PENGARUH PERUBAHAN LABA PER LEMBAR SAHAM TERHADAPAKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL
Studi Empiris pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Listing di BEI pada tahun2005 sampai dengan tahun 2006
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Fransisca Natalia
NIM : 042214124
PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2008
PENGARUH PERUBAHAN LABA PER LEMBAR SAHAM TERHADAPAKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL
Studi Empiris pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Listing di BEI pada tahun2005 sampai dengan tahun 2006
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Fransisca Natalia
NIM : 042214124
PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2008
i
SKRIPSI
PENGARUH PERUBAHAN LABA PER LEMBAR SAHAM TERHADAPAKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL
Studi Empiris pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Listing di BEI pada tahun2005 sampai dengan tahun 2006
Oleh:
Fransisca Natalia
NIM : 042214124
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I:
Drs. Alex Kahu Lantum, M.S tanggal: 29-09-2008
Pembimbing II:
Drs. A. Triwanggono, M.S tanggal: 22-10-2008
SKRIPSI
PENGARUH PERUBAHAN LABA PER LEMBAR SAHAM TERHADAPAKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL
Studi Empiris pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Listing di BEI pada tahun2005 sampai dengan tahun 2006
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Fransisca NataliaNIM : 042214124
Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada Tanggal 18 November 2008dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua MT. Ernawati, SE., M.A ............................
Sekretaris Drs. Th. Sutadi, MBA ............................
Anggota Drs. Alex Kahu Lantum, M.S …………………
Anggota Drs. A. Triwanggono, M.S ............................
Anggota A. Yudi Yuniarto, SE, MBA ............................
Yogyakarta, 31 November 2008
Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt
Yogyakarta, 30 November 2008
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Janganlah memuji diri karena esok hari,Karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu,Orang yang tidak kau kenal dan bukan dirimu sendiri.
Batu adalah berat dan pasirpun ada beratnya,Tetapi lebih berat dari keduanya adalah sakit hati terhadap orang bodoh.
(Amsal 27 : 1 – 3 )
Selalu berikan yang terbaik untuk keluarga dan persahabatan
Jangan menyerah karena kegagalan,
tetapi belajarlah dari kegagalan tersebut.
Dan apabila orang berkata,
Jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri,
Ia akan memahami semua orang
Tetapi aku berkata,
Buatlah dirimu menjadi berkah bagi semua orang,
Dengan senyuman yang tulus serta tepukan dibahu
Yang mungkin akan mampu menarik orang dari tepi jurang.
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Yesus Kristus sumber hidup dan teman setia kuAyah dan Bundaku, Antonius M.Sembiring dan Cristina SriKakakku Elisabeth ReniKakakku Yohanes Cipto Natal DestaSahabat-Sahabatku yang menyemangati akuPara dosen pembimbingku
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta,………………………2008
Penulis,
(Fransisca Natalia)
ABSTRAK
PENGARUH PERUBAHAN LABA PER LEMBAR SAHAM TERHADAP
AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR MODAL
FRANSISCA NATALIA
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruhPerubahan Laba per Lembar Saham terhadap Aktivitas Volume Perdagangan sahamdi Pasar modal bagi perusahaan industri barang konsumsi yang listing di BEI.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi empiris yaitu penelitian terhadapfakta empiris yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan atau observasi terhadapfenomena yang terjadi. Sampel yang diambil adalah industri barang konsumsi yanglisting di BEI selama periode 2005 samapi dengan 2006. Teknik pengumpulan datadiperoleh melalui pencatatan langsung dari data sekunder. Teknik analisis data yangdigunakan adalah regresi sederhana. Laba per Lembar Saham sebagai variabelindependen, sedangkan Aktivitas Volume Perdagangan Saham sebagai variabeldependen.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan laba per lembar sahamberpengaruh positif dan signifikan terhadap Aktivitas Volume perdagangan saham dipasar modal.
vii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THE CHANGE OF EARNING PER SHARE
TOWARD THE VOLUME OF SHARE TRADE ACTIVITY IN THE
STOCK EXCHANGE
FRANSISCA NATALIA
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2008
The purpose of the research was to get empirical evidence about the influenceof the change of earning per share toward the volume of share trade activity in thestock exchange for consumption goods company listed at Indonesian StockExchange.
Empirical study is a kind of research that issued in this study. It is a researchon empirical fact that is obtained based on the result of the observation about aphenomenon. The sample was taken from the consumption goods industry listed atthe Indonesian Stock Exchange from 2005 to 2006. The method of data collectionwas documentation. The method of data analysis used was simple linier regression.Earning per share was the independent variable, while the volume of share tradingactivity was the dependent variable.
The result of the research indicated that the change of earning per share had asignificant positive effect on the volume of share trade activity at the Indonesianstock exchange.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ku kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih dan
perlindungan serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul : “PENGARUH PERUBAHAN LABA PER LEMBAR SAHAM
TERHADAP AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DI PASAR
MODAL”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperloeh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Wiryono P, SJ, Selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., AKT., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S, Selaku dosen Pembimbing I, yang dengan
sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberi saran, masukan,
semangat, dorongan serta pengetahuan yang belum saya dapat
sebelumnya. Bapak terimakasih untuk semuanya.
ix
4. Drs. A. Triwanggono, M.S, Selaku dosen Pembimbing II, yang telah
memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini serta perhatiannya
selama ini.
5. A. Yudi Yuniarto, SE, MBA, yang memberikan saya banyak masukan
dan saran dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih pak atas perhatian
dan dorongannya selama ini.
6. Para dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
yang telah banyak membantu dan memberikan bekal ilmu kepada penulis
selama kuliah.
7. Semua karyawan di sekretariat Fakultas Ekonomi, pojok BEI, dan
perpustakaan atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama
kuliah di USD.
8. Ayah, Ibu tercinta, kakak ku Elisabeth Reni dan Yohanes Desta, yang
tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan moril
maupun materiel, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu
beserta kalian semua. Amin.
9. Buat “Phian” makasih atas cinta yang pernah kamu berikan selama
bersama ku, walaupun kamu tidak bersamaku tapi kamu pernah jadi
semangat dalam hidup ku.
10. Buat “mas bowo” makasih buat kesabaran dan penantiannya.
x
11. Buat “Eka” yang sekarang selalu memberiku semangat, dorongan,
perhatian dan kasih sayang serta doa nya dan semua ketulusannya dalam
mendampingi aku sampai selesainya skripsi ini. You are my spirit in my
life.
12. Sahabat-sahabatku : Ephies..my mami…makasih buat perhatian dan you
are my mom in jogja…my brother desan thx buat semangat and
bantuannya yah….fauzan, agus, Thx buat spiritnya Dinda, Epie ade kecil
ku…bayu, Crist, Alde, smua anak-anak manajemen’04 Semangat!!!!!
13. Teman-teman KKP ku yang selalu memberiku semangat dan dorongannya
Tia, Miko, Yosep kalian my Best friends…
14. Teman-teman ku yang ada di Kost STM PEMBANGUNAN 15 Emi,
Exna, Atik, dll…. Ayo semangat jangan malez yakkkk…
15. Teman-teman MPT ku : Guntur, Enggar, Agnes, Erna, Yulia, Evan,
Suster, Laras, Arda ayo semangat semua good luck buat kita yahhh…
16. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan, serta
semua yang selalu bilang “gimana skripsinya?” kepada penulis yang tidak
dapat disebut satu persatu.
xi
Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu berbagai saran, krritik dan masukan sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta, 30 November 2008
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………… iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………... iiHALAMAN PENGESAHAN…………………………………….. iiiMOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………….... ivPERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………... vPERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... viABSTRAK………………………………………………………… viiABSTRACK……………………………………………………….. viiiKATA PENGANTAR…………………………………………….. ixDAFTAR ISI………………………………………………………. xiiiDAFTAR TABEL…………………………………………………. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………… 4
C. Batasan Masalah………………………………………… 4
D. Tujuan Penelitian………………………………………... 5
E. Manfaat Penelitian……………………………………….. 5
F. Sistematika Penulisan……………………………………. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pasar Modal……………………………………………… 7
B. Instrumen Pasar Modal………………………………….. 7
C. Laba Per Lembar Saham………………………………… 12
D. Aktivitas Volume Perdagangan Saham………………….. 15
E. Pengaruh Perubahan Laba Per Lembar saham
Terhadap Aktivitas Volume Perdagangan Saham………. 19
F. Hipotesis…………………………………………………. 20
xiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………… 23
B. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………….. 23
C. Subjek dan Objek Penelitian……………………………… 23
D. Variabel Penelitian……………………………………….. 24
E. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………... 24
F. Teknik Pengambilan Sampel……………………………... 25
G. Data yang Diperlukan……………………………………. 25
H. Metode Pengumpulan Data………………………………. 25
I. Definisi Operasional………………………………………. 26
J. Teknik Analisis data………………………………………. 27
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Bursa Efek Jakarta……………………………...... 33
B. Perusahaan Sampel……………………………………….. 35
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data……………………………………………. 46
B. Analisis Data……………………………………………… 51
C. Pembahasan……………………………………………….. 61
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan………………………………………………. 63
B. Saran……………………………………………………… 63
C. Keterbatasan Penelitian…………………………………... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Gambar II.1 Gambar Daerah Penentuan Ho………………………………….. 22
Gambar II.2 Gambar Daerah Penentuan Ho………………………………….. 32
Tabel III.1 Format Tabel Data Perhitungan Aktivitas Volume Perdagangan… 27
Tabel III.2 Format Tabel Data Perhitungan Laba Per Lembar Saham………... 27
Tabel III.3 Format Tabel Data yang digunakan dalam Analisis Regresi……... 28
Tabel III.4 Format Tabel Data yang digunakan untuk Program SPSS……….. 29
Tabel V.5 Tabel Nama, Kode, dan Bidang Usaha Perusahaan Sampel………. 47
Tabel V.6 Tabel Laba Per Lembar Saham Perusahaan Sampel………………. 48
Tabel V.7 Tabel Aktivitas Volume Perdagangan Saham Tahun 2006……….. 49
Tabel V.8 Saham yang Beredar pada Perusahaan Sampel…………………… 50
Tabel V.9 Tabel Hasil Perhitungan Laba Per Lembar Saham tahun 2005-2006
Perusahaan sampel……………………………………………….. 52
Tabel V.10 Tabel Hasil Perhitungan Aktivitas Volume Perdagangan Saham tahun
2006 Perusahaan Sampel…………………………………………. 55
Tabel V.11 Tabel Hasil Perhitungan TVA dan EPS Perusahaan Sampel yang Akan
Digunakan dalam Analisis Regresi………………………………. 57
Tabel V.12 Tabel Data Hasil Perhitungan Koefisien Regresi dengan Menggunakan
Program SPSS……………………………………………………. 58
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal dengan risiko
untung atau rugi. Di dalam pasar modal terdapat beberapa daya tarik yaitu,
pertama pasar modal diharapkan bisa menjadi alternatif penyimpanan dana selain
sistem perbankan. Kedua, pasar modal memungkinkan para pemodal mempunyai
berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Pasar
modal memungkinkan para pemodal untuk melakukan investasi yang berbentuk
portofolio (gabungan dari investasi) dengan risiko di mana mereka bersedia untuk
menanggung tingkat keuntungan yang mereka harapkan.
