desain_eksperimen

32
DESAIN EKSPERIMEN MK Psikologi Eksperimen

Upload: fegie-sutriapnata

Post on 23-Nov-2015

106 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ppt eksperimen

TRANSCRIPT

  • DESAIN EKSPERIMENMK Psikologi Eksperimen

  • TUJUAN PEMILIHAN DESAIN EKSPERIMENDesain eksperimen adalah metode yang dipilih oleh peneliti eksperimen yang akan menentukan:Pemberian perlakuanPengumpulan data

  • MACAM DESAIN EKSPERIMEN (LINDQUIST)Simple randomized designTreatment by subject designTreatment by level designFactorial designGroup within treatments designRandom replication design

  • 1. SIMPLE RANDOMIZED DESIGNDesain eksperimen yang perlakuannya hanya 1 faktor.Contoh: penelitian untuk menguji adakah pengaruh perbedaan warna makanan terhadap tingkat ketertarikan konsumen. Walaupun peneliti mungkin menggunakan berbagai macam warna makanan tetapi perlakuan hanya 1 faktor, yaitu warna makanan.Subyek penelitian diambil secara random.Kelompok kontrol boleh ditiadakan.Analisis data menggunakan t-test atau analisis varians 1 jalur (bila >3 kelompok).

  • KELEBIHAN DAN KEKURANGANSIMPLE RANDOMIZED DESIGNMemperhitungkan kesesatan tipe S, jika randomisasi dilakukan dengan tepat.Variabilitas replikasi tidak dapat diperhitungkan karena hanya 1x observasi/replikasi.Kesesatan tipe G tidak dapat diperhitungkan.Misal: bagaimana jika kelompok yang mendapatkan makanan dengan warna merah kebetulan lebih manis dibandingkan kelompok yang mendapatkan makanan dengan warna kuning?

  • 2. TREATMENT BY SUBJECT DESIGNDalam penelitian ini kelompok penelitian hanya 1 kelompok yang bisa diambil secara random atau tidak random.Pada kelompok tersebut diberikan perlakuan berulang-ulang, dan oleh karena itu ada pula yang menyebut dengan istilah same group.Misal: penelitian untuk menguji adakah pengaruh perbedaan warna makanan terhadap tingkat ketertarikan konsumen. Pada awalnya subyek disajikan makanan dengan warna merah, dilanjutkan warna kuning, putih, dst.Analisis data menggunakan t-test atau analisis varians satu jalur.

  • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TREATMENT BY SUBJECT DESIGNMeniadakan perbedaan antar subyek, sehingga dengan demikian dapat mengendalikan kesesatan tipe S.Dapat menyelidiki pengaruh eksperimen terhadap subyek secara individu.Adanya carry over effect, yaitu pengaruh perlakuan sebelumnya terhadap perlakuan sesudahnya.

  • 3. TREATMENT BY LEVEL DESIGNVariabel non eksperimental dipersamakan (equalized) terlebih dahulu sebelum eksperimen dijalankan.Misal: penelitian untuk menguji adakah pengaruh perbedaan warna makanan terhadap tingkat ketertarikan konsumen. Peneliti membagi subyek menjadi 3 kelompok berdasarkan usia (disebut assigned variable, tentu karena ada landasan teori donk!!).Analisis data menggunakan t-test atau analisis varians dua jalur.

  • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TREATMENT BY LEVEL DESIGNLebih banyak mengendalikan kesesatan tipe S dibandingkan Simple Randomized Design.Memungkinkan peneliti menguji pengaruh perlakuan terhadap masing-masing level (disebut simple effect). Rata-rata dari seluruh simple effect = main effectKesesatan tipe G tidak dapat diperhitungkan, karena observasi dan replikasi hanya dilakukan sekali

  • 4. FACTORIAL DESIGNDesain yang memungkinkan untuk meneliti pengaruh dari 2/lebih variabel eksperimen.Misal: penelitian untuk menguji adakah pengaruh perbedaan warna makanan terhadap tingkat ketertarikan konsumen. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat ketertarikan konsumen terhadap makanan dengan warna merah dan kuning yang masing-masing diberikan dalam 2 versi, manis dan asin.

  • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FACTORIAL DESIGNPenelitian sekaligus dapat mengukur hubungan antara variabel eksperimen 1 dan variabel eksperimen 2 (interaction effect).Penelitian dapat dengan tepat menguji efektivitas suatu perlakuan.

  • 5. GROUP WITHIN TREATMENTS DESIGNPenelitian dilaksanakan pada kelompok berbeda di lokasi yang terpisah.Pada umumnya disediakan untuk suatu eksperimen yang bertujuan mendapatkan generalisasi tentang populasi yang terdiri atas sejumlah sub populasi, dan tidak mungkin melakukan replikasi pada tiap sub populasi.Misal: penelitian untuk menguji adakah pengaruh perbedaan warna makanan pada anggota Ikatan Pembuat Kue. Subyek penelitian adalah anggota IPK Tradisional dan IPK Kering.

  • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GROUP WITHIN TREATMENTS DESIGNJika pengambilan sampel benar-benar random, dan jumlah subyek dari masing-masing kelompok adalah sama; desain ini dapat meminimalisir kesesatan.Memungkinkan pengembangan teori/konsep baru apabila terdapat sebuah faktor ekstraneous yang diketahui secara sistematis mempengaruhi seluruh kelompok.

