Download - Farmakologi Opioid Analgesic
-
24-Dec-14 1
Analgesic opioid
Dr. Dra. Risdawati Djohan, Apt, M.Kes
-
Collecting resin
of opium poppy
Crude opium
Opium flowers
Seeds of
opium poppy
-
24-Dec-14 3
Agonist:
Morphin
Methadon
Meperidine
Fentanyl
Partial agonist:
Buprenorphine
Dezocine
Mixed Agonist-antagonists:
Butorphanol
Nalbuphin
Pentazocine
Antagonists:
Naloxon
Naltrexen
Nalmefen
Major drug
-
24-Dec-14 4
Membebaskan/meringankan nyeri sedang - kuat tanpa
hilang kesadaran atau gangguan sensoriy modalities
utama
Pengobatan simtomatik diare akut
Menekan batuk
Terapi pemeliharaan pada ketergantungan opiat
Melawan kelebihan dosis opioid dengan antagonis
reseptor opioid.
Therapeutic overview
-
24-Dec-14 5
Nyeri: gejala subjektif atau sensori yang tidak menyenangkan atau pengalaman emosional yang khas, berkaitan dengan kerusakan jaringan
Analgesia : keadaan tidak ada nyeri yang dirasakan meskipun ada rangsangan nyeri secara normal.
Analgesik adalah obat yang meringankan/ meredakan nyeri tanpa menghalangi /mengganggu sensory modalities.
Istilah
-
24-Dec-14 6
A. AINS (=Anti Imfalamsi non Steroid) (Aspirin), yang
meredakan nyeri ringan-sedang dan memiliki sifat
antipiretik dan antiinflamasi, bekerja melalui
hambatan pada enzim COX
B. Analgesik Opioid, senyawa-2 yang meredakan
berbagai nyeri kuat/ berat melalui kerja yang
diperantarai oleh reseptor spesifik di permukaan sel.
Analgesik ada 2 group
-
24-Dec-14 7
1. Opioid: adalah obat-2 yang memiliki aktivitas mirip morfin (Morphine-like) yang mengurangi nyeri dan menginduksi toleransi dan ketergantungan fisik. disebut analgesik narkotik.
2. Opiat: adalah obat-obat yg mrpk derivat opium (mis: morfin, heroin) berbentuk powder, ektsrak kering dari buah capsule (poppy) dari tanaman Papaver somniferum.
Alkaloid opium (thebaine) digunakan untuk membuat opioid semisintetik
Definisi
-
24-Dec-14 8
3. Opium atau candu adalah getah Papaver
somniverum L yg tlh dikeringkan.
4. Opiopeptins adalah peptida endogen yang
memiliki aktivitas opioid, endorphine,
enkephalins, dan dynorphin.
terletak di : discrete area dari SSP,
pituitary, SSO, pancreas & adrenal gland
dan GIT.
-
24-Dec-14 9
I. Berdasarkan asal dari senyawa :
1. Natural Opioid, diperoleh dari opium
2. Semisinthetic opioid
3. Synthetic opioid
II. Berdasarkan cara kerja:
1. Agonist:
2. Partial agonist
3. Mixed Agonist-antagonists
4. Antagonists: murni
partial
III. Opioid endogen
IV. Isomer opioid
Penggolongan opioid
-
24-Dec-14 10
Natural Opioid, diperoleh
dari opium:
Morphine
Codeine
Semisinthetic opioid:
Dihydromorphinon
(dilaudid)
Diamorphin (Heroin)
Synthetic opioid:
Fentanyl
Meperidine
Diphenoxylate
Methadone
Levarphanol
Propoxyphene
Pentazocine
Contoh :
-
24-Dec-14 11
Contoh :
Agonist:
Morphine
Methadon
Meperidine
Fentanyl
Partial agonist:
Buprenorphine
Dezocine
Mixed Agonist-antagonists:
Butorphanol
Nalbuphin
Pentazocine
Antagonists:
MURNI: Naloxone
Naltrexon
PARSIAL: Nalorphin
Levallorphan
-
24-Dec-14 12
Opioid endogen :
endorphine, enkephalins,
dynorphin
Isomer opioid:
dekstrometorfan
Contoh :
-
24-Dec-14 13
o
N CH3
R2 O
R1O 1
2 3
4
5
6
7
8
9
11 12
13
10
14
15 16
17
Morfin (R1 = R2 = H)
KIMIA &
Structure activity relationship
(SAR)
Inti fenantren
-
24-Dec-14 14
o
N CH3
R2 O
R1O 1
2 3
4
5
6
7
8
9
11 12
13
10
14
15 16
17
Morfin (R1 = R2 = H)
R1-O pd morfin ad/ ggs OH,
fenolik, ggs OH fenolik bebas
dg efek analgetik, hipnotik,
depresi nafas & obstipasi
R2O pd morfin ad/ ggs OH,
alkoholik, ggs OH alkohol bebas
lawan efek ggs OH fenolik
adanya ke2 ggs OH bebas
efek emetik & konvulsif tdk begitu
kuat
-
24-Dec-14 15
o
N CH3
R2 O
R1O 1
2 3
4
5
6
7
8
9
11 12
13
10
14
15 16
17
Morfin (R1 = R2 = H)
Substitusi R1
b(-) nya efek anagetik, depesi
nafas dan apasmodik
b(+)nya efek stimulasi SSP
Substitusi R2
b(+)nya efek opioid dan depr
nafas
Substitusi R1 dan R2
bersamaan
b(+)nya efek konvulsif
dan (-)nya efek emetik
-
24-Dec-14 16
o
N CH3
HO
M
O
R
F
I
N
HO 1
2 3
4
5
6
7
8
9
11 12
13
10
14
15 16
17
obat 3 6 17 Lain-lain
morfin OH OH CH3 -
Heroin OCOCH3
OCOCH3 CH3
-
Codein OCH3 OH
CH3 -
1. C7dan C8 single
2. C4 ada OH
3. C4 dan C5 tdk ada O
-
24-Dec-14 17
o
N CH3
HO
M
O
R
F
I
N
HO 1
2 3
4
5
6
7
8
9
11 12
13
10
14
15 16
17
obat 3 6 17 Lain-lain
morfin OH OH CH3 -
Hydromor
phone
H
=O CH3
1
Oxy
morphone
H
=O CH3
1, 2
-
24-Dec-14 18
o
N CH3
HO
M
O
R
F
I
N
HO 1
2 3
4
5
6
7
8
9
11 12
13
10
14
15 16
17
obat 3 6 17 Lain-lain
morfin OH OH CH3 -
Levor
phanol
OH
H CH3
1,3
Leval
lorphane
OH
H CH2CH=CH2
1, 3
-
24-Dec-14 19
Opioid menyerupai efek opiopeptin endogen
yang berinteraksi dg bbrp reseptor (R) berbeda
(, , )
Opioid dengan sifat mixed agonist-antagonist
bekerja sebagai agonis pada satu reseptor dan
sebagai antagonis pada reseptor lain.
Mekanisme kerja
-
24-Dec-14 20
Morfin reseptor (, , )
(Gi )
Adenilat siklase
[c-AMP] (fosforilasi prot < respon seluler
-
24-Dec-14 21
-
24-Dec-14 22
Reseptor :
analgesia supraspinal
depresi pernafasan
eforia
ketergantungan fisik
Reseptor :
analgesia spinal
sedasi
miosis
Reseptor :
Efeknya tidak jelas,
mungkin ada
kontribusinya pd
analgesia
Reseptor opioid
-
24-Dec-14 23
Agonis : Substansi yang efeknya menyerupai
senyawa endogen
Antagonis : substansi yang tidak mempunyai
aktv intrinsik tetapi menghambat scr kompetitif
efek suatu agonis di tempat ikatan agonis
(agonist binding site)
aktv intrinsik: kemampuan intrinsik kompleks O-
Reseptor u/ menimbulkan aktivitas/ efek
farmakologi
-
24-Dec-14 24
-
24-Dec-14 25
-
24-Dec-14 26
-
24-Dec-14 27
Opium/candu = getah Papaver somniverum L yg
dikeringkan
Scr kimia ada 2 gol :
1. gol Fenantren (morfin)
2. gol benzilisokinolin ( Noskapin & Papaverin )
Struktur kimia:
- alkaloid fenantren, lih rumus bangun !!
