Download - Toksoplasma enssefalitis
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
1/22
Toksoplasmosis Ensefalitis
Oleh
Meliani
110100159
Pembimbing:
dr. Iskandar Nst !p.!"#IN!
$EP%&TEMEN I'M( PEN)%*IT !%&%#
&(M%+ !%*IT (M(M P(!%T +%,I %$%M M%'I* #%*('T%! *E$O*TE&%N
(NI-E&!IT%! !(M%TE&% (T%&%
ME$%N
015
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
2/22
*%T% PEN/%NT%&
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Toksoplasmosis Ensefalitis”.
Makalah ini disusun sebagai rangkaian tugas kepanitraan klinik di departemen
Neurologi RSP !aji "dam Malik Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengu#apkan terima kasih kepada dr.
$skandar Nst% Sp.S-&$NS selaku pembimbing yang telah memberikan arahan
dalam penyelesaian makalah ini. 'engan demikian diharapkan makalah ini dapatmemberikan kontribusi positif dalam sistem pelayanan kesehatan se#ara optimal.
Penulis menyadari bah(a penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna% baik dari segi materi maupun tata #ara penulisannya. )leh karena itu%
dengan segala kerendahan hati% penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini di kemudian hari.
Medan% No*ember +,
Penulis
1
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
3/22
$%#T%& I!I
*%T% PEN/%NT%& ...........................................................................................................
$%#T%& I!I.......................................................................................................................
% I PEN$%+('(%N....................................................................................................
% II TIN,%(%N P(!T%*%.........................................................................................
+. 'E&$N$S$...............................................................................................................
+.+ EP$'EM$)/)0$...................................................................................................
+.1 ET$)/)0$.............................................................................................................
+.2 P"T)0ENES$S......................................................................................................
+. 0"M3"R"N 4/$N$S............................................................................................
+.5 PR)SE'R '$"0N)ST$4...................................................................................
+.6 NER)$M"0$N0...............................................................................................,
+.7 '$"0N)S$S.........................................................................................................+
+.8 '$"0N)S$S 3"N'$N0......................................................................................+
+., PEN"T"/"4S"N""N....................................................................................
+. PEN9E0"!"N.................................................................................................
+.+ 4)MP/$4"S$....................................................................................................
+.1 PR)0N)S$S.......................................................................................................5
% III *E!IMP('%N...................................................................................................
$%#T%& P(!T%*%........................................................................................................7
2
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
4/22
3
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
5/22
% 1
PEN$%+('(%N
Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi pada manusia oleh organisme
proto:oa Toxoplasma gondii (T.gondii;. !ampir keseluruhan infeksi pada
toksoplasmosis ringan atau asimptomatik% (alaupun patogen ini dapat
menyebabkan ke#a#atan atau kematian pada manusia dan he(an.+ Toksoplasma
ini mempunyai hospes definitif pada ku#ing% penularan ke manusia dapat melalui
kontak langsung dengan tinja ku#ing atau kista yang tertelan bersama makanan
