does the government crowd-out private donations?

Upload: niken-ajeng-lestari

Post on 13-Oct-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ringkasan dari jurnal yang berjudul DOES THE GOVERNMENT CROWD-OUT PRIVATE DONATIONS? NEW EVIDENCE FROM A SAMPLE OF NON-PROFIT FIRMS yang ditulis oleh A.A. Payne

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

DOES THE GOVERNMENT CROWD-OUT PRIVATE DONATIONS? NEW EVIDENCE FROM A SAMPLE OF NON-PROFIT FIRMSby A.A. PayneOutlineLatar belakangTeoriDataStudi sebelumnyaPengukuran Crowd-out5.1 Model empiris5.2 Level crowd-out yang diestimasi5.3 Pengujian robustness5.3.1 Variabel yang dihilangkan5.3.2 Estimasi 2SLSKesimpulanLatar BelakangOrganisasi nirlaba bertanggung jawab untuk lebih dari 50% atas penyediaan layanan sosial di USA (Salamon, 1990)Sebagian besar penghasilan organisasi nirlaba berasal dari donasi privat dan belanja pemerintah yaitu pada tahun 1990 total penghasilannya digambarkan lebih dari 7% GDP USA atau sekitar $400 milyarLatar BelakangTerdapat 2 isu penting terkait hal tersebutBagaimana reaksi pendonor privat bila terdapat perubahan pembiayaan pemerintah untuk aktivitas organisasi nirlabaWarr (1983)Dengan asumsi bahwa setiap donor benar-benar sukarela (peduli hanya mengenai barang charitable), crowd-out seharusnya one for one yaitu setiap peningkatan $1 belanja pemerintah akan menurunkan donasi privat sebesar $1.Latar BelakangBerkenaan dengan efisiensi dan konsekuensi distribusional antara pembiayaan barang charitable melalui perpajakan atau subsidi untuk belanja privatRobert (1987)Efisiensi tergantung pada elastisitas harga belanja privat dan trade-off antara belanja publik dan privat. Jika terjadi crowd-out, disarankan agar belanja pemerintah ditiadakan kecuali jika tingkat pengeluaran optimal melebihi tingkat donasi saat ini.

Latar BelakangTujuan:Mengetahui kaitan antara donasi privat untuk perusahaan nirlaba, dengan hibah pemerintah yang diterima oleh perusahaan tersebutDari beberapa studi terdahulu, peneliti fokus pada definisi luas dari crowd-out karena keterbatasan data yang tersediaPada studi A. A. Payne, menggunakan data panel dari 430 non-profit shelter, human services, dan organisasi lain yang serupa yang beroperasi antara tahun 1982 hingga 1992TeoriTerdapat 3 pemain utama dalam modelIndividu (termasuk korporasi dan organisasi jenis lainnya)PemerintahPerusahaan nirlabaIndividu dan pemerintah menentukan permintaan, dan perusahaan memproduksi barang charitableIndividu juga sebagai voters yang akan mempengaruhi kebijakan pemerintahFungsi utilitas individu digunakan untuk menentukan fungsi permintaan barang charitableTeoriCrowd-out adalah fungsi dari alasan mengapa individu mendapat kepuasan dari penyediaan barang charitable. Terdapat 2 kondisi ekstrim:Jika pendonor mendapat kepuasan semata-mata hanya dari penyediaan barang charitable (perilaku alturistic), tanpa memperhatikan sumber pembiayaan, maka terjadi complete crowd-out (one for one)Jika pendonor mendapatkan kepuasan semata-mata dari donasi sukarela (perilaku egois), maka tidak ada efek crowd-out pada donasi privatJika individu memiliki karakteristik alturistic dan egois, maka efek crowd-out-nya parsial, dengan rentang antara (0, -1)TeoriPada studi A.A. Payne, analisis menggambarkan:Beberapa perusahaan menghasilkan barang charitableIndividu berperilaku sebagai voters dan juga pendonorTeoriFungsi produksi barang charitableQ = (Q1, Q2,.,Qj),(1)Qj = q(Dij + R-ij + Gj,j)(2)Keterangan:Q = vektor fungsi produksi untuk j perusahaanDij = donasi individu i untuk perusahaan jR-ij = penjumlahan kontribusi donor privat lainnya untuk perusahaan jGj = hibah pemerintah untuk perusahaan jj = vektor karakteristik yang membedakan perusahaan j dengan perusahaan lain dalam penyediaan barang charitableAltruistic component10TeoriFungsi utilitas individuUi (Xi, Di, Q)(3)Dengan fungsi tujuan: Yi = Xi + di,Di = (Di1, Di2, ., DiJ), di = (4)Dij 0 for all j, Xi 0,G= (G1, G2,, GJ)Keterangan:Xi = konsumsi barang privatDi = vektor donasi individu i untuk J perusahaan nirlabaYi = pendapatan individu i setelah dikurangi pajakG= vektor pengeluaran pemerintah untuk seluruh perusahaan nirlaba yang menyediakan barang charitable

