disiplin utama dan peran civi engineering

55
PERAN TEKNIK SIPIL DALAM STRUKTURAL,GEOTEKNIK,KONSTRUKSI.HIDROLOGI,DAN TRANSPORTASI OLEH YOGI OKTOPIANTO DAN KAWAN-KAWAN UNIVERSITAS GUNADARMA 1

Upload: yogi-oktopianto

Post on 15-Jun-2015

980 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

PERAN TEKNIK SIPILDALAM

STRUKTURAL,GEOTEKNIK,KONSTRUKSI.HIDROLOGI,DAN TRANSPORTASI

OLEHYOGI OKTOPIANTO DAN KAWAN-KAWAN

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL 2010

1

Page 2: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas materi kuliah Pengantar

Teknik Sipil.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui peran serta bidang

teknik sipil yang mencakup : struktur, geoteknik, transportasi, hidrologi dalam pembuatan jalan

raya, bendungan, dan gedung pencakar langit

Kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Iwan Kridasantausa, selaku dosen mata kuliah Pengantar Teknik

Sipil

2. Orang tua kami yang selalu mendukung dan mendoakan kami

3. Dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa pembuatan dari makalah ini masih jauh untuk dikatakan

sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk

perbaikan di masa datang.

Sekian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Depok, 15 Januari 2010

Penulis

2

Page 3: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………………………………..i

DAFTAR ISI …………………………………………………….ii

BABI PENDAHULUAN ……………………………………………………..1

BAB II STUDI KASUS

A. GEDUNG TINGGI ……………………………………………………..4B. BENDUNGAN ……………………………………………………..6C. JALAN ……………………………………………………..9

BAB III PERAN TEKNIK SIPIL

A. KONSTRUKSI ……………………………………………………11B. GEOTEKNIK ……………………………………………………16C. STRUKTUR ……………………………………………………20D. HIDROLOGI …………………………………………………....22E. TRANSPORTASI ……………………………………………………29

BAB IV RELASI …………………………………………………....33

BAB V PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………35

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………36

3

Page 4: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang pembangunan gedung tinggi

Timbulnya bangunan tinggi disebabkan oleh kebutuhan ruang yang selalu meningkat

terutama di pusat-pusat kota,baik sebagai ruang kerja kantor maupun tempat tinggal. Kemajuan

teknologi pembangunan terutama setelah ditemukanya bahan beton bertulang, baja, alumunium,

dan kaca menambah pesatnya pembangunan gedung-gedung tinggi. Penduduk di dunia

meningkat terus sedangkan tanah di planet bumi ini tidak bertambah, sehingga harga tanah di

kota-kota besar menanjak terus, memaksa manusia untuk membangun ke atas.

Beberapa Negara yang hanya terdiri dari beberapa pulau kecil seperti Singapura dan

Hongkong tidak ada pilihan lain, kecuali membangun ke atas.

Menurut perhitungan para ahli, perluasan kota-kota besar di dunia ini akan

menghabiskan lahan pertanian, sedangkan lahan pertanian sangat diperlukan untuk memproduksi

makanan bagi penduduk dunia. Yang harus bertambah jelaslah sudah pembangunan yang

bertumpuk bukanlah merupakan kemewahan, tetapi sebaliknya tindakan pri-kemanusiaan dalam

arti menghemat tanah untuk generasi mendatang.

Latar belakang dibuatnya Jalan

Jalan raya sejak mulai awal dirintis, hanya berupa lintas lalu lalang manusia untuk

mencari nafkah dengan berjalan kaki, atau menggunakan kendaraan sederhana beroda tanpa

mesin. Makin lama perkembangan jalan berkembang dengan pesat, seiring dengan

perkembangan teknologi yang melahirkan macam-macam kendaraan bermesin mulai dari beroda

tiga, empat sampai lebih dari empat. Dari semula hanya sebagai alat bantu manusia menemukan

sumber makanan, berkembang menjadi merupakan sarana pelayanan jasa angkutan manusia,

barang dan bahkan menjadi sarana pengembangan wilayah dan peningkatan ekonomi. Dengan

pesatnya perkembangan jalan ini yang semula hanya dibuat “asal jadi” saja, belakangan mulai

dipkirkan syarat-syarat jalan, agar dapat melayani pengguna jalan dengan nyaman, aman, sehat

dan cepat, bahkan belakangan ini disyaratkan untuk memenuhi berwawasan lingkungan.

4

Page 5: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

Jalan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu tempat karena menolong orang

untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke suatu tujuan. Dengan adanya jalan, komoditi

dapat mengalir ke pasar setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada

pasaran di luar wilayah itu. Selain itu, jalan juga mengembangkan ekonomi lalu lintas di

sepanjang lintasannya.

Persyaratan geoteknik jalan, adalah salah satu dari persyaratan-persyaratan yang ada, untuk

memberikan kenyamanan , keamanan, dan kecepatan tersebut di atas. Banyak syarat0syarat lain

di luar syarat geoteknik ini, yang merupakan persyaratan konstruksi jalan secara umum, meliputi

antara lain persyaratan sturktur jalan, persyaratan bahan jalan, persyaratan pelaksanaan jalan dan

lain-lain.

Secara umum, konstruksi jalan raya tidak hanya terbtas pada geoteknik jalan saja, namun untuk

pegangan dasar bagi pemerhati, pelaksana, pengawas dan siapapun yang berkepentingan dalam

disiplin ilmu ini, geoteknik jalan merupakan bekal awal untuk mendalami dan memahami

pengertian dasar dari suatu bentukan konstruki yaitu, konstruksi jalan raya. Sesudah baru

didekati lagi dengan pendekatan struktur yang lebih mengarah pada bentuk fisik dan kekuatan

konstruksi jalan, yang memerlukan penelaahan perencanaan yang lbih matang dan akurat.

Latar Belakang Dibangunnya Bendungan

Meskipun air dari sungai mempunyai manfaat yang besar, baik untuk pertanian, lalu

lintas dan kebutuhan manusia yang lain, akan tetapi keberadaan sungai itu sendiri perlu

mendapatkan perhatian khusus didalam pengelolaannya. Pengelolan sungai disamping untuk

memenuhi kebutuhan manusia juga dimaksudkan untuk menghindari adanya bahaya yang dapat

ditimbulkan dari sungai tersebut, yaitu bahaya banjir. Banjir merupakan peristiwa alam yang

terjadi akibat melimpahnya air yang ada dipermukaan. Sebab-sebab banjir dikarenakan tidak

mempunyai sungai untuk menampung air, kurangnya tingkat peresapan tanah, dan lebih

rendahnya permukaan daratan dari pada permukaan air

Banjir merupakan fenomena yang terjadi dimana suatu wilayah atau sistem pengairan

tidak mampu menampung limpahan air. Sawah atau lahan pertanian biasanya terletak di tepi

sungai atau memiliki sungai sebagai pengairan. Sehingga jika sistem pengairan tidak mampu

menampung air maka akan terjadi banjir dan sawah akan terkena dampaknya. Jika sebuah lahan

5

Page 6: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

pertanian terkena banjir maka segala tanaman akan basah dan layu sehingga akan mati. Dengan

kondisi ini, maka petani akan dirugikan oleh adanya banjir. Sehingga akan menghambat

pertanian. Selain itu dampak banjir juga berpengaruh pada bidang perdagangan, bidang religi

bahkan pendapatan kerajaan dari sektor pajak juga ikut terpengaruh. Oleh karena itu para korban

banjir pasti akan mencari solusi atau strategi untuk penanggulangan bahaya banjir.

