diare
DESCRIPTION
DCATRANSCRIPT
DIARE
Submitted to : dr. Woro, SpA
By : Aida Yulia Amany
Definisi
Menurut WHO Perubahan bentuk dan konsistensi tinja
yang lembek sampai mencair Frekuensi buang air besar yang lebih dari
biasa, yaitu > 3 kali dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.
Klasifikasi Diare
Klasifikasi diare menurut WHO (2005) :
1. Diare akut, yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
2. Disentri, yaitu diare yang disertai dengan darah.
3. Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
4. Diare yang disertai dengan malnutrisi berat.
Mekanisme Dasar Yang Menyebabkan Timbulnya Diare:1.Gangguan osmotik
Makanan/zat tidak dapat diserap tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus
Isi rongga usus yang berlebihan merangsang usus untuk mengeluarkannya diare osmotik
2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus diare sekretorik timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan diare.
Hipoperistaltik bakteri tumbuh berlebihan diare
Patogenesis Diare ec Virus
Virus (bersama makanan/minuman) → tubuh →
sel-sel epitel usus halus → infeksi → merusak
sel-sel epitel → sel enterosit baru yang imatur →
vili-vlli usus halus atrofi → tidak dapat menyerap
cairan dan makanan → terkumpul di usus halus →
peningkatan tekanan osmotik usus → cairan
ditarik ke dalam lumen usus → hiperperistaltik
usus → diare
Patogenesis Diare ec Bakteri
Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung
Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus
Oleh jasad renik dikeluarkan toksin )
Bila diare berlanjut sampai 2 minggu/ lebih, kehilangan BB atau tidak bertambah selama masa tersebut
Diare Kronik
Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/ lebih dan disertai gangguan pertumbuhan
Diare Akut
Diare persistenMelanjutnya Kerusakan mukosa
Perbaikan mukosa yang terlambat
Anak Dengan Diare
Anamnesis
Diare : frekuensi, durasi, adakah darah? adakah muntah?
Laporan setempat tentang KLB kolera Riwayat antibiotik pada anak Gejala invaginasi (tangis keras dan pucat
pada bayi)
Manifestasi Klinik
Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat Nafsu makan biasanya tidak ada timbul
diare Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau
darah Warna tinja kehijau-hijauan (tercampur
empedu) Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering
defekasi)
Manifestasi Klinik
Muntah (sebelum/ sesudah diare) lambung meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit
Kehilangan banyak cairan dan elektrolit dehidrasi ( BB turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering)
Bentuk Klinis DiareDiagnosa Didasarkan Pada Keadaan
Diare cair akut •Diare > 3x sehari selama < 14 hari•Tak mengandung darah
Kolera •Diare air cucian beras sering, banyak, cepat menimbulkan dehidrasi berat•Diare dengan dehidrasi berat selama terjadi KLB kolera
Disentri •Diare berdarah (terlihat atau dilaporkan)
Diare persisten •Diare berlangsung selama 14 hari atau lebih
Diare dengan gizi buruk •Diare jenis apapun yang disertai dengan gizi buruk
Diare terkait antibiotik (Antibiotic Associated Diarrhea)
•Mendapat pengobatan antibiotik oral spektrum luas
Invaginasi •Dominan darah dan lendir dalam tinja•Massa intra abdominal•Tangisan keras dan pucat pada bayi
Penatalaksanaan
3 Elemen utama penatalaksanaan anak diare :
1. Rehidrasi
2. Pemberian Zinc
3. Lanjutkan pemberian makan
Tatalaksana Diare (WHO 2005) Plan A. Tanpa dehidrasi : cairan rumah tangga, ASI
oralit diberikan tiap bab atau muntah dengan dosis : < 1 tahun : 50-100 cc 1-5 tahun : 100-200 cc > 5 tahun : semaunya
Plan B. Dehidrasi tidak berat (ringan-sedang) Oralit 75 cc/kg/4 jam dilanjutkan pemberian cairan tiap bab Bisa peroral, NGT, parenteral.
Plan C. Dehidrasi berat : rehidrasi parenteral dengan cairan RL atau ringer asetat 100 cc/kgBB : < 1 tahun : 30 cc/kgBB dalam 1 jam I, 70 cc/kgBB dalam 5 jam > 1 tahun : 30 cc/kgBB dalam ½ jam I, 70 cc/kgBB dalam 2½
jam
Tindak Lanjut Plan Terapi A
Nasihati ibu untuk membawa kembali anaknya pada hari ke 5 jika :
>anaknya bertambah parah
>tidak bisa minum atau menyusu atau malas minum
>timbul demam
>ada darah dalam tinja. Jika anak tidak menunjukkan salah satu tanda ini namun tetap tidak menunjukkan perbaikan, nasihati ibu untuk kunjungan ulang pada hari ke-5.
Tindak Lanjut Plan Terapi CJika jumlah cairan intravena seluruhnya telah diberikan, nilai
kembali status hidrasi anak : Jika tanda dehidrasi masih ada, ulangi pemberian cairan
intravena seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Dehidrasi berat yang menetap (persisten) setelah pemberian rehidrasi intravena jarang terjadi; hal ini biasanya terjadi hanya bila anak terus menerus BAB cair selama dilakukan rehidrasi.
Jika kondisi anak membaik walaupun masih menunjukkan tanda dehidrasi ringan, hentikan infus dan berikan cairan oralit selama 3-4 jam, ikuti plan terapi B
Jika tidak terdapat tanda dehidrasi, ikuti plan terapi A
TERIMA KASIH