Download - Bilateral Dislokasi Hip
BILATERAL DISLOKASI HIP KE ANTERIOR
Laporan Kasus
Sigid Djuniawan, Putu AstawaBagian Bedah Orthopaedi dan
TraumatologiFakultas Kedokteran Udayana – RS
Sanglah Denpasar
ANATOMI
DISLOKASI HIP KE ANTERIOR
• Kasus yang sangat jarang
• (Epstein) angka kejadiannya 12%,bilateral dislokasi <1%
• Direct blow force pada bagian posterior hip
• Kecelakaan sepeda motor
• Hip posisi eksternal rotasi, tungkai atas posisi abduksi
• Klinis: eksternal rotasi ekstremitas bawah, dan hip ekstensi ( dislokasi ke pubis) atau fleksi dan abduksi (dislokasi ke obturator)
• Klasifikasi (posisi kaput femur) : yaitu dislokasi pubis, obturator, atau perineal.
• Penanganan :– tindakan reduksi tanpa pembedahan – reduksi terbuka
Prognosa dan Komplikasi
• Nekrosis avaskuler dari kaput femur
• arthritis traumatic sendi
• Komplikasi : – usia penderita– tingkat beratnya cedera – durasi terjadinya dislokasi s/d tindakan yang
dilakukan.
• Prognosa baik bila < 6 jam
Laporan Kasus• laki-laki 45 tahun, nyeri pangkal paha kanan dan
kiri- sendi panggul, tungkai atas tak bisa digerakkan, posisi kedua tungkai atas abduksi
• Parese tungkai bawah -, nyeri / kesemutan sepanjang nervus femoralis -
• Mekanisme trauma : pengendara motor, menabrak dinding pagar dengan kedua tungkai kaki dalam posisi eksternal rotasi dan pangkal paha dalam posisi abduksi dan fleksi,setelah KLL 2 jam sebelum ke rumah sakit Sanglah.
• Klinis– rotasi eksternal– Abduksi tungkai kaki ka/ki– kaput femur teraba pada bagian anterior
pelvis – tidak ada tanda cedera nervus femoralis atau
arteri
• Reduksi tertutup (GA)
• Skin traksi selama 4 minggu.
• Evaluasi 3 minggu, nyeri pinggul menghilang, tidak ada keluhan lain. pasien dikonsulkan ke bagian rehabilitasi medik dan dilakukan gerakan pasif isometrik.
• Minggu keempat pasien dipulangkan , mobilisasi dengan kursi roda.
• 1 minggu kemudian, pasien kontrol dan tidak didapatkan komplikasi
• DISKUSI– Kegawatdaruratan bidang orthopaedi
dilakukan reduksi segera – trauma berat akibat kecelakaan sepeda
motor. – reduksi secara tertutup– Komplikasi : avaskular nekrosis , arthritis post
trauma.
• RINGKASAN – Dislokasi hip ke anterior :10-15% – Bilateral dislokasi hip ke anterior merupakan kasus
yang sangat jarang (<1%)..– MOI : kecelakaan motor/ jatuh dengan posisi abduksi
tungkai atas dan eksternal rotasi– Derajat fleksi hip : tipe dislokasi(superior / inferior)– Diagnosa : klinis dan radiologis– Reduksi tertutup , bila tidak berhasil dilanjutkan
reposisi terbuka– Non Weight Bearing 4-6 mg – Komplikasi AVN pada dislokasi anterior 10%