Oleh karena itu, dibangunlah bendungan. Air sungai yang meluap dapat tertahan oleh

bendungan sehingga air tidak menggenangi sawah maupun pemukiman penduduk. Air sungai

tersebut kemudian dialirkan ke sawah-sawah melalui jaringan irigasi.

6

Page 7: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

B AB II

STUDI KASUS

A. GEDUNG TINGGI

Kata "pencakar langit" awalnya adalah istilah

bahari mengacu pada segitiga kecil di atas

layar menetapkan skysail pada kapal

berlayar. Istilah ini pertama kali diterapkan

untuk bangunan pada akhir abad ke-19

sebagai akibat dari kagum publik di gedung-

gedung tinggi yang dibangun di Chicago dan

New York City. Definisi tradisional sebuah

pencakar langit dimulai dengan "pencakar

langit pertama", Chicago sekarang

dirubuhkan bertingkat sepuluh berbingkai

baja Asuransi Rumah Bangunan (1885).

Struktural definisi kata pencakar langit itu disempurnakan kemudian oleh sejarawan arsitektur,

berdasarkan perkembangan teknik tahun 1880-an yang tinggi memungkinkan pembangunan

gedung-gedung bertingkat. Definisi ini didasarkan pada kerangka baja - sebagai lawan konstruksi

beban batu, yang melewati batas praktis mereka pada tahun 1891 dengan Monadnock Chicago

Building. Philadelphia City Hall, selesai pada tahun 1901, masih memegang klaim sebagai

tertinggi di dunia beban struktur batu di 167 m (548 kaki). Kerangka baja berkembang secara

bertahap meningkatkan kemandirian, dengan beberapa bangunan di Chicago dan New York

kemajuan teknologi yang memungkinkan kerangka baja untuk membawa bangunan sendiri. Hari

ini, Namun, banyak pencakar langit tertinggi hampir seluruhnya dibangun dengan beton

bertulang. Pompa dan tangki penyimpanan air menjaga tekanan di bagian atas pencakar langit.

Sebuah longgar konvensi di Amerika Serikat dan Eropa sekarang menarik batas bawah dari

sebuah gedung pencakar langit di 150 meter (500 kaki). Sebuah pencakar langit lebih tinggi dari

300 meter (984 kaki) dapat disebut sebagai supertinggi. Bangunan lebih pendek masih kadang-

7

Page 8: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

kadang disebut sebagai pencakar langit jika mereka muncul untuk mendominasi lingkungan

mereka.

Istilah yang agak sewenang-wenang pencakar langit tidak boleh juga bingung dengan istilah

yang tidak jelas tinggi. Komite Standar yang Emporis mendefinisikan sebuah bangunan tinggi

sebagai "struktur bertingkat tinggi antara 35-100 meter, atau bangunan yang tidak diketahui

ketinggian 12-39 lantai dan sebuah pencakar langit sebagai "gedung bertingkat yang arsitektur

ketinggian minimal 100 meter. Beberapa insinyur struktur menetapkan Highrise sebagai

konstruksi vertikal ada angin yang lebih signifikan merupakan faktor muatan dari gempa bumi

atau berat. Perhatikan bahwa kriteria ini tidak hanya cocok naik tinggi tetapi beberapa struktur

tinggi lainnya, seperti menara.

Sebuah bangunan tinggi adalah bangunan atau struktur tinggi. Biasanya, fungsi bangunan

ditambahkan, contohnya bangunan apartemen tinggi atau perkantoran tinggi.

Meskipun definisi tetapnya tidak jelas, banyak badan mencoba mengartikan arti 'bangunan

tinggi':

International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildings mengartikan bangunan

tinggi sebagai "struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak besar terhadap

evakuasi"

New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai "bangunan

yang memiliki banyak tingkat"

Massachusetts General Laws mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi dari 70 kaki (21

m)

Banyak insinyus, inspektur, arsitek bangunan dan profesi sejenisnya mengartikan

bangunan tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi setidaknya 75 kaki (23 m).

8

Page 9: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

B. BENDUNGAN

Bendungan atau dam adalah

konstruksi yang dibangun untuk

menahan laju air menjadi waduk,

danau, atau tempat rekreasi.

Seringkali bendungan juga digunakan

untuk mengalirkan air ke sebuah

Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Kebanyakan dam juga memiliki

bagian yang disebut pintu air untuk

membuang air yang tidak diinginkan

secara bertahap atau berkelanjutan.

Bendungan(dam) dan bendung(weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung

(weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk

menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan

melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur

kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional

di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya,

serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia,

bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka

tanah yang akan diairi.

Klasifikasi Bendungan :

Berdasarkan klasifikasi Ukuran :

a) Bendungan Kecil (<10 m tinggi)

b) Bendungan ukuran medium (10 - 25 m tinggi)

c) Bendungan besar (> 25 m tinggi)

9

Page 10: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

d) Mayor Bendungan (> 150 m tinggi)

Berdasarkan Tujuan/fungsi :

a) Hydro-bendungan listrik

b) Bendungan irigasi

c) Bendungan untuk persediaan air kota untuk keperluan air minum, rekreasi,

navigasi thro kanal, industri digunakan.

d) Pengendalian Banjir

e) Bendungan untuk habitat ikan & kehidupan liar

f) Cair yang mengandung bendungan dari industri, tambang, pabrik dll

g) Multi-tujuan bendungan

Klasifikasi didasarkan pada konstruksi Bahan :

a) Masonry Dam

b) Bendungan Beton

c) Bendungan kayu

d) Bendungan Baja

e) Bendungan Bumi

f) Bendungan Rockfill

g) Bendungan Komposit

Klasifikasi didasarkan pada tindakan :

a) Bendungan Grafiti

b) Bendungan Busur

10

Page 11: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

c) Saddle Dam

d) Check Dam

e) Penyimpangan Dam

f) Overflow Bendungan

Bendungan berdasarkan jalannya air:

a) Bendungan untuk dilewati air

b) Bendungan untuk menahan air

Cofferdam Bendungan menurut ICOLD :

a. bendungan urugan tanah

b. bendungan urugan batu

c. bendungan beton berdasar berat sendiri

d. bendungan beton dengan penyangga

e. bendungan beton berbentuk lengkung

f. bendungan beton berbentuk lebih dari satu lengkung bendungan

Fungsi Bendungan :

Fungsi Contoh

Pembangkit

listrik

Listrik tenaga air adalah sumber utama listrik di dunia. banyak negara

memiliki sungai dengan aliran air yang memadai, yang dapat dibendung

untuk keperluan pembangkit listrik.

