000 Megabytes. Hasil rata – rata penggunaan resource cpu sebesar 4%
berbanding dengan penggunaan memory sebesar 20% membuktikan bahwa
kebutuhan penggunaan memory lebih besar dibandingkan penggunaan cpu load
pada sistem operasi FreeNAS. Hasil analisis respon time dan delay terhadap
layanan private cloud storage berdasarkan monitoring dengan aplikasi wiresharck
disajikan pada Tabel 7 dan Tabel 8.
Tabel 7 Hasil Rata – Rata HTTP Respon Time
LAB HTTP Respon Time
RX 1.202853400 sec
GX 5.346893000 sec
E 2.118170000 sec
CTC 0.004491000 sec
Tabel 8 Hasil Rata – Rata Delay
LAB Delay
RX 2.2 ms
GX 4.25 ms
E 3.5 ms
CTC 1.1 ms
17
Gambar 12 Grafik Hasil Rata – Rata HTTP Respon Time dan Delay
Dari hasil rata – rata respon time pada gambar 12 setiap permintaan user
menunjukan rata – rata waktu yang diberikan tidak mengalami timeout. Rata –
rata waktu bernilai tidak absolut dikarenakan banyaknya faktor yang
mempengaruhi hasil respon yang diberikan server kepada client. Faktor yang
mempengaruhi diantaranya topologi jaringan, media transmisi, hardware,
infrastruktur jaringan dan lain sebagainya. Topologi setiap laboratorium
berpengaruh pada respon time yang diberikan server, seperti pada laboratorium gx
dimana setiap permintaan pada komputer client sebelum keluar gateway router
terlebih dahulu melewati pc server, dikarenakan setiap pc client menggunakan
dhcp server. Hal ini membuat respon yang diberikan sedikit terhambat selain
topologi yang jarak perangkat yang berjauhan.
Tabel 9 Standar TIPHON Delay / Latency (Sumber : TIPHON) [10]
Kategori Latensi Besar Delay
Sangat Bagus < 150 ms
Bagus 150 s/d 300 ms
Sedang 300 s/d 450 ms
Jelek > 450 ms
Respon Time (second) Delay (mili second)
LAB CTC 0,004491 1,1
LAB RX 1,2028534 2,20
LAB GX 5,3468930 4,25
LAB E 2,1181700 3,50
0123456
Hasil Respon Time dan Delay
18
Gambar 13 download file berukuran 200MB
Tabel 9 merupakan standart besaran delay dengan kategori yang telah
ditetapkan menurut TIPHON. Pada gambar grafik 12 dapat disimpulkan nilai rata
– rata besaran delay pada lab CTC 1.1 ms, lab E 3.5 ms, lab RX 2.2 ms dan lab
GX 4.25 ms membuktikan besaran delay di semua laboratorium FTI masuk dalam
kategori sangat bagus menurut standart TIPHON. Gambar 13 menunjukan hasil
download file pada layanan data center, download file menghasilkan transfer rate
hingga 8 MB/sec. Dari serangkaian pengujian ini membuktikan server tidak
mengalami time out pada saat merespon aktivitas user dan mampu memberikan
performa yang baik. Kemudahaan dalam mengelola data pribadi maupun
kemudahan untuk berbagi resource pada layanan cloud terlihat pada mudahnya
user melakukan upload, download dan sharing file. Layanan cloud storage
mampu menjawab dan memperbaiki masalah manajemen pengolahan data dan
distribusi data yang ada di Fakultas Teknologi Informasi.
5. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil pengujian terhadap layanan private cloud storage pada
Laboratorium Fakultas Teknologi Informasi secara keseluruhan didapatkan rata –
rata waktu respon time 3 detik dan rata – rata delay 2,7 mili detik pada setiap
laboratorium masuk dalam kategori sangat bagus menurut standart TIPHON. Pada
hasil analisa sistem berdasarkan report dari server membuktikan penggunaan
sumber daya memori lebih besar dibandingkan penggunaan cpu load dengan hasil
20% dibanding 4%. Layanan cloud storage mampu memberikan solusi sebagai
media penyimpanan dan distribusi data secara terpusat pada Fakultas Teknologi
Informasi. Jika sistem ini diterapkan pada lingkungan Fakultas Teknologi
Informasi maka proses pengelolaan dan tukar data antara laboran, mahasiswa dan
dosen dapat dilakukan dengan cepat dengan hanya melakukan login pada akun
user mahasiswa ataupun dosen.
19
Daftar Pustaka
[1] Anonim, “Apa itu NAS”, dari http://www.seagate.com/id/id/tech-
insights/what-is-nas-master-ti/ , Diakses 19 November 2015.
[2] Liem, Bob Wilopo, 2015, “Analisis dan Implementasi Server Storage
Berbasis Infrastructure as a Service pada Laboratorium Komputer FTI
UKSW Menggunakan EyeOS”, Skripsi, Teknik Informatika, Universitas
Kristen Satya Wacana
[3] Nugroho, Andang Yuli Johar, 2014, “Perancangan Software as a Service
(SaaS) sebagai layanan Penyedia Aplikasi berbasis Private Cloud (Studi
Kasus : Laboratorium Komputer FTI UKSW)”, Skripsi, Teknik
Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana.
[4] Krisasta, Bramadi, 2016, “Perancangan Virtual Storage Area Network
Sebagai Media Penyimpanan Home Multimedia Server”, Skripsi, Teknik
Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana.
[5] Sulistyowati, Luchi, Wiwin Sulistyo dan Teguh Indra Bayu, 2012,
Implementasi Cloud Computing sebagai Infrastruktur as a Service untuk
Penyediaan Web Server, aiti jurnal Teknologi Informasi 10: 192 – 200.
[6] Mell Peter, Grance Timothy, 2011, The NIST Definition of Cloud
Computing, U.S Department of Commerce Special Publication 800 – 145.
[7] .Anonim, “About FreeNAS”, dari
http://www.freenas.org/about/features.html , Diakses 19 November 2015.
[8] Anonim, “About Owncloud”, dari https://Owncloud.com/about/ , Diakses
9 Maret 2016.
[9] Cisco, 2005, Creating Business Value and Operational Exellence with the
Cisco Systems Lifecycle Services Approach.
[10] TR 101 329 v2.1.1. 1999. Telecommunications and Internet Protocol
Harmonzation Over Network (TIPHON); General aspect of Quality of
Service (QoS).