Download - SPO Rawat Jalan RSU
SPO BERBADAN SEHAT
Pengertian : Pemeriksaan & Penilaian Kesehatan Calon tenaga kerja yang akan bekerja
berupa pemeriksaan jiwa, Laboratorium Radiologi dan penunjang lainnya
disarana Kesehatan yang disampaikan dengan sehat untuk bekerja dan tidak
sehat untuk bekerja oleh dokter penanggung jawab saran Kesehatan.
Tujuan : - Sebagai acuan bagi sarana pelayanan Kesehatan dalam menyelenggarakan
- Pelayanan Kesehatan di terapkannya Persyaratan untuk pemeriksaan Fisik Jiwa
- Dilaksanakan prosedur pemeriksaan Kesehatan bagi calon tenaga kerja
- Diterapkannya monitoring & Evaluasi
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Sarana Kesehatan yang berbadan Hukum mempunyai struktur, bagan
Organisasi & Tata kerja meliputi garis kewenangan ruang lingkup dan
tanggung jawab yang di lengkapi photo masing-masing penanggung jawab.
Prosedur : Persiapan Alat
Blangko Berbadan Sehat
Tensi Meter
Tetes Skop
Pengukuran tinggi badan & BB
Persiapan Pasien
Pasien Membawa kartu rawat jalan
Pelaksanaan
Pasien diberitahu yang akan dilaksanakan
Penjelasan bagi pasien untuk diperiksa oleh dokter yang memeriksa
SPO KONSULTASI DOKTER AHLI ANTAR POLIK
Pengertian : Pemeriksaan pasien oleh dokter spesialis dalam bidangnya masing – masing
Tujuan : Untuk mengetahui lebih lanjut kondisi Kesehatan apa sehat atau sakit
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Konsultasi dokter spesialis antara polik
- Untuk menegakkan diagnosa lebih lanjut
- Menjelaskan pada pasien / keluarga untuk ditindak selanjudnya agar supaya
membawa sama pengantar ke masing – masing polik yang di maksud
Prosedur : Alat
- Lembar pengantar internal antara polik
- Hasil penunjang terlampir
Persiapan pasien
- Pasien diberi tahu tentang keadaanya
- Pasien diantar ke polik yang dimaksud
Pelaksanaan
- Cuci tangan dengan cara 6 langkah
- Pasien di periksa oleh dokter spesialis
- Menginformasikan pada pasien untuk kembali ke polik Awal bila semua hasil
pemeriksaan selesai
SPO PERAWATAN LUKA
Pengertian : Perawatan luka secara umum adalah membersihkan luka, mengobati luka, dan
menutup kembali luka dengan tehnik stenl
Tujuan : - Untuk mencegah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka
- Memberikan pengobotan pada luka
- Memberikan rasa aman & nyaman pada pasien
- Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka
Kebijakan : - Semua aktivitas tenaga ke perawatan dalam memberikan pelayanan harus
sesuai dengan standar prosedur oprasional ( SPO )
- Perawatan luka merupakan tindakan medis yang telah didelegasikan kepada
perawat untuk melaksanakannya.
Prosedur : Persiapan Alat
- 1 Set peralatan steril perawatan luka
- Perlak
- Haud Scund & Masker
- Tromal yang berisih kain khas steril
Pesiapan Pasien
- Beri penjelasan maksud dan tujuan perawatan luka
- Beri penjelasan hal-hal yang akan dilaksanakan
- Pralatan steril steril yang di perlukan di troli didekatkan pada pasien
- Jaga privacy pasien, dengan menutup tissue
Pelaksanaan
- Mencuci tangan dengan cara 6 langkah
- Pasang perlak pengalas
- Mengatur posisi Klien
- Gunakan sarung tangan steril
- Salam terapecetik disampaikan
- Balutan dibuka dengan kapas alkohol yang benar
- Balutan kotor dimasukkan ke dalam bangkah
- Daerah sekitar luka dibersihkan dengan menggunakan kapas alkohol
- Luka dibersihkan dengan tetap mempertahankan tehnik steril
- Luka diberi alat dengan benar
- Luka ditutup dengan kasa steril secara benar
- Kassa dipasangkan menggunakan flaster / balutan dengan benar.
Perawatan Luka
- Pasien diatur pada posisi yang nyaman
- Evakuasi terhadap respon pasien
- Alat – Alat dibereskan dengan rapi
- Cuci tangan dengan cara 6 langkah
- Terminasi dilakukan dengan baik
- Dokomentasi dilakukan dengan benar.
SPO MENERIMA PASIEN BARU & LAMA
Pengertian : Menerima & Mencatat / Mengirestrasi pasien baru & lama
Tujuan : Untuk mengetahui apakah pasien yang datang berobat adalah pasien baru yang
pertama kali datang atau yang sudah berulang sebagai kelengkapan admistrasi
pasien rawat jalan.
Kbijakan : 1.Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
2. Setiap pasien membawa kartu rekam medic ke polik klinik tujuan
3. Memeriksa kelengkapan pasien apakah pasien peserta BPJS, JAMKESDA,
UMUM.
Prosedur : Persiapan alat
- Kartu Rawat Jalan
- Kelengkapan admistrasi
Persiapan Pasien
- Pasien diterima dengan Kartu Rawat jalan
- Mancatat pada buku Registrasi tentang identitas pasien
- Menanyakan pada pasien / Keluarga alasan datang ke Rumah Sakit
- Mencatat masalah / keluhan pasien pada Kerawat jalan
- Mengukur TTD Pasien
- Mempersilahkan pasien menunggu diruang tunggu
Pelaksanaan
- Pasien diperiksa oleh dokter
- Pasien diberikan pengantar kepenunjang bila perlu
- Pasien diberikan resepnya
- Bila pasien perlu perawatan inap maka petugas mengantar ke ruang perawatan
yang di maksud, kalau tidak pasien boleh pulang.
SPO MENIMBANG B.BADAN PADA POLIK ANAK
Pengertian : untuk mengetahui
Tujuan : untuk mengetahui B.B & TB anak
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
Prosedur : Persiapan Alat
- Timbangan
- Buku Catatan
Persipan Pasien
- Memastikan timbangan badan berfungsi & dengan cara mengatur penunjuk
angka tepat di angka Nol
- Meminta pasien melepas sepatu / sandal & meletakkan barang bawaan yang
berat
- Meminta pasien naik keatas timbangan dengan posisi berhadapan dengan
pemeriksa.
