di dalail1 d ia · targum menyisipkan semacam katekisasi yahudi ke dalam rut 1:16-17. pertama-tarna...
TRANSCRIPT
Buku PenghormatanzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAb~~ 0yutsrponmlkihgfedbaUTSRPNMLKJIHEDBA
Prof. Samuel Benyamin Hakh, D.Th.utsrponmlkihgedbaYUTSRPONMLKIHGFEDA
di DalaIl1 D IA
JI KWllang 22·23 Jakarta 10420, IrlUOI1CSIJzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBATclp 021·3901208. rax. 021<3901633
hllp:/I'WWW bpkgunungmulia .co-n
9uku Peng iormatan
Prof. Samuel Benyamin Hakh, D.Th.
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk
dan dengan cara apa pun, termasuk fotocopi,
tanpa izin tertulis dari penerbit.
(sesuai Pasal 2 ayat 1 dan Pasal49 ayat 1 UU No. 19 Tahun 2002)
Sanksi Pelanggaran
Pasal72 Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal49 ayat (1) dan
ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat
1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000.00 (satu juta
rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau rnenjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran jHak Cipta atau Hak Terkait sebaqaimana dirnaksud pada ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). _
BERAKARDAN BERTUMBUH 01 DALAM DIA
Buku Penghormatan Prof. Samuel Benyamin Hakh, D.Th.zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBACopyrightzyvutsrqponmlkjihgfedcbaXWUTSRPONLKJIHGDCB© 2017 oleh Besly Messakh
Diterbitkan olehutsrponmlkihgedbaYUTSRPONMLKIHGFEDAPT BPKGunung Mulia
Jln. Kwitang 22-23, Jakarta 10420
E-mail: [email protected]
Website: http://www.bpkgunungmulia.com
Anggota IKAPI
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Cetakan ke- 1: 2017
Penyunting: Besly J.T.Messakh
Penyelaras Bahasa: Adri Setiawan, Veronica B.Vonny
Tata Letak: Sitti Aulia, Arie Setiawati
Desain Sampul: Hendry KusumawijayaztsronmlkjihgfedcbaYUTSRONMLKIHDBA
Kata/og da/am terbitan (KDT)
Messakh, Besly J.T. (penyunting)
Berakar dan bertumbuh di dalam Dia : buku penghormatan Prof. Samuel
Benyamin Hakh, D.Th. / disunting oleh Besly J.T. Messakh;
- Cet. 1. - Jakarta: Gunung Mulia, 2017.
xii, 216 him.; 21 cm.
1. Biblika. 2. Sejarah Gereja. 3. Teologi Kontekstual.
4. Gereja dan Masyarakat
I. Judul.
260
ISBN978-602-231-441-7
DAFTAR
lSI
KATA PENGANTAR vii
PROf. SAMUEL BENYAMIN HAKH D.TH. rx
BERTUMBUII, SEKALIPUN TERCABUT DARI AKARNYA
Sebuah Srudi atas Pcrturnbuhan Cereja di Tengah Kornunitas Yahudi
menurur Injil Marins dan Implikasinya bagi
Perrurnbuhan Gereia-gereja di IndonesiaywutsronmlkjihgfedbaYSPNKHGDBA
Prof. Samuel Benyamin Hakh, D.1h.
"ALLAHMU ALLAHKU" 25
Kajian Deskriptif-Analiris atas Pengakuan Rut dan lmplikasinya
bagi Dialog Aruarumar Beragama di Indonesia
Yonky Karman, Ph.D.
MENJADI TELADAN BAGI JEMAAT 43
Kajian Analitis aras Kepemimpinan Paulus dan Relevansinya
bagi Kepcmimpinan Cereja-gcreja di Indonesia
Bambang Subandrijo, Ph.D.
KENOSIS DAN KOINONIA 70
KOll1uniras Alrcrnarif Berdasarkan Salib Krisrus dalam Surat-surat Paulus
Demianus Nataniel, D.1h.
ORANG SAMARIA DAN RELIGIOSlTAS ALTRUISTIK 90------
Scbuah Kajian Dcskriprif-Analistis aras Lukas 10:25-37 serta
ImpJikasinya bagi I Iidup Beragama di Indonesia
Gunawan YuliA.S., D.1h.
v
• viyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBABerakar dan Bertumbuh di Dalam Dia
DARl REFORMASI KEPADA TRANSFORMASI 108
Relevansi Gerakan Reformasi Abad ke-If bagi Transformasi Masyarakar Indonesia
Agustinus M. L. Batlajery, Ph.D.
MEMAKNAI SEJARAH 127
Merawar Persaudaraan dan Menebar Kabar Baik
demi Kesejahreraan Masyarakar
Prof. Samuel Benyamin Hakh, D.lh.
GEREJA YANG BERJUANG 143
Peluang dan Tanrangan Gereja-gereja di Indonesia dalarn
Memelihara Kerukunan Hidup Umar Beragama
Dr. Mery L. Y.KolimonzyvutsrqponmlkjihgfedcbaXWUTSRPONLKJIHGDCB
158ALAM SEBAGAI OIKOS ALLAH _
Telaah Kritis aras Relasi Manusia dengan Alam menurur Kisah Pencipraan dan
Relevansinya bagi Panggilan Ekologis Gereja
Robert Patannang Borrong, Ph.D.
RELEVANSI SILA PERTAMA PANCASILA
DALAM KONTEKS KEHIDUPAN MASYARAKAT
MULTIRELIGIUS DIINDONESIA 171
Dr. Tbobias A. Messakh
DIALOG KEHIDUPAN __________________________ 186
Pola Relasi dan Dialog Kehidupan Masyarakat llawe, Alor- usa Tenggara Timur
(NTT) dan Sumbangannya bagi Pelayanan GBM-GBM GPI
Dr. Fredrik Y.A. DoekaztsronmlkjihgfedcbaYUTSRONMLKIHDBA
BURNOUTDALAM PELAYANAN GEREJA 206
Besly J. T. Messakh, D.lh.
BIODATA PENULIS 214yutsrponmlkihgfedbaUTSRPNMLKJIHEDBA
KATAutsrponmlkihgedbaYUTSRPONMLKIHGFEDA
PENGANTAR
Saru hal dari Prof. Sam uel Benyami n Hakh, D. Th. yang mengesankan saya
adalah pikiran dan hatinya selalu ada unruk jemaar dan gereja-gereja di
Indonesia. Untuk iru, dalam kapasirasnya sebagai akademisi yang sehari-hari
mengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Jakarta, beliau selalu
berusaha menunjukkan bahwa semua olah pikir dalam berteologi pada ak-
hirnya mesri bermuara pada sejauh mana hal-hal rersebut bermanfaat atau
relevan bagi keburuhan jemaar dan gereja di Indonesia. Dalarn rindakan,
beliau juga selalu menyapa urnat lewat berbagai cara, rneskipun sudah ridak
Iagi melayani sebagai pendeta organik di gereja asalnya, Gereja Masehi Injili
di Timor. Perharian ini anrara lain nyata dari kesediaan beliau menjadi Ketua
Umurn Gereja Proresran di Indonesia (GPI) peri ode 20 I0-2015 di mana
beliau berusaha rnerekatkan dan mempererat hubungan persaudaraan antar-
sesarna gereja Protesran di Indonesia.
Dalam keseharian, Prof. Samuel B. Hakh, D.Th. biasanya menger-
jakan sernua yang diuraikan di aras secara tekun, rerrib, rerukur, dan rerarur,
Karena iru, rnenurur saya, tidak mengherankan jika di jalur akadernik beliau
akhirnya berhasil meraih gelar guru besar menjelang rnasa purnabakrinya
sebagai dosen biasa di STFf Jakarta. Projicint. Profesor, Pcncapaian ini me-
nunjukkan bahwa hasil ridak akan mengkhianati proses.