yang tidak dimasak dengan baik. Seringkali infeksi toksoplasma disebabkan oleh
reakti*asi dari penyakit yang telah ada sebelumnya. Pada umumnya menyerang
penderita dengan gangguan sistem imun yang menurun. 'engan makin
meningkatnya jumlah penderita !$
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
6/22
Toksoplasmosis adalah suatu penyakit yang disebabkan parasit berupa
proto:oa obligat intraseluler yang bernama Toxoplasma gondii. Terminologi
diambil dari bentuk parasit yang berbentuk crescent shape ?bulan sabit; atau
tokson yang dalam bahasa @unani berarti busur=setengah lingkaran% sedangkan
gondii berasal dari kata yang diambil dari sejenis tikus yang hidup di "frika
tara.6%7
2
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
7/22
%
TIN,%(%N P(!T%*%
.1. $efinisi
Toksoplasmosis ensefalitis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh
Toxoplasma gondii dan mengenai jaringan otak.1%8%,
.. Epidemiologi
$nsiden penyakit ini ber*ariasi dari satu tempat dengan tempat yang lain%
hal ini bergantung pada keberadaan parasit ToAoplasma sebagai penyebabnya dan
bergantung pada kebersihan daerah tersebut.1
'i "merika Serikat dijumpai 1-56 penderita memiliki seropositif
terhadap antibodi T.gondii. Studi a(al menunjukkan bah(a +2-26> penderita
"$'S dengan seropositif T.gondii akhirnya mengalami Toksoplasmosis
Ensefalitis. 'i "ustria% 26> penderita "$'S dengan seropositif T.gondii dijumpai
Toksoplasmosis Ensefalitis. 'i Eropa dan "frika% diperkirakan +-,> penderita
"$'S dengan seropositif akan mengalami Toksoplasmosis Ensefalitis.1
.. Etiologi
Toksoplasmosis ensefalitis disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma
gondii yang diba(a oleh ku#ing% burung% dan he(an lain yang dapat ditemukan
pada tanah yang ter#emar oleh tinja ku#ing dan kadang pada daging mentah atau
kurang matang. Parasit ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 8,7 oleh Ni#ole
dan Man#eauA di "frika tara dan se#ara terpisah oleh Splendore di 3ra:il. +
Toksoplasma berukuran ke#il ?sekitar +A1 Bm;% bentuk o*al% pyriformis% bundar%
atau massa protoplasmik memanjang dengan nukleus sentral.
"pabila seseorang dengan imunitas yang baik terinfeksi oleh parasit ini%
maka sistem kekebalan tubuh orang tersebut akan melakukan perla(anan terhadap
parasit tersebut sehingga dapat men#egah terjadinya penyakit. Transmisi pada
manusia terutama terjadi bila memakan daging babi atau domba yang mentah
yang mengandung ookis ?bentuk infeksius dari T.gondii;. 3isa juga dari sayur
3
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
8/22
yang terkontaminasi atau kontak langsung dengan feses ku#ing. Selain itu dapat
pula terjadi transmisi transplasental% transfusi darah% dan transplantasi organ.
$nfeksi akut pada indi*idu yang immunokompeten biasanya asimptomatik. Pada
indi*idu dengan imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi reakti*asi dari infeksi
laten yang akan mengakibatkan timbulnya infeksi opportunistik dengan predileksi
di otak.6
/ambar 1. !ikl2s +id2p To3oplasma gondii
Terdapat dua ma#am siklus hidup dari Toxoplasma gondii ini% yaitu siklus
seksual yang terjadi pada hospes definitif ?ku#ing; dan siklus aseksual yang
4
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
9/22
terjadi pada hospes sekunder ?mamalia yang lain% termasuk manusia dan pada
beberapa jenis burung; dan terjadi ekstraintestinal.1
Siklus seksual terjadi di dalam traktus gastrointestinal ku#ing% yaitu
dengan termakannya ookis oleh ku#ing yang kemudian akan berkembang dan
mengeluarkan sporo:oit di dalam usus halus. Sporo:oit ini akan berkembang
menjadi taki:oit yang selanjutnya akan berkembang lebih lanjut dan intinya akan
membelah ?ski:on; sehingga terbentuk mero:oit% sebagian dari taki:oit ini akan
menyebar masuk ke jaringan dan menjadi bradi:oit yang merupakan bentuk yang
berada di jaringan. 3ila ski:on ini matang dan pe#ah% maka mero:oit akan
memasuki sel lain dan tumbuh menjadi tropo:oit dan mulai lagi proses
?ski:ogoni; ini sampai beberapa kali. 3eberapa mero:oit yang berada dalam usus
halus akan berkembang menjadi makrogametosit dan mikrogametosit. Setelah