Pasar modal yang ideal adalah pasar di mana harga-harga yang terbentuk di
pasar tersebut merupakan syarat adanya alokasi sumber dana yang akurat.
Diartikan bahwa perusahaan dapat membuat keputusan-keputusan tentang kondisi
secara tepat serta efisien, investor dapat memilih saham, obligasi atau surat
berharga lainnya pada tinggat yang wajar. Likuiditas merupakan ukuran dari
kecepatan apabila suatu efek atau aset dijual pada harga wajar, hal ini terjadi
hanya pada pasar modal efisien. Mekanisme pasar yang efisien akan menetapkan
harga-harga efek atau aset pada tingkat yang rill sehingga investor dapat
melakukan perbandingan alternatif lainnya atau membandingkan antara risiko
2
dengan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu mengapa perusahaan barang
konsumsi dipakai sebagai bahan yang diteliti. Hal ini dikarenakan perusahaan
barang konsumsi yang listing di BEI sudah memenuhi kriteria yang ideal.
Pasar modal melaksanankan fungsi ekonomis yaitu menyediakan fasilitas
untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang mempunyai kelebihan dana) ke
borrower (pihak yang membutuhkan dana). Dalam menginvestasikan dana yang
mereka miliki, lender mengharapkan akan memperoleh imbalan penyerahan dana,
dari sisi borrower tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan mereka
melakukan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi
perusahaan melalui proses ini diharapakan akan terjadi peningkatan kemakmuran
secara keseluruhan.
Perkembangan pasar modal dapat dilihat dari besar kecilnya volume
perdagangan saham dari waktu ke waktu. Volume perdagangan cenderung
menurun hal ini menunjukkan bahwa keadaan pasar modal mengalami kelesuan.
Kondisi ini mempengaruhi penurunan harga saham yang bersangkutan,
penurunan harga tersebut juga mempengaruhi indeks harga saham.
Dalam pasar modal dimungkinkan terjadinya alokasi dana yang efisien.
Hanya kesempatan-kesempatan investasi yang menjanjikan keuntungan yang
tinggi (sesuai dengan risikonya) yang mungkin memperoleh dana dari para lender
(Husnan, 1994:1-4).
Produk yang dibutuhkan investasi adalah saham yang memiliki expected
growth yang tinggi, disini yang lebih sulit diduga adalah sisi permintaan
3
(demand) yaitu calon investor yang bersedia melakukan investasi di bursa. Pada
umumnya investor mau mempertimbangkan penanamannya pada suatu
instrument investasi, khususnya yang baru. Instrumen yang memenuhi beberapa
kondisi yaitu pertama, investasi tersebut menawarkan hasil yang lebih menarik
dan alternatif yang ada. Kedua, struktur yang tidak rumit, termasuk
pembukuannya. Ketiga, likuiditasnya tinggi. Keempat, biaya murah. Kelima,
posisi perpajakan yang tidak memberatkan.
Pada dasarnya investor menjauhi risiko dan lebih banyak menyukai
keamanan, hal ini disebabkan investor ingin memperoleh keuntungan yang tinggi.
Investor mempunyai tujuan melakukan investasi atau pertimbangan ekonomis.
Tindakan investasi ada 3 yaitu memperoleh pendanaan, pertambahan modal dan
pemeliharaan nilai modal.
Kemampuan investor dalam menganalisis perubahan harga saham (price
volatility), di bursa akan menghasilkan keuntungan atau kerugian mungkin terjadi
keuntungan tersebut dapat berupa pendapatan per lembar saham (earning per
share), di mana keuntungan ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh
untuk setiap lembar saham biasa. Di pasar modal investor tidak mendapatkan
jaminan, tetapi selalu menghasilkan capital gain. Dalam membuat keputusan
investasi, investor sangat membutuhkan informasi yang wajar dan akurat.
Informasi tersebut diperoleh dari laporan keuangan yang salah satunya berupa
laporan laba per lembar saham. Oleh sebab itu penulis melakukan penelitian ini
untuk mengetahui informasi mengenai perubahan laba per lembar saham apakah
4
berpengaruh atau tidak terhadap aktivitas volume perdagangan saham di pasar
modal. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil judul Pengaruh Perubahan
Laba Per Lembar Saham Terhadap Aktivitas Volume Perdagangan Saham
di Pasar Modal, Studi Empiris Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang
Listing di BEI.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah perubahan laba perlembar saham berpengaruh terhadap aktivitas volume
perdagangan saham di pasar modal?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada masalah sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah laporan laba per lembar
saham dan laporan aktivitas volume perdagangan saham pada perusahaan
yang listing di BEI pada periode 2005 sampai dengan 2006.
2. Pada penelitian ini dibatasi pada saham biasa perusahaan barang konsumsi
yang listing di BEI pada periode 2005 sampai dengan 2006.
5
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara laba per lembar
saham terhadap aktivitas volume perdagangan.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak seperti :
1. Bagi Emiten
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan dapat membantu
dalam pengambilan keputusan investasi.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan
referensi untuk perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan untuk mempraktekkan teori yang telah
diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan maslah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
6
BAB II Landasan Teori
Pada Bab Landasan Teori akan dijelaskan mengenai teori-teori yang
berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dalam penulisan karya
ilmiah.
BAB III Metode Penelitian
Pada Bab Metode Penelitian akan dijelaskan mengenai jenis
penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,
variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik
pengambilan sampel, data yang diperlukan, metode pengumpulan data,
definisi operasional, dan teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Dalam Bab ini berisikan gambaran umum tentang sejarah perusahaan
yaitu BEI dan 15 perusahaan sampel barang konsumsi.
BAB V Analisis Data
Pada Bab Analisis Data akan dijelaskan mengenai analisis data dan
pembahasan.
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Pada Bab Kesimpulan dan Saran akan diuraikan mengenai kesimpulan
dari analisis data yang ada serta saran yang dapat diberikan oleh
penulis.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pasar Modal
Dibawah ini terdapat beberapa pengertian pasar modal, diantaranya sebagai
berikut :
1. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran
klaim jangka panjang, perubahan finansial aset (dan hutang) pada saat
yang sama, memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan
portofolio investasi (Anoraga dan Pakarti, 2001:5).
2. Pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan
penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari
1(satu) tahun (Moh. Samsul, 2006:43).
3. Pasar modal menurut Undang-Undang PM No. 8 Tahun 1995 adalah
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
B. Instrumen Pasar Modal
Instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga (sekuritas)
yang diperdagangkan di bursa. Instrumen pasar modal ini umumnya bersifat
jangka panjang. Instrumen yang sudah ada di pasar modal terdiri dari saham,
obligasi, sertifikat, produk turunan serta opsi, warrant, right, dan reksa dana.
7
8
Sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek, biasanya obligasi saham dan
instrumen produk turunan.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari saham, obligasi,
sertifikat, produk turunan, opsi, warrant, right, dan reksa dana. Diantaranya
sebagai berikut :
1. Saham
Saham merupakan surat berharga sebagai tanda bukti pernyataan atau
pemilik individu ataupun institusi dalam suatu perusahaan. Saham yang
diperdagangkan di bursa ada dua jenis yaitu saham biasa (common stock) dan
saham preferen (preferred stock). Saham biasa adalah saham yang tidak
memiliki hak istimewa. Pemegang saham biasanya mempunyai hak untuk
memperoleh deviden sepanjang perseroan memperoleh keuntungan. Tetapi
deviden yang diterima tidak tetap, tergantung pada keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Sedangkan saham preferen merupakan saham
yang diberikan atas hak untuk mendapatkan deviden atau bagian kekayaan
pada saat perusahaan dilikuidasi terlebih dahulu dari saham biasa, dan
biasanya pemilik tidak mempunyai hak dalam RUPS (Husnan, 1994:30).
2. Obligasi
Obligasi atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal
mengandung suatu pinjaman atau kontrak yang mengikat kedua belah pihak,
antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman. Segi jaminannya, obligasi
dibedakan menjadi dua jenis yaitu (Anoraga dan Pakarti, 2001:70):
9
a. Obligasi dengan jaminan (Secured bond)
Obligasi ini dijamin dengan kekayaan tertentu sehingga risiko lebih
kecil bagi investor. Obligasi dengan jaminan ini ada 3 jenis yaitu:
1) Mortgage bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan tanah dan
bagunan.
2) Equipment bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan
perlengkapan seperti mobil, mesin dan lain-lain.
3) Collateral-trust bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan saham
atau obligasi lain.
b. Obligasi tanpa jaminan (Unsecured bond)
Obligasi ini tidak dijamin dengan harga kekayaan yang dimiliki oleh
penerbit obligasi, tetapi obligasi ini tetap menarik karena penerbit
mempunyai reputasi yang bagus.
3. Sertifikat
Sertifikat pada instrumen pasar modal juga memiliki peranan penting.
Sertifikat terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah sebagai
berikut (Ahmad Kamaruddin, 2004:77):
a. Sertifikat Saham, dengan cirri-ciri sebagai berikut :
Hanya didukung 1 jenis saham
Harga dikaitkan dengan saham asli di bursa
Turun naik harga sesuai dengan aslinya
10
Deviden sesuai dengan RUPS EMITEN.
b. Sertifikat Dana Unit Saham, dengan cirri-ciri sebagai berikut :
Didukung oleh sejumlah saham, obligasi, promes, deposito
berjangka dan uang tunai
Deviden dibayar 2 kali setahun dan disesuaikan dengan
deposito bank-bank pemerintah
Dijamin Pemerintah RI dan asset PT DANAREKSA
Kurs diumumkan setiap minggu
Setiap waktu dapat dijual kembali
Kemungkinan memperoleh capital gain
c. Sertifikat Dana Unit Umum, dengan cirri-ciri sebagai berikut :
Deviden berkisar 16% - 16.5% setahun
Did
ukung obligasi jatuh tempo 5 tahun
Dijamin pembelian kembali seharga nominalnya
Deviden dibayar 3 bulan sekali
Kurs sesuai dengan tabel pada prospektus
Dilunasi kembali pada akhir tahun ke-5 sejak diterbitkan.
4. Produk Turunan serta Opsi
Produk turunan adalah produk yang dihasilkan dari bahan sisa dari
produk utama. Sedangkan opsi adalah suatu perjanjian yang
11
memberikan hak kepada pemilik atau pemegangnya untuk membeli
(call) atau menjual (put) suatu harta dengan harga yang telah
ditentukan sebelumnya (Ahmad Kamaruddin, 2004:75).