- Memperatikan jarum penunjuk berhenti & arah dengan tegak lurus dengan
angka
- Menginformasikan hasil pengukuran pada pasien
- Mencatat pada kartu status atau buku
- Menanyakan kepada pasien apakah ada yang ditanyakan tentang hasil
pengukuran berat badannya.
1. Memastikan timbangan badan berfungsi dengan baik dengan cara mengatur penunjuk angka
tepat di angka nol
2. Permisi ibu tolong sepatunya di lepas.
SPO MELAKUKAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH
Pengertian : Pemeriksaan T.D diperoleh dari pengukuran pada sirkulasi arteri. Aliran darah
akibat pemompaan jantung menimbulkan gelombang yang gelombang tinggi
disebut tekanan sistole & gelombang titik pada rendah disebut diastole satuan T.D
dinyatakan dalam air raksa (mmhg)
Tujuan : Mengukur tekanan darah pasien
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Pastikan identitas pasien
- Jelaskan prosedur & alasannya dilakukan tindakan tersebut
- Yakinkan bahwa klien nyaman & bahwa anda memiliki ruangan yang cukup
pencayaan
- Berikan Privasi pasien adalah posisinya & tutup klien sesuai kebutuhan.
Prosedur : Persiapan Alat
- Sph yang momano meter ameroid / air raksa
- Steteskop
- Kartu rawat jalan & Alat tulis.
Pesiapan Pasien
- Perkenalkan diri pada Klien, termasuk nama, jabatan atau peran & jelaskan apa
yang anda lakukan.
- Pastikan identitas klien
- Jelaskan prosedur & alasan dilakukan tindakan tesebut
- Siapkan peralatan
- Cuci tangan
- Istirahat pasien sedikitnya 5 menit sebelum pengukuran & pastikan pasien
merasa santai & nyaman.
Pelaksanaan
- Mintalah pasien untuk membuka bagian lengan atas yang akan diperiksa
sehingga ada penekanan pada anteri brachialis
- Posisi pasien duduk yang nyaman dengan lengan, bagian volaf diatari.
- Gunakan manset yang sesuai dengan ukuran lengan pasien.
- Pasanglah manset melingkar pada lengan tempat pemeriksaan sehingga jantung
dengan bagian bawah manset 2 -3 cm diatas fossa kabiti & bagian balon kaset
yang menekan tepat diatas arteri 6 rachiakri
- Hubungkan manset dengan tensi air raksa posisi tegak dan lever air sehingga
jantung.
- Raba denyut arteri brachialis pada fossa kubit & areteri radiaksi dengan jari
telunjuk
- Tutup kasup pengontrol
- Pastikan steteskop masuk tepat ke dalam telinga pemeriksa palpasi denyut anteri
radio
- Pasang manset sampai dengan denyut arteri radiasi tak lambat lagi
- Lepaskan katur pengontrol secara pelan – pelan
- Lepaskan steteskop dari telinga
- Ucapkan terima kasih kepada klien
- Klasifikasikan hanya menurut WHO
Normal <130 / 85
TK.I 140 – 159 / 90-99 (Ringan)
TK.II 160 – 179 / 100 – 109 Sedang
Tk ≥ 180 / ≥ 110
SPO MELAKUKAN TINDAKAN EKG
Pengertian : EKG merupakan pemeriksaan diagnosis yang merupakan alat bantu dalam
menegakkandiagnosis penyakit jantung
Tujuan : EKG Berguna dalam menetukan kelainan sperti :
- Kelainan irama jantung
- Gangguan otot jantung berupa iskemia & infark miokard.
- Memperkirakan adanya pembesaran ke 4 ruangan di jantung ( Hipertrofi
atrium & Ventrikel )
- Penilaian Pungsi pacu jantung.
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus
sesuai dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- SDA
- Tindakan EKG merupakan tindakan medis yang telah di delegasikan
kepada perawat untuk dilaksanakan
- Untuk tindakan ini di berikan kepada pasien yang indikasi riwayat jantung
& pasien rencana operasi.
Prosedur : Persiapan sesuai EKG ( alat )
- Kabel untuk sumber listrik ( Power )
- Kabel untuk gani ( Gromed )
- Kabel untuk pasien dan 10 cabang elektroda yang diberi tanda warna :
4 Cabang elektroda extremitas dengan plat / karet pengikat.
6 cabang ikletroda denda dengan balon penghisap
Jelly / kapas basah
Kertas EKG ( telah siap pada mesin EKG )
Spidol ( Untuk perekaman EKG serial )
Kertas tissue ( Pembersih )
Persiapan Pasien
- Penjelasan tentang tujuan pemeriksaan
- Dinding dada harus dibuka
- Dibaringkan terhentang dalam keadaan tenang selama perekaman
- Kabel yang berwarna / bertanda khusus dihubungkan dengan pasien.
Pelaksanaan
- Cuci tangan dengan cara 6 langkah
- Lepaskan baju pasien
- Atur baju pasien
- Alat EKG dipasang pada tubuh pasien
- Alat EKG siap di oprasionalkan
- Perhatikan Alat EKG
- Catatan hasil EKG & tulis nama
- Pasien di rapikan , alat alat di bereskan
- Cuci tangan
Unit Terkait : - Apotik Rawat jalan
- Peripikasi BPJS, Jamkesda
- Kasca
Pelayanan ANC merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga Kesehatan terlatih untuk ibu
selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan anternatal yang
ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan
PENGERTIAN ANC
Perawatan kehamilan pelayanan perawatan kehamilan merupakan pelayanan kesehatan
yang baik kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar antenatal care yang
sudah ditetapkan
TUJUAN PELAKSANAAN ANC
1. Memantau kemajuan kehamilan serta memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu serta janin
3. Mengawasi secara dini kelainan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil.
4. Mempersiapkan persalinan cukup baik, melahirkan dengan selamat dan mengurangi
sekecil mungkin terjadinya trauma pada ibu dan bayi.