Menstabilkan

aliran air /

irigasi

Bendungan sering digunakan untuk mengontrol dan menstabilkan aliran

air, untuk pertanian tujuan dan irigasi. Mereka dapat membantu

menstabilkan atau mengembalikan tingkat air danau dan laut pedalaman.

Mereka menyimpan air untuk minum dan kebutuhan manusia secara

langsung,

Pencegahan

banjir

Bendungan diciptakan untuk pengendalian banjir.

Reklamasi Bendungan (sering disebut tanggul-tanggul atau tanggul) digunakan untuk

mencegah masuknya air ke suatu daerah yang seharusnya dapat

11

Page 12: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

tenggelam, sehingga para reklamasi untuk digunakan oleh manusia.

Air

pengalihan

Bendungan yang digunakan untuk tujuan hiburan

C. JALAN

Jalan raya adalah arus pengguna jalan yang bergerak melintasi suatu ruas jalan tertentu.

Pengguna jalan dalam arti luas tidak hanya kendaraan bermotor namun juga meliputi kendaraan

tak bermotor, pejalan kaki dan hewan.

Dubai roads

Fungsi jalan :

12

Page 13: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

a. Sebagai alternative pergerakan masyarakat dalam kota besar atau antar antar kota

besar dan daerah terpencil

b. Dapat membuka,membangkitkan,dan mengembangkan wilayah.

c. Menaikan nilai lahan atau tanah.

JALAN sebagai salah satu prasarana transportasi yang merupakan urat nadi kehidupan

masyarakat mempunyai peran penting dalam usaha pengembangan kehidupan berbangsa dan

bernegara. Oleh karena itu jalan mempunyai peranan untuk mewujudkan sasaran pembagunan

seperti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan perwujudan

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penyelenggaraan jalan bertujuan untuk :

1) Mewujudkan ketertiban dan kepastian hukum dalam penyelenggaraan jalan.

2) Mewujudkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan jalan.

3) Mewujudkan peran penyelenggara jalan secara optimal dalam pemberian layanan kepada

masyarakat.

4) Mewujudkan pelayanan jalan yang andal dan prima serta berpihak pada kepentingan

masyarakat.

5) Mewujudkan sistem jaringan jalan yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mendukung

terselenggaranya sistem transportasi yang terpadu.

Penyelenggaraan jalan umum wajib mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah yang sudah

berkembang agar pertumbuhannya tidak terhambat oleh kurang memadainya transportasi jalan,

yang disusun dengan mempertimbangkan pelayanan kegiatan perkotaan. Dalam usaha

mewujudkan pelayanan jasa distribusi yang seimbang, penyelenggara jalan umum wajib

memperhatikan bahwa jalan merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan, yang tediri dari

sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan

hierarki.

13

Page 14: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

BAB III

PERAN TEKNIK SIPIL

I. KONSTRUKSI

A. Konstruksi Pada Gedung Tinggi

Konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi yang

menyatu dengan lahan tempat kedudukannya, baik digunakan sebagai tempat tinggal atau sarana

kegiatan lainnya. Hasil kegiatan antara lain : gedung, jalan, jembatan, rel dan jembatan kereta

api, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, landasan pesawat terbang,

dermaga, bangunan pembangkit listrik, transmisi, distribusi dan bangunan jaringan komunikasi.

Kegiatan konstruksi meliputi perencanaan, persiapan, pembuatan, pembongkaran dan perbaikan

bangunan.

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam sebuah

bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan

infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area.

Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.

14

Page 15: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur desain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.

Dalam melakukan suatu konstruksi biasanya dilakukan sebuah perencanaan terpadu. Hal ini terkait dengan metode penentukan besarnya biaya yang diperlukan, rancang-bangun, dan efek lain yang akan terjadi saat pekerjaan konstruksi dilakukan. Sebuah jadwal perencanaan yang baik akan menentukan suksesnya sebuah pembangunan terkait dengan pendanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan konstruksi, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidak-nyamanan publik terkait dengan adanya penundaan pekerjaan konstruksi, persiapan dokumen dan tender, dan lain sebagainya.

Pemilihan system struktur, Material struktur dan Non-struktur,dan system pondasi

Pemilihan system struktur untuk gedung harus diawali dengan proses klasifikasi dan identifikaasi

atas beberapa masalah berikut:

1, Pengenalan atas rencana fungsi gedung,apakah gedung kantor,Hotel/Appartement,Retail,atau

Mixed-Used.

Hal ini sangat perlu karena masing-masing fungsi memilik batasn /kreteria yang

berbeda,baik dari sissi kenyaman pakai maupun dari sisi persyaratan ruangan.Salah satu masalah

yang harus di selesaikan oleh ahli struktur adalah pemilihan system struktur khususnya system

yang mampu menyediakan perlawaan yang efesien dan optimum terhadap beban lateral. ( beban

angin maupun gempa ).hal ini jelas berpengaruh pda tatanan ruang yang ada,misalnya berkaitan

dengan dimana dan bagaimana penempatan dinding geser yang baik agar berfungsi optimum

tanpa”mengganggu”kebutuhan arsitektural dan interior yang :wajar”.

2. Pengenalan atas beban desain yang harus di perhitungkan.

Pegangan awal yang dapat digunakan adalah rekomendasi dari standar beban yang

berlaku.Umumnya beban diklasifikasikan dalam dua kelompok,beban grafitasi dan beban

k,beban grafitasi dan beban lateral ( gempa dan angin ). Walupun pada umumnya beban angin di

15

Page 16: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

indonesiatidak besar,bila gedung sangat tinggi beben angin tetap menjadi factor yang

menentukan.disini ahli struktur perlu memahami perbedaan antara beban angin dan beban

gempa,khususnya ditinjawu dari karakter respon gedung terhadap beban tersebut.Persyaratan ada

pada umumnya menentukan bahwa akibat beban angin desain maksimum,struktur dan segala

komponennya. (termasuk Non-Struktur ) tidak boleh mengalami kerusakan sedangkan akibat

beban gampa desain maksimum boleh terjadi kerusakan.

3. Pemilihan system struktur yang sesuai.

System struktur gedung tinggi secara garis besar terbagi dalam dua kelomok yaitu:

a.Sitem penahan beban garafitasi ,dan

b.siste penahan beban lateral.

Kedua system pada kenyataan sering bekerja sama,untuk itu perlu dipelajari agar terjadi kerja

sama yang optimum.

4.Pemilihan material struktur yang sesuai

Material untuk gedung tinggi umumnya ada dua yaitu :

a.beton ( bertulang ataupun prategang)

b.profil baja.

Alternatif ketiga adalah kombinasi dari beton dan baja profil yang biasa kita kenal dengan nama

material komposit.

Dari sisi ini,khususnya untuk gedung di atas 50 lantai, penggunaan komponen vertical komposit

merupakan alternative yang lebih menarik baik ditinjau dari masalh pengadaan beton di lapangan

maupun dari sudut penghematan ruang.yang berarti peningkatan saleable-space.Apalagi bila

kemudian dipilih dipilih metode konstruksi Up-Down,dimana komponen profil baja dari

komponen komposit yang ada sekaligus bisa berfungsi sebagai steel stanchions.