Ada dua jenis opsi, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. European call
Pelaksanaan hak hanya pada tanggal tertentu.
b. American call
Dilaksanakan sebelum tanggal pelaksanaan yang telah ditentukan.
5. Warrant
Warrant adalah hak untuk membeli saham perusahaan dengan harga
yang telah ditetapkan lebih dahulu, harga tertentu dan pada waktu
yang tertentu pula (Ahmad Kamaruddin, 2004:75).
6. Right
Right merupakan surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal
untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Warrant
merupakan hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga
yang sudah ditentukan.
7. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemilik modal (pemdal), khususnya pemilik modal (pemdal) kecil dan
pemilik modal (pemdal) yang tidak memilki waktu dan keahlian untuk
12
menghitung risiko atau investasi mereka. Sedangkan sertifikat
dipasarkan di luar bursa melalui Bank Pemerintah.
C. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share)
Laba per lembar saham merupakan jumlah keuntungan perusahaan
yang secara potensial dapat didistribusikan untuk setiap saham yang dimiliki
oleh pemegang saham perusahaan. Perusahaan yang melaporkan laporan
keuangannya dapat melakukan beberapa perhitungan yang dipakai sebagai
alat pengukuran terhadap kemampuan perusahaan yaitu dengan menghitung
(Baridwan, 1990:445):
a. Nilai buku per lembar saham (Book Value per Share)
Yang dimaksud dengan nilai buku per lembar saham adalah jumlah
rupiah yang menjadi milik tiap-tiap lembar saham dalam modal
perusahaan. Nilai buku sendiri merupakan jumlah yang akan dibayarkan
kepada pemegang saham pada waktu pembubaran (likuiditas) perusahaan,
jika aktiva dapat dijual sebesar nilai bukunya.
Apabila saham beredar ini hanya satu macam yaitu saham biasa
maka buku per lembar saham dapat dihitung sebagai berikut:
Nilai Per Lembar Saham =BeredarYangSahamLembarJumlah
PerusahaanModalJumlah
Jumlah modal perusahaan = (modal saham nominal x lembar
saham)+ agio saham + laba ditahan
(laba tidak dibagi).
13
b. Laba per lembar saham (Earning Per Share)
Menurut Mulyono (2000:99), laba per lembar saham adalah total
laba bersih dibagi jumlah saham yang beredar dari masing-masing
perusahaan sampel selama periode penelitian.
Informasi mengenai laba per lembar saham dapat digunakan oleh
pemimpin perusahaan untuk menentukan deviden yang akan dibagikan.
Informasi ini juga berguna bagi investor untuk mengetahui perkembangan
perusahaan. Dalam menghitung laba per lembar saham tergantung dari
struktur modal dalam perusahaan yaitu dengan sturktur modal yang
sederhana atau kompleks.
Tetapi dalam hal ini penulis hanya mengambil cara perhitungan laba
per lembar saham dengan struktur modal sederhana. Karena struktur
modal yang sederhana merupakan struktur modal yang terdiri dari saham
biasa. Untuk perusahaan yang struktur modalnya sederhana perhitungan
laba per lembar saham dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Deviden saham prioritas = Rata-rata tertimbang x nominal saham
Laba per lembar saham =
BeredarSahamDariTertimbangrataRata
ioritasSahamDevidenBersihPendapa
Prtan
Deviden saham prioritas = Rata-rata tertimbang x nominal saham
prioritas x % deviden saham prioritas.
14
Rata-rata tertimbang =Tahunn
PeredaranLamaSahamJumlah
.
*
Saham prioritas merupakan saham yang mempunyai beberapa
kelebihan, kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian deviden atau
pembagian aktiva pada saat likuidasi. Apabila saham prioritas tidak
mempunyai nilai nominal maka devidennya dinyatakan dengan bentuk
rupiah dan bukan dalam bentuk prosentase (Badriwan, 1990:395).
Data laba per lembar saham sering dilaporkan dalam penerbitan
keuangan, dan digunakan secara luas oleh pemegang saham serta
penanaman modal potensial, dalam mengevaluasi kemampuan laba
perusahaan. Sebagian perusahaan diwajibkan melaporkan informasi ini
dalam perhitungan rugi laba, karena informasi laba per lembar saham
sangat penting. Pengecualiannya adalah perusahaan nonpublic yang
karena perhitungan biaya manfaat tidak harus melaporkan informasi ini.
Secara umum informasi laba per lembar saham dilaporkan di bawah laba
bersih dalam perhitungan R/L (Kieso dan Weggandt, 1995:45).
Laba per lembar saham sangat penting bagi para pengambil keputusan
karena (Dyckman, Dukes, Davis, 1999:135) :
1) Menghubungkan laba perusahaan dengan laba setiap lembar
saham.
15
2) Membantu investasi membuat perbandingan kinerja laba yang
relevan di antara perusahaan yang memiliki jumlah saham beredar
yang berbeda.
3) Memungkinkan pembuatan perbandingan profitabilitas antara
perusahaan.
D. Aktivitas Volume Perdagangan Saham (Trading Volume Activity)
Aktivitas volume perdagangan saham (TVA) merupakan suatu
instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap
informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan di
pasar modal. Perhitungan TVA dilakukan dengan membandingkan jumlah
saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode tertentu dengan
keseluruhan jumlah saham yang beredar tersebut pada kurun waktu yang sama
(Surawijaya, dan Setiawan, 1998: 137). Kegiatan perdagangan saham diukur
dengan menggunakan induktor Tranding Volume Activity yang dinyatakan
sebagai berikut (Hastuti dan Sudibyo, 1998:242):
TVA=
tWaktuPadaBeredaryangIPerusahaanSaham
TertentuWaktuPadagkanDiperdaganyangIPerusahaanSaham
Aktivitas volume perdagangan saham terjadi disebabkan adanya dua
pihak yang pihak perusahaan dan pihak investor yang melakukan proses
transaksi di pasar modal. Di sini pihak perusahaan atau emiten mengeluarkan
sejumlah saham tertentu yang ditawarkan kepada pihak investor yang akan
16
membeli saham-saham tersebut dalam rangka menginvestasikan dana yang
mereka miliki. Di dalam menginvestasikan dana tersebut, investor sudah
memperhitungkan kebijasanaan-kebijaksanaan dalam berinvestasi, karena
perubahan volume perdagangan saham di bursa dan mencerminkan keputusan
investasi (Gurendrawati dan Sudibyo, 1999:99).
Kegiatan aktivitas volume perdagangan saham dilakukan oleh pihak
perusahaan dan pihak investor di pasar saham, tentu sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup pasar modal itu sendiri. Hal ini dapat kita lihat
sebagai berikut, apabila pihak perusahaan sudah memberikan supply sejumlah
saham tertentu, namun tak ada permintaan dari pihak investor maka aktivitas
volume perdagangan saham tidak akan terjadi dan hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan kehidupan pasar modal. Melihat hal ini
perkembangan pasar modal dapat dilihat dari besar kecilnya volume
perdagangan saham dari waktu ke waktu. Volume perdagangan secara
langsung akan mempengaruhi nilai transaksi saham perusahaan, jika
perusahaan mengalami laba, maka volume perdagangan akan meningkatkan
nilai transaksi saham yang merupakan perkalian antara volume perdagangan
dengan harga saham perusahaan yang terjadi dalam setiap hari bursa, apabila
volume perdagangan cenderung menurun hal ini menunjukkan bahwa
keaadaan pasar modal mengalami kelesuan.
17
Aktivitas volume perdagangan saham dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor ketidakpastian seperti halnya di bidang politik, sosial, maupun
ekonomi. Hal ini tercemin dari penilaian pasar internasional yang memandang
tingkat risiko Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan Negara-negara Asia
lainnya. Tingginya risiko Indonesia merupakan cerminan dan risiko Ekonomi,
Keuangan dan Politik (Goeltom, 2001:1).
Di bidang politik dan ekonomi, pemerintah Indonesia masih
mengalami gejolak pasa saat krisis ekonomi dan moneter yang terjadi sejak
pertengahan tahun1997 memberikan dampak negarif terhadap perkembangan
pasar modal Indonesia. Dampak tersebut terbukti dengan anjloknya atau
turunnya Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, sehingga para investor
menghindari risiko politik. Akibat kemelut faktor non-ekonomi,
mengakibatkan lemahnya respon positif dari pasar, khususnya terhadap
perbaikan kinerja fundamental ekonomi yang telah dicapai. Unsur
ketidakpastian ini menjadi faktor dominan yang mempengaruhi Aaktivitas
Volume Perdagangan Saham di pasar modal.
Membaiknya kondisi ekonomi makro dan politik setelah pemilu 1999
mempengaruhi perkembangan pasar modal Indonesia. Bursa Efek baik BEJ
maupun BES kembali bergairah, terbukti dengan meningkatnya IHSG dan
meningkatnya Aktivitas Volume Perdagangan Saham. Perkembangan yang
menggembirakan tersebut memberikan peluang bagi peningkatan kinerja
18
pasar modal Indonesia. Munculnya peluang tersebut menuntut dilakukannya
perbaikan struktur mikro pasar modal (Tandelilin, 1999:13).
Ada tiga hal utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja
pasar modal Indonesia, tiga hal tersebut meliputi peningkatan sisi permintaan
(demand), peningkatan sisi penawaran (supply) serta peningkatan kinerja
mikro bursa efek. Peningkatan sisi permintaan dilakukan dengan
meningkatkan jumlah investor yang berinvestasi di pasar modal. Peningkatan
sisi penawaran dilakukan dengan meningkatkan jumlah emiten yang
melakukan emisi serkuritas serta melakukan terobosan peluncuran instrumen
derivatif di pasar modal. Sedangkan peningkatan kinerja bursa efek dilakukan
dengan meningkatkan efisiensi bursa efek, penyebaran informasi efisien, dan
bisa dipercaya, serta menciptakan peraturan dan penegakan law enforcement
untuk menciptakan suasana bursa yang fair dan transparan. Dengan
meningkatnya kinerja pasar modal Indonesia juga meningkatkan Aktivitas
Volume Perdagangan Saham di pasar modal (Tandelilin, 1999:13-14).
19
E. Pengaruh Perubahan Laba Per Lembar Saham terhadap Aktivitas
Volume Perdagangan Saham
Para pemegang saham sangat memperhatikan pendapatan perusahaan,
karena baik pendapatan yang dilaporkan maupun ramalan pendapatan, akan
membantu investor dalam memperkirakan atau meramalkan penghasilan di
masa mendatang. Perkembangan volume perdagangan memberi arti bahwa
perusahaan mampu mengatasi persaingan. Produk atau jasa perusahaan
mengalami kenaikan penjualan di pasar-pasar utama perusahaan. Di samping
itu juga menunjukkan adanya stabilitas penjualan yang cukup besar. Penjualan
yang tinggi akan mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan.
