Download - PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 1
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN
RENCANA STRATEGIS
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BPKP
TAHUN 2020 – 2024
Lap: 445.1/LB/2020
Tanggal: 31 Agustus 2020
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 2
KATA PENGANTAR
Penyusunan rencana strategis Puslitbangwas
BPKP tahun 2020 – 2024 merupakan
tindaklanjut atas amanah pasal 3
Peraturan BPKP Nomor 2 Tahun
2020 tentang Rencana Strategis
BPKP Tahun 2020 – 2024. Renstra
Puslitbangwas ini merupakan acuan
bagi seluruh insan Puslitbangwas BPKP
dalam perencanaan, pelaksanaan, pelaporan,
pengendalian, dan pemantuan atas pelaksanaan rencana kinerja tahunan. Renstra
ini sebagai upaya untuk mengefektifkan dan mengarahkan sumber daya
Puslitbangwas BPKP dalam mewujudkan perannya sebagai salah unit pendukung
BPKP dalam menjawab kebutuhan BPKP melalui penelitian dan pengembangan
dalam bidang pengawasan.
Dengan berpedoman pada rencana strategis ini diharapkan kinerja Puslitbangwas
sukses mendukung tercapainya visi dan misi BPKP “Menjadi Auditor Internal
Pemerintah Berkelas Dunia dan Trusted Advisor Pemerintah untuk Meningkatkan
Good Governance Sektor Publik dalam rangka Mewujudkan Visi Misi Presiden dan
Wakil Presiden“.
Semoga Rencana Strategis ini menjadi tantangan sekaligus daya dorong untuk
bekerja meningkatkan kualitas hasil penelitian dan pengembangan yang bermanfaat
bagi Pimpinan BPKP dan stakeholder lainnya.
Jakarta, 2 September 2020
Kepala Pusat
Sasono Adi NIP. 196607141987031001
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................1
DAFTAR ISI .....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................5
BAB II TARGET KINERJA, TANTANGAN, DAN STRATEGI...................................................... 14
BAB Ill MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN .................................................................... 36
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 42
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 4
BAB I
PENDAHULUAN
PUSLITBANGWAS
B E R P I J A K P A D A I L M U, B E R O R I E N T A S I P A D A M A N F A A T
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 5
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional,
Kepala BPKP telah menyusun
Rencana Strategis (Renstra) BPKP
Tahun 2020 – 2024 yang menjadi
dokumen acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan
pengawasan di seluruh unit kerja di
lingkungan BPKP.
Sebagai panduan bagi unit kerja di
lingkungan BPKP dalam menyusun
Renstra unit kerja tahun 2020-2024,
Sekretaris Utama pada tanggal 9 Juli
2020 menerbitkan Surat Edaran
Sekretariat Utama Nomor SE-
1524/SU/01/2020 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Strategis Unit
Kerja Tahun 2020-2024 di Lingkungan
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan.
Berdasarkan Surat Edaran Sekretaris
Utama tersebut, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Pengawasan
(Puslitbangwas) sebagai salah satu
Unit Eselon II Mandiri berkewajiban
untuk menyusun Renstra yang akan
menjadi acuan dalam pelaksanaan
tugas Puslitbangwas dalam kurun
waktu 2020-2024 dalam membantu
pimpinan BPKP di bidang/kegiatan
penelitian dan pengembangan
pengawasan dalam rangka
mendukung tugas-tugas BPKP.
Bab ini menguraikan tugas dan fungsi
Puslitbangwas, struktur organisasi, dan
capaian kinerja periode sebelumnya.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 6
1.1. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Berdasarkan Peraturan Badan
Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 5
Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan,
Puslitbangwas mempunyai
tugas melaksanakan
pembinaan,
penyelenggaraan, dan koordinasi kegiatan penelitian dan pengembangan
pengawasan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puslitbangwas
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan analisis kebutuhan dan penyusunan program penelitian dan
pengembangan, serta inovasi dan manajemen pengetahuan di bidang
pengawasan;
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan, pengendalian
intern dan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;
c. Pelaksanaan kerja sama penelitian dan pengembangan pengawasan;
d. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan dan hasil penelitian dan
pengembangan serta inovasi dan manajemen pengetahuan pengawasan;
e. Pengelolaan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta inovasi dan
manajemen pengetahuan pengawasan;
f. Pembinaan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan;
g. Pembinaan dan pengelolaan sistem manajemen pengetahuan;
h. Penyelenggaraan sistem pengendalian intern dan reformasi birokrasi di
Puslitbangwas; dan
i. Pelayanan administrasi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, dan umum di
Puslitbangwas.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 7
1.2. Struktur Organisasi Unit Kerja
Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 5 Tahun 2019 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kelembagaan unit
organisasi Puslitbangwas tercantum dalam Bab XII Pasal 234 sampai dengan Pasal
246, dengan struktur oganisasi sebagai berikut:
Gambar 1.1. Struktur Organisasi
Kelompok Jabatan Fungsional pada Puslitbangwas berada langsung di bawah
Kepala Puslitbangwas. Pembinaan kepegawaian dilakukan dengan menempatkan
Jabatan Fungsional pada Subbidang-Subbidang, dimana Kepala Subbidang bertugas
sebagai atasan langsung yang melakukan pembinaan kepegawaian berdasarkan
pendelegasian wewenang dari Kepala Puslitbangwas.
Dalam pelaksanaan penelitian maupun pengembangan dan manajemen
pengetahuan, penugasan Jabatan Fungsional tidak dibatasi oleh struktur subbidang
namun lintas struktur. Jumlah dan susunan Auditor dalam suatu penugasan
sepenuhnya didasarkan pada kompleksitas dan beban kerja penugasan. Dengan
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 8
kata lain tidak terdapat struktur yang kaku mengenai komposisi jenjang jabatan dan
jumlah jabatan fungsional dalam satu penugasan. Dalam penugasan penelitian yang
kompleksitas dan beban kerja tinggi, dimungkinkan adanya beberapa jabatan
fungsional madya dalam satu Tim Penelitian. Sedangkan untuk kegiatan penelitian
yang kompleksitasnya sedang hanya diperlukan satu jabatan fungsional madya.
Tanggung jawab atas kecukupan pemenuhan standar teknis berada pada Kepala
Subbidang yang mengatur pembagian tugas diantara tim dan berperan sebagai
penanggung jawab penugasan di lapangan.
1.3. Capaian Kinerja Periode Sebelumnya
Capaian kinerja merupakan fokus utama dalam melakukan penilaian
keberhasilan kinerja manajemen suatu organisasi yang telah
menerapkan manajemen berbasis kinerja. Capaian kinerja
organisasi tercermin dari capaian seluruh sasaran
strategis/program dalam dokumen perjanjian kinerja
berdasarkan hasil pengukuran kinerja.
Capaian kinerja Puslitbangwas tahun 2019 diukur
berdasarkan capaian kinerja outcome atas enam program/kegiatan utama dan
kegiatan lainnya sebagai kegiatan pendukung kegiatan utama. Capaian atas indikator
kinerja utama (IKU) beserta capaian indikator kinerja kegiatan (IKK) Puslitbangwas
Tahun 2019 secara ringkas disajikan pada tabel berikut.
NO.
INDIKATOR KINERJA
UTAMA/INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Sasaran Program : Hasil Riset dan Pengembangan Penerapan/Pemanfaatan
1 Indikator Kinerja Program :
Persentase pemanfaatan hasil
litbang
% 82 87,47 106,67
Sasaran Kegiatan 1.1. : Hasil Riset dan Pengembangan/pemanfaatan
1.1.1 Indikator Kinerja Kegiatan: Jumlah
laporan hasil litbang
Lap 6 6 100
1.1.2 Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Lap 2 2 100
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 9
NO.
