diferensial dan aplikasinya dalam ekonomi

12
DIFERENSIAL DAN APLIKASINYA DALAM EKONOMI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Dengan diferensial dapat pula disidik kedudukan – kedudukan khusus dari fungsi yang sedang dipelajari seperti titik maksimum, titik belok dan titik minimumnya jika ada. Berdasarkan manfaat – manfaat inilah konsep diferensial menjadi salah satu alat analisis yang sangat penting dalam bisnis dan ekonomi. Sebagaimana diketahui, analisis dalam bisnis dan ekonomi sangat akrab dengan masalah perubahan, penentuan tingkat maksimum dan tingkat minimum.[1] Pendekatan kalkulus diferensial amat berguna untuk menyidik bentuk gambar suatu fungsi non linear. Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama (first derivative) sebuah fungsi, akan dapat dikenali bentuk gambar dari fungsi tersebut. Secara berurutan seksi-seksi berikut akan membahas hubungan antara fungsi non linear dan derivative pertamanya, guna mengetahui apakah kurvanya menaik atau kan menurun pada kedudukan tertentu; hubungan antara fungsi parabolic dan derivativenya, guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrimnya (maksimum atau minimum) serta hubungan antara fungsi kubik dan derivativenya guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrim serta letak titik beloknya. Akan tetapi sebelum semua itu, marilah kita perhatikan hubungan secara umum antara sebuah fungsi dan fungsi-fungsi turunannya. Berdasarkan kaidah deferensi, dapat disimpulkan bahwa turunan dari suatu fungsi berderajat “n” adalah sebuah fungsi berderajat “n-1”. Dengan perkataan lain, turunan dari fungsi berderajat 3 adalah sebuah fungsi berderajat 2, turunan dari fungsi berderajat 2 adalah sebuah fungsi berderajat 1, turunan dari fungsi berderajat 1 adalah sebuah fungsi berderajat 0 alias sebuah konstanta, dan akhirnya turunan dari sebuah konstanta adalah 0.

Upload: ucok-nasution

Post on 28-Dec-2015

85 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diferensial Dan Aplikasinya Dalam Ekonomi

DIFERENSIAL DAN APLIKASINYA DALAM EKONOMI

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar BelakangDiferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan

perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Dengan diferensial dapat pula disidik kedudukan – kedudukan khusus dari fungsi yang sedang dipelajari seperti titik maksimum, titik belok dan titik minimumnya jika ada. Berdasarkan manfaat – manfaat inilah konsep diferensial menjadi salah satu alat analisis yang sangat penting dalam bisnis dan ekonomi. Sebagaimana diketahui, analisis dalam bisnis dan ekonomi sangat akrab dengan masalah perubahan, penentuan tingkat maksimum dan tingkat minimum.[1]

Pendekatan kalkulus diferensial amat berguna untuk menyidik bentuk gambar suatu fungsi non linear. Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama (first derivative) sebuah fungsi, akan dapat dikenali bentuk gambar dari fungsi tersebut. Secara berurutan seksi-seksi berikut akan membahas hubungan antara fungsi non linear dan derivative pertamanya, guna mengetahui apakah kurvanya menaik atau kan menurun pada kedudukan tertentu; hubungan antara fungsi parabolic dan derivativenya, guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrimnya (maksimum atau minimum) serta hubungan antara fungsi kubik dan derivativenya guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrim serta letak titik beloknya. Akan tetapi sebelum semua itu, marilah kita perhatikan hubungan secara umum antara sebuah fungsi dan fungsi-fungsi turunannya.

Berdasarkan kaidah deferensi, dapat disimpulkan bahwa turunan dari suatu fungsi berderajat “n” adalah sebuah fungsi berderajat “n-1”. Dengan perkataan lain, turunan dari fungsi berderajat 3 adalah sebuah fungsi berderajat 2, turunan dari fungsi berderajat 2 adalah sebuah fungsi berderajat 1, turunan dari fungsi berderajat 1 adalah sebuah fungsi berderajat 0 alias sebuah konstanta, dan akhirnya turunan dari sebuah konstanta adalah 0.