Perkembangan laba pada umumnya digunakan sebagai ukuran oleh
lembaga-lembaga keuangan dan para pemegang saham, mereka akan melihat
sejauh mana perusahaan mampu mengubah pertumbuhan penjualan dan
kegiatan operasinya ke dalam kenaikan penghasilan bagi pemegang saham.
Pertumbuhan keuntungan ini dapat dilihat melalui kenaikan laba per lembar
saham.
Besarnya laba per lembar saham (EPS), merupakan salah satu
keberhasilan suatu perusahaan. Pada umumnya investor akan mengharapkan
manfaat dari investasinya dalam bentuk laba per lembar saham, karena laba
per lembar saham menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh untuk
setiap lembar saham biasa (Mulyono, 2000:110). Laba atau rugi per lembar
20
saham yang dipublikasikan oleh suatu perusahaan di BEI, dapat menyebabkan
naik turunnya aktivitas volume perdagangan.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara yang
kebenarannya masih lemah, sehingga harus diuji secara empiris (Hasan,
2002:50). Hipotesis penelitian ini adalah dengan dugaan bahwa perubahan
laba per lembar saham berpengaruh terhadap aktivitas volume perdagangan
saham.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, dengan cara menguji koefisien
regresinya (Supranto, 1992:198-200).
Hubungan X dan Y dapat dinyatakan sebagai fungsi linier sebagai berikut:
Y = A + BX = є (Hubungan sebenarnya / populasi)
Y = a + Bx + e (Hubungan perkiraan/ sampel)
є : Kesalahan pengganggu, perkiraan dengan e yaitu kesalahan yang
disebabkan oleh adanya faktor-faktor selain X, yang mempengaruhi Y, akan
tetapi dimasukkan ke dalam persamaan (belum diperhitungkan).
E (Y) = A + BX : Persamaan regresi sebenarnya.
Ŷ = a + Bx : Persamaan regresi perkiraan.
Ŷ: Ramalan Y
b : Perkiraan tunggal B
21
B: Koefisien regresi sebenarnya yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap
Y jika X naik 1 unit jadi B = 0, kenaikan X tidak akan mempengaruhi Y.
Prosedur pengujian B = 0 (Koefisien regresi nol).
1. Rumusan hipotesisnya
Ho : B = 0 (X tak mempengaruhi Y)
Ha : B ≠ 0 (X mempengaruhi Y)
2. t-hitung =Sb
b
Sb =
2Xi
Se
Se = √1/n -2 ∑ei²
∑ei² = ∑Yi2-b ∑Xi ∑Yi
di mana :
b : Perkiraan koefisien regersi
Sb : Standar error b
Se : Standar error regresi
n : banyaknya sampel
3. Menentukan α dengan mencari t α/2 dari tabel t dengan df = n-2
df (degree of freedom : derajat kebebasan).
n : Banyaknya sampel.
22
4. Kesimpulan
Ho ditolak = to < -t α/2 atau to > t α/2
Ho diterima = -t α/2 ≤to≤ t α/2
Apabila Ho diterima maka persamaan Ŷ = a + b X tidak boleh untuk
meramalkan Y, sebab X dan Y tidak berpengaruh sehingga perubahan
X tidak mempengaruhi Y.
Berikut ini gambar untuk menentukan Ho diterima atau Ho ditolak..
Gambar II.1Daerah Penentuan Ho
Keterangan :
Pada gambar di atas adalah gambar yang digunakan untuk menentukan daerah
menentuan Ho diterima atau ditolak dengan melakukan pengujian hipotesis.
Gambar ini juga dimanfaatkan untuk melihat interval keyakinan yang dibatasi
oleh batas keyakinan atas dan batas keyakinan bawah. Untuk batas keyakinan
bawah terletak pada garis - t α/2, dan batas atas terletak pada garis t α/2.
Sedangkan tingkat interval keyakinan terletak pada daerah yang tidak diarsir
dengan pendugaan interval keyakinannya 95%, maka masing-masing batas
keyakinan atas maupun bawah sebesar 2,5%.
1- α
DaerahPenolakan
- t α/2
DaerahPenerimaan
DaerahPenolakan
t α/2
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi
empiris yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan
observasi. Penelitian ini mengamati sejumlah objek dari populasi yang
terbatas sehingga kesimpulan yang diambil diharapakan dapat mewakili
keseluruhan dari populasi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di pojok Bursa Efek Indonesia Universitas
Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal
12 Juni 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat sebagai pemberi
informasi dalam penelitian ini adalah karyawan perpustakaan Pojok Bursa
Efek Indonesia. Objek penelitian dalam hal ini merupakan pihak yang akan
diteliti yaitu perusahaan barang konsumsi yang listing di BEI.
23
24
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ada dua yaitu variabel bebas (independent
variable) dan variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah perubahan laba per lembar saham, sedangkan variabel
terikatnya adalah aktivitas volume perdagangan saham.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek penelitian yang
karakteristiknya hendak diduga. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan
populasi adalah saham-saham industri barang konsumsi yang listing di Bursa
Efek Indonesia.
Sampel adalah himpunan objek pengamatan yang dipilih dari populasi
yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dapat mewakili dari keseluruhan
populasi. Jumlah sampel yang dipakai adalah 15 perusahaan barang konsumsi
yang listing di BEI. Pengukuran sampel dari populasi berdasarkan kriteria
saham biasa industri barang konsumsi yang listing di Bursa Efek Indonesia
periode 2005 sampai dengan 2006.
25
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik mengambil sampel dengan
menyesuaikan diri berdasarkan kriteria atau tujuan tertentu yang disengaja
(Sumarni dan Wahyuni, 2006). Dalam hal ini hanya beberapa perusahaan
yang memiliki kelengkapan laporan keuangan pada tahun 2005 - 2006, dan
memiliki laba perusahaan pada tahun 2005 - 2006.
G. Data yang Diperlukan
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
a. Data mengenai volume perdagangan saham industri barang konsumsi.
b. Data mengenai jumlah saham yang beredar di industri barang
konsumsi.
c. Data mengenai laba per lembar saham pada masing-masing barang
konsumsi.
H. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh melalui pencatatan langsung dari data
sekunder. Yang dimaksud data sekunder adalah data yang diperoleh dalam
bentuk publikasi, yang dikumpulkan dan diolah oleh suatu organisasi atau
pihak lain.
26
I. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang dinyatakan dalam
kinerja atau operasi yang dapat diuji secara khusus (Cooper dan Emory, 1996:
37).
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
a. Laba per lembar saham (Earning per Share) adalah total laba bersih
dibagi jumlah saham yang beredar dari masing-masing perusahaan
sampel sampai periode penelitian. Laba per lembar saham merupakan
jumlah keuntungan perusahaan yang secara potensial dapat
didistribusikan untuk setiap saham yang dimiliki oleh pemegang
saham perusahaan.
b. Nilai buku per lembar saham (Book Value per Share) adalah jumlah
rupiah yang menjadi milik tiap-tiap lembar saham dalam modal
perusahaan.
c. Aktivitas volume perdagangan saham (TVA) merupakan suatu
instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap
informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan
di pasar modal.
27
J. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah di atas, analisis data yang
dilakukan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menyusun data mengenai volume perdagangan saham
Tabel III.1Format Tabel Data Perhitungan Aktivitas Volume Perdagangan
No Kode ∑ Saham beredara
Rata-rata VolumePerdagangan b
TVA
12
AktivitasVolumePerdangangan
=
tWaktuPeriodePadaBeredarYangSaham
tWaktuPadagkanDiperdaganYangSaham
2. Menyusun data mengenai laba per lembar saham pada periode 2007
sampai dengan 2008
Dalam mencapai data tersebut dapat dilihat secara ringkas dalam tabel.
Tabel III.2Format Tabel Data Perhitungan Laba Per Lembar Saham
No. Kode Tahun 2005(X)
Tahun2006 (Y)
Perubahan Laba atau Rugi perLembar Saham
12
Perubahan Laba Per Lembar Saham =
Laba per Lembar saham tahun Y – Laba per Lembar saham tahun X
Laba per Lembar Saham Tahun X
28
3. Menyusun data yang akan digunakan dalam regresi
Dalam pencarian data ini menggunakan data yang ada pada tabel di atas
yaitu tabel 1. dan tabel 2 Data tersebut dapat dilihat secara ringkas sebagai
berikut :
Tabel III.3Format Tabel Data yang Digunakan dalam Analisis Regresi
No. Kode Aktivitas VolumePerdagangan (Y)
Perubahan LabaPerlembar Saham (X)
12
Untuk mendapatkan tabel di atas, digunakan rumus sebagai berikut :
AktivitasVolumePerdangangan
=
tWaktuPeriodePadaBeredarYangSaham
tWaktuPadagkanDiperdaganYangSaham
Perubahan Laba Per Lembar Saham =
Laba per Lembar saham tahun Y – Laba per Lembar saham tahun X
Laba per Lembar Saham Tahun X
Y : Aktivitas Volume Perdagangan Saham.
X : Perubahan Laba Per Lembat Saham.
29
4. Hasil Regresi
Setelah melakukan perhitungan dengan rumus dan tahap-tahap yang
terdapat di atas, kemudian data-data yang diperoleh tersebut dimasukkan
dan dihitung dengan menggunakan computer. Dengan menggunakan
program SPSS dan dengan bagan regresi (Santoso, 2001: 312-313).
Tabel III.4Format Tabel Data Program SPSS
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients t Sig.
Model
B Std. Error Beta
1 (Constant)
Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari perubahan laba per lembar
saham (EPS) terhadap perubahan aktivitas volume perdagangan saham
(TVA) dengan melakukan analisis regresi.
Dengan Rumus Regresi sebagai berikut :
Y = a + Bx
a = Y – bX
b =
2Xi
YiXi
30
Keterangan :
Y : Aktifitas volume perdagangan saham (Variabel yang
diramalkan / Dependent Variabel)
X : Perubahan laba per lembar saham (Variabel yang diketahui /
Independent Variabel)
a : Bilangan konstan, merupakan titik potong dengan sumbu
variabel pada gambaran jika nilai x = 0
b : Koefisien variabel independen dan nilai parameter hipotesis.
5. Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap koefisien variabel independent (ß = 0)
a. Menentukan formulasi Ho dan Ha serta alternatif pengujian dua sisi.
Karena pernyataan hipotesis tidak menunjukkan pada pengaruh positif
atau negatif.
Yaitu :
Ho = ß = 0 : Perubahan laba per lembar saham tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap rata-rata volume
perdagangan saham.