5. Pemilihan material Non-Struktural

Material Non-Struktural biasanya adalah floor and finishing dan dinding partisi.Konsep yang

perlu di perhatikan adalah mengupayakan agar material seringan mungkin khususnya untuk

16

Page 17: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

gedung yang sangat tinggi karena hal ini akan secara lansung mempengaruhi jumlah beban

gravitasi yang harus ditahan oleh system pondasi.

6.Pengecekan terhadap kapasitas tanah yang ada

Langkaini ini sangat perlu dilakukandengan cepat, khususnya untuk mengecek apakah kapasitas

tanah di daerak tower cukup untuk menahan beban yang akan bekerja padanya. Data awal

mengenai daya dukung tanah bias didapat dari hasil penyelidikan tanah atau dari dari data tanah

proyek disekitar lokasi.Disini ahli struktur harus mampu meyakinkan owner untuk melakukan

investasi yang cukup dengan melakukan penyelidikan tanah dalam jumlah titik uji yang cukup

representatif,dengan konsentrasi pada daerah tewer khususnya daerah cora dan ahear wall.

7.Pemilihan system pondasi

Paemilihan sistem pondasi merupakan langka yang snagat penting karena pondasi adalah bagian

dari gedung yang secara fisik ”menyatu” engan tanah yang mendukung gedung tersebut.Fondasi

adalah titik terahir dari perlawanan sistem struktur terhadap beban yang bekerja padanya.

8.Pemilihan metode konstruksi dan urutan pelaksanaan

Bagian ini menentukan kondisi saat konstruksi dan dengan demikian perlu diperhitungkan

dengan baik pada saat menentukan beban konstruksi.sesuai dengan dengan urutan konstruksi

yang disepakati.

9. Pemilihan sistem modelling dari struktur untuk analisis global dan lokal.

Peran structural

1.Pengaturan komponen vertical,termasuk jarak kolom,ukuran kolom, penempatan dan demensi

core dan shear wall,dan sistem kolom luar yang membentuk façade dan ta,pak dari gedung.

2. Sistem komponen horizontal,termasuk sistem balok dan sistem lantai.

3.Sistem BISMEN.

4. Sitem pondasi

5. Metode konstruksi,khususnya mengenai kemungkinan pengunaan metode Up-Down.

17

Page 18: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

6. Usulan mengenai komponen non-struktural.

7. Diskusi awal dengan tim engineer M&E mengenai kemungkinan penempatan alat dan mesin

serta daerah–daerah yang kira-kira memerlukan lubanglubang ducts yang besar.

B. Konstriksi Pada Bendungan

1. Menghitung besarnya laju sedimentasi bendungan2. Dalam pemasangan geotekstil sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan dan

permasalahan konstruksi geotekstil dan persyaratan kekuatan serta ketahanan geotekstil3. Mengukur diameter lubang dan permeabilitas geotekstil sebagai filter dan transisi dalam

bendungan urugan untuk memenuhi persyaratan permeabilitas geotekstil sebagai filter4. Mendesain geotekstil yang digunakan sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan

dan meliputi uraian tentang penggunaan geotekstil secara umum, geotekstil sebagai filter dan transisi dalam bendungan urugan,prinsip-prinsip filtrasi, kriteria dan penggunaangeotekstil sebagai bidang permukaan geser.

5. Melaksanakan kegiatan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta penghapusan bendungan dengan tujuan untuk menjamin keamanan bendungan dan lingkungannya

6. Melaksanakan program mutu selama konstruksi di lokasi konstruksi bendungan urugan (tanah atau batu) terutama untuk material urugan.

C. Konstruksi Pada Jalan

1. Menentukan lapisan perkerasan kaku dan lentur2. Perencanaan penulangan yang bertujuan untuk membatasi lebar retakan yang timbul

pada beban terkonsentrasi agar tidak terjadi pembelahan pelat beton pada daerah retak tersebut, sehingga kekuatan pelat dapat dipertahankan.

3. Perencanaan sambungan yang ditempatkan pada perkerasan beton yang dimaksudkan untuk menyiapkan tempat muai dan susut beton akibat terjadinya tegangan yang

18

Page 19: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

disebabkan perubahan lingkungan ( suhu dan kelembapan) , gesekan dan keperluan konstruksi.

4. Perencanaan tebal pelat yang berdasarkan dan ditentukan oleh jumlah kendaraan niaga selama usia rencana

II. GEOTEKNIK

A. Geoteknik Pada Gedung Tinggi

Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu Teknik Sipil. Didalamnya diperdalam

pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan hubungannya dengan kemampuan

menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya. Pada dasarnya ilmu ini tergolong ilmu tua yang

berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban manusia, dari mulai pembangunan piramid di

mesir, candi Borobudur hingga pembangunan gedung pencakar langit sekarang ini. Salah satu

contohnya ialah kemiringan menara pisa di italy disebabkan oleh kekurangan kekuatan dukung

tanah terhadap menara tersebut. Secara keilmuan, bidang teknik sipil ini mempelajari lebih

mendalam ilmu ilmu:

Mekanika Tanah dan batuan

Teknik Pondasi

Stuktur bawah tanah

19

Page 20: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari

ilmu teknik sipil, dalam bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil

engineering dan Bodenmechanik dalam bahasa Jerman.

Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui

bukunya "Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage" (Mekanika Tanah

berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari

ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga

Terzaghi disebut sebagai "Bapak Mekanika Tanah".

Teknik Pondasi (ada juga yang mengeja teknik fondasi) adalah suatu upaya teknis untuk

mendapatkan jenis dan dimensi pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga

beban yang bekerja dengan baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik.

Pondasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis:

Pondasi Dangkal (eng: Shallow Foundation, de: Flach- und Flächengründungen), di

dalamnya terdiri dari:

a. Pondasi Setempat (eng: Single Footing, de: Einzelfundament)

b. Pondasi Menerus (eng: Continuous Footing, de: Streifenfundament)

c. Pondasi Pelat (eng: Plate Foundation, de:Plattenfundament)

Pondasi Dalam adalah jenis pondasi yang dibedakan dengan pondasi dangkal dari segi

kedalaman masuknya ke dalam tanah. Ada sejumlah alasan mengapa para ahli geoteknik

menyarankan pondasi dalam alih-alih pondasi dangkal, tapi beberapa sebab umum digunakannya

pondasi dalam ialah karena besarnya beban rancang, tanah yang jelek pada kedalaman yang

dangkal, atau beberapa alasan terkait dengan situasi (lokasi didirikannya bangunan), semisal

batasan kepemilikan.

Istilah-istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan berbagai jenis pondasi dalam

anatara lain: Tiang pancang(pile), turap (sheet pile), dan kaison (caisson). Pemberian namanya

bisa jadi beragam tergantung disiplin keteknikan dan perusahaan pembuatannya, dan juga

20

Page 21: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

dikenal dalam bahasa pasaran. Pondasi dalam dapat dibuat dari kayu, baja, beton bertulang dan

beton prategang. Pondasi dalam dapat dipasang baik dengan menancapkannya/memancangnya

ke bumi maupun membor dengan besaran tertentu lalu mengisinya dengan beton, masif maupun

bertulang.

