Download - Bab 4 Aspek Pasar Dan Pemasaran
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 1
4.1. Gambaran Umum Prospek Pasar Produk
Kondisi iklim ekonomi yang relatif semakin membaik di Indonesia secara
langsung maupun tak langsung memberikan inspirasi terhadap muculnya
berbagai gagasan–gagasan untuk membuka kegiatan usaha/bisnis baru dalam
berbagai sektor kegiatan ekonomi. Pemprov Jambi dalam hal ini Gubernur
sebagai kepala daerah mempunyai gagasan membuat sebuah Kawasan Bisnis
di eks lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi.
Didukung oleh kepemilikan asset lahan Pemda yang cukup luas dan Potensi
perkembangan ekonomi Daerah Jambi dalam sektor pertambangan dan energi,
industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pariwisata dan sektor lainnya
memberikan kekuatan dalam mendukung direalisasikannya pembangunan
Kawasan Bisnis tersebut.
Pembangunan Kawasan Bisnis bertujuan menjadikan Kota Jambi sebagai salah
satu daerah Pusat kegiatan bisnis yang terkemuka di Porvinsi Jambi, dan
dengan adanya Kawasan Bisnis tersebut diharapkan akan membuka lapangan
kerja baru bagi sebagian masyarakat Provinsi Jambi khususnya masyarakat
kota, meningkatkan pemenuhan pelayanan kebutuhan akan akomodasi kegiatan
sosial dan kegiatan bisnis bagi para koorporat, expatriat serta pengusaha-
pengusaha yang berbisnis di Provinsi jambi dan tentunya dapat pula
meningkatkan pendapatan daerah.
Kawasan Bisnis yang berlokasi sekitar pusat kota dan kawasan cepat tumbuh
di sisi jalan utama Kota Jambi merupakan lokasi yang strategis dimana pada
kawasan tersebut kondisi lingkungan sangat mendukung bagi kegiatan suatu
Kegiatan bisnisl, infrastruktur yang tersedia untuk mendukung pembangunan
kawasan bisnis sudah cukup lengkap dan kemudahan dalam pencapaian ke
lokasi dari berbagai pusat kegiatan di Kota Jambi sangat tinggi.
BAB
4ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 2
4.2. Produk
Kawasan Bisnis yang berlokasi di sekitar kawasan cepat tumbuh kota Jambi serta
berada di sisi jalan akses utama kota dalam studi ini di usulkan bernama Jambi
Bisnis Centre (JBC), nama ini diambil sesuai dengan kondisi lahan sekitar lokasi
yang merupakan daerah kegiatan perdagangan dan jasa. Sementara dengan
pemberian nama tersebut dari segi marketing diharapkan dapat menjadi brand yang
memiliki nilai jual yang tinggi.
Pada saat ini di Kota Jambi dapat dikatakan belum ada kawasan bisnis seperti apa
yang akan dikembangkan dilokasi lahan eks Dinas Peternakan Provinsi yaitu Pusat
Kawasan Bisnis, dimana dalam satu lokasi terdapat beberapa kegiatan seperti
Komersial Area, Hotel, Perkantor, Convention Hall, dan Publik Area. Dengan
demikian fungsi dari kawasan ini adalah sebagai fasilitas yang dapat digunakan
masyarakat umum sebagai fasilitas berekreasi, penginapan dan berbisnis.
Luas lahan pada area lahan eks Dinas Peternakan Provinsi untuk pengembangan
Kawasan Bisnis yaitu 7,2 ha. Adapun fasilitas-fasilitas yang direncanakan terdapat
di Kawasan Bisnis,
yaitu :
1. Publik Area
2. Convention Hall
3. Komersial Area (shopping Centre/Mall)
4. Hotel/Condotel
5. Office Building
4.3. Permintaan
Indikator Makro Ekonomi Nasional
Stabilitas ekonomi makro dapat ditinjau dari dua faktor, yaitu faktor eksternal dan
faktor internal yang saling berkaitan. Faktor internal bertujuan mengendalikan
tingkat laju inflasi dan menciptakan lapangan pekerjaan guna menanggulangi
pengangguran. Sedangkan faktor eksternal untuk memelihara keseimbangan
neraca pembayaran luar negeri serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap
mata uang asing.
Pada faktor internal, Perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2011
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 3
secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan
BPS di 66 kota pada Oktober 2011 terjadi deflasi 0,12 persen, atau terjadi
penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,89 pada September 2011
menjadi 128,74 pada Oktober 2011. Laju inflasi tahun kalender (Januari–Oktober)
2011 sebesar 2,85 persen dan laju inflasi year on year (Oktober 2011 terhadap
Oktober 2010) sebesar 4,42 persen.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya
indeks pada kelompok bahan makanan 0,35 persen; kelompok sandang 1,26
persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,41 persen.