Hi = ß ≠ 0 : Perubahan laba per lembar saham berpengaruh secara
signifikan terhadap rata-rata volume perdagangan
saham.
31
b. Menentukan uji signifikan terhadap variabel independent dengan
rumus t-hitung :
t-hitung =Sb
b
Sb =
2Xi
Se
Se = √1/n -2 ∑ei²
∑ei² = ∑Yi2-b ∑Xi ∑Yi
di mana :
b : Perkiraan koefisien regersi
Sb : Standar error b
Se : Standar error regresi
n : banyaknya sampel
c. Menentukan α dengan mencari t α/2 dari tabel t dengan df = n-2
df (degree of freedom : derajat kebebasan).
n : Banyaknya sampel.
d. Kesimpulan
Dengan menentukan kriteria pengujian dengan dua sisi dan mengambil
keputusan apabila Ho diterima atau ditolak dengan membandingkan
nilai t-hitung (to) dengan nilai tabel t (t α/2).
32
Ho ditolak = to < -t α/2 atau to > t α/2
Ho diterima = -t α/2 ≤to≤ t α/2
Apabila Ho diterima maka persamaan Ŷ = a + b X tidak boleh untuk
meramalkan Y, sebab X dan Y tidak berpengaruh sehingga perubahan
X tidak mempengaruhi Y.
Berikut ini gambar untuk menentukan Ho diterima atau Ho ditolak..
Gambar II.2Daerah Penentuan Ho
Keterangan :
Pada gambar di atas adalah gambar yang digunakan untuk menentukan daerah
menentuan Ho diterima atau ditolak dengan melakukan pengujian hipotesis.
Gambar ini juga dimanfaatkan untuk melihat interval keyakinan yang dibatasi
oleh batas keyakinan atas dan batas keyakinan bawah. Untuk batas keyakinan
bawah terletak pada garis - t α/2, dan batas atas terletak pada garis t α/2.
Sedangkan tingkat interval keyakinan terletak pada daerah yang tidak diarsir
dengan pendugaan interval keyakinannya 95%, maka masing-masing batas
keyakinan atas maupun bawah sebesar 2,5%.
1- α
DaerahPenolakan
- t α/2
DaerahPenerimaan
DaerahPenolakan
t α/2
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Bursa Efek Jakarta
Bursa Efek Indonesia yang sebelumnya bernama Bursa Efek Jakarta
adalah satu bursa saham yang dapat memberikan peluang investasi dan
sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan Ekonomi
Nasional. Bursa Efek Indonesia berperan juga dalam upaya mengembangkan
pemodal lokal yang besar dan solid untuk menciptakan Pasar Modal Indonesia
yang stabil.
Sejarah Bursa Efek Indonesia atau sebelumnya disebut Bursa Efek
Jakarta berawal dari berdirinya Bursa Efek di Indonesia pada abad 19. pada
tahun 1912, dengan bantuan pemerintah kolonial Belanda yang dikenal
sebagai Jakarta saat ini. Bursa Batavia sempat ditutup selama periode perang
dunia pertama dan kemudian dibuka lagi pada 1925. Selain Bursa Batavia,
Pemerintah kolonial juga mengoperasikan Bursa pararel di Surabaya dan
Semarang. Namun kegiatan Bursa ini dihentikan ketika terjadi pendudukan
oleh tentara Jepang di Batavia. Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia
memproklamirkan kemerdekaan, Bursa Saham dibuka ladi di Jakarta dengan
memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan-
perusahaan Belanda sebelum perang dunia. Kegiatan Bursa Saham kemudian
33
34
berhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program Nasionalisasi pada
tahun 1956.
Tidak sampai tahun 1977, Bursa Saham kemudian dibuka dan
ditangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM), institusi di bawah
Departemen keuangan, kegiatan perdagangan dan kapitalisasi pasar sahampun
mulai meningkat dan mencapai puncaknya tahun 1990 seiring dengan
perkembangan pasar finansial dan sektor swasta. Pada tanggal 13 Juli 1992,
Bursa Saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya
fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).
Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru, pada tanggal 22
Mei 1995 BEJ meluncurkan Jakarta Automated Tranding System (JATS),
sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan system perdagangan
manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi perdagangan saham dengan
frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan
transparan di banding system perdagangan manual. Kemudian pada tahun
2007 BEJ berganti nama menjadi BEI (Bursa Efek Indonesia) hal ini terjadi
karena penggabungan antara Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
35
B. Perusahaan Sampel
1. PT Aqua Golden Missisippi Tbk.
PT Aqua Golden Missisipi Tbk. mulai berproduksi pada tahu 1974.
Kantor pusat berada di Jl. Pulo Lentut No. 3, Kawasan Industri Pulo
Gadung, Jakarta. Anak perusahaan berada di daerah Sukabumi, Kuningan,
Wonosobo, Pandaan, Bali, Lampung, Brastagi, dan Manado. Produk Aqua
juga diekspor kebeberapa Negara, seperti Vietnam, Kamboja, Hongkong,
New Zealand, Australia, Taiwan, dan Kanada. Sejak tahun 2001, nama
Aqua diganti menjadi Aqua Danone. Pemegang saham perseroan ini
terdiri dari:
a. PT Tirta Investama 93.60%
b. Public 6,40%
2. PT Davomas Abadi Tbk.
PT Davomas Abadi Tbk. mulai berproduksi pada tahun 1994. Produk
utama adalah mentega dan bubuk cokelat. Pada tahun 1997 PT Davomas
menandatangani kontrak selama sepuluh tahun (10 Thn), dengan mitra
dagangnya di luar negeri untuk memenuhi kapasitas produksi. Kantor
pusat Davomas Abadi beralamat di Jl. Pangeran Jayakarta 117, Blok B/35-
39, Jakarta 10730. Susunan pemegang saham perseroan ini terdiri dari:
a. Herssock Enterprises Limited 23,17%
b. PT Multiprima Perkasa 19,59%
36
c. Caterpillar Associates Limited 11,46%
d. Krigler Holdings Limited 7,75%
e. PT City Pacific Securities 6,78%
f. Polar Cap Investments Limited 6,09%
g. Catnera International Limited 5,53%
h. Public 9,63%
3. PT Delta Djakarta Tbk.
PT Delta Djakarta Tbk. memproduksi pilsner bird dan dijual di bawah
merk Anker Bir. Produk lainnya adalah Anker Bir hitam dan Shanta
Shandy. PT Delta mempunyai persetujuan kooperasi dengan pembuatan
bir di Nederland BV. PT Delta juga mendapat izin dari Calsberg
Internasional A/S, Denmark di bawah Carlsberg bir. Pada Agustus 1995,
PT Delta mendirikan pabrik bir di Jakarta Utara, Tambun, Bekasi. PT
Delta Djakarta Tbk. beralamat di Jl. Inspeksi Tarum Barat, Desa Setia
Darma, Tambun, Bekasi. 17510. Susunan pemegang saham perseroan ini
terdiri dari:
a. San Migual Malaysia (L) 58,30%
b. Municipal Government of Jakarta 26,30%
c. Public 15,40%
37
4. PT Fast Food Indonesia Tbk.
PT Fast Food Indonesia Tbk. didirikan oleh Gelael pada tahun 1978.
Produk utamanya adalah Kentucky Fried Chicken (KFC), yang
memproduksi ayam goring, nasi, perkedel, sup, lumpia, untuk melengkapi
produk utama. PT Fast Food Indonesia Tbk beralamat di Gedung Gelael
lantai 4. Jl. MT. Haryono Kav. 7 Jakarta 12810. Susunan pemegang saham
perseroan ini terdiri dari:
a. PT Galael Pratama 43,77%
b. PT Megah Eraraharja 35,77%
c. Cooperative 0,46%
d. Public 20,00%
5. PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. produk utamanya adalah indomie,
Sarimie, Supermie, dan Popmie. PT Indofood juga memproduksi bumbu
Indofood, kecap, saus tomat dan saus sambal Indofood, piring Lombok di
bawah merk Indofood. PT Indofood juga memproduksi makanan ringan
seperti Chiki, Chitato, Cheetos, dan Jetz. PT Indofood Sukses Makmur
Tbk. beralamat di Gedung Ariobimo Sentral Lantai 12. Jl. HR. Rasuna
Said X-2 Kav. 5 Jakarta. 12950. Susunan pemegang saham perseroan ini
terdiri dari:
38
a. CAB Holdings Ltd 51,53%
b. Public 48,47%
6. PT Mayora Indah Tbk.
PT Mayora Indah Tbk. berdiri tahun 1977 dan pada tahun 1990
mengambil alih PT Branindo Utama, yang memproduksi cokelat dan
wafer. Setelah itu PT Mayora Indah Tbk. memiliki dua pabrik di
Tanggerang Jawa Barat dengan luas 17 Ha, kantor pusat PT Mayora Indah
Tbk beralamt di gedung Mayora. Jl. Tomang Raya 21-23 Jakarta Barat.
Pemegang saham perseroan ini terdiri dari:
a. PT Unitra Branindo 32,93%
b. Koperasi PT Mayora Indah Group 0,11%
c. Public 66,96%
7. PT BAT Indonesia Tbk.
PT BAT Indonesia Tbk. berdiri pada Oktober 1917, selama setahun
perusahaan menjadi produsen rokok yang terkenal dengan rokok merk
internasional seperti Lucky Strike, State Express 555, Kent, Benson &
Hedges, Ardath, Commodore dan Escort. Lokasi pabrik di Cirebon Jawa
Barat dan sebagian di Jakarta. Pemasaran produk hanya di kawasan
domestik saja. Kantor pusat PT BAT Indonesia Tbk. beralamat di Plaza
39
Mandiri lantai 25. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190.