VII
24yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBABerakar dan Bertuinbuh di Dalam Dia
Stanton, Graham N. 1992. A Gospel for a New People, StudiesztsronmlkjihgfedcbaYUTSRONMLKIHDBAill Matthew
.Edinburgh: T&T Clark.
Van den End, Th. 2005. Babak Pertarna Kegiatan Misi di Indonesia (1522-
1677). Dalarn Sejarah Gereja Protestnn di Indonesia, jakarta: Badan
Pekerja Harian GPI, 2005
http://blog.crisisgrou p.org/asia/20 12/091041 (diakses pada 26 Mei 2016)
http://labhoionk. blogspot.co. id/2008/0 51perjanj ian-damai-rnal uku-di-
malino.hrrnl (cliakses pada 27 Mei 2016)zyvutsrqponmlkjihgfedcbaXWUTSRPONLKJIHGDCB
. , ,
2utsrponmlkihgedbaYUTSRPONMLKIHGFEDA
"ALLAHM.U .yutsrponmlkihgfedbaUTSRPNMLKJIHEDBA
'MtNHKU"";
/(ajian Deskriptij-Analitis atas Pengakuan Rut dan
lrnplileasinya bagi Dialog Antarumat Beragama di
IndonesiaywutsronmlkjihgfedbaYSPNKHGDBA
YonkY Karman, Ph.D.
ITecapi Rut berkata, "Jangan desak aku meninggalkan engkau untuk pulang
dan tidak mengikutimu. Ke mana pun engkau pergi, ke situ aku pergi. Oi
mana pun engkau berrnalam, di situ aku berrnalarn. Bangsamulah bangsaku
dan Allahmu Allahku. Oi mana pun cngkau mati, di situ aku rnati dan
dikuburkan. Kiranya TUHAN menghukurn aku dcngan berar, bahkanlebih
lagi, jikalau ada yang memisahkan aku dari engkau kecuali rnaut." (Rut 1: l6-
17,TB2)1
I Tradisi mernbaca reks di atas aelalah sebagai salah saw formulasi yang
diucapkan ketika orang menjadi proselii (masuk Yahudi). Kata proselit
berasal dari kara Yunani prosefytos yang terdapat eli clalam Septuaginta
(Kel. 12:48; Yes. 56:3, 6-"orang asing"), unruk kara Ibrani ger. Para rabi
membedakan dua jenis proselit. Pertama, Separuh Proselit atau ger toiab
(bdk.tIm. 25:47-"orang asing yang ringgal di tengah-tengahmu") atau
Tcrjemahan TB2 (juga teks Kitab Rut dalam tulisan ini) merupakan rcvisi atas
reks Terjemahan Baru (1974, TB-LAI), pCI' November 2016 (tak lama lagi
rampung), hasil t.irn rcvisi bentukan Lernbaga Alkirab Indonesia. Penults tcrlibar
scbagai perevisi urama unruk Kitab Rut (juga 1 dan 2 Samuel). Basil rcvisi ini
menjadi reks dasar untuk tatsir Kitab Rut (BPI( GUI1Ul1g Mulia, 2009).
I 25
26yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBABerakar dan Bertumbuh di Dalam Dia
ger haila'arzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA(bdk.*Kel. 20:10-"orang asing yang tinggal di negerirnu").?
Proselit jenis ini hanya melakukan sebagian prinsip-prinsip dasar agama
Yahudi, tetapi tidak sampai ritualnya. Kedua, Proselit Penuh atau ger
sedeq (bdk. Est. 8: 17-"masuk Yahudi": Rut 2:12-"di bawah sayap-Nya
engkau datang berlindung"). Proselit jenis ini-karena rnencintai agama
Yahudi-menerima semua hukum-hukum agama Yahudi beserta ritualnya.
Sebutan untuk proselit ini adalah "putra Abraham" atau "putri Abraham",
dan mereka mengambil sebuah nama Ibrani. Abraham dan Rut dipandang
sebagai protoripe Proselit Penuh.
Targum menyisipkan semacam katekisasi Yahudi ke dalam Rut 1:16-
17. Pertama-tarna sekali, Rut secara terang-terangan berkata, "Saya mau
diproselitisasi." Kemudian, setiap baris puitis kornitmen Rut dihubungkan
dengan insrruksi-instruksi dari Naomi mengenai praktik-prakrik agama
Yahudi. Oi dalam Targum untuk Rut 2:6, Rut digambarkan sebagai proselit
dalam hubungan dengan Rut 3: 11 dan dia dinasihati untuk cukup kuat
memikul kuk hukum agama Yahudi. Rut dianggap prototip perempuan
yang masuk Yahudi (Hubbard, 117; Nielsen, 50).
Meneruskan tradisi Yahudi, komitmen Rut menjadi salah satu yang
sering dikhotbahkan dalarn peneguhan nikah atau baptisan dewasa, untuk
mengingatkan pentingnya komitmen kepada Kristus. Tulisan berikut akan
mernaknai ulang pengakuan Rut "Allahrnu Allahku" dalam kajian deskriptif-
analitis. Unruk kajian deskriptif dipakai tafsir naratif (close reading) dari ken-
teks pasal pertama Kitab Rut dan konteks keseluruhan kirab itu. Untuk kajian
analitis, dipakai tafsir intertekstualitas dan tafsir teologis. Baru akhirnya hasil
tafsir dikaitkan dengan dialog antarumat beragama di Indonesia.utsrponmlkihgedbaYUTSRPONMLKIHGFEDA
Orang asing (dari Yehuda) ke Moab
Alkisah, karena bala kelaparan, Elimelekh bersama isrri dan kedua anaknya
mengungsi dari Betlehem (di tanah Yehuda) ke daerah Moab (di tengah
Trans-Yordania). Jalan tersingkat ke sana hampir 80 kilometer. Perjanjian La-
ma beberapa kali mencatat peristiwa kelaparan yang terjadi di tanah Kanaan,
2 Tanda asterisk (*) merujuk Alkitab LAl dalam bahasa Indonesia sehari-hari atau
bahasa Indonesia rnasa kini (BIS/BIMI<,1985).
Buku Penghormatan Prof Samuel Benyamin Hakh, D.Th. 27zyvutsrqponmlkjihgfedcbaXWUTSRPONLKJIHGDCB
I
sehingga leluhur Israel terpaksa
mengungsi ke tempat yang lebih
baik untuk bertahan hidup.
Abraham pergi Mesir (Kej.
12: 10) dan Ishak ke Filisrin
(Kej. 26: 1). Bahkan, Yakub
bersama anak cucunya, total 66
orang di luar para menantunya,
bermigrasi ke Mesir (*Kej.
46:26).
Tidak dijelaskan apakah ke-
laparan eli tanah Yehuda itu akibat
hukuman TWlan , juga apakah
Elimelekh pergi lee Moab dengan
atau tanpa pimpinan Tuhan (ay.
6 nama TUHAN baru disebut).