Sedangkan inflasi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau 0,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,20
persen; kelompok kesehatan 0,26 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga 0,30 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2011 antara
lain: emas perhiasan, ikan segar, telur ayam ras, tarif angkutan udara, daging ayam
ras, tarif angkutan antar kota, kentang, bawang merah, minyak goreng, daging sapi,
ikan diawetkan, bawang putih, kelapa, dan tarif kereta api.
Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah : beras, cabai
merah, bayam, cabai rawit, rokok kretek filter, jeruk, rokok kretek, batu bata/batu
tela, tarif kontrak rumah, tarif sewa rumah, uang kuliah akademi/perguruan tinggi,
dan bensin.
Kelompok komoditi yang pada Oktober 2011 memberikan sumbangan/andil deflasi,
yaitu : kelompok bahan makanan 0,08 persen; kelompok sandang 0,10 persen dan
kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,07 persen. Sedangkan
kelompok komoditi yang memberikan sumbangan/andil inflasi adalah: kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,05 persen; kelompok perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,05 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen dan
kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,02 persen.
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 4
Tabel 4.1 Laju Inflasi Gabungan 66 Kota Oktober 2011, Tahun Kalender 2011dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
Gambar 4.1 Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100),Oktober 2011-Oktober 2011
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 5
Tabel 4.2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional(2007=100) Oktober 2011 (persen)
Gambar 4.2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional(2007=100) OKtober 2011
Kelompok bahan makanan pada Oktober 2011 mengalami deflasi 0,35 persen atau
terjadi penurunan indeks dari 149,97 pada September 2011 menjadi 149,45 pada
Oktober 2011. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 8
diantaranya mengalami deflasi sedangkan 3 subkelompok mengalami inflasi.
Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok daging dan
hasil-hasilnya 1,83 persen dan terendah subkelompok bahan makananan lainnya
0,10 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok
bumbu-bumbuan 2,99 persen; padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 1,17 persen
dan subkelompok buah-buahan 0,34 persen.
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 6
Kelompok ini pada Oktober 2011 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,08
persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: ikan
segar 0,07 persen; telur ayam ras 0,04 persen; daging ayam ras 0,03 persen;
kentang, bawang merah dan minyak goring masing-masing 0,02 persen; daging
sapi, ikan diawetkan, bawang putih dan kelapa masing-masing 0,01 persen.
Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain:
beras 0,08 persen; cabai merah 0,06 persen; bayam dan cabai rawit masing-masing
0,02 persen dan jeruk 0,01 persen.
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada Oktober 2011
mengalami inflasi 0,26 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 137,25 pada
September 2011 menjadi 137,61 pada Oktober 2011. Subkelompok-subkelompok
yang mengalami inflasi pada Oktober 2011 yaitu: subkelompok makanan jadi 0,15
persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,10 persen dan subkelompok
tembakau dan minuman beralkohol 0,66 persen. Kelompok ini pada Oktober 2011
secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: rokok kretek filter
0,02 persen dan rokok kretek 0,01 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada Oktober 2011
mengalami inflasi sebesar 0,20 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,08
pada September 2011 menjadi 123,33 pada Oktober 2011. Subkelompok-
subkelompok yang mengalami kenaikan indeks atau inflasi pada Oktober 2011,
yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,36 persen; subkelompok perlengkapan
rumahtangga 0,10 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,13
persen. Sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air pada bulan ini
mengalami deflasi 0,05 persen. Pada Oktober 2011 kelompok pengeluaran ini
secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah batu bata/batu
tela, tarif kontrak rumah dan tarif sewa rumah masing-masing 0,01 persen.
Kelompok sandang pada Oktober 2011 mengalami deflasi 1,26 persen, atau terjadi
penurunan indeks dari 135,96 pada September 2011 menjadi 134,25 pada Oktober
2011. Subkelompok yang mengalami deflasi pada Oktober 2011 adalah
subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya 3,42 persen. Sedangkan
subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok sandang laki-laki 0,34
persen; subkelompok sandang wanita 0,14 persen dan subkelompok sandang anak-
anak 0,35 persen. Secara keseluruhan kelompok sandang pada Oktober 2011
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 7
memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,10 persen. Komoditas yang dominan
memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan 0,11 persen.
