Download - bbdmlgg
2
2. Histologi
a. Hepar dan Ductus Biliaris
b. Vesica Felea
3. Fisiologi
Metabolisme lemak
Trigliserida dicerna di lambung oleh lipase lingual, tapi sebagian besar lemak dicerna dalam usus halus.
Emulsifikasi lemak adalah pemecahan gumpalan lemak menjadi ukuran lebih kecil agar kerja enzim pencernaan bekerja maksimal.
Dipengaruhi garam empedu.
3. Biokimia; Siklus Enterohepatika
5. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Sistem Rujukan
Rujukan adalah upaya meminta bantuan profesional terhadap kasus atau problem yang dihadapi. Pelimpahan kewenangan dokter keluarga ke dokter rujukan dimana hanya kasus yang dirujuk. Dokter keluarga tetap sebagai koordinator pelayanan.
Perlu dilakukan karena kebutuhan tuntutan kesehatan keluarga dan keterbatasan kemampuan dokter keluarga.
Bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter keluarga dan terjalinnya kerja sama antar profesional. Kendalanya adalah apabila dokter rujukan tidak memberikan penjelasan kasus lengkap dan apabila pasien tidak kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar Anatomi II FK UNDIP. 2009. Diktat Abdomen. Semarang : Bagian Anatomi FK UNDIP.Staf Pengajar Histologi II FK UNDIP. 2009. Lecture Notes Histologi II. Semarang : Bagian Histologi FK UNDIP.
Guyton, Arthur C, John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 11. Jakarta : EGC.
Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta : EGC.
Anies. 2007. Buku Ajar Kedokteran Keluarga. Semarang : Bagian IKM FK UNDIP.
Masalah 6Kasus Enteritis
Mencret disertai Banyak Lendir
Seorang laki-laki 43 tahun mengeluh sejak 3 minggu lalu mencret disertai lendir, sehari mencret 3-5 kali. Ia periksa ke dokter keluarga dan diberi obat 2 macam; tablet dan oralit. Setelah minum obat selama 3 hari tidak ada perubahan, kemudian oleh dokter keluarga dirujuk ke RS terdekat. Dokter keluarga juga melakukan kunjungan rumah. Setelah dirawat di rumah sakit penderita sembuh dan diijinkan pulang dengan nasehat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
SASARAN BELAJAR
1. Anatomi
Intestinum tenuea. Duodenum
pars superior; intraperitoneal, 5 cm, digantungkan oleh ligamentum hepatoduodenale (omentum minus).
pars descendens; retroperitoneal sekunder, 8-10 cm, dimulai dari flexura duodeni superior sampai flexura duodeni inferior. Pada dinding anterior terdapat refleksi mesocolon transversum. Dalam dinding interna terdapat papilla duodeni major (8 cm dari pylorus). Terdapat ampulla hepatopancreatica yang merupakan muara dari ductus pancreatica major Wirsungi dan muara ductus choledochus. 2 cm dari papilla duodeni major terdapat papilla duodeni minor, muara dari ductus pancreatica accesorius.
pars horizontal; retroperitoneal sekunder, 10 cm.
pars ascendens; retroperitoneal sekunder, 2,5-5 cm. Berakhir sebagai flexura duodenojejunales. Bagian cranial digantung ligamentum suspensorium dari Treitz ke crus dexter diaphragma.
Vascularisasi duodenum oleh a. gastroduodenale dan a. pancreaticoduodenale superior cabang dari truncus coeliacus untuk pars superior dan pars lain oleh a.pancreaticoduodenale inferior cabang dari a. mesenterica superior. Sistem vena untuk pars superior ke v.gastroduodenale -> v. porta. Pars lainnya ke v. mesenterica superior melalui v. pancreaticoduodenale inferior (v. retzius). Sistem limphe menuju ke nnll. Coeliaci dan nnll. Mesenterici superior -> cysterna chili.
Innervasi parasimpatis oleh N.X melalui plexus coeliacus, simpatis oleh n. Splanchnicus major, ggl. Coeliacus, dan plexus coeliacus.
b. Jejunum dan Ileum
Intraperitoneal.