makrogamet dibuahi oleh mikrogamet akan terbentuk :igot. Cigot ini akan
terbungkus dengan kapsul yang kaku dan membentuk ookis yang akan diekskresi
le(at feses. )okis ini sangat kuat dan dapat bertahan serta masih infeksius sampai
sekitar tahun pada kondisi ruangan yang sangat lembab.1%+
Pada kondisi yang menguntungkan% misalnya panas dan lembab% maka
terjadilah sporogoni di dalam ookis. )okis yang mengalami sporulasi bersifat
menular dan bila termakan oleh rodensia ?he(an pengerat;% akan mengeluarkan
sporo:oit di dalam usus halus% sporo:oit ini akan berpenetrasi di dinding usus
melakukan replikasi dan menyebar se#ara hematogen pada hampir semua
jaringan. Sekali berada di dalam sel% maka sporo:oit ini akan membelah sampai
sel inangnya robek dan melepaskan sporo:oit yang akan menginfeksi sel-sel di
sekitarnya. Seiring dengan berjalannya (aktu kista jaringan akan membelah
sangat perlahan. 4ista di jaringan ini sangat tidak reaktif dan bias bertahan
bertahun-tahun tanpa menimbulkan respon inflamasi. Reakti*asi kista terjadi bila
imunitas penderita turun% seperti pada penderita kanker% transplantasi organ%
penggunaan kortikosteroid jangka panjang% dan penderita !$
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
10/22
.4. Patogenesis
Toxoplasma gondii merupakan proto:oa intraseluler . Toxoplasma gondii
masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang terkontaminasi tinja ku#ing yang
terinfeksi atau melalui ookis yang mengkontaminasi makanan karena terba(a oleh
ke#oa atau lalat atau dapat pula disebabkan karena memakan daging ?sapi%
kambing% atau babi; yang kurang masak 6.
Sering juga terjadi penularan melalui plasenta. Sangat jarang terjadi
penularan melalui transplantasi organ atau transfusi darah. Setelah memasuki
usus% maka dinding kista akan dirusak oleh en:im pen#ernaan dan akan dilepaskan
sporo:oit yang bentuknya lonjong dan ke#il. Sporo:oit ini akan membentuk
taki:oit dan bradi:oit ?terdapat dalam jaringan dan berkembang lambat;. Taki:oit
ini akan menginduksi pembentukan $g" yang spesifik terhadap adanya parasit
? parasite specific secretory IgA response;. 'ari dalam usus parasit ini akan
menyebar ke berbagai organ% terutama ke jaringan limfe% otot skelet% miokard%
retina% plasenta% dan sistem saraf pusat. Parasit akan menginfeksi sel dan
bereplikasi yang akan mengakibatkan kematian dari sel% serta terjadinya nekrosis
fokal yang dikelilingi dengan inflamasi di sekitarnya.1%2%
Pada penderita yang immunokompeten baik sistem imun seluler maupun
humoral akan mengontrol infeksi yang terjadi. $nfeksi Toxoplasma gondii ini akan
merangsang dengan kuat pada Th- untuk memproduksi sitokin proinflamasi yaitu
$/-+% interferon D% TN&-. Sitokin proinflamasi ini dan mekanisme imunologi
yang lain akan menghambat replikasi taki:oit dan perubahan patologi yang lain.
Setelah masuk ke dalam enterosit% Toxoplasma gondii akan menginfeksi "P9
? Antigen Presenting Cell ; lamina propria usus dan menginduksi terjadinya respon
lokal Th-.5
T limfosit 9'2F dan 9'7F yang tersensitasi bersifat sitotoksik terhadap
sel yang telah terinfeksi oleh Toxoplasma gondii dan akan menghan#urkan parasit
yang berada di ekstraseluler% serta yang terinfeksi. Setelah fase akut ini le(at%
maka akan terdapat bradi:oit dalam jaringan% terutama di sistem saraf pusat dan
6
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
11/22
retina. 3elum diketahui mekanisme bagaimana Toxoplasma gondii dapat bertahan
hidup dalam makrofag jaringan.5
4erusakan pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh Toxoplasma
gondii memberikan gambaran khas% yaitu lesi yang banyak=multipel dengan
nekrosis luas dan nodul mikroglia. Pada bayi ?infant; adanya gambaran nekrosis
dan *askulitis pada daerah peri*entrikuler dan periaGuadu#tus merupakan #iri
khas infeksi ini. "rea nekrotik ini dapat mengalami kalsifikasi dan memberikan
gambaran radiologis yang nyata% tetapi tidak khas untuk infeksi Toxoplasma
gondii. "pabila terjadi penyumbatan pada aGuadu#tus syl*ii atau foramen Monroe
dapat mengakibatkan terjadinya hidrosefalus5.
.5. /ambaran klinis
0ejala klinis infeksi ToAoplasma bergantung pada sistem imun penderita.
'elapan puluh persen kasus primer tanpa gejala ?asimptomatis;. Masa inkubasi
periode ini berlangsung sekitar -+ minggu% yang selanjutnya baik yang timbul
gejala maupun yang tanpa gejala akan berlanjut menjadi fase kronis. 3iasanyagejala klinis yang timbul tidak khas% gejala klinis yang paling sering adalah
limfadenopati ser*ikal% kadang didapatkan sedikit peningkatan suhu tubuh% nyeri
otot% nyeri telan% sakit kepala% urtika% kemerahan pada kulit dan
hepatosplenomegali sehingga memerlukan pemeriksaan lebih #ermat.
0ejala klinis dari toksoplasmosis ensefalitis dapat berupa gangguan status
mental% panas badan yang dapat terus-menerus atau hilang timbul% sakit kepala%
defisit neurologis fokal% gelisah sampai terjadi penurunan kesadaran% kadang
didapatkan kejang% gangguan penglihatan% selain itu dapat pula didapatkan tanda
iritasi selaput otak. Terjadinya defisit neurologis fokal adalah akibat adanya lesi
massa intra#ranial% kadang juga didapatkan adanya gerakan in*olunter. Pada
beberapa penderita dapat timbul pneumonia dan miokarditis.
Se#ara umum manifestasi neurologis pada toksoplasmosis dapat berupa
salah satu bentuk berikut H
7
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
12/22
. 0ambaran ensefalopati subakut-kronik dengan kesadaran delirium%
kesadaran berkabut dan koma% kadang-kadang diikuti oleh kejang
+. Meningoensefalitis akut dengan nyeri kepala% kaku kuduk% sei:ure fokal
atau umum% dapat menjadi status epileptikus dan koma
1. Tanda-tanda fokal disebabkan oleh lesi massa tunggal atau multipel% ini
kemungkinan yang paling sering dijumpai dan #enderung bersifat kronik
.. Prosed2r diagnostik
+.5.. $dentifikasi dan isolasi parasit
'iagnosis definitif membutuhkan pembuktian adanya parasit pada
spesimen. Ialaupun jarang pada pasien dengan meningoensefalitis yang
disebabkan T.gondii% parasit tersebut dapat diisolasi pada #airan /9S ?/iGuor
9erebro Spinal;. Parasit dapat juga diisolasi dari kultur darah pasien% (alaupun
dengan atau tanpa bukti adanya ensefalitis yang sedang berlangsung. 'ulu isolasi
T.gondii yang didapatkan dari spesimen klinis memerlukan perlakuan intensif dan
hasil yang didapat setelah 5 minggu kemudian. Metode diagnostik lainnya yang
sedang diteliti adalah amplifikasi selektif dengan P9R ?Polymerase 9hain
Rea#tion; dari produksi khusus 'N" spesimen klinik T.gondii. 4arena
keuntungan klinis dari teknik pemeriksaan yang sangat sensitif ini untuk
mengidentifikasi parasit pada /9S ?pada infeksi yang predominan ensefalitis
dibandingkan meningitis; pemeriksaan ini tetap perlu dilakukan.1
+.5.+. Test serologis
Test terhadap $gM digunakan untuk menentukan apakah suatu pasien telahterkena infeksi baru-baru ini atau di (aktu yang lalu. )leh karena ada
kemungkinan dalam salah menafsir hasil positif $gM dari hasil per#obaan%
pengujian untuk konfirmasi harus dilakukan.
a. ToAoplasma Serologi#al Profile ?TSP;
ToAoplasma Serologi#al Profile telah se#ara klinis sangat menolong dalam
mendiagnosis toAoplasmik limfadenitis% miokarditis% polimiositis%
8
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
13/22
#horioretinitis dan selama kehamilan. 4arena pemeriksaan TSP dengan
hasil positif pada $g0 dan $gM dapat membedakan antara
infeksi=peradangan kronis atau infeksi yang didapat dan lebih baik
daripada pemeriksaan serologikal tunggal manapun.2
b. 'ye test
"ntibodi $g0 diukur terutama menggunakan sabin-feldman dye test ?'T;.