Pemegang saham perseroan ini terdiri dari:
a. BAT (Investment) 71,00%
b. HSBC-Found Service Client /C 500 8,00%
c. SSB S7IVACF First Eagle 7,00%
d. Public 14,00%
8. PT Gudang Garam Tbk.
Awal mula perusahaan ini hanya usaha kecil yang berdiri pada tahun
1971 di Kudus Jawa Timur. Produknya terdiri dari dari tiga jenis, rokok,
kertas rokok (papir) yang terdiri dari tiga merk, rokok lintingan tangan
dengan 9 nama merk dagang dan pembuatan rokok dengan mesin terdiri
dari 6 merk dagang empat diantaranya dibuat bungkus yang kecil
diantaranya, Gudang Garam Internasional, Surya 16, 10 pack Gudang
Garam Merah dan 12 Pack Gudang Garam Merah. Kapasitas produksinya
105 milyar rokok per tahun. Kantor pusat PT Gudang Garam Tbk.
beralamat di Jl. Semampir II/1 Kediri, Jawa Timur. 64121. Pemegang
saham perseroan ini terdiri dari:
a. PT Surya duta Investama 66,80%
b. PT Suryamitra Kusuma 5,32%
c. Rachman Halim 0,94%
d.Juni Setiawan Wonowidjono 0,52%
40
e. Sumarto Wonowidjojo 0,32%
f. Susilo Wonowidjono 0,28%
g. Public 25,82%
9. PT HM Sampoerna Tbk.
PT HM Sampoerna Tbk. berdiri di Surabaya pada tahun 1963 dibawah
PT Perusahaan Dagang Industri Panamas. Pada oktober 1988 PT HM
Sampoerna mengambil alih dan mengganti nama dengan PT Hanjaya
Mandala Sampoerna. Produksinya rokok yang terdiri dari dua jenis yaitu
rokok lintingan tangan dan rokok lintingan mesin. Pabrik berlokasi di
Rungkut Surabaya dan di Taman Sampoerna Surabaya yang menjual
rokok merek DJI SAM SOE. Selain merek itu perusahaan juga menjual
merk lain seperti Sampoerna Hijau, Panamas Kuning, Sampoerna A
Exclusive, Sampoerna A Internasional, Sampoerna A Universal dan
Sampoerna A Mild. Kantor pusat PT HM Sampoerna Tbk. bidang
beralamat di Jl. Rungkut Industri Raya No. 14-18, Surabaya 60293.
Pemegang saham perseroan ini terdiri dari
a. PT Philip Morris Indonesia 97,95%
b. Public 2,05%
41
10. PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk.
Perusahaan ini dibentuk dari investasi modal asing yang berdiri tahun
1970 dan tahun 1983, perusahaan menawarkan sahamnya ke masyarakat
melalui bursa saham. Pada tahun 1991 perusahaan memperoleh 100%
kepemilikan PT Bristol-Myers Squibb cabang Indonesia produk utama
perusahaan bergerak di bidang farmasi, seperti Capoten, Corgard,
Caposide, Kenacort, Kenacomb, Myconstantin, Azactam dan Velosef
lebih dari 36 anti biotic dibawah resep dokter. Di luar resep seperti
Engran, Counterpain, Vi-gran, Theragran-M dan Squibb B-Complex.
Pabrik berlokasi di cibinong berada di lokasi seluas 2,3 Ha. Kantor Pusat
PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk beralamat di Tamara Center
lantai 10 Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta 12910. Pemegang saham
perseroan ini terdiri dari:
a. 345 Park Corporation 98,00%
b. Public 2,00%
11. PT Kalbe Farma Tbk.
PT Kalbe Farma Tbk. berdiri pada tanggal 10 September 1966 dan
mulai beroperasi, pada pengembangan dan produksi obat-obatan sebagian
produknya lisensi dari Daiichi Pharmacia Co. Ltd, Fujisawa
Pharmaciutical Co. Ltd, Baxter Internasional, Pharmacia Upjohn,
Morinaga Industry Co. Ltd. Kantor Pusat PT Kalbe Farma Tbk. didirikan
42
pada tanggal 10 September 1966, beralamat di kawasan Industri Delta
Silicon. Jl. MH. Thamrin Blok A3-1 Lippo Cikarang-Bekasi. 17550.
Pemegang saham perseroan ini terdiri dari:
a. PT Gira Sole Prima 9,43%
b. PT Santa Seha Sanadi 8,94%
c. PT Lucasta Murni Cemerlang 8,76%
d. PT Diptanala Bahana 8,65%
e. PT Bina Artha Charisma 7,32%
f. PT Ladang Ira Panen 7,31%
g. Public 49,59%
12. PT Darya – Varia Laboratori Tbk.
PT Darya – Varia Laboratori Tbk. berdiri pada tahun 1976 oleh Dr.
Wim Kalona, PT Daria Varia sekarang mengoperasikan 2 fasilitas setelah
menutup 2 lainnya pada tahun 1998 sebagai pembaharuan. Pada akhir
bulan Desember 2001, Far East Drug group unilab dari Philipina membeli
DVL Investment Limited yang memiliki 89,5% dari total saham Darya -
Varia group mengembangkan usahanya ke luar, bekerja sama dengan
perusahaan – perusahaan farmasi internasional. Darya – varia memulai
expor pada tahun 1989 ke Jepang dan Hongkong selanjutnya ke pasar –
pasar utama di Asia. Kantor pusat PT DARYA – Varia Laboratori Tbk.
43
beralamat di Graha Darya – Varia 2 & 3 Floor Jl. Melawai Raya No. 93
Jakarta 12130. pemegang saham perseroan ini terdiri dari:
a. Blue Sphere Singapore Pte, Ltd. 92,66%
b. Public 7,34%
13. PT Indofarma Tbk.
PT Indofarma Tbk. berdiri pada tanggal 2 Januari 1996, kembali ke
tahun 1918 dimana disebut sebagai Pabrik Obat Manggarai. Pada tahun
1942 kepemilikan berpindah dari tangan Belanda ke Jepang. Pada tahun
1979, pabrik berubah nama menjadi Pusat Produksi Obat dan Kesehatan,
organisasi nirlaba, yang memiliki tujuan utamanya yaitu menghasilkan
obat untuk pelayanan kesehatan umum. Pada tahun 1981 perusahaan ini
berubah menjadi Indonesia Farma (BUMN). Untuk mengantisipasi
perkembangan dan ketatnya kompetisi, maka pada tahun 1996 status
perusahaan ini berubah menjadi PT Indonesia Farma / PT. Indofarma.
Pada tahun itu juga perusahaan ini memperluas jaringan distribusi
lokalnya. Pada tahun 1996, perusahaan membeli 43,5% kepemilikan PT
Riasima, produsen bahan mentah obat. Pada bulan Januari 2000,
perusahaan memiliki 20% saham PT Asindo Husada Bhakti yang
mendistribusikan produk obat – obatan melalui retail. Pada bulan Maret
2001, berubah menjadi PT Tbk., dan dana yang didapatkan adalah sebesar
44
53% untuk mengembangkan produk dan fasilitas, dan 43% digunakan
untuk peningkatan keuntungan.
Kantor pusat perusahaan ini adalah di Jl. Indofarma No. 1 Cikarang
Barat 17520, West Java PO. BOX. 4111/JKT 10041. Pemegang saham
perseroan ini terdiri dari:
a. Convernment of Indonesia 80,66%
b. Drs. Placidus Sudibyo 0,02%
c. Public 19,32%
14. PT Mandom Indonesia Tbk.
PT Mandom Indonesia Tbk. berdiri pada tahun 1969, sebagai kerja
sama antara Mandom Korporasi (Tancho Co Ltd) Jepang dan NV The City
Factory Indonesia. Mandom memproduksi merk Gatsby, Pucelle dan
kosmetik Indonesia. Pabrik terletak di kawasan Cibitung, Jawa Barat.
Kantor Pusat PT Mandom Indonesia Tbk. beralamat di Jl. Yos Sudarso
Jakarta By Pass PO. BOX. 1072, Jakarta 14010. pemegang saham
perseroan ini terdiri dari:
a. Mandom Corp. Japan 60,78%
b. Asia Jaya Paramita 11,31%
c. PT The City Factory 5,79%
d. Public 22,12%
45
15. PT Unilever Indonesia Tbk.
PT Unilever Indonesia Tbk. di bawah nama Lever Zeepfabrieken NV.
Unilever mulai berproduksi sejak 1934, pabrik berada di Jakarta dan
Surabaya, dan sekarang memproduksi Sembilan belas produk konsumsi
seperti sabun, detergent, kosmetik, dan kebutuhan masak. Kantor pusat PT
Unilever Indonesia Tbk. di Graha Unilever Jl. Gatot Subroto Kav. 15
Jakarta 12930. Pemegang saham perseroan ini terdiri dari:
a. Mavibel Voor Internasionale BV, Rotterdam, Neterlands 85,00%
b. Public 15,00%
46
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam Bab V ini sebelum penulis menganalisis dan membahas
pengaruh perubahan laba per lembar saham terhadap aktivitas volume
perdagangan saham di pasar modal, maka penulis akan mendeskripsikan data
bersadasarkan informasi dan data yang diperoleh.
Berikut ini data yang akan dideskripsikan adalah:
1. Nama, dan kode perusahaan sampel.
2. Laba per lembar saham perusahan perusahaan sampel pada tahun 2005
sampai dengan tahun 2006.
3. Aktivitas volume perdagangan saham perusahaan sampel pada tahun
2006.
4. Saham yang beredar pada perusahaan sampel sesuai dengan tanggal dan
bulan publikasi laporan keuangan tahun 2006.
Semua deskripsi data yang diberikan akan dijelaskan dengan menggunakan
tabel serta penjelasan singkat tentang tabel tersebut. Tabel-tabel tersebut
antara lain :
46
47
1. Kode, Nama, dan Bidang Usaha Perusahaan Sampel
Pada tabel V.5 ini adalah beberapa perusahaan sampel yang aktif dan
likuid di BEI.
Tabel V.5
Kode, Nama, dan Bidang Usaha Perusahaan Sampel
No Kode Nama Bidang Usaha1 AQUA Aqua Golden Missisippi Tbk. Makanan dan minuman2 DAVO Davomas Abadi Tbk. Makanan dan minuman3 DLTA Delta Djakarta Tbk. Makanan dan minuman4 FAST Fast Food Indonesia Tbk. Makanan dan minuman5 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. Makanan dan minuman6 MYOR Mayora Indah Tbk. Makanan dan minuman7 BATI BAT Indonesia Tbk. Rokok8 GGRM Gudang Garam Tbk. Rokok9 HMSP HM. Sampoerna Tbk. Rokok10 SQBI Bristol-Myers Squibb Indonesia
Tbk.Farmasi
11 INAF Indofarma Tbk. Farmasi12 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk. Farmasi13 KLBF Kalbe Farma Tbk. Farmasi14 TCID Mandom Indonesia Tbk. Kosmetik15 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Kosmetik
Sumber : Indonesian Capital Market Directory
48
2. Laba per lembar saham Perusahaan Sampel
Pada tabel V.6 ini ada 15 perusahaan sampel yang digunakan untuk
melihat tingkat perubahan laba dari tahun 2005 sampai dengan tahun
2006. data tersebut diambil berdasarkan laporan keuangan masing-
masing perusahaan.
Tabel V.6
Laba Per Lembar Saham Perusahaan Sampel
TahunNo Kode
2005 (Rp) 2006 (Rp)
1 AQUA 4889 3712
2 DAVO 15 32
3 DLTA 3522 2703
4 FAST 93 154
5 INDF 13 70
6 MYOR 60 122
7 BATI 289 -941
8 GGRM 982 524
9 HMSP 544 805
10 SQBI 884 4216
11 INAF 3 5
12 DVLA 62 67
13 KLBF 128 94
14 TCID 595 553
15 UNVR 189 226
Sumber : Indonesian Capital Market Directory
49
3. Aktivitas Volume Perdagangan Saham Perusahaan Sampel
Pada tabel V.7 perhitungan TVA dilakukan untuk membandingkan
jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam periode tertentu
dengan keseluruhan jumlah saham yang beredar pada kurun waktu yang
sama
Tabel V.7
Aktivitas Volume Perdagangan Sahan Tahun 2006
No Kode Aktivitas Volume
Perdagangan Saham (TVA)
1 AQUA 79000
2 DAVO 804461500
3 DLTA 46500
4 FAST 1201500
5 INDF 7536315000
6 MYOR 329541500
7 BATI 119000
8 GGRM 165534500
9 HMSP 17181000
10 SQBI 2000
11 INAF 464150000
12 DVLA 6312695
13 KLBF 113914000
14 TCID 4926000
15 UNVR 364121500
Sumber : Indonesian Capital Market Directory
50
4. Saham yang Beredar pada Perusahaan Sampel
Pada tabel V.8, diberitahukan bahwa pada saham yang beredar pada 15
perusahaan sampel menyatakan bahwa perusahaan tersebut masih aktif
dan likuid di BEI.
Tabel V.8
Saham yang Beredar pada Perusahaan Sampel
No Kode Saham Beredar
1 AQUA 13.162.473
2 DAVO 6.201.855.660
3 DLTA 16.013.181
4 FAST 446.250.000
5 INDF 9.444.189.000
6 MYOR 766.584.000
7 BATI 66.000.000
8 GGRM 1.924.088.000
9 HMSP 4.500.000.000
10 SQBI 7.972.000
11 INAF 3.099.267.500
12 DVLA 560.000.000
13 KLBF 10.156.014.422
14 TCID 180.960.000
15 UNVR 7.630.000.000
Sumber : Indonesian Capital Market Directory
51
B. Analisis Data
Untuk melakukan analisis data, penulis melakukan lima tahap analisis.
Tahap pertama, melakukan perhitungan mengenai Laba Per Lembar Saham
tahun 2005-2006. Tahap kedua, melakukan perhitungan Aktivitas Volume
Perdagangan Saham pada tanggal dan bulan publikasi Laporan Keuangan
tahun 2006. Tahap ketiga, menggunakan analisis koefisien regresi, untuk
mengetahui besarnya pengaruh dari perubahan laba per lembar saham
terhadap aktivitas volume perdagangan saham dengan menggunakan program
SPSS. Tahap keempat, Pengujian Hipotesis, dengan langkah pengujian dua
sisi dan menentukan formulasi Ho dan Ha, menentukan uji signifikan
terhadap variable independen dengan rumus t-hitung menentukan level of
significance (α : 0,5%), nilai level of confidence sebesar 95% dan degree of
freedom (df : n-2) dengan mencari t α/2 dari tabel, Tahap kelima
menyimpulkan dengan menentukan kriteria pengujian dua sisi dan mengambil
keputusan apabila Ho diterima atau ditolak dengan membandingkan nilai t-
hitung (to) dengan nilai t-tabel (t α/2).
52
1. Perhitungan Laba Per Lembar Saham
Perhitungan laba per lembar saham digunakan untuk mengetahui
perkembangan perusahaan, rumus laba per lembar saham adalah sebagai
berikut :
0.ΛEPS =1
1
t
tt
EPS
EPSEPSatau ΛEPS =
2005
20052006
EPS
EPSEPS
Berikut ini merupakan hasil perhitungan laba per lembar saham tahun
2005-2006, untuk seluruh perusahaan sampel.
Tabel V.9Tabel hasil perhitungan Laba Per Lembar Saham tahun 2005 – 2006
Perusahaan SampelTahunNo Kode
2005 (Rp) 2006 (Rp)
Perubahan Laba/Rugi
Per Lembar saham
1 AQUA 4889 3712 -0.242 DAVO 15 32 1.133 DLTA 3522 2703 -0.234 FAST 93 154 0.665 INDF 13 70 4.386 MYOR 60 122 1.037 BATI 289 -941 -4.268 GGRM 982 524 -0.479 HMSP 544 805 0.4810 SQBI 884 4216 3.7711 INAF 3 5 0.6712 DVLA 62 67 -0.2713 KLBF 128 94 0.0814 TCID 595 553 -0.0715 UNVR 189 226 0.20Sumber : BEI UKDW
53
2. Perhitungan Aktivitas Volume Perdagangan
Perhitungan aktivitas volume perdagangan dilakukan untuk
mengetahui reaksi pasar terhadap informasi mengenai parameter
pergerakkan aktivitas volume perdagangan di pasar modal. Perhitungan
aktivitas volume perdagangan dilakukan dengan membandingkan jumlah
saham yang diperdagangkan dalam periode 2006 dengan keseluruhan
jumlah saham beredar tersebut pada kurun waktu yang sama. Maka untuk
membandingkan jumlah saham yang diperdagangan dalam periode 2006
dengan jumlah saham beredar maka menggunakan rumus Aktivitas
Volume Perdagangan sebagai berikut :
AktivitasVolumePerdangangan
=
tWaktuPeriodePadaBeredarYangSaham
tWaktuPadagkanDiperdaganYangSaham
Berikut ini merupakan perhitungan Aktivitas Volume Perdagangan
saham tahun 2006, untuk perusahaan sampel:
54
Untuk mendapatkan hasil perhitungan TVA perusahaan sampel PT
AQUA pada tabel V.10 peneliti menggunakan rumus diatas. Berikut ini
adalah perhitungan TVA untuk PT AQUA:
TVA =473.162.13
79000= 0.01
Keterangan :
Angka 79000 : jumlah dari volume perdagangan pada tahun 2006
yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan
sampel.
Angka 13.162.473: jumlah lembar saham yang beredar di pasar modal
selama tahun 2006 pada perusahaan sampel.
Rata-rata volume perdagangan yang terdapat di tabel V.10 diperoleh
dari laporan keuangan perusahaan sampel.
Untuk perhitungan perusahaan sampel berikutnya seperti perusahaan
DAVO, DLTA, FAST, INDF, MYOR, BATI, GGRM, HMPS, SQBI,
INAF, DVLA, KLBF, TCID, UNVR, cara yang digunakan sama dengan
perhitungan TVA PT AQUA di atas.
55
Tabel V.10Tabel hasil perhitungan Aktivitas Volume Perdagangan Saham tahun 2006
Perusahaan Sampel
No Kode ΣSahamBeredar
VolumePerdagangan
Rata-ratavolume
perdagangan
TVA
1 AQUA 13.162.473 79000 219 0.012 DAVO 6.201.855.660 804461500 2,234,615 0.133 DLTA 16.013.181 46500 129 0.004 FAST 446.250.000 1201500 3.338 0.005 INDF 9.444.189.000 7536315000 20.934.208 0.806 MYOR 766.584.000 329541500 915.393 0.437 BATI 66.000.000 119000 331 0.008 GGRM 1.924.088.000 165534500 459.818 0.099 HMSP 4.500.000.000 17181000 47.725 0.00
10 SQBI 7.972.000 2000 6 0.0011 INAF 3.099.267.500 464150000 1.289.306 0.1512 DVLA 560.000.000 113914000 316.428 0.2013 KLBF 10.156.014.422 6312695 526.058 0.0114 TCID 180.960.000 4926000 13.683 0.0315 UNVR 7.630.000.000 364121500 1.011.449 0.05
Sumber : BEI UKDW
56
3. Perhitungan Koefisien Regresi
Koefisien Regresi digunakan untuk mengetahui besar atau kecilnya
pengaruh perubahan laba per lembar saham terhadap aktivitas volume
perdagangan saham, dengan menggunakan rumus regresi sebagai berikut :
Y = a + b X
di mana :
Y : Aktivitas volume perdagangan saham
X : Perubahan Laba Per Lembar Saham
a : Bilangan konstan
b : Koefisien variabel independen dan nilai parameter hipotesis.
Perhitungan koefisien regresi selengkapnya disajikan di dalam
lampiran.
Tabel V.11 berikut ini merupakan hasil perhitungan aktivitas volume
perdagangan dan laba per lembar saham yang akan digunakan dalam
analisis regresi.
57
Tabel V. 11
Tabel hasil perhitungan TVA dan EPS perusahaan sampel yang akan
digunakan dalam analisis regresi.
No Kode EPS (X) TVA (Y)
1 AQUA -0.24 0.01
2 DAVO 1.13 0.13
3 DLTA -0.23 0.00
4 FAST 0.66 0.00
5 INDF 4.38 0.80
6 MYOR 1.03 0.43
7 BATI -4.26 0.00
8 GGRM -0.47 0.09
9 HMSP 0.48 0.00
10 SQBI 3.77 0.00
11 INAF 0.67 0.15
12 DVLA -0.27 0.20
13 KLBF 0.08 0.00
14 TCID -0.07 0.03
15 UNVR 0.20 0.05
Sumber : BEI UKDW
Pada tabel V.11 di atas merupakan ringkasan hasil dari tabel
perhitungan EPS dan TVA yang sebelumnya ada pada tabel V.9 dan V.10.
Tabel V.11 dibuat untuk memudahkan peneliti memasukkan data ke
dalam program SPSS dan analisis regrasi.
58
4. Perhitungan Koefisien Regresi dengan Program SPSS
Perhitungan koefisien regresi selengkapnya dihitung dengan
menggunakan program SPSS, perhitungan selengkapnya akan disajikan
dalam lampiran.
Berikut ini merupakan tabel hasil perhitungan koefisien regresi dengan
menggunakan program SPSS.
Tabel V. 12
Tabel data hasil perhitungan koefisien Regresi dengan menggunakan program
SPSS
Koefisien Determinasi
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
1 .544(a) .296 .242 .19159
a Predictors: (Constant), EPSb Dependent Variable: TVA
Coefficients(a)
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant)
.098 .051 1.936 .0751
EPS .062 .026 .544 2.339 .036
a Dependent Variable: TVA
Di mana diperoleh persamaan regresi liniernya adalah
Y = 0.098 + 0.062X
59
Keterangan :
X : Variabel Independent
Y : Variabel Dependent
0.098 : Setiap X tidak ada perubahan atau bernilai nol maka Y
Bernilai sebesar 0.098.
0.62 : Setiap X mengalami penurunan 1 unit maka Y berkurang
sebesar 0.062 .
Dari tabel koefisien determinasi diketahui bahwa EPS memiliki R Square
sebesar 29,6% perubahan aktivitas volume perdagangan saham dapat
dijelaskan oleh variabel laba per lembar saham (EPS). Sedangkan sisanya
70.6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
5. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara perubahan laba per
lembar saham terhadap aktivitas volume perdagangan saham dilakukan
dengan uji-t. Pengujian ini dilakukan dengan dugaan bahwa laba per
lembar saham mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas
volume perdagangan saham. Langkah yang dilakukan dalam uji signifikan
sebagai berikut :
Pengujian terhadap koefisien variabel independent ( β ).