INDIKATOR KINERJA
UTAMA/INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
laporan pemanfaatan
Sasaran Kegiatan 1. 2 : Perencanaan, monev, dan pengembangan kapasitas sumber daya
1.2.1 Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah
pegawai yang mengikuti
pengembangan kompetensi di LN
Orang 0 0 0
1.2.2 Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah
pegawai yang mengikuti pengem
bangan kompetensi di DN
Orang 60 70 116,67
Sasaran Kegiatan 1.3 : Pembinaan dan Koordinasi Kelitbangan
1.3.1 Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah
Laporan Pembinaan
Lap 7 100
Capaian sasaran program didukung satu
IKU yaitu “persentase pemanfaatan hasil
litbang” yang menggambarkan/
merupakan “perspektif manfaat bagi
pemangku kepentingan” yang merupakan
tugas dan fungsi utama Puslitbangwas
dalam mendukung peran Pengawasan
BPKP guna meningkatkan akuntabilitas
keuangan negara, pengembangan SPIP dan mendukung peningkatan kapabilitas
pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten. Dalam
pelaksanaannya IKU tersebut dipenuhi dari pemanfaatan hasil riset dan
pengembangan dengan dukungan dari sasaran kegiatan lainnya.
Sasaran kegiatan ”Hasil riset dan pengembangan penerapan/pemanfaatan”, realisasi
IKK “Jumlah laporan hasil litbang” tahun 2019 sebanyak 6 laporan. Realisasi 6
laporan tersebut merupakan program/kegiatan utama Puslitbangwas. Program/
kegiatan utama litbang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan meningkatkan hasil
litbang yang mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 10
pembangunan nasional (IKU 1), pengembangan SPIP (IKU 2), dan peningkatan
kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten (IKU 3).
Kemudian realisasi IKK “Jumlah laporan pemanfaatan” tahun 2019 sebanyak 2
laporan. Realisasi sebanyak 2 laporan tersebut merupakan kegiatan pendukung
kegiatan utama dalam memenuhi IKU Puslitbangwas. Kegiatan pendukung
litbangwas dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan program dan kegiatan
utama litbangwas. Adapun kegiatan pendukung dimaksud, di antaranya: kegiatan
sosialisasi pemanfaatan hasil litbang, kegiatan evaluasi kelitbangan, kegiatan
pengelolaan KMS, kegiatan pengelolaan library café, kegiatan penataan dan produk
inovasi, kegiatan booklet/infografis, kegiatan penerbitan majalah dan Jurnal
Pengawasan.
Sasaran kegiatan “Perencanaan, monev, dan pengembangan kapasitas sumber
daya”, realisasi IKK “Jumlah pegawai yang mengikuti pengembangan kompetensi di
DN” tahun 2019 sebanyak 70 orang atau 116,67% dari target sebesar 60 orang.
Realisasi sebanyak 70 orang tersebut merupakan pendukung bagi kegiatan utama
dalam memenuhi IKU Puslitbangwas.
Sasaran kegiatan “Pembinaan dan koordinasi kelitbangan”, realisasi IKK “Jumlah
laporan pembinaan” tahun 2019 sebanyak 7 laporan. Realisasi sebanyak 7 laporan
tersebut merupakan pendukung bagi kegiatan utama dalam memenuhi IKU
Puslitbangwas. Selama tahun 2019, Puslitbangwas telah melakukan pembinaan dan
koordinasi kelitbangan pada tujuh unit kerja di lingkungan BPKP. Kegiatan tersebut
membahas mengenai pembinaan dan koordinasi kegiatan penelitian/kajian di
lingkungan BPKP sesuai dengan Perka BPKP Nomor 5 Tahun 2016 dengan tujuan
untuk memberikan pemahaman atau panduan dalam melakukan kegiatan
penelitian/kajian.
1.4. FUNGSI STRATEGIS PUSLITBANGWAS BPKP
Puslitbangwas BPKP memiliki peran strategis dalam mendukung pencapaian visi,
misi serta tugas dan fungsi BPKP sebagai pengawas internal pemerintah maupun
dalam peningkatan kualitas pelaksanaan tugas APIP. Peran ini terkait dengan tugas
melakukan penelitian dan pengembangan bidang pengawasan. Puslitbangwas BPKP
memiliki peran strategis antara lain:
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 11
1. Peran strategis eksternal
a. Puslitbangwas BPKP pilar peningkatan kualitas pelaksanaan tugas BPKP dan
APIP
Puslitbangwas BPKP merupakan pusat penelitian dan pengembangan bidang
Pengawasan intern satu-satunya di indonesia yang dimiliki oleh pemerintah.
Puslitbangwas BPKP diharapkan dapat mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan baru, inovasi dan terobosan peningkatan kualitas pelaksanaan
tugas APIP dan peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola pemerintahan.
Produk Puslitbangwas BPKP digunakan bukan hanya untuk BPKP namun juga
seluruh APIP di indonesia.
b. Puslitbangwas BPKP pilar peningkatan kompetensi APIP
Puslitbangwas BPKP merupakan center of excellent pengembangan ilmu
pengetahuan baru pengawasan. Puslitbangwas BPKP saat ini melakukan
pengelolaan knowledge management system (KMS). KMS merupakan sistem
yang dibangun oleh puslitbangwas BPKP yang diharapkan dapat diakses oleh
seluruh APIP terkait ilmu pengetahuan pengawasan dan inovasi pengawasan
intern pemerintah. Puslitbangwas diharapkan dapat menyebarkan ilmu
pengetahuan pengawasan bukan hanya pada pegawai BPKP namun juga
kepada seluruh APIP.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 12
2. Peran Strategis Internal
a. Peran puslitbang sebagai garda terdepan pengkajian isu strategis bagi
pimpinan BPKP
Puslitbangwas BPKP dengan kemampuan dan segala sumberdayanya
diharapkan dapat memberikan masukan dan pengkajian terkait perkembangan
isu strategis kepada pimpinan BPKP. Hasil pengkajian tersebut dapat
digunakan oleh pimpinan BPKP dalam mengambil keputusan strategis.
b. Puslitbang sebagai koordinator dan pembina fungsi penelitian di lingkungan
BPKP
Sesuai dengan peraturan presiden Nomor 192 tahun 2014, puslitbangwas
BPKP memiliki fungsi sebagai koordinator dan Pembina fungsi penelitian
pengawasan. Dengan tugas tersebut, Puslitbangwas diharapkan mampu
melakukan pemberdayaan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh
unit kerja di lingkungan BPKP sesuai dengan isu yang dihadapi. Pembinaan
penelitian diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pemberdayaan
penelitian dan pengembangan yang dihasilkan oleh unit kerja.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 13
BAB II
TARGET KINERJA, TANTANGAN,
DAN STRATEGI
PUSLITBANGWAS
B E R P I J A K P A D A I L M U, B E R O R I E N T A S I P A D A M A N F A A T
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 14
BAB II
TARGET KINERJA, TANTANGAN, DAN STRATEGI
Bab ini menguraikan rencana kegiatan Puslitbangwas secara rinci untuk lima tahun
ke depan termasuk sasaran kegiatan, target kinerja, tantangan dan permasalahan
serta strateginya. Uraian kegiatan tersebut dikaitkan dengan sasaran strategis BPKP.
2.1. Kegiatan dan Sasaran Kegiatan
Berdasarkan Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis BPKP Tahun 2020-2024, Puslitbangwas
mendapatkan amanah untuk merealisasikan Program 06 yaitu Program Pengawasan
Pembangunan dengan melaksanakan Kegiatan Nomor 5 yaitu Pembinaan dan
Koordinasi Penelitian dan Pengembangan Pengawasan dengan Sasaran Kegiatan:
2.1.1. Meningkatnya Kualitas Hasil Penelitian
Indikator Kinerja Kegiatan ini adalah Persentase Hasil Penelitian yang Dimanfaatkan.
Aktivitas yang mendukung sasaran kegiatan tersebut adalah:
a. Penelitian dan Pengembangan SPIP, APIP, dan Pengawasan Lintas Sektor (full
research).
b. Penelitian dan Pengembangan yang Bersifat Cepat (Quick Research).
c. Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dengan Internal dan Eksternal BPKP.
d. Monitoring dan Evaluasi Kelitbangan.