Prolog pasal perrama Kitab Rut
(ay. 1-7a) hanya mernberikan
informasi latar untuk memahami
pasal maupun kitab itu dengan Iebih baik (Karman, 2009:4). Persoalannya
bukannya salah mengungsi ke Moab, melainkan menetap terlalu lama di Moab
(Karman, 2009:6f). Menetap di tanah asing dengan konsekuensi talc dapat
beribadah secara kolektif jelas bukan kehendak Tuhan. Bandingkanlah dengan
pengalaman bangsa Israel di tanah Mesir. Awalnya, Tuhan memang memimpin
Yakub sekeluarga lee Mesir untuk menghindar dari paceldik yang sangat hebat
(Kej. 46:2-4). Tentu berlarna-lama di Mesir dan akhirnya menjadi bangsa budak
bukanlah kehendak Tuhan. Oi dalam prolog, cerita belum bergerak. Karena
itu, prolog tidak untuk dimaknai Iebih daripada yang tertulis, Menafsir prolog
terlalu jauh (argument jivm silence) hanya menghasilkan tafsir spekulatif (Karman,
6f). Paling-paling, prolog ini bisa dimaknai bahwa kelaparan bisa terjadi kapan
saja, di mana saja, pada siapa saja. Betlehern (bet le~em; har. "rumah rori") banya
nama, juga Elirnelekh ('elimelek; har, "Allah rajaku") dan Naomi (no 'ami; har,
"menyenangkan") .
Yang jelas, roti (makanan pokok pada waktu itu) lebih mudah
didaparkan di Moab. Pada hari cerah, padang-padang Moab yang hijau
Hebron.
"',\•••••
~......o:.
2D '" II)-
I
28yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBABerakar dan Benumbun di Dalam DiazyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
subur di kejauhan, di seberang Laut Mati, bisa tampak dari perbukitan di
luar Berlehern, kontras dengan pemandangan Bedehem dan sekitarnya yang
sedang dilanda kekeringan. Makin lama pemandangan yang menjanjikan
hidup lebih baik itu kian memikat, menggoda penduduk Betlehem unruk
meneoba peruntungan hidup yang Iebih baik. Selain subur dan dekat, Moab
temp at mengungsi yang baik bagi Elimelekh sekeluarga. Ada hubungan
keluarga di anrara leluhur Moab (Lot) dan leluhur Israel (Abraham). Lot
adalah keponakan langsung Abram (Kej. 11:27) dan Moab adalah anak Lot
(Kej.19:37).
Namun, hubungan Moab-Israel mengalami pasang surut. Dahulu, ketika
leluhur Israel keluar dari Mesir menuju Kanaan dan akan melintasi tanah
Moab, alih-alih diberi roti dan air oleh orang Moab, mereka nyaris eelaka oleh
Bilearn, tukang ramal, yang dibayar raja Moab untuk mengutuk orang Israel
(Bil. 22-24).Tindakan itu jelas bertentangan dengan keramahanramahan
yang dijunjung di Timur Tengah kuno. Akhirnya, sakit hati kepada orang
Moab menjadi bagian dari memori kolektif orang Israel.
Seorang ... Moab janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya
yang kesepuluh pun tidak boleh masuk jemaah TUHAN sampai selama-
lamanya, karena mereka tidak menyongsong kamu dengan roti dan air
pada waktu perjalananmu keluar dad Mesir, dan karena mereka mengupah
Bilearn bin Beor dari Petor di Aram-Mesopotamia melawan engkau, supaya
dikutukinya engkau ... janganlah engkau mengikhtiarkan kesejahteraan dan
kebahagiaan mereka sampai selama-lamanya, (UI. 23:3-4,6)
Orang Moab tidak bisa menjadi bagian dari "jemaah TUHAN" (qehal
'adonay) arau "jemaah Israel" (U1. 31 :30 qehal yifra'el; Kel. 12: 14 'aaatyisra'el).
Orang Israel dilarang mengupayakan kesejahteraan mereka. Dalam Kirab
Rut, hubungan Israel-Moab tampaknya sedang baik. Tuhan mengupayakan
kesejahteraan sebuah keluarga Israel melalui orang Moab.
Keluarga Elirnelekh menetap di Moab sebagai orang asing (gel', 92 kali di
dalam PL). Tidakseperti sekarang, ketika migrasi manusia sudah biasa, orang-
orang kuno terpaksa meninggalkan tanah leluhur karena ancaman hidup
(wabah penyakit, bala kelaparan, perang). Sementara di tanah asing mereka
akan rerrnasuk bum marjinal; tanpa jaminan atas kesejahteraan mereka.
Hak-hak mereka juga sangat dibatasi, khususnya terkait kepemilikan atas
Buku Penghormatan Prof Samuel Benyamin Hakh,zyvutsrqponmlkjihgfedcbaXWUTSRPONLKJIHGDCBD. Th. 29
tanah. Mereka mudah diperlakukan tidak adil, Hidup mereka sepenuhnya
berganrung pada kemurahan hari warga lokal.
Kemudian, Elimelekh meninggal dan dikuburkan di Moab (Naomi belum
pernah pulang sarnpai ay. 7). Kematian kepala keluarga dalam masyarakat
patriarki adalah kehilangan yang amat besar. Naomi digambarkan sebagai yang
tersisa (ay, 3 uiattilla'er; 'tertinggal') ketika ditinggal suaminya. Perempuan yang
menjanda diibaratkan seperti suaru sisa dari suatu keadaan ideal (bersuami).
Sepeninggal Elimelekh, Naomi masih rnenaruh harap pad a kedua anaknya,
Mahlon dan Kilyon. Rupanya keluarga keeil dari Betlehem itu ingin menetap
di Moab, seperti tampak dari langkah Naomi yang menikahkan kedua anaknya
dengan perempllan Moab, Rut (bdk. 4: 10) dan Orpa. Karena menetap di
Moab, sanksi sosial dari kcrnunitas Israel tidak sampai menjangkau kawin
campur itu, Keluarga Naomi yang tadinya hanya mengungsi, kini sernakin
berakar di Moab.
Serelah sepuluh tahun, kedua anak Naomi, tumpuan harapannya terakhir
sebagai janda di negeri asing, mengikuti jejak sang suarni. Mereka mati muda
tanpa keturunan. Kembali, Naomi digambarkan tersisa sendirian (tanpa
suarni, putra, dan cucu) dengan verba sama seperti di atas (ay, 5 ioattiiia'er;
'kehilangan'). Ia kini betul-betul kehilangan sernua orang yang paling paling
berharga bagi seorang istri dan ibu dalam masyarakat patriarki,
"Dengan tangan penuh aku pergi, tetapi TUHAN memulangkan aku
dengan tangan kosong (ay. 21)." Kosong perasaan Naomi. Menerima
pukulan berat pertama (ditinggal suarni), ia masih bertahan ridak pulang.
Namun, tidak begitu dengan pukulan berat kedua. Ia mernutuskan unruk
pulang setelah sepuluh tahun merantau.utsrponmlkihgedbaYUTSRPONMLKIHGFEDA
Orang asing (dari Moab) ke Yehuda
Daripada meratapi nasib buruk dan sebatang kara di negeri asing, Naomi
mernutuskan untuk memulai lembaran hidup baru di Berlehern, kampung
balamannya, pulang dengan tangan kosong sebagai orang yang kalah. Siapa
sangka, bermaksud menghindari kemalangan di Yehuda, mereka malah
mendapatkannya di Moab. Tempat pengungsian malah menelan nyawa tiga
anggota keluarga Naomi. Semua tumpuan hidupnya mati prematur. Ternyata,
bukanlah tempat yang rnenenrukan hidup rnati rnanusia (Ams. 14:12; 16:25
"ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maur"),
31)zyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBABerakaryxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBAdan Bertumbuh di Dalam Dia
Kedua menantu Naomi ikut pulang bersamanya, tetapi rupanya ia mau
pulang tanpa mereka. Ia pun membujuk mereka untuk pulang ke Moab.
Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibumu. Kiranya TUHAN
menunjukkan kasih setia-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan
kepada rnereka yang meninggal itu dan kepadaku!. I(jr~nya atas karunl~
TUHAN kamu mendapat perlindungan, masll1g-masll1g di rumah suarrurnu:
(ay.8-9)
Ia menyebut kedua anaknya sebagal "rnereka yang meninggal itu" (bukan
"Mahlon dan Kilyon" atau "suami kalian"), padahal sesudah itu Naomi me-
nyinggung kemungkinan mereka bersuami lagi nanti di Moab (a~. 9, 11
"suarnimu"). Dengan ungkapan impersonal itu, ia ridak sedang mengingatkan
menantunya bahwa suami rnereka sudah meninggal. Tersirat pesimisme Naomi
yang merasa seperti orang mati (tanpa masa depan).
Tak jelas apakah Naomi merasa bersalah kepada kedua menantunya,
yang gara-gara kawin dengan anaknya kini menjanda dalam usia muda
dan tanpa anak (4:13-17, Rut kemudian bisa hamil dan melahirkan anak).
Yang jelas, menantunya rak lagi bisa mengharapkan sesuatu dari. dirinya:
Pulang ikut Naomi berarti tanpa masa depan, sebab kecil kemungl~nan ba~l
mereka dengan status sebagai janda dan orang asing untuk menikah lag!.
Pria Yehuda mana yang menikahi seorang perempuan yang tak diterima di
lingkungan jemaah Israel? Lebih baik menantunya pulang ke Moab, di situ
masa depan mereka untuk berkeluarga lebih terbuka. Naomi hanya bisa
menyerahkan kedua rnenantunya ke dalam pemeliharaan Tuhan. Cukup
sudah kebersamaan dan pelayanan mereka selama ini.
Namun, kedua menantunya tidak mau, "Kami mau pulang bersamamu
kepada bangsamu" (ay. 10). Mereka sadar konsekuensi ikut mertua pul~ng,
pulang kepada bangsa Naomi, menjadi bagian dari bangsa aSll1g. Mel~~a~
mereka bersikeras ikut, untuk kedua kalinya Naomi membujuk dan kali 1111
lebih disertai penjelasan rasional.
Pulanglah, anak-anakku, untuk apa karnu pergi bersarnaku? Apalcall. aJc~
masih alean mendapat anak laki-Iaki dalam rahirnku untuk menjadi SUaJ111m~.
Pulanglah, anak-anakku. Pergilah sebab aku sudah terlalu tua untuk bersuarni.
Seandainya aku: berpikir: ada harapan bagiku unruk bersuami malam Jl11
dan melallirkan anale laki-Iaki, bagaimana ll1ungkin kamu menantl sampal
Buku Penghormatan Prof. Samuel Benyamin Hakh, D.Th. 31
mereka dewasa? Bagaimana mungkin kamu menolak unruk bersuami? Jangan
demikian, anak-anakku. Hidupku jauh lebih pahit daripada hiduprnu, sebab
terhadap akulah tangan TUHAN dilayangkan. (ay, 11-13)
Ia menilai keinginan menantunya untuk ikut pulang sebagai tidak rasional.
Ia tidak punya anak lagi, juga terlalu tua untuk kawin lagi. Seandainya malam
itu juga ia kawin dan langsung punya anak, rnustahil mereka menunggu
anak itu dewasa.' Untuk masa depan mereka berkeluarga, tidak ada yang
bisa diharapkan dirinya. Hidup mereka memang pahit (menjanda pada usia
muda), tetapi Naomi menegaskan pengalaman hidupnya jauh lebih pahit
daripada mereka.
Alasan lain penolakan Naomi bersifat teologis. Sebagai urnat, ia
menganggap kemalangan yang membuat dirinya tersisa dari keluarganya
tidak lepas dari tangan Tuhan. Alih-alih menjadi objek perneliharaan, ia
menjadi objek hukuman Tuhan. Ia bahkan tidak tahu, apakah hukuman
Tuhan itu sudah selesai. Yang jelas, ia tidak mau lagi masih dimusuhi
Tuhan-menurut sangkaannya-karena faktor-Moab (ternpat, ras, agama).
Ia ingin lepas dari Iaktor asing itu dan mengakhiri hubungan dengan
rnenantunya secara baik. Mereka juga didorong menjadi menantu dari ibu
mertua lain di Moab, kampung halaman mereka. Kedua menantu itu pun
menangis karen a kekerasan hati sang rnertua dan juga karena berat untuk
berpisah (ay. 14). Orpa menurut dan mencium rnertuanya untuk pam it,
tetapi Rut "ingin tetap bersamanya".
Untuk ketiga kalinya, Naomi berkata dan kini dengan nada mendesak.
Alih-alih menurut, Rut meminta mertuanya tidak mendesaknya pulang. Ia
mernakai kata-kata Naomi kepada Orpa. Perhatikan perbandingan berikut.
Naomi kepada Orpa (ay, 15) - Liharlah, iparmu sudah pulang (Sub) kepada
bangsanya dan ilahnya ('elohim-nya). Pulanglah (sub) rnengikuti iparmu.
Rut kepada Naomi (ay. 16) - Jangan desak aim meninggalkan engkau unruk
pulang (sub) dan ridak mengikutimu. Ke mana pun engkau pergi, lee situ
aku pergi ... bangsamulah bangsaku. Allahrnu Allahku ('elohayik 'elohayatau
'elohim-ixvs 'elohim-ku).
3 Maksud Naomi adalah kawin ipar CUI. 25:5-10).
32yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBABerakar dan Bertumbun di Dalam Dia
Dengan Naomi rnenyebut Orpa sudah pulang kepada bangsanya dan
'eLohim-nya, tampak alasan tersembunyi penolakan Naomi adalah fakror-
Moab (ras, agama).
Namun, tekad Rut sudah bulat untuk ikur, meski berlawanan dengan
kehendak Naomi. Ia mau mendampingi merruanya sarnpai akhir hayat dan
dikubur di temp at mertuanya dikubur. Ia siap rnenjadi bagian dari bangsa
Israel, hidup seperti orang Israel, termasuk dalam beragama. Tampaknya
sejauh ini ia masih menyembah 'elohim bangsa Moab. Sangat sulit apabila
sesudah kawin dengan orang asing di daerah sendiri, masih pindah agama
lagi. Naomi juga tetap menyembah 'elobim bangsa Israel dan tidak bermasalah
dengan kawin campur anaknya. Namun, setelah kehilangan semua laki-laki
di dalam hidupnya, barulah ia mulai merasa ada yang tidak beres dengan
faktor-Moab.
Rut menyelami perasaan dan cara pikir Naomi. Karena itu, ia mengu-
tarakan komitmennya, "Bangsamulah bangsaku dan Allahmu Allahku",
Ia sadar dengan konsekuensi komitmen itu, Pulang bersama mertuanya
berarti "meninggalkan" orangtua sendiri (2: 11ztsronmlkjihgfedcbaYUTSRONMLKIHDBA'azab). Pulang ke Moab
berarti "meninggalkan" ('azab) mertuanya. Karena itu, ia ingin Naomi tahu
bahwa apabila sebelumnya ia ikut Naomi karena kawin dengan anaknya,
kini ia ikut Naomi-yang sudah tanpa anak-demi Naomi sendiri. Apabila
sebelumnya Naomi hidup sebagai orang asing di Moab, kini Rut siap hidup
sebagai orang asing di Yehuda.