Kombinasi Pondasi Pelat dan Tiang Pancang (eng: Combination of Plate-Pile Foundation, de:

Kombinierte Platten-Pfahlgründungen-KPP)

Jenis pondasi yang digunakan dalam suatu perencanaan bangunan tergantung dari jenis tanah dan

beban yang bekerja pada lokasi rencana proyek.

Beban yang bekerja pada pondasi :

Beban yang bekerja pada suatu pondasi dapat diproyeksikan menjadi:

Beban Horizontal/Beban Geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer beban

akibat gaya angin pada dinding.

Beban Vertikal/Beban Tekan dan Beban Tarik, contohnya:

      - Beban Mati, contoh berat sendiri bangunan

      - Beban Hidup, contoh beban penghuni, air hujan dan salju

      - Gaya Gempa

      - Gaya Angkat Air (eng: Lifting Force, de: Auftriebskraft)

Momen

Torsi

B. Geoteknik Pada Bendungan

1. Mengkaji fault-displacement termasuk didalamnya potensi kerusakan, likuifaksi dan

longsoran. Sementara itu, efek multiplier yang terjadi seperti penurunan (settlements),

soil boiling dan perubahan struktur tanah akan mengikuti fault displacement yang terjadi.

21

Page 22: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

2. melakukan survai microtremor berdasarkan data tersebut, informasi pemetaan lokasi-

lokasi yang memiliki amplifikasi tinggi dapat dilakukan dengan jelas misalnya diberikan

kode wilayah merah. Selanjutnya, penetapan building code tertentu pada wilayah tersebut

dapat dijalankan. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk daerah berkode merah tersebut

bisa lebih diawasi khususnya disain struktur bangunannya harus memuat syarat minimal

konstruksi tahan

getaran/seismic resistance.

C. Geoteknik Pada Jalan

1. menyelidiki tanah dan batuan sebagai alas bagi konstruksi jalan

2. Profil perlapisan tanah

Untuk memperoleh profil perlapisan tanah, maka diperlukan pemboran untuk mengambil

contoh tanah pada kedalaman yang berbeda-beda. Dari profil perlapisan tanah informasi

penting yang harus diperoleh adalah sebagai berikut:

5. Informasi berkenaan dengan jenis lapisan tanah, tebalnya dan kemiringan lapisan-

lapisan tersebut.

6. Lokasi lapisan tanah keras atau lapisan batuan

Variasi perlapisan tanah secara horizontal yang meliputi seluruh proyek.

Kondisi air tanah yang meliputi: a) digunakan untuk menentukan letak muka air tanah

dan tekanannya dan b) digunakan untuk menentukan permeabilitas tanah.

Sifat-sifat fisik tanah dan batuan.

Sifat-sifat mekanika tanah dan batuan, seperti kekuatan dan kompressibiltas.

Hal-hal khusus pada perlapisan tanah, seperti adanya lapisan tipis material lapuk, adanya

kantung-kantung kerikil pada lapisan pasir dan lain-lain.

Informasi-informasi khusus lainnya, seperti adanya kandungan bahan kimia dalam air

tanah, diketahuinya kondisi pondasi struktur di dekat proyek.

22

Page 23: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

7. Survei Tanah ( terdiri dari pengujian tanah )

8. Mengkompilasikan kondisi geologi trase jalan rencana yang meliputi :

Fisiografi

Statigrafi

Struktur geologi dengan bantuan peta-peta dasar yang mencakup daerah

penyelidikan secara regional

9. Mengkorelasikan pembahasan di atas dengan pengamatan visual dan hasil pengujian

laboratorium sehingga diperoleh kesimpulan kondisi geologi trase jalan rencana

10. Menentukan ketebalan dan kondisi lapisan pondasi bawah ( sub base ) yang diperlukan

untuk menopang konstruksi, lalu lintas, penurunan akibat air dan perubahan volume

lapisan tanah dasar serta sarana perlengkapan daya dukung permukaan yang seragam di

bawah dasar beton

III. STRUKTUR

A. Struktur Pada Gedung Tinggi

Sistem Struktur Bangunan Tinggi

Unsur-unsur strtuktur dasr bangunan adalah :

- Unsir Linear, berupa kolom dan balok yang mampu menahan gaya aksial dan gaya rotasi

- Unsur Permukaan, terdiri dari dinding dan plat

- Unsur Spasial, merupakan pembungkus fasade atau core (inti) dengan mengikat bangunan agar

berlaku sebagai satu kesatuan.

23

Page 24: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

Pemilihan sistem struktur bangunan tinggi tidak hanya berdasarkan atas pemahamana struktur

dalam konteksnya semata, tetapi lebih kepada faktor fungsi terkait dengan kebutuhan budaya,

sosial, ekonomi dan teknologi.

Beberapa faktor dalam perencanaan sistem pembangunan struktur bangunan tinggi adalah :

1. Pertimbangan umum ekonomi

2. Kondisi tanah

3. Rasio tinggi lebar suatu bangunan

4. Pertimbangan fabrikasi dan pembangunan

5. Pertimbangan mekanis (sistem utilitasnya)

6. Pertimbangan tingkat bahaya kebakaran

7. Pertimbangan peraturan bangunan setempat

8. Ketersediaan dan harga bahan konstruksi utama

B. Struktur Pada Bendungan

Memperoleh hasil perencanaan drainase perkotaan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan-ketentuan teknik perencanaan.

Melaksanakan kegiatan desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta penghapusan

bendungan dengan tujuan untuk menjamin keamanan bendungan dan lingkungannya.

C. Struktur Pada Jalan

Secara umum struktural Jalan Raya terdiri dari beberapa lapisan yaitu lapisan paling bawah yaitu

lapisan tanah dasar atau eksisting. Lapisan diatas tanah dasar disebut lapisan sub-grade biasanya

dibangun dengan batu pecah yang dicampur dengan tanah (Agregat Base Klas C/kualitas

rendah). Kemudian lapisan diatas sub-grade adalah sub-base, lapisan ini mengunakan material

dengan kualitas menengah (Agregat Base Kelas B). Diatas lapisan sub-base yaitu base yang

menggunakan material kualitas tinggi (Agregat Kelas A). Sedang lapisan yang paling atas adalah

lapisan aus (aspal).

24

Page 25: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

IV. HIDROLOGI

A. Hidrologi Pada Gedung Tinggi

Drainase adalah sistem saluran pembuangan air hujan yang menampung dan mengalirkan air

hujan dan air buangan yang berasal dari daerah terbuka maupun dari daerah terbangun. Bila

dilihat dari fungsinya, drainase ini untuk menampung, mengalirkan, dan memindahkan air hujan

secepat mungkin dari daerah tangkapan ke badan penerima.