2.1.2. Meningkatnya Kualitas Layanan Puslitbangwas
Indikator Kinerja Kegiatan ini adalah Indeks Kepuasan Layanan Puslitbangwas.
Aktivitas yang mendukung sasaran kegiatan tersebut adalah:
a. Pembinaan dan Koordinasi Kelitbangan.
b. Pengelolaan Knowledge Management System.
c. Pengelolaan Library Café.
d. Pengelolaan Manajemen Inovasi.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 15
e. Publikasi Hasil Litbang melalui Majalah Seputar Litbang, Jurnal Pengawasan,
Website dan Media Sosial dalam bentuk infografis serta Video.
f. Seminar Hasil Litbang.
g. Sosialisasi Hasil Litbang.
h. Survey kepuasan stakeholders.
2.1.3. Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Puslitbangwas
Sasaran kegiatan ini merupakan sasaran kegiatan inisiatif dari Puslitbangwas dengan
Indikator Kinerja Kegiatan adalah Skor Pusat Unggulan Inovasi (PUI). Aktivitas yang
mendukung sasaran kegiatan tersebut adalah:
a. Diklat dan Workshop Kelitbangan baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri.
b. Publikasi Karya Ilmiah yang dimuat dalam Jurnal Nasional dan Internasional
Terakreditasi.
Uraian secara rinci kegiatan, indikator kinerja serta target kinerja selama lima tahun
ke depan dapat disajikan di bawah ini.
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target
2020 2021 2022 2023 2024
A. Meningkatnya Kualitas Hasil Penelitian
% Hasil Penelitian yangDimanfaatkan
% 100 100 100 100 100
1 Penelitian dan Pengembangan SPIP, APIP, dan Pengawasan Lintas Sektor
Jumlah Laporan Hasil Litbang
Lap 6 6 6 6 6
2 Penelitian dan Pengembangan yang Bersifat Cepat (Quick Research)
Jumlah Laporan Quick Research
Lap 3 3 3 3 3
3 Publikasi Hasil Litbang melalui Majalah Seputar Litbang dan Jurnal Pengawasan
Jumlah Terbitan Majalah dan Jurnal
Terbitan 6 6 6 6 6
4 Publikasi Hasil Litbang melalui Website dan Media Sosial dalam bentuk infografis dan Video
Jumlah Booklet Infografis dan Video Litbang
Lap 1 1 1 1 1
5 Seminar Hasil Litbang Jumlah Prosiding Seminar
Lap 1 2 2 2 2
6 Sosialisasi Hasil Litbang Jumlah Laporan Sosialisasi
Lap 1 2 2 2 2
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 16
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target
2020 2021 2022 2023 2024
B. Meningkatnya Kualitas Layanan Puslitbangwas
Indeks Kepuasan Layanan Puslitbangwas
Indeks 8.02 8.04 8.06 8.08 8.1
1 Pembinaan dan Koordinasi Kelitbangan
Jumlah Laporan Pembinaan
Lap 4 4 4 4 4
2 Penataan Database Hasil Litbang melalui Pengelolaan KMS
Jumlah Laporan Pengelolaan KMS
Lap 1 1 1 1 1
3 Monitoring dan Evaluasi Kelitbangan
Jumlah Laporan Monev
Lap 12 12 12 12 12
4 Kerjasama Penelitian dan Pengembangan dengan Internal dan Eksternal BPKP
Jumlah Laporan Kerjasama Litbang
Lap 1 1 1 1 1
5 Pengelolaan Library Café Jumlah Laporan Pengelolaan LC
Lap 12 12 12 12 12
6 Pengelolaan Manajemen Inovasi
Jumlah Laporan Pengelolaan Manajemen Inovasi
Lap 1 1 1 1 1
C. Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Puslitbangwas
Skor PUI Skor - 500 600 700 800
1 Diklat dan Workshop Kelitbangan baik Dalam Negeri maupun Luar Negeri
Jumlah Pegawai yang Mengikuti Pengembangan Kompetensi di Dalam Negeri dan/atau Luar Negeri
Orang 60 60 60 60 60
2 Publikasi Karya Ilmiah yang dimuat dalam Jurnal Nasional dan/atau Internasional Terakreditasi
Jumlah Karya Ilmiah yang Dipublikasikan dalam Jurnal Nasional dan/atau Internasional Terakreditasi
Karya Ilmiah
0 1 1 1 1
3 Pembicara Utama dalam Seminar/Forum Ilmiah Nasional dan Internasional
Jumlah Pegawai yang Menjadi Pembicara
Orang 0 1 1 1 1
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 17
Rencana kegiatan Puslitbangwas
tersebut di atas seperti penelitian;
pengembangan; publikasi, seminar,
sosialisasi, hasil penelitian dan
pengembangan; pembinaan, koordinasi,
serta kerja sama kelitbangan; penataan
database hasil litbang melalui
pengelolaan KMS, pengelolaan Library
Café, pengelolaan manajemen inovasi;
sangat terkait dengan sasaran strategis
BPKP. Sasaran strategis BPKP yaitu
meningkatnya pengawasan pembangunan atas akuntabilitas keuangan negara dan
daerah, atas akuntabilitas pembangunan nasional, atas akuntabilitas Badan Usaha,
atas kualitas pengendalian intern K/L/Pemda terkait dengan APIP dan SPIP dan
meningkatnya tata kelola pengawasan yang berkualitas merupakan sasaran dari
kegiatan penelitian dan pengembangan.
Hasil dari penelitian dan pengembangan atas
akuntabilitas, APIP, dan SPIP menjadi bahan
masukan bagi kedeputian dan pusat-pusat
dalam melaksanakan pengawasan intern. Bahan
masukan tersebut disampaikan Puslitbangwas baik atas
permintaan unit kerja maupun inisiatif Puslitbangwas
sendiri. Inisiatif Puslitbangwas ini merupakan wujud nyata
Puslitbangwas yang “one step ahead’ dalam mendukung kedeputian dan unit kerja
melaksanakan tugas dengan berhasil.
2.2. Tantangan dan Permasalahan
Puslitbangwas merupakan enabler atau prime mover bagi proses bisnis yang
dilakukan BPKP dan menjalankan fungsi melakukan penelitian, pengembangan,
pembinaan dan pengoordinasian penelitian dan pengembangan. Pada tahun 2019,
dilakukan reorganisasi BPKP yang berdampak terhadap perubahan struktur
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 18
Puslitbangwas, yaitu adanya penambahan peran pengelolaan manajemen
pengetahuan dan inovasi di BPKP. Beberapa upaya sebagai enabler telah dilakukan
melalui inisiatif baru metode pengawasan, pengembangan produk baru untuk
pengawasan lintas sektor, peningkatan kapabilitas APIP, peningkatan maturitas
SPIP, maupun inovasi terkait perbaikan proses maupun tata kelola pengawasan.
Harapan pimpinan terhadap Puslitbangwas sangat besar, yakni one step ahead
dalam pengawasan sebuah peran yang mengharuskan Puslitbangwas menjadi
pelopor dalam menghadapi perubahan. Dan fenomena yang ada, organisasi yang
mampu bertahan dan mempunyai keunggulan kompetitif, adalah organisasi yang
maju dalam penelitian, pengembangan dan inovasinya. Namun demikian, dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, Puslitbangwas masih menghadapi sejumlah
permasalahan, antara lain:
a. Kualitas hasil penelitian dan pengembangan yang belum sepenuhnya memenuhi
harapan dari stakeholder.
b. Sumber Daya Manusia yang belum memenuhi kuantitas dan kualitas kompetensi
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas.
c. Infrastruktur yang belum memadai seperti aplikasi, akses referensi, dan teknologi
untuk analisis dan pengolahan data.
d. Keterbatasan anggaran untuk melakukan tugas dan fungsinya,
e. Belum terpenuhinya peningkatan kompetensi yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas, khususnya terkait statistik dan data analitik.