5. Mempersiapkan ibu untuk menjalani masa nifas dan mempersiapkan pemberian ASI
Eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran dan tumbuh kembang
bayi.
Kebijakan
Persiapan Alat
Tensi Meter
Timbangan BB
Centi Meter
Duplet / Dapton
Persiapan Pasien
Menyambut ibu & seseorang yang menemani ibu
Memperkenalkan diri pada ibu
Menanyakan identitas ibu & suami
Keluhan ibu
Pelaksanaan Ibu
Memeriksa Hp Ht & apakah normal
SPO PEMERIKSAAN VISUS
Pengertian : Tindakan pemeriksaan untuk mengetahui ketajaman, jauh dekat penglihatan
pasien
Tujuan : Sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan visus
Prosedur : Persiapan alat
- Snellen cart
- Trial lens set
Persiapan Pasien
- Beri penjelasan maksud & tujuan pemeriksaan visus
Pelaksaan
- Cuci tangan
- Tempatkan pasien pada posisi yang telah diatur jaraknya dengan suellen cart
- Pasangan Freme eye dengan menutup salah satu mata
- Anjurkan pasien menbaca angka – angka / huruf yang ada pada snellen cart
- Ulangi dengan menutup salah satu mata yang belum dilakukan pemeriksaan
- Catat hasil dari pemeriksaan
- Lepaskan freme eye dari pasien
- Selanjutnya pasien diarahkan ke dokter yang memeriksa
- Cuci Tangan.
SPO PEMERIKSAAN REFRAKSI
Pengertian : Tindakan pemeriksaan untuk mengetahui rabun rauh, rabun dekat serta minus
dan pensitip pasien
Tujuan : Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan pemeriksaan refraksi
Prosedur : 1. Persiapan alat
- Suellen cart
- trial lens set
2. Pemeriksaan Pasien
- Cuci tangan
- Tempatkan pasien pada posisi yang telah diatur jaraknya dengan suellen
cart
- Pasangkan freme eye dengan menutup salah satu mata
- Anjurkan pasien menbaca angka angka / huruf yang ada pada suellen cart
yang mampu dibaca
- Beri tambahan lensa pada mata yang diperiksa sampai batas kemampuan
baca mata pasien
- Ulangi pada mata yang lain
- Catat hasil dari hasil pemeriksaan
- Lepaskan freme eye dari pasien
- Pasien diarahkan ke dokter pemeriksaan selanjutnya
- cuci tangan.
SPO IRIGASI ( SPOLING MATA )
Pengertian : Tindakan untuk mengeluarkan benda asing yang ada pada mata
Tujuan : Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan spuling mata atau irigasi
Prosedur : 1. Persiapan Alat
- Bengkok
- Kasa steril
- Handuk kecil
- Tiang infus
- Cairan infuse
- Cairan spuling beserta selang
- Tempat tidur
2. Persiapan pasien
- beri penjelasan maksud & tujuan tindakan spuling atau irigus
- Beri penjelasan hal – hal yang akan dilaksanakan.
3. Pelaksanaan
- Baringkan pasien ditempat tidur
- Dekatkan cairan spuling yang telah di pasangi slang dan digantung pada
tiang infus pada tempat tidur
- Cuci tangan
- Pasang handuk kecil pada pada posisi kepala bagian mata yang akan di
Spuling
- Miringkan kepala pasien pada sisi mata yang akan di spuling
- Beri Bengkok disamping mata yang di spuling untuk menadah air
Spuling
- Buka Mata pasien secara perlahan lahan sambil air ditambah dibengkok
Reaksi Pasien
- Perhatikan buang air spuling yang ada dibengkok
- Bersihkan / lap mata dengan kain kasa steril
- Bersiapan wajah pasien menggunakan handuk kecil tadi
- Rapikan alat & kembalikan pada tempatnya
- Cuci tangan
SPO RUJUKAN ANTAR RUMAH SAKIT
Pengertian : Suatu penyakit yang tidak dapat dilakukan pemeriksaan oleh dokter maka
pasien di rujuk ke rumah sakit yang lengkap peralatannya
Tujuan : Untuk memperlancar pemeriksaan terhadap pasien yang lebih berisiko.
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus
sesuai dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Setiap pasien berhak untuk dirujuk oleh dokter pemeriksa bila mana
dokter menganjurkan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Prosedur : Persiapan Alat
- Rujukan ke rumah sakit
Persiapan Pasien
- Pasien diberi tahu tentang penyakitnya
- Pasien / keluarga diberi tahu alasan untuk di rujuknya
Pelaksanaan - Dokter Menulis Rujukan
- Pendamping dokter menyerahkan rujukan kepada keluarga pasien.
SPO RUJUKAN BALIK KE PUSKESMAS
Pengertian : Pemeriksaan pasien adalah dokter spesialis dalam bidangnya masing-masing
Tujuan : untuk mengetahui lebih lanjut kondisi Kesehatan sehat atau sakit
Kebijakan :- Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus
sesuai dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Untuk pembalikan rujukan balik ke puskesmas berpedoman pada rujukan
awal
Prosedur : Persiapan alat
- Rujukan dari puskesmas
- Kelengkapan administrasi lainnya
Persiapan Pasien
- Beri penjelasan kepada pasien bahwa ada rujukan ke puskesmas
- Beri penjelasan hal-hal yang akan dirujuk balik a.l:Diagnosa. HT,DM, Typ II,
PJK
Pelaksanaan : - Rujukan balik ditulis oleh dokter yang memeriksa dilengkapi dengan di
agnosa dan terapi serta ttd / stempel RSU
- Bila perlu kontrol di sarankan untuk kembali atau di perpanjang rujukannya.
SPO DOKTER PENGGANTI
Pengertian : Bila dokter spesialis berhalangan maka digantikan oleh dokter yang telah
ditunjuk
Tujuan : Untuk memperlancar pemeriksaan antar polik klinik bila dokter spesialis
berhalangan maka di gantikan adalah dokter yang telah di tunjuk sesuai
jadwalnya.