  • 6. RANDOM REPLICATION DESIGNTidak membagi subyek dalam 1 kelompok kontrol dan 1 kelompok eksperimen yang utuh.Subyek secara random ditugaskan kedalam sub kelompok kontrol dan sub kelompok eksperimen.Pengaruh pada masing-masing sub kelompok dinilai secara terpisah sebelum dinilai secara keseluruhan.

  • KELEBIHAN DAN KEKURANGANRANDOM REPLICATION DESIGNMengendalikan kesesatan tipe GPotensi kesesatan tipe R cukup besar

  • MACAM DESAIN EKSPERIMEN (CAMPBELL)Pre ExperimentQuasi ExperimentTrue Experiment

  • 1. PRE EXPERIMENTDesain penelitian yang biasanya dilakukan sebagai studi pendahuluan sebagai dasar untuk melakukan eksperimen lebih lanjut.Dibedakan menjadi 3, yaitu:a. One shoot caseb. One group pretest posttestc. Static group comparison

  • a. One Shoot CaseEksperimen awal yang hanya mengukur variabel tertentu satu kali pada satu kelompok subyek, dengan asumsi bahwa suatu perlakuan akan menghasilkan perubahan.Kurang memiliki nilai ilmiah.

  • b. One Group Pretest PosttestPada desain ini satu kelompok diberikan perlakuan serta diberikan pretest dan posttest pada sebelum dan setelah perlakuan.Kurang memperhatikan variabel ekstraneous, misal: carry over effect dalam pengukuran.

  • c. Static Group ComparisonPada desain ini satu kelompok yang diberikan perlakuan dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak diberikan perlakuan dengan tujuan untuk melihat efek dari perlakuan x.Kelemahan : Tidak ada jaminan bahwa kedua kelompok adalah equivalen.Keluarnya salah satu anggota dari salah satu kelompok akan mempengaruhi hasil eksperimen.

  • 2. QUASI EXPERIMENTDesain tidak murni yang memahami bahwa terdapat variabel lain yang turut berpengaruh dalam eksperimen.Tidak semua variabel ekstraneous dikontrol.Dibedakan menjadi 4, yaitu:Time series experimentEquivalent time sample designEquivalent time material designCounterbalanced designRegression discontinuity analysis

  • a. Time Series ExperimentCiri : adanya proses pengukuran pada beberapa kelompok subyek atau individu secara periodik.Dibagi menjadi 2, yaitu:Interrupted time series design, desain yang efek treatmentnya dinilai dengan membandingkan skor pada pola diawal dan diakhir.Multiple time series design, desain yang hampir mirip dengan interrupted time series namun dengan menghilangkan efek histori pada kelompok subyek yang tidak mendapatkan perlakuan.

  • b. Equivalent Time Sample DesignCiri : Ada 2 kelompok sampel yang setara.Masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan dengan waktu yang berbeda.

  • c. Equivalent Time Material DesignDesain ini hampir sama dengan equivalent time sample, hanya saja pada desain ini materi dari sampel merupakan variabel eksperimen yang dibandingkan.Inti dari desain ini membandingkan sampel material yang equivalent, dalam hal ini kelompok 1 mendapatkan perlakuan dengan materi A sedangkan kelompok 2 mendpaatkan perlakuan dengan materi B.

  • d. Counterbalanced DesignDesain yang didalamnya terdapat cara-cara melakukan balancing antar dua kelompok (tekniknya dibahas dalam bab mengenai konstansi).

  • e. Regression Discontinuity AnalysisDesain yang membandingkan skor individu sebelum dan setelah diberi penghargaan.Desain ini dapat digunakan pada situasi ketika kelompok eksperimen secara selektif diberi perlakuan tertentu.

  • 3. TRUE EXPERIMENTEksperimen murni yang bertujuan melihat efek suatu perlakuan dengan kontrol yang ketat.Memenuhi semua prinsip eksperimen : randomisasi, replikasi, dan pembanding.Kontrol yang harus dilakukan:Mengatur subyek dalam kelompokMengatur jumlah treatment yang akan diberikan

  • JENIS DESAIN DALAM TRUE EXPERIMENTPretest posttest control group designMirip dengan treatment by subject design (Lindquist), tetapi perlakuan hanya 1x.FactorialSama dengan factorial design (Linquist).Solomon group designSama dengan group within treatment design (Linquist).Posttest only control groupSama dengan treatment by level design (Linquist).

  • QUASI VS TRUE EXPERIMENT(Zechmeister & Zechmeister)

    KARAKTERQUASIEXPERIMENTTRUE EXPERIMENT1. IntervensiYaYa2. PembandinganYaYa3. Kontrol penuhTidakYa

  • MACAM DESAIN EKSPERIMEN (SUTRISNO HADI)Matched group designMatched subject design

  • 1. MATCHED GROUPS DESIGNSebelum eksperimen dimulai, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen di-match-kan terlebih dahulu agar bertolak dari titik yang sama.Dapat dilakukan dengan cara:Mean matchingVariabilitas matchingt matching (mean + variabilitas matching)

  • 2. MATCHED SUBJECTS DESIGNSebelum eksperimen dimulai, masing-masing subyek dipasangkan selanjutnya dipisah menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.Desain ini juga menjamin adanya group matching.Dapat dilakukan dengan cara:Nominal pairingOrdinal pairingCombined nominal and ordinal pairing