Komitrnen total Rut sering dibaca sebagai pengorbanan diri yang luar
biasa. Tanpa mengurangi totalitas komitmen itu, tak tertuwp kemungkinan
terselip kepentingan Rut sendiri betapa pun kecilnya (Fewell and Gunn,
1990:97). Di dalam masyarakat tradisional dengan adat yang sangat kuat,
kawin cam pur di daerah sendiri merupakan sebuah tindakan yang sangat
berani, apalagi untuk seorang perempuan. Itu bisa berarti penolakan dari
pihak keluarga sendiri dan komunitas. Benarkah kesemparan bagi kedua
menantu Naomi untuk bersuarni lagi terbuka lebar di Moab? Pria Moab
manakah yang mau menikah dengan janda yang tampaknya mandul?
Jangan-jangan keduanya dianggap terlalu berani dengan menikahi pria asing
di tanah sendiri. Jangan-jangan keduanya sudah mendapat stigma sebagai
kekasih orang kafir. Daripada terkucil di tanah sendiri, bukankah lebih baik
memulai hidup bam di tanah asing, siapa tahu nasibnya lebih baik?
Buku Penghormatan Prof Samuel Benyamin Hakh, D.171. 33
Karena itu pula, kontras anrara Rut dan Orpa tidak untuk dibaca sebagai
terpuji dan rak terpuji, baik dan buruk, positif dan negatif (Campbell,
1975:82; Murphy, 1981:89; Sakenfeld, 1985:33). Kcputusan Orpa tidak
salah dan sangat sesuai dengan kehendak Naomi. Ia pulang dengan berkat
TUHAN yang dimohonkan Naomi untuk mcnantunya, yang selama di
Moab rerbukti seria kepada suami masing-masing maupun kepada dirinya
(ay. 8). Perbedaan itu hanya "menggarisbawahi keputusan Rut" dan
"membuat kisah iru mengalir" (Karman, 2009:105).
MemaknaiutsrponmlkihgedbaYUTSRPONMLKIHGFEDApengakuan Rut
Bagaimana membaca pengakuan "Allahmu Allahku" ('eLohim-mu
'eLohim-ku)? Pertama sekali harus disadari bahwa agama bagi orang kuno
ridak seperti bagi orang modern. Orang kuno memahami agama bukan
sebagai saw set kepercayaan teologis, melainkan sebagai identitas bangsa.
Setiap bangsa merniliki 'eLohim-nya sendiri, terrnasuk Israel.
[Sjegala bangsa berjalan masing-masing demi nama 'elohirn-nya, terapi kita
akan berjalan clemi nama TUHAN 'elohim kita. (Mi. 4:5)zyvutsrqponmlkjihgfedcbaXWUTSRPONLKJIHGDCB
I
II
Tidak banyak yang dikerahui tentang agama Moab, retapi 'elobim bangsa
Moab adalah Kamos (Bil. 21:29; 1 Raj. 11:33). Pernah ketika di ambang
kekalahan melawan orang Israel, raja Moab mempersembahkan anak
su[ungnya-penerusnya-sebagai kurban bakaran di aras pagar rernbok
(2 Raj. 3:27). Orang Israel sendiri terlibat dalarn pernujaan Kames, yang
disebut Alkitab sebagai dewa kekejian, Salomo pernah rnendirikan tempat
pengurbanan bagi Dewa Kamos (1 Raj. 11: 7) dan belakangan sekali
dirobohkan Yosia (2 Raj. 23:12-13).
Tidak salah membaca "Allahmu Allahku" sebagai pengakuan Rut
menyembah 'eLohim-nya Naomi, Allah orang Israel (proselitisasi dalam
tradisi Yahudi)." Namun, tidak tepat membaca iru sebagai yang terpenting
dari diri Rut atau dari pasal perrama Kitab Rut atau dari keseluruhan kitab
4 Berlawanan clengan kesirnpulan bahwa Rut tidak mcrneluk agama Israel,
kesirnpulan yang ditarik karena terlalu menekankan fokus kitab pacla loyaliras
kckerabaran (Campbell, 1975:80-82).
34yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBABerakar dan Bertumbuh di Dalam Dia
itu, Pengakuan itu harus dibaca di dalarn konteks kornitrnen Rut kepada
Naomi. Kornirmen Rut pertarna-tarna adalah kepada Naomi, bukan kepada
'elohim-nya Naomi (Fewell and Cunn, 1990:97). Fokus pasal pertama adalah
sosok Naomi, digambarkan sebagai tokoh utarna dan bulat, yang pulang ke
Betlehern dengan perasaan masygul (Campbell, 1975:82-84). Pengakuan
Rut adalah sebagai konsekuensi komitmennya kepada Naomi. Tidak ada
yang mernaksa Rut untuk menyembah TUHAN, rerapi iru konsekuensi hidup
bersama rnertuanya di Bedehem. Itu juga tampaknya pilihan hidup yang lebih
baik untuk Rut apabila hendak menghabiskan seluruh hidupnya di antara
orang Israel.
Melihat langsung tragedi yang menirnpa keluarganya dan merruanya, sulit
dibayangkan bahwa Rut pertama-tama rerkesan kepada agama merruanya.
Lebih rnasuk akal bagi Rut untuk menilai negarif 'elohim mertuanya, yang
kejarn, yang suka menghukum seperti yang dibayangkan Naomi (ay. 13
"terhadap akulah tangan TUHAN dilayangkan"), bahkan yang seperti
dewa kernatian (Fewell and Cunn, 1990:95). Lebih baik tidak dekat-dekar
'elohim seperti itu. Masih lebih mungkin Rut bersirnpati pada mertuanya
yang sedang kecewa terhadap TUHAN, yang merasa dihukurn TUHAN,
dan yang merasa tanpa masa depan. Rut pun mernpertaruhkan masa
depannya sendiri dengan menyarukan masa depannya bersarna masa depan
Naomi yang belurn jelas,zyvutsrqponmlkjihgfedcbaXWUTSRPONLKJIHGDCBIa mengajak rnerruanya bersama-sarna menjalani
masa depan yang belum jelas dan memeteraikan komitmennya dengan
sumpah memakai nama YHWH ("TUI-IAN"), 'elohim-nya Naomi-"di
mana pun engkau mati, di situ aku mati dan dikuburkan". I-Ianya maut
yang dapat memisahkan dia dari Naomi. Rut menghibur mertuanya dengan
komitmennya (Bush, 1996:87).
Pinclah agama bukanlah isu dan Fokus Kitab Rut. Peran agama di dalam
kitab itu kecil sekali, sesuai dengan karakteristik narasi Rut sebagai sebuah
cerita pendek Ibrani (Karman, 2009:88). Cerpen Ibrani tertarik pada
"urusan duniawi" dan memandang "peristiwa-peristiwa biasa sebagai tempat
aktivitas diam-diam Allah dalam rangka pemeliharaan-Nya" (Campbell,
1975:5). Fokus kitab itu secara keseluruhan adalah kesetiaan (~esed) eli antara
anggota keluarga, kesetiaan yang membuat orang mau menjalani perjalanan
yang jauh. Kesetiaan seperti itu diperlihatkan oleh RUl dan kemudian Boas.
Mempraktikkan ~lesed seperti itu membuat Rut yang notabene seorang
Moab berlaku sebagai sejatinya seorang Israel.