Prototype : Morphine
-
24-Dec-14 28
abs:
Umumnya opioid dgnk scr parenteral, meskipun abs
first pass
scr ekstensif di hepar bioav
-
24-Dec-14 29
Distrib:
- mula kerja & masa kerja opioid tdk berkorelasi dg
kadar obat dlm darah a/ t1/2 eliminasinya
( k/ sft fisikokimia )
- ik dg prot plasma:
morfin kecil, (30 %),
fentanyl & derv besar 80 -90 %
morfin dpt melintasi sawar uri mpngaruhi janin
MB: metabolit > polar, (-)/ tdk aktif
N-dealkilasi, konjugasi grup OH
hidrolisis ester
-
24-Dec-14 30
2 grup OH dr morfin di konj o/ as glukuronat morfin-3- glukuronid ( >>) (tdk aktif) dan
morfin-6- glukuronid
morfin-6- glukuronat : affnt thd > dr morfin, analgesik > poten dari morfin jk dpt mencapai otak
sgt polar shg sdkt yg msk ke blood-brain-brrier
Ekskresi :
- terutama mll urin, sbgn besar dlm btk metabolit
- bentuk kunjugasi dengan as glukuronat dapat ditemukan di empedu.
-
24-Dec-14 31
Obat Rute Masa
kerja (j)
t1/2 eliminasi
MBlit
aktif
Alfentanyl Par 0.5 1.5 No
Buprenorphine Par, subl 4-6 5 No
Butorphanol Par, subl 3-4 3 No
Codeine Oral, par 4-6 3 Yes
Dezocine Par 3-4 2.5 No
Fentanyl Par,transd 0.5-1 3.7 No
Hydromorphone Par,oral 4-5 2.6 No
Levorphanol Par,oral 4-5 11 No
Meperidhine Par,Oral 3-4 3 Yes
Farmakokinetik morphine dan derivatnya
-
24-Dec-14 32
Obat Rute Masa
kerja (j)
t1/2 eliminasi
MBlit
aktif
Methadone oral.,par 4-5 23 No
Nalbuphine Par 4-5 5 No
Nalmefen Par
-
24-Dec-14 33
ANALGESIA
nyeri tumpul yang terus menerus > efektif dr nyeri tajam yang intermitten
ckp efektif u/ nyeri berat kolik ginjal dan kolik empedu
Pada dosis < (5-10 mg) menimbulkan efek Eforia, pd pasien sedang mengalami nyeri, sedih, gelisah
Disforia (kuatir, kantuk yg disertai mual & muntah), pd pasien orang normal
Farmakodinami: SSP
-
24-Dec-14 34
Farmakodinamika: SSP, (lanjutan)
EKSITASI:
mual muntah, delirium dan konvulsi (jarang timbul)
idiosinkrasi, pada bbrp individu terutama wanita
eksitasi, dari heroin eksitasi sentral
Pd hewan : efek eksitasi jelas
Kucing : mania, midriasis, hipersalivasi, hipertermia, konvulsi tonik & klonik & akhirnya mati
species differences
-
24-Dec-14 35
Farmakodinamika: SSP, (lanjutan)
MIOSIS:
- melalui resepto - dan reseptor-
- dpt dilawan oleh atropin & skopolamin
- intoksikasi pin point pupil
DEPRESI PERNAPASAN:
- merupakan efek lgs thd pusat napas di batang otak
- dpt timbul pada dosis kecil yang belum menimbulkan
kantuk/tidur
- dosis toksik depresi napas 3-4 kali/menit mati