Kelompok kesehatan pada Oktober 2011 mengalami inflasi 0,26 persen, atau terjadi
kenaikan indeks dari 120,07 pada September 2011 menjadi 120,38 pada Oktober
2011. Pada Oktober 2011 seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami
inflasi, yaitu: subkelompok jasa kesehatan 0,22 persen; subkelompok obat-obatan
0,24 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,83 persen dan subkelompok
perawatan jasmani dan kosmetika 0,19 persen. Kelompok ini pada Oktober 2011
secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen.
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Oktober 2011 mengalami inflasi
0,30 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 123,43 pada September 2011
menjadi 123,80 pada Oktober 2011. Subkelompok-subkelompok yang mengalami
inflasi pada Oktober 2011, yaitu : subkelompok pendidikan 0,55 persen;
subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,04 persen; subkelompok
perlengkapan/peralatan pendidikan 0,04 persen; subkelompok rekreasi 0,02 persen
dan subkelompok olahraga 0,29 persen.
Secara keseluruhan kelompok ini pada Oktober 2011 memberikan sumbangan
inflasi terhadap inflasi nasional sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan
memberikan sumbangan inflasi adalah uang kuliah akademi/perguruan tinggi 0,01
persen. Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Oktober 2011
mengalami deflasi 0,41 persen atau terjadi penurunan indeks dari 108,29 pada
September 2011 menjadi 107,85 pada Oktober 2011. Subkelompok yang
mengalami deflasi, yaitu: subkelompok transpor 0,64 persen dan subkelompok
komunikasi dan pengiriman 0,10 persen. Sedangkan sub kelompok yang
mengalami inflasi adalah kelompok sarana dan penunjang transpor 0,41 persen.
Sementara itu subkelompok jasa keuangan pada bulan ini relatif stabil. Secara
keseluruhan kelompok ini pada Oktober 2011 memberikan sumbangan deflasi 0,07
persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah tarif
angkutan udara 0,04 persen, tarif angkutan antar kota 0,03 persen dan tarif kereta
api 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan
inflasi adalah bensin 0,01 persen. Laju inflasi tahun kalender (Januari–Oktober)
2011 sebesar 2,85 persen dan laju inflasi year on year (Oktober 2011 terhadap
Oktober 2010) sebesar 4,42 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama
tahun kalender 2009 dan 2010 masing-masing 2,48 persen dan 5,35 persen.
Sedangkan laju inflasi year on year untuk Oktober 2009 terhadap Oktober 2008 dan
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 8
Oktober 2010 terhadap Oktober 2009 masing-masing sebesar 2,57 persen dan 5,67
persen.
Tabel 4.2 Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on Year, Tahun 2009-2011
Gambar 4.3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Oktober) 2009-2011
Gambar 4.4 Perbandingan Inflasi Year On Year, 2009-2011
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 9
Pergerakan nilai tukar rupiah hingga 25 November 2011 tampak mengalami kondisi
yang melemah dengan cukup signifikan. Pergerakan rupiah sepanjang minggu
tampak masih volatil dan cenderung mengalami penurunan setelah isu mengenai
perekonomian di Eropa kembali menimpa pasar. Melemahnya rupiah selama satu
mingu ini terjadi akibat arus modal yang keluar dari pasar saham Indonesia akibat
minat resiko yang melemah beberapa hari terakhir mendorong nilai tukar tukar
rupiah terpukul. Melemahnya nilai tukar dalam negeri dikarenakan masih kuatnya
sentimen negatif dari eksternal.