Pemeriksaan ini merupakan tes netralisasi sensitif dan sangat spesifik%
dimana organisme dilisiskan kemudian dipresentasikan dengan
komplemen dan $g0 antibodi spesifik T.gondii. $g0 biasanya timbul dalam
-+ minggu infeksi% pun#aknya dalam -+ bulan% kemudian turun dengan
rata-rata penurunan ber*ariasi dan biasanya tetap ada selama hidup.
Tingginya titer tidak berkorelasi dengan keparahan penyakit.2
'ye test positif menyatakan bah(a pasien pernah terpapar oleh parasit%
sebaliknya 'T yang negatif mempunyai arti penting dalam
mengesampingkan kemungkinan terpapar T.gondii. pada sebagian ke#il
pasien antibodi $g0 mungkin saja tidak terdeteksi dalam +-1 minggu
setelah a(al paparan terhadap parasit.#. Test 'ifferential "gglutination ?"9=!S;
Test differential agglutination menggunakan dua preparat antigen yang
dapat menggambarkan antigen penentu yang ditemukan pada a(al infeksi
akut ?antigen "9; atau antigen pada tahap akhir infeksi ?!S;. Rasio titer
menggunakan antigen "9 dibandingkan dengan antigen !S dapat
menginterpretasikan sebagai akut.
d. "*idity
Test a*idity digunakan sebagai test konfirmasi diagnostik tambahan pada
TSP untuk pasien dengan $gM positif atau eGui*o#al atau hasil test "9=!S
yang akut atau eGui*o#al. !asil antibodi a*idity $g0 rendah atau eGui*o#al
jangan diinterpretasikan sebagai diagnostik infeksi yang didapat sekarang.
e. "ntibodi $gM
"ntibodi $gM diukur dengan menggunakan metode double sand(i#h atau
immune #apture $gM-E/$S". Metode ini menghindari kesalahan false
positif. Pada pasien dengan infeksi didapat saat ini% antibodi $gM T.gondii
9
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
14/22
dideteksi pada a(al penyakit dan titer ini akan negatif dalam beberapa
bulan. $gM yang tetap persisten tidak menggambarkan rele*ansi klinis dan
pada pasiennya harus dipertimbangkan infeksi kronis.
f. "ntibodi $g"
"ntibodi $g" mungkin dapat ditemukan pada infeksi akut dalam serum
penderita de(asa dan infant yang terinfeksi se#ara kongenital
menggunakan E/$S" atau metode $S"0". "ntibodi $g" dapat tetap ada
untuk beberapa bulan sampai lebih dari satu tahun. 3erdasarkan hal ini%
pemeriksaan antibodi ini mempunyai peranan yang sedikit untuk
menegakkan infeksi akut pada orang de(asa% hal ini kontras dibandingkanapabila ada peningkatan sensitifitas dengan hasil pemeriksaan $g" yang
melebihi $gM untuk mendiagnosis toksoplasmosis kongenital.1
g. "ntibodi $gE
"ntibodi $gE dideteksi dengan menggunakan E/$S" pada serum penderita
de(asa dengan infeksi akut% neonatus yang terinfeksi se#ara kongenital%
anak-anak dengan #horioretinitis% toksoplasmosis kongenital. 'urasi
seropositif $gE kurang dibandingkan antibodi $gM atau $g".1
.6. Ne2roimaging
Pada gambaran 9T-s#an di otak menunjukkan gambaran lesi noduler
tunggal ?1,>; atau multipel. /ebih sering gambaran 9T-s#an menunjukkan lesi
ka*itasi dengan dinding yang tipis dan diikuti adanya ring enhan#ement setelah
pemberian kontras. 0ambaran edema di sekeliling (hite matter juga sering
didapatkan.
Sekitar 6> nodul-nodul berlokasi di basal ganglia% tetapi dapat juga
tersebar sampai ke bagian serebral lain pada gray matter-(hite matter.