B.     Rumusan Masalah1.      Jelaskan pengertian diferensial?2.      Bagaimana penerapan diferensial pada bisnis dan ekonomi?3.      Jelaskan macam-macam diferensial?4.      Jelaskan biaya rata-rata minimum?

C.    Tujuan1.      Memahami dan dapat menggunakan pemahaman diferensial pada biaya rata-rata minimum untuk

menyelesaikan persoalan dalam bisnis dan ekonomi2.      Untuk mengetahui cara perhitungan diferensial pada biaya rata-rata minimum3.      Untuk mengetahui macam-macam diferensial

 

BAB II

Page 2: Diferensial Dan Aplikasinya Dalam Ekonomi

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Diferensial

Darivatif atau turunan  tidak dianggap sebagai suatu hasil bagi atau pecahan

dengan  sebagai pembilang dan dx sebagai penyebut, melainkan sebagai lambang yang

menyertakan limit dari , sewaktu  mendekati nilai nol sebagai limit. Akan tetapi untuk dapat memahami masalah – masalah tertentu kadang – kadang bermanfaat juga untuk menafsirkan dx dan dy secara terpisah. Dalam hubungan ini dx menyatakan diferensial x dan dy diferensial y. pengertian diferensial berguna sekali, misalnya dalam aplikasinya pada kalkulus integral dan pada pendekatan perubahan dalam variabel gayut yang berkaitan dengan perubahan – perubahan kecil dalam variabel bebas.

Jika f َ (x) merupakan derivative dari fungsi f(x) untuk nilai x tertentu dan  merupakan kenaikan dalam x, maka diferensial dari f(x), yang dalam hal ini ditulis f(x), terdefinisikan oleh persamaan.[2]

df (x) = f َ (x) .

Jika f(x) = x, maka f َ (x) = 1, dan dx = . Jadi jika x merupakan variabel bebas, maka

diferensial dx dari x sama dengan .Jika y = f(x), maka

dy = fَ (x) dx =  dxJadi diferensial suatu variabel gayut sama dengan hasil kali turunannya dengan diferensial variabel bebas.Secara geometrical perhatikanlah kurva y = f(x) (lihat gambar 9 dibawah ini), dan misalkan

turunannya pada titik P = f َ (x). Maka dx = PQ dan dy = f َ (x) = ( )(PQ) =

Oleh karena itu dy atau df (x) adalah kenaikan ordinat dari tangens yang berpadanan dengan dx. Argumentasi geometrical ini membawa kita kepada penfsiran derivative sebagai suatu hasil bagi atau pecahan, jika sembarang kenaikan dari variabel bebas x pada suatu titik P (x,y) pada kurva y = f(x) dinyatakan dengan dx, maka dalam rumusan turunannya.

 = fَ (x) = ( )dy menyatakan kenaikan yang berpadan dari koordinat tangens pada P.

Page 3: Diferensial Dan Aplikasinya Dalam Ekonomi

 

Perhatikan, bahwa diferensial dy dan kenaikan  dari fungsi yang berpadan dengan

nilai dx =  yang sama, pada umumnya tidaklah sama. Dalam gambar.9 disamping dy = QT

sedang  = QP َ

Dari gambar itu dapat dilihat dengan jelas, bahwa   = QP', dan dy = QT kurang

lebih sama, jika   = PQ sangatlah kecil. Pada hakekatnya jika variabel bebas kecil sekali perubahannya, maka diferensial fungsi itu hamper sama dengan kenaikan fungsi. Jika diferensial fungsi dapat dipakai untuk mendekati perubahannya, apabila perubahan variabel bebas keci sekali.

B.     Penerapan Diferensial Pada Bisnis dan Ekonomi1.      Elastisitas

Elastisitas dari suatu fungsi  berkenaan dengan x dapat didefinisikan sebagai :

Ini berarti bahwa elastisitas  merupakan limit dari rasio antara perubahan relative dalam y terhadap perubahan relative dalam x, untuk perubahan x yang sangat kecil atau mendekati nol.[3] Dengan terminology lain, elastisitas y terhadap x dapat juga dikatakan sebagai rasio antara persentase perubahan y terhadap perubahan x.

a.       Elastisitas PermintaanElastisitas permintaan (istilahnya yang lengkap : elastisitas harga permintaan, price

elasticity of demand) ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga. Jadi, merupakan rasio antara persentase perubahan

Page 4: Diferensial Dan Aplikasinya Dalam Ekonomi

jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga. Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Qd = f(P), maka elastisitas permintaannya :

Dimana  tak lain adalah Q'd  atau f'(P)

                        Permintaan akan suatu barang dikatakan bersifat elastic apabila ,

elastic – uniter jika , dan inelastic bila . Barang yang permintaanya elastic mengisyaratkan bahwa jika harga barang tersebut berubah sebesar persentase tertentu, maka permintaan terhadapnya akan berubah (secara berlawanan arah) dengan persentase yang lebih besar daripada persentase perubahan harganya.            Contoh kasus:                         Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan Qd = 25 – 3 P2 . tentukan elastisitas permintaannya pada tingkat harga P = 5.

            Qd = 25 – 3 P2                           .

                                       ηd = 3 berarti bahwa apabila, dari kedudukan P = 5, harga naik (turun) sebesar 1 persen maka jumlah barang yang diminta akan berkurang (bertambah) sebanyak 3 persen.

b.      Elastisitas PenawaranElastisitas penawaran (istilahnya yang lengkap : elastisitas harga penawaran, price

elasticity of supply) ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang ditawarkan berkenaan adanya perubahan harga. Jadi, merupakan rasio antara persentase perubahan harga. Jika fungsi penawaran dinyatakan dengan Qs = f(P), maka elastisitas penawarannya :

Dimana  tak lain adalah Q's  atau f'(P).

                        Penawaran suatu barang dikatakan bersifat elastic apabila , elastic –

uniter jika  dan inelastic bila . Barang yang penawarannya inelastic mengisyaratkan bahwa jika harga barang tersebut (secara searah) dengan persentase yang lebih kecil daripada persentase perubahan harganya.            Contoh kasus :                        Fungsi penawaran suatu barang dicerminkan oleh Qs = -200 + 7 P2. Berapa elastisitas penawarannya pada tingkat harga P = 10 dan P = 15 ?

Page 5: Diferensial Dan Aplikasinya Dalam Ekonomi

 

Qs = -200 + 7 P2                                    Q’

s = dQs / dP = 14 P

            Pada P = 10,       

            Pada P = 15,       

             berarti bahwa apabila dari kedudukan P = 10, harga naik (turun) sebesar 1 % maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah (berkurang) sebanyak 2,8% Dan

 berarti bahwa apabila dari kedudukan P = 15, harga naik (turun) sebesar 1% maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah (berkurang) sebanyak 2,3%

c.       Elastisitas Produksi                        Elastisitas produksi ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah masukan (input) yang digunakan. Jadi, merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah keluaran terhadap persentase perubahan jumlah masukan. Jika P melambangkan jumlah produk yang dihasilkan sedangkan X melambangkan jumlah factor produksi yang digunakan, dan fungsi produksi dinyatakan dengan P = f(X), maka efisiensi produksinya :

Dimana  adalah produk marjinal dari X [P' atau f' (X)].Contoh kasus :Fungsi produksi suatu barang ditunjukan oleh persamaan P = 6 X2 – X3. Hitunglah

elastisitas produksinya pada tingkat penggunaan factor produksi sebanyak 3 unit dan 7 unit.                        P = 6 X2 – X3       P’ = dP / dX = 12 X – 3 X2

                       

            Pada X = 3,    

            Pada X = 7,   

Page 6: Diferensial Dan Aplikasinya Dalam Ekonomi

 berarti bahwa, dari kedudukan X = 3, maka jika jumlah input dinaikkan (diturunkan)

sebesar 1% maka jumlah output akan bertambah (berkurang) sebanyak 1 % Dan   berarti bahwa, dari kedudukan X = 7, maka jika jumlah input dinaikkan (diturunkan) sebesar 1% maka jumlah output akan bertambah (berkurang) sebanyak 9 %

2.      Pendapatan KonsumsiDalam ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu negara secara keseluruhan

(pendapatan nasional) dialokasikan ke dua kategori penggunaan, yakni dikonsumsi dan ditabung. Jika pendapatan dilambang dengan Y, sedangkan konsumsi dan tabungan  masing – masing dilambangkan dengan C dan S, maka kita dapat merumuskan persamaan:

Y = C + SBaik konsumsi nasional maupun tabungan nasional pada umumnya dilambangkan

sebagai fungsi linear dari pendapatan nasional. Keduanya berbanding lurus dengan pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan nasional maka konsumsi dan tabungan akan semakin besar pula. Sebaliknya apabila pendapatan berkurang, konsumsi dan tabungan pun akan berkurang pula, sehingga :

DY = ¶C + ¶S à diferensial Karena ¶C + ¶S = dY à dY/dY = ¶C/dY + ¶S/dY à derivasi ¶C/dY = MPC (Marginal Propensity to Consume)¶S/dY = MPS (Marginal Propensity to Save)Sehingga terbukti bahwa MPC + MPS = 1

3.      Pendapatan TabunganKonsep diferensial dengan mudah dapat diperluas menjadi fungsi yang terdiri dari dua

atau lebih variabel bebas. Perhatikan fungsi tabungan berikut ini :S = S (Y,i)Dimana S adalah tabungan (savings). Y adalah pendapatan nasional (national income),

dan i adalah suku bunga (interes rate). Fungsi ini kita asumsikan seperti semua fungsi yang akan kita gunakan disini diasumsikan kontinu dan memiliki derivative (parsial) kontinu, atau secara

simbolis, f Є C'. Derivatif parsial  mengukur kecenderungan marginal (marginal propensity to save). Jadi, untuk semua perubahan dalam Y, dY, perubahan S hasilnya dapat

diaproksima dengan kuantitas . Demikian juga jika perubahan dalam i, di kita dapat

 sebagai aproksimasi untuk menentukan perubahan S yang dihasilkan. Jadi perubahan total dalam S diaproksimsi dengan diferensial

Atau dengan menggunakan notasi yang lain,

Perhatikan bahwa kedua derivative parsial Sy dan Si kembali menaikan peran sebagai “pengubah” yang masing – masing mengubah dY dan di menjadi dS yang bersesuaian. Pernyataan dS, yang merupakan jumlah perubahan – perubahan  hasil aproksimasi dari kedua

Page 7: Diferensial Dan Aplikasinya Dalam Ekonomi

sumber, disebut diferensial total dari fungsi tabungan. Dan proses untuk mencari diferensial total ini disebut diferensiasi total (total differentiation), sebaliknya kedua komponen yang ditambahkan di ruas kanan disebut sebagai diferensial parsial dari fungsi tabungan.

Tentu saja ada kemungkinan dimana Y dapat berubah sedangkan i konstan. Dalam hal ini

di = 0 dan diferensial total akan disederhanakan menjadi diferensial parsial:  . Dengan membagi kedua sisi persamaan dengan dY diperoleh

)i konstan

C.    Macam-macam Diferensial1.      Diferensial Konstanta

Jika y=a di mana a adalah konstanta,       maka : dx/dy = 0Contoh : y =2Maka diferensial dx/dy = 0

2.      Diferensial Fungsi PangkatJika y = xⁿ dimana n adalah konstanta, maka dx/dy = nxn-1

Contoh :y = x³Maka diferensiasi dx/dy = 3x3-1

3.      Diferensiasi perkalian konstanta dengan fungsi jika y = axⁿ dimana a dan n adalah konstanta maka dx/dy = n.(ax)n-1

Contoh :y = 5x³ Maka diferensiasi dx/dy = 3.(5x)3-1

D.    Biaya Rata-rata MinimumDalam mempelajari banyak masalah ekonomi sebenarnya kita menggunakan konsep

kalkulus. Misalkan dalam suatu perusahaan, PT ABC. Jika ABC menjual x satuan barang tahun ini, ABC akan mampu membebankan harga, p(x) untuk setiap satuan. Kita tunjukkan bahwa p tergantung pada x. pendapatan total yang diharapkan ABC diberikan oleh R(x) = x p(x), banyak satuan kali harga tiap satuan.