Tabel 4.4 Vakulta Asing Fri, 25 Nov 2011
Valuta Asing Kurs Tengah +/- (%) Kurs Jual Kurs Beli
USD (USDollar)
9175.00 50.00 0.55% 9300.00 9050.00
SGD(SingaporeDollar)
6980.00-
15.45-
0.22%7088.00 6872.00
HKD(HongkongDollar)
1176.80 6.15 0.53% 1193.80 1159.80
JPY (JapanYen)
118.57 0.23 0.19% 120.80 116.35
EUR (EropaEuro)
12176.20-
57.25-
0.47%12360.70 11991.70
DKK (KronaDenmark)
1641.90 -8.25-
0.50%1673.45 1610.35
SEK (KronaSwedia)
1317.65-
13.30-
1.00%1341.70 1293.60
CHF (SwissFranc)
9919.15-
36.15-
0.36%10070.15 9768.15
GBP (InggrisPoundsterling)
14196.75-
15.75-
0.11%14408.25 13985.25
AUD(AustralianDollar)
8887.05-
34.50-
0.39%9027.05 8747.05
NZD (NewZealandDollar)
6788.85 -5.75-
0.08%6908.85 6668.85
Sumber Berita : klikbca.com | put these on your site : marquee | tabel | lainnya : komoditi |indeks saham | spot forex
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 10
Bank Indonesia menilai fluktuasi nilai tukar rupiah tersebut masih aman, tetapi
diakui melemahnya rupiah itu terus diwaspadai. Untuk menjaga kestabilan nilai
tukar Rupiah atas Dolar AS itu misalnya, BI mulai tanggal 2 Januari 2012 akan
memberlakukan kebijakan pengamanan dalam Devisa Hasil Ekspor (DHE) dan
Dana Utang Luar Negeri (DULN) diluar kebijakan intervensi lain yang sudah
dilakukan selama ini. Kebijakan DHE adalah mewajibkan pengusaha memasukkan
hasil devisa ekspornya ke perbankan yang beroperasi di dalam negeri. Sementara
DULN adalah mewajibkan pengusaha yang meminjam atau mendapatkan dana
pinjaman dari luar negeri juga harus menyimpan uangnya di perbankan dalam
negeri, bukan di bank luar negeri seperti yang sering terjadi selama ini. Dua
kebijakan itu bertujuan menjaga pasokan valas di dalam negeri dan pencegahan
pelarian dana ke luar negeri.
Data Bank Indonesia, menunjukkan hingga pekan keempat November 2011,
cadangan devisa tercatat US$ 112 miliar, turun US$ 2 miliar dibanding per akhir
Oktober 2011 sebesar US$ 113,96 miliar. Namun, jumlah cadangan devisa itu lebih
dari cukup untuk menghadapi krisis. Sebagian penurunan cadangan devisa itu
disebabkan intervensi BI terhadap rupiah di pasar. Posisi akhir November 2011
cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$ 111,316 miliar. BI harus bersusah
payah dalam mengelola derasnya aliran modal yang masuk alias capital inflow.
Pasalnya volume inflow yang cukup besar membuat bank sentral harus
mengeluarkan berbagai bauran kebijakan dan intervensi untuk meredam gejolak
nilai tukar rupiah terutama menggunakan cadangan devisa.
Berikut data cadangan devisa RI sejak Januari 2011 :
Januari 2011 : US$ 95,3 milliar
Februari 2011 : US$ 97 miliar.
Maret 2011 : US$ 105,7 miliar.
April 2011 : US$ 116,5 miliar.
Mei 2011 : US$ 118 miliar.
Juni 2011 : US$ 119,65 miliar.
Juli 2011 : US$ 122,7 miliar
Agustus 2011 : US$ 124,5 miliar
September 2011 : US$ 114,5 miliar
Oktober 2011 : US$ 114 miliar.
November 2011 : US$ 111 miliar
Sumber : (detik.finance)
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 11
Pemerintah Indonesia siap menggunakan seluruh instrumen yang dimilikinya
termasuk cadangan devisa untuk meredam kepanikan pasar akibat gejolak
ekonomi. Cadangan devisa akan digunakan untuk kebutuhan pembayaran utang
luar negeri dan stabilisasi nilai tukar rupiah. Pemerintah juga siap mencari sumber
dana tambahan lain yang dipakai untuk menjaga stabilitas fiskal bila kondisi
perekonomian semakin memburuk. Pemerintah pun siap menjalankan paket
kebijakan stimulus fiskal seperti saat menghadapi krisis tahun 2008-2009 lalu.
Pengalaman tahun 2008-2009 menjadi pembelajaran paling berharga untuk
menentukan arah kebijakan pemerintah tahun ini.
4.4. Penawaran
Pemerintah Provinsi Jambi kini sedang mempersiapkan berbagai upaya untuk
proses peningkatan perkembangan ekonomi serta sosial secara bertahap. Salah
satu gagasan dari Pembangunan Kawasan Bisnis Jambi adalah dengan membuka
lebih banyak sarana dan prasarana akomodasi bisnis, kegiatan sosial dan rekreasi,
sehingga diharapkan dapat membantu proses pertumbuhan ekonomi wilayah Kota
Jambi secara khusus dan Provinsi Jambi pada umumnya secara berkelanjutan.
Diharapkan dengan terbangunnya Kawasan Bisnis Kota Jambi, pertumbuhan
ekonomi regional akan menjadi berkembang dan memicu bertumbuhnya sektor-
sektor perekonomian baru sehingga dapat mendorong terciptanya multiplier effects
di bidang perekonomian pada masa mendatang.
4.5. Permintaan dan Penawaran
Dalam membantu proses pertumbuhan ekonomi di Kota Jambi secara khusus dan
Provinsi Jambi pada umumnya secara berkelanjutan, proyek pembangunan
Kawasan Bisnis diperkirakan memiliki ke cenderungan mengalami kenaikan
permintaan terhadap penawaran yang diajukan, hal ini diyakini dengan
pertimbangan konsep pengembangan kawasan sebagai pusat pelayanan kegiatan
sosial masyarakat dan bisnis dengan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang
berbeda dari kawasan bisnis lainnya yang ada saat ini di Kota Jambi.
4.6. Analisa Peluang
Pada umumnya setiap produk sejak pertama kali diperkenalkan di tengah-tengah
masyarakat, akan melalui daur hidup (product life cycle). Tahap-tahap tersebut
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 12
adalah pengenalan, pertumbuhan, kejenuhan dan penurunan. Pada tahapan sektor
ini, tentunya sebuah pengembangan kawasan yang didalamnya terdiri dari Hotel,
Bangunan komersial dan perkantora yang baik akan terus berkembang dengan
berbagai inovasi yang dikeluarkan sebagai usaha untuk menjawab berbagai
tantangan ekonomi yang secara tidak langsung dihadapi oleh masyarakat.
Dalam masa pengenalan belum banyak konsumen yang menaruh terhadap produk,
dalam hal ini sebagai salah satu dari beberapa kegiatan komersial dan bisnis yang
terdapat di Kota Jambi n nantinya akan dipromosikan secara luas sampai ke taraf
regional dan nasional untuk akhirnya dapat menjangkau semua masyarakat di
Provinsi Jambi. Saat ini, ada beberapa Hotel dan Bangunan Komersial di Kota
Jambi yang tentunya menjadi kompetitor maupun relasi bagi Kawasan Bisnis Kota
Jambi ini, diantaranya :
Tabel 4.5 Beberapa Hotel Berbintang Di Kota Jambi
No. Hotel Luas Lokasi
SistemKepemilikan
ruang(Sewa/Hak
milik)
SistemPerparkiran
(KelolaPemda &Agent)
JumlahLantai
Bangunan
1 Hotel Grand(Bintang 3)
± 15.000 m2Jl. Pattimura No. 28
SipinHak Milik
KelolaSendiri
2 Hotel Abadi Suite(Bintang 4)
± 85.000 m2Jl. Prof. HMO. Bafadhal
No.111, JambiHak Milik
KelolaSendiri
13
3 Novita Hotel(Bintang 4)
± 10.000 m2Jalam Gatot Subroto
No.44 JambiHak Milik
KelolaSendiri
11
4 Ratu Hotel &Resort
± 25.000 m2Jl. Selamet Riyadi No.
24 JambiPemda
KelolaSendiri
2
Sumber : Hasil Survey Lapangan Tahun 2012
Tabel 4.6 Beberapa Komersial Area (Pusat Perbelanjaan) Di Kota Jambi
No.KawasanKomersialEksisting
Luas LokasiSistem
KepemilikanKios
SistemPerparkiran
JumlahLantai
Bangunan
1 Jamtos ± 41900 m2Jl. Kapten A.Bakaruddin No. 88Sipin, Jambi
Sewa Agent 3
2Ramayana /W.T.C
± 46.133 m2 Jl. Sultan thaha Jambi Sewa Agent 4
3 Trona ± 45.760 m2Jl. Jend. SudirmanJambi
SewaKelolaSendiri
3
4PasarTradisionalAngso Duo
± 50.000 m2 Jl. Sultan thaha Jambi Sewa Pemda 1
Sumber : Hasil Survey Lapangan Tahun 2012
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 13
Berdasarkan data-data di atas, secara umum klasifikasi hotel dan kawasan
komersial tersebut berada dalam kelompok hotel bintang 4 dan cenderung
berkonsentrasi di koridor jaringan kota dan hanya kegiatan tunggal dalam satu
kawasan. Dengan konsep yang ditawarkan Kawasan Bisnis Kota Jambi sebagai
kawasan kegiatan terpada dimana pelayanan secara multi service, baik untuk
kegiatan sosial, penginapan, rekreasi and business maka Kawasan Bisnis Kota
Jambi ini memiliki peluang untuk berkompetisi dengan kawasan komersial lainnya
terutama dalam meraih pangsa pasar di Kota Jambi.
4.7. Persaingan
4.7.1 Benchmarking
Rencananya kawasan yang akan di kembangkan ini memiliki fasilitas utama yang
menunjang dalam berekreasi, aktivitas sosial dan berbisnis seperti convention hall,
hotel, perkantoran dengan daya tampung maksimal sebesar 2000 orang, ruang
pertemuan yang dapat digunakan untuk kepentingan baik umum maupun khusus.
