Download - Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
1/26
SKENARIO
KUALITAS DAN KUANTITAS SALIVA
Kinanti, mahasiswi FKG melakukan penelitian tentang saliva. Ada 2 subyek
kategori sampel yang akan diteliti, yaitu anak-anak dengan sehat dan kondisi
kebutuhan khusus. Saat pengambilan sampel saliva subyek dengan diagnose
dokter cerebral palsy. Kinanti agak sedikit kesulitan karena pasien dengan
kebutuhan khusus ini gerakan tubuh tak terkoordinasi dengan baik, gerakan otot
berlebihan saat beraktivitas,pengerutan otot wajah, air liur menetes, dan seara
psikis lebih sensitive. !enelitian ini akan membahas tentang kualitas dan kuantitas
saliva dengan melihat perbedaan saliva pada subyek dengan kondisi sehat
dibandingkan subyek dengan kondisi kebutuhan khusus. Sampel saliva yang
didapat merupakan whole saliva. "asing-masing sampel saliva akan diukur
volumenya , dihitung keepatan sekresinya dan dilihat perbedaan derajat keasaman
#p$% dan viskositasnya.
1 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
2/26
BAB II
PEMBAHASAN
STEP 1 :
&. 'erebral palsy ( penyakit neuromuskuler yang disebabkan oleh karena
gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi )ungsi motorik. *entan
terjadi pada bayi yang lahir premature. !enyebabnya bisa karena hipoksia dan
idera pada kepala.
2. +iskositas ( ukuran kekentalan saliva
. hole saliva ( saliva total dari ampuran kompleks membantu dalam
penernaan makanan.
STEP 2 :
&. Apasajakah komposisi dari saliva
2. "aam / maam kelenjar saliva
. 0agimana mekanisme dari sekresi saliva 1. Faktor / )aktor yang mempengaruhi sekresi saliva
STEP 3 :
1. Komposisi saliva
2 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
3/26
.3 4 air dan 5.3 4 6at organik dan 6at anorganik. 7at organik meliputi (
protein, lipid, amino, glukosa, amonia. Sedangkan 6at anorganik meliputi (
K 8, 'l-, 9a8, 'a8 dimana komposisi tertinggi adalah K 8 dan 9a8. Konsentrasi
natrium tergantung dari keepatan sekresi saliva.
a. 7at organik (
• !rotein
• :ipid pelindung
• Karbohidrat
• "ukus glikoprotein penangkap bakteri
• ;mmunoglobulin pertahanan tubuh spesi)ik
• :iso6im antibakteri
• "usin melindungi jaringan rongga mulut dari kekeringan
•
$ormon parotin• :akto)erin proteksi saliva
• ;odine disekresi di kelenjar saliva
•
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
4/26
"emproduksi 25-5 4 dari saliva total dimana saliva yang diproduksi
bersi)at musin. =uktusnya bernama duktus arthoni yang bermuara
pada )renulum lidah.
• Kelenjar SublingualisSaliva yang diproduksi bersi)at kental dan viskos, dimana viskositasnya
tinggi. =uktusnya bernama duktus *uvini.
b. Kelenjar saliva minor (
pekat, kadar protein tinggi B rangsangan
kolinergik > ener
4 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
5/26
• Saliva diangkut asinus > striated dutus > interalated dut > saliva
diubah dari isotoni.
• =iinervasi 9.+, +;;, &C, dan C.
). *a"'o&+,a"'o& -a$ m#mp#$a&(/i s#"si saliva
• =erajat hidrasi > airan tubuh menurun > sekresi saliva menurun
• !osisi tubuh > berdiri &554, duduk D54
• !aparan ahaya > gelap menurun sekitar 5-15 4
• Esia > semakin tua sekresi saliva menurun
• )ek psikis
• :aju sekresi
• Kehamilan
• Adanya iritasi kronis pada esophagus
• p$ saliva > tergantung makanan• ?bat-obatan > memblokade sara) peri)er
• !enyakit > erebral palsy
STEP ) :
5 | P a g e
"ekanisme Sekresi Saliva
?rang Sehat ?rang Kebutuhan
Kuantitas dan Kualitas
SAliva
Komponen Saliva
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
6/26
STEP 0 :
&. "ahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan komponen saliva dan
si)at )isiknya
2. "ahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan kualitas dan kuantitas
saliva
. "ahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan mekanisme sekresi saliva
pada orang normal dan berkebutuhan khusus
1. "ahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan )aktor-)aktor yang
mempengaruhi sekresi saliva
STEP :
LO1 : KOMPOSISI SALIVA
Komponen-komponen saliva, yang dalam keadaan larut disekresi oleh
kelenjar saliva, dapat dibedakan atas komponen organik dan anorganik. 9amun
demikian, kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan dengan serum
karena pada saliva bahan utamanya adalah air yaitu sekitar .34 . Komponen
anorganik saliva antara lain ( Sodium, Kalsium, Kalium, "agnesium,
0ikarbonat, Khlorida, *odanida dan
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
7/26
menjadi jauh lebih rendah di dalam airan mulut daripada di dalam serum dan K8
jauh lebih tinggi.
;on Khlorida merupakan unsur penting untuk akti)itas en6imatik -amilase. Kadar Kalsium dan Fos)at dalam saliva sangat penting untuk
remineralisasi email dan berperan penting pada pembentukan karang gigi dan plak
bakteri. Kadar Fluorida di dalam saliva sedikit dipengaruhi oleh konsentrasi
)luorida dalam air minum dan makanan. *odanida dan
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
8/26
. Kalikren dapat merusak sebagian protein tertentu, di antaranya )aktor
pembekuan darah C;;, dan dengan demikian berguna bagi proses
pembekuan darah.
1. :aktope rosidase mengkatalisis oksidasi '9S #thiosianat% menjadi
?S'9 # hypothio% yang mampu menghambat pertukaran 6at bakteri dan
pertumbuhannya.
% !rotein Serum
Saliva dibentuk dari serum makan sejumlah serum protein yang
keilditemukan didalam saliva. !rotein serum terdiri dari
;mmunoglobulin ( ;g A, ;g ", ;g G, Albumin dan beberapa al)a dan beta
globulin. Sekresi S-;g A dihasilkan dari sintesis sel plasma kelenjar dan
epitel mukosa mulut. S-;g A terbanyak di hasilkan kelenjar parotis. H34
saliva mayor dan 5-34 saliva minor. Fungsi ;mmunoglobulin adalah
penetralisir virus, antibodi terhadap antigen bakteri dan makanan, dan
pertahanan rongga mulut dan saluran erna.d% aste !roduts
!ada saliva juga ditemukan sebagian keil dari waste produt pada serum,
urea, dan uri aid.
e% !rotein kaya prolin
!arotis dan submandibular mengandung glikoprotein yang kaya akan
prolin B juga memiliki karbohidrat sekitar 154 pada molekulnya.
Glikoprptein yuang kaya prolin ini memiliki rantai peptide tunggal dengan
enam unit oligoskarida yang melekat. !erannya dalam lubrikasi keil.
. Ka&o/i&a'
Sebagai ikatan dalam protein saliva dimana konsentrasi sama dengan
darah
. Lipi
:ipid yang terkandung dalam saliva sangat rendah tapi itu termasuk
hormon steroid. $al ini sangat penting untuk dua alasan ( ada )aktia bahwa
estrogen dan testosteron mempengaruhi populasi bakteri oral, dan )aktanya
bentuk ikatan non-protein steroid dapat memberikan jalan masuk saliva
8 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
9/26
yang berarti bahwa steroid yang terdapat dalam saliva dapat diuji untuk
memperoleh ukuran dari konsentrasi steroid bebas dalam plasma. $al ini
berarti kumpulan non-invasi) dari seluruh saliva dapat digunakan untuk
mengontrol level hormon plasma.
. Ni'&o#$
$asil degradasi dari protein mikroba, darah, metabolisme K$, dan
beberapa vitamin larut air
#. La"'o,#&i$
=iproduksi oleh sel epitel kelenjar dan leukosit !"9 yang mempunyai
e)ek bakteriasid
,. Asam ami$o4 ammo$ia4 siali$=iantara komponen-komponen lainnya dalam saliva adalah asam amino,
sebuah tetrapeptida yang dinamakan sialin dengan komposisi GGK* #gly-
gly-lys-arg%, urea, asam urea, amonia, dan keratinin. Erea siap dipeah
dengan lempengan urea untuk menghasilkan amonia, sialin juga diubah ke
dalam amonia dalam plak, dan amonia ada dengan sendirinya. p$ dental
plak tampak dimunulkan amonia dari tiga sumber ini, ini menyediakan
produksi sebuah kombinasi asam plak dan perbaikan lebih plak alkalin
selama periode berpuasa.
. Klo&ia
;on klorida merupakan komponen anorganik saliva yang memiliki
)ungsi untuk mengaktivasi en6imatik alpha / amylase.
/. Kalsi(m a$ ,os,a' )ungsi dari keduanya adalah untuk melakukan
remineralisasi email ketika terjadi demineralisasi email akibat perlekatan
bakteri tersebut dapat digagalkan. $al ini dapat dikatakan bahwa kalsium
dan )os)at memiliki salah satu )ungsi saliva sebagai sel) leaning.i. Roa$ia a$ '/iosi$a'.
rodanida dan thiosinat berperan sebagai agen antibaterial yang system
kerjanya bekerja sama dengan laktoperosidase.
%. Bi"a&o$a'
0ikarbonat memiliki peranm sebagai bu))er. !eran bu))er tersebut
adalah untuk mengembalikan !h saliva kembali normal saat keadaan
terlalu asam atau basa.
9 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
10/26
. Gas
!ada saat saliva pertama kali dibentuk, saliva mengandung gas oksigen yang
lBarut, nitrogen dan karbon dioksida dengan jumlah yang sama dengan serum. ;ni
memperlihatkan bahwa konsentrasi karbon dioksida ukup tinggi dan hanya dapat
dipertahankan pada larutan yang memiliki tekanan didalam kelenjar duktus, tetapi
pada saat saliva menapai rongga mulut banyak karbon dioksida yang lepas.
1. 7at-6at Aditi) di *ongga "ulut
"erupakan berbagai substansi yang tidak ada di dalam saliva pada saat
mengalir dari dalam duktus, akan tetapi menjadi berampur dengan saliva didalam
rongga mulut. Jang termasuk kedalam 6at-6at aditi) yaitu mikroorganisme,
leukosit dan dietary substane.
LO 2: KUALITAS DAN KUANTITAS SALIVA
1. K#l#$%a& Saliva
!usat saliva mengontrol derajat pengeluaran saliva melalui sara) otonom yang
mensara)i kelenjar saliva. Stimulasi simpatis dan parasimpatis meningkatkan
sekresi saliva tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang berperan berbeda.
*angsangan parasimpatis berperan dominan dalam sekresi saliva, menyebabkan
pengeluaran saliva ener dalam jumlah besar dan kaya en6im. Stimulasi simpatis
menghasilkan volume saliva yang jauh lebih sedikit dengan konsistensi kental dan
kaya mukus. Karena rangsangan simpatis menyebabkan sekresi saliva dalam
jumlah sedikit, mulut terasa lebih kering daripada biasanya saat sistem simpatis
dominan, misalnya pada keadaan stres.
a. K#l#$%a& pa&o'is
Kelenjar parotis adalah kelenjar terbesar yang terletak diantara prosessus
mastoideus dan ramus mandibula. Kelenjar parotis memiliki suatu duktus utama
yang dikenal dengan duktus Stensen. =uktus ini berjalan menembus pipi dan
bermuara pada vestibulus oris pada lipatan antara mukosa pipi dan gusi
dihadapkan molar dua atas.
Kelenjar ini terbungkus oleh suatu kapsul yang sangat )ibrous dan memiliki
beberapa bagian seperti arteri temporal super)isialis, vena retromandibular dan
10 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
11/26
nervus )asialis yang menembus dan melalui kelenjar ini. Kelenjar parotis
dibungkus oleh jaringan ikat padat dan mengandung sejumlah besar en6im antara
lain amylase, liso6im,)os)atase asam, aldolase, dan kolinesterase. Kelenjar parotis
adalah kelenjar tubuloasinosa kompleks, yang pada manusia adalah serosa murni,
sehingga saliva yang dihasilkan bersi)at ener. Kelenjar parotis disara)i oleh sara)
parasimpatis, sehingga sekresi saliva ener dalam jumlah besar dan kaya en6im,
seperti amilase, liso6im, )os)atase asam, aldolase, dan kolinesterase.
. K#l#$%a& s(ma$i(la
Kelenjar submandibularis merupakan kelenjar yang memproduksi air liur
terbanyak dan mempunyai saluran keluar #duktus ekskretoris% yaitu duktus
hartoni yang bermuara pada dasar rongga mulut pada )renulum lidah,
dibelakang gigi seri bawah. Seperti juga kelenjar parotis, kelenjar ini terdiri dari
jaringan ikat yang padat. Kelenjar ini adalah serous muous yang dominan serous
dan dominan disara)i oleh sara) parasimpatis, sehingga sekresi saliva yang
dihasilkan agak ener.
. K#l#$%a& s(li$(alis
Kelenjar submandibula merupakan kele jar keil yang berada di dasar mulut
dan muskulus mylohyoid. =utus ekskretprinya disebut dutus *uvini. Kelenjar
ini merupakan ainus serous muous yangdominan muous. Selain itu,
rangsangan simpatis lebih dominan daripada parasimpatis, sehingga sekresi saliva
yang dihasilkan volumenya jauh lebih sedikit #34 dari total saliva yang
disekresikan% dengan konsistensi kental dan kaya mukus.
2. La%( ali&a$ saliva
11 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
12/26
:aju aliran saliva sangat mempengaruhi kuantitas saliva yang dihasilkan. :aju
aliran saliva tidak terstimulasi dan kualitas saliva sangat dipengaruhi oleh waktu
dan berubah sepanjang hari.
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
13/26
Cerostomia berasal dari dua kata, eros yang berarti kering dan stoma yang
berarti mulut, yang seara har)iah disebut mulut kering. Cerostomia dide)inisikan
sebagai sensasi subjekti) pada mulut yang kemungkinan berhubungan atau tidak
berhubungan dengan penurunan produksi saliva.
Cerostomia umumnya berhubungan dengan penurunan laju aliran saliva dari
kelenjar saliva, namun adakalanya jumlah atau aliran saliva normal tetapi
seseorang tetap mengeluh bahwa mulutnya kering. Keadaan ini dapat terjadi akut
atau kronis, sementara atau permanen dan kurang atau agak sempurna. !revalensi
erostomia meningkat sering bertambahnya usia dan diperkirakan terjadi pada
hampir 54 populasi usia D3 tahun atau lebih. !enyebab paling umum mulut
kering adalah obat-obatan karena sebagian besar dewasa tua mengkonsumsi
minimal satu jenis obat yang menyebabkan hipo)ungsi saliva. $ampir semua
pasien dengan SjLgren Syndrome #SS% mengeluhkan mulut kering dan
menunjukkan gangguan )ungsi salivasi pada pemeriksaan. !revalensi SS sekitar
&4 hingga 14 pada lansia terlebih lagi pada wanita. *adioterapi kepala dan leher
menyebabkan kerusakan permanen pada kelenjar saliva jika kelenjar saliva masuk
lapangan radiasi.
). D#&a%a' K#asama$ Saliva
13 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
14/26
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
15/26
=iet juga mempengaruhi kapasitas bu))er saliva, diet kaya karbohidrat
misalnya meurunkan kapasitas bu))er, menaikkan metabolisme produksi
asam oleh bakteri- bakteri mulut, sedangkan diet kaya sayuran, yaitu bayam,
dan diet kaya protein mempunyai e)ek menaikkan, protein sebagai sumber
makanan bakteri, membangkitkan pengeluaran 6at basa, seperti amoniak.
. !erangsangan keepatan sekresi
p$ normal saliva berkisar antara D,H / . Sedangkan p$ krisis saliva
adalah P 3,3. "engukur p$ saliva, dapat digunakan alat p$ meter atau kertas
lakmus dengan p$ indiator. 'ara mengukur p$ saliva dengan kertas
lakmus( *endam lakmus selama &5 detik. 'ookkan warna yang
terbentuk dengan menggunakan p$ indiator. $asil ( p$ 3,5 - 3,H (
keasaman saliva tinggi #"erah% B p$ D,5 - D,D ( keasaman saliva moderat
#Kuning% B p$ D,H - ,H ( keasaman saliva sehat #basa% $ijau
0. Vis"osi'as Saliva
+iskositas adalah suatu keadaan viskus yang mempunyai hubungan yang erat
dengan komposisi glikoprotein. !eran saliva sebagai pelumas sangat pentinguntuk kesehatan mulut, mem)asilitasi pergerakan lidah dan bibir selama proses
penelanan, dan juga penting dalam memperjelas uapan saat berbiara.
!eningkatan viskositas saliva akan menyebabkan gangguan biara dan penelanan.
;ndividu yang mempunyai viskositas saliva yang tinggi berisi kotinggi
mendapat penyakit periodontal. )isiensi saliva sebagai pelumas tergantung pada
viskositas dan perubahan laju aliran saliva. Apabila viskositas saliva meningkat,
komposisi air dalam saliva menurun dan ini akan menyebabkan saliva menjadi
lebih kental.
Si)at - si)at saliva pada manusia ditentukan oleh glikoprotein saliva terutama
muin. Saliva terdiri dari 2 jenis muin yaitu(
15 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
16/26
&. "uin dengan berat molekul yang tinggi@ high-moleular-weight muin
#"G&%
$igh-moleular-weight muin disekresikan oleh kelenjar sublingualis,
submandibularis, dan palatal sedangkan low-moleular- weight muin
adalah hasil sekresi kelenjar submandibularis dan sublingualis.
2. "uin dengan berat molekul yang rendah@ low-moleular-weight muin
#"G2%.
"uin berperan sebagai pelumas permukaan, perlindungan jaringan keras
dan lunak serta lingkungan eksternal, membantu dalam pengunyahan, biara
dan menelan.
6. Vol(m#
Seara umum, kelenjar saliva menghasilkan & / &,3 : whole saliva yang
berisi serous dan muous setiap hari. Saliva serous mengandung ptyalin yang
disekresi oleh kelenjar parotid, sedangkan saliva muous,mengandung musin
disekresi oleh kelenjar submandibular dan sublingual.
LO 37 MEKANISME SEKRESI SALIVA ORAN8 NORMAL DAN
BERKEBUTUHAN KHUSUS
A. M#"a$ism# S#"si Saliva O&a$ No&mal
!usat saliva di medulla mengontrol derajat pengeluaran saliva melalui sara)-
sara) otonom. 0aik stimulasi simpatis maupun parasimpatis ber)ungsi
meningkatkan sekresi saliva, tetapi jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang
berperan berbeda. Stimulasi parasimpatis berperan dominan dalam sekresi saliva,
menyebabkan pengeluaran saliva ener dalam jumlah besar dan kaya en6im,
sedangkan stimulasi simpatis volume saliva yang jauh lebih seikit dengan
konsistensi kental dan kaya muous.
Selain stimulasi sekresi yang bersi)at konstan, sekresi saliva dapat
ditingkatkan melalui dua jenis re)le saliva yang berbeda, yaitu
&. *e)leks saliva sederhana atau tidak terkondisi
16 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
17/26
*e)leks saliva sederhana terjadi saat baroreseptor di dalam rongga mulut
merespons adanya makanan. Saat diakti)kan, reseptor-reseptor tersebut
memulai impuls di serabut sara) a))erent yang membawa in)ormasi ke pusat
saliva di medulla spinalis. !usat saliva kemudian mengirim impuls melalui
sara) otonom ekstrinsik ke kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi
saliva. Gerakan gigi juga mendorong sekresi saliva walaupun tidak terdapat
makanan karena adanya manipulasi terhadap baroreseptor yang terdapat di
mulut.
2. *e)leks saliva didapat atau terkondisi
!ada re)leks saliva didapat, sekresi saliva dihasilkan tanpa rangsangan oral.
$anya dengan berpikir, melihat, membau, dan mendengar suatu makanan
yang le6at dapat memiu pengeluaran saliva melalui re)leks ini.
Sekresi airan dan elektrolit kelenjar saliva meliputi transport garam dan air
dari darah ke dalam lumen duktus kelenjar saliva. Entuk menyempurnakan hal
tersebut, garam dan air harus melewati lapisan sel epitel #transport transepitel%,
baik antara sel melalui penghubung #transport parasel% maupun melewati
membrane sel basolateral dan pikal #transport transel%.
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
18/26
mengekstrak ion untuk mengupayakan saliva seara progresi) lebih hipotonik
seiring perjalanan dari duktus menuju rongga mulut.
S#"si Ma"&omol#"(l
!olipeptida dan protein disintesis dan dilepas sel asinus saliva. Salah satu
perbedaan diantara kelenjar saliva mayor adalah si)at sekresi proteinnya. Saliva
sublingual yang diproduksi sel asinus mukosa kaya akan glikoprotein dan
karenanya sangat tebal dan kental. Sel asinus serous parotid menghasilkan
amylase saliva dan polipeptida kaya prolin. Saliva parotid tipis dan ener.
Kelenjar submandibula mengandung ampuran asinus serous dan muus. Apapun
proteinnya, akan terlalu banyak bila menyebrangi membrane sel. Karena itu, harus
disintesis dan disimpan dalam struktur ikatan membrane sehingga dapat dilepas
dari sel seara eksositosis.
B. M#"a$ism# S#"si Saliva paa O&a$ B#&"#('(/a$ K/(s(s
Sekresi saliva berada di bawah kontrol syara). *angsangan pada syara)
parasimpatik memegang peran utama stimulus sekresi saliva dan berpengaruh
pada komposisinya. Syara) parasimpatik dari nuleus salivatorius superior menyebabkan sekresi liur air dalam jumlah besar dengankan dengan bahan
organik yang rendah. Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi pada kelenjar saliva
yang disebabkan oleh +asoative ;ntestine !olipeptide, yang mana polypeptide ini
merupakan o-transmitter dengan asetilkolin pada sebagian neuron parasimpatis
pasaganglion. Sedangkan syara) simpatik enderung mempengaruhi volume
sekresinya. Syara) simpatis menyebabkan vasokontriksi dan sekresi saliva yang
sedikitdan kaya akan bahan organi dari kelenjar sub mandibularis.
!ada orang yang berkebutuhan khusus gangguan terjadi pada system
syara) otonom, yaitu syara) parasimpatis dan sara) simpatis yang mengontrol
sekresi saliva. 9amun sistem sara) yang paling dominan terjadi gangguan adalah
system sara) simpatis yang enderung memengaruhi volume sekresi saliva,
dimana vasokontriksi kelenjar saliva oleh system sara) simpatis tidak berjalan
18 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
19/26
sempurna. Sehingga pada orang yang berkebutuhan khusus sekresi saliva akan
berlebihan hingga terjadi drowling atau air liur menetes terus menerus, itulah
perbedaan kuantitas sekresi saliva pada orang yang berkebutuhan khusus dengan
orang normal. Selain itu kualitas saliva antara orang normal dengan orang yang
berkebutuhan khusus juga berbeda, yang dipengaruhi oleh system sara)
parasimpatis yang mengatur komposisi saliva, khususnya barang organik yang
terkandung dalam saliva.
Sekresi saliva dikendalikan oleh system sara) simpatik dan parasimpatik.
Sara) simpatik bekerja merangsang sekresi muus sedangkan parasimpatik
merangsang sekresi serous padakelenjar-kelenjar saliva. Seorang anak yang
diduga menderita cerebral palsy, diaakan beresiko memiliki kelainan berupa
retardasi mental. =imana pada penderita retardasi mental terdapat kelainan
genetik yang berpengaruh pada intelegensi dan kerja sara) otak memungkinkan
adanya kelainan pula pada kerja sara) simpatik dan parasimpatik yang dapat
mempengaruhi keseimbangan sekresi saliva tersebut.
!erubahan sekresi saliva tersebut dimungkinkan dapat mempengaruhi p$
dan bu))er saliva penderitaretardasi mental.Kapasitas bu))er saliva merupakan
)aktor penting yang berperan dalam pemeliharaan p$ saliva, dan remineralisasi
gigi.
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
20/26
2. Kimiawi, oleh rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit, dan pedas.
. 9euronal, melalui sistem sara) autonom baik simpatis maupun
parasimpatis.
1. !sikis, stress dapat menghambat sekresi saliva, ketegangan dan kemarahan
dapat bekerja sebagai stimulasi.
3. *angsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, gingivitis, dan pemakaian
protesa yang dapat menstimulasi sekresi.
B. *a"'o& -a$ apa' m#$i$"a'"a$ #&"(&a$$-a s#"si saliva :
&. :ingkungan yang panas dan kering
2. "akanan kering, seperti biskuit
. ?bat-obatan, seperti antidepresan tryyli atau diuretik
1. Alkohol dari mouthwases3. "erokok
D. "inuman yang memproduksi diuresis, seperti kopi dan teh
. Kesehatan umum yang menurun
H. Gangguan sistem sara)
. Gangguan kelenjar saliva
&5. !enyinaran daerah kepala dan leher
&&. Fisiologi, seperti banyak berbiara dan aktivitas olahraga
&2. !enyumbatan pada hidung
. *a"'o& -a$ M#mp#$a&(/i La%( Ali&a$ Saliva
:aju aliran saliva mempengaruhi jumlah sekresi saliva. :aju aliran saliva
dapat mengalami perubahan karena beberapa )aktor berikut (
&. =erajat hidrasi
=erajat hidrasi atau airan tubuh merupakan )aktor yang paling penting
karena apabila airan tubuh berkurang H4 maka keepatan aliran saliva
berkurang hingga menapai nol. Sebaliknya hiperhidrasi akan
20 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
21/26
meningkatkan keepatan aliran saliva. !ada keadaan dehidrasi, saliva
menurun hingga menapai nol.
2. !osisi tubuh
!osisi tubuh dalam keadaan berdiri merupakan posisi dengan keepatan
aliran saliva tertinggi bila dibandingkan dengan posisi duduk dan
berbaring. !ada posisi berdiri, laju aliran saliva menapai &554, pada
posisi duduk D4 dan pada posisi berbaring 234.
. !aparan ahaya
!aparan ahaya mempengaruhi laju aliran saliva. =alam keadaan gelap,
laju aliran saliva mengalami penurunan sebanyak 5-154.
1. ;rama siang dan malam
:aju aliran saliva memperlihatkan irama yang dapat menapai punaknya
pada siang hari dan menurun saat malam hari.3. ?bat
!enggunaan atropin dan obat kolinergik seperti antidepresan trisiklik,
antipsikotik, ben6odia6epin, atropin, Q-bloker dan antihistamin dapat
menurunkan laju aliran saliva, karena obat dengan e)ek antikolinergik
paling sering menimbulkan keluhan erostomia dan menurunkan sekresi
saliva.
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
22/26
jaringan lemak, lining sel duktus intermediate mengalami atropi. Keadaan
ini mengakibatkan pengurangan jumlah aliran saliva. Selain itu, penyakit-
penyakit sistemik yang diderita pada usia lanjut dan obat-obatan yang
digunakan untuk perawatan penyakit sistemik dapat memberikan pengaruh
mulut kering pada usia lanjut.
. )ek psikis
)ek psikis seperti berbiara tentang makanan dan melihat makanan dapat
meningkatkan laju aliran saliva. Sebaliknya, ber)ikir makanan yang tidak
disukai dapat menurunkan sekresi saliva.
H. Ienis Kelamin
:aju aliran saliva pada pria lebih tinggi daripada wanita meskipun
keduanya mengalami penurunan setelah radioterapi. !erbedaan ini
disebabkan oleh karena ukuran kelenjar saliva pria lebih besar daripada
kelenjar saliva wanita.
. !enyakit sistemik
Kondisi medis tertentu yang yang menyebabkan erostomia antara lain SS,
diabetes, penyakit Al6heimer, dan dehidrasi. SjLgren Syndrome
merupakan salah satu kondisi sistemik yang berkaitan dengan erostomia
dan gangguan salivasi. SjLgren Syndrome adalah gangguan autoimun
kronik multisistem yang ditandai dengan peradangan kelenjar eksokrin,
hal tersebut mengakibatkan mata dan mulut kering.
&5.
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
23/26
permanen serta keluhan erostomia persisten. *usaknya struktur kelenjar
saliva dengan berbagai derajat kerusakan pada kelenjar saliva yang
terkena radioterapi tergantung dari jumlah dosis radiasi yang diberikan
selama terapi radiasi.Akan terjadi pengeilan kelenjar saliva dan
penyumbatan. Selain berkurangnya volume saliva, terjadi perubahan
lainnya pada saliva, dimana viskositas menjadi lebih kental dan lengket,
p$ menjadi turun dan sekresi ;g A berkurang. aktu untuk
mengembalikan keepatan sekresi saliva menjadi normal kembali
tergantung pada individu dan dosis radiasi yang telah diterima.
&&.
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
24/26
dari gerakan mengunyah yang dilakukan. "engunyah akan jauh
menghasilkan saliva lebih banyak dari ara lain.
&. =iet dan malnutrisi
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara makanan
yang dikonsumsi dan status gi6i dengan produksi saliva. $al yang penting
dibedakan adalah e)ek lokal dari diet dalam rongga mulut dengan e)ek
sistemik. 9amun beberapa studi lain menemukan tidak terdapat perbedaan
jumlah saliva seara keseluruhan yang dirangsang dengan jenis makanan
yang berbeda. $al yang penting diingat yaitu selama puasa #tidak
mengunyah makanan% air liur akan berkurang. Keadaan ini terkait dengan
reaksi )isik dan psikis yang berbeda antara individu yang satu dengan
lainnya terhadap keadaan lapar, termasuk stres serta perubahan perilaku.
Status nutrisi dapat mempengaruhi aliran saliva, umumnya terjadi bila
malnutrisi terjadi dalam jangka waktu lama dan diet lebih memberikan
e)ek lokal dibandingkan e)ek sistemik terhadap pengeluaran saliva.
BAB III
KESIMPULAN
&. Komponen saliva dan si)at )isiknya
Komponen-komponen saliva, dapat dibedakan atas komponen organik dan
anorganik dan ,34 air. Komponen anorganik saliva antara lain ( Sodium,
Kalsium, Kalium, "agnesium, 0ikarbonat, Khlorida, *odanida dan
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
25/26
asam urat, kretinin, musin, vitamin ', beberapa asam amino, lisosim, laktat,
dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.
2. Kualitas dan kuantitas salivaAdapun kualitas dan kuantittas saliva bergantung pada kelenjar saliva, laju
aliran saliva, derajat keasaman p$ saliva, viskositas saliva dan volumenya.
. "ekanisme sekresi saliva seara normal dan berkubutuhan khusus
!usat saliva di medulla mengontrol derajat pengeluaran saliva melalui sara)-
sara) otonom. . Sedangkan pada orang yang berkebutuhan khusus gangguan
terjadi pada system syara) otonom, yaitu syara) parasimpatis dan sara)
simpatis yang mengontrol sekresi saliva, namun dominan sara) simpatis.
1. Faktor-)aktor yang mempengaruhi sekresi saliva
Faktor - )aktor yang mempengaruhi sekresi saliva yaitu mekanis, kimiawi,
neuronal, rangsangan rasa sakit. Faktor yang dapat meningkatkan
berkurangnya sekresi saliva yaitu lingkungan yang panas dan kering,makanan
kering, obat-obatan, merokok,gangguan sistem sara), gangguan kelenjar
saliva dll. . Faktor yang mempengaruhi laju aliran Saliva yaitu derajat
dehidrasi, posisi tubuh,paparan ahaya, usia, irama sirkadian, jenis kelamindll.
DA*TAR PUSTAKA
Amerogen A. +an 9iew.&&. Ludah dan Kelenjar Luah Arti Bagi Kesehatan
Gigi. Gajah "Ada Eniversity !ress.
0hat "., Karin 0., 9elson, Swango !. A. :ak o) stability in enamel de)ets in
primary teeth o) hildren with erebral palsy or mental retardation. !ediatri
=entistry. &H. +ol.&
25 | P a g e
-
8/18/2019 Laporan Tutorial Sk 1 Stoma 2
26/26
Guyton A', $all I. 255.