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus
sesuai dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Jadwal pengganti dokter special sesuai jadwal dipolik klinik yang di maksud
Prosedur : Persiapan Alat
- Jadwal dinas dokter pengganti
Persiapan Pasien
- Beri tahu Pasien bahwa dokter Spesialis di gantikan oleh dokter pengganti
Pelaksanaan
- Dokter pengganti siap menggantinya dokter spesialis sesuai jadwalnya.
SPO PEGEMBALIAN KARTU RAWAT JALAN KE LOKET
Pengertian : Kartu rawat jalan dikembalikan pada loket pendaptaran setelah sesuai
pemeriksaan
Tujuan : Untuk mengetahui apakah Kartu rawat jalan selesai di operasionalkan atau
belum
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Untuk pengembalian kartu rawat jalan di loket pendaftaran agar supaya dapat
di tempatnya pada loket masing – masing
Prosedur : Persiapan Alat
- Kartu rawat jalan
- Buku kontrol pengembalian kartu rawat jalan
Petugas loket menerima
- Kartu rawat jalan dari masing – masing polik
SPO PASANG KATETER DI POLIK BEDAH
Pengertian : Kateter adalah selang untuk memasukkan & mengeluarkan Cairan
Tujuan :- Memasukkan kateter melalui uretra kedalam kandung kemih untuk
mengeluarkan urine
- Menghilangkan ketidak nyamanan karena distensi kandung kemih
- Mengobati abstruksi akran arine
- Mengatasi retensi perkeniham
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Tindakan pemasangan kateter merupakan tindakan medis yang di
delegasinya kepada perawat untuk melaksanakannya setiap pasien yang
mendapatkan intruksi tentang pemasangan kateter diberikan sesuai
kebutuhannya.
Prosedur : Persiapan Alat
- Slang kateter tambah carmi bag
- Sarung tangan
- Set bengkok tambah pintet steril
- Spoit
- Perlat
- Handuk
- Duk bokong
- Kapas tambah cairan sub / lina
- Jelly, palster & aquades
Persiapan Pasien
- Pasien diberi penjelasan & tujuan pemasangan kateter
- Diberi penjelasan hal-hal yang akan dilaksanakan
- Bawa alat kedalam pasien
Pelaksanaan
- Cuci tangan dengan cara 6 langkah
- Pasang perlak / alat
- Gunakan hand scaud
- Pasang duk steril
- Untuk wanita dibersihkan dengan kapas sublinat dari atau kebawah a.p :
Buka lubang mayora dengan ibu jari & telunjuk tangan kiri lalu
dibersihkan bagian dalam
Untuk laki – laki tangan kiri memengang umis lalu di tarik sedikit ke
pangkalnya lalu dibersihkan dengan sub / linas
Kateter diberi jelly lalu usapkan pelan pelan sambil anjurkan untuk tarik
kapas dalam – dalam
Jika tertahan jangan di periksa
Setelah kateter masuk, isi balon dengan aqudes dengan menggunakan spoit
Sambung keteter dengan urine bag dan fiksasi ke anus atas paha abdomen
( Untuk laki-laki) bagi wanita fiksasi ke anus samping
Rapikan Alat
Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
SPO PEMASANGAN AKDR / IUD
Pengertian : Tindakan untuk memasukkan alat kontrasepsi kedalam rahim untuk
menyarangkan kehamilan
Tujuan : Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemasangan AKDR / IUD
Persiapan Alat :
1. Sarung tangan steril
2. AKDR Cut 380 dalam kemasan
3. Bah instrument berisi
a. Speculum vagma
b. Temakulum
c. Gunting
d. Interns sonde
e. Kasa
4. Mangkok kecil berisi larutan anti septih
5. Ember berisi larutan klorim 0,5 %
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan 6 langkah
2. Pakai sarung tangan steril
3. Isap vagina dan serviks dengan larutan antiseptih 2 sampai 3 kali
4. Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati
5. Masukkan sunde uterus dalam karum uteri tanpa menyentuh dinding vagina
ataupun bibir speculum
6. Tentukan posisi dan kedalam karum uteri dan keluahan sonde
7. Ukur kedalaman kerum uteri pada luba lubang inserter yang masih berada
didalam kemasan sterilnya dengan mengeser leher bibir pada tabung inserter ,
kemudian buka selaput plastic penutup kemasan
8. Pegang tabung AKDR dengan leher bibir dalam posisi Horizontal, sementara
melakukan tarihan hati-hati pada tema kulum, memasukkan tabung inserter ke
dalam interus sampai leher bibir menyentuh serviks atau sampai terasa adanya
tekanan.
9. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan.
10. Lepaskan lengan AKDR dengan menarik keluar tabung inseter sampai
penghal pendorong
11. Keluarkan pendorong kemudian tabung ini sert didorong kembali keberviks
sampai leher bibir menyentuh cerviks atau terasa adanya tekanan.
12. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR kurang
lebih 3 – 4 cm
13. Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ketempat sampah
14. Lepaskan temakulum dengan laki-laki rendam dalam larutan klorim 0,5 %
15. Periksa serviks dan bila ada pendarahan dari tempat bekas jepitan temakulum,
tahan dengan kasa selama 30 -60 detik
16. Keluarkan speculum dengan hati – hati , rendam dalam larutan klorim 0,5 %
17. Rendam seluruh peralatan yang sudah di pakai dalam larutan klorim selama
10 menit untuk dehotaminasi
18. Buang bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi.
19. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan,
klorim 0,5 % kemudian buka sarung tangan secara terbalik dan rendam
larutan klorim 0,5 %
20. Cuci tangan dengan sabun ( 6 Langkah )
21. Pasien dipersiapan bangun dari tempat tidur setelah di observasi selama 15
menit
22. Ajarkan pasien bagaimana cara memeriksa sendiri benang AKDR
23. Pasien diingatkan kembali masa pemakaina AKDR CUT 380.A adalah 10
tahun
24. Pasien disarankan datang control pada petugas kesehatan atau RS bila ada
keluhan.
Unit Terkait : Poli kandungan / dr.abgyem
Dokumen terkait : - Status pasien / Kartu polik
- Kartu KB untuk pasien.
SPO PENCABUTAN IMPLANT
Pengertian : Tindakan untuk nmengeluarkan alat kontrasepsi dibawah lengan yaitu
berupa kapsul yang terdiri dari 2 kapsul
Tujuan : Sebagai pedoman dalam melaksanakan pencabutan implant.