Lokasinya yang terletak dekat kawasan tumbuh dan berkembang.
4.7.2 Analisa Benchmarking
Sebagaimana telah ketahui Bahwa di Kota Jambi telah tersedia beberapa fasilitas
Hotel maupun kawasan komersial yang berdasarkan pengamatan berklasifikasi
hotel bintang 4 dan bersifat bangunan tunggal dalam satu kawasan. Oleh karena itu
sebagai pemain baru kita harus memiliki segmen, target, dan posisi yang kuat.
Namun karena rencana hotel yang akan dibangun adalah hotel dengan konsep
kondotel klasifikasi bintang 5, bangunan perkantoran dengan konsep modern,
ruang pameran (convention Hall) dan komersial area dalam satu kawasan terpadu
maka dari segi persaingan tentunya belum ada pesaing yang sama-sama
berkualifikasi sebagaimana usulan konsep di Kawasan Bisnis Kota Jambi ini.
Berdasarkan Benchmarking terhadap lokasi-lokasi kegiatan hotel dan kawasan
komersial yang ada di Kota Jambi, tentunya Konsep pengembangan Kawasan
Bisnis yang akan di kembangkan akan memiliki kelebihan di bandingkan lokasi-
lokasi lainnya.
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 14
4.7.3 Harga Penentuan
Harga pada Hotel dan sewa ruang pada kawasan komersial yang terjadi saat ini
dapat dikatakan sangat bersaing, oleh karena itu penentuan tarif sewa kamar dan
ruang komersial yang diusulkan pada Kawasan Bisnis Kota Jambi haruslah di
sesuaikan dengan kondisi pasar yang ada di kota Jambi secara umum.
Tabel 4.7 Harga Sewa Ruang Komersial Area (Pusat Perbelanjaan) Di Kota
Jambi
No.KawasanKomersialEksisting
Harga Sewa/jual Kios JumlahTenant/
Pedaganglantai 1
/m2/bulanlantai 2 /m2 /
bulanlantai 3 / m2 /
bulanLantai 4 / m2 /
bulan
1 JamtosRp. 400.000 -Rp. 500.000
Rp. 300.000 -Rp. 400.000
Rp. 200.000 -Rp. 300.000
250
2Ramayana /W.T.C
Rp. 400.000 -Rp. 500.000
Rp. 300.000 -Rp. 400.000
Rp. 200.000 -Rp. 300.000
Rp. 200.000 -Rp. 300.000
400
3 TronaRp. 400.000 -Rp. 500.000
Rp. 300.000 -Rp. 400.000
Rp. 200.000 -Rp. 300.000
150
4PasarTradisionalAngso Duo
Retribusi Rp. 34.000,- m2/bulan 1500
Sumber : Hasil Survey Lapangan Tahun 2012
Tabel 4.8 Harga Sewa Kamar Hotel Di Kota Jambi
No. Hotel
Harga Sewa Kamar HotelJumlahKamarStandart Superior Deluxe
JuniorSuite
Royal Suite
1Hotel Grand(Bintang 3)
Rp. 335.750 Rp. 387.048 Rp. 443.615 Rp. 664.17372
2Hotel AbadiSuite (Bintang 4)
Rp. 797.521 Rp. 996.694 Rp. 1.218.182 Rp. 1.661.157 Rp. 6.479.339124
3Novita Hotel(Bintang 4)
Rp. 700.000 Rp. 800.000 Rp. 1.050.000 Rp. 1.150.000110
4Ratu Hotel &Resort
Rp. 484.000 Rp. 444.500 Rp. 574.750 Rp. 998.25076
Sumber : Hasil Survey Lapangan Tahun 2012
4.8. Promosi
Sebagai Kawasan Bisnis baru perlu mengadakan promosi agar target pasar yang
dituju tercapai yaitu masyarakat umum, agar masyarakat umum yang ingin
berusaha/kantor, berdagang, berbelanja, berekreasi menginap dan beraktivitas
sosial lainnya dapat menerima keberadaan Kawasan Bisnis Kota Jambi yang akan
dikembangkan. Promosi-promosi yang akan kami lakukan diantaranya, menjadikan
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 15
Kawasan Bisnis Kota Jambi lebih dikenal oleh berbagai kalangan di Provinsi Jambi
maupun daerah lainnya di Indonesia dan dari segi harga dapat terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat penggunal. Dengan demikian, maka setiap harinya
wisatawan akan banyak yang datang ke lokasi ini. Semakin banyaknya konsumnen
menggunakan fasilitas yang ditawarkan dan semakin banyak konsumen yang
datang tentu saja akan ikut mempengaruhi bertambahnya pendapatan kegiatan di
kawasan tersebut. Selain itu, keunggulan di kawasan yaitu mempunyai fungsi
pelayanan terpadu pada satu lokasi yang tidak dimiliki kawasan-kawan lain yang
ada di Kota Jambi. Promosi lainnya adalah memasang iklan melalui media cetak
maupun media maya untuk menjadikan Kawasan Bisnis Kota Jambi dikenal sebagai
salah satu kawasan berkelas nasional maupun intenasional yang megah.