Badan penerima sendiri merupakan saluran induk, sungai, laut, dan danau, peresapan dalam

tanah tempat dimana air hujan dibuang. Dalam suatu perkotaan drainase berfungsi sebagai

25

Page 26: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

pengendali dan mengalirkan limpasan air hujan yang berlebihan dengan aman, dan juga untuk

menyalurkan kelebihan air lainnya yang mempunyai dampak mengganggu atau mencemari

lingkungan perkotaan. Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air

tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Sehingga, drainase tidak hanya menyangkut air

permukaan tapi juga air tanah. Kegunaan drainase antara lain adalah:

a. mengeringkan daerah becek dan genangan air;

b. mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan dan memanfaatkan sebesar-

besarnya untuk imbuhan air tanah;

c. mengendalikan erosi, kerusakan jalan dan bangunan-bangunan;

d. Pengelolaan kualitas air.

Klasifikasi sistem drainase dapat beberapa kelompok antara lain:

a. sistem drainase makro, seperti sungai atau kanal

b. sistem drainase mikro yang berupa:

• sistem saluran drainase primer, yang menerima buangan air hujan baik dari saluran sekunder

maupun saluran lainnya dan mengalirkan air hujan langsung kebadan penerima.

• Sistem saluran drainase sekunder yang mengalirkan buangan air hujan langsung ke saluran

drainase primer

• sistem saluran drainase tersier adalah cabang dari sistem sekunder yang menerima buangan air

hujan yang berasal dari persil bangunan atau saluran lokal.

Bangunan sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul

(collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain), dan badan air

penerima (receiving waters).

Kriteria Perencanaan dan Perancangan Sistem Drainase

Untuk membangun drainase, kriteria perencanaan dan perancangan sistem drainase yang harus

dipenuhi adalah sebagai berikut:

a. luas daerah yang akan dikeringkan;

b. perkiraaan hujan maksimum;

c. kemiringan dari daerah sekitarnya dan kemungkinan pengalirannya, serta pembuangan;

d. karekteristik tanah dasar temasuk permeabilitas dan kecendrungan mengikis tanah;

e. ketinggian rata-rata dari muka air tanah;

26

Page 27: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

f. dalam minimum dari permukaan yang dibutuhkan untuk melindungi pipa saluran drainase dari

beban lalu lintas.

PENGELOLAAN TPA BERWAWASAN LINGKUNGAN

Lokasi TPA merupakan tempat pembuangan akhir sampah yang akan menerima segala resiko

akibat pola pembuangan sampah terutama yang berkaitan dengan kemungkinan terjadinya

pencemaram lindi (leachate) ke badan air maupun air tanah, pencemaran udara oleh gas dan efek

rumah kaca serta berkembang biaknya vektor penyakit seperti lalat (Judith, 1996). Menurut

Qasim (1994)

Dasar-dasar Sistem Penyaluran Air Buangan:

Jenis Air Buangan:

Air buangan atau sering juga disebut air limbah adalah semua cairan yang dibuang baik yang

mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh-tumbuhan maupun yang mengandung sisa-

sisa proses industri.

Air buangan dapat dibedakan atas:

Air kotor

Air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet dan air buangan mengandung kotoran

manusia yang berasal dari alat plambing lainnya;

Air bekas

Air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya, seperti: bak mandi (bath tub),

bak cuci tangan, bak dapur, dan lain-lain;

Air hujan

Air hujan yang jatuh pada atap bangunan;

Air buangan khusus

27

Page 28: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

Air buangan ini mengandung gas, racun atau bahan-bahan berbahaya, seperti: yang

berasal dari pabrik, air buangan dari laboratorium, tempat pengobatan, rumah sakit,

tempat pemotongan hewan, air buangan yang bersifat radioaktif atau mengandung bahan

radioaktif, dan air buangan yang mengandung lemak.

Sistem Penyaluran Air Buangan

Sistem pembuangan air terdiri atas (Soufyan M.Noerbambang dan Takeo Morimura,2000):

Sistem pembuangan air kotor dan air bekas

Sistem ini terdiri atas 2 macam yaitu:

Sistem tercampur: sistem pembuangan yang mengumpulkan dan mengalirkan air kotor

dan air bekas kedalam satu saluran;

Sistem terpisah: sistem pembuangan yang mengumpulkan dan mengalirkan air kotor dan

air bekas kedalam saluran yang berbeda.

Sistem penyaluran air hujan

Pada dasarnya air hujan harus disalurkan melalui sistem pembuangan yang terpisah dari

sistem pembuangan air bekas dan air kotor. Jika dicampurkan, maka apabila saluran

tersebut tersumbat, ada kemungkinan air hujan akan mengalir balik dan masuk kedalam

alat plambing terendah dalam sistem tersebut.

Dalam sistem penyaluran air buangan, air buangan yang biasanya mengandung bagian-bagian

padat harus mampu dialirkan dengan cepat. Untuk maksud tersebut pipa pembuangan harus

mempunyai ukuran dan kemiringan yang cukup dan sesuai dengan banyak dan jenis air buangan

yang akan dialirkan. Sistem penyaluran air hujan pada prinsipnya hanya mengalirkan debit hujan

yang terjadi di atap bangunan ke tempat yang diinginkan, seperti: drainase perkotaan.

Perangkap Air Buangan

Tujuan utama sistem pembuangan adalah mengalirkan air buangan dari dalam gedung keluar

gedung, ke dalam instalasi pengolahan atau riol umum, tanpa menimbulkan pencemaran pada

lingkungan maupun terhadap gedung itu sendiri. Karena alat plambing tidak terus menerus

28

Page 29: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

digunakan, pipa pembuangan tidak selalu terisi air dan dapat menyebabkan masuknya gas yang

berbau ataupun beracun, bahkan serangga. Untuk mencegah hal ini, harus dipasang suatu

perangkap sehingga bisa menjadi “penyekat” atau penutup air yang mencegah masuknya gas-gas

tersebut. (Soufyan M.Noerbambang dan Takeo Morimura,2000)

SPRINKLER

Sistem sprinkler otomatis akan bekerja jika fusible bulb / fusible link penahan orifice kepala

sprinkler pecah/meleleh akibat panas dari kebakaran, sehingga air menyembur keluar dari kepala

sprinkler. Akibatnya tekanan air dari dalam pipa akan berkurang, katup pengontrol akan terbuka

dan pompa akan bekerja memompakan air dari bak penampung ke jaringan pipa yang dibantu

juga dengan pressure tank. Aliran air yang melalui katup pengontrol akan mengaktifkan tanda

bahaya yang terletak di dekat katup kontrol.