- morfin & opioid lain dapat menekan refleks batuk
-
24-Dec-14 36
Farmakodinamika: SSP, (lanjutan)
MUAL -MUNTAH:
timbul karena stimulasi langsung pada emetic chemoreceptor trigger zone (CTZ) di area postrema medula oblongata
Apomorfin menstimulasi CTZ plg kuat
kodein, heroin, hidromorfon, dihidromorfon emetik < morfin
dapat di lawan oleh derivat fenotiazin ( bloker dopamin kuat)
-
24-Dec-14 37
sekresi HCl dihbt, tp lemah
tonus bg antrum
motilitas
sfingter pilorus berkontraksi
pengosongan
lambung dhbt
Farmakodinami: Gastrointestinal
Tdk melalui SSP
Lambung
-
24-Dec-14 38
sekresi empedu &
pankreas pencernaan
terhambat
Farmakodinami: Gastrointestinal (lanjutan)
Usus halus & besar:
Peristaltik , tonus ,
absorpsi air
konstipasi
-
24-Dec-14 39
- Tidak memiliki efek langsung yg bermakna
terhadap jantung, kecuali bradikardi
- Hipotensi (pd dosis toksik) karena depresi
pusat vasomotor & pelepasan histamin hati-2
pada pasien hipovolemia
Farmakodinami: Kardiovaskuler
-
24-Dec-14 40
- Tonus ureter & kandung kemih , dpt dilawan
o/ atropin 0.6 mg sc
- Tonus spincter urethra retensi urin
- Tonus uterus persalinan tertunda
- Menghambat hormon luteinizing & mrgs sekresi
ADH, prolaktin
- Pada kulit kemerahan, hangat, berkeringat
dan dpt tblk rasa gatal.
Farmakodinami: lain-lain (lanjutan)
-
Kerja morfin (efek farmakologi morfin)
Analgesia
Euforia dan sedasi
Depresi nafas dan menekan batuk
Konstriksi pupil
Mengurangi motilitas usus kostipasi
Melepaskan histamin bronkokonstriksi dan
hipotensi
24-Dec-14 41
-
Efek morfin yang tidak diharapkan: depresi nafas
dan konstipasi
Morfin dapat diberikan secara i.v, i.m. dan oral
sebagai tablet lepas lambat
Kelebihan dosis akut koma dan depresi nafas
Morfin dimetabolisme menjadi morfin 6-
glukoronid(M6G) efek analgesik lebih kuat
Morfin dan M6G merupakan metabolit aktif dari
diamorfin dan kodein
24-Dec-14 42
-
24-Dec-14 43
1. ANALGESIK
Morfin (juga meperidin dan hidromorfon) analgesik pd nyeri berat pre/post operasi,
nyeri taruma, luka bakar, kanker, MI, kolik
Nyeri ringan dan terus menerus, nyeri tumpul sedang berat yg berhub dg kerusakan viseral.
Untuk nyeri tajam dibutuhkan dosis lebih tinggi
tanpa kehilangan kesadaran.
Indikasi
-
24-Dec-14 44
2. Menekan batuk:
Codein dignk jk obat non opioid tdk efektif
- Menekan lgs pusat batuk di medula
- ditekan oleh L-isomer dan D-isomer opioid (D-isomer analgetik (-) )
- mbthk dosis < dr analgesik.
3. antidiare, k/ efek konstipasinya;
digunakan pd ileostomi a/ colostomy
pd dosis kecil u/ analgesik
contoh senyawa : Diphenoxylate; Codein; Loperamid
4. Withdrawal or maintenance therapy:
untuk th/ subsitusi dg Methadone u/ pengobatan ketergantungan opioid
-
24-Dec-14 45
5. Penggunaan pada anestesi:
Preanesthetic medication atau tambahan pd
anestetik digunakan pada bedah
1. opioid u/ memberikan efek analgesik, sedatif a/
efek ansiolitik
2. Fentanyl, srg digunaka k/ masa kerjanya yg
singkat ( 1-2 jam)
Regional anesthesia
morfin melalui penggunaan epidural / intratekal
Fentanyl dosis besar dignkan sbg anestesi pd cvs
surgery, krn depresi janting kecil
-
24-Dec-14 46
1. Depresi pernapasan
hambatan langsung pd pusat napas di btg otak &
penurunan sensitivitas pusat napas thd CO2 (dg p
frekwensi napas,volume semenit dan tidal exchange)
Opioid di KI pd keadaan :
- cadangan napas (Respiratory reserve)
berkurang: (mis emfisema)
- sekresi yg berlebih ( Obstructive lung desease)
Efek samping & kontraindikasi
-
24-Dec-14 47
Efek samping .. lanjutan
- vasodilatasi serebral, (peningkatan PCO2 krn
depresi pernapasan) akibatnya cerebral vascular
pressure meningkat
morfin kontra indikasi atau hati-2 dg pasien
traumatic head injury (trauma) fungsi otak
terganggu mati
2. Mual & muntah (terutama pemberian parenteral)
- k/ stimulasi lgs pd CTZ & komponen vestibular
- dpt dihambat oleh antagonis reseptor dopamin
-
24-Dec-14 48
Efek samping .. Lanjutan
3. Ketergantungan fisik atau psikis
4. Sedasi : berisiko pd pasien rawat jalan
5. miosis:
a. pin point pupils, diperantarai o/ asetilkolin, dan dpt dihambat oleh atropin
b. selama asfiksia, depresi napas berat, midriasi
6. Konstipasi:
terapi dengan morfin yg lama membutuhkan laksatif
karena sphincter Oddi kontraksi kolik,
morfin KI u/ batu empedu (gall-bladder disease)
-
24-Dec-14 49
7. Hipotensi:
Menghambat pst vasomotor di btg otak karena
vasodil & pelepasan histamin
hati2 pd pasien syok karena blood vol rendah,
terutama orang tua
Morfin menyebabkan vasodilatasi kemudian preload
sehingga efektif u/ nyeri MI
Pentazocine & butorphanol preload
Kontra indikasi u/ nyeri Miokard infark
-
24-Dec-14 50
8. Retensi urin k/
aliran darah ke ginjal,
Tonus ureter & kandung kemih
koordinasi kontraktilitas ureter dan KK,
tonus sfingter uretra dan kurangnya refleks
dibutuhkan kateterisasi
hati2 pd pasien hipertropi prostat & penyempitan uretra
-
24-Dec-14 51
9. Efek thd endokrin
sedikit tapi bermakna secara klinik
aktivasi di talamus hambat pelepasan LH
pd pria : LH dan testosteron impoten
Pd wnt : siklus menstruasi tdk teratur.
aktivasi hambat diuresis
aktivasi diuresis k/ penghambatan ADH
-
24-Dec-14 52
Drug group Interaksi dengan Opioid
Sedative-hipnotics
(CNS depresant)
efek a/ potensiasi efek depresi SSP &
napas
Antipsychotic
tranquilizers(
sedasi & mempengaruhi pd depresi nafas
Pd CVS (k/ kerja antimuskarinik &
penghambatan (R) alfa)
MAO inhibitor Menimbulkan depr napas berat, gelisah, gej
eksitasi, demam, terutama o/ meperidin
Interaksi obat
-
Agonis opioid kuat (agonis murni):
24-Dec-14 53
-
24-Dec-14 54
1. oxymorphon (Numorphan), Hydromorphon (dilaudid) dan Heroin
fenantren, kerja = morfin
oxymorphon antitusif
Heroin
tdk direkomends u/ pgn klinik
lebih lrt lemak, kerja > cepat dr morfin
cpt di MB di otak, Metabolit aktif
(morfin & monoasetilmorfin)
-
24-Dec-14 55
2. Meperidin ( Demerol)
indikasi = morfin
masa kerja < morfin
Efek konstipasi, muntah, depresi napas pada bayi
lebih kecil dari morfin,
overdose seizure (tremor, konvulsi, depresi
napas, koma, mati )
dg MAO inhibitor : gelisah, gejala eksitasi, demam
midriasis & takikardi k/ aktv antikolinergik lemah
tdk ada efek pd refleks batuk
-
24-Dec-14 56
3. Fentanyl (Sublimaze)
masa kerja lebih pendek dari morfin (20 min)
Pemberian IV sbg medikasi preanestetik u/ nyeri pre & post
operative (IV cepat kekakuan otot)
digunakan :
dg dosis tinggi sbg anestetik utama pd operasi KVS,
krn depresi KVS minimal
tambahan pd anestesi
u/ efek analgesik dan sedatif-hipnotik (morfin jangan
digunakan
kombinasi fentanyl droperidol u/ induksi
neuroleptanalgesia
-
24-Dec-14 57
4. Methadon (Dolophine)
Oral, masa kerja lebih panjang panjang dari morfin
gejala putus obat lebih kecil dari morfin, digunakan u/ substitusi opioid lain (thd ketergantungan fisik)
-
24-Dec-14 58
Agonis opioid lemah (agonis parsial)
-
24-Dec-14 59
Fenantren, u/ nyeri sdg
Dihydrocodeine, Oxycodon, & hydrocodon
nyeri sdg
dosis < diare dan batuk
Oral, first-pass metabolism < morfin
Depr napas < morfin. Ketergantungan <
Overdose seizure
-
Dihydrocodeine, Oxycodon, & hydrocodon
Untuk nyeri sdg
dosis kecil diare dan batuk
pada pemberian Oral first-pass metabolism
< morfin
Depresi napas lebih sedikit dari morfin.
Ketergantungan < morfin
Overdose seizure
24-Dec-14 60
-
24-Dec-14 61
2. Propoxyphene
D-isomer u/ analgesik, kurang efektif dari codein
Overdose seizure
3. Loperamid & Diphenoxylate
difenoksilat ad/ derivat meperidin
digunakan hanya u/ pengobatan simtomatis diare
Difenoxin merupakan Metabolit aktif difenoksilat
-
24-Dec-14 62
Mixed agonist-antagonist
-
24-Dec-14 63
1. Pentazocine (Talwin)
Merupakan prototipe dari agonis R- dan antagonist R-
u/ nyeri sedang
ketergantungan < morfin
Gejala putus obat cepat
kadang2 menyebabkan dispforia, halusinasi
2. Nalorphin. Nalbuphine, Buprenorphine, Butorphanol dan Dezocine
Kerja sama dengan pentazocin
.
-
24-Dec-14 64
Antagonist opioid:
Naloxon (Narcan) antagonis murni
Masa kerja pendek (1-4 jam)
Memblok reseptor , dan kurang lebih sama
Tidak mempengaruhi threshold nyeri tetapi memblok
analgesia yang diinduksi stres dan dapat memperburuk nyeri
Membalikkan analgesia yang diinduksi opioid dan depresi
nafas penggunaan utama untuk mengatasi overdose
opioid
Naltrexone ( Trexan)
Mempercepat putus obat opioid dan melawan toksisitas
opioid
masa kerja berbeda panjang ( 10 jam)
-
TRAMADOL
analog kodein sintetik
agonis reseptor yang lemah.
efek analgetiknya ditimbulkan oleh inhibisi ambilan norepinefrin dan serotonin.
Efek untuk nyeri ringan sampai sedang sama efektif dengan morfin a/ meperidin
untuk nyeri berat atau kronik lebih lemah dari morfin
Untuk nyeri persalinan tramadol sama efektif dengan meperidin & depresi pernapasan pada neonatus lebih kecil
-
TRAMADOL
Bioavailabilitas: oral 68% dan IM 100%
Afinitas terhadap reseptor lebih lemah dari morfin, tetapi metabolit utama lebih poten dari obat induk dan berperan untuk menimbulkan sebagian efek analgetiknya.
Preparat tramadol merupakan campuran rasemik, yang lebih efektif dari masing-masing enansiomernya.
mengalami metabolisme di hati dan ekskresi oleh ginjal, dengan masa paruh eliminasi 6 jam untuk tramadol dan 7,5 jam untuk metabolit aktifnya.
Analgesia timbul dalam 1 jam (secara oral)
mencapai puncak dalam 2-3 jam.
Lama analgesia sekitar 6 jam.
Dosis maksimum per hari yang dianjurkan 400 mg.
-
TRAMADOL
Efek samping yang umum mual, muntah, pusing, mulut kering, sedasi, dan sakit kepala.
Depresi pernapasan kurang dibandingkan morfin dengan dosis seimbang
derajat konstipasinya kurang daripada dosis ekui-valen kodein.
konvulsi atau kambuhnya serangan konvulsi.
meningkatkan risiko konvulsi
Depresi napas akibat tramadol (dapat diatasi oleh nalokson akan tetapi penggunaan nalokson
-
TRAMADOL
Ketergantungan fisik terhadap tramadol dan penyalahgunaan dilaporkan dapat terjadi.
Meskipun potensi untuk penyalahgunaan tidak/ belum jelas, tramadol sebaiknya dihindarkan pada pasien dengan sejarah adiksi.
Karena efek inhibisinya terhadap ambilan serotonin, tramadol sebaiknya tidak digunakan pada pasien yang menggunakan penghambat monoamin-oksidase (MAO).
-
24-Dec-14 69
Intoksikasi akut morfin & opioid
Karena bunuh diri a/ over dosis
Pasien: tidur soporus atau koma
intoksikasi yg berat:
1. depr napas, frekuensi napas lambat, 2-4 x/mnt pernapasan (Cheyne Stokes)
2. sianotik, kulit merah tdk merata dan kebiruan
3. TD mula2 spi terjd syok ( dibantu dg O2)
4. pupil sgt < ( pin point pupils), kmd midriasi jk telah terjadi anoksia
-
24-Dec-14 70
Intoksikasi akut .. ljt
5. pembentukan urin sgt berkurang karena
pelepasan ADH & TD
6. suhu badan , kulit dingin, tonus otot rangka
berkurang, mandibula relaksasi, lidah dpt
menyumbat jalan napas
-
24-Dec-14 71
Toleransi, adiksi dan abuse
Toleransi & ketergantungan fisik, terjadi setelah penggunaan berulang
Adiksi morfin :
1. Habituasi, perubahan psikis emosional, shg pasien ketagihan
2. Ketergantungan fisik, kebutuhan akan morfin karena faal & biokimia tubuh tdk berfungsi tanpa morfin
3. Toleransi
-
24-Dec-14 72
Terjadi secara betahap setelah pemakaian berulang, membutuhkan dosis opioid yang lebih besar u/ menghasilkan efek sama dengan efek awal
efek langsung opioid pd neuron di SSP ( cellular tolerance)
Toleransi terjadi thd efek depresi, dan tidak pd efek eksitasi, miosis & efek pd usus
Dpt terjadi toleransi silang antara morfin, heroin kodein, dihidromorfon,
Toleransi timbul setelah 2-3 minggu, lebih mudah jika digunakan dosis besar dan terus menerus
Toleransi
-
24-Dec-14 73
Derajatnya bervariasi
Toleransi Substansial thd:
analgesia, eforia, depresi nafas
Toleransi minimal thd:
konstipasi, seizures, miosis dan aktivitas antagonis
Toleransi
-
24-Dec-14 74
Gejala putus obat / gej abstinensi
Menjelang saat dibutuhkan morfin :
Pasien/pecandu merasa sakit, gelisah, iritabel, kmd tertidur nyenyak, bangun, lebih gelisah
Pd fase ini : termor, iritabilitas, lakrimasi, berkeringat, mual, midriasi, demam, nafas cepat, makin hebat spi muntah, kolik dan diare
Akbtnya dehidrasi , ketosis, asidosis, BB , kadang2 kolaps KVS kematian
-
24-Dec-14 75
Antitusif
Dextrmethorphan & Levoproxyphene
isomer opioid. spt codein aktivitas antitusif, efek
analgesik & sifat adiktif kecil
konstipasi dan sedasi dpt terjadi
Noskapin
alkaloid alam, derivat benzilisokinolin
pada dosis terapi efek pd SSP sedikit
pada dosis besar melepaskan histamin, bronkokonstriksi
-
24-Dec-14 76
Sekian
-
24-Dec-14 77
-
24-Dec-14 78
-
24-Dec-14 79
Tramadol Acute (mainly oral Well absorbed
postoperative) and intravenous Half-life 4-6 h
chronic pain
-
24-Dec-14 80
Tramadol Dizziness Metabolite of trazodone May cause convulsions mechanism of action uncertain
No respiratory depression Weak agonist at opioid receptor
Also inhibits noradrenalin uptake