Persiapan Alat :
1. Mangkok kecil berisi larutan anti septih
2. Doen steril
3. Spoit 3 cc
4. Lidocain 1 Ampul
5. Kasa stril
6. Sarung tangan
7. Ember berisi larutan Klorim 0,5 %
8. Pinset anotomi 1 buah
9. Mangkok kecil berisis larutan klorim 0,5 %
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan dengan sabun / 6 langkah
2. Pakai sarung tangan
3. Usap tempat tidur pemasangan dengan larutan anti septih, gerakkan ke
arah luar secara melingkar seluas dengan diameter 10 – 15 cm dan
biarkan kering.
4. Pasang kain penutup / doeh ) steril disekeliling lengan pasien
5. Suntikkan anstesi local ( 0,3 cc ) intra ketan dari tempat insisi dan 1 cc
subdermal di bawah yang kapsul ( ½ panjang kapsul)
6. Uji eteh anastesinya sebelum membuat inrusi pada kulit
7. Buat insisi kecil ( 2 mm ) dengan ujung bisturi sekitar 3 mm di bawah
ujung
8. Tentukan lokasi kapsul yang terutama untuk dicabut dan dorong pelan-
pelan kearah tempat insisi hingga ujung dapat dipresentasikan melalui
luka insisi
9. Jepit ujung kapsul dengan klem lengkung dan bawa kearah insisi
10. Bersihkan kapsul dari jaringan ujung bisturi dengan ujung menggunakan
ujung bisturi dengan ujung kapsul terbebas dari jaringanyang
melengkapinya.
11. Pengang ujung kapsul dengan pinset anatomi dan lepaskan klem penjepit
sambil menarik kapsul keluar.
12. Taruh kapsul pada mangkok yang berisi larutan klorim 0,5%
13. Setelah seluruh kapsul tercabut, hitung kembali jumlah kapsul untuk
memastikan bahwa kedua kapsul telah dikeluarkan.
14. Perlihatkan kedua kapsul tersebut pada pasien
15. Rapatkan kedua tepi luka insisi dan tutup dengan plester.
16. Berikan petunujuk pada pasien cara merawat luka dan anjurkan pada
pasien kembali control ke RS apabila ada keluhan yang dirasakan
17. Masukkan semua alat-alat yang telah dipakai kedalam larutan klorim 0,5
% selama 10 menit untuk Dekontaminasi
18. Buang peralatan dan bahan habis pakai seperti kasa dan lain-lain di
tempat sampah.
19. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan
klorim 0,5 %, buka secara terbalik dan rendam selama 10 menit
20. Cuci tangan dengan sabun ( 6 Langkah ) dan keringkan dengan kain
bersih.
21. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum pasien di perbolehkan
pulang
Unit terkait : Polik kandungan / dr.obgy
Dokumen terkait : Status pasien ( Kartu Polik )
SPO PEMASANGAN IMPLANT
Pengertian : Tindakan untuk memasukkan alat kontrasepsi dibawah lengan yaitu berupa
kapsul untuk menjarangkan kehamilan dalam jangka waktu 3 tahun.
Tujuan : Sebagai pedoman dalam melaksanakan pemasangan implant
Komseling pemasangan :
1. Berikan jaminan akan kerahasian yang diperlukan klain
2. Kumpulan data data pribadi pasien ( Nama, alamat, umur, dan sabagainya)
3. Tunjukkan dimana dan bagaimana implant 2 di pasang
4. Jelaskan bagaimana proses kerjaimplant dan efektivitasnya.
5. Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan lain yang
mungkin akan di alami.
6. Jelaskan efek samping yang umunya sering dialami oleh klaim
7. Setelah konseling telah selesai, pasien dipersilahkan naik ke tempat tidur
sambil petugas menyiapkan alat.
Persiapan alat :
1. Mangkok kecil berisi larutan anti septic
2. Doenk steril
3. Spoit 3 cc
4. Lidocain 1 ampul
5. Imp[lant dalam kemasan
6. Kasa steril
7. Sarung tangan
8. Ember berisi larutan klorim 0,5 %.
Pelaksanaan :
1. Usap tempat pemasangan dengan larutanantiseptik gerahkan kearah luar
secara melingkar dengan diameter 10-15 cm dan biarkan kering.
2. Pasang kain penutup (doen) steril dilengan pasien.
3. Suntikan anastesi local 0,3 cc pada kulit (intradermal ) Pada tempat insisi yang
telah ditentukan .
4. Teruskan penusukan jarum kelapisan dibawah kulit ( subdermal) sepanjang 4
cm dan suntikan masing-masing 1 cc pada jalur pemasangan kapsul
5. Uji efek anastesinya sebelum melakukan insisi pada kulit
6. Buat insisi dangkal selebar 2 mm dengan ujung bisturi hingga mencapai
lapisan subdernal.
7. Masukkan trokar dan pendorong melalui tempat insisi dengan sudut 45 °c
hingga mencapai lapisan subdernal kemudian luruskan trokas sejajar dengan
permukaan kulit.
8. Angkat kulit dan dorong trokar dan pendorongnya sampai batas tanda I ( pada
pangkat trokar ) tepat berada pada luka insisi.
9. Keluarkan pendorong
10. Masukkan kapsul yang pertama kedalam trokar dengan tangan atau dengan
pinset, tadahkan tangan yang lain dibawah kapsul sehingga dapat menangkap
kapsul bila jatuh.
11. Masukkan kembali pendorong dan tekan kapsul kea rah ujung dari trokar
samapi terasa adanya takanan.
12. Tahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan dan tarik trokar kelaur
sampai mencapai pangkal pendorong.
13. Sambil menahan ujung kapsul dibawah kulit tarik trokar dan pendorongnya
secara bersama sama samapai batas tanda 2 ( pada ujung trokar ) terlihat pada
luka insisi.
14. Kemudian belokkan arah trokar kesamping dan arahkan ke sisi lain dari kain
segi tiga terbalik, dorong trokar dan pendorongnya hingga tanda 1 berada pada
luka insisisi
15. Cabut pendorong dan masukkan kapsul ke dua, kemudian dorong kapsul
hingga terasa tekanan pada ujung trokar.
16. Tahan pendorong dan tarik trokar kearah pangkal pendorong untuk
menetapkan kapsul pada tempatnya.
17. Tahan ujung kapsul kedua yang sudah terpasang dibawah kulit, tarik trokar &
pendorong hingga kelaur dari luka insisi.
18. Raba kapsul dibawah kulit untuk memastikan kedua kapsul inpant 2 telah
terpasang baik pada posisinya.
19. Raba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul berada jauh dari luka
insisi.
20. Tekan pada tempat insisi dengan kasa untuk menhentikan pendarahan.
21. Beri pembaluttahan untuk mencegah pendarahan dibawah kulit atau memar
pada kulit.
22. Beri petunjuk pada klain cara merawat luka dan jelaskan bila ada nanah atau
pendarahan atau kapsul keluar dari luka insisi maka pasien harus segera
kembali ke rumah sakit.
23. Masukkan semua alat – alat yang telah dipakai kedalam ember berisi larutan
klorim 0,5 % selama 10 menit
24. Buang peralatan yang sudah tidak dipakai lagi ketempat sampah ( Kasa,
Kapas, Dan lain-lain)
25. Celupkan tangan yang masih memahami sarung tangan ke dalam larutan
kloim, kemudian buka dan rendam selama 10 menit.
26. Cuci tangan dengan sabun ( 6 Langkah ) kemudian dikeringkan dengan
bersihkan.
27. Pasien di ingatkan kembali masa pemakaian inplant 2 adalah 3 tahun.
28. Melakukan observasi selama 5 menit, sebelum pasien diperbolehkan pulang.
Unit terkait : Polik kandungan / dr .obgy
- Status Pasien / Kartu Polik
- Kartu KB untuk Pasien
SPO PENCABUTAN AKDR
Pengertian : Tindakan untuk mengeluarkan alat kontrasepsi dari dalam rahim ( AKDR )
Tujuan : Sebagai pedoman dalam melaksanakan pencabutan AKDR
Persiapan Alat:
1. Sarung tangan steril
2. Mangkok kecil berisi larutan anti septic
3. Bak instrument berisi
a. Kasa
b. Spekulum Vagina
c. Tena kulum
4. Ember berisi larutan klorim 0,5 %
Pelaksanaan :
1. Pasien dipersilahkan naik ke tempat tidur dengan posisilitonomi
2. Pasang speculum Vagina untuk melihat serviks
3. Usap vagina dan serviks dengan larutan anti septih
4. Jepit benang yang dekat serviks dengan klien
5. Tarik keluar benang secara mantap tetapi hati-hati untuk mengeluarkan AKDR
6. Timjauhan AKDR tersebut pada klain, kemudian rendam dalam klorim 0, 5 %
7. Keluarkan speculum dengan hati-hati
8. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorim 0,5 % selama 10
menit untuk dikontraminasi.
9. Buang bahan – bahan yang sudah tidak dipakai lagi seperti kasa dan lain-lain.
10. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorim
0,5 %, kemudian di lepaskan dalam keadaan terbalik dan rendam dalam larutan
klorim.
11. Cuci tangan dengan sabun ( 6 langkah ) dan keringkan dengan bersihkan.
12. Observasi pasien selama 5 menit sebelum memperbolehkan pulang.
13. Melengkapi kartu pasien / kartu polik.
Unit terkait : Polik kandungan / dr.obgy
Dokumen Terkait :
- Status pasien / Kartu polik.
SPO MENGANTAR PASIEN KE RUANG PERAWATA
Pengertian :Suatu kegiatan bila mana pasien perlu dirawat diruang perawatan
Tujuan :Sebagai acuan adalah menerapkan langkah langkah pengiriman pasien keruang
Perawatan
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Setiap pasien yang memerlukan perawatan diruang perawatan maka petugas /
perawatan menginformasikan ruang perawatan & mengantar keruang
perawatan yang di maksud.
Prosedur :
1. Persiapan alat
Ruang perawatan siap pake
Les atau kelengkapan berkasnya lengkap ke ruang perawatan
2. Persiapan pasien
Beri penjelasan keluarga yang mendampingi bahwa pasien tersebut perlu
perawatan lebih lanjut.
3. Pelaksanaan
Dokter mengistruksikan di kelengkapan ruangan
Dokter pemeriksa melengkapi pemeriksaan penunjang bila ada
Pasien diantar keruang perawatan
Perawat ruangan serah terima dengan perawat pengantar.
SPO PENYERAHAN RESEP OBAT
Pengertian : Terjadinya penyerahan / terpeliahara ketepatan pemberian obat kepada pasien.
Tujuan : Setiap pasien yang selesai diperiksa akan diserahkan resep obatnya kepada
pasien atau keluarganya.
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Penulisan resep obat oleh dokter pemeriksa harus jelas benar dan akurat
Prosedur : Persiapan alat
- Lembar resep
- ATK
Persiapan pasien
- Beri penjelasan tentang resep yang diberikan kepada pasien atau keluarga
- Beri penjelasan tentang penyakitnya.
Pelaksanaan
- Penyerahan resep obat atau pendamping dokter
- Bila perlu control disarankan untuk kembali control kembali ke rumah sakit.
- Resep obat ditulius oleh dokter periksa
- Petugas / pendamping menyerahkan resep obat kepada pasien atau keluarga
pasien
- Sebelum penyerahan resep terlebih dahulu pasien atau keluarga pasien
menandatangani lembar resep.
- Bila pesian umum diserahkan bukti pembayaran baru diberikan resepnya.
Unit terkait : - Apotik rawat jalan
- Peripikasi BPJS, Jamkesda
- Kasca
SPO PASIEN PULANG
Pengertian : Setelah pasien selesai diperiksa apakah dia perlu rawat inap di antar ke UGD
Tujuan : Untuk mengetahui apakah pasien boleh pulang atau perlu perawatan
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Semua pasien pulang harus melengkapi administrasi baik pasien BPJS, K3 ,
bila perlu perawatan maka diatur ke UGD beserta kelengkapannya.
Prosedur : Persiapan alat
- Kelengkapan admistrasi sudah di selesaikan
Persiapan pasien
- Pasien diberi tahu bahwa boleh pulang
- Bila perlu perawatan maka ke UGD.
