PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
ANALISA KINERJA KOMPOSIT LIMBAH KULIT KACANG SEBAGAI SOUND
ABSORBER
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh
Teguh Prasetiyo M0213091 2013
Viardi Kurniansyah M0313073 2013
Arbaniati M0312011 2012
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
RINGKASAN ............................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Judul ................................................................................................ 1
1.2 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.4 Tujuan ............................................................................................. 3
1.5 Luaran Yang Diharapkan ................................................................ 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Material akustik ............................................................................ 4
2.2 Microperforated Panel (MPP) ........................................................ 4
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 6
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................ 6
3.3 metode pengambilan data ................................................................ 6
3.4 prosedur kerja .................................................................................. 6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Rancangan Biaya ............................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ........... 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .......................................... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana ...................... 20
iv
RINGKASAN
Kebisingan yang ditimbulkan di perkantoran, perumahan dan
perindustrian menjadi hal yang mendapat sorotan pada beberapa penilitian.
Pengaruh kebisingan terhadap kesehatan ialah dapat menyebabkan kerusakan
pada indera pendengaran, tekanan darah meningkat dan gangguan stress.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi kebisingan tersebut yaitu
dengan cara pembuatan penyerap suara. Adapun jenis bahan penyerap suara yang
telah ada yaitu bahan berpori, resonator dan panel. Dari ketiga jenis bahan
tersebut, bahan berporilah yang sering dipakai untuk mengurangi kebisingan
pada ruang yang sempit. Hal ini karena bahan berpori relatif lebih murah
dan ringan dibanding jenis penyerap suara lainnya (stefanus,2015)
Penelitian mengenai karakter akustik pada suatu material penyerap bunyi
telah banyak dilakukan. Priyono (2003) melakukan penelitian karakteristik
akustik berbahan serat enceng gondok dengan variasi ketebalan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa bahan serat eceng gondok memiliki
koefisien absorbsi suara yang cenderung mendekati koefisien absorbsi suara
bahan glasswool.
Pengukuran koefisien serapan bunyi pada bahan organik juga dilakukan pada
bahan lain seperti serat kelapa dan rami (Sabri,2005), serta daun teh segar
(Fukuhara, 2005). Sabri (2005) meneliti kinerja akustik dari serat kelapa dan
rami untuk menggantikan serat síntesis seperti rockwool dan glasswool yang
selama ini telah digunakan sebagai bahan penyerap suara secara meluas.
Dalam penelitian ini digunakan serat kulit kacang tanah untuk bahan utama
penyusun penyerap bunyi. Kacang tanah memiliki massa jenis sebesar 225 g/l.
Berdasarkan badan pusat statistik produksi kacang tanah di Indonesia pada tahun
2012 sebanyak 709.761 ton. Dilihat dari banyaknya produksi kacang tersebut
dapat diperoleh banyak bahan baku pembuatan penyerap suara dari kulit kacang.
Dari penelitian ini diharapkan dengan metode tertentu dapat diperoleh penyerap
suara dari kulit kacang yang memiliki performa baik.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebisingan yang ditimbulkan di perkantoran, perumahan dan
perindustrian menjadi hal yang mendapat sorotan pada beberapa penilitian.
Pengaruh kebisingan terhadap kesehatan ialah dapat menyebabkan kerusakan
pada indera pendengaran, tekanan darah meningkat dan gangguan stress.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi kebisingan tersebut yaitu
dengan cara pembuatan penyerap suara. Adapun jenis bahan penyerap suara yang
telah ada yaitu bahan berpori, resonator dan panel. Dari ketiga jenis bahan
tersebut, bahan berporilah yang sering dipakai untuk mengurangi kebisingan
pada ruang yang sempit. Hal ini karena bahan berpori relatif lebih murah
dan ringan dibanding jenis penyerap suara lainnya. (stefanus,2015)
Penelitian mengenai karakter akustik pada suatu material penyerap bunyi
telah banyak dilakukan. Priyono (2003) melakukan penelitian karakteristik
akustik berbahan serat enceng gondok dengan variasi ketebalan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa bahan serat eceng gondok memiliki koefisien
absorbsi suara yang cenderung mendekati koefisien absorbsi suara bahan
glasswool.
