Download - skizofrenia
SKIZOFRENIAPembimbing :
dr. Imelda, SpKJ
Kelompok I
Rendy Chandra 11.2012.025
Maria Hapa 11.2012.065
Fatihah Anisah Mukhtar 11.2012.217
Feby Leliana Rachman 11.2013.008
Cristin Oktavianty 11.2013.018
Yohanes Setiawan Anduwacu 11.2013.034
SKIZOFRENIA
PPDGJ-III• Sekelompok gangguan jiwa berat yang
umumnya ditandai oleh distorsi proses pikir dan persepsi yang mendasar, afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted), tetapi kesadarannya tetap jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara.
PATOGENESISPenyebab ganguan ini belum diketahui dengan pasti. Ada
beberapa teori penyebab yg terus berkembang”
A. Teori Somatogenik1. Keturunan/genetik
2. Metabolisme: mungkin disebabkan kesalahan metabolisme
3. Endokrin: sering timbul skizofrenia pada waktu pubertas, kehamilan dan puerperium
4. Susunan saraf pusat: diduga kelainan SSP dapat menyebabkan ganguan neurotransmitter pada tempat tertentu di otak, pelebaran ventrikel lateral dan III, ggn perkembangan neuron awal dan perubahan metabolisme serebral
B. Teori Psikogenik1. Adolf Meyer: suatu mal adaptasi
2. Sigmund Freud : kelemahan ego
3. E. Bleuler : jiwa yang terpecah belah dan disharmoni
4. Stress Psikologi
Gejala Positif & Negatif Skizofrenia
Gejala Positif Gejala NegatifBerupa peningkatan atau distorsi dari fungsi yang normal
Berupa pengurangan atau kehilangan dari fungsi normal
wahamHalusinasiInkoherensi, asosiasi
longgar, peningkatan pembicaraan
Perilaku yang sangat kacau
Ekspresi afektif yang datar Miskin bicara (alogia)AnhedoniaBlokingPenarikan sosialDefisit kognitifDefisit perhatianKetidak mampuan
merawat diri
Kriteria Diagnosis PPDGJ-III
1. Harus ada sedikitnya 1 gejala amat jelas (2 gejala/>gejala-gejala kurang tajam/kurang jelas)
• Pikiran aneh (‘thought of echo’, ‘thought insertion or withdrawal’, ‘thought broadcasting’ )
• Waham aneh (‘delusion of control’, ‘delusion of influence’, ‘delusion passivity’, ‘delusion of perception’ )
• Halusinasi auditorik (suara berkomentar terus, suara berdiskusi, suara dr salah satu bagian tubuh)
• Waham yang menurut budaya tidak wajar dan mustahil
2. Atau paling sedikit 2 gejala yang harus ada secara jelas:
• Halusinasi menetapDisertai waham yang mengambang tanpa kandungan
afektif yang jelas, ide yang berlebihan & menetap, setiap hari selama bermg-berbulan.
• Arus pikiran
Terputus /sisipan– inkoherensi (neologisme)
• Perilaku katatonik Gaduh gelisah, posturing, fleksibilitas cerea,
negativisme, mutisme, stupor• Gejala negatifapatis, bicara jarang, rx emosi tumpul, penarikan diri
3. Adanya gejala khas berlangsung satu bulan/>
4. Harus ada perubahan yang konsisten dari hilangnya minat, hidup tdk bertujuan dan penarikan diri
Subtipe Skizofrenia
• F 20.0: Skizofrenia paranoid• F 20.1: Skizofrenia hebefrenik• F 20.2: Skizofrenia katatonik• F 20.3: Skizofrenia tak terinci• F 20.4: Depresi pasca skizofrenia• F 20.5: Skizofrenia residual• F 20.6: Skizofrenia simpleks• F 20.7: Skizofrenia lainnya
Skizofrenia Paranoid
A. Waham dan atau halusinasi harus menonjol
B. Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik scr relatif tidak menonjol
Skizofrenia Hebefrenik
A. Hanya ditegakkan usia remaja/dewasa muda (15-25th)
B. Kepribadian premorbid: pemalu, senang sendiri
C. Perlu pengamatan 2-3bln (perilaku hampa tujuan, senyum sendiri, proses pikir disorganisasi, inkoheren)
D. Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi tidak menonjol
Skizofrenia Katatonik
Selama 2 minggu/lebih terdapat 1 atau lebih gejala yang menonjol dari :(1) Stupor atau mutisme(2) Gaduh gelisah(3) Bisa mempertahankan posisi tubuh tertentu (4) Negativisme (5) Rigiditas katatonik(6) Fleksibilitas cerea(7) kepatuhan otomatis terhadap perintah
Skizofrenia Tak Terinci
• Memenuhi kriteria umum D/ skizofrenia• Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis subtipe
skizofrenia
Depresi pasca Skizofrenia
A. Pernah menderita skizofrenia dalam 12 bulan terakhir
B. Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (walau tidak mendominasi)
C. Memenuhi kriteria episode depresif yang menonjol paling sedikit 2 minggu
Skizofrenia Residual
(1)Gejala negatif dari skizofrenia menonjol (seperti perlambatan psikomotor, aktivitas menurun)
(2)Sedikitnya ada 1 episode psikotik yang jelas di masa lampau
(3)Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu 1 tahun
(4)Tidak terdapat dementia/penyakit/gangguan otak organik lainnya
Skizofrenia Simpleks
(1)Gejala negatif yang khas dari skizofrenia residual tanpa didahului riwayat halusinasi /waham/manifestasi dari episode psikotik
(2)Disertai perubahan perilaku pribadi yang bermakna seperti kehilangan minat yang mencolok, penarikan diri dari sosial.
