Syok Hipovolemik ec Gastroenteritis dengan Dehidrasi Berat
Novelia Puspita Widyanto102012059
F5
Skenario Seorang perempuan berusia 76 tahun dibawa
ke IGD RS karena penurunan kesadaran sejak 20 menit yang lalu. Tiga hari sebelumnya, pasien menderita diare. Frekuensi diare sangat sering kira-kira 2 jam sekali, dan disertai muntah, riwayat lain tidak diketahui.
Anamnesis Alloanamnesis brief history taking Tambahan:
sakit perut melilit volume BAB diare 1 gelas aqua, coklat, lendir. Volume muntahan setengah gelas aqua, berisi
makanan dan cairan berwarna kuning. Tiap kali makan dan minum dimuntahkan kembali.
Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: sakit berat Kesadaran: apatis TTV:
TD: 70/40 Nadi: 110x/menit, teraba lemah RR: 26x/menit Suhu: 36°C
Warna kulit pasien Raba kulit pasien: cek turgor
Pemeriksaan Penunjang CBC Kadar elektrolit: curiga asidosis metabolik USG FAST USG CT Scan
Diagnosis Klinis Syok hipovolemik: kondisi medis dimana
terdapat kehilangan cairan yang cepat, sehingga mengakibatkan gagal organ multipel karena volume darah yang bersirkulasi dalam tubuh tidak adekuat
Patofisiologi Gejala Klinis
Ringan (<20% volume darah)
Perfusi organ yang dapat toleransi iskemia berkurang (kulit, lemak, tulang, otot lurik) redistribusi aliran darah pada organ vital
Komplain tentang perasaan dingin. Perubahan tekanan darah dan frekuensi nadi akibat perubahan postural. Kulit pucat, dingin, agak biru. Urin lebih pekat.
Sedang (20-40% volume darah)
Perfusi organ yang dapat tahan terhadap iskemia yang kurang baik berkurang (pankreas, lien, ginjal)
Keluhan haus, oliguria, tekanan darah lebih rendah dari normal pada posisi terlentang.
Berat (>40% volume darah)
Perfusi ke otak dan jantung berkurang
Pasien teragitasi, bingung. Tekanan darah sangat rendah disertai frekuensi nadi yang cepat dan lemah. Takipneu dapat terjadi. Jika dibiarkan henti jantung dapat terjadi.
Etiologi Perdarahan Hematom subkapsular hati Aneurisma aorta pecah Perdarahan gastrointestinal Perlukaan berganda Kehilangan plasma Luka bakar luas Pankreatitis Deskuamasi kulit Sindrom Dumping Kehilangan cairan ekstraselular Muntah (vomitus) Dehidrasi Diare Terapi diuretik yang sangat agresif Diabetes insipidus Insufisiensi adrenal
Manifestasi KlinisStage 1 Stage 2 Stage 3
(classic sign)
Stage 4
% kehilangan volume darah
<15% vol total (750 ml)
15-30% vol total (750-1500ml)
30-40% vol total (1500-2000ml)
>40% vol total (>2000ml)
Cardiac output
Normal; kompensasi konstriksi pemb darah
Tidak mampu dikompensasi oleh konstriksi pemb darah
Tdk mampu dikompensasi oleh konstriksi pemb darah
Tdk mampu dikompensasi oleh konstriksi pemb darah
Tekanan darah
normal Sistol normal; diastol mningkat shgga gap sistol dan diastol turun
Sistol menurun <100mmHg
Menurun hingga <70mmHg
Laju nafas normal Mningkat (<30x/mnt)
Takipnea jelas (>30x/menit)
Takipnea jelas (>30x/menit)
Nadi normal Takikardi (>100x/menit)
Takikardia jelas (>120 x / menit)
Takikardia (>130 x/ mnt);pulsasi lemah
Kulit Mulai pucat Pucat, dingin Berkeringat, pucat dan dingin
Berkeringat, sgt pucat dan dingin
Status mentsl
Pengisisan kapilerUrine output
Manifestasi KlinisStatus mental
Normal hingga sedikit tampak cemas/ gelisah
Gelisah ringan (restless)
Bingung, cemas, agitasi
Penurunan kesadaran, lethargy, coma
Pengisian kapiler
Normal Delayed (Waktu pengisian kapiler memanjang)
Delayed Absent
Urine output normal Menurun (20-30 ml / jam)
20 ml /jam Sangat menurun hingga absent-Tidak berarti
Patofisiologi
Primary survey Airway Breathing Circulation Disability Exposure and environmental control
EYE verbal motor
4= spontan 5= orientasi penuh 6= patuh perintah
3= suara 4= bicara bingung 5= menunjuk pada rangsang
2-= nyeri 3= bahasa hanya kata
4= menarik pada nyeri
1= tidak ada 2= hanya suara bkn kata
3= fleksi
1= tidak ada 2= ekstensi
1= tidak ada
Secondary survey Anamnesis lengkap Pemeriksaan fisik lengkap Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan Kristaloid Koloid :
Albumin Hestastarch Dextran
Komplikasi Sequele neurologis: kurangnya perfusi pada
otak Kematian: kegagalan organ multipel karena
hipoperfusi (otak dan jantung) Asidosis metabolik:
dehidrasi menimbulkan gejala syok, sehingga filtrasi glomerulus berkurang, konsentrasi asam bertambah dan berakibat pH tubuh menurun.
Hipokalemia: lemah otot, aritmia, ileus paralitik. Hipoglikemi dengan gejala lemas, apatis, syok
dan kejang.
Prognosis Syok ringan memiliki prognosis lebih baik
daripada syok berat
Kesimpulan Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi
akibat gangguan hemodinamik dan metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh.
Berdasarkan anamesis dan pemeriksaan yang tepat pasien dapat disumpulkan menderita syok hipovolemik yang disebabkan gastroenteritis akut. Pasien mengalami diare yang menyebabkan kekurangan cairan sehingga menurun kan perfusi beberapa jaringan dan organ vital.