Pengukuran koefisien serapan bunyi pada bahan organik juga dilakukan
pada bahan lain seperti serat kelapa dan rami (Sabri,2005), serta daun teh segar
(Fukuhara, 2005). Sabri (2005) meneliti kinerja akustik dari serat kelapa dan
rami untuk menggantikan serat síntesis seperti rockwool dan glasswool yang
selama ini telah digunakan sebagai bahan penyerap suara secara meluas.
Fukuhara (2005) melakukan penelitian karakteristik akustik pada daun
teh segar dengan variasi ketebalan. Dengan meningkatnya ketebalan, maka
panjang gelombang dan kecepatan fasenya meningkat sedangkan rasio damping
dan viskositas dinamikanya menurun.
Penelitian karakteristik akustik dengan variasi ketebalan yang lainnya,
khususnya untuk pengukuran koefisian serapan bunyi dilakukan pada busa
aluminium (Jae-Eung et al, 1998) dan sampah industrial daun teh (Ersoy dan
Kucuk, 2009). Hasil penelitian Jae-Eung dkk menunjukkan bahwa busa
aluminium memiliki kemampuan menyerap bunyi yang terbaik pada frekuensi
400-1200 Hz pada ketebalan 4 mm. Sedangkan Ersoy dan Kucuk
menambahkan lapisan backing plate pada sampel uji sehingga meningkatkan
koefisien serapanbunyi antara 100% hingga 300% dibandingkan tanpa backing
plate.
2
Hasil menunjukkan bahwa 10 mm sampah daun teh dangan backing
plate memiliki koefisien serapan bunyi yang hampir sama dengan 6 lapisan kain
tekstil tenun dan 20 mm sampah daun teh dengan backing plate dapat menyerap
bunyi dengan baik pada rentang fekuensi 500-3200 Hz. Penelitian karakteristik
akustik juga dilakukan dengan variasi lain yaitu dengan penambahan resonator
Helmholtz dan kolom udara (air cavity) oleh Sriwigiyatno (2006) dan Sugie
(2009). Hasil penelitian Sriwigiyatno (2006) menyatakan bahwa pengaruh kolom
udara pada pengujian sampel dinding partisi adalah dapat meningkatkan nilai
koefisien serapan bunyi pada sampel pada range frekuensi rendah (< 500 Hz).
Dalam penelitian ini digunakan kulit kacang tanah untuk bahan utama
penyusun penyerap bunyi. Kacang tanah memiliki massa jenis sebesar 225 g/l.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik produksi kacang tanah di Indonesia pada tahun
2012 sebanyak 709.761 ton. Dilihat dari banyaknya produksi kacang tersebut dapat
diperoleh banyak bahan baku pembuatan penyerap suara dari kulit kacang.
Dalam proses pembuatan digunakan perekat alami yang telah diteliti oleh
(Nurfika Ramdani) yang menemukan protein kedelai diubah menjadi perekat kayu
yang kuat dan tahan air. Dengan komposisi Air Rebusan Kacang Kedelai (ARKK)
yang terbaik sesuai dengan SNI 06-4567-1998 adalah ARKK 60 mL, gelatin 20 g,
gliserin 25 mL, asam asetat 12 mL, getah pinus 33 g, NaOH 8,5 mL dan SiO2 4,5
mL. Kualitas perekat berbahan dasar ARKK berdasarkan SNI 064567-1998 adalah
kenampakan berwarna kekuningan, pH sebesar 10, kadar padatan sebesar 44,70%,
waktu gelatinasi selama 56 menit 29,71 detik, densitas sebesar 1,1656 g/cm3 dan
viskositas sebesar 182,4387 cP.
1.2. Rumusan Masalah
Kacang tanah merupakan salah satu hasil pertanian di Indonesia yang
pemanfaatan limbah kulitnya belum maksimal. Dilihat dari struktur kulit kacang
tanah, kulit kacang tanah berpotensi untuk dibuat bahan utama penyerap suara.
Diharapkan dengan metode tertentu dapat diperoleh penyerap suara (sound
absorber) dari kulit kacang yang memiliki performa baik.
3
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkannya penyerap bunyi dengan
bentuk dan komposisi serbuk kulit kacang dan perekat sehingga diperoleh nilai
koefesien serapan bunyi yang tinggi. Sehingga kulit kacang dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin.