Buku Penghormatan Prof Samucl Benyanuu l lakh, D.Th. 35
Bagaiman<l Jengan nama YHWH ("TUHAN"), Allah orang israel, yang
terucap dari rnulut Rut dalam sumpahnya (ay. 17), sekaligus satu-satunya
pengucapan nama TUHAN dari Rut di seluruh kitab? Nama TUHAN eli
dalam episode perrama (ay. 8-17), yang menjad i ku nci pasal pcrtarna, hanya
berFungsi mcmbatasi suatu komposisi cincin [inklusio). Episode iru dibuka
dengan nama TUHAN dalarn Formula berkat Naomi dan ditutup dengan
nama TUT-JAN dalam Formula sumpah Rut (Campbell, 1975:80). Menurut
penulis, pengucapan nama TUHAN di bibir Rut bukan sarna sekali
tanpa makna religius. Nama TUHAN sudah disebut Naomi sebelurnnya
dalam konteks mernberikan restu pulang kepada menantunya (ay, 8) dan
kernudian dalarn konreks menuduh TUHAN sebagai penyebab utama
kemalangannya (ay. 13). Alih-alih rnembela TUHAN atau rnernbcla Naomi,
Rut menyatakan siap tertirnpa kemalangan oleh TUHAN apabila ia ingkar
dari komirmcnnya.utsrponmlkihgedbaYUTSRPONMLKIHGFEDA
Keumatan inklusif
Membaca cerita-cerita PL tidak bisa dipisahkan dari fakta bahwa
PL pada dasarnya adalah kitab suci orang Israel. Segala scsuatu yang
diceritakannya berpusar pada bangsa Israel sebagai urnat Allah. Itulah cerita
besarnya (metanarasi, grand narrative). Semua cerita PL, terrnasuk Rut, harus
dibaca dalarn kerangka narasi besar itu (Spina, 2005: 1-13). Irulah tentang
bangsa Israel dipilih secara eksklusif oleh Allah di dalarn kewenangan-Nya
(kedaulatan-Nya), tetapi tidak sewenang-wenang. Memang pili han berarti
ada yang dipilih, tak pernah dikatakan Israel adalah bangsa "pilihan"
dalam ani "terbaik" atau "terkemuka", sehingga menjadi alasan untuk
superioritasnya. Memang di dalam PL tidak dijelaskan faktor yang ada pada
diri [srae1 (man-foctof) yang membuat Allah memilih mereka (bukan karena
keunggulan Israel), tempi pasti ada alasan di dalam diri Allah (Cod-actO!)
dan tujuan pemilihan itLl.
Israel dipilih karena TUHAN mengasihi bangsa itu dan telanjur berslIlll-
pah kepada Icluhur J1lereka.
Janganlall engkau bcrkata dalam hatilllu ... !<arena jas;l-jasakldah TUHAN
llIembawa aleu Illasuk Illcnduduki ncgeri ini.. i3ukan karcn;! jasa-
}<1saIllU <ltau brena kebcnaran hatilllLl. tctapi karcna kd~\sikan bangsa-
36yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBABerakar dan Bertumbuh di Dalam Dia
bangsa itulah, TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanrnu ...
sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk. (UI. 9:4-6)
Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati
'TUHAN tet\_)"tKato\ehmu <ian rnem"t\"th karn.u-buK:a.nka.h k\mu "tnt yan%
palin% keei\. dari segala bangsa?- tetapi karena TUHAN m.engasihi kamu
dan memegang surnpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek
moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan
yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun,
raja Mesir. (UI. 7:7-8)
Selain itu, Israel dipilih untuk tLLgasamat berat, "menyatakan hukum
kepada bangsa-bangsa ... menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya
keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi" (Yes. 42:1; 49:6).
Persis PL mernperliharkan mereka [Israel] gaga I secara kolektif mencapai
tujuan itu dan kemudian dibuang ke tanah asing. Apa yang menimpa
mereka, menurut Rasul Paulus, merupakan "contoh dan dituliskan untuk
menjadi peringatan" bagi jemaat perdana "yang hidup pada ... zaman akhir"
(1 Kor. 10:11).
Status eksklusif Israel sebagai bangsa yang dipilih, sejajar dengan status
ekskiusifYHWH ("TUHAN"), Allah Israel. Mereka tidak boleh menduakan
TUHAN. Mengakui dan menyembah Allah adalah penyernbahan yang
eksklusif Dalam pidato perpisahannya di hadapan bangsa Israel, Yosua
berpesan sebagai pemimpin rnereka,
[Bjeribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah 'elobim
yang kepadanya nenek moyang111u telah beribadah di seberang Sungai Efrar
dan di Mesir .... Terapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada
TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah: 'elohim
yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang Sungai Efrat arau
'elobim orang Amori yang negerinya kamu diarni ini. (Yos. 24: 14-15)
Implikasi moral mengakui TUHAN secara eksldusif adalah mengasihi-
Nya secara total. Berikut ini adalal1 bacaan syaludat Israel (Shema) bersama
irnplikasi moralnya.
Dengarlah (Serna), hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu
esa! Kasihilah TUI:-LAN, 'elohim-mu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segen,lp kekuatanmu. (UI. 6:4-5)
37Buku Penghonnatan Prof Samuel BenyaniinztsronmlkjihgfedcbaYUTSRONMLKIHDBAHakh, D.Th.
Namun, tujuan akhir pernilihan eksldusif Israel bersilat inklusif,
sebagaimana jelas dalarn pemilihan Abraham.
Aku akan mernbuat eugkau menjadi bangsa yang besar dan ruembcrkari
cngkau ... dan engkau akan menjadi berkac ... dan olehrnu sernua bum di
muka bumi akan mendapat berkat. (Kej. 12:2-3)
Abraham, bapa bangsa Israel, dipilih secara eksklusif unruk menjadi berkat
bagi bangsa-bangsa lain. Begitu juga tujuan pemilihan Israel dengan keumatan
inldusifnya. Inldusivitas keurnaran Israel, yang biasanya rnerujuk pada Yesaya
bagian Kedua (Yes. 45:22-23; 49:6), secara mengejutkan sudah disinggung
secara dini pada Yesaya bagian Perrarna. .
Pada waktu iru Israel akan menjadi yang ketiga di samping Mesir dan di
samping Asyur, suatu berkat di atas bumi, yang diberkari oleli TUHAN
semesta alam dengan berfirrnan, "Diberkacilah Mesir, umat-Ku, dan Asyur,
buatan tangan- Ku, dan Israel, rnilik pusaka- Ku." (Yes. 19:24-25)
Mesir dan Asyur seeara tradisional mewakili rnusuh bebuyuran Israel,
bahkan Asyur dikenang sebagai kekuatan imperialis paling opresif Namun
di sini, Israel-dalam rnenjadi berkat-diposisikan sebagai yang ketiga,
bertentangan dengan kesulungannya. Oi sini juga, Allah menyebut Mesir
"umar-Ku" (ammi), ungkapan yang biasa digunakan unruk rnerujuk pada
relasi intim antara Allah dan Israel, "Aku akan menjadi Allahmu dan
kamu akan menjadi urnar-Ku" (Irn. 26: 12; Yer. 7:23; bdk. Yer. 11:4; Yeh.