Untuk memproduksikan dan memasarkan x satuan, ABC akan mempunyai biaya total C(x). Ini biasanya jumlah dari biaya tetap ditambah biaya variable. Konsep dasar untuk sebuah perusahaan adalah total laba P(x), yakni slisih antara pendapatan dan biaya.P(x) = R(x) – C(x) = x p(x) – C(x)Umumnya, sebuah perusahaan berusaha memaksimumkan total labanya.

Pada dasarnya suatu produksi akan berupa satuan-satuan diskrit. Jadi R(x), C(x) dan P(x) pada umumnya didefinisikan hanya untuk x= 0,1,2,3,…..dan sebagai akibatnya, grafiknya akan terdiri dari titik-titik diskrit. Agar kita dapat mempergunakan kalkulus, titik-titik tersebut kita hubungkan satu sama lainsehingga membentuk kurva. Dengan demikian, R,C, dan P dapat dianggap ebagai fungsi yang dapat dideferensialkan.[4]

1.      Contoh soal :[5]Jika diketahui fungsi biaya total dari suatu perusahaan adalah ;

TC = 0,2 Q2 + 500Q + 8.000

Page 8: Diferensial Dan Aplikasinya Dalam Ekonomi

Carilah Berapa nilai rata-rata minimum tersebut?2.      Penyelesaian:

Biaya rata-rata (AC) minimum 

Jadi biaya rata-rata minimum sebesar Rp580,- diperoleh jika perusahaan menghasilkan produk sebanyak 200 unit.

BAB IIIPENUTUP

A.    SimpulanPendekatan kalkulus diferensial amat berguna untuk menyidik bentuk gambar suatu

fungsi non linear. Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama (first derivative) sebuah fungsi, akan dapat dikenali bentuk gambar dari fungsi tersebut. Secara berurutan seksi-seksi berikut akan membahas hubungan antara fungsi non linear dan derivative pertamanya, guna mengetahui apakah kurvanya menaik atau kan menurun pada kedudukan tertentu; hubungan antara fungsi parabolic dan derivativenya, guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrimnya (maksimum atau minimum) serta hubungan antara fungsi kubik dan derivativenya guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrim serta letak titik beloknya. Akan tetapi sebelum semua itu, marilah kita perhatikan hubungan secara umum antara sebuah fungsi dan fungsi-fungsi turunannya.

Dalam mempelajari banyak masalah ekonomi sebenarnya kita menggunakan konsep kalkulus. Misalkan dalam suatu perusahaan, PT ABC. Jika ABC menjual x satuan barang tahun

Page 9: Diferensial Dan Aplikasinya Dalam Ekonomi

ini, ABC akan mampu membebankan harga, p(x) untuk setiap satuan. Kita tunjukkan bahwa p tergantung pada x. pendapatan total yang diharapkan ABC diberikan oleh R(x) = x p(x), banyak satuan kali harga tiap satuan.

B.     Saran dan KritikDemikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan

dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya karya tulis ilmia ini dan penulisan karya tulis ilmia di kesempatan – kesempatan berikutnya.

Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Dwi Mentari, Matematika Dasar Aplikasi Turunan, ( Bengkulu: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2012)

Indah Lestari, Ina Yanti, Elon,Cucu Nurmansyah, Penerapan Diferensial Dalam Ekonomi, (Cirebon:

FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Cirebon, 2010)

santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/files/2011/11/TM10-Penerapan-Diferensial-Fungsi-Sederhana-

dalam-Ekonomi.pdf (di ambil pada tanggal 12 Desember 2012)

[1] Indah Lestari, Ina Yanti, Elon,Cucu Nurmansyah, Penerapan Diferensial Dalam Ekonomi, (Cirebon: FKIP Matematika Universitas Muhammadiyah Cirebon, 2010) [2] Ibid.[3] Ibid.[4] Dwi Mentari, Matematika Dasar Aplikasi Turunan, ( Bengkulu: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2012) [5]santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/files/2011/11/TM10-Penerapan-Diferensial-Fungsi-Sederhana-dalam-Ekonomi.pdf (di ambil pada tanggal 12 Desember 2012)