Jenis-jenis sistem sprinkler adalah (Departemen Pekerjaan Umum, 1987):

1. Wet Pipe System

Jenis ini menggunakan kepala sprinkler otomatis yang dipasang pada jaringan pipa berisi air

yang bertekanan sepanjang waktu. Jika terjadi kebakaran, sprinkler akan diaktifkan oleh panas

yang membuka penahan orifice kepala sprinkler dan air akan segera menyembur, akibatnya

tekanan air pada pipa akan berkurang dan katup kontrol akan membuka dan mengaktifkan

pompa kebakaran;

2. Dry Pipe System

Jenis ini menggunakan kepala sprinkler otomatis yang dipasang pada pipa berisi udara

atau nitrogen yang bertekanan. Jika kepala sprinkler terbuka karena panas dari api,

tekanan udara akan berkurang dan katup kontrol dry pipe akan terbuka oleh tekanan air,

sehingga pompa kebakaran akan hidup dan air akan mengalir mengisi jaringan dan

menyembur dari kepala sprinkler yang terbuka;

3. Preaction System

29

Page 30: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

Sistem ini adalah sistem dry pipe dengan udara bertekanan atau tanpa tekanan pada pipa.

Jika terjadi kebakaran maka alat deteksi akan bekerja dan mengaktifkan pembuka katup

kontrol, sehingga air mengalir mengisi pipa dan keluar dari kepala sprinkler otomatis

yang terbuka akibat panas dari api;

4. Deluge System

Sistem ini sama dengan preaction system, kecuali bahwa semua kepala dalam keadaaan

terbuka. Jika api mengaktifkan peralatan deteksi, maka katup kontrol sprinkler akan

terbuka dan air akan mengalir disepanjang pipa dan keluar dari semua kepala sprinkler

pada daerah operasi dan membanjiri daerah operasi;

5. Kombinasi Dry dan Preaction

Sistem ini berisi udara bertekanan. Jika terjadi kebakaran, peralatan deteksi akan

membuka katup kontrol air dan udara dikeluarkan pada akhir pipa suplai, sehingga sistem

ini akan berisi air dan bekerja seperti wet pipe.

Sistem sprinkler yang ada didesain berdasarkan atas jenis hunian itu sendiri, seperti ukuran pipa,

jarak kepala sprinkler, densitas semburan sprinkler dan kebutuhan airnya sendiri.

B. Hidrologi Pada Bendungan

Mengelola Sumber Daya Air yang didasarkan atas prinsip "One River BAsin, One Plan & One

Integrated Management" yang meliputi konservasi Sumber Daya Air yang berkelanjutan,

pendayagunaan sumberdaya air secara terpadu, menyeluruh dan utuh yang adil untuk berbagai

kebutuhan masyarakat dalam dimensi "Warung Jamu" (waktu, ruang, jumlah dan mutu),

pengendalian daya rusak air, pemberdayaan dan peningkatan peran mayarakat, swasta dan

pemerintah, serta peningkatan keterbukaan dan ketersediaan data serta informasi dalam

pengelolaan sumberdaya air

30

Page 31: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

Tujuan penelitian adalah untuk menghitung debit air untuk perhitungan saluran pengelak,

bendungan utama, bangunan pelimpah, sedimentasi, dan volume waduk.

Hidrologi berkaitan langsung dengan air dalam tanah, sungai, danau, telaga, waduk, sawah, dan

semua air yang terdapat d atmosfir baik dalam keadaan diam ataupun dalam keadaan mengalir.

C. Hidrologi Pada Jalan

Salah satu aspek terpenting dlm perencanaan jalan raya adalah melindungi jalan dari air

permukaan dan air tanah. Dgn kata lain drainase merupakan salah satu faktor terpenting dlm

perencanaan pekerjaan jalan.Genangan air di permukaan jalan memperlambat kendaraan dan

memberikan andil terjadinya kecelakaan akibat terganggunya pandangan oleh cipratan dan

semprotan air.

• Sampai saat ini, faktor drainase jalan blm mendapatkan perhatian yang cukup dari para

ahli jalan. Ada kesalahan presepsi bahwa sistem drainase jalan yg bagus tdk diperlukan

lagi jk ketebalan didesain berdasarkan kondisi jenuh.Secara teoritis, sistem drainase

internal tdk diperlukan jika infiltrasi dlm perkerasan lebih kecil dibandingkan dgn

kapasitas drainase base, sub base dan subgrade.

• Jenis- jenis Drainase Jalan

1. Drainase Permukaan

Drainase permukaan bertujuan untuk menyalurkan air hujan dari permukaan jalan.

Sistem drainase permukaan pada jalan mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:

a. membawa air hujan dari pemukaan jalan ke pembuangan air;

b. menampung air tanah dan air permukaan yang mengalir menuju jalan;

2. Drainase Bawah Pemukaan

Drainase bawah permukaan berfungsi untuk menampung dan membuang air yang

masuk ke dalam struktur jalan, sehingga tidak sampai menimbulkan kerusakan pada

jalan. Pengaruh air yang terperangkap di dalam struktur kerusakan jalan, antara lain:

• Air menurunkan kekuatan material yang melapisi jalan tersebut;

• Air menyebabkan penyedotan pada perkerasan beton yang dapat menyebabkan retakan

31

Page 32: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

dan kerusakan pada bahu jalan.

• Dengan tekanan hidrodinamik yang tinggi akibat pergerakkan kendaraan, menyebabkan

material halus pada lapisan dasar perkerasan fleksibel yang mengakibatkan hilangnya

daya dukung.

• Kontak dengan air yang menerus dapat meyebabkan pengikisan campuran aspal dan

daya tanah keretakan beton.

• Air menyebabkan perbedaan peranan pada tanah yang bergelombang.

V. TRANSPORTASI

A. Sistem Transportasi Pada Bangunan

Tinggi

Suatu bangunan yang besar dan tinggi

memerlukan suatu alat transportasi (angkut)

untuk memberikan suatu kenyamanan dalam

berlalu lintas dalam bangunan. Bentuk alat

transportasi tersebut adalah :

32

Page 33: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

a. Vertikal , berupa elevator

b. Horizontal berupa konveyor

c. Miring berupa escalator

Elevator

Ini sering disebut dengan lift, yang merupakan alat angkut untuk mengangkut orang atau barang

dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari

4 lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tuganya hanya mampu

dilakukan sampai 4 lantai.

Lift dapat dibagi menurut fungsinya :

a. Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut manusia

b. Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk menngangkut barang

c. Lift uang/ makanan (dumb waiters)

d. Lift pemadam kebakaran (biasanya berfungsi sekaligus sebagai lift barang)

Untuk menentukan criteria perancangan lift penumpang yang perlu diperhatikan adalah :

• Type dan fungsi dari bangunan

• Banyaknya lantai

• Luas tiap lantai

• Dan intervalnya

Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam :

1. Sistem gearless

Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran, hotel, apartemen, rumah sakit dsb (sekarang

ada juga lift yang mesinnya disamping)

2. Sistem hydrolic

Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai, biasanya digunakan untuk lift makanan dan

uang. Sekarang system hydrolic juga dipakai untuk penumpang manusia contoh di Bandara

Kuala Lumpur

Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu :

33

Page 34: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

a. Lift pit

Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan buffer

beban penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air.

b. Ruang luncur (hoistway)

Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu2 masuk ke kereta lift, tempat

meluncurnya beban penyeimbang, meletakkan rel peluncur dan beben pengimbang.

c. Ruang mesin

Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control panel (yang mengatur jalannya

kereta)

Bentuk dan Macam Lift

Bentuk dan macam lift tergantung pada fungsi dan kegunaan gedung

1. Lift Penumpang (yang tertutup)

Lift yang sering kita jumpai di kantor keempat sisinya tertutup dan disesuaikan dengan

kebutuhan standart.