Egoistic componentTeoriDiasumsikan terdapat 3 tahap prosesPemerintah mengatur G, yaitu sejumlah dana yang dikontribusikan untuk barang charitable melalui suatu proses suara terbanyak secara politikIndividu, menerima G dan donasi dari individu lain sebagai pemberian, menentukan donasi mereka untuk perusahaan tertentu dengan memaksimalkan fungsi utilitas merekaPerusahaan menerima donasi privat dan publik, kemudian menawarkan barang charitableTeoriIndividu i akan menentukan donasinya dengan memaksimalkan

Turunan terhadap Dij dan memecahkan beberapa fungsi diantaranya

TeoriJika individu juga sebagai voters, maka pemerintah memutuskan total jumlah hibah melalui proses politik. Jumlah pengeluaran pemerintah untuk perusahaan nirlaba adalah sama dengan tarif pajak proporsional dikalikan dengan total jumlah pendapatan individu sebelum pajak

Maka dalam menentukan hibah, pemerintah akan memaksimalkan utilitasnya

TeoriBerdasarkan teori, seharusnya yang diestimasi adalah 2 model recursive yaituPersamaan pertama, pemerintah menentukan berapa banyak kontribusinya untuk barang charitablePersamaan kedua, individu membuat keputusannya sendiriKeputusan pemerintah menggambarkan kondisi politik & ekonomi dari konstituennya serta heterogenitas perusahaan nirlabaDonasi privat adalah berdasarkan pilihan pemerintah, kondisi politik dan ekonomi, serta heterogenitas pada produksi barang charitable oleh perusahaan3. DATASumber Data: Federal Tax Return periode 1982-1992 (kecuali Tahun 1984)Non profit sector adalah sektor yang memiliki tujuan dan keterkaitan dengan: agama, amal, pendidikan, ilmu pengetahuan, atau sektor yang berkaitan dengan pengujian keamanan.Tax return: mengidentifikasi jumlah penerimaan perusahaan (firm) non profit dalam donasi swasta (private) dan hibah pemerintah.Donasi swasta berasal dari: individu, perusahaan, organisasi non profit lain.Hibah pemerintah meliputi: hibah pemerintah pusat, provinsi (state), dan lokal.Hibah pemerintah TIDAK termasuk: pembayaran reimbursment jasa yang diberikan non profit organization di dalam kontrakStruktur unbalanced panel data dari sampel merupakan data yang berkaitan dengan 4 klasifikasi: (a) kriminal atau bencana, (b) tenaga kerja dan pemuda, (c) makanan atau tempat perlindungan, dan (d) layanan kemanusiaanKriminal atau bencana:Pencegahan kejahatanKeamanan masyarakatRehabilitasi kriminalKesiapan menghadapi bencanaTenaga kerja dan pemuda:Pelatihan dan bimbingan kerjaPerbaikan pendidikan vokasionalPusat dan kelompok pemudaProgram pengembangan pemudaMakanan atau tempat perlindungan:Perumahan dan makanan yang memadai untuk individu, keluarga, dan masyarakatLayanan kemanusiaan:Layanan kemanusiaan dan sosial untuk individu dan keluargaJumlah yang diterima dari hibah pemerintah dan donasi swasta adalah 40-75% dari total penerimaan organisasi.Jumlah data: 3097 observasi dari 430 organisasi non profit di 28 provinsi.

Kebaikan dari data:Mampu mempertemukan atau mendekatkan hibah pemerintah dan donasi swasta untuk barang yang murah dan mudah (charitable good).Dapat mengontrol perbedaan diantara organisasi non profit dalam menetapkan charitable goodsDapat mengontrol adanya guncangan yang mungkin berpengaruh terhadap hibah atau donasi.Keterbatasan data:Hanya mengukur besarnya pengeluaran pemerintah dalam hibah.Reimbuersement melekat dalam pengukuran penerimaan jasa program.4. STUDI SEBELUMNYADukungan teori crowd out yang lemah (Steinberg, 1991)Penerimaan didasarkan pada pengembalian pajak pendapatan atau survei pengeluaran berdasarkan sebagai sumber donasi swasta (Reece, 1979; Paque, 1982; Amos, 1982; Jones, 1983; Abrams and Schmitz, 1984; Steinberg, 1987; Lindsey and Steinberg, 1990)Masalah utama bila menggunakan pengembalian pajak: tidak teridentifikasinya jenis aktivitas charitable dalam laporan. Masalah yang muncul akan diantisipasi dengan: menyamakan sumber pendanaan pemerintah, memisahkan analisis crowd out dengan aktivitas charitable, mengontrol organisasi non profit dan keberagaman jenis lainnya.Model-model sebelumnya menggunakan spesifikasi log linier (regresi log donasi swasta terhadap log pengeluaran pemerintah dan log lainnya).Koefisien pada log pengeluaran pemerintah untuk mengukur elastisitas.Crowd out diukur dengan cara membagi koefisien tersebut dengan beberapa rasio donasi pengeluaran pemerintah (misal: mean, median, kuartil).Rasio yang dipilih berpengaruh besar terhadap ukuran crowd outDengan menggunakan spesifikasi log, harus menggunakan asumsi constant elasticity, dan hal ini kontradiktif dengan pure altruist model.

