Download - farmakoterapi demam tyfoid
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 1/29
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yanhg sehat. Apabila
lingkungan sehat maka bakteri dan virus akan lebih sedikit berkembang biak
disana. Begitupun dengan bakteri salmonella typhi penyebab demam tifod akan
lebih banyak terdapat pada lingkungan yang kotor dan tingkat perilaku hidup
bersih sehat sangat kurang sehingga kuman tersebut akan banyak terdapat disana.
Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan dan rendahnya kesadaran masyarakat
dalam berperilaku hidup bersih sehat akan menjadi bumerang bagi masyarakat itu
sendiri, khususnya lingkungan mereka akan lebih rentan terkena penyakit.
Demam tifoid menjadi masalah kesehatan, yang umumnya terjadi di
negara yang sedang berkembang karena akibat kemiskinan, kriminalitas dan
kekurangan air bersih yang dapat diminum. Demam tifoid merupakan suatu
penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella thypi yang masih
dijumpai secara luas di berbagai negara berkembang yang terutama terletak di
daerah tropis dan subtropis. enyakit ini juga merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang penting karena penyebarannya berkaitan erat dengan urbanisasi,
kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk
serta standar higiene industri pengolahan makanan yang masih rendah
!Simanjuntak, ".#, $%%&'.
Suatu penelitian epidemiologi di masyarakat (ietnam khususnya di delta
Sungai )ekong, diperoleh angka insidensi *&+ per *%%.%%% penduduk dan di
Delhi ndia sebesar &+% per *%%.%%% penduduk. ada beberapa dekade terakhir
demam tifoid sudah jarang terjadi di negara-negara industri, namun tetap menjadi
masalah kesehatan yang serius di sebagian ilayah dunia, seperti bekas negara
/ni Soviet, anak benua ndia, Asia 0enggara, Amerika Selatan dan Afrika.
)enurut 1#2, diperkirakan terjadi *3 juta kasus per tahun dan 3%% ribu
diantaranya berakhir dengan kematian. Sekitar 4% 5 dari seluruh kasus kematian
itu menimpa penderita demam tifoid di Asia.
1 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 2/29
Berdasarkan laporan Ditjen elayanan )edis Depkes 6, pada tahun $%%+,
demam tifoid menempati urutan kedua dari *% penyakit terbanyak pasien raat
inap di rumah sakit di ndonesia dengan jumlah kasus +*.**3 dengan proporsi
7,*85, urutan pertama ditempati oleh diare dengan jumlah kasus *&7.+83 dengan
proporsi 4,8$5, urutan ketiga ditempati oleh DBD dengan jumlah kasus 44.87&
dengan proporsi 7,%*5 !Depkes 6, $%%&'.
Berdasarkan penelitian "yrus #. Simanjuntak., di aseh !9aa Barat' tahun
$%%&, insidens rate demam tifoid pada masyarakat di daerah semi urban adalah
784,3 per *%%.%%% penduduk per tahun. nsiden demam tifoid bervariasi di tiap
daerah dan biasanya terkait dengan sanitasi lingkungan: di daerah 9aa Barat,
terdapat *84 kasus per *%%.%%% penduduk sedangkan di daerah urban di temukan43%-+*% per *%%.%%% penduduk.
Apabila demam tifoid tersebut tidak dideteksi dan diobati secara cepat dan
tepat dapat menyebabkan komplikasi yang berujuang pada kematian, seperti
perdarahan usus, kebocoran usus, infeksi selaput usus, renjatan bronkopnemonia
!peradangan paru', dan kelainan pada otak. )aka dari itu untuk mencegah
terjadinya demam tifoid dan menurunkan angka kejadian, harus memperhatikan
sanitasi lingkungan, pola makan yanjg sehat dan rajin mencuci tangan terutama
sebelum dan setelah makan.
1. 2 Rumusan Masalah
1.2.1 apa yang dimaksud dengan demam tyfoid ;
*.$.$ bagaimana epidemiologi dari demam tyfoid;
*.$.7 bagaimana etiologi dari demam tyfoid;
*.$.< bagaimana patofisiologi dari demam tyfoid;
*.$.8 bagaimana manifestasi klinis dari demam tyfoid;
*.$.3 bagaimana diagnosis dari penyakit demam tyfoid;
*.$.4 Apa saja klasifikasi demam typhoid ;
*.$.+ bagaimana penatalaksanaan dari penyakit demam tyfoid;
1. 3 Tujuan
1.3.1 )ahasisa=i mengetahui defenisi dari demam tyfoid
1.3.2 )ahasisa=i mengetahui dan memahami epidemiologi dari demam
tyfoid
1.3.3 )ahasisa=i mengetahui dan memahami etiologi dari demam tyfoid
2 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 3/29
1.3. )ahasisa=i mengetahui patofisiologi dari demam tyfoid
1.3.! )ahasisa=i mengetahui manifestasi klinis dari demam tyfoid
1.3." )ahasisa=i mengetahui dan memahami diagnosis dari penyakit
demam tyfoid
1.3.# )ahasisa=i mengetahui dan memahami klasifikasi dari penyakit
demam tyfoid
1.3.$ )ahasisa=i mengetahui dan memahami penatalaksanaan dari
penyakit demam tyfoid
BAB II
PEMBAHA%AN
2. 1 De&en's'
3 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 4/29
Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh bakteri
ditandai dengan demam insidious yang berlansung lama, sakit kepala, badan
lemah, anoreksis, bradikardi relative , serta splenomegaly ! 9ames "hin,$%%3'.
Demam tifoid adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh bakteri
salmonella typhi atau salmonelle paratyphi yang masuk kedalam tubuh manusia.
Dan merupakan kelompok penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang
banyak orang sehingga menimbulkan abah. ! Djoko 1idodo, $%%3'.
Deman tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai
saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu , gangguan
pencernaan dan gangguan kesadaran ! >gastiyah, $%%8'.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan demam tifoid adalah penyakit
infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi dan salmonellla
paratyphi yang masuk kedalam tubuh manusia ! saluran pencernaan ' dengan
ditandai oleh demam insidious yang berlansung lama, sakit kepala, badan lemah,
anoreksis, bradikardi relative,serta splenomegalidan juga kelompok penyakit yang
mudah menular serta menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan
abah.
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut oleh kuman gram negatif
salmonella typhi selama infeksi terjadi kuman tersebut bermultipikasi dalam sel
fagositik mononuklear dan secara berkelanjutan di lepaskan ke aliran darah
! Darmoondono, $%%3'.
enularan salmonella typhi sebagian besar melalui minuman =makanan
yang tercemar oleh kuman yang berasal dari penderita atau pembaa kuman
biasanya keluar bersama- sama dengan tinja.
2. 2 E(')em'*l*g'
Demam tifoid masih merupakan penyakit endemic di ndonesia. enyakit
ini termasuk penyakit menular yang tercantum dalam /ndang-undang nomor 3
tahun *&3$ tentang abah. Kelompok penyakit menular ini merupakan penyakit
4 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 5/29
yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat
menimbulkan abah.
Demam tifoid menyerang penduduk disemua negara. Seperti penyakitmenular lainnya, tifoid banyak ditemikan di >egara berkembang yang hygiene
pribadi dan sanitasi lingkungannya kurang baik. revalensi kasus bervariasi
tergantung dari lokasi, kondisi lingkungan setempat dan perilaku masyarakat.
Angka insidensi di Amerika serikat tahun *&&% adalah 7%%-8%% kasus per tahun
dan terus menurun. revalensi di Amerika Latin sekitar *8%=*%%.%%% penduduk
setiap tahunnya, sedangkan prevalensi di Asia jauh lebih banyak yaitu sekitar
&%%=*%.%%% penduduk per tahun. )eskipun demam tifoid menyerang semua umur,
namun golongan terbesar tetap pada usia kurang dari $% tahun.
Survailans Departemen Kesehatan 6, frekuensi kejadian demam tifoid di
ndonesia pada tahun*&&% sebesar &,$ dan pada tahun *&&< terjadi peningkatan
frekuensi menjadi *8,< per *%.%%% penduduk. Dari survey berbagai rumah sakit di
ndonesia dari tahun *&+* sampai dengan *&+3 memperlihatkan peningkatan
jumlah penderita sekitar 78,+ 5 yaitu dari *&.8&3 menjadi $3.3%3 kasus.
Di ndonesia, tifoid jarang dijumpai secara epidemis tapi bersifat endemis
dan banyak dijumpai di kota ? kota besar. 0idak ada perbedaan yang nyata
insidens tifoid pada pria dengan anita. nsiden tertinggi didapatkan pada remaja
dan deasa muda. Simanjuntak !*&&%' mengemukakan baha insiden tifoid di
ndonesia masih sangat berkisar 78% ? +*% per *%%.%%% penduduk. Demikian juga
dari telaah kasus demam tifoid di rumah sakit besar di ndonesia, menunjukkan
angka kesakitan cenderung meningkat setiap tahun dengan rata-rata 8%%=*%%.%%%
penduduk. Angka kematian diperkirakan sekitar %,3-85 sebagai akibat dari
keterlambatan mendapat pengobatan serta tingginya biaya pengobatan.
nsiden demam tifoid bervariasi di tiap daerah dan biasanya terkait dengan
sanitasi lingkungan, di daerah 6ural !9aa Barat' *84 kasus per *%%.%%%
penduduk, sedangkan didaerah urban ditemukan 43%-+*% per *%%.%%% penduduk.
"ase @atality 6ate !"@6' Demam tifoid di tahun *&&3 sebesar *,%+ 5 dari seluruh
5 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 6/29
kematian di ndonesia. >amun demikian berdasarkan hasil Survei Kesehatan
6umah 0angga Departemen Kesehatan 6 !SK60 DepKes 6' tahun *&&8 demam
tifoid tidak termasuk dalam *% penyakit dengan mortalitas tertinggi.
2. 3 Et'*l*g'
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella
paratyphi dari enus Salmonella. Bakteri ini berbentuk batang, gram negatif,
tidak membentuk spora, motil, berkapsul dan mempunyai flagela !bergerak
dengan rambut getar'. Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam
bebas seperti di dalam air, es, sampah dan debu. Bakteri ini dapat mati dengan
pemanasan !suhu 3%%"' selama *8 ? $% menit, pasteurisasi, pendidihan dan
khlorinisasi !6ahayu ., $%*7'.
Salmonella typhi adalah bakteri batang gram negatif yang menyebabkan
demam tifoid. Salmonella typhi merupakan salah satu penyebab infeksi tersering
di daerah tropis, khususnya di tempat-tempat dengan higiene yang buruk !Brook,
$%%*'.
)anusia terinfeksi Salmonella typhi secara fekal-oral. 0idak selalu
Salmonella typhi yang masuk ke saluran cerna akan menyebabkan infeksi karena
untuk menimbulkan infeksi, Salmonella typhi harus dapat mencapai usus halus.
Salah satu faktor penting yang menghalangi Salmonella typhi mencapai usus halus
adalah keasaman lambung. Bila keasaman lambung berkurang atau makanan
terlalu cepat meleati lambung, maka hal ini akan memudahkan infeksi
Salmonella typhi !Salyers dan 1hitt, $%%$'. Setelah masuk ke saluran cerna dan
mencapai usus halus, Salmonella typhi akan ditangkap oleh makrofag di usus
halus dan memasuki peredaran darah, menimbulkan bakteremia primer.
Selanjutnya, Salmonella typhi akan mengikuti aliran darah hingga sampai di
kandung empedu. Bersama dengan sekresi empedu ke dalam saluran cerna,
Salmonella typhi kembali memasuki saluran cerna dan akan menginfeksi Peyer’s
patches, yaitu jaringan limfoid yang terdapat di ileum, kemudian kembali
6 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 7/29
memasuki peredaran darah, menimbulkan bakteremia sekunder. ada saat terjadi
bakteremia sekunder, dapat ditemukan gejala-gejala klinis dari demam tifoid
!Salyers dan 1hitt, $%%$'.
2. Pat*&'s'*l*g'
Bakteri Salmonella typi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan
makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnakan oleh asam lambung.
Sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaCue peyeri di
ileum terminalis yang mengalami hipertrofi. Di tempat ini komplikasi perdarahan
dan perforasi intestinal dapat terjadi. Kuman Salmonella Typi kemudian
menembus ke lamina propia, masuk aliran limfe dan mencapai kelenjar limfe
mesenterial, yang juga mengalami hipertrofi. Setelah meleati kelenjar-kelenjar
limfe ini salmonella typi masuk ke aliran darah melalui ductus thoracicus. Kuman
salmonella typi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus.
Salmonella typi bersarang di plaCue peyeri, limpa, hati dan bagian-bagian
lain sistem retikuloendotelial. Semula disangka demam dan gejala-gejala toksemia
pada demam tifoid disebabkan oleh endotoksemia. 0api kemudian berdasarkan
penelitian ekperimental disimpulkan baha endotoksemia bukan merupakan
penyebab utama demam dan gejala-gejala toksemia pada demam tifoid.
ndotoksin salmonella typi berperan pada patogenesis demam tifoid, karena
membantu terjadinya proses inflamasi lokal pada jaringan tempat salmonella typi
berkembang biak. Demam pada tifoid disebabkan karena salmonella typi dan
endotoksinnya merangsang sintesis dan penglepasan at pirogen oleh at leukosit
pada jaringan yang meradang.
)asa tunas demam tifoid berlangsung *%-*< hari. ejala-gejala yang
timbul amat bervariasi. erbedaaan ini tidak saja antara berbagai bagian dunia,
tetapi juga di daerah yang sama dari aktu ke aktu. Selain itu gambaran
penyakit bervariasi dari penyakit ringan yang tidak terdiagnosis, sampai gambaran
penyakit yang khas dengan komplikasi dan kematian hal ini menyebabkan baha
7 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 8/29
seorang ahli yang sudah sangat berpengalamanpun dapat mengalami kesulitan
membuat diagnosis klinis demam tifoid.
enularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang
dikenal dengan 8@ yaitu food !makanan', fingers !jari tangan=kuku', fomitus
!muntah', fly !lalat', dan melalui feses. @eses dan muntah pada penderita typhoid
dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman tersebut
dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan
yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat.
Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti
mencuci tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke
tubuh orang yang sehat melalui mulut. Kemudian kuman masuk kedalam
lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian
lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam
jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan
mencapai sel-sel retikuloendotelial. Sel-selretikuloendotelial ini kemudian
melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman
selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.
Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid disebabkan
oleh endotoksemia.0etapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan
baha endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid .
ndotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karenamembantu proses
inflamasi lokal pada usus halus. Demam disebabkan karena salmonella thypi dan
endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan at pirogen oleh leukosit pada jaringan yang meradang.
)asa inkubasi demam tifoid berlangsung selama 4-*< hari !bervariasi
antara 7-3% hari' bergantung jumlah dan strain kuman yang tertelan. Selama masa
inkubasi penderita tetap dalamkeadaan asimtomatis. !Soegeng soegijanto, $%%$'.
2. ! Man'&estas' kl'n's
8 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 9/29
Keluhan dan gejala demam tifoid tidak khas, bervariasi dari gejala seperti
flu ringan sampai tampilan sakit berat dan fatal yang mengenai banyak system
organ . Secara klinis gambaran penyakit demam tifoid berupa demam
berkepanjangan , gangguan fungsi usus, dan keluhan susunan saraf pusat. ejala ?
gejala tersebut meliputi E
a. anas lebih dari 4 hari, biasanya mulai dengan panas yang makin hari
makin meninggi, sehingga pada minggu ke ? $ panas tinggi terus menerus
terutama pada malam hari.
b. ejala gastrointestinal dapat berupa diare, mual, muntah, dan kembung.
c. ejala saraf sentral berupa apatis bahkan sampai koma !Darmoandoo,
$%%3'.
Man'&estas' +l'n's
Masa Inku,as'
)asa inkubasi dapat berlangsung 4 ? $* hari, alaupun pada umumnya adalah *%
? *$ hari. ada aal penyakit keluhan dan gejala penyakit tidaklah khas, berupa E
a. Anoreksia
b. 6asa malas
c. Sakit kepala bagian
d. >yeri otot
e. Lidah kotor
f. angguan perut !perut kembung dan sakit'
ambaran klasik demam tifoid !gejala khas'
Biasanya jika gejala khas itu yang tampak, diagnosis kerja pun bias langsung
ditegakkan. Fang termasuk gejala khas demam tifoid adalah sebagai berikut E
a. M'nggu Pertama -Aal ter'n&eks'/
Setelah meleati masa inkubasi *% ? *< hari, gejala penyakit itu pada
aalnya sama dengan penyakit infeksi akut yang lain, seperti demam
tinggi yang berkepanjangan yaitu setinggi 7&G hingga <%G ", sakit kepala,
9 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 10/29
pusing, pegal ? pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan nadi antara
+% ? *%% kali permenit, denyut lemah, pernapasan, semakin cepat dengan
gambaran bronchitis kataral, perut kembung dan merasa tidak enak,
sedangkan diare dan sembelit silih berganti. ada akhir minggu pertama,
diare lebih sering terjadi. Khas lidah pada kotor di tengah, tepi dan ujung
merah serta bergetar atau tremor. pitaksis dapat dialami oleh penderita
sedangkan tenggorokan terasa keringdan beradang. 9ika penderita ke
dokter pada periode tersebut, akan menemukan demam dengan gejala ?
gejala diatas yang bisa saja terjadi pada penyakit ? penyakit lain juga.
6uam kulit !rash' umumnya terjadi pada hari ketujuh dan terbatas pada
abdomen disalah satu sisi dan tidak merata, bercak ? bercak ros !roseola'
berlangsung 7 ? hari, kemudian hilang dengan sempurna. 6eseola terjadi
terutama pada penderita golongan kulit putih yaitu berupa macula merah
tua ukuran $ ? < mm, berkelompok, timbul paling sering pada kulit perut,
lengan atas atau dada bagian baah, kelihatan memucat bila ditekan.
,. M'nggu ke)ua
9ika pada minggu pertama, suhu tubuh berangsur ? angsur meningkat
setiap hari, yang biasanya menurun pada sore atau malam hari. Karena itu,
pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus menerus dalam keadaan
tinggi !demam'. Suhu badan yang tinggi, dengan penurunan sedikit pada
pagi hari berlangsung. 0erjadi perlambatan relative nadi penderita. Fang
semestinya nadi meningkat bersama dengan peningkatan suhu, saat ini
relative nadi lebih lambat dibandingkan peningkatan suhu tubuh. ejala
toksemia semakin berat yang ditandai dengan keadaan penderita
mengalami delirium. angguan pendengaran umumnya terjadi. Lidah
tampak kering, merah mengkilat. >adi semakin cepat sedangkan tekanan
darah menurun, sedangkan diare menjadi lebih sering yang kadang ?
kadang berarna gelap akibat terjadi perdarahan. embesaran hati dan
limpa. erut kembung dan sering berbunyi. angguan kesadaran,
mengantuk terus ? menerus, mulai kacau jika berkomunikasi dan lain ?
lain.
0. M'nggu ket'ga
10 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 11/29
Suhu tubuh berangsur ? angsur turun dan normal kembali di akhir minggu.
#al itu terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. Bila keadaan
membaik, gejala ? gejala akan berkurang dan temperature mulai turun.
)eskipun demikian justru pada saat ini komplikasi perdarahan dan
perforasi cenderung untuk terjadi, akibat lepasnya kerak dari ulkus.
Sebaliknya jika keadaan memburuk, dimana toksemia memberat dengan
terjadinya tanda ? tanda khas berupa delirium atau stopor, otot ? otot
bergerak terus, inkontinensia urin. )eteorisme dan timpani masih terjadi,
juga tekanan abdomen sangat meningkat diikuti dengan nyeri perut.
enderita kemudian mengalami kolaps,. 9ika denyut nadi sangat
meningkat disertai oleh peritonitis local maupun umum, maka hal ini
menunjukkan telah terjadi nya perforasi usus sedangkan keringat dingin,
gelisah, sukar bernapas dan kolaps dari nadi yang teraba denyutnya
memberi gambaran adanya perdarahan. Degenarasi miokardial toksik
merupakan penyebab umum dari terjadinya kematian penderita demam
tifoid pada minggu ketiga.
). M'nggu keem(at
)erupakan stadium penyembuhan meskipun pada aal minggu ini dapat
dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis.
2. " D'agn*s's
Ada 7 metode untuk mendiagnosis penyakit demam tifoid, yaitu E
a. D'agn*s's kl'n'k
Diagnosis klinis penyakit ini sering tidak tepat, karena gejala
kilinis yang khas pada demam tifoid tidak ditemukan atau gejala yang
sama dapat juga ditemukan pada penyakit lain. Diagnosis klinis demam
tifoid sering kali terleatkan karena pada penyakit dengan demam
beberapa hari tidak diperkirakan kemungkinan diagnosis demam tifoid.
11 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 12/29
,. D'agn*s's m'kr*,'*l*g'k(em,'akan kuman
)etode diagnosis mikrobiologik adalah metode yang paling
spesifik dan lebih dari &%5 penderita yang tidak diobati, kultur darahnya positip dalam minggupertama. #asil ini menurun drastis setelah
pemakaian obat antibiotika, dimana hasil positip menjadi <%5. )eskipun
demikian kultur sum-sum tulang tetap memperlihatkan hasil yang tinggi
yaitu &%5 positip. ada minggu-minggu selanjutnya hasil kultur darah
menurun, tetapi kultur urin meningkat yaitu +85 dan $85 berturut-turut
positip pada minggu ke-7 dan ke-<. 2rganisme dalam tinja masih dapat
ditemukan selama 7 bulan dari &%5 penderita dan kira-kira 75 penderita
tetap mengeluarkan kuman Salmonella typhi dalam tinjanya untuk jangka
aktu yang lama.
0. D'agn*s's ser*l*g'k
1. Uj' ')al
/ji 1idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi
!aglutinin'. Aglutinin yang spesifik terhadap Salmonella typhi terdapat dalamserum penderita demam tifoid, pada orang yang pernah tertular Salmonella
typhi dan pada orang yang pernah mendapatkan vaksin demam tifoid.Antigen
yang digunakan pada uij 1idal adlah suspensi Salmonella typhiyang sudah
dimatikan dan diolah di laboratorium. 0ujuan dari uji 1idal adalah untuk
menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita yang diduga menderita
demam tifoid.
Dari ketiga aglutinin !aglutinin 2, #, dan (i', hanya aglutinin 2 dan
# yang ditentukan titernya untuk diagnosis. Semakin tinggi titer
aglutininnya, semakin besar pula kemungkinan didiagnosis sebagai penderita
demam tifoid. ada infeksi yang aktif, titer aglutinin akan meningkat pada
pemeriksaan ulang yang dilakukan selangaktu paling sedikit 8 hari.
12 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 13/29
eningkatan titer aglutinin empat kali lipat selama $ sampai 7 minggu
memastikan diagnosis demam tifoid.
nterpretasi hasil uji 1idal adalah sebagai berikut E
a. 0iter 2 yang tinggi ! H *3%' menunjukkan adanya infeksi akut
b. 0iter # yang tinggi !H*3%' menunjukkan telah mendapat imunisasi atau
pernah menderita infeksi
c. 0iter antibodi yang tinggi terhadap antigen (i terjadi pada carrier.
Beberapa faktor yang mempengaruhi uji 1idal antara lain E
1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Penderita
a. Keadaan umum gii penderita
ii buruk dapat menghambat pembentukan antibodi.
b. 1aktu pemeriksaan selama perjalanan penyakit
Aglutinin baru dijumnpai dalam darah setelah penderita mengalamisakit selama satu minggu dan mencapai puncaknya pada minggu kelima atau
keenam sakit.
c. engobatan dini dengan antibiotik
emberian antibiotik dengan obat antimikroba dapat menghambat
pembentukan antibodi.
d. enyakit-penyakit tertentu
ada beberapa penyakit yang menyertai demam tifoid tidak terjadi
pembentukan antibodi, misalnya pada penderita leukemia dan karsinoma
lanjut.
e. emakaian obat imunosupresif atau kortikosteroid dapat menghambat
pembentukan antibodi.
13 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 14/29
f. (aksinasi
ada orang yang divaksinasi demam tifoid, titer aglutinin 2 dan #
meningkat. Aglutinin 2 biasanya menghilang setelah 3 bulan sampai * tahun,sedangkan titer aglutinin # menurun perlahan-lahan selama * atau $ tahun.
2leh karena itu titer aglutinin # pada seseorang yang pernah divaksinasi
kurang mempunyai nilai diagnostik.
g. nfeksi klinis atau subklinis oleh Salmonella sebelumnya
Keadaan ini dapat menyebabkan uji 1idal positif, alaupun titer
aglutininnya rendah. Di daerah endemik demam tifoid dapat dijumpai
aglutinin pada orang-orang yang sehat.
2. Faktor-faktor teknis
a. Aglutinasi silang
Karena beberapa spesies Salmonella dapat mengandung antigen 2
dan # yang sama, maka reaksi aglutinasi pada satu spesies dapat juga
menimbulkan reaksi aglutinasi pada spesies lain. 2leh karena itu spesies
Salmonella penyebab infeksi tidak dapat ditentukan dengan uji idal.
b. Konsentrasi suspensi antigen
Konsentrasi suspensi antigen yang digunakan pada uji idal akan
mempengaruhi hasilnya.
c. Strain salmonella yang digunakan untuk suspensi antigen
Daya aglutinasi suspensi antigen dari strain salmonella setempat lebih
baik daripada suspensi antigen dari strain lain.
2. Uj' En4m5L'nke) Immun*s*r,ent Assa4 -ELI%A/
14 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 15/29
a. /ji LSA untuk melacak antibodi terhadap antigen Salmonella typhi
belakangan ini mulai dipakai. rinsip dasar uji LSA yang dipakai
umumnya uji LSA tidak langsung. Antibodi yang dilacak dengan uji
LSA ini tergantung dari jenis antigen yang dipakai.
b. /ji LSA untuk melacak Salmonella typhiDeteksi antigen spesifik dari
Salmonella typhi dalam spesimen klinik !darah atau urine' secara teoritis
dapat menegakkan diagnosis demam tifoid secara dini dan cepat. /ji
LSA yang sering dipakai untuk melacak adanya antigen Salmonella
typhi dalam spesimen klinis, yaitu double antibody sandich LSA.
3. Pemer'ksaan Tu,e6
dapat mendeteksi antibody g). #asil pemeriksaan yang positif
menunjukkan adanya infeksi terhadap Salmonella. Antigen yang dipakai
pada pemeriksaan ini adalah 2& dan hanya dijumpai pada Salmonella
serogroup D.
. Pemer'ksaan )engan T4(h')*t
yang dapat mendeteksi g) dan g. 0erdeteksinya g)
menunjukkan fase akut demam tifoid, sedangkan terdeteksinya g dan
g) menunjukkan demam tifoid akut pada fase pertengahan. Antibodi g
dapat menetap selama $ tahun setelah infeksi, oleh karena itu, tidak dapat
untuk membedakan antara kasus akut dan kasus dalam masa
penyembuhan.
2. # +las'&'kas' Demam T'&*')
)enurut 1#2 !$%%7', ada 7 macam klasifikasi demam tifoid dengan
perbedaan gejala klinis E
*. Demam tifoid akut non komplikasi
15 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 16/29
Demam tifoid akut dikarakterisasi dengan adanya demam
berkepanjangan abnormalis fungsi boel !konstipasi pada pasien deasa,
dan diare pada anak-anak', sakit kepala, malaise, dan anoksia.
$. Demam tifoid dengan komplikasi
ada demam tifoid akut keadaan mungkin dapat
berkembang menjadi komplikasi parah. Bergantung pada kualitas
pengobatan dan keadaan kliniknya, hingga *% 5 pasien dapat mengalami
komplikasi, mulai dari melena, perforasi, dan peningkatan ketidaknyamanan
abdomen.
7. Keadaan karier
Keadaan karier tifoid terjadi pada *-85 pasien, tergantung
umur pasien. Karier tifoid bersifat kronis dalam hal sekresi salmonella typhi
di feses. !1#2, $%%7'
2. $ Penatalaksanaan
rinsip penatalaksanaan demam tifoid masih menganut trilogi
penatalaksanaan yang meliputi E istirahat dan peraatan, diet dan terapi
penunjang !baik simptomatik maupun suportif', serta pemberian
antimikroba. Selain itu diperlukan pula tatalaksana komplikasi demam
tifoid yang meliputi komplikasi intestinal maupun ekstraintestinal.
stirahat dan eraatan
Bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat
penyembuhan. 0irah baring dengan peraatan dilakukan sepenuhnya di
tempat seperti makan, minum, mandi, dan BAB=BAK. osisi pasien
diaasi untuk mencegah dukubitus dan pnemonia orthostatik serta higiene
perorangan tetap perlu diperhatikan dan dijaga.
Diet dan 0erapi enunjang
16 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 17/29
)empertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat.
a. )emberikan diet bebas yang rendah serat pada penderita tanpa gejala
meteorismus, dan diet bubur saring pada penderita dengan meteorismus.
#al ini dilakukan untuk menghindari komplikasi perdarahan saluran cerna
dan perforasi usus. ii penderita juga diperhatikan agar meningkatkan
keadaan umum dan mempercepat proses penyembuhan.
b. "airan yang adeCuat untuk mencegah dehidrasi akibat muntah dan
diare.
c. rimperan !metoclopramide' diberikan untuk mengurangi gejala mual
muntah dengan dosis 7 I 8 ml setiap sebelum makan dan dapat dihentikan
kapan saja penderita sudah tidak mengalami mual lagi.
emberian Antimikroba
2bat ? obat antimikroba yang sering digunakan dalam melakukan
tatalaksana tifoid adalahE
ada demam typhoid, obat pilihan yang digunakan adalah
chloramphenicol dengan dosis < I 8%% mg per hari dapat diberikan secara
oral maupun intravena, diberikan sampai dengan 4 hari bebas panas.
"hloramphenicol bekerja dengan mengikat unit ribosom dari kuman
salmonella, menghambat pertumbuhannya dengan menghambat sintesis
protein. "hloramphenicol memiliki spectrum gram negative dan positif.
fek samping penggunaan klorampenikol adalah terjadi
agranulositosis. Sementara kerugian penggunaan klorampenikol adalah
angka kekambuhan yang tinggi !8-45', penggunaan jangka panjang !*<
hari', dan seringkali menyebabkan timbulnya karier.0iamfenikol, dosis
dan efektifitasnya pada demam tofoid sama dengan kloramfenikol yaitu <
I 8%% mg, dan demam rata-rata menurun pada hari ke-8 sampai ke-3.
Komplikasi hematologi seperti kemungkinan terjadinya anemia aplastik
lebih rendah dibandingkan dengan kloramfenikol.
17 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 18/29
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 19/29
encegahan demam tifoid dibagi menjadi beberapa tingkatan sesuai dengan
perjalanan penyakit, yaitu pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan
pencegahan tersier.
1. Pen0egahan Pr'mer
encegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang
19 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 20/29
sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat menjadi sakit. encegahan
primer dapat dilakukan dengan cara imunisasi dengan vaksin yang dibuat dari
strain Salmonella typhi yang dilemahkan.
Di ndonesia telah ada 7 jenis vaksin tifoid, yaitu E
a. (aksin oral 0y $* a (ivotif Berna. (aksin ini tersedia dalam kapsul
yang diminum selang sehari dalam * minggu satu jam sebelum makan. (aksin ini
kontraindikasi pada anita hamil, ibu menyusui, demam, sedang mengkonsumsi
antibiotik . Lama proteksi 8 tahun.
b. (aksin parenteral sel utuh E 0ypa Bio @arma. Dikenal $ jenis vaksin
yakni, K vaccine !Acetone in activated' dan L vaccine !#eat in activated-
henolpreserved'. Dosis untuk deasa %,8 ml, anak 3 ? *$ tahun %,$8 ml dan anak
* ? 8 tahun %,* ml yang diberikan $ dosis dengan interval < minggu. fek
samping adalah demam, nyeri kepala, lesu, bengkak dan nyeri pada tempat
suntikan. Kontraindikasi demam,hamil dan riayat demam pada pemberian
pertama.
c. (aksin polisakarida 0yphim (i Aventis asteur )errieuI. (aksindiberikan secara intramuscular dan booster setiap 7 tahun. Kontraindikasi pada
hipersensitif, hamil, menyusui, sedang demam dan anak umur $ tahun.ndikasi
vaksinasi adalah bila hendak mengunjungi daerah endemik, orang yang terpapar
dengan penderita karier tifoid dan petugas laboratorium=mikrobiologi
kesehatan.)engkonsumsi makanan sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh,
memberikan pendidikan kesehatan untuk menerapkan prilaku hidup bersih dan
sehat dengan cara budaya cuci tangan yang benar dengan memakai sabun,
peningkatan higiene makanan dan minuman berupa menggunakan cara-cara yang
cermat dan bersih dalam pengolahan dan penyajian makanan, sejak aal
pengolahan, pendinginan sampai penyajian untuk dimakan, dan perbaikan sanitasi
lingkungan.
2. Pen0egahan %ekun)er
20 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 21/29
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 22/29
3. Pen0egahan Ters'er
encegahan tersier adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi
keparahan akibat komplikasi. Apabila telah dinyatakan sembuh dari penyakit
demam tifoid sebaiknya tetap menerapkan pola hidup sehat, sehingga imunitas
tubuh tetap terjaga dan dapat terhindar dari infeksi ulang demam tifoid. ada
penderita demam tifoid yang carier perlu dilakukan pemerikasaan laboratorium
pasca penyembuhan untuk mengetahui kuman masih ada atau tidak.
BAB III
PENUTUP
3.1 +es'm(ulan
0yphoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan oleh
salmonella type A, B dan " yang dapat menular melalui oral, fecal, makanan dan
minuman yang terkontaminasi. tiologi demam thypoid adalah salmonella thypi.
ejala- gejala yang timbul bervariasi. enyakit dapat ditimbulkan dari berbagai
factor, dan dapat membahayakan kesehatan bahkan berakibat kematian. /ntuk itu
menjaga kebersihan dirasa perlu demi menjaga kesehatan diri dan lingkungan,
agar terhindar dari penyakit yang membahayakan kesehatan kita.
#"L !asam lambung' dalam lambung berperan sebagai penghambat
masuknyaSalmonella spp dan lain-lain bakteri usus. 9ika Salmonella spp masuk
bersama-samacairan, maka terjadi pengenceran #"L yang mengurangi daya
hambat terhadapmikroorganisme penyebab penyakit yang masuk. Daya hambat
22 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 23/29
#"L ini akan menurun pada aktu terjadi pengosongan lamung, sehingga
Salmonella spp dapat masuk ke dalamusus penderita dengan lebih senang.
Dalam makalah ini dapat disimpulkan, baha penyakit demam thypoid
merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi dalam masyarakat dan sampai
saat ini masih belum bisa ditangani dan dihentikan. )enjaga diri dan lingkungan
masing ? masing merupakan cara terbaik untuk mencegah penyakit ini datang.
3.2 %aran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada mahasisa dapat mengertidan memahami mengenai Demam 0yfoid. Selaku penyusun, saya sadar banyak
kesalahan dan kekurangan saya dalam penyusunan makalah ini. 2leh karena itu,
saya mengharapkan banyak kritik dan saran konstruktif dari segenap pembaca
sekalian. Semoga di hari kemudian dapat menjadikan sempurnanya makalah saya.
DA7TAR PU%TA+A
Alan 6. 0umbelaka. Diagnosis dan 0ata laksana Demam 0ifoid. Dalam ediatrics
/pdate.
"etakan pertama. $%%7. 9akarta :katan Dokter Anak ndonesia
Darmoondoo 1,,). @aried Kaspan,$%%+ .Demam 0ifoid . Dalam E edoman
Diagnosis
dan 0erapi , Laboratorium = S)@ lmu Kesehatan Anak : @K /nair ,
6S/D Dr. Soetomo Surabaya , p *7%-*<8
Djoko idodo, $%%3 . Demam 0ifoid .Dalam E Aru, 1.S,, dkk ! d', Buku Ajar
lmu
23 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 24/29
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 25/29
%TUDI +A%U%
Anal'sa kasus
%u,je0t'&
8,jekt'&
emeriksaan fisikE
Assasment
Plan
a. Pr'ns'( Tera('
)enghindari penggunaan monoterapi. 2bat Anti 0uberkulosis !2A0'
diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup
25 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 26/29
dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. #al ini untuk mencegah
timbulnya kekebalan terhadap 2A0
,. Tujuan Tera('
/ntuk menyembuhkan penderita sampai sembuh, mencegah kematian,
mencegah kekambuhan, dan menurunkan tingkat penularan
0. Penatalaksanaan
1 Tera(' 7armak*l*g'
2 Tera(' N*n 7armak*l*g'
3 +e,utuhan Nutr's' Pas'en
E9aluas' Peng*,atan
! E&ekt'9'tas 8,at
fetivitas obat jika ditinjau dari <0 *1 yaituE
a Te(at In)'kas'
>ama 2bat ndikasi )ekanisme Aksi Keterangan
0epat
indikasi
0epat
indikasi
0epat
26 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 27/29
indikasi
, Te(at 8,at
>ama 2bat Alasan sebagai drug of choice Keterangan
0epat obat
0epat obat
0epat obat
0epat obat
0 Te(at Pas'en
>ama 2bat Kontra ndikasi Keterangan
0epat pasien
0epat pasien
0epat pasien
0epat pasien
27 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 28/29
) Te(at D*s's
>ama 2bat Dosis Standar Dosis yang diberikan Keterangan
0epat dosis
0epat dosis
0epat dosis
0epat dosis
e as(a)a E&ek sam('ng 8,at
9ika terdapat efek samping pada penggunaan obat
>ama 2bat fek samping Saran
6ifampicin
soniaid .
yrainamid
thambutol
+*mun'kas': 'n&*rmas' )an e)ukas'
)emberikan informasi tentang obat baik mengenai nama obat, dosis,
aturan pakai dan cara penggunaan obat.
)emberikan informasi, instruksi, dan peringatan kepada pasien dan
keluarganya tentang efek terapi dan efek samping yang mungkin timbul
selama pengobatan.
28 | D E M A M T Y F O I D
8/15/2019 farmakoterapi demam tyfoid
http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-demam-tyfoid 29/29
)emberikan edukasi kepada pasien untuk meminum obat sesuai jadal
yang diberitahukan oleh dokter atau petugas kesehatan lain
)emberikan edukasi kepada pasien untuk tidak mengkonsumsi alkoholatau minuman keras lainnya dan lebih banyak mengkonsumsi makanan
yang sehat dan juga buah-buahan serta sayuran.
)emberikan edukasi kepada pasien untuk istirahatyang cukup
M*n't*r'ng )an t'n)ak lanjut
a. M*n't*r'ng
,. T'n)ak lanjut
asien penderita 0B" memerlukan penanganan atau tindak lanjut yang
bekerjasama dengan dokter yang berhubungan dekat dengan pasien.
Diperlukan evaluasi pada pengobatan yang telah ditentukan oleh dokter.