Selain itu, dari hasil penilaian risiko oleh Satuan Tugas Manajemen Risiko
Puslitbangwas, terdapat risiko dan dampaknya sebagai berikut:
No Risiko Dampak
Deskripsi Penyebab Kategori Frekwensi Risiko
Kejadian
(1) (2) (4) (5) (6) (7)
1
Pembinaan, Koordinasi dan Pelaksanaan kelitbangan belum optimal
Kurangnya kompetensi kelitbangan pegawai Puslitbang
Strategis Sangat Sering
Hasil penelitian tidak sesuai standar penelitian
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 19
No Risiko Dampak
Deskripsi Penyebab Kategori Frekwensi Risiko
Kejadian
Kurangnya Anggaran kelitbangan
Strategis Sangat Sering
Hasil penelitian tidak sesuai standar penelitian
2 Puslitbangwas belum mampu memberikan informasi strategis kepada pimpinan BPKP
Hasil-hasil litbangwas belum dikapitalisasikan
Strategis Sering Reputasi Puslitbangwas belum baik
3
Keterlambatan penyelesaian laporan litbang
Kurangnya kerjasama tim
Operasional sangat sering
Kinerja terganggu
tim melaksanakan penugasan yang lain (tugas ganda)
Operasional sangat sering
Kinerja terganggu
4 Laporan hasil litbang belum dimanfaatkan secara optimal oleh stakeholders
Publikasi hasil litbang ke stakeholder kurang efektif
Strategis Sering Reputasi Puslitbangwas Kurang baik
6 Evaluasi proses kelitbangan belum memadai
Pedoman evaluasi belum update sesuai kebutuhan
Operasional Sering Hasil evaluasi belum memberikan nilai perbaikan proses kelitbangan
7
Hilangnya buku referensi dan laporan hasil penelitian
Pengamanan secara fisik belum optimal
operasional Sering Pengguna sulit memperoleh Referensi penelitian
Kurangnya SDM Puslitbangwas yang bertugas mengelola perpustakaan
operasional Sering Pengguna sulit memperoleh Referensi penelitian
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 20
No Risiko Dampak
Deskripsi Penyebab Kategori Frekwensi Risiko
Kejadian
Pengelolaan database masih lemah
operasional Sering Pengguna sulit memperoleh Referensi penelitian
8 Tuntutan Hukum dari pihak ketiga
Terjadinya plagiarism pada produk yang diterbitkan
Strategis Jarang Reputasi Puslitbangwas dan BPKP kurang baik
2.2.1. Analisis Potensi, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Dengan mempertimbangkan kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) baik
dari internal maupun eksternal BPKP terhadap Puslitbangwas serta permasalahan
dan risiko yang telah diuraikan di atas, maka dilakukan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Treath). Analisis ini diperlukan untuk menentukan tujuan
serta memilih strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Pengamatan
internal diperlukan dalam memetakan kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki.
Sedangkan pengamatan terhadap kondisi eksternal akan diperoleh gambaran terkait
peluang yang akan diraih dan ancaman yang dihadapi.
2.2.1.1. Kekuatan (Strengths)
Beberapa kekuatan yang dimiliki oleh Puslitbangwas adalah:
a. Keberadaan kantor baru di lantai 4 Gedung BPKP DKI Jakarta yang didesain
dengan konsep no cubical space untuk auditor, beberapa ruang diskusi, dan
perpustakaan yang memadai, memudahkan iklim sharing knowledge dan
kolaboratif yang lebih intensif.
b. Peralatan komputer dan laptop yang sesuai dengan jumlah karyawan dalam
melakukan pekerjaannya, yang didukung dengan jaringan internal maupun
internet yang memadai.
c. Perpustakaan milik Puslitbangwas dan buku bacaan terbitan baru sebagai bahan
dan referensi penelitian.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 21
d. Puslitbangwas sebagai koordinator dan pembina kegiatan litbang di BPKP
mempunyai kewenangan untuk melakukan penjaminan mutu, atau melakukan
pembinaan dan mengkoordinasi kegiatan litbang yang dilakukan oleh unit lain di
BPKP.
e. Sebagai pengelola Knowledge Management System (KMS) BPKP. KMS
mempunyai peran penting sebagai salah satu pilar Government Internal Auditor
(GIA) Corporate University dalam mengakumulasi pengetahuan sebagai bahan
pembelajaran dalam Learning Management System (LMS). Knowledge
management (KM) merupakan pendekatan terintegrasi untuk mengidentifikasi,
mengumpulkan, menyimpulkan, menyebarkan, dan mengevaluasi informasi yang
dimiliki organisasi (berupa database, dokumen, kebijakan, prosedur,
pengetahuan/pengalaman pribadi karyawan). Dengan dikembangkannya KM,
maka organisasi memiliki database yang berkelanjutan, yang dapat dijadikan
rujukan dalam pengambilan keputusan. Pengembangan pengelolaan
pengetahuan ini didukung dengan adanya media sharing knowledge Library Cafe
di seluruh perwakilan BPKP, dengan Puslitbangwas sebagai koordinatornya. Dan
penggerak pengelolaan pengetahuan ini adalah keberadaan Duta KMS di seluruh
unit eselon 2.
f. Sebagai pengelola inovasi BPKP yang menghimpun semua proyek perubahan
diklat kepemimpinan, disertasi, tesis, dan sumber inovasi/pengetahuan.
2.2.1.2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan yang dimiliki di Puslitbangwas, hampir serupa dengan permasalahan
yang sudah dinyatakan di atas, antara lain:
a. Saat ini, per Juli 2020 jumlah SDM yang dimiliki Puslitbangwas adalah sebanyak
38 orang, dengan rincian sebagai berikut:
Berdasarkan jabatan:
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 22
Dengan komposisi pegawai seperti di atas, maka banyaknya tugas dan fungsi
yang dilakukan Puslitbangwas maka akan terasa padat penugasan. Dalam hal ini,
seorang pegawai bisa merangkap dua hingga tiga penugasan. Kondisi demikian
akan mempengaruhi kinerja Puslitbangwas, terutama terkait dengan mutu hasil
litbang dan ketepatan waktu penyelesaian tugas.
b. Kompetensi Peneliti Puslitbangwas Masih Kurang
Latar belakang pegawai teknis Puslitbangwas umumnya adalah auditor, sehingga
tidak dapat dipungkiri, mindset audit masih terbawa dalam penelitian. Hal ini
berdampak terhadap kalitas analisis dan pengolahan data. Demikian juga dalam
kondisi saat ini, dimana auditor/peneliti hendaknya mempunyai kompetensi dalam
Pejabat Struktural
11 Orang
Staf Tata Usaha
10 Orang
Pejabat Fungsional
17 Orang
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 23
data analytics dan statistik, maka hal ini belum dimiliki. Meskipun pendidikan dan
pelatihan terkait pengenalan data analytics telah dilakukan.
Sebagian besar PFA telah mendapatkan pelatihan-pelatihan di bidang penelitian
namun demikian dirasakan masih kurang, sehingga mempengaruhi tingkat
kompetensi sebagai peneliti. Untuk PFA Puslitbangwas sangat perlu mengikuti
diklat, workshop, seminar, dan konferensi baik di dalam maupun di luar negeri,
untuk peningkatan kompetensi peneliti.
c. Dukungan Anggaran Belum Memadai
Pada tahun 2019, rata-rata nasional anggaran penelitian sebesar 2% dari
anggaran belanja APBN 20191. Sementara itu anggaran pemelitian
Puslitbangwas sebesar 5 miliar rupiah atau 1,0% dari total anggaran BPKP
(termasuk belanja pegawai). Bahkan dalam beberapa tahun terakhir mengalami
pemotongan anggaran. Jumlah alokasi dana tersebut belum memadai untuk
kegiatan penelitian dan pengembangan saat ini. Apalagi ke depan seiring dengan
meningkatnya kerja sama dan permintaan dari pemangku kepentingan
Puslitbangwas, jumlah anggaran/dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan penelitian dan pengembangan juga semakin meningkat.