5. PENGUKURAN CROWD OUTMODEL EMPIRIS

Dijt=donasi swasta riil yang diterima oleh perusahaan non profit i di provinsi j pada waktu tGovijt=hibah pemerintah riil yang diterima oleh perusahaan non profit i di provinsi j pada waktu tZjt=vektor politik/ekonomi=parameter crowd out

Variabel ekonomi: pendapatan perkapita riil, tingkat pengangguran, proporsi penduduk berumur 65 tahun ke atas, proporsi penduduk berumur 5-17 tahun, jumlah penduduk provinsi.Persentase penduduk miskinVariabel politik: Dummy gubernur dari Partai Demokrat (PD) atau bukan, jumlah senator dari PD, rasio jumlah anggota PD terhadap total anggota DPR, rasio anggota PD terhadap jumlah legislatif di provinsi yang PD lebih tinggi, rasio anggota PD terhadap jumlah legislatif di negara yang PD lebih rendah.

5.2. Level Estimasi Crowd OutPada tabel 3 dan 4 memperlihatkan hasil penggunaan spesifikasi model crowd-out. Pada colom satu memperlihatkan regresi dari bantuan swasta terhadap bantuan pemerintah, efek tahun tetap dan keadaan politik dan ekonomi, dimana koefisien dari bantuan pemerintah sebesar 0.0015 dan nilai signifikan nya kurang dari 1%

Colum 2 pada tabel3, memasukkan negara dan efek tahun tetap. Tingkat crowd out konsisten (0,013) dengan hasil dari penggabungan efek satu waktu dan signifikannya kurang dari 5%. Nilai F untuk keadaan ekonomi signifikan dengan nilai kurang dari 5%. Keadaan politik tidak lebih signifikan dan hanya sedikit keadaan ekonomi individu yang signifikan, sehingga dapat dianjurkan negara dan efek tahun tetap memiliki variasi donasi penggunaan untuk merubah status ekonomi dan politik pada negara dilihat dari letak lembaga non profit.

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata, penambahan bantuan pemerintah tidak akan merubah keefektifitasan dari bantuan swasta,Nilai statistic F pada keadaan politik dan ekonomi kurang dari 5%.Tabel 4 memperlihatkan nilai koefisien keadaan politik dan ekonomi. Dalam hal keadaan politik, donasi swasta pada organisasi selain makanan dan lembaga perlindungan berpengaruh positif dan signifikan jika pemerintah menggunakan sistem demokratis. Secara keseluruhan, pemberian masukan terkait hasil dari crowd-out untuk lembaga non profit, dapat dijelaskan bahwa perolehan kepuasan individu dari pemberian bantuan terkait dengan alasan kepentingan diri sendiri, dimana hal tersebut tidak berdampak pada pembiayaan pemerintah. Tanpa melihat alasan tersebut, jika menerima OLS sebagai alat regresi, hasilnya menganjurkan pemotongan pada pembiayaan pemerintah untuk lembaga non profit.5.3 hasil dari robustnessAda beberapa persoalan pada model empiris dan data yang tidak menjawab teori tentang dampak keadaan crowd-out.Persoalan paling besar yakni hilangnya spesifikasi model karena asumsi bahwa langkah pemerintah salah atau ada variabel yang dihilangkan pada spesifikasi variabel yang berkorelasi dengan pengeluaran pemerintah.5.3.1 Omitted VariableVariabel yang dihilangkan adalah variabel yang berkorelasi dengan bantuan swasta dan publik, agar tidak bias saat dilakukan regresi dengan OLS.Reaksi dari bantuan pemerintah dan bantuan swasta untuk memberikan dampak kejutan dari perlunya managemen pada perusahaan dalam memberikan tindakan langsung, sehingga dapat dikatakan estimasi crowd-out memberikan positif bias dan mendekatai nilai nol.Penghilangan variabel ini pada regresi OLS tidak berdampak pada hasil yang diperlihatkan pada tabel 3, keefektifitasan nilai koefisien crowd-out sebesar nol dan koefisien pada ukuran pendapatan sangat kecil dan secara statisic tidak signifikan berbeda dari nol.