KarakteristikJejunumIleum
DiameterLebih besar (2-4 cm)Lebih kecil (2,5-3 cm)
DindingTebal, beratTipis, ringan
VascularisasiLebih banyak
aa. jejunalesLebih sedikit
aa. ilei
WarnaLebih merahPucat
Vasa rectaPanjangPendek
ArcadeLebih sedikit, lumen lebih lebarLebih banyak, lumen lebih sempit
MesenteriumSedikit lemak, transluscentBerlemak, opaque
Plaques peyeriLebih sedikitLebih banyak
Plica circularesPanjang, profusBanyak
Innervasi parasimpatis oleh N. X dekstra, simpati dari medula spinales T9-10.
Intestinum Crassum
a. Caecum
Embryologi dari mesenteron, terdapat plica ileocaecalis vascularis dan plica ileocaecalis inferior. Vascularisasi oleh a. ileocaecalis melalui a. caecalis anterior et. Posterior. Sistem vena menuju v. ileocaecalis. Innervasi parasimpatis oleh N. X dekstra dan simpatis oleh n. Splanchnicus minor.
b. Appendix vermiformis
Embryologi dari mesenteron, penggantung oleh mesoappendix. Vascularisasi oleh a. appendiculares cabang a. ileocaecalis. Innervasi parasimpatis oleh N. X dekstra dan simpatis oleh nn. Spinales T10-11.
c. Colon ascendens
Embryologi dari mesenteron, retroperitoneal sekunder. Vascularisasi oleh a. colica dekstra cabang a. mesenterica superior. Innervasi parasimpatis oleh N. X dekstra dan simpatis oleh nn. Spinales T10-11.
d. Colon transversum
Embryologi 2/3 mesenteron dan 1/3 metenteron, digantung oleh mesocolon transversum. Vascularisasi oleh a. colica media. Innervasi parasimpatis 2/3 oleh N. X dekstra, 1/3 oleh nn. erigentes dan simpatis oleh n. Splanchnicus minor.
e. Colon descendens
Embryologi dari metenteron, retroperitoneal sekunder. Vascularisasi a. colica sinistra. Innervasi parasimpatis oleh nn. Erigentes dan simpatis oleh n. Splanchnicus lumbales.
f. Colon sigmoid
Embryologi dari metenteron, digantung oleh mesocolon sigmoid. Vascularisasi aa. Sigmoidea. Innervasi parasimpatis oleh nn. Erigentes dan simpatis oleh n. Splanchnicus lumbales.
2. Histologia. Duodenum
INCLUDEPICTURE "mk:@MSITStore:D:\\Biochemistry\\Harper's%20Illustrated%20Biochemistry.chm::/ch26_files/spacer.gif" \* MERGEFORMATINET
INCLUDEPICTURE "mk:@MSITStore:D:\\Biochemistry\\Harper's%20Illustrated%20Biochemistry.chm::/ch26_files/loadbinary_004.gif" \* MERGEFORMATINET b. Jejunum
c. Ileum d. Appendix vermiformis
e. Colon
3. Fisiologi Pencernaan
a. Di intestinum tenue
b. Di intestinum crasum 4. Biokimia
Pencernaan dan absorbsiKhime dan HCl lambung -> sekresi hormon sekretin
Hormon sekretin terdiri dari 4 komponen,
Sekretin, merangsang kelenjar pankreas mengeluarkan getah encer yang mengandung banyak bikarbonat, sedikit enzim. Pakreozimin, merangsang kelenjar pankreas mengeluarkan getah kental yang mengandung banyak enzim, sedikit bikarbonat. Kolesistokinin, merangsang kontraksi dan pengosongan kantung empedu. Enterokinin, merangsang getah intestinum.90% bahan makanan dan air diserap usus halus melalui 2 lintasan,
sistem portal hepatis untuk nutrien larut air
nutrien larut lemak melalui pembuluh limphe menuju duktus thoracicus sebelum masuk ke pembuluh darah.
Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, terutama heksosa. Terdapat 2 mekanisme yaitu transport aktif melawan gradien konsentrasi dan difusi biasa.Lemak membutuhkan misel untuk dapat diserap (misel terdiri dari garam empedu, fosfatidil kolin, dan kolesterol).
Protein, sebagian kecil diserap sel usus melalui pinositosis. Bentuk isomer (L) asam amino alami diangkut aktif dari tunika mukosa ke tunika serosa dengan bantuan vitamin B6. Proses ini membutuhkan energi dan pembawa (contoh: Na+).
5. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Edukasi -> diberikan bersama konseling untuk memberi pemahaman pada pasien agar dapat memahami penyakit meliputi faktor risiko dan akibat sehingga pasien dapat merubah perilakunya untuk menjadi lebih baik dalam menjaga kesehatan diri dan keluarganya.Edukasi pada pasien dengan enteritis, meliputi:
Pemahaman mengenai definisi penyakit, penyebab, dan akibat.
Edukasi tindakan preventif; menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar Anatomi II FK UNDIP. 2009. Diktat Abdomen. Semarang : Bagian Anatomi FK UNDIP.Staf Pengajar Histologi II FK UNDIP. 2009. Lecture Notes Histologi II. Semarang : Bagian Histologi FK UNDIP.
Guyton, Arthur C, John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 11. Jakarta : EGC.
Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta : EGC.
Anies. 2007. Buku Ajar Kedokteran Keluarga. Semarang : Bagian IKM FK UNDIP.
LAPORAN BBDM-3
Masalah-4MATA KUNING
Disusun Oleh:1. Adhella Menur Naysilla
G2A0080042. Alberta Vania Handoko
G2A0080113. Cresti Ratnasari
G2A0080424. Djanuar Rizki
G2A0080625. Endrik Baskoro
G2A0080686. Erviana Agustiani
G2A0080747. Handy Kurnia
G2A0080908. Indri Maharani
G2A0080969. Muhammad Tsalis Fithrony
G2A00811710. Najih Rama Eka Putra
G2A00812211. Prananingrum Dwi O.
G2A00814212. Ratna Ayu Cahaya K.D.
G2A00815013. Samuel Octovianus Dimara
G2A008171
14. Shila Lupiyatama
G2A008177
15. Vitricya Purnamasari
G2A008192FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2009LAPORAN BBDM-3
Masalah-5KASUS GASTRITISNYERI ULU HATI
Disusun Oleh:16. Adhella Menur Naysilla
G2A00800417. Alberta Vania Handoko
G2A00801118. Cresti Ratnasari
G2A00804219. Djanuar Rizki
G2A00806220. Endrik Baskoro
G2A00806821. Erviana Agustiani
G2A00807422. Handy Kurnia
G2A00809023. Indri Maharani
G2A00809624. Muhammad Tsalis Fithrony
G2A00811725. Najih Rama Eka Putra
G2A00812226. Prananingrum Dwi O.
G2A00814227. Ratna Ayu Cahaya K.D.
G2A00815028. Samuel Octovianus Dimara
G2A008171
29. Shila Lupiyatama
G2A008177
30. Vitricya Purnamasari
G2A008192FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2009LAPORAN BBDM-3
Masalah-6KASUS ENTERITIS
MENCRET DISERTAI BANYAK LENDIR
Disusun Oleh:31. Adhella Menur Naysilla
G2A00800432. Alberta Vania Handoko
G2A00801133. Cresti Ratnasari
G2A00804234. Djanuar Rizki
G2A00806235. Endrik Baskoro
G2A00806836. Erviana Agustiani
G2A00807437. Handy Kurnia
G2A00809038. Indri Maharani
G2A00809639. Muhammad Tsalis Fithrony
G2A00811740. Najih Rama Eka Putra
G2A00812241. Prananingrum Dwi O.
G2A00814242. Ratna Ayu Cahaya K.D.
G2A00815043. Samuel Octovianus Dimara
G2A008171
44. Shila Lupiyatama
G2A008177
45. Vitricya Purnamasari
G2A008192FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2009