1.4. Luaran
Luaran dari penelitian ini adalah komposisi material baru dengan peluang
mendapatkan hak paten yang dalam peluang pembuatan microperforated panel dari
kulit kacang yang digunakan dalam pembuatan penyerap suara. Luaran lainnya dari
penelitian ini adalah karya ilmiah yang dapat digunakan acuan dalam pemanfaatan
kulit kacang di bidang akustik selanjutnya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Material akustik
Material akustik dapat dibagi ke dalam tiga kategori dasar: (1) material
penyerap atau absorbing material, (2) material penghalang atau barrier aterial, (3)
material peredam atau damping material. Material penyerap bunyi mempunyai
beberapa parameter akustik yang merupakan besaran yang dapat diukur sebagai
sifat dan kinerja material tersebut. Besaran tersebut yaitu impedansi normal
dan koefisien serapan bunyi. Penelitian mengenai karakter akustik pada suatu
material penyerap bunyi telah banyak dilakukan (Doelle,1993). Secara umum
bahan penyerap suara terdiri dari beberapa jenis diantaranya :
a. Bahan berporous,
b. Panel-panel penyerap bunyi,
c. Resonator berongga.
Pada bahan berpori, energi bunyi diubah menjadi energi panas melalui
gesekan dengan molekul udara. Material berpori dapat memberikan penyerapan
bunyi lebih banyak ketika berada pada posisi tertentu dimana kecepatan
partikel dari gelombang bunyi akan mencapai nilai maksimum pada jarak ¼ �, ¾ �, dan seterusnya. Koefisien serapan mengalami sedikit penurunan pada jarak ½ �, � dan seterusnya. Pada panel penyerap bunyi, energi bunyi diubah menjadi
energi getaran. Material panel penyerap bunyi ini bekerja dengan baik pada
frekuensi rendah. Resonator berongga mengurangi energi bunyi melalui gesekan
(Sriwigiyatno, 2006).
2.2. Microperforated Panel (MPP)
Sintesis dan pengujian kinerja akustik komposit serbuk kulit kacang yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada konsep microperforated panel (MPP)
sebagaimana diformulaisak oleh Maa(1998,2007), serta dipakai pula oleh peneliti
lain termasuk sakagami et al (2008) dan Wang and Huang (2010,2011)
Maa telah merumuskan formula untuk perhitungan koefesien serapan bunyi
dan nisbah impedansi MPP � + � untuk gelombang datang dan normal terhadap permukaan MPP
sebagai berikut : � = �+ � + [� − cot �� ]
5
Dan
� = ��� � [ + / + √ �� ]
Dimana dalam hal ini impedansi relatif merupakan nisbah impedansi
akustik per unit area dibagi dengan impedansi karakteristik udara � . Dalam hal ini � merupakan rapat massa, adalah cepat rambat bunyi di udara, sementara �, �, � � � berturut turut merupakan ketebalan panel, diameter orifice, porositas
panel, dan kedalaman rongga udara. Adapun = √� ,� koefesien viskositas
dan �merupakan frekuensi.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini akan dilaksananakan di Lab. iARG Jurusan Fisika
FMIPA UNS dengan waktu penelitian sekitar 4 bulan dari mulai pencarian bahan
baku, pembuatan sampel, pengujian lab, sampai penyusunan laporan akhir.
3.2. Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini kami menggunakan bahan seperti : serbuk kulit kacang
sebagai bahan utama. Untuk perekat menggunakan bahan kacang kedelai, akuades,
NaOH 40 %, gliserin, gelatin, larutan SiO2, CH3COOH 5 %, getah Pinus merkusii,
tissue roll dan sabun cair
Sedangkan alat yang digunakan : Peralatan uji sample Brüel & Kjær
(B&K), cetakan sample dengan ukuran 10cm, Neraca Digital, Jangka Sorong, Kuas,
Alat press, Mistar, Yellow Board.
3.3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini yaitu
dengan cara eksperimen menggunakan sampel yang di uji dengan alat tabung
impedansi B&K 4206.
3.4. Prosedur Kerja
3.4.1. Tahap persiapan
Tahap persiapan ini meliputi : pencarian bahan baku, studi
pustaka, pembuatan sampel. Pada tahap ini semua bahan dilist pada
jurnal persiapan lapangan.