2. Lift Penumpang (yang transparan)

Lift yang salah satu atau semua sisi interiornya tembus pandang (kaca) biasanya disebut juga lift

panorama. Dalam gedung (mall, pusat perbelanjaan)biasanya diletakkan di Hall

3. Lift untuk Rumah Sakit

Karena fungsinya untuk RS maka dimensi besarannya memanjang

dengan 2 pintu pada sisinya. Ranjang pasien dapat terakomodasi

denganlayak

4. Lift untuk kebakaran (barang)

Ruangannya tertutup, interior sederhana, digunakan jika terjadi

kebakaran. Interiornya harus tahan kebakaran minimal 2 jam

dengan ruang peluncurnya terbuat dari beton (dinding tahan api)

Konveyor

Konveyor merupakan suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam arah yang mendatar/

horizontal. Dipaang dalam keadaan datar atau sudt kemiringan kurang dari 10 derajat.

Alat ini digunakan dalam jarak tertentu (gunanya untuk menghemat tenaga). Alat ini dipasang di

34

Page 35: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

bandara, terminal, pabrik

Eskalator

Eskalator adalah suatu alat angkut yang lebih dititk

beratkan pada pengangkutan orang dengan arah yang

miring dari lantai bawah miring ke lantai atasnya.

Standart kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan

kemiringan lebih dari 10 derajat sudah masuk kategori

escalator.

Panjang escalator disesuaikan dengan kebutuhan, lebar

untuk satu orang kurang lebih 60 cm, untuk 2 orang

sekitar 100-120 cm.Mesin escalator terletak dibawah

lantai. Karena terdiri dari segmen tiap anak tangga maka

escalator dapat diset untuk bergerak maju atau mundur.

B. Sistem Transportasi Pada Bendungan

Melakukan kajian analitik dan eksperimental terhadap konfigurasi pengukuran

lapangan Integrated-Spectral-Analysis-of-Surface-Wave (SASW terintegrasi) untuk evaluasi

model fisik perkerasan jalan pada bendungan.

C. Sistem Transportasi Pada Jalan

Melaksanakan pengkajian kebijakan dan penyiapan penyusunan rencana

pembangunan nasional di bidang prasarana jalan, serta melaksanakan pemantauan, evaluasi,

penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaannya di antaranya menyelenggarakan fungsi :

pengkajian dan penyiapan perumusan kebijakan di bidang jalan;

35

Page 36: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan nasional di

bidang jalan;

penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang jalan;

penyusunan rencana pendanaan pembangunan di bidang jalan;

pelaksanaan inventarisasi dan analisis berbagai kebijakan dan informasi yang

berkaitan dengan penyiapan rencana pendanaan pembangunan di bidang jalan;

pemantauan, evaluasi, penilaian, dan pelaporan atas pelaksanaan rencana, kebijakan,

dan program-program pembangunan di bidang jalan.

BAB IV

RELASI

Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Dari alokasi

pembiayaan publik dan swasta, infrastruktur dipandang sebagai lokomotif pembangunan

nasional dan daerah. Secara ekonomi makro ketersediaan dari jasa pelayanan infrastruktur

mempengaruhi marginal productivity of private capital, sedangkan dalam konteks ekonomi

mikro, ketersediaan jasa pelayanan infrastruktur berpengaruh terhadap pengurangan biaya

produksi (Kwik Kian Gie, 2002). Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan

kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi,

peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan

36

Page 37: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

kemakmuran nyata dan terwujudnya stabilisasi makro ekonomi, yaitu keberlanjutan fiskal,

berkembangnya pasar kredit, dan pengaruhnya terhadap pasar tenaga kerja.

Hubungan antara sistem sosial, ekonomi, infrastruktur dan lingkungan alam (Grigg, 1988)

Infrastruktur merujuk

pada sistem fisik yang menyediakan

transportasi, pengairan, drainase,

bangunan-bangunan gedung dan

fasilitas publik yang lain yang

dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan dasar manusia dalam

lingkup sosial dan ekonomi (Grigg,

1988).

Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan ekonomi

dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai

fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang

dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat

(Grigg, 2000).

Pemantapan sistem jaringan jalan mendukung pusat-pusat produksi, mendorong investasi dan

menciptakan lapangan kerja, mendukung kota sebagai Pusat Pelayanan Jasa Distribusi dan

membentuk struktur kota.Pembengunan bendungan untuk mendukung penyediaan listrik guna

membantu aktivitas sehari-hari ( kegiatan produksi, penerangan,….),penyediaan drainase

sebagnai sarana pertania yang meningkatkan produksi pangan yang akan membantu proses

pembangunan nasional, dan sebagai sumber pengahasilan bagi penduduk sekitar.Pembangunan

bangunan tinggi untuk menciptakan lapangan kerja baru serta menyerap tenaga kerja mulai dari

kariawan sampai office boy yang akan mengurangi pengangguran.Bangunan-bangunan tersebut

secara keseluruhan mendukung dalam segala aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial dan

budaya yang akan membantu pencapaian tujuan pembangunan nasional.

37

Page 38: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pembangunan infastruktur-infrastruktur seperti jalan, jembatan, gedung-gedung tinggi

dan sarana prasarana lainnya sangatlah penting untuk dibangun demi membantu perkembangan

dan kemajuan suatu Negara. Sebab, infrastruktur-infrastruktur terebut menunjang kelancaran

kegiatan perekonomian suatu Negara seperti kegiatan produksi, kelancaran distribusi hasil-hasil

produksi, serta penciptaan lapangan baru. Selain kegiatan perekonomian, infrastruktur tersebut di

atas juga membantu kelancaran kegiatan sosial masyarakat.

Untuk itulah peran ahli teknik sipil yang professional sangat diperlukan dalam hal ini,

yakni untuk menciptakan bangunan-bangunan infrastruktur yang kuat, aman dan nyaman demi

keselamatan dan kenyamanan manusia.

B. SARAN

pembangunan infrastruktur sebaiknya harus memperhatikan alam sekitar supaya tidak

terjadi kerusakan ekosistem dan habitatnya.

38

Page 39: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

Pembangunan-pembangunan tersebut sebaiknya dilakukan sesuai dengan rencana dan

harus memperhatikan 4 faktor yaitu : kualitas, biaya, waktu dan keamanan.

Bagi masyarakat sebaiknya menjaga dan merawat fasilitas-fasilitas demi terciptanya

keamanan dan kenyamanan.

Semua pihak yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan, penggunaan, dan

perawatan serta penghancuran kembali seharusnya memperhatikan terhadap fungsi dan

tanggung jawab yang tertuang dalam peraturan yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Struktur dan Konstruksi Bangunan Tinggi : Buku Pintar untuk Mahasiswa Teknik Arsitektur dan

Sipil/Hartono Poerbo.Jakarta : Djambatan,1999

39

Page 40: Disiplin utama dan peran Civi Engineering

40