36:28 "karnu akan menjadi umar-Ku dan Aku akan menjadi Allahrnu":
Hos. 2:22 "Aku berkata kepada Lo-Ami: Umat-Ku engkau! dan ia akan
berkata: Allahku!"). Allah menyebur Asyur "buatan tangan-Ku" (ma'afe yad)
untuk menggambarkan bahwa bangsa Asyur berutang eksistensi kepada
Allah bangsa Israel. Ungkapan ma'afe yad ("buatan tangan") pada Israel
paseapembuangan (Yes. 64:8) untuk menggambarkan Allah sebagai pencipta
bangsa-bangsa di dunia (UI. 32:6). Meski begitu, posisi Israel terap unik
sebagai "milik pusaka-Ku", na~ata TUHAN, selama-lamanya mjlik Allah,
sebuah ungkapan yang sering dipakai untuk menggambarkan keld1usLlsan
Israel sebagai umar yang dipilih dari antara bangsa-bangsa (VI. 4:20;
Mzm. 28:9; 94:6; Mi. 7:14). Memang dalam visi Kitab Yesaya, Israel tidak
38yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBABerakar dan Bertunibuh di Dalain DinzyxwvutsrponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
ditinggikan dengan merendahkan bangsa-bangsa lain. Israel tctap sebagai
pcncrirna pertarna wahyu Allah sekaligus instrumen di Langan Allah untuk
menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain, dan bersama-sarna mernbentuk
keurnaran yang baru dan permanen (Kaiser, 1974: 110). Mcnurur konteks
Yesaya 19:16-25, teks di atas murigkin sisipan dari abaci ke-Z SM, yang
mencerrninkan ketegangan kaum diaspora Yahudi di Mesir (Blenkinsopp,
2000:316-320). Pusat-pusat diaspora Yahudi sudah ada di Mesir sejak abad
ke-6 SM, setidak-tidaknya di lima tempat: Heliopolls,' Migdol, Tahpanhes,
Mernfis, Parros (Yer. 44:1; 46:14).
Keurnaran inklusif Israel juga terefleksi dalam Mazrnur 47 yang
merayakan YHWH sebagai "kebanggaan Yakub" (ay, 5), "raja seluruh burnt"
(ay. 3, 8), yang mernerintah "atas bangsa-bangsa" (ay. 9). Keselamaran tidak
hanya dialami Israel, tetapi juga bangsa-bangsa Jain (bdk. Woudstra, 1988).
Allah tidak hanya membebaskan Israel dari Mesir, tetapi juga rnernbebaskan
orang Filistin dari Kaftor dan orang Aram dari Kif (Am. 9:7). Menurut PL,
urnat Allah terdiri dari Israel dan bangsa-bangsa lain (Mzrn. 87; 22:28; Yes.
2:2-4). Desain besar keurnaran adalah mernasukkan bangsa-bangsa lain
menjadi warga Sion (Mzm. J 48: 11-13; Yes. 25:6-7; Yer. 16: 19; Zef. 3:9; Za.
2:11). Dernikian sejarah Israel bersamaAllah adalah sejarah yang melarnpaui
keumatannya. Horizon keselarnatan yang bersifat universal tak berarti
universalisme (semua agama sama), sebab tiap agama menawarkan jalan
keselamatan berbeda-beda. Dalam visi eskatologis para nabi juga tergambar
bangsa-bangs<1 bergabung dengan Israel, dengan identitas Israel yang tetap
terbedakan. Mengherankan bahwa visi eskatologis pemnmllr melampalli
visi para nabi (Weiser, 1967:378; Terrien, 2003:378). Pemazmur melihat
semua bangsa, termasuk Israel, akan melebur "sebagai lImat Allah Abraham"
(Mzm. 47:10ztsronmlkjihgfedcbaYUTSRONMLKIHDBAelm 'elohe 'abraham; juga NASB, N/RSV, NIV).6 Kecludukan
5 TB "tugu-tugu berhala Bet-Syemes" (Yer. 43:13 ma!j!jebot bet femes). Yang
dimaksud dcngan tugll-tugu di sini aelalah tiang-ciang scgi cmpat meruncing
ke ujullg dan bermahkota piramida (TNK, N/RSV, NJB, NAB "obelisks"),
sedangkan Bet-Syell1es adalah alih aksara dari teks 1brani bet femes (LXX heLiou
polis; BlMK, RSV "I-leliopoJis"), yang secara harfiah berarti kuil dewa matahari
(TNK, NJB, NAB, NIV "the temple of the sun").
6 Satu-satLLllya frasa seperti itu (belk. lRaj. 18:36;zyvutsrqponmlkjihgfedcbaXWUTSRPONLKJIHGDCBITaw. 29:18; 2Taw. 30:6
"Nlah Abraham, Ishak, clan Israel"). Bcrdasarkan LXX dan tcrjcll1ah Siria yang
39Buku Pcngjionnatan Prof SlIIllUclllcllYlIlI/ill t luki), D.7i1.
gramarikal 'urn 'elohe 'abraham adalah nominarif yang mcnyarakan hasil
(I(cil and Delirzsch, 2001 :342).
Dcmikian narasi bcsar tenrang pernilihan Israel tidak bcrarri bangsa-bangsa
lain dibuang atau dibenci Allah. Cerita besar rcntang Israel ridak bcrarti
supcrioritasnya, Inldusivitas keurnaran Israel juga tarnpak cli dalam Kirab Rut
(Karman, 2009: 112). Narator dengan sengaja mengarahkan pembaca untuk
rnelihar Rut dengan "kemoabannya", kendari kornitrnen perempuan Moab itu
untuk menjadi orang Israel sama sekali tak diragukan (Karman, 2009: I04;
Spina, 2005:117-136). Meski komitmen Rut tak diragukan, dia tidak serta-
merta direrirna sebagai anggota jernaah TU[-IAN. Rut rctap ticlak menikrnari
hak dan kewajiban pcnuh sebagai orang Israel (Houten, 1991:161). Orang
asing di Israel scrnasa prakerajaan, misalnya, boleh rnengikuri Perayaan Tujuh
Minggu (dalam tradisi Yahudi, pad a perayaan itu Klrab Rut dibacakan)
dan Perayaan Pondok Daun, tetapi tidak boleh mengarnbil bagian dalam
Perayaan Paskah (UI. 16: 1-8). Mereka juga bukan subjek larangan makan
daglng yang sudah jadi bangkai (UI. 14:21).
Sejak awal, dalarn Kirab Rut, sudah disebutkan bahwa ia adalah orang Moab.
Namun, sarnpai akhir kirab, narator rnasih menyebutnya dengan epitet "orang
Moab" (1:22; 2:2, 21), selain dari mulut Boas (4:5, 10) dan mandor pengawas
para penuai (2:6). Alih-alih tujuan diskriminatif adalah tujuan inklusif kirab
itu, suatu tcrobosan pen ting telah terjadi dari tengah-tcngah masyarakat
patriarki brael yang homogen dalam agama, yaitll l11embiarkan dua kitab
dari kitab sucinya mendapat nama perempuan dan-lebih mengherankan
lagi-dall satunya adalah perempuan non-Israel. Kitab itu tidak merasa asing
dengan Fal<tor keasingan. ]ustru faktor-Moab membuat cerita di dalam kitab
itLl mengalir dan berkembang. Perkawinan Rut dengan Boas juga menjadi
ticlak seclerhana.
Dalam kerangka perjanjian (blrit) eksklusif dengan TUHAN, Israel dapat
disebut "orang dalam" (insid.e,) dan bangsa lain "orang luar" (outsider). Di luar
ikatan perjanjian tidak be rani dibuang atau tidale diperbitungkan. Orang lu<u·
adalall orang <ltau kclompok yang ticlal<:secara khusus dipilih Allah (bukan ulllat
Illembaca rrasa itu "bcrsal1la ull1at Allah Abraham" (NAB "with the people of
the God of Abraham" ; belle NJ B "to tbe people of the God or Abraham"). jPSV
awalnya Illellgikuli TM, tetapi revisinya hanya mcngangg,lp bangsa-bangsa sebagai
"rombongan .AJlah Abraham" (TNK "thc reEinliCofAbrahall1's Cod").
40yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBABerakar dan Bertumbuli di Dalam Dia
perjanjian), terapi dalam praktiknya bisa lebih berirnan kepada TUHAN dan,
tanpa disadari, yang bersangkutan berperan penting dalam sejarah keselamatan
sehingga pada akhirnya talc bisa dibedakan dari urnat yang dipilih (Spina,
2005:9). Itulah yang terjadi pada Rut, yang tetap dilihat sebagai orang luar kendari
komitmennya yang luar biasa, dan memang keputusan yaIlg diarnbil Rut sangar
tepat. Ia kernudian menjadi bagian dari leluhur Daud, raja Israel yang paling
besar dan paling dihormati, meski namanya belum disebut di dalam silsilah Kitab
Rut (4:22). Baru jauh sesudah itu, Injil Matins yaIlg ditujukan untuk kornunitas
mayoritas Yahudi rnencantumkan nama Rut sebagai leluhur Daud, bahkan Yesus
(Mat. 1:1-l7). Meski narasi besar PL tentang Israel sebagai ban gsa yang dipilih
TUHAN, tetapi itu tidak berarti hendak mernperliharkan superioritas Israel. Itu
juga ridak berarti bangsa-bangsa lain dipinggirkan, dibuang, atau tidak dikasihi
TUHAN.
Refleksi
Pengakuan Rut "Allahrnu Allahku" seharusnya tidak dibaca Iepas dari
konreks besarnya, yakni komitmen total Rut untuk mendampingi ibu
mertuanya selama hayat dikandung badan, Dalam komitmen seperti iru,
perbedaan keyakinan religius bukan lagi masalah. Rut tidak hanya siap
menjalani hidup bersama-sarna Naomi, retapi juga memandang dinamika
hidup ~~an: perspektif religius (religious perspective) mertuanya. Komitmen
Rut itu bukap. hasil bujukan Naomi. Musrahil Naomi rnengagamakan Rut,
sementara ia sendiri belum selesai dengan 'elohim-nv« (ay. 13, 20, 21). Rut
rnemang pertarna-tarna tidak tertarik kepada 'elohim Israel, yang ia lihat sendiri
hanya menghasilkan kepahitan di dalam hidup Naomi.
Kornitrnen Rut pertama-tama adalah untuk bersarna-sarna Naomi
menjalani suatu masa depan yang belum jelas. Pengalaman pahit Naomi
bersama 'elohim-txy« pun tidak rnenyurutkan niat Rut untuk berbuat sesuatu
yang mulia bagi mertuanya yang merasa sebatang kara, terrnasuk mengirnani
'elobim Israel sebagai konsekuensi mendampingi Naomi. Kepercayaan religius
(religiousbeliejj Israel semasa Rut belum dalam bentuk formal dan final seperti
agama Yahudi pascapernbuangan. Karena itu, membaca pengakuan Rut
seperti dalam tradisi Yahudi (dan Kristen) sebagai fenomena pindall agama
(religiousconversion) tidak hanya mereduksi pengakuan Rut, tetapi juga sebuah
Buku Peughormatan Prof Samuel Benyaniin Hakh,ztsronmlkjihgfedcbaYUTSRONMLKIHDBAD.7h 4l
anakronisme rafsir (penempatan rokoh dan peristiwa percakapan tidak sesuai
dengan latar zaman Kitab Rut). Apabila iman sebagai konsekuensi dialog
kehidupan, dialog antarumat berlangsung inklusif dan itulah makna 'elohayi]:
'elohay ('elohirn-mu 'elohim-ku). Apabila dialog antarumat langsung menukik
ke soal keyakinan agama masing-masing, dialog antarumat berlangsung
eksklusif dengan prinsip lakum dinukum uialiyadin (QS Al Kafirun 6
"untukmulah agamamu dan untukkulah agamalcll").
Banyak kekhawatiran muncul ketika mencermati jalannya proses Pilkada
DKl Jakarta 20l7. Masyarakat mudah dibuat rerbelah oleh pilihan politik
yang berbeda. Politik kekuasaan memang tak peduli dengan koyaknya tenun
kebangsaan. Apa yang akan terjadi dengan Indonesia apabila itu menjadi model
kontesrasi politik di Pilkada 2018, bahkan Pilpres 2019? Menjadi penting
dialog antarumat dalam suatu keterbukaan unruk saling berbagi pengalaman
hidup dari perspekrif reJigius. Sebagai bagian dari saw bangsa besar, kita
sernua sedang rnengarungi laut besar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Itu seharusnya menjadi tema besar diaiog antarumat. Dari situ, mata iman
mungkin akan melihat dan mengakui 'elohim-ttva 'elobim-ssi.
Daftar Acuan
Blenkinsopp, Joseph. 2000. Isaiah 1-39 .. Anchor Bible 19. New York:
Doubleday.
Bush, Frederic.zyvutsrqponmlkjihgfedcbaXWUTSRPONLKJIHGDCB1996. Ruth/Esther. Word Biblical Cornmenerary 9. Dallas:
Word.
Campbell, Edward F. 1975. Ruth. Anchor Bible 7. New York: Doubleday.
Fewell, Danna N. and David M. Gunn. 1990. Compromising Redemption:
Relating Characters in the Book of Ruth. Literary Currents in Biblical
Interpretation. Louisville: Westminster/John Knox.
Houten, Christiana van. 1991. TheAlien in Israelite Law. Journal for the Study
of the Old Testament Supplement Series 107. Sheffield: Sheffield
Academic Press.
Hubbard, Robert 1. 1988. The Book of Ruth. New International Commentary
on the Old Testament. Grand Rapids: Eerdrnans.
Kaiser, Otto. 1974. Isaiah 13-39. Tr. R A. Wilson. Old Testament Library.
Philadelphia: Westmi.nster.
42yxwvutsrqponmlkjihgfedcbaYWTSRPONMLKJIHGFEDCBABerakar dan Bertuinbuh eli Dalam Dia
Karman, Yonky. 2009. Kitab Rut. Jakarta: BPK GUl1ul1gMulia.
Keil, CE and F. Dclitzsch. 2001. Psalms. Commentary on the Old Testament
5. Peabody: Hendrickson.
Murphy, Roland E. 1981. Wisdom Literature: Job, Proverbs, Rut/7, Canticles,
Ecclesiastes, and Esther. Forms of the Old Testament Literature 13.
Grand Rapids: Eerdmans.
Nielsen, Kirsten. 1997. Ruth. Tr. E. Broadbridge. Old Testament Library.
Louisville: Westminster John Knox.
"Proselyte." Dalam The Oxford Dictionary of the Jewish Religion. Werblovvsky
R.]. Zwi and Geofrrey Wigoder (ed.). Oxford: Oxford University Press,
1997,h.550f.
Sakenfeld, Katharine Doob. 1985. Faithfulness in Action: Loyedt), in Biblical
Perspective. OvertureszyvutsrqponmlkjihgfedcbaXWUTSRPONLKJIHGDCB(0 Biblical Theology. Philadelphia: Fortress.
Spina, Frank A. 2005. The Faith of the Outsider: Exclusion and Inclusion in the
Biblical Scmy. Grand Rapids: Eerdmans.
Terrien, Samuel. 2003. The Psalms.' Strophic Structure and Theological
Commentary. Critical Eerdmans Commentary. Grand Rapids:
Eerdmans.
Weiser, Artur. 1962. The Psalms. Tr. H. Hartwell. Old Testament Library.
Philadelphia: Westminster.
Woudstra, Marten H. 1988. "Israel and the Church: A Case for Continuity."
Dalam John S. Feinberg (ed.), Continuity and Discontinuity: Perspectives
on the Relationship Between the Old and New Testaments. Wheaton:
Crossway, 221-238.
I1
1ii