3.4.2. Pembuatan perekat
Kacang kedelai ditimbang sebanyak 40 g, ditambahkan
akuades hingga 300 mL, kemudian dididihkan selama 30 menit dan
disaring. Air hasil saringan kacang kedelai diambil sebanyak 60 mL
dan dipanaskan sampai mendidih. Kemudian ditambahkan gelatin
sebanyak 20 g dan diaduk hingga larut. Kemudian ditambahkan
gliserin sebanyak 25 mL sambil terus diaduk sampai mengental.
Selanjutnya ditambahkan CH3COOH 5 % sebanyak 12 mL.
Kemudian ditambahkan getah sebanyak 33 g. Kemudian
ditambahkan NaOH 40 % sedikit demi sedikit sebanyak 8,5 mL
sambil diaduk hingga mengental. Kemudian ditambahkan larutan
SiO2 sebanyak 4,5 mL dan diaduk hingga homogen
7
3.4.3. Pengukuran koefesien serapan bahan.
Dengan menggunakan metode yang sama dengan metode
yang dilakukan oleh Mustika (2014) komposit yang telah dibuat
melalui proses tekan panas pada temperatur 80o C dengan komposisi
serbuk kulit kacang dan perekat tertentu. Dalam proses ini serbuk
kacang dicampur dengan bahan perekat dan dibasahi secara cepat
deengan teknik semprot lembut kemudian ditekan dengan mesin
penekan berpemanas.
Pengujian koefesien serapan Kinerja akustik komposit diuji
dengan teknik dekomposisi spektral berbasis fungsi transfer
menggunakan tabung impedansi dua mikrofon sesuai dengan
standar ASTM E1050-98. Dalam hal ini menggunakan tabung
impedansi B&K 4206.
Sampel uji berdiameter 100mm diletakkan di ujung tabung
impedansi sementara loudspeaker diujung lainnya memancarkan
bunyi random. Kedua mikrofon pada tabung impedansi digunakan
untuk perhitungan mengekstraksi komponen gelombang datang dan
komponen gelombang pantul pada sampel uji. Nilai koefesien
serapan diberikan oleh persamaan berikut. � = − |�|
8
BAB IV
BIAYA DAN WAKTU PENELITIAN
4.1 Biaya
No Jenis Peralatan Prosentase Sub Total
(Rp)
1 Bahan Habis Pakai 18% 1.465.000
2 Peralatan penunjang 29% 2.283.000
3 Biaya perjalanan 19% 1.500.000
4 Biaya lain lain 34% 2.800.000
Jumlah 8.048.000
4.2 Waktu penelitian
No Kegiatan Bulan
1
Bulan
2
Bulan
3
Bulan
4
1 Bimbingan dengan dosen
pembimbing
2 Pengumpulan bahan baku
3 Pembuatan sampel
4 Pengujian sampel
5 Pembuatan laporan
9
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2012. Produksi Tanaman Pangan 2012. Badan Pusat
Statistik
Doelle, L. L. Lea Prasetyo. 1993. Akustik Lingkungan. Erlangga. Jakarta.
Ersoy, S. and H. Kucuk. 2009. Investigation of industrial Tea-Leaf-fibre Waste
Material for Its Sound Absorbtion Properties. Applied Acoustic. 70,
215-220
Fukuhara, M., L. Okushima, K. Matsuo and T. Homma. 2005. Acoustic
Characteristic of Fresh Tea Leaves. JARQ. 39. 45-49
Jae-Eung, O. Sang-Hun K. Jin-Tai C. and Kyung-Ryui C. 1998. Sound Absorption
Effect in a rectangular Enclosure with The Foamed Aluminum Sheet
Absorber. KSME Internasional Journal. 12. 1017-1025
Maa, D. Y., 2007. Practical single MPP absorber. International Journal of
Acoustics and Vibration, Vol 12, No. 1, 3-6
Mustika C. Fistiani dkk. 2014.Analisa Kinerja Akustik Komposit Limbah Serbuk
Bambu dengan Bahan Perekat Tepung Sagu. Lab. Riset Akustik iARG
Nurfika Ramdani dkk. Sintesis Perekat Kayu Berbasis Protein Bebas Emisi
Formaldehid. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin,
Makassar
Priyono, A. 2003. Pengukuran Koefisien Absorbsi dan Impedansi Suara Bahan
Serat Enceng Gondok Dengan Metode Tabung Impedansi
Menggunakan Dua Mikropon. S1 Skripsi Fisika. UNS.