Toksoplasmosis mempunyai ke#enderungan untuk melibatkan basal ganglia% lesi
juga dapat timbul di sepanjang serebellum% batang otak dan medulla spinalis.
Perdarahan dan kalsifikasi dapat timbul selama pengobatan dan dikatakan
kalsifikasi berupa #in#in tergambar pada a(al dilakukan 9T-s#an sebagai
diagnosis pertama% (alaupun dikatakan bah(a kalsifikasi berupa #in#in jarang
terjadi pada penyakit yang didapat dibandingkan dengan kelainan #ongenital.
10
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
15/22
Tanda karakteristik dari toksoplasmosis di sistem saraf pusat adalah target
yang asimetris yang dapat dideteksi baik dengan 9T-s#an maupun dengan MR$%
dengan MR$ lebih sensitif dibandingkan 9T-s#an. Target asimetris yang timbul
berupa abses ring enhan#ement yang mengandung nodul eksentris pada ka*itas
absesnya. Tanda target asimetris ini sebenarnya patognomonik untuk
ToAoplasmosis SSP tetapi hanya terlihat pada 1,> penderita.5
MR$ lebih sensitif dibandingkan 9T-s#an pada a(al infeksi. MR$ dapat
mendeteksi lesi pada penderita Toksoplasmosis aktif yang pada 9T-s#an
didapatkan hasil yang normal. 'engan demikian MR$ direkomendasikan pada
penderita yang dijumpai gejala neurologis dan antibodi toAoplasma dengan
gambaran 9T-s#an normal. ToAoplasmosis memperlihatkan area hipointens ringan
pada TI dan hiperintense T+I. 4adang lesi dapat menunjukkan sedikit
isointense sampai hipointense pada T+I% dikelilingi oleh edema dengan
intensitas lebih tinggi. Pada 9E9T dan 9EMR% ring-like dan nodular
enhan#ement dikelilingi edema (hite matter dengan berbagai tingkatan. Nodul
atau ring enhan#ement fokal dijumpai sekitar 6,> penderita setelah pemberiangadolinium.5
0ambar +. 0ambaran MR$ Toksoplasmosis 9erebri
11
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
16/22
Axial T1W MR image post contrast
shos a ring enhancing mass ith
!target appearance! in the left
lentiform n"cle"s ith marked
s"rro"nding edema# res"lting in
midline shift in an AI$% patient.
.7. $iagnosis
'iagnosis didasarkan pada gejala klinis% tingkat resiko% pemeriksaan
antibodi $g0 terhadap Toxoplasma gondii dan hasil dari pemeriksaan radiologi
yang menunjang selain itu dugaan diagnosis dapat pula didasarkan adanya respon
klinis pengobatan terhadap ToAoplasma.1%5%7
.9. $iagnosis banding
'iagnosis banding untuk lesi bentuk #in#in ?ring&enhancing lesions; di otak pada
pasien dengan !$< ialah seperti berikut1%, H
• Toksoplasmosis ensefalitis akut
• Primary central ner'o"s system lymphoma ?P9NS/;
• Tumor otak primer
• Metastase otak
• Penyakit demyelinasi ?misal H m"ltiple sclerosis;
• $nfeksi ?misal H tuberkuloma;
• $nfark multifokal
• Malformasi *ena-arteri
Penyebab abnormalitas sistem saraf pusat pada pasien !$< yang sudah
berat ?9'2 T sel J , sel=B/; termasuklah toksoplasmosis ensefalitis ?8> dari
semua pasien dengan gejala lesi di otak;% P9NS/ ?2>-6>;% leukoensefalopati
multifo#al progresif% !$< ensefalopati dan ensefalitis #itomegalo*irus. $nfeksi-
12
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
17/22
infeksi dari etiologi lain ialah tuber#ulosis% stafilokokkus% streptokokkus%
salmonella% kriptokokkus% histoplasmosis dan meningo*askuler syphilis,.
Tabel 1. $iagnosis banding toksoplasmosis ensefalitis dengan P8N!'
Toksoplasmosis P9NS/
/okasi 3asal ganglia% perbatasan
(hite matter-gray matter
Peri*entri#ular
Kumlah lesi 3anyak ?multipel; Tunggal L multipel
0ambaran enhan#ement 9in#in !eterogen atau homogen
Edema Sedang sampai berat 3er*ariasi
T+ (eighted image
?lesion relati*e to (hite
matter;
!iperintense $sointense sampai
hipointense
'iffusion (eighted
image
3iasanya hipointense Seringkali hiperintense
MR perfusion Menurun Meningkat
MR spe#tros#opy 4adar laktat meningkat 4adar #holine meningkat
/ain-lain "ntibodi $g0
ToAoplasma positif ?8,>
penderita;
E3< 'N" amplified by
P9R in 9S& ?hampir
seluruh penderita;
'ikutip dari H Sugianto P. $nfeksi Toksoplasmosis pada Sistem Saraf Pusat. 'alam
H $nfeksi pada Sistem Saraf Pusat% Editor H Sude(i% Sugianto% Ritar(an 4.
4elompok Studi Neuro $nfeksi. "irlangga ni*ersity Press.+,
.10. Penatalaksanaan
Terapi diberikan dalam jangka (aktu minimal 5 bulan dan dibagi menjadi
dua bagian% yaitu terapi fase akut yang diberikan selama sekitar 2 sampai 5
minggu% yang kemudian dilanjutkan dengan fase pera(atan.1
Pemberian terapi kortikosteroid sebagai terapi tambahan untuk mengatasi
edema% akan tetapi apabila toksoplasmosis ini terjadi karena adanya infeksi
opportunistik% maka harus dipertimbangkan pemberian kortikosteroid ini. Pada
kasus ini sebaiknya hanya diberikan untuk jangka pendek% agar tidak mengurangi
immunitas penderita.1
13
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
18/22
Terapi empiris ToAoplasmosis dapat diberikan pada penderita !$< dengan
9'2 yang kurang dari ,,=mm1 dan didapatkan gambaran abses otak dengan
seropositif dari ToAoplasma.1
Terapi fase akut dapat diberikan pyrimethamine dengan dosis a(al +,, mg
peroral yang kemudian dilanjutkan dengan dosis 6-,, mg=hari ditambah dengan
sulfadia:ine -% gr yang diberikan setiap 5 jam atau ,, mg=kg=hari ?maksimum
dosis 7 gr=hari; dan ditambah pula dengan asam folat ,-+, mg=hari. Pada
penderita yang mempunyai alergi terhadap sulfa% maka preparat sulfa ini dapat
digantikan dengan #lindamy#in dengan dosis 5,,-+,, mg yang diberikan setiap
5 jam sekali selain ini dapat pula diberikan preparat lain sebagai alternatif% yaitu
trimethoprim ?8,,-+,, mg=hari;% #larithromy#in ,,, mg diberikan peroral
setiap + jam atau ato*aGuone % mg per oral setiap + jam% mino#y#lin ,-+,,
mg diberikan setiap + jam atau doksisiklin diberikan 1,,-2,, mg=hari.
4ombinasi pemberian pyrimethamin dengan sulfadia:ine dibandingkan kombinasi
pyrimethamine dengan #lindamy#in tidak memberikan hasil yang berbeda.1
Terapi fase pera(atan dapat diberikan pyrimethamine +-, mg=hari
ditambah dengan sulfadia:ine ,,-,,, mg=hari diberikan sebanyak empat kali
perhari dan juga diberikan asam folat bersama-sama. "pabila pasien tidak tahan
atau alergi terhadap sulfadia:ine dapat diganti dengan #lindamy#in +,, mg
diberikan 1 kali perhari. Pada penderita yang mendapat terapi !""RT terapi
pera(atan dapat diberikan apabila kadar 9'2 lebih dari +,,=dl selama 1 bulan
pada pen#egahan primer dan selama 5 bulan pada pen#egahan sekunder.1
.11. Penegahan
Pen#egahan dilakukan dengan #ara menghindari makanan yang tidak
dimasak atau memakan daging yang kurang masak ?untuk daging kambing% sapi
dan babi; sebaiknya dimasak pada suhu 5-6,& ?62-669;% men#u#i sayuran
dan buah-buahan yang akan dimakan. 3ila memiliki ku#ing di rumah% maka
tempat kotoran untuk ku#ing harus di#u#i dan dibersihkan setiap hari dan harus
men#u#i tangan setelah membersihkannya.1
14
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
19/22
Pen#egahan primer diberikan pada penderita !$< dengan seropositif
Toxoplasma gondii dan kadar 9'2F J ,,=dl. ntuk pen#egahan primer ini dapat
diberikan pyrimethamine dengan sulfadia:ine dan apabila penderita mengalami
alergi terhadap sulfadia:ine% maka dapat digunakan pyrimethamine dengan
#lindamy#in. Pilihan kedua dapat menggunakan trimethoprim sulfamethoAa:ole
atau dapat juga menggunakan pyrimethamine dengan dapsone. Pilihan yang lain
adalah pyrimethamine dengan ato*aGuone.1
Profilaksis monoterapi dengan menggunakan pyrimethamine atau dapsone
atau a:ithromy#in tidak dianjurkan karena penggunaan profilaksis monoterapi
tidak akan memberikan hasil yang memadai untuk pen#egahannya.1
Pen#egahan primer dihentikan apabila penderita telah memberikan respon
terhadap antiretro*iral dan kadar 9'2F L +,,=dl selama 1 bulan. Pen#egahan
sekunder dihentikan apabila penderita sudah tidak menampakkan gejala dan kadar
9'2F L +,,=dl selama 5 bulan setelah pemberian antiretro*iral.1
.1. *omplikasi
4omplikasi yang terjadi dapat berupa kejang% defisit neurologis fokal dan
penurunan kesadaran. Penderita yang menderita toksoplasmosis okuler dapat
timbul kebutaan total atau sebagian. Pada toksoplasmosis #ongenital dapat terjadi
banyak komplikasi% antara lain retardasi mental% kejang% tuli dan kebutaan.1
.1. Prognosis
Pada umumnya toksoplasmosis ensefalitis dapat diterapi dengan baik%
sehingga prognosisnya baik. "ngka kematian berkisar -+> pada penderita yang
mendapat penanganan dengan baik. Pada penderita dengan defisiensi imun%
terdapat kemungkinan terjadinya kekambuhan apabila pengobatan profilaksis
dihentikan.1%6%5
15
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
20/22
%
*E!IMP('%N
Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi pada manusia oleh organisme proto:oa
Toxoplasma gondii (T.gondii;.. Toksoplasma ini mempunyai hospes definitif pada
ku#ing% penularan ke manusia dapat melalui kontak langsung dengan tinja ku#ingatau kista yang tertelan bersama makanan yang tidak dimasak dengan baik.
Seringkali infeksi toksoplasma disebabkan oleh reakti*asi dari penyakit yang
telah ada sebelumnya. Pada umumnya menyerang penderita dengan gangguan
sistem imun yang menurun. 'engan makin meningkatnya jumlah penderita
!$
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
21/22
$%#T%& P(!T%*%
. Kubelt 3. Miller KR. Parasiti# $nfe#tions. $n H Ro(land /P% editor. Merrits
Neurology.,th ed. Philadelphia H /ippin#ot Iilliam O (ilkins +,,,.p.8+-
+,+.
+. /uft 3K% Sida*as R. ToAoplasmosis. $n H S#heldt IM% Ihitley RK% Marra 9M%
editors. $nfe#tions of the Ner*ous System 1 rd ed. PhiladelphiaH /ippin#ot
Iilliam O Iilkins +,,2.p.6-65
1. Sugianto P. $nfeksi Toksoplasmosis Pada Sistem Saraf Pusat% dalamH $nfeksi
Pada Sistem saraf Pusat% EditorH Sude(i% Sugianto% Ritar(an 4. 4elompok
Studi Neuro $nfeksi. "irlangga ni*ersity Press.+,.
2. Subauste 9S. ToAoplasmosis and !$
-
8/19/2019 Toksoplasma enssefalitis
22/22
7. Tru#ksis M.ToAoplasmosis 9NS. $n H Shakir R"% Ne(man P4% Poser 9M%
editors. Tropi#al Neurology. /ondon. I3 Saunders 9ompany /td 885. p
71-81
8.