SPO PENGANTAR KE RADIOLOGI
Pengertian : Suatu pengiriman pasien ke radiologi adalah pasien yang memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut bila kemungkinan ada keluhan
Tujuan : Tindakan untuk menegakkan diagnose
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Pemeriksaan atau tindakan radiologi adalah s/hinday untuk menagakkan
diagnose
Prosedur : persiapan alat
- Pengantar ke radiologi
- Lembar SJP bila pasien BPJS
- Lembar rujukan / KK bila pasien K.3
- Bila pasien umum pengantar ke radiologi
Persiapan pasien
- Cuci tangan dengan cara 6 langkah
- Pasien diperiksa bila ada keluhan atau ada indikasi untuk radiologi
- Pengantar ke radiologi di berikan kepada pasien atau keluarga pasien beserta
kelengkapan administrasi lainnya.
Unit terkait : Radiologi
SPO PENGANTAR KE LABOPRATORIUM
Pengertian : Suatu pengiriman pasien ke laboratorium adalah pasien yang memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut bila kemungkinan ada keluhan
Tujuan : Tindakan untuk menegakkan diagnose bila pasien
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Pemeriksaan laboratorium pada pasien.
Prosedur : Persiapan alat
- Pengantar laboratorium
- Lembar SJP bila pasien BPJS
- Lembar rujukan beserta KK bila pasien K-3
- Bila pasien umum pengantar laboratorium.
Persiapan Pasien
- Beri penjelasan maksud dan tujuan tentang apa - apa yang diperiksa
Pelaksanaan
- Cuci tangan dengan cara 6 langkah
- Pasien di periksa bila ada keluhan untuk pemeriksaan laboratorium maka diberi
penjelasan.
- Pengantar laboratorium diberikan kepada pasien atau keluarganya beserta
kelengkapan administrasi lainnya.
Unit terkait : Laboratorium
SPO MENGANTAR PASIEN KE FIOTRAFI
Pengertian : Suatu kegiatan fisiotrafi dimana pasien perlu penanganan khusus
Tujuan : - Suatau pedoman untuk dilakukannya a.l
- Untuk memperbaiki konstruksi pengerakan
- Untuk memperbaiki aliran darah
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Sebagian pasien yang post strake perlu di lakukan fisiotrafi sekali seminggu.
- Setiap pasien yang akan / mau di fisiotrafi harus di antar oleh petugas ruangan
fisiotrafi.
Prosedur :
A. Persiapan alat
- Kursi roda
- Pengantar dari dokter yang memeriksa
- Kelengkapan administrasi lainnya.
B. Persiapan pasien
- Beri penjelasan maksud dan tujuan dilakukannya fisiotrafi.
- Beri tahu tentang hal yang akan dilaksanakan
- Beri tahu keluarga pasien.
C. Pelaksanaan
- Cuci tangan dengan cara 6 langkah
- Pasien di anjurkan naik ke kursi roda
- Perawat mengantar pasien ke ruang fisiotrafi & menyerahkan bukti bukti /
pengantar dari dokter yang memeriksa.
SOP PEMERIKSA PASIEN GIGI
Pengertian : suatu pemeriksaan yang dilakukan pada mulut dengan alat atau tanpa alat.untuk
menegakkan diagnose / tindakan perawatan yang akan dilakukan
Tujuan : - sebagai pedoman kerja bagi petugas ( dokter gigi / perawat Gigi ) dalam
melaksanakan pelayanan pemeriksaan dan perawatan Kesehatan Gigi dan
Mulut
- Untuk mendapat informasi / data yang mengambarkan kondisi gigi dan mulut
dari pasien.
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan pada mulut dengan alat untuk
menegakkan diagnose
- Tindakan pemberian anaktesi local.
Prosedur :
1. Persiapan Alat
- Meja
- Kursi
- Dental Unit
- Kompresor
- Bor Gigi
2. Pemeriksaan Pasien
- Anamnesa
- Pemeriksaan gigi ( Oral )
Pelaksanaan : - Petugas menyiapkan ruangan dan alat membersihkan meja, kursi, dan dental
unit, menyiapkan alat – alat gigi, bahan-bahan, obat obatan untuk gigi,
menghidupkan kompresor, memeriksa apakah bor dapat berfungsi dengan baik.
- Petugas memakai alat perlindungan diri masker dan sarung tangan.
- Anam nesa tentang keluhan utama, keluhan tambahan, berapa lama, lokasinya
dimana apakah mengganggu tidur, tanyakan juga riwayat penyakit yang lain
(jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi, kehamilan pada wanita, alergi,
ashtun)
Pemeriksaan Gigi ( Oral )
- Gigi ( Karies, warna, posisi, bentuk )
- Lidah ( Warna, kelainan yang ada, bentuk, ukuran )
- Mukosa pipi ( Ulkus, lesi, radang )
- Dasar mulut ( apakah ada bengkak, kusta, penyumpatan kelenjar lidah )
Pemeriksaan ekstra oral
- Pipi, Gigi, Kelengjar limfe
- Petugas menentukan diagnose dan melakukan persiapan tindakan (buat rencana
tindakan, konseling kepada pasien tentang rencana tindakan dan hal-hal
penting di ket pasien)
- Petugas melakukan tindakan sesuai dengan diagnose dan jenis tindakan ynag di
perlukan.
Dokumen terkait : - Kartu rawat jalan
- Registrasi rawat jalan.
- Sensus harian
SPO PERAWATAN PULPA / TAMBALAN SEMENTARA
Pengertian : Suatau perawatan yang dilakukan pada gigi vital dan yang meliputi pulpa
capping, munifikasi, pulpotomi
Tujuan : Untuk mempertahankan pulpa agar tidak terjadi peradangan lebih lanjut
Kebijakan : - Tindakan perawatan pulpa / tambalan sementara merupakan tindakan medis
yang telah didelegasikan kepada perawat untuk melaksanakannya.
- Untuk pemberian injeksi cotojet dilakukan untk dokter pemeriksa.