5.3.2. Hasil Estimasi dengan 2SLS (1)Bias pada variabel crowd-out dapat terjadi, karena variabel donasi privat dan tunjangan pemerintah disertakan secara bersama-sama, sedangkan diketahui tunjangan pemerintah di dalam model bersifat endogen (ditentukan dalam model).Untuk menghilangkan bias maka diperlukan penambahan variabel-variabel instrumen yang memiliki potensi menyebabkan masalah endogenitas yang berkorelasi dengan variabel tunjangan pemerintah namun tidak berkorelasi dengan variabel donasi privat.5.3.2. Hasil Estimasi dengan 2SLS (2)Variabel-variabel instrumen tersebut berkaitan dengan transfer pemerintah terhadap:Penerima donasi individu, danNon profit organization (NPO) / LSM.Transfer ke penerima donasi individu dari transfer pemerintah federal antara lain terdiri atas tunjangan:Pensiun, proteksi pendapatan, proteksi pengangguran, veteran, beasiswa & pelatihan dari pemerintah federal, dll.Transfer ke NPO berasal dari:Pemerintah federal ke pemerintah negara bagian yang besarnya dihitung berdasarkan komposisi jumlah populasi tiap negara bagian.Pemerintah negara bagian dan pemerintah lokal, antara lain:Pengasuhan anak dan orang tidak mampu (yang dikelola LSM),Bantuan kependidikan,Ketenagakerjaan & pelatihan.

5.3.2. Hasil Estimasi dengan 2SLS (3)Setelah mengontrol kemungkinan terjadinya masalah endogenitas dan masalah karena mengabaikan variabel penting (omitted variable) yang secara ekonometrik dapat menyebabkan bias parameter maka didapatkan bahwa hasil estimasi OLS tidak sama dengan hasil yang diperoleh dari estimasi dengan metode 2SLS.Estimasi OLS memperlihatkan bahwa donasi dari sektor privat bersifat:Egoistik (kurang memperhatikan sesama) dan tidak terpengaruh oleh transfer pemerintah.Sedangkan, estimasi 2SLS memperlihatkan bahwa donasi dari sektor privat bersifat berada di antara 2 sifat ekstrim:Egoistik (mementingkan diri sendiri) dan altruistik (mementingkan kepentingan orang lain).6. Kesimpulan (1)Dengan menggunakan data yang lebih lengkap, penelitian ini telah berhasil mengkaji hubungan antara donasi dari sektor privat dan transfer pemerintah yang lebih baik dari hasil-hasil studi sebelumya.Perubahan dan perkembangan besaran donasi diukur sepanjang rentang waktu penelitian 1982-1992 dan memperoleh analisis berdasarkan NPO, waktu, dan negara bagian.Penelitian ini menyimpulkan temuan adanya efek crowd-out, meskipun masih secara parsial.Dengan menggunakan berbagai spesifikasi dan asumsi ditemukan donator privat merespon aktivitas transfer pemerintah dan parameter crowd-out secara signifikan bersifat negatif.Jika spesifikasi OLS tidak memperlihatkan efek crowd-out, maka sebaliknya berbeda dengan hasil dengan spesifikasi 2SLS. Setelah perbaikan dengan penambahan variabel-variabel potensial yang dapat menyebabkan endogenitas maka efek crowd-out secara parsial berpengaruh dengan level signifikansi yang tinggi.6. Kesimpulan (2)Pada spesifikasi 2SLS, variabel-variabel instrumen memperlihatkan korelasi kuat terutama dalam regresi tahap pertama dan juga berhasil memenuhi uji over-identification dan uji Hausman specification.Namun dalam penelitian ini, NPO masih diperlakuan sebagai elemen variabel yang bersifat pasif meski telah dapat mengukur heterogenitas dengan pendekatan fixed effect.Fixed effect dapat mengontrol aspek dari NPO yang diasumsikan tidak berubah selama 10 tahun rentang studi, namun dengan demikian terjadinya perubahan antarwaktu pada level NPO tidak dapat dikontrol.Selain itu, penelitian ini belum mengeksplorasi bagaimana peranan NPO dalam mengumpulkan donasi, sehingga penelitian lebih lanjut disarankan fokus pada peran NPO dan pengaruhnya terhadap perilaku donatur. Secara parsial, penelitian ini memfokuskan pada bagaimana para donatur untuk jenis donasi tertentu bereaksi ketika pemerintah merubah transfer untuk jenis donasi tersebut. Oleh karenanya, penelitian selanjutnya perlu memfokuskan pada bagaimana donasi untuk jenis tertentu berubah ketika pendanaan pemerintah tertuju pada jenis donasi yang lain yang berubah. Misalnya, jika pemerintah mengurangi transfer pada tunjangan sosial, apakah akan mempengaruhi donasi privat untuk organisasi non profit berbasis kesenian dan budaya?Terima Kasih