Sabri. 2005. Evaluasi Kinerja Akustik Serat Alam Sebagai Material Alternatif
Pengendali Kebisingan, dari ITB Central Library.
Sriwigiyatno, K. 2006. Analisis Pengaruh Kolom Udara terhadap Nilai Koefisien
Serapan Bunyi pada Dinding Partisi Menggunakan Metode Tabung
Impedansi Dua Mikrofon. S1 Skripsi Fisika. UNS.
Stefanus Laga Suban dkk. 2015. Pengaruh Panjang Serat terhadap Nilai
Koefesien Absorbsi Suara Dan Sifat Mekanik Komposit Serat Ampas
Tebu dengan Matriks Gipsum.Jurnal Teknik ITS.2337-3539
ASTM E 1050-98, Standard Test Method for Impedance and Absorption of
Acoustical Materials Using Tube, Two Microphones and A Digital
Frequency Analysis System, American Society for Testing and
Materials (1998).
NIM: M0312011
14
MCNP untuk
Pemodelan Teras
Reaktor
2008 Workshop Nasional
Inovasi Pendidikan
dan Pembelajaran
Universitas Sebelas Maret (UNS) 1 hari
2009 Pengembangan
Model-model
Pembelajaran
Berbasis Student
Center Learning
LPP- Universitas Sebelas Maret
(UNS)
2 hari
PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah Institusi/Jurusan/Prog
ram Studi Tahun ... s.d. ...
Fisika Matematika II Fisika 2013-2014
Fisika Statistik Fisika 2013-2014
Fisika Dasar I Biologi 2013-2014
Fisika Modern Kimia 2013-2014
PENGALAMAN PENELITIAN 5 TAHUN TERAKHIR
Tahun Judul Penelitian Ketua/anggota
Tim
Sumber
Dana
2007 Fabrikasi dan Karakterisasi Sel Surya
Organik Berbasis ITO/CuPc/PTCDI/Ag
Ketua DP2M
2009 Meningkatkan Efisiensi Sel Surya Organik
(SSO) Berbahan Klorofil-A (Bahan Alam)
Dengan Heterojunction TiO2
Ketua DP2M
15
KARYA TULIS ILMIAH* 5 TAHUN TERAKHIR
A. Buku/Bab Buku/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2008
Pemodelan Spektrum Arus
Foto Dioda Organik Lapisan
Tunggal Berbasis Turunan
Perylene
Media Fisika, Vol. 7 No. 1, Mei
2008
2012
Characterization of Damages
of Al2O3/Ge Gate Stacks
Structure Induced with Light
Radiation during Plasma
Nitridation
Japanese Journal Applied Physics
51, 01AJ01, 2012
2013
The Effect of Light Exposure
on The Electrical Properties
of GeO2/Ge Gate Stack
Japanese Journal Applied Physics,
52, 01AC04, 2013
2013
Broad Defect Depth
Distribution in Germanium
Substrates Induced by CF4
Plasma
Appl. Phys. Lett. 103, 033511,
2013
*termasuk karya ilmiah dalam bidang ilmu
pengetahuan/teknologi/seni/desain/olahraga
Co-author artinya sebagai penulis kedua, ketiga dan seterusnya (bukan penulis
pertama).