Prosedur : persiapan alat
- Alat diagnostic
- Air kumur
- Kapas
- Bahan Tambalan ( kavit )
- Eugenol, chkm, crecopen
Persiapan Pasien
- Namanese tangan dengan cara 6 langkah
- Menyapa pasien & anamneses pasien
- Pembuangan jaringan caries dengan ekscavaton
- Preparasi kavitas dengan bor sesuai dengan klafikasi tumpatan
- Sterilisasi kavitas.
- Pemberian alat ( EUGENOL )
- Penambalan sementara dengan kaviton
- Instraksi setelah penambalan tidak boleh dipabe untuk makan sebelum 1 jam
setelah ditumpat untuk dihati-hati bila menyikat gigi terutama gigi ditempat
sementara.
SOP PEMBERSIHAN KARANG GIGI
Pengertian : Suatu endapan lunak / keras yang menempel pada permukaan gigi yang
disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang tidak bersihkan.
Tujuan : untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang menempel pada sisi sampai
kedalam gusi mencegah terjadinya local inveksi, mencegah gigi goyang dan
dapat mencegah peradangan pada gusi.
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Tindakan pembersihan karang gigi merupakan tindakan medis yang telah
didelegasikan kepada perawat untuk melaksanakannya.
- Setiap pasien yang telah dibersihkan karang giginya harus dicegah terjadinya
localinfeksi
Prosedur : Persiapan Alat
- Alat diagnostic
- Air kumur
- Alat scaller
- Kapas / tampon
- Occo
- Betadhin
Persiapan pasien
- Beri penjelasan maksud & tujuan pembersihan karang giginya
- Beri penjelasan tentang hal-hal yang akan dilaksanakan
- Alat-alat dapat dioperasikan.
Pelaksanaannya
- Mencuci tangan
- Persiapan ultrasonic scller, pastikan air mengalir dengan lancer dan mata
scaller dalam kondisi steril
- Instruksikan pasien untuk berkumur
- Ulasi daerah kerja dengan antiseptic
- Persiapkan saliva enjevtor
- Letakkan saliva enjector tip pada dasar mulut pasien
- Bersihkan karang gigi, baik supra maupun sub ginsiva kalculus dengan
menggunakan ultrasonic scaller dengan tanpa tekanan pada gigi
- Instruksikan pasien untuk kumur-kumur
- Ulasi daerah kerja dengan anti septic
- Berikan ( dental health educasion ) pada pasien
- Instruksikan pasien untuk control 7 hari setelah perawatan
- Bersihkan alat ultrasonic scaller yang telah digunakan.
- Mencuci alat.
SOP PERCABUTAN GIGI PERMANEN
Pengertian :Suatu proses pengeluaran gigi dari alveolus dimana pada gigi tersebut sudah tidak
dapat dilakukan perawatan gigi lagi.
Tujuan : - untuk menghilangkan penyebabinfeksi
- Sebagai pedoman dalam melaksanakan pencabutan gigi permanen
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Tindakan pencabutan gigi permanen merupakan tindakan medis yang telah
didelegasikan kepada perawat untuk dilaksanakannya.
- Untuk pemberian anatesi local maksimal diberikan dalam waktu sesingkat
singkatnya.
Prosedur : Persiapan alat
- Alat diagnostic
- Air kumur
- Cito jet / alat anasthesi
- Tang pencabutan
- Tampon
- Betadin
Persiapan Pasien
- Pasien diberitahukan tentang hal-hal yang akan dilakukan oleh dokter gigi.
Cara Kerja
- Mencuci tangan dengan cara 6 langkah
- Memberitahu pasien tentang lokasi / tempat yang akan dilakukan anasthesi /
suntik
- Asepsi daerah yang akan dilakukan penyuntikan dengan menggunakan
antiseptic ( Betahdin )
- Masukkan bahan ansthesi secara perlahan – lahan dengan menggunakan lito
ject pada sekitar gigi yang akan dilakukan pencabutan
- Observasi pasien sambil menunggu efek ansthesi ( dengan pertanyaan apakah
pasien sudah merasa tebal pada lokasi penyuntikan dan sekitar gigi yang akan
di lakukan pencabutan serta melakukan observasi dengan memakai alat sonde
pada gigi melingkar servikal dan lakukan druk pada gigi untuk memastikan
apakah ansthesi sudah benar-benar bereaksi.
- Jika anasthesi sudah bereaksi baru dilakukan pencabutan.
- apabila gigi sudah tercabut periksa soket untuk memastikan tidak sisa atau
frakmer tulang.
- Spal Nacl pada bekas pencabutan
- Pasien di suruh berkumur – kumur
- Berikan tampon pada daerah yang telah di lakukan pencabutan dan pasien di
instruksi untuk mengigit tampon tersebut selama 1 jam.
- Mencuci alat
- Cuci tangan.
SPO PEMCABUTAN GIGI SULUNG
Pengertian : Suatau tindakan yang dilakukan pada anak yang menjalani permasalahan pada
fase gigi pengantian.
Tujuan :
a. Meningkat mutu pelayanan gigi dan mulut dalam hal pencabutan gigi sulung.
b. Mencegah mal – oklusi
c. Meningkatkan pengetahuan penderita tentang Kesehatan gigi dan mulut.
Kebijakan : - Semua aktifitas tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan harus sesuai
dengan standar prosedur operasional ( SPO )
- Tindakan pencabutan gigi sulung pada anak merupakan tindakan medis yang
didelegasikan kepada perawat untuk melaksanakannya.
- Untuk pencabutan gigi sulung pada anak secepat mungkin dilakukan pada fase
gigi pergantian.
Prosedur : Persiapan Alat
- Alat diagnostic
- Air Kumur
- Topikal Anasthesi
- Tang gigi sulung
- Tampon
- Betadhin
Persiapan Pasien
- Pasien diberi tahu tentang hal-hal yang akan dilaksanakan oleh dokter
pemeriksaan
- Alat siap untuk di operasional Kesehatan
- Anamnese oleh perawat.
Pelaksanaan :
- Cucic tangan dengan cara 6 langkah
- Pasien disuruh membuka mulut
- Pemberian topical anstesi dengan menggunakan clorahythel yang semprotkan
pada kapas lalu di tempelkan pada gigi di sekitar gigi yang akan dicabut.
- Setelah itu dilakukan pencabutan