4.9. Strategi Pemasaran
4.9.1 Fasilitas
Fasilitas yang di tawarkan berbeda dibandingkan kawasan lainnya sehingga
memungkinkan akan banyak konsumen dan pengunjung yang membeli, menyewa
serta datang dari wilayah Provinsi Jambi maupun Luar Jambi baik nasional maupun
Luar Negeri. Dalam kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas rekreasi,
kegiatan sosial dan fasilitas penunjang kegiatan perkantoran, perdagangan dan
penginapan. Untuk menambah kenyaman pengunjung dan pengguna kawasan
bisnis dibuat pula taman-taman di dalam maupun di luar bangunan dengan nuansa
lingkungan yang asri.
4.9.2 Place (Tempat)
Lokasi yang terletak di kawasan cepat tumbuh dan disisi akses utama kota jambi,
membuat kawasan ini mudah dicapai dari bebagai penjuru Kota Jambi, sangat di
kenal oleh hampir seluruh warga Kota Jambi merupakan kelebihan utama.
4.9.3 Promosi & Pemasaran
Kawasan Bisnis Kota Jambi merupakan pemain baru dari pesaing-pesaing lainnya
yang telah memulai usaha hotel di Kota Jambi. Hal ini merupakan suatu tantangan
untuk memperkenalkan konsep pengembangan Kawasan Bisnis baik tenant-tenant
dari perusahaan besar, perusahaan perkantoran baik dalam dan luar negeri,
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 16
wisatawan yang menyukai bepergian wisata agar mereka ingin mencoba dan puas
dengan fasilitas yang ditawarkan di Kawasan ini maupun kepada kalang koorporat,
perusahaan industry dan para pengusaha lainnya yang tertarik berbisnis/investasi di
Kota Jambi. Untuk itu, Kawasan Bisnis ini perlu mencari suatu alternatif untuk
mempromosikan dirinya ke masyarakat. Media promosi yang dilakukan adalah
berupa:
a. Promosi Bulanan
Penyebaran brosur-brosur di keramaian
Pemasangan spanduk dan poster-poster di tempat-tempat strategis yang
sering dilewati banyak orang
Mempromosikan diri melalui iklan radio setempat selama 10 hari setiap bulan.
Per bulannya, promosi dijadwalkan ditaruh setiap tanggal 1-5 dan 26-30
Promosi melalui media cetak berupa tabloid, buletin, atau koran terutama
media cetak seperti Koran Kompas atau Koran Seputar Indonesia selama 14
hari. Per bulannya, promosi dijadwalkan ditaruh setiap tanggal 1-7 dan 24-30
Promosi potongan 5% untuk 1 day package setiap weekend minggu kedua
dan ketiga
Promosi potongan 10% untuk 2 day packages setiap weekend minggu kedua
dan ketiga
Promosi potongan 25% untuk fasilitas additional item seperti lunch dinner,
setiap weekend minggu kesatu dan keempat
Promosi potongan 10% untuk fasilitas sewa penginapan dan ruang
perkantoran setiap weekend minggu kesatu dan keempat
Disediakannya acara-acara hiburan lainnya
b. Promosi Tahunan
Mendatangkam artis setiap hari jadi kawasan setiap tahunnya pada awal
bulan pendirian
Pemasangan spanduk dan poster-poster ekstra di tempat-tempat strategis
yang sering dilewati banyak orang, bandara dan sebagainya
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 17
Mempromosikan diri melalui iklan radio setempat ekstra selama 20 hari
sebelum acara dimulai. Dijadwalkan selama 30 hari penuh sebelum acara
dilakukan promosi radio
Promosi melalui media cetak berupa tabloid, buletin, atau koran terutama
media cetak seperti Koran Kompas atau Koran Seputar Indonesia ekstra dua
hari.
Promosi potongan 20% untuk berbagai fasilitas saat hari HUT Kawasan
Perencanaan
4.10. Analisa SWOT
Identifikasi SWOT pada suatu pryek perlu dilakukan agar dapat menentukan strategi
proyek berdasarkan analisis SWOT tersebut. Dalam analisis SWOT kita dapat
menilai faktor-faktor apa saja yang memiliki pengaruh terhadap pengembangan
suatu proyek pada lokasi tertentu. Faktor yang menjadi keunggulan harus dapat
dioptimalkan, sedangkan faktor yang menjadi kelemahan harus dapat diatasi
dieliminasi agar tidak memberikan pengaruh buruk. Analisa SWOT akan di
gambarkan melalui tabel berikut ini.
Tabel 4.9 Analisa Strength (S)
No. Strengh (S) Weight (%) Score WxS
1 Konsep PengembanganKawasan Belum ada pesaing
20 4 0,8
2 Memiliki Beberapa FasilitasRekreasi yang menarik
15 4 0,6
3 Memiliki Lokasi yang mudahdi jangkau dan beradadikawasan Pusat CepatTumbuh
10 3 0,3
4 Lingkungan yang nyamandan bebas dari polusi
15 3 0,45
5 Bentuk Bangunan yangMenarik
20 4 0,8
6 Harga sewa ruang usaha,kamar hotel yang relatifterjangkau dan bersaing
10 3 0,3
7 Konsep Convention Hail danArea Publik yang menarik
10 3 0,3
Total 100 3,65
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 18
Tabel 4.10 Analisa Weakness (W)
No. Weakness (W) Weight (%) Score WxS
1 Biaya Konstruksi Relatifmahal
25 3 0,75
2 Lokasi Kawasan bukanobyek wisata
25 3 0,75
3 Kondisi Lalu-lintas di sekitarlokasi sangat padat padajam sibuk
25 3 0,75
4 Kegiatan di sekitar lokasihanya kegiatanperdagangan
25 3 0,75
Total 100 3
STRENGTH - WEAKNESS 0,65
Tabel 4.11 Analisa Opportunity (O)
No. Opportunity (O) Weight (%) Score WxS
1Provinsi Jambi memilikipotesi sumber daya alamyang sangat potensial
35 4 1,4
2
Pemerintah daerahmempunyai semangat untukmendukung kegiatanKawasan Bisnis
30 4 1,2
3
Meningkatnya kalangankoorporat, pengusaha daninvestor asing yang tertarikke Kota Jambi
35 4 1,4
Total 100 4
Tabel 4.12 Analisa Threate (T)
No. Threate (T) Weight (%) Score WxS
1 Daya Jangkau Masyarakatterhadap KebutuhanKawasan Bisnis
30 3,5 1.05
2 Masuknya PengembangBesar Ke Kota Jambi
40 3,5 1,40
3 Kondisi ekonomi makro yangkurang stabil
30 3,5 1,05
Total 100 3,5
OPPORTUNITY-THREATS 0, 5
Secara grafik hasil analisa SWOT di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
PEMERINTAH PROVINSI JAMBIDINAS PEKERJAAN UMUM (PU)
LAPORAN AKHIR
Penyusunan Feasibility Study Kawasan Bisnis(Lokasi Eks Lahan Dinas Peternakan Provinsi Jambi)
4- 19
Gambar 4.5 Analisis SWOT
Melihat pengembangan Kawasan Bisnis Kota Jambi sebagai sebuah produk yang
baru akan dibuat. Yang harus dapat meyakinkan masyarakat perlu diputuskan
strategi-strategi guna menjangkau pasar-pasar yang menjadi target kami.
Berdasarkan grafik Cartesius dapat dilihat bahwa strategi dominan yang akan
digunakan dalam proyek Kawasan Bisnis ini adalah kuadran S-O dan strategi yang
akan ditempuh adalah :
1. Merealisasikan fasilitas-fasilitas penunjang yang lengkap untuk kegiatan
rekreasi, kegiatan sosial, kegiatan perkantoran, penginapan dan lainnya.
2. Mengundang kalangan pengusaha terkenal dari daerah maupun nasional dalam
pembukaan pertama kawasan bisnis ini.
3. Memberikan promosi kepada masyarakat umum bahwa Kawasan Bisnis ini
memiliki harga yang terjangkau dan bukan hanya sebagai tempat komersial saja
tapi mendukung pula pelayanan untuk menginap, pameran, rekreasi, perkantoran
dan berbisnis.
4. Menjadikan Kawasan Bisnis Kota Jambi sebagai tempat persinggahan
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
5. Menjaga kelestarian lingkungan sekitar.