60
a. Melakukan formulasi Ho dan Ha serta alternatif pengujian dua sisi
yaitu
Ho : β = 0 : Perubahan Laba per lembar saham tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas volume perdagangan
saham.
Ha : β ≠ 0 : Laba per lembar saham berpengaruh secara
signifikan terhadap aktivitas volume perdagangan saha`m.
b. Menentukan level of significance α : 5%, level of confidence : 95% dan
degree of freedom (df) : 15-2 = 13.
c. Kriteria pengujian dengan nilai tabel (tα/2) = 2.160, dinyatakan pada
gambar dibawah ini :
Ho diterima apabila : jika nilai t hitung < t tabel pada α = 0.025 atau
pada value (sig) > 0.025.
Ho ditolak apabila : jika nilai t hitung ≥ t tabel pada α =0.025 atau t
hitung pada value (sig) > 0.025 .
2,339 2,160- 2,160
Daerah Penerimaan0,025- 0,025
61
d. Melalui nilai t-hitung 2.339 > nilai t-tabel adalah 2.160 maka dapat
diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak, yang berarti adanya pengaruh
antara laba per lembar saham terhadap aktivitas volume perdagangan
saham di pasar modal.
C. Pembahasan
Dari tabel V.12 R Square sebesar 29,6% yang berarti perubahan laba
per lembar saham hanya mampu menjelaskan perubahan aktivitas volume
perdagangan saham dipasar modal sebesar 29,6% sedangkan sisanya sebesar
70,6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang berhubungan dengan aktivitas
volume perdagangan saham di pasar modal. Sedangkan untuk pengujian
signifikansi diperoleh t hitung 2.339 > 2.160 (t-tabel) maka Ho ditolak.
Dengan ditolaknya Ho maka terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
perubahan laba per lembar saham terhadap aktivitas volume perdagangan
saham di pasar modal.
Aktivitas volume perdagangan berfluktuasi setiap saat, sehingga para
pemegang saham sangat memperhatikan pendapatan perusahaannya.
Perkembangan volume perdagangan memberikan arti bahwa perusahaan
mampu mengatasi persaingan, sehingga produk atau jasa perusahaan
mengalami kenaikan penjualan di pasar-pasar utama perusahaan. Di samping
itu juga dengan perkembangan volume perdagangan ini menunjukkan adanya
stabilitas penjualan yang cukup besar. Sehingga penjualan yang tinggi akan
62
mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan. Hal ini yang menyebabkan
pernyataan bahwa laba per lembar saham berpengaruh positif dan signifikan
terhadap aktivitas volume perdagangan di pasar modal.
63
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data serta pembahasan atas pengaruh perubahan
laba per lembar saham terhadap aktivitas volume perdagangan saham di pasar
modal, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perubahan laba per lembar saham hanya mampu menjelaskan bahwa
aktivitas volume perdagangan saham di pasar modal sebesar 29,6%
2. Dari hasil uji hipotesis diperoleh t hitung sebesar 2,339 dan t tabel
sebesar 2,160 dengan pengujian dua sisi dengan tingkat signifikan
masing-masing 0,025%. Karena t hitung > t tabel maka HO ditolak,
yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perubahan
laba per lembar saham terhadap aktivitas volume perdagangan saham di
pasar modal.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, saran yang dapat
diajukan penulis antara lain :
1. Bagi Investor
Dalam pengambilan keputusan diharapkan lebih memperhatikan EPS
yang diperoleh emiten. Karena dengan memperhatikan laba tersebut,
63
64
investor dapat menilai dan memprediksikan kondisi dan kinerja emiten
di masa yang akan datang.
2. Bagi Emiten
Diharapkan lebih memperhatikan tingkat laba yang diperoleh. Semakin
besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan akan membawa dampak baik
dimata publik.
C. Keterbatasan
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
1. Penelitian ini masih sangat sederhana karena hanya menggunakan satu
variabel saja yaitu perubahan laba per lembar saham, sedangkan
aktivitas volume perdagangan saham juga dipengaruhi oleh faktor
ketidakpastian seperti halnya di bidang politik, sosial, maupun ekonomi.
2. Kesimpulan yang diperoleh dari analisis data dan pembahasan hanya
berlaku pada data yang diperoleh saja, yaitu data mengenai laba per
lembar saham dan harga saham pada perusahaan yang bergerak di
bidang konsumsi dan listing di BEI.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2003. Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, EdisiRevisi, Jakarta: Rineka Cipta.
Anoraga, Panji, dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal, Edisi Revisi, Jakarta:Renaka Cipta.
Buridwan, Zaki. 1990. Intermediate Accounting, Edisi 6, Cetakan 1, Yogyakarta:BPFE.
Cooper, D. R. & C. William Emory. 1996. Bussiness Research Methods (terj.), Jilid1, Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dycman, Thomas R; Ronald E Dukes; dan Charles J Davis, 1999, AkuntansiIntermediate, Edisi 3, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Gurendrawati, Etty, dan Sudibyo, Bambang. 1990. “Studi Empiris Tentang PengaruhPemilihan Metode Akuntansi Untuk Merger dan Akuntansi Terhadap VolumePerdagangan Saham Perusahaan Publik di Indonesia”, Jurnal Riset AkuntansiIndonesia, Vol.2, No.2, Hal. 196-210.
Hasan Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan aplikasinya,Cetakan Pertama, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Husnan, Suad. 1994. Dasar-Dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Kedua,Cetakan Pertama, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Kieso, E. Donald dan Jerry J Weggandt. 1995. Akuntasi Intermediate, Edisi 7, Jilid 2,Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Mulyono, Sugeng. 2000. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Tingkat BungaTerhadap Harga Saham, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, Vol 1, No. 2, Hal.99-116.
Santoso, Singgih. 2001. SPSS Pengolahan Data Statistik Secara Profesional, Versi10, Cetakan 5, Jakarta: PT GRAMEDIA.
Samsul, Mohamad. 2006, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio Edisi 1, Jakarta:Erlangga.
Sumarni, Murti dan Wahyuni, Salamah. 2006. Motodologi Penelitian Bisnis,Yogyakarta : Penerbit Andi
Surawijaya, Marwan Asri, dan Faizal Arief Setiawan. 1998. Reaksi Pasar ModalIndonesia Terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri, (Event Study PadaPeristiwa 27 Juli 1996), Kelola GMU, Bussiness News, Vol.7, No. 18,Yogyakarta: MM UGM. Hal.137-151
Supranto, J. 1992. Statistik Pasar Modal, Cetakan 1, Jakarta: PT. Reneka Cipta.
Tandelilin, Eduardus. 1999. Pasar Modal Indonesia Pasca Pemilu 1999, MakalahSeminar Dalam Rangka Pembukaan Pojok BEJ USD, Yogyakarta: Hal. 13-14.
LAMPIRAN
Regression
Descriptive Statistics
.1267 .21963 15
.4573 1.93309 15
TVA
EPS
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .544
.544 1.000
. .018
.018 .
15 15
15 15
TVA
EPS
TVA
EPS
TVA
EPS
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
TVA EPS
Variables Entered/Removedb
EPSa . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: TVAb.
Model Summaryb
.544a .296 .242 .19120
Model1
R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), EPSa.
Dependent Variable: TVAb.
ANOVAb
.200 1 .200 5.473 .036a
.475 13 .037
.675 14
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), EPSa.
Dependent Variable: TVAb.
Coefficientsa
.098 .051 1.936 .075
.062 .026 .544 2.339 .036
(Constant)
EPS
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: TVAa.
Page 1
Casewise Diagnosticsa
AQUA -.385 .01 .0835 -.0735
DAVO -.200 .13 .1683 -.0383
DLTA -.440 .00 .0842 -.0842
FAST -.728 .00 .1392 -.1392
INDF 2.253 .80 .3693 .4307
MYOR 1.401 .43 .1621 .2679
BATI .863 .00 -.1651 .1651
GGRM .108 .09 .0693 .0207
HMSP -.670 .00 .1281 -.1281
SQBI -1.734 .00 .3315 -.3315
INAF .053 .15 .1398 .0102
DVLA .619 .20 .0817 .1183
KLBF -.488 .01 .1033 -.0933
TCID -.335 .03 .0941 -.0641
UNVR -.318 .05 .1108 -.0608
Case Number1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
KODE Std. Residual TVAPredicted
Value Residual
Dependent Variable: TVAa.
Residuals Statisticsa
-.1651 .3693 .1267 .11955 15
-2.440 2.029 .000 1.000 15
.04937 .13412 .06448 .02771 15
-.3250 .4582 .1094 .15183 15
-.3315 .4307 .0000 .18425 15
-1.734 2.253 .000 .964 15
-2.038 2.818 .037 1.135 15
-.4582 .6739 .0172 .25943 15
-2.374 4.339 .128 1.472 15
.000 5.955 .933 1.854 15
.000 2.241 .261 .606 15
.000 .425 .067 .132 15
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error ofPredicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: TVAa.
Charts
Page 2
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: TVA
Observed Cum Prob
1.00.75.50.250.00
Exp
ecte
dC
um
Pro
b
1.00
.75
.50
.25
0.00
MYOR
BATI
DVLA
GGRMINAF
DAVOUNVRTCIDAQUADLTAKLBF
HMSPFAST
SQBI
Scatterplot
Dependent Variable: TVA
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2-3
Reg
ressio
nS
tude
ntize
dD
ele
ted
(Pre
ss)
Resid
ual
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
UNVRTCIDKLBF
DVLA
INAF
SQBI
HMSP
GGRM
BATIMYOR
INDF
FASTDLTA
DAVOAQUA
Page 3
Scatterplot
Dependent Variable: TVA
TVA
1.0.8.6.4.20.0-.2
Reg
ressio
nS
tand
ard
ize
dP
red
icte
dV
alu
e
3
2
1
0
-1
-2
-3
UNVRTCIDKLBFDVLA
INAF
SQBI
HMSP
GGRM
BATI
MYOR
INDF
FAST
DLTA
DAVO
AQUA
Scatterplot
Dependent Variable: TVA
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2-3
Reg
ressio
nS
tude
ntize
dD
ele
ted
(Pre
ss)
Resid
ual
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
UNVRTCIDKLBF
DVLA
INAF
SQBI
HMSP
GGRM
BATIMYOR
INDF
FASTDLTA
DAVOAQUA
Page 4
Scatterplot
Dependent Variable: TVA
TVA
1.0.8.6.4.20.0-.2
Reg
ressio
nS
tand
ard
ize
dP
red
icte
dV
alu
e
3
2
1
0
-1
-2
-3
UNVRTCIDKLBFDVLA
INAF
SQBI
HMSP
GGRM
BATI
MYOR
INDF
FAST
DLTA
DAVO
AQUA
Page 5