(Gangguan ini memang kurang jelas gejala psikotiknya dibandingkan subtipe lainnya.)
Indikasi Rawat Inap
• Tujuan untuk diagnosis• Menstabilkan dosis obat (medikasi)• Keamanan pasien ( suicide/homicide)• Perilaku yang sangat kacau
Penatalaksanaan
A. FASE AKUT
1. Farmakoterapi mencegah pasien melukai org lain atau diri sendiri
Obat Injeksi• Olanzapine, 10mg/inj., IM• Aripriprazol, 9,75mg/inj., IM• Haloperidol, 5mg/inj. IM• Diazepam 10mg/inj. IM
OBAT ANTIPSIKOTIKA DOSIS ANJURAN (mg/hari)
BENTUK SEDIAAN
ANTIPSIKOTIKA GENERASI I (APG-I)
Klorpromazin 300-1000 Tab (25mg, 100mg)
Perfenazin 16-64 Tab (4 mg)
Haloperidol 5-20 Tab (0,5mg, 1,5mg,2mg, 5mg), inj. SA (5mg/ml) LA (50mg/ml)
Trifluoperazin 15-50 Tab (1mg, 5mg)
Fluphenazine decanoate 12.5-25 Inj. LA (25 mg/ml)
SA = Short actingLA = Long acting
OBAT ANTIPSIKOTIKA DOSIS ANJURAN SEDIAAN
Anti Psikotika Generasi II (APG-II)
Aripriprazol 10-30 Tab (5mg, 10mg, 15mg), inj. (9.75mg/ml)
Klozapin 150-600 Tab (25mg, 100mg)
Olanzapin 10-30 Tab (5mg, 10mg), inj. (10mg/ml)
Quetiapin 300-800 Tab (25mg, 100mg, 200mg, 300mg)
Paliperidon 3-9 Tab (3mg, 6mg, 9mg)
Risperidon 2-8 Tab (1mg, 2mg, 3mg)
Zotepin 75-150 Tab (25mg, 50mg)
2. Psikoedukasi intervensi untuk mengurangi stimulus yang berlebihan, stressor lingkungan dan peristiwa-peritiwa kehidupan.
3. Terapi lainnya ECT (Electroconvulsive Therapy), dilakukan pada:a. Skizofrenia Katatonikb. Skizofrenia refrakter
Pengobatan yang Efektif
A. Terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam penanganan penderita skizofrenia adalah :
• Terapi harus disesuaikan dengan lingkungan yang mendukung pasien
• Strategis nonfarmakologik harus mengatasi masalah-masalah nonbiologik
• Terapi tunggal jarang memberi hasil yang memuaskan, karena gangguan skizofrenia adalah suatu gangguan yang kompleks
Antipsikotik
Terdapat 5 pedoman dalam penggunaan Antipsikotik pada penderita skizofrenia , yaitu :(1)Tentukan “target symtomps” terlebih dahulu.(2)Antipsikotik yang telah berhasil dengan baik
pada masa lampau sebaiknya tetap dipergunakan(3)Penggantian jenis antipsikotik baru dilakukan
setelah jenis antipsikotik sebelumnya telah dipergunakan 4 - 6 minggu
(4) Hindari polifarmasi(5)Dosis maintenance adalah dosis efektif terendah