Puslitbangwas telah menyusun standar biaya litbang (termasuk kebutuhan
supplies kantor), namun permintaan terhadap litbang melebihi target kinerja yang
ditetapkan. Perlu dijajagi kemungkinan pendanaan dari lembaga donor maupun
dari instansi pemerintah.
d. Belum optimalnyanya Knowledge Management Sebagai Sumber Informasi Untuk
Pengambilan Keputusan Organisasi
Puslitbangwas telah melakukan pengelolaan Knowledge management (KM)
namun belum terintegrasi dengan aplikasi repository dari masing-masing unit dan
aplikasi SIMA BPKP. Berbagai upaya telah dilakukan melalui pembentukan virtual
strukture, protocol guideline untuk masing-masing peran, dan identifikasi
kebutuhan pengetahuan dalam masing-masing proses bisnis. Namun, aplikasi
1 APBN 2019
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 24
KMS belum menunjang untuk mengoptimalkan peran KMS sebagai media yang
mengumpulkan dan menyebarkan pengetahuan dalam pelaksanaan tugas
pengawasan.
Transformasi BPKP menjadi learning organization melalui GIA Corporate
University, dengan KMS sebagai pilarnya dimaksudkan bahwa pengetahuan yang
ada di dalamnya digunakan sebagai bahan untuk proses pembelajaran. Namun
akses kepada pihak eksternal belum dilakukan.
e. Belum terbentuknya budaya inovasi di Puslitbangwas
Sebagai pengelola inovasi di BPKP, harusnya budaya inovasi dalam day to day
operation terwujud di Puslitbangwas. Namun hal ini belum terbentuk dan menjadi
karakter individu Puslitbangwas. Seharusnya setiap litbangers selalu memikirkan
cara terbaik dalam menyelesaikan setiap penugasan, sehingga budaya inovasi
menjadi sebuah atmosfer baru di Puslitbangwas yang akan terbawa dalam
organisasi BPKP.
2.2.1.3. Peluang (Opportunities)
a. Kedudukan Strategis Puslitbangwas
Puslitbangwas mempunyai
kewenangan untuk melakukan
perbaikan dalam dalam pengawasan
lintas sektoral, audit tujuan tertentu
terhadap program strategis,
pengembangan SPIP dan
peningkatan kapabilitas APIP serta
pencegahan korupsi. Seiring dengan
visi berkelas dunia, Puslitbangwas perlu mendukung pada perbaikan kualitas
melalui pengembangan metode pengawasan bersifat makro dan lintas sektoral
atas akuntabilitas kinerja pada tingkat outcome dan impact. Hal ini didukung
dengan penguatan peran Puslitbangwas melalui Peraturan BPKP Nomor 19
Tahun 2019 menjadi Research and Innovation Center.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 25
b. Kesempatan untuk Bekerjasama dengan Puslitbang/Balitbang Lain
Salah satu peran yang harus
dilaksanakan oleh
Puslitbangwas BPKP adalah
menjalin kerjasama baik
dalam penelitian,
pengembangan, maupun
inovasi. Hal ini membuka
peluang Puslitbangwas
untuk meningkatkan
kompetensi dan berbagi
ketrampilan serta pengetahuan dengan institusi litbang, universitas maupun
lembaga manajemen lainnya. Upaya untuk menjalin kerjasama dengan sesama
asosiasi peneliti seperti yang pernah dahulu dilakukan dengan ”Asosiasi Peneliti
Sektor Publik” perlu dihidupkan kembali. Kerjasama ini dapat saling bertukar
informasi dan pengalaman terkait dengan metodologi penelitian dan
pengembangan.
c. Peluang Puslitbangwas dalam Mendukung Pusat Pembelajaran Auditor Internal
Knowledge BPKP telah menjadi pembelajaran bagi negara-negara lain di dunia,
seperti Brazil, Filipina, Bhutan dan Korea Selatan belajar dari keberhasilan BPKP
dalam mengembangkan pengawasan intern di Indonesia. Untuk mendukung
efektivitas dan efisiensi pembelajaran global tersebut, diperlukan sebuah sarana
yang dapat menjadi repository pengetahuan BPKP baik berupa tacit maupun
eksplisit melalui KMS. KMS BPKP mengumpulkan knowledge asset yang berisi
pengalaman-pengalaman dan best practice pengembangan pengawasan intern di
Indonesia dan perlu difasilitasi agar knowledge asset yang sudah dibangun dapat
dengan mudah diakses oleh pihak esternal termasuk APIP maupun dari negara
lain.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 26
d. Sebagai Koordinator Inovasi di BPKP
Inovasi pengawasan merupakan upaya
untuk memenuhi tuntutan
masyarakat akan
penyelenggaraan tata
kelola pemerintahan yang
baik (good governance),
terutama menyangkut
transparansi kebijakan
pemerintah, akuntabilitas publik serta
penyelenggaraan pemerintahan yang bebas dari KKN. Dalam mewujudkan
inovasi, terdapat sebuah sistem dan lingkungan yang saling mempengaruhi yang
di sebut ekosistem inovasi. Sebagai sebuah ekosistem yang terdiri dari para
pelaku inovasi yang tersebar di semua unit BPKP baik pimpinan maupun pegawai
beserta infrastruktur yang mewadahinya. Puslitbangwas sebagai pengelola
inovasi mempunyai peran sebagai konduktor agar ekosistem ini mampu
menciptakan simponi layaknya sebuah orkestra. Puslitbangwas melalui
manajemen inovasi mempunyai tugas mengumpulkan semua inovasi di BPKP
dan menjadi koordinator dalam kompetisi inovasi. Inovasi yang terkumpul tersebut
dapat ditingkatkan manfaatnya melalui inkubasi maupun integrasi untuk me-scale
up sehingga dapat memberikan value added bagi BPKP.
e. Harapan yang besar dari Pimpinan terhadap keberadaan Puslitbangwas.
Puslitbangwas memiliki tugas dalam penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan, terobosan dan inovasi pengawasan. Hasil penelitian dan
pengembangan diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengawasan
pembangunan dan keuangan.
2.2.1.4. Ancaman (Threats)
a. Perkembangan teknologi yang berpengaruh terhadap penelitian.
Tidak dapat diabaikan, di era disrupsi teknologi yang mempengaruhi seluruh
proses pengawasan akan membawa dampak terhadap Puslitbangwas.
Penerapan data analytic dengan mengintegrasikan keahlian data scientist dan
Sumber: google
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 27
data enginering merupakan tantangan bagi Puslitbangwas, untuk menjadi leader
dalam metode pengawasan.
b. Kurangnya peran Duta KMS dan inovator di luar Puslitbangwas
Pengelolaan
hubungan
dengan Duta
KMS yang
tidak
tertangani
dengan baik
akan
menjadikan
perannya tidak maksimal. Demikin juga dalam pengelolaan inovasi. Ekosistem
inovasi harus terkelola dengan baik agar budaya inovasi tetap hidup dan memberi
manfaat bagi kemudahan pengawasan.
c. Kurangnya minat stakeholder terhadap Puslitbangwas
Kebanyakan pegawai BPKP adalah auditor dan rata-rata memiliki passion dalam
pekerjaan lapangan. Hal ini membuat minat pegawai BPKP untuk menjadi peneliti
atau berkecimpung di bidang peneilitian cukup sedikit. Hal ini menjadikan
kurangnya pegawai puslitbangwas baik secara kualitas dan kuantitas.
d. Penerapan PermenPAN RB Nomor 28 Tahun 2019 tentang penyetaraan jabatan
administrasi ke dalam jabatan fungsional.
Penyikapan regulasi ini dengan penyetaraan jabatan auditor kepada fungsional
peneliti, membuat pegawai merasa berada dalam lingkungan di luar jati dirinya.