B. Makalah/Poster
Tahun Judul Penyelenggara
24-25 Juni
2009
Photovoltaic Effect of Organic
Solar Cells Devices of
Heterojunction Chlorophyll-A
and TiO2
International Conference on
Materials and Metallurgical
Technology 2009 (ICOMMET
2009), Intistut Teknologi
Sepuluh Nopember
20-21
Januari
2011/
Tokyo
Influence of Light Radiation on
Electrical Properties of
Al2O3/Ge and GeO2/Ge Gate
Stacks in Nitrogen Plasma
International Workshop on
Dielectric Thin Film (IWDTF)
6-9 Maret
2011/
Nagoya
Characterization of Damages
of Al2O3/Ge Gate Stacks
Structure Induced with Light
Radiation during Plasma
Nitridation
3rd International Symposium
on Advanced Plasma Science
and its Application for Nitrides
and Nano Materials (ISPlasma
2011)
4 Juli
2011/Nag
oya
Evaluation of Light Induced
Damages in Plasma Process on
Electrical Properties of
Al2O3/Ge Gate Stack Structure
Silicon and Device Material
conference
24
Desember
2011/
Nagoya
Effect of Light Exposure
during Plasma Process on
Electrical Properties of
Au/Al2O3/Ge MOS Capacitor
Surface and Science Meeting
(SDM)
8 Maret The Effect of Light Exposure 4th International Symposium on
17
Lampiran 2. Anggaran Biaya
A. Bahan Habis Pakai
Nama Bahan Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Kulit Kacang Bahan yang di
Uji
50 kg 5000/kg 250.000
Kedelai Bahan perekat 10 kg 20.000/kg 200.000
Getah pinus Bahan perekat 1 kg 100.000/kg 100.000
SiO2 Bahan perekat 1 kg 50.000/kg 50.000
NaOH Bahan perekat 1 kg 40.000/kg 120.000
Asam Asetat
5%
Bahan perekat 1 liter 50.000/liter 50.000
Gelatin Bahan perekat 1 kg 250.000/kg 250.000
Gliserin Bahan perekat 1 kg 50.000/kg 50.000
akuades Bahan perekat 10 liter 5000/liter 50.000
Yellow board Pelapis 10 15.000/lembar 150.000
Tissue Pembersih 5 roll 10.000/roll 50.000
Gloves
Pelindung 1 box 45.000/box 45.000
Masker Pelindung 1 box 40.000/box 40.000
Gas Peebusan
kedelai
4 buah 15.000/buah 60.000
Jumlah 1.465.000
B. Bahan Penunjang
Nama Bahan Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Buku tulis Pencatat 1 buah 10.000/buah 10.000
Bolpoin Alat tulis 1 lussin 1.500/buah 18.000
Ember Wadah 2 buah 15.000/buah 30.000
Cawan Wadah 2 buah 10.000/buah 20.000
Gelas Ukur Wadah 1000ml 190.000/buah 190.000
Penggiling Menghancurkan
kulit kacang
1 set 300.000/buah 300.000
Penyemprot Penyemprot 1 buah 10.000/buah 10.000
Jangka
sorong
Alat ukur 1 buah 300.000/buah 300.000
Neraca digital Alat ukur 1 buah 350.000/buah 350.000
Kertas Pembuatan
proposal
2 rim 40.000/rim 80.000
Pipet tetes pengambil 3 buah 5000/buah 15.000
Gelas ukur 25
ml
Alat ukur 1 buah 100.000/buah 100.000
Tabung reaksi Tempat reaksi 10 buah 5.000/buah 50.000
18
Pengaduk pengaduk 2 buah 5000/buah 10.000
Cooking set Perebusan
kedelai
1 buah 800.000/buah 800.000
jumlah 2.283.000
C. Transportasi
Material Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Perjalanan
solo-
semarang pp
2 kali
perjalanan
Pencarian
bahan baku
3 orang 400.000 1.200.000
Akomodasi Konsumsi bagi
anggota
3 orang 100.000 300.000
Jumlah 1.500.000
D. Lain-Lain
Justifikasi
pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
administrasi Uji lab 10 kali 250.000/uji 2.500.000
Penulisan laporan 1 100.000 100.000
Biaya tak terduga 200.000 200.000
jumlah 2.800.000
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Jurusan Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
Jam/Minggu
Uraian Tugas
1 Teguh
Prasetiyo/M0213
091
Fisika MIPA 5 Jam/Minggu Mengkoordinir
semua anggota
tim,
penanggung
jawab dalam
pengujian
bahan
2 Viardi
Kurniansyah/
M0313073
Kimia MIPA 5 Jam/Minggu Penanggung
jawab dalam
pencarian
bahan baku.
3 Sendro
Wahono/M0211
071
Fisika MIPA 5 Jam/Minggu Penanggung
jawab dalam
pembuatan
sampel,
Penanggung
jawab dalam
perizinan.
20