Download - Kelompok VI Ppt
KELOMPOK VI
Kadek Giselda Gityarani 1208505056
Ni Nengah Pebriani 1208505059
Putu Putri Andiani 1208505060
Ni Nyoman Tri Nur Permata Sari Suatra 1208505070
Luh Ketut Sulys Wintari 1208505086
LATAR BELAKANGPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus didukung
sumberdaya manusia yang berkualitas melalui jalan pendidikan.
Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang sistem pendidikan
nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Salah satu ciri pendidikan yang berkualitas adalah tersedianya fasilitas
penunjang belajar yang memadai. Fasilitas belajar utama adalah perpustakaan
dengan koleksi yang lengkap dan memadai.
Minat baca merupakan salah satu kunci sukses seseorang dalam
mengetahui dan menambah wawasan pengetahuannya. Banyak pemerintah
negara-negara yang mengupayakan agar mahasiswanya meningkatkan minat
membaca terhadap buku-buku untuk memajukan Sumber Daya Manusia (SDM)
di negara mereka. Di Indonesia, masalah minat baca di kalangan anak-anak
maupun orang dewasa sudah banyak ditulis di koran, majalah, sebagai topik
penelitian atau makalah untuk diseminarkan. Namun, topik ini tetap menarik dan
aktual. Karena setelah begitu banyak ditulis dan dibicarakan masih saja belum
tampak peningkatan minat baca yang signifikan.
RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah-
masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana cara menumbuhkan minat baca mahasiswa?
Apa yang menjadi fungsi perpustakaan bagi mahasiswa?
Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca
mahasiswa melalui perpustakaan khususnya di Universitas
Udayana?
Apa yang menjadi faktor pentingnya alasan membaca bagi
mahasiswa?
TUJUANU
ntuk mengetahui sejauh mana efektifitas kegiatan Perguruan Tinggi yang
dapat tercapai melalui penggunaan fasilitas buku-buku perpustakaan
khususnya di Universitas Udayana.
U
ntuk mengetahui peran pustakawan dalam membantu untuk menemukan
informasi yang mereka cari melalui buku-buku perpustakaan.
U
ntuk mencari upaya yang ditempuh dalam meningkatkan minat baca
mahasiswa di perpustakaan Universitas Udayana.
S
ebagai bentuk partisipasi penyusun dalam pemikiran terhadap
perpustakaan di Indonesia.
MANFAATM
ahasiswa dapat mengetahui sejauh mana efektifitas kegiatan Perguruan Tinggi yang dapat
tercapai melalui penggunaan fasilitas buku-buku perpustakaan khususnya di Universitas
Udayana.
M
ahasiswa dapat peran pustakawan dalam membantu untuk menemukan informasi yang mereka
cari melalui buku-buku perpustakaan.
M
ahasiswa dapat upaya yang ditempuh dalam meningkatkan minat baca mahasiswa di
perpustakaan Universitas Udayana.
M
ahasiswa dapat mengetahui bentuk partisipasi penyusun dalam pemikiran terhadap
perpustakaan di Indonesia.
LANDASAN TEORIMinat baca menurut (Ramadion) adalah “suatu sikap yang memperlihatkan perhatian
dan kemampuan pada membaca yang membuat membaca menjadi menyenangkan, penuh motivasi
kontinu, focus dan berarti”. Motivasi yang rendah merupakan salah satu penyebab kurangnya minat
baca. Untuk menumbuhkan minat baca sangat dibutuhkan suatu upaya pada setiap individu, sebab
minat dapat dimiliki karena dibangkitkan atau ditimbulkan, baik dari diri sendiri, orang lain maupun
oleh lingkungan Universitas Udayana.
Kegemaran membaca dapat memudahkan manusia untuk memperoleh informasi serta
dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih luas lagi. Bahkan dengan membaca berbagai
bahan bacaan saja, seolah-seolah telah menjelajahi dunia dan alam semesta beserta alam seisinya
tanpa batas dan dapat disadari bahwa dengan membaca, maka akan memperluas cakrawala manusia.
PENGERTIAN MINAT BACA
Minat dalam kamus besar bahsa Indonesia (2002:74) diartikan
“kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan”. Menurut
Supriyadi (1985:73) bahwa “minat adalah perasaan suka (like) yang berhubungan
dengan sesuatu reaksi terhadap sesuatu yang khusus atau situasi tertentu”.
Sedangkan menurut Slameto (2003:180) “minat adalah suatu rasa
lebihsuka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh”. Maksheffel (dalam Bafadal, 2001:192) menjelaskan minat sebagai
berikut: minat bukan pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk atau diusahakan dan
dikembangkan. Minat bisa dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk
bertindak secara sempit, minat itu diasosiakan dengan keadaan sosial seseorang dan
emosi seseorang. Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada
kelakuan atau tabiat manusia.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
suatu dorongan hati yang kuat dari diri sendiri bagi seseorang untuk melakukan
sesuatu demi tercapainya tujuan yang diinginkan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BACA
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat seseorang, menurut Crow and Crow
(dalam Supriyadi, 1985:75) bahwa 4 hal yang mempengaruhi minat, yaitu:
1. Kondisi fisik
Seseorang yang biasanya tertarik pada permainan sepakbola, pada waktu
ia jatuh sakit enggan memperhatikan. Misalnya: mengikuti dalam berita surat kabar,
radio, melihat di tanah lapang dan sebagainya. Mungkin individu yang sedang dalam
keadaan lelah, akan kurang minatnya terhadap obyek, yang mungkin bila dalam
keadaan sehat obyek itu menarik baginya.
2. Kondisi mental
Tak bedanya seperti kondisi fisik, kondisi mental otak banyak pengaruhnya
terhadap minat seseorang. Orang yang sedang kacau pikirannya, akan lain minatnya bila
sedang dala keadaan tenang, harmonis atau seimbang.
3. Status emosional
Individu dalam suatu situasi tertentu, dapat mengalami status emosi tertentu,
mungkin status emosinya tinggi atau rendah. Orang yang dalam keadaan marah, banyak
dikuasai emosi, minat terhadap obyek di luardirinya akan lain dibandingkan dengan pada
waktu dapat menguasai atau mengendalikan emosinya.
4. Lingkungan sosial
Dalam kehidupan sehari-hari, lingkungan sosial anak bermacam-macam
jenisnya. Anak yang hidup dalam lingkungan sosial petani, lain minatnya dengan orang
yang hidup dalam lingkungan sosial pedagang walaupun sama-sama menghadapi suatu
obyek yang sama.
UPAYA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS UDAYANA DALAM MENUMBUHKAN
MINAT BACA MAHASISWA
Sebagai unsur penunjang kegiatan belajar
mengajar di Universitas Udayana, perpustakaan
Universitas Udayana dalam upaya menumbuhkan minat
baca mahasiswa adalah mengupayakan agar sumber
informasi yang dimiliki oleh perpustakaan itu dapat
dimanfaatkan oleh segenap mahasiswa Universitas
Udayana, yakni mahasiswa dan guru untuk menyerap
ilmu pengetahuan.
Agar sumber informasi yang dimiliki
oleh perpustakaan Universitas
Udayana dapat dimanfaatkan oleh
pemakainya, perpustakaan Universitas
Udayana melakukan dengan cara:
1. Promosi
Promosi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh
organisasi yang bergerak dalam bidang usaha dan jasa (dalam hal
ini perpustakaan) agar produk jasanya yang berupa sumber
informasi dikenal atau diketahui oleh pemakai, sehingga pemakai
mau memakai koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.
2. Tujuan Promosi
Tujuan kegiatan dari promosi secara umum menurut Suroto
(200:48), memiliki empat tujuan, yaitu:
(a)untuk menarik perhatian;
(b)untuk menciptakan kesan
(c)untuk membangkitkan minat dan
(d)untuk memperoleh tanggapan
Cara Menumbuhkan Minat Baca Mahasiswa
1. Penyediaan Perpustakaan Yang Memiliki Sarana Dan Prasarana Yang
Memadai.
Salah satu selogan perpustakaan adalah “Selangkah menuju perpustakaan,
sejuta ilmu didapat”. Selogan ini tentunya harus selaras dengan keberadaan
suatu perpustakaan itu sendiri. Namun, dilihat dari buku-buku yang tersedia
di perpustakaan kebanyakan sudah tidak terlalu penting lagi untuk dibaca,
dalam artian bahwa buku yang ada sudah sangat ketinggalan informasinya.
Seharusnya perpustakaan mampu menyediakan buku-buku terbaru guna
mengikuti perkembangan zaman modern.
`
Perpustakaan harus dapat menyediakan sarana dan
prasarana dimana pustakawan dan pengguna perpustakaan dapat
menggunakan Internet. Dengan adanya internet , perpustakaan
akan terus didatangi mahasiswa dalam hal mencari informasi dan
sekaligus menjadi tempat membaca yang ideal bagi mahasiswa
yang mendatangi perpustakaan.
2. Tersedianya Perpustakaan Yang Dikelola Dengan Baik.
Bicara terkait dengan budaya membaca, tidak lepas
dengan adanya peran penting sebuah perpustakaan terlebih di
lingkungan Universitas Udayana. Sebuah perpustakaan harus
memberikan pelayanan dan manajemen yang baik dalam
memberikan kebutuhan referensi mahasiswa di Universitas
Udayana. Pustakawan juga harus cerdas dalam menganalisis
koleksi buku apa yang di inginkan dan disuka oleh mahasiswa jika
perlu dilakukan penelitian.
3. Promosi Gerakan Gemar Membaca Di Lingkungan Universitas Udayana.
Cara untuk melakukan promosi ini bisa bekerjasama dengan pihak dosen
bersama jajaranya. Akan lebih baik lagi jika dosen dan staff menjadi orang pertama
yang mengawali gerakan gemar membaca di lingkungan Universitas Udayana. Bisa
juga membuat baliho atau spanduk di sekitar Universitas Udayana yang berisi seruan
rajin membaca misalnya “Kami Ingin Pintar makanya Kami Suka Membaca” ,
“Ingin jadi Juara dan Berprestasi ? Rajinlah Membaca” begitu dan sejenisnya.
4. Memberikan Penghargaan Untuk Mereka Yang Rajin Membaca.
Caranya bisa dilakukan dengan bekerjasama antara pihak perpustakaan dan kepala
Universitas Udayana melalui kebijakan. Misalnya dengan pemberian hadiah, hadiah tersebut bisa
diberikan kepada mahasiswa yang paling sering meminjam buku di perpustakaan. Namun perlu dicatat
bahwa pemberian hadiah ini juga harus dilihat bukan hanya mahasiswa yang hanya suka meminjam buku
perpustakaan saja tapi harus dilihat prestasinya.
Ini penting supaya mahasiswa tidak hanya mengejar supaya mendapatkan hadiah kemudian
mereka hanya sering meminjam buku tapi tidak pernah membacanya. Jadi ada semacam ketentuan
berlaku disini bahwa yang mendapatkan hadiah adalah mereka yang rajin meminjam buku yang
kemudian diikuti dengan peningkatan prestasi setelah rajin membaca
5. Memberikan Penghargaan Untuk Mereka Yang Rajin Membaca.
Caranya bisa dilakukan dengan bekerjasama antara pihak perpustakaan dan
kepala Universitas Udayana melalui kebijakan. Misalnya dengan pemberian hadiah, hadiah
tersebut bisa diberikan kepada mahasiswa yang paling sering meminjam buku di
perpustakaan. Namun perlu dicatat bahwa pemberian hadiah ini juga harus dilihat bukan
hanya mahasiswa yang hanya suka meminjam buku perpustakaan saja tapi harus dilihat
prestasinya. Jadi ada semacam ketentuan berlaku disini bahwa yang mendapatkan hadiah
adalah mereka yang rajin meminjam buku yang kemudian diikuti dengan peningkatan
prestasi setelah rajin membaca
6. Perpustakaan Sebaiknya Tidak Hanya Menyediakan Buku-
Buku Ilmiah Saja.
Selain menyediakan buku-buku ilmiah, perpustakaan
juga sebaiknya menyediakan buku hobby dan buku fiksi yang
banyak digemari para mahasiswa. Amat sangat menyenangkan
bagi mereka jika membaca buku tentang kegemaran yang mereka
miliki. Dan informasi dari buku tersebut lebih mudah mereka
dapatkan.
Fungsi Perpustakaan Bagi mahasiswa
Adapun fungsi perpustakaan perguruan tinggi menurut Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi (2004: 3) adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Edukasi Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika,
oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian
tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi,
koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi
pembelajaran.
2. Fungsi Informasi Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses
oleh pencari dan pengguna informasi.
3. Fungsi Riset Perpustakaan mempersembahkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir
sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni..
4. Fungsi Rekreasi, Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun
dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.
5. Fungsi Publikasi Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan
oleh warga erguruan tingginya yakni sivitas akademika dan staf non-akademik.
6. Fungsi Deposit Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan
oleh warga perguruan tingginya.
7. Fungsi Interpretasi Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah
terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan
dharmanya.
Upaya yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Minat Baca mahasiswa Melalui Perpustakaan
Upaya-upaya yang dilakukan agar minat baca dapat tumbuh sejak anak usia
Universitas Udayana atau bahkan sejak dini. Beberapa strategi yang dapat
diterapkan untuk menumbuhkan minat baca pada mahasiswa ini antara lain
dilakukan dengan cara:
1. Proses pembelajaran di kampus harus dapat mengarahkan kepada peserta
didik untuk rajin membaca buku dengan memanfaatkan literatur yang ada
di perpustakaan atau sumber belajar lainnya. Disinilah peran dosen sebagai
pendidik dan pengajar memberikan motivasi melalui pembelajaran mata
mahasiswaan yang relevan memberi tugas kepada peserta didiknya.
2. Menekan harga buku bacaan maupun buku mahasiswaan agar terjangkau oleh
daya beli mahasiswa dan mahasiswa.
3. Buku bacaan dikemas dengan gambar-gambar yang menarik. Bahkan seorang
penulis Henny Supolo Sitepu mengemukakan bahwa komik adalah salah satu
bentuk bacaan yang bisa menjadi salah satu “pintu masuk” untuk kesenangan anak
membaca. Pesan yang disampaikan mudah dicerna anak. Komik, semisal Tintin,
dari gambar tokohnya sudah bisa “berbicara” dan bikin tertawa. Bahkan anak yang
belum bisa baca-tulis pun akan menangkap ceriteranya.
4. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca mahasiswa.
Baik di rumah maupun di Universitas Udayana.
5. Menumbuhkan minat baca sejak dini. Bahkan sejak anak mengenal huruf. Di rumah
orang tua memberikan contoh membaca untuk anak-anaknya.
6. Meningkatkan frekuensi pameran buku di setiap kota/ kabupaten dengan melibatkan
penerbit, LSM, perpustakaan, mahasiswa pecinta buku, Depdiknas, dan Universitas
Udayana-Universitas Udayana. Dengan mewajibkan mahasiswa dan mahasiswa untuk
berkunjung pada pameran buku tersebut.
7. Membentuk forum-forum diskusi yang tujuan utamanya adalah menumbuhkan dan
meningkatkan minat baca para mahasiswanya sekaligus sebagai dasar membuat tulisan
karena dalam forum ini mahasiswa akan meresensi buku yang disediakan pihak kampus.
8. Kegiatan bedah buku dan semacamnya dengan harapan kesadaran mahasiswa akan
pentingnya buku akan tumbuh.
Faktor Pentingnya Alasan Membaca Bagi Mahasiswa
1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Perguruan tinggi merupakan suatu jenjang pendidikan tinggi
dimana pola pembelajaran yang dialami oleh mereka yang
mengikuti pendidikan di tingkat ini sedikit banyak berbeda
dengan pola belajar di jenjang pendidikan yang lebih rendah.
2. Mahasiswa Indonesia tampak belum termotivasi belajar
karena memang ingin mendalami pengetahuan yang sedang
mereka pelajari., hanya datang, duduk, dengar dan catat
(D3C).
KESIMPULANKondisi minat baca mahasiswa di perpustakaan masih relatif rendah.
Ini dapat dilihat dari sedikitnya mahasiswa yang mengunjungi
perpustakaan dan tidak adanya dorongan dari diri sendiri dan serta
minat baca untuk selalu berada di perpustakaan. Padahal
perpustakaan akademik mempunyai kedudukan dan peran yang
sangat diperlukan untuk meningkatkan mutu suatu Perguruan Tinggi
dan sebagai pusat bagi kegiatan mahasiswa dan dosen dalam proses
belajar-mengajar. Selain itu, diperlukan pula adanya kerjasama para
pengurus perpustakaan, dosen, dan pimpinan universitas untuk
berupaya meningkatkan minat baca mahasiswa.
SARAN
1. Seharusnya semua mahasiswa
mempunyai dorongan pada dirinya untuk
melahirkan dan meningkatkan minat
bacanya.
2. Sebaiknya perpustakaan dikelola sesuai
dengan tujuan dan fungsinya