Keenganan untuk menerapkan dan memenuhi ekspektasi jabatan ini menjadi
hambatan internal BPKP.
2.2.1.5. Hasil Analisis SWOT
Berdasarkan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
telah diidentifikasikan di atas, diperoleh empat strategi sebagai berikut:
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 28
Faktor Internal
Kekuatan (S) :
• Kantor, komputer dan jaringan, buku, perpustakaan yang memadai
• Koordinator dan Pembina Litbang
• Pengelola KMS BPKP dan pilar GIA Corpu
• Pengelola Inovasi BPKP
Kelemahan (W) :
• Jumlah dan Komposisi SDM tidak seimbang
• Kompetensi sbg peneliti yang masih kurang
• Anggaran belum memadai
• Belum optimalnya aplikasi KMS
• Belum terbentuknya budaya inovasi
Faktor Eksternal Peluang (O) :
• Kedudukan Strategis Puslitbangwas.
• Kesempatan Kerjasama dengan institusi lain
• Mendukung Pusat Pembelajaran Auditor Internal (GIA Corpu)
• Koordinator Inovasi
• Harapan besar Pimpinan.
Strategi S – O :
• Melaksanakan manajemen mutu dan memaksimalkan sarpras untuk optimalisasi kedudukan strategis
• kerjasama lembaga litbang lain dan universitas
• Memperkaya konten KMS dan menggiatkan peran Duta KMS untuk program bersama
• Diskusi dengan internal dan eksternal untuk inkubasi/scale-up inovasi
• Membuat policy brief untuk pimpinan dari current issue
Strategi W – O :
• Mengusulkan penambahan personil
• Peningkatan kompetensi melalui kerjasama dengan lembaga litbang lainnya dan universitas
• Mencari lembaga donor penelitian
• Koordinasi developer KMS, MAP, dan Pusinfo
• Membuat jargon dan implementasi “Inovasi tiap Hari”
• Mengembangkan komunikasi intens dengan COP untuk isu aktual dan policy brief
Ancaman (T) :
• Perkembangan teknologi
• Tidak optimalnya peran Duta KMS dan Inovator di BPKP
• Kurang minatnya stakeholder terhadap Puslitbangwas
• Permenpan 28/2019 tentang penerapan Jabatan Fungsional Peneliti
Strategi S – T :
• Workshop terstruktur data analytic, aplikasi, dan metode penelitian untuk menghasilkan produk yang inovatif, yang dapat digunakan pimpinan/stakeholder BPKP
• Optimalisasi Forum Duta KMS & display inovasi
Strategi W – T :
• Workshop terstruktur data analytic, aplikasi, dan metode penelitian untuk menghasilkan produk yang inovatif, yang dapat digunakan pimpinan/stakeholder BPKP
• Temu rutin dengan Duta KMS untuk masukan perbaikan aplikasi
• Diskusi inovasi tiap bulan
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 29
2.3. Arah Kebijakan dan Strategi
Kebijakan dan Strategi Puslitbangwas BPKP pada hakekatnya merupakan cara untuk
mencapai Tujuan dan Sasaran Organisasi serta merupakan penjabaran dari tugas
dan fungsi yang diamanatkan kepada Puslitbangwas BPKP. Strategi Puslitbangwas
periode 2020-2024 sejalan dengan tujuan dan sasaran strategis dibagi menjadi
kebijakan umum dan strategi khusus.
Kebijakan umum merupakan langkah langkah strategis yang diambil oleh
Puslitbangwas BPKP yang berlaku untuk seluruh pencapaian tujuan dan sasaran
Puslitbangwas BPKP serta mendukung pencapaian sasaran BPKP. Kebijakan umum
tersebut adalah:
a. Menempatkan Puslitbangwas BPKP sebagai pusat penelitian dan pengembangan
bidang pengawasan bagi seluruh Aparat Pengawas Internal K/L/P/BU
Saat ini, Aparat Pengawas
Internal K/L/P/BU dituntut
dapat memberikan assurance
dan consulting secara cepat
dan komprehensif, sementara
belum seluruh K/L/P/BU
memiliki APIP dengan
kapabilitas yang baik.
Berdasarkan hal tersebut, Puslitbangwas BPKP sebagai pusat penelitian dan
pengembangan bidang pengawasan internal satu-satunya di Indonesia, harus
mampu memberikan hasil penelitian, terobosan, dan inovasi yang mampu
meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas bukan hanya pada BPKP namun juga
Aparat Pengawas Internal K/L/P/BU.
b. Mendorong Puslitbangwas sebagai pilar pengembangan kompetensi.
Puslitbangwas BPKP merupakan bagian dari pusat pengembangan ilmu
pengetahuan bidang pengawasan internal melalui capture knowledge dari Skill
Group Owner dan Community of Practice serta hasil penelitian dan
pengembangan ilmu pengawasan. Berdasarkan hal tersebut, Puslitbangwas
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 30
BPKP merupakan bagian dari pilar pengembangan kompetensi Aparat Pengawas
Internal K/L/P/BU. Puslitbangwas BPKP saat ini, memliki Knowledge Manajemen
System (KMS) yang masih terbatas untuk internal BPKP, namun kedepan akan
dibuka untuk seluruh Aparat Pengawas Internal K/L/P/BU dalam rangka berbagi
penngetahuan. Keberadaan KMS diharapkan dapat meningkatkan kualitas Aparat
Pengawas Internal K/L/P/BU yang pada gilirannya akan memberikan nilai tambah
bagi organisasi secara khusus dan negara pada umumnya.
Strategi khusus merupakan strategi pengapaian tujuan dan sasaran Puslitbangwas
BPKP pada periode 2020-2024. Strategi khusus difokuskan pada tiga prioritas, yaitu:
a. Meningkatnya Kualitas Hasil Penelitian
Meningkatnya kualitas hasil penelitian difokuskan pada kemanfaatan hasil
penelitian dan pengambangan oleh stakeholders puslitbangwas. Strategi yang
ditempuh sebagai berikut:
1) Melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Satu Langkah di Depan
Berdasarkan Topik Sesuai Prioritas Kebutuhan Pemangku Kepentingan
Penetapan topik penelitian dan pengembangan dengan melihat
perkembangan isu strategis dan kebutuhan penelitian dan pengembangan dari
stakeholder di masa datang. Hasil penelitian dan pengembangan diharapkan
mampu memberikan nilai tambah peningkatan kualitas pelaksanaan tugas
APIP.
2) Penelitian dan Pengembangan dilaksanakan Dengan tiga Pendekatan
Puslitbangwas mengembangkan tiga pendekatan penelitian dan
pengembangan sebagai upaya peningkatan kualitas dan kecepatan penelitian
dan pengembangan, yaitu:
a) Full Research
Pendekatan full research dilaksanakan sesuai jangka waktu yang berlaku
di Puslitbangwas. Pendekatan ini dilaksanakan apabila penelitian
memerlukan langkah-langkah pengujian yang komprehensif dan hasil
penelitian dan pengembangan tidak ditunggu oleh pemangku kepentingan
dalam waktu dekat.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 31
b) Quick Research
Pendekatan quick research mengedepankan kecepatan dan ketepatan
momen isu strategis yang berkembang tanpa mengurangi kualitas hasil
penelitian. Pendekatan ini dilakukan apabila jangka waktu yang tersedia
untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan itu pendek dan topik
yang menurut pertimbangan Puslitbangwas hasil penelitian dan
pengembangannya segera diperlukan oleh pemangku kepentingan.
c) Joint Research
Penelitian dan pengembangan dilaksanakan bersama antara
puslitbangwas BPKP dengan stakeholders (joint research). Pendekatan ini
dilakukan untuk memastikan bahwa penelitian dan pengembangan sesuai
harapan pengguna hasil penelitian dan pengambangan. Hal itu sesuai
tugas pokok dan fungsi Puslitbangwas yaitu melaksanakan kegiatan
penelitian dan pengembangan di bidang pengawasan untuk mendukung
kegiatan pemangku kepentingan seperti pimpinan BPKP dan kedeputian
BPKP.
3) Kerjasama Dengan Pihak Terkait (Universitas, Lembaga Penelitian)
Puslitbangwas BPKP melakukan kerjasama dengan universitas dan Lembaga
penelitian sebagai upaya peningkatan kualitas hasil penelitian dan
pengembangan. Kerjasama dalam ruang lingkup pemutahiran metode
penelitian, penguatan substansi penelitian dan percepatan implementasi
penelitian dan pengembangan.
b. Meningkatnya Kualitas Layanan Puslitbangwas BPKP
1) Optimalisasi Media Elektronik Dan Media Sosial Sebagai Media Penyebar
Luasan Hasil Penelitian Dan Pengembangan
Dalam era digital saat ini, kecepatan dan jangkauan merupakan hal yang
penting dalam penyebar luasan hasil penelitian dan pengembangan
pengawasan internal. Puslitbangwas telah memiliki sarana penyebarluasan
hasil penelitian dan pengambangan melalui; media social (youtube, Instagram)
dan media elektronik (website). Setiap hasil penelitian dan pengambangan
akan dikemas dalam bentuk video dan infografis untuk memudahkan
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 32
stakeholders memahami hasil penelitian dan poengembangan. Puslitbang juga
telah meluncurkan media cetak melalui Jurnal pengawasan yang terbit setiap
semester dan majalah Seputar Litbang yang terbit setiap triwulan.
2) Meningkatkan Maturitas Implementasi Pengelolaan Pengetahuan
Dalam pengelolaan pengetahuan melalui KMS, penyelenggaraan pengelolaan
pengetahuan diarahkan pada peningkatan maturitas pengelolaan mulai dari
expansion, refinement, dan maturity, setelah diawali dengan tahapan reaction
dan initiation. Untuk itu aspek organization process, people, technology,
knowledge process, learning & innovation, dan outcome, secara bertahap
setiap tahun terus dikembangkan. Untuk itu diperlukan strategi setiap tahun
sebagai arah kematangan pengelolaan pengetahuan di BPKP. Dari aspek
kepemimpinan, pemberian insentif dan rewards, evaluasi berkelanjutan serta
peran role model dalam berbagi pengetahuan dan kolaborasi menjadi langkah
penting pencapaian maturitas pengelolaan pengetahuan. Aspek
people/manusia, upaya meningkatkan sharing knowledge dan kolaborasi
pengetahuan, mengevaluasi mekanisme berbagi pengetahuan, dan
memberikan kesempatan Pegawai mendapat manfaat dari pengetahuan
Pegawai lain. Aspek teknologi, antara lain semakin banyak akses kepada para
pegawai dan pengetahuan yang tersedia, serta format interface Pegawai
dengan teknologi semakin baik dan mudah. Aspek knowledge process,
diterapkan dengan proses pengetahuan disemua unit organisasi dan dapat
digunakan untuk meningkatkan kinerja, proses pengetahuan ditinjau secara
berkelanjutan sehingga ada perbaikan, dan proses telah terintegrasi di
Organisasi serta telah mengalami beberapa kali siklus perbaikan. Pada area
learning & evaluation, proses pengetahuan dapat berjalan efisien dan efektif
dalam mendukung tujuan organisasi, organisasi pembelajaran dan inovasi
terus berlanjut dan setiap keputusan didasarkan fakta, dan proses
pengetahuan berlangsung sistematis dan terintegrasi. Terakhir dengan aspek
outcome, organisasi telah menunjukkan kinerja baik karena pemanfaatan
pengetahuan, kinerja organisasi semakin baik dengan tren semakin
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 33
meningkat, dan tren kinerja yang semakin baik tersebut bertahan terus dengan
lama.
3) Optimlisasi Peran Duta KMS Pada Setiap Unit Organisasi BPKP
Optimlisasi peran duta KMS disamping sebagai penjaring kebutuhan
stakeholder akan tema dan topik penelitian dan pengembangan, Duta KMS
juga berperan sebagai agen penyebar luasan hasil penelitian dan
pengembangan. Diharapkan dengan adanya Duta KMS hasil-hasil penelitian
dan pengembangan dapat cepat tersampaikan dan dapat dimanfaatkan
secara tepat oleh stakehoklders.
4) Perbaikan Proses Bisnis Pengkajian Dan Pengembangan Sampai Pada
Pemanfaatan
Saat ini puslitbangwas telah memiliki proses bisnis yang menjadi panduan
dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan. Proses bisnis ini perlu
dilakukan pemutahiran terutama pada sisi delivery hasil. Pemutahiran
dilakukan dengan memastikan hasil penelitian dan pengembangan
diformatkan dalam bentuk laporan namun juga dalam format jurnal, artikel,
infografis dan video. Kemudian diunggah dalam KMS, akun media sosial dan
website Puslitbangwas BPKP. Disamping itu, Puslitbangwas melakukan
pemaparan kepada unit kerja terkait di lingkungan BPKP.
c. Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Puslitbangwas BPKP
1) Peningkatan kompetensi pegawai Puslitbangwas BPKP
Peningkatnan kompetensi pegawai puslitbangwas BPKP dilakukan dengan:
- Melakukan pelatihan pegawai secara mandiri. Pelatihan pegawai mandiri
dilaksanakan secara berkala di lingkungan Puslitbangwas, baik
narasumber dari internal maupun eksernal.
- Mengikutsertakan pegawai pada seminar, sosialisasi, konferensi dan
pelatihan peningkatan kompetensi baik pada internal maupun eksternal
BPKP.
- Melakukan pengusulan pendidikan dan pelatihan pegawai kepada biro
SDM BPKP.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 34
2) Perbaikan proses bisnis dan SOP penelitian dan pengembangan
Perbaikan proses bisnis dan SOP penelitian dan pengembangan, mutlak
dilakukan untuk mengikuti perkembangan strategis dan harapan stakeholder
terutama pada kualitas hasil penelitian dan kecepatan hasil penelitian. Hasil
penelitian dan pengembangan puslitbangwas BPKP sangat ditunggu oleh
stakeholders. Perbaikan Proses bisnis dan SOP difokuskan pada kegiatan
utama penelitian dan pengembangan.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 35
BAB III
MATRIKS KINERJA DAN
PENDANAAN
PUSLITBANGWAS
B E R P I J A K P A D A I L M U, B E R O R I E N T A S I P A D A M A N F A A T
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 36
BAB III
MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN
Bab ini menyajikan penjelasan atas target kinerja dan kebutuhan dana dalam jangka
waktu lima tahun mulai tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. Informasi target
kinerja dan kebutuhan dana tersebut disajikan pada Tabel III.1. Ada tiga sasaran
kegiatan, dua sasaran kegiatan disajikan sesuai dengan dengan proporsi
sebagaimana di atur di dalam renstra BPKP tahun 2020-2024, satu sasaran kegiatan
merupakan inisiatif Puslitbangwas untuk mendukung dua sasaran kegiatan tersebut.
Tabel III.1 Matriks Kinerja dan Pendanaan
Program/
Kegiatan
Sasaran Program (Outcome/Sasaran Kegiatan(output)/Indikator
Target
Lokasi 2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan Pembinaan dan Koordinasi Penelitian dan Pengembangan Pengawasan
Sasaran Kegiatan
Meningkatnya kualitas hasil penelitian
IKK: % Hasil penelitian yang dimanfaatkan
100% 100% 100% 100% 100%
Meningkatnya kualitas layanan Puslitbangwas
IKK: Indeks Kepuasan Layanan Puslitbangwas
8.02 8.04 8.06 8.08 8.10
Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Puslitbangwas
IKK: SKOR PUI - 500 600 700 800
IKK: Skor SAKIP 80 83 85 97 90
Alokasi Dana (dalam jutaan rupiah)
Sasaran Kegiatan
Meningkatnya kualitas hasil penelitian
IKK: % Hasil penelitian yang dimanfaatkan
4.830 5.900 6.980 8.050 9.120
Meningkatnya kualitas layanan Puslitbangwas
IKK: Indeks Kepuasan Layanan Puslitbangwas
200 260 310 360 410
Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Puslitbangwas
IKK: Skor PUI 3.180 3.890 4.600 5.310 6.010
IKK: Skor SAKIP 8.790 8.950 9.120 9.290 9.460
17.000 19.000 21.000 23.000 25.000
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 37
4.1. Target Kinerja
Kegiatan pembinaan dan koordinasi penelitian dan pengembangan pengawasan
memiliki tiga sasaran kegiatan (1) Meningkatnya kualitas hasil penelitian dengan
indikator kinerja kegiatan adalah % hasil penelitian yang dimanfaatkan. (2)
Meningkatnya kualitas layanan Puslitbangwas dengan indikator kinerja kegiatan
adalah indeks kepuasan layanan Puslitbangwas. (3) Meningkatnya fungsi Puslitbang
menjadi Pusat Unggulan Inovasi (PUI) dengan indikator kinerja kegiatan adalah skor
PUI.
4.1.1. Indikator Kinerja Kegiatan: Persentase Hasil Penelitian yang Dimanfaatkan
Indikator kinerja kegiatan ditetapkan agar capaian kinerja Puslitbangwas dalam
melaksanakan kegiatan dapat diukur. Indikator kinerja kegiatan dalam Renstra
memenuhi kriteria/karakteristik spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan
berjangka waktu. Indikator kinerja kegiatan untuk meningkatkannya kualitas hasil
penelitian berupa kinerja output dan kinerja outcome. Kinerja output berupa ”laporan
hasil penelitian atau pengembangan” dan indikator kinerja outcome berupa
persentase pemanfaatan hasil litbang. Outcomes ini dibagi tiga jenis yaitu initial
outcomes, intermediate outcomes, dan end outcomes.
Initial outcome adalah outcome yang diperoleh berdasarkan inisiatif dan upaya yang
dilakukan oleh Puslitbangwas sendiri terhadap laporan hasil litbang, dalam rangka
change knowledge. Upaya tersebut berupa penyampaian informasi yang disajikan
dalam laporan. Oleh karena itu, indikator intial outcome merupakan controllable
outcome bagi Puslitbangwas, yang artinya menjadi suatu kewajiban bagi
Puslitbangwas. Intermediate outcome adalah outcome yang didapat dari response
pengguna atas laporan hasil litbang. Response tersebut menggambarkan
peningkatan kepedulian dari pengguna. End outcome adalah outcome yang didapat
dari tindak lanjut atas initial maupun intermediate outcome, dengan menjadikan hasil
litbang sebagai dasar dalam pengambilan keputusan/kebijakan, sehingga
menimbulkan implikasi yang luas yang dikategorikan sebagai meaningful change.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 38
Pengukuran outcome hasil litbang dilakukan dengan pembobotan bagi pengguna
utama dan pengguna lainnya. Pengguna utama diberi bobot sebesar 80% dan
pengguna lainnya diberi bobot sebesar 20%. Selain itu dilakukan pembobotan untuk
setiap komponen outcome, yaitu: bobot initial outcome adalah sebesar 33%, bobot
kumulatif intermediate outcome adalah sebesar 66%, sedangkan bobot kumulatif end
outcome adalah sebesar 100%.
Target kinerja pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan tersebut di atas
setiap tahun sebesar 100% selama lima tahun dari 2020 – 2014. Perhitungan terinci
untuk mendapatkaan 100% serta rincian pengguna dapat di lihat pada tabel III.2.
Tabel III.2 Daftar Nilai (Persentase) Indikator
Pemanfaatan Hasil Litbang Puslitbangwas BPKP
Sumber: Indikator dan Metode Pengukuran Pemanfaatan atas Hasil Litbang, LHT-200/LB/2008 yang telah direvisi.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 39
4.1.2. Indikator Kinerja Kegiatan: Indeks Kepuasan Layanan Puslitbangwas
Indikator kinerja kegiatan dengan sasaran kegiatan meningkatnya kualitas layanan
Puslitbangwas adalah indeks kepuasan layanan Puslitbangwas. Perhitungan indeks
kepuasan layanan Puslitbangwas merujuk pada Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Menurut peraturan menteri ini kepuasan
masyarakat (dalam hal ini pengguna layanan Puslitbangwas) adalah hasil pendapat
dan penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan kepada
aparatur penyelenggara pelayanan publik (Puslitbangwas). Unsur pelayanan adalah
faktor atau aspek yang terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat sebagai variabel penyusunan survei kepuasan masyarakat untuk
mengetahui kinerja unit pelayanan.
Unsur survei kepuasan masyarakat (SKM) dalam peraturan tersebut di atas meliputi:
(a) persyaratan, (b) sistem, mekanisme, prosedur, (c) waktu penyelesaian, (d)
biaya/tarif, (e) produk spesifikasi jenis pelayanan, (f) kompetensi pelaksana, (g)
perilaku pelaksana, (h) penanganan pengaduan, saran, dan masukan, dan (i) sarana
dan prasarana. Dalam ketentuan Menteri PAN dan RB tersebut juga ditegaskan
bahwa setiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah daerah wajib menjabarkan lebih
lanjut atas unsur SKM yang akan disurvei. Hal ini disebabkan karena keunikan jenis
layanan yang diberikan dari setiap instansi pemerintah. Penjabaran tersebut
dituangkan dalam pedoman. Format dan isi pedoman merujuk pada format dan isi
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
tersebut di atas. Puslitbangwas perlu memiliki pedoman survei kepuasan masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Permen PAN dan RB Nomor 14 tahun 2017 sesuai
keunikannya.
4.1.3. Indikator Kinerja Kegiatan: SKOR PUI
Indikator kinerja kegiatan dengan sasaran kegiatan meningkatnya fungsi Puslitbang
menjadi Pusat Unggulan Inovasi adalah SKOR PUI. Perhitungan skor PUI ini merujuk
pada hasil penelitian dan pengembangan Puslitbangwas.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 40
4.2. Pendanaan
Pendanaan untuk kegiatan pembinaan dan koordinasi penelitian dan pengembangan
sebagaimana disajikan pada tabel III.1 bersumber dari APBN. Rincian kegiatan
pembinaan dan koordinasi tersebut seperti yang telah diuraikan pada bab II.
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 41
BAB IV
PENUTUP
PUSLITBANGWAS
B E R P I J A K P A D A I L M U, B E R O R I E N T A S I P A D A M A N F A A T
R e n s t r a P u s l i t b a n g w a s B P K P 2 0 2 0 - 2 0 2 4 | 42
BAB IV
PENUTUP
Renstra Puslitbangwas merupakan perencanaan jangka menengah yang memuat
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kegiatan, serta rencana implementasinya. Rencana
tersebut akan menjadi dasar dalam perencanaan operasional tahunan, menjadi
pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (renja) dan Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) Puslitbangwas. Renstra Puslitbangwas 2020-2014 ini
merupakan kelanjutan dari renstra 2015-2019. Renstra Puslitbangwas 2020 -
2024 ini menjadi pedoman dalam mendukung visi BPKP “Menjadi Auditor Internal
Pemerintah Berkelas Dunia dan Trusted Advisor Pemerintah untuk Meningkatkan
Good Governance Sektor Publik dalam rangka Mewujudkan Visi Misi Presiden
dan Wakil Presiden “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan gotong Royong”.
Keberhasilan pelaksanaan renstra tergantung pada komitmen pimpinan, peran
serta seluruh pegawai, kerangka regulasi yang ada, serta kepercayaan
pemangku kepentingan (pengguna). Keberhasilan pelaksanaan renstra
Puslitbangwas mendorong keberhasilan misi dan visi BPKP.