efektivitas pursed-lip breathing exercise …/efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN PASIEN PPOK SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran RIA WIDOWATI G 0006217 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2010

Upload: buidat

Post on 02-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN PASIEN PPOK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

RIA WIDOWATI G 0006217

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta 2010

Page 2: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

2

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul : Efektivitas Pursed-Lip Breathing Exercise Terhadap Frekuensi Serangan Pasien PPOK

Ria Widowati, G 0006217, Tahun 2010

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Hari ................, Tanggal ..... .................... 2010

Pembimbing Utama Nama : DR.Noer Rachma, dr., SpRM. NIP : 19550628 198312 2 001 (.......................................) Pembimbing Pendamping Nama : Sinu Andhi Yusup, dr., MKes., AIFM. NIP : 19700607 200112 1 002 (.......................................) Penguji Utama Nama : Tri Lastiti W, dr., SpRM., M.Kes

NIP : 19550403 198312 2 001 (.......................................) Anggota Penguji Nama : Siswarni, dr., SpRM NIP : 19571004 198303 2 002 (.......................................)

Surakarta,

Ketua Tim Skripsi

Sri Wahjono, dr., M.Kes NIP. 19540824 197310 1001

Dekan FK UNS

Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., MS NIP. 19481107 197310 1003

Page 3: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

3

ABSTRAK RIA WIDOWATI , G0006217, 2010, Efektivitas Pursed-Lip Breathing Exercise Terhadap Frekuensi Serangan Pasien PPOK, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tujuan : Pursed-lip breathing exercise sangat bermanfaat bagi penderita PPOKdalam mengurangi gejala-gejala yang mereka derita, terutama sesak nafas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Pursed-lip breathing exercise terhadap frekwensi serangan pada pasien PPOK.

Metode : Penelitian ini bersifat observational analitik dengan pendekatan cross sectional, dilakukan di Instalasi Rehabilitasi Medik dan Instalasi Paru, RSUD Dr. Moewardi dan BPKPM Surakarta. Subjