Download - Makalah Rina
TUGAS GEODINAMIKA
MACAM-MACAM BENTUK PERMUKAAN BUMI AKIBAT
PENGARUH TENAGA ENDOGEN
Oleh:
Rina Kurnia
140310100034
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
2013
A. Pengertian
Tenaga endogen berasal dari dalam bumi yang memiliki sifat membangun,
artinya membentuk bentukan-bentukan baru di permukaan bumi. Selain tenaga
endogen perubahan kontur permukaan bumi yang semakin hari semakin
menampakkan bahwa bumi itu sudah tua, juga dipengaruhi oleh tenaga eksogen .
Namun yang dibahas pada makalah ini adalah tenaga endogen. Tenaga endogen
ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Ada kemungkinan di
suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen
ini berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan
bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Tenaga Endogen sering
menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer).
Tenaga endogen bermacam-macam, seperti tektonisme (epirogenesa dan
orogenesa), seisme (gempa bumi), dan vulkanisme.
B. Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak lapisan kulit bumi yang disebabkan
oleh tenaga endogen dengan arah horizontal dan vertikal. Atau tenaga tektonik
bisa disebut juga sebagai tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan
gerak naik dan turun lapisan kulit bumi.
Menurut kecepatan geraknya, tektonisme dibedakan menjadi dua bagian :
a. Epirogenesa, adalah perubahan lapisan kulit bumi yang gerakannya lambat
pada wilayah yang luas. Gerak epirogenesa yaitu gerak yang dapat
menimbulkan permukaan bumi seolah turun atau naik, disebabkan karena
gerakan di bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas.
Epirogenesa terbagi dua yaitu epirogenesa positif dan epirogenesa negatif.
Epirogenesa positif adalah gejala turunnya daratan atau gerakan
permukaan bumi turun sehingga seolah-olah air laut naik. Contohnya
turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku
dan kepulauan Benda), tenggelamnya benua Gondwana, dan
tenggelamnya daratan Atlantis.
Gambar Epirogenesa Positif
Epirogenesa negatif adalah gejala naiknya daratan (permukaan bumi
naik) sehingga seolah-olah air laut turun. Contohnya naiknya dataran
tinggi Colorado, naik pulau Timor dan Buton serta naiknya pantai
Skandinavia.
Gambar Epirogenesa Negatif
b. Gerak orogenesa, adalah suatu gerakan tenaga endogen yang relatif cepat
dan meliputi wilayah yang relatif sempit. Gerak orogenetisa juga dapat
diartikan sebagai gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan
disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah
yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat. Ini berarti
pembentukan pegunungan (oros = gunung, genesus = kelahiran) dan
lipatan. Contohnya terbentuknya lipatan pegunungan muda sirkumpaifik.
Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan
berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan
kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang
nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan antiklinal,
daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada
beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah, menggantung, isoklin
dan kelopak.
Gambar. Lipatan
Gambar. Jenis-jenis Lipatan
Keterangan Gambar :
a. lipatan tegak d. lipatan menggantung
b. lipatan miring e. lipatan isoklin
c. lipatan rebah f. lipatan kelopak
Patahan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan
berlangsung dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan
kulit bumi retak atau patah. Gerakannya bersifat vertikal sehingga
menghasilkan bentuk muka bumi yang berupa patahan.
Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan
horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila adanya pengangkatan. Graben
adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.
Gambar. Patahan
Gambar. Jenis-jenis patahan
2. VULKANISMEVulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan
pembentukan gunung berapi dan pergerakan magma dari dalam bumi
kepermukaan.
vulkanisme adalah gerakan magma dari dalam bumi. vulkanisme terdiri
dari dua macam yaitu intrusi magma (plutonisme) dan ekstrusi magma.
Intrusi Magma adalah aktivitas magma yang tidak sampai kepermukaan
bumi. akibatnya ada intruksi magma terjadi macam-macam bentukan
sebagai berikut :
Batolit, merupakan dapur magma yang luasnya lebig dari 100 km2.
Lakolit, yaitu magma yang menyusup diantara dua lapisan batuan yang
menyebabkan lapisan batuan diatasnya terangkat sehingga cembung,
sedangkan alasnya rata.
Sill, yaitu lapisan mgma tipis yang menyusup diantara batuan lapisan
bentuknya pipih.
Intrusi Korok (Gang), yaitu magma yang menyusup menerobos lapisan
batuan.
Apofisis, yaitu semacam intruksi korok namun lebih kecil merupakan
cabang dari gang.
Diaterema, yaitu magma (batuan) yang menisi pipa letusan (pipa kawah).
Gb. Penampang Gunung Api dengan bagian-bagiannya
Ekstrusi Magma, adalah aktivitas magma yang sampai kepermukaan
bumi. ekstrusi magma menghasilkan gunung api. hasil ekstrusi magma
yaitu erupsi. Dilihat dari bentuknya erupsi terdiri dari tiga jenis yaitu :
1. Erupsi Sentral, yaitu gerakan magma yang keluar dari sebuah saluran
magma.
2. Erupsi Linier, adalah erupsi yang terjadi pada lubang yang berbentuk
celah memanjang. Contohnya erupsi Gunung api Laki di pulau Eslandia.
3. Erupsi Areal, adalah erupsi yang terjadi melalui lubang yang besar
karena dapur magma letaknya dekat sekali kepermukaan bumi.
Ada tiga bentuk gunung berapi, yaitu :
Gambar Jenis-jenis Gunung Api
1. Gunung Api Perisai (Tameng), erupsinya bersifat efusif dan bahan yang
dikelurakannya hanya berwujud cair. Gunung berapi ini berbentuk
perisai dan terjadi karena lelehan maupun cairan yang keluar dan
membentuk lereng yang sangat landai dengan sudut kemiringan 10-10 0 .
contohnya gunung Kilauea, Maunaloa, Maunakea di kepulauan Hawai.
2. Gunung Api Maar, erupsinya bersifat eksplosif. Bahan yang dikeluarkan
relatif sedikit karena sumber magma dangkal dan sempit.gunung
semacam ini seperti sebuah cekungan dengan tanggul disekitarnya
sehingga gunung ini akan berubah menjadi sebuah danau. Contohnya
danau Kelakah dilereng gunung Lamongan, danau Eiffel di Perancis.
3. Gunung Api Strato, gunung api ini terjadi akibat erupsi yang bersifat
campuran antara Eksplosif dan Efusif yang bergantian secara terus
menerus. Bentuk gunung api ini paling banyak didunia, gunung api di
Indonesia umumnya berbentuk strato sperti gunung Merapi di
Yogyakarta.
Berdasarkan kekuatannya erupsi gunung api dapat dibedakan menajdi
dua yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Erupsi Efusif adalah proses
gunung api yang berupa ledakan lemah. Erupsi eksplosif adalah erupsi
gunung api yang berupa ledakan kuat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tipe letusan gunung api antara
lain :
1. Derajat kekentalan magma
2. Tekanan gas Magnetik
3. Kedalaman dapur magma.
4. Luasnya sumber/ dapur magma.
Jenis tipe letusan gunung api, yaitu :
1. Tipe Hawaii, lavanya cair encer, tekanan gasnya rendah dan dapur
magmanya sangat dangkal. Gunung apinya berbentuk perisai.
2. Tipe Stromboli, lavanya cair encer, tekanan gasnya sedang karena
sumber atau dapur magmanya dangkal. Letusan yang terjadi berupa
semburan gas yang membawa magma yang disertai bom dan lapili.
Contohnya gunung Stromboli, gunung Raung di Jawa Timur.
3. Tipe Volkano, magmanya cair kental. Tipe ini dibedakan menjadi dua
yaitu Volkano Lemah yaitu tekanan gas sedang dan sumber magma
dangkal, contohnya gunung Bromo. Yang kedua Volkano kuat yaitu
tekanan gas tinggi dan sumber magma dalam, contohnya gunung
Semeru.
4. Tipe Peret, tipe ini ditandai dengan lava cair kental, tekanan gas sangat
tinggi, sumber magma sangat dalam kira-kira 50 km dengan letusan
demikian dahsyat. Semburan gas dengan disertai material padat dapat
mencapai ketinggian 85 km menjulang ke angkasa, seperti letusan
gunung Krakatau tahun 1883, du pertiga badan gunung Krakatau hancur
sehingga membentuk kaldera yang sangat luas.
5. Tipe Merapi, lavanya kental, sumber magma sangat dangkal dan tekanan
gasnya rendah. Letusan berupa semburan gas yang keluar dari sumbat
kawah yang retak atau dari sisi sumbat kawah itu.
6. Tipe St. Vincent, lavanya kental, tekanan gas sedang dan sumber
magmanya dangkal. Contohnya Gunung St. Vincent, Gunung Kelud Tahun
1919.
7. Tipe Pelee, lavanya kental, tekanan gas tinggi, dan sumber magmanya
dalam. Contohnya Gunung Montagne Pelee di Amerika Tengah. Pada
waktu gunung tersebut meletus gas pijar keluar dari celah-celah sumbat
lawah dengan suhu 200 0 C.
Gb. Tipe letusan gunung api
Penyebab gunung berapi meletus yaitu bila tekanan dibawah tanah
bertambah, sehingga memaksa magma naik dan keluar melalui retakan
pada permukaan bumi. Magma yang memancar melalui permukaan
bersama, batu, debu, gas, disebut Lava.
Tanda-tanda gunung api akan meletus yaitu:
1. Suhu sekitar kawah naik.
2. Sumber air banyak yang mengering.
3. Sering terjadi gempa bumi (gempa Vulkanik).
4. Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung.
5. Binatang-binatang pindah kedaerah yang lebih rendah
6. Tumbuhan-tumbuhan sekitar kawah mulai layu.
Material yang dikeluarkan gunung api ada tiga wujud yaitu padat
(eflata), cair, dan gas.
1. Wujud padat (eflata), terdiri dari :
Bom yaitu eflata yang berukuran besar.
Lapili yaitu eflata dengan ukuran kecil seperti kerikil besarnya kira-kira
sebesar biji kemiri.
Pasir vulkanik yaitu eflata sebesar batuan pasir.
Abu vulkanik yaitu eflata halus berupa debu yang dapat terbang
beberapa kilometer jauhnya.
Batu apung yaitu batuan porous (berongga) berasal dari buih magma
yang terlontar keluar dan cepat membeku.
2. Wujud cair, terdiri dari :
Lava yaitu aliran magma yang sampai kepermukaan bumi dan suhunya
sangat tinggi.
Lahar yaitu lumpur panas yang merupakan campuran lava dengan air
dan bercampur dengan materi-materi dipermukaan bumi.
3. Wujud gas, terdiri dari gas belerang, gas nitrogen, gas asam arang, dan
uap air.
Keuntungan dari erupsi gunung api yaitu :
1. Menyuburkan tanah, material erupsi seperti abu vulkanik dalam jangka
waktu yang cukup lama mengandung unsur hara dapat menambah
kesuburan tanah.
2. Gunung api merupakan daerah penangkap hujan yang baik.
3. Merupalan tempat objek wisata alam dengan keindahan alam dan udara
yang sejuk.
4. Terdapat bahan galian yang berharga dan gejala post vulkanik seperti
sumber air panas, fumarol (uap air panas), solfatar (gas belerang).
Kerugian dari erupsi gunung api yaitu :
1. Material yang dikeluarkan sangat berbahaya sehingga mengancam jiwa
dan harta.
2. Bom, lapili, dan pair vulkanik dapat merusak bangunan rumah, jembatan,
ladang, dan sawah.
3. Abu vulkanik yang bertaburan diangkasa dapat mengganggu
penerbangan dan juga memepengaruhi tanaman pertanian dan
perkebunan.
4. Aliran lahar dan lava dapat merusak apa saja yang dilaluinya.
5. Awan panas yang bergerak sangat cepat dapat membunuh penduduk,
hewan dan tumbuhan.
6. Aliran lahar dingin menyebabkan terjadinya banjir lahar dan sungai
menjadi dangkal.
7. Gas racun (misal mofet) sewaktu-waktu mengancam penduduk yang
berada disekitarnya.
Daerah-daerah gunung api di dunia
1. Daerah lipatan pegunungan muda, yaitu sirkum pasifik dan sirkum
mediterania.
2. Daerah retakan di Afrika Timur.
3. Eslandia, Greenland, dan Hawaii.
Sirkum Pasifik, merupakan pegunungan lipatan muda berusia tersier.
Mulai dari kepulauan Aleut, semenanjung Kamsyatika, kepulaua Jepang,
Taiwan, Pilifina, Sangir Talaud, Sulawesi Utara, Halmahera, Papua,
Selandia Baru, menueberang kepegunungan andes di Amerika Selatan,
menyambung kepegunungan di Amerika dengan kepulauan Aleut.
Sirkum Mediterania, sirkum pegunungan muda dimediterania bermula
didaerah sekitar Laut Mediterania, meliputi pegunungan Atlas (Afrika
Utara), pegunungan Pirenea, Apenie, Karpatia, Anatolia Kaukasus,
Himalaya, dan Arakan Yoma, lalu bersambung kebusur dalam dan busur
luar yang terdapat di Indonesia.
Di Indonesia Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania melewati wilayah
pulau Enggano kemudian tenggelam di Samudera Hindia dan muncul lagi
di Pulau Sawu, Pulau Roti, Pulau Timor, Pulau Barbar, Pulau Seram dan
berakhir di Pulau Buru.
3. SEISME (GEMPA BUMI)
Seisme (gempa bumi) adalah gerakan atau getaran dipermukaan bumi yang
berasal dari lapisan-lapisan bumi.
Gempa bumi adalah getaran kulit bumu yang disebabkan kekuatan dari
dalam bumi. Atau pengertian lain Gempa Bumi adalah berguncangnya
bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, oleh patahan
aktif aktivitas gunung berapi atau runtuhan batuan. Ilmu yang secara
khusus mempelajari gempa disebut seismologi, sedangkan ilmuwan yang
mengkhususkan diri untuk mempelajari gempa disebut seismolog. Alat
yang digunakan untuk mengukur dan mencatat kekuatan getaran gempa
disebutseismograf atau seismometer. Sumber gempa yang terletak
didalam bumi disebut Hiposentrum,seumber gempa yang terletak tegak
lurus dipermukaan bumi disebut Episentrum.
Berdasarkan penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibagi menjadi tiga
yaitu:
Gempa Vulkanik, yaitu gempa bumi yang di sebabkan oleh erupsi gunung
berapi.
Gempa Tektonik, yaitu gempa bumi yang terjadi akibat dari pergeseran
kulit bumi.
Gempa Runtuhan, yaitu gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor,
gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Gempa runtuhan disebut juga
terban.
Gempa gumi menurut episentrumnya, dibagi 2 macam gempa :
Gempa linier, episentrum gempa ini berbentuk garis (linier) . gempa
tektonik umumnya termasuk jenis gempa linier sebab patahan sudah
tentu merupakan suatu garis.
Gempa sentral, yaitu gempa yang episentrumnya berupa titik. Gunung
api pada erupsi sentral adalah sebuah titik letusan, demikian juga
runtuhan retak bumi.
Gempa bumi menurut kedalaman hiposentrumnya, dibagi menjadi tiga
yaitu:
Gempa dangkal, yaitu gempa bumi yang kedalaman hiposentrumnya
kurang dari 50 km dari permukaan bumi. Bila kekuatan gempa ini besar
maka akan terjadi kerusakan yang hebat, hampir 85% gempa bumi
termasuk gempa dangkal.
Gempa intermedier atau gempa sedang,yaitu gempa yang
hiposentrumnya dengan kedalaman antara 50-300 km dari permukaan
bumi.
Gempa dalam, yaitu gempa bumi yang kedalaman hiposentrumnya antara
300-700 km dari permukaan bumi.
Gempa bumi berdasarkan tempat terjadinya atau lokasi terjadinya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
Gempa daratan, yaitu gempa bumi yang episentrumnya terletak di
daratan.
Gempa lautan, yaitu gempa bumi yang episentrumnya terletak didasar
lautan,gempa ini dapat berpotensi tsunami yang dapat menimbulkan
korban jiwa maupun harta benda.
Berdasarkan jarak episentrumnya dibedakan dua macam :
Gempa dekat (lokal), jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km.
Gempa jauh, jarak episentrumya lebih dari 10.000 km.
Ada tiga macam gelombang gempa,yaitu sebagai berikut:
1. Gelombang longitudinal atau gelombang primer (P), yaitu gelombang
yang merambat dari hiposentrum ke segala arah dan tercatat pertama
kali oleh seismograf dengan kecepatan antara 7 - 14 km per detik dan
periode gelombang 5 - 7 detik.
2. Gelombang transversal atau gelombang sekunder (S), yaitu gelombang
yang merambat dari hiposentrum ke segala arah dan tercatat sebagai
gelombang kedua oleh seismograf dengan kecepatan antara 4 - 7 km per
detik dan periode gelombang 11 - 13 detik.
3. Gelombang panjang atau gelombang permukaan, yaitu gelombang yang
merambat dari episentrum menyebar ke segala arah di permukaan bumi
dengan kecepatan antara 3,5 - 3,9 km per detik dan periode gelombang
relatif lama sehingga merupakan gelombang perusak.
I. Tenaga Endogen
Tengaga Endogen juga bisa disebut juga tenaga tektonik. Tenaga Endogen adalah tenaga yang
berasala dari dalam bumi. Tenaga Endogen terdiri dari proses diatropisme dan proses vulkanisme.
Tenaga Endogen sering menekan di sekitar lapisan-lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfer).
1. Proses Diastropisme
Proses Diastropisme adalah proses strutual yang mengakibatkan terjadinya lipatan dan patahan
tanpa dipengaruhi magma tapi tenaga dari dalam bumi.
2. Proses lipatan
Jika tenaga endogen yang menekan litosfer arahnya mendatar dan bertumpukan yang
mengakibatkan permukaan bum melipat menybabkan terbentuknya puncak dan lembah.Bentuk
permukaan bumi dari hasil proses ini ada dua, yaitu :
puncak lipatan (antiklin)
lembah lipatan (sinklin)
3. Proses Patahan
Proses datropisme juga dapat menyababkan truktur lapisan-lapian batuan retak-retak dan patah.
Lapiasan batuan yang mengalami proses patahan ada yang mengalami pemerosotan yang
membentuk lemdh patahan dan ada yang terangkat membentuk puck patahan. Lembah patahan
disebut slenk atau graben sedangkan puncak patahan dinamakan horst.
4. Vulkanisme
Tenaga tektonik dapat mengakibatkan gejala vulaknisme. Gejala vulkanisme berhubungan dengan
aktivtas keluarnya magma di gunungapi. Proses keluarnya magma ke permukaan bumi disebut
erupsi gunungapi. Proses vulkanisme terjadi karena adanya magma yang keluar dari zona
tumbukan antarlampang. Beberapa gunugapi ditemukan berada di tengah lempeng yang
disebsbkan oleh tersumbatnya panas di kerak bumi gejala ini disebut titik panas (hotspot).Para
ilmuan menduga aliaran magma mendesak keluar membakar kerak bumi dan melutus di
permukaan.
Istilah-Istilah vulkanisme :
1. Vulkanologi : ilmu kebumian yang memplajari gunungapi
2. Magma : bahan silikat cair pijar yang terdiri atas bahan padat,cair,dan gas yang terdapat di
lapisan litosfer bumi. Suhu normal magma bersikar 900 C-1200 C.
3. Erupsi : proses keluarnya magma dari lapisan litosfer sampai ke permukan bumi. Erupsi sebuah
gunungapi dapdt berupa lelehan (efusif) melalui retakan pada lapisan-lapisan batu. Dan ledakan
sumburan (ekaplosif) melalui kepundan atau corong gunung api.
4. Intrusi magma : proses penerobosan magma melalui retakan-retakan lapisan batuan, tetapi tidak
sampai ke permukaan bumi. Apabila intrusi magma membeku maka akan terbentuk batuan
intrusiva.
5. Lava : magama yang keluar sampai ke permukaan bumi.
6. Lahar : lava yang telah bercampur dengan bahan-bahan di permukaan bumu.
7. Eflata / bahan piroklastik : bahan-bahan yang lepas dari gunungapi ketika terjadi letusan
eksplosif.
8. Kawah : lubang pada tubuh gunungapi sebagai tempat keluarnya magma. Kawah yang cukup
besar disebut kaldera. Bila kaldera terisi air yang cukup banyak mak akan terbentuk danau kawah
atau danau vulkanik. Kawah dan kaldera yang di Indonesia, antara lain Kawah Takubanperahu
(Jawa Barat), Kawah Gunung Tengger (Jawa Tengah), dan Kaldera Gunung Batur (Bali).
Bentuk-Bentuk Gunungapi
Berdasarkan bentuk letusanya, gunung api dapat dibedakan menjadi tiga bentuk yang
berbeda yaitu :
1. Gunungapi Prisai : Gunungapi perisai berbentuk seperti perisai (shields) terbentuk oleh letusan
yang sangat cair (efusief), yaitu berupa lelehan lava yang sangat luas dan landai. Ciri gunungapi
perisai adalah lerengnya sangat landai bahkan hampir datar, Contohnya, Gunung Mauna Loa dan
Gunung Mauna Kea di Hawai.
2. Gunungapi Maar :Gunungapi maar terbentuk dari letusan berupa ledakan (eksplosif) yang
dahsyat yang terjadi sekali, dengan mengeluarkan bahan-bahan berupa eflata. Gunung maar
biasanya punya dapur magma yang dangkal dan magma yang terdiri dari bahan-bahan padat dan
gas yang padat. Contoh gunung maar adalah : Gunung Lamongan (Jawa Timur), Gunung Pinakate
(Meksiko), Gunung Monte Muovo (Italia),
gambar gunung berapi maar
3. Gunung api Starto : Gunung api starto terbentuk akibat letusan yang berulang-ulang dan
berseling-seling antara bahan padat dan lelahan lava. Sebagian besar gunung di Indonesia adalah
gunung starto seperti :Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung Kerinci,
Gejala Vulkanisme
Gejala Vulakanik ada dua yaitu :
Pravulkanik
Pravulkanik adalah tanda-tanda atau gejala di suatu daerah akan terjadi letusan gunungapi. Tanda-
tanda akan terjadinya letusan gunungapi adalah :
1. Kenaikan suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi panas)
2. Banyak tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.
3. Meningkatnya bau belerang yang menyengat
Pascavulkanik (postvulcanic)
1. Pascavulkanik adalah gejala dimana gunungapi menampakan aktifitas atau sedang dalam fase
istirahat. Gejalanya antara lain :
2. Ditemukannya mata air panas, yang bisa dijadikan obat kulit, seperti mata air di Banten (Jawa
Tangah) dan di Ciatar (Jawa Barat)
3. Ditmuaknya gas gunungapi berupa :
4. Uap air (fumarola)
5. Gas belerang (sulfatar)
6. Gas karbondioksida (mofet)
7. adanya semburan air panas (geyser) yang keluar darirekahan batuan seperti di Cisolok
Sukabumi (Jawa Barat)
Dampak Positif dan Dampak Negatif Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen
Perhatikan gambar di bawah ini:
Dari gambar di atas, dapat kita
ketahui bahwa baik tenaga endogen maupun tenaga eksogen mempunyai
kekuatan yang mampu mengubah keadaan di atas permukaan bumi, yang
tentunya membawa dampak bagi kehidupan manusia baik dampak positif
maupun dampak negatif.
A). Dampak positif tenaga endogen:
1. Letak mineral dekat dengan permukaan tanah2. Relief bentukan tenaga endogen dapat dijadikan daerah tujuan wisata3. Terbentuk gunung yang tinggi yang dapat mendatangkan hujan
orografis4. Terbentuk tanah tinggi yang luas sebagi areal pertanian agrobisnis
Gejala Vulkanisme.Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Sampai di sini apakah anda dapat memahami. kalau anda sudah memahami mari ikuti penjelasan berikutnya!1.1.Intrusi magmaIntrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).d) Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang.1.2.Ekstrusi magmaEkstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi .Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api.b). Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas.Perhatikan gambar berikut ini!
Gunung dan pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen.Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi.Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:a.Gunungapi strato atau kerucut.Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut.b.Gunung api maar.Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.c.Gunung api perisaiDi Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.
Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut).Material yang dikeluarkan oleh gunung api tersebut, antara lain:1)Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.2)Lava dan lahar, berupa material cair.3)Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.Ciri ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:1.Suhu di sekitar gunung naik.2.Mata air mejadi kering3.Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)4.Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan5.Binatang di sekitar gunung bermigrasi.Peristiwa vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain:1.terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2.2.Sumber air panas atau geiser.Danau vulkanikSetelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokondi Sulawesi Utara dan Danau Kalimutu di Flores.
Manfaat dan kerugian vulkanisme:1.Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di Jawa Tengah)2.Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3.Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:1.Gempa Bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.2.Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.3.Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada.
GEMPA BUMI (SEISME)
Gempa Bumi (Seisme), adalah pergeseran lapisan batuan yang menyebabkan terjadinya getaran yang hebat. Gempa bumi pada umumnya dapat merusak permukaan bumi.BERDASAR PENYEBABNYA
1. Gempa Tektonik (gempa dislokasi)Terjadi karena pergeseran letak lapisan kulit bumi (gempa dislokasi). Gempa ini sering menimbulkan bencana yang cukup besar, karena efeknya pada wilayah yang cukup luas.
2. Gempa Vulkanis (gempa gunung berapi),Terjadi bersamaan dengan meletusnya gunung berapi atau dapat juga terjadinya sebelum atau sesudahnya. Gempa ini terasa di sekitar gunung berapi yang sedang dalam proses vulkanisme.
3. Gempa runtuhanTerjadi pada saat terjadinya runtuhan tanah dalam volumen yang cukup besar seperti longsoran dan gempa ini pada sifatnya merupakan gempa lemah dan hanya terasa pada radius kecil lokasi reruntuhan terjadi.
ISTILAH DALAM GEMPA BUMI
1. Hyposentrum,berasal dari kata hypo berarti bawah, sentrum berarti pusat, jadi hyposentrum merupakan pusat asal mulanya getaran gempa yang terdapat di bawah permukaan bumi, terdapat dua macam getaran dalam hyposentrum yakni Gelombang Logitudinal (gelombang Primer) dan Gelombang Transversal (Gelombang Sekunder)
2. EpisentrumTempat dipermukaan bumi yang terdekan dengan hyposentrum (biasa disebut juga pusat gempa di permukaan bumi)
3. MacroseismeWilayah Episentrum yang paling hebat menderita kerusakan
4. MicroseismeGetaran kulit bumi yang amat halus. Getarannya tidak terasa kecuali oleh seismograf (alat pencatat getaran gempa).
5. PleistoseistaDaerah yang dibatasi oleh Isoseista yang berada di sekitar episentrum yang paling banyak mendapat kerusakan. Plestoseista dapatjuga diartikan sebagai garis khayal yang membatasi tempat yang episentrumnya mengalami kerusakan paling hebat akibat gempa.
6. IsoseistaGaris pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama keras getaran gempanya.
7. HomoseistaGaris pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang pada saat yang sama mengalami getaran gempanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_endogen
http://novigeografi.blogspot.com/2011/02/bahan-ajar-geografi-sma-kelas-x.html
http://haristepanus.wordpress.com/2010/08/04/dampak-positif-dan-dampak-negatif-tenaga-endogen-dan-tenaga-eksogen/
http://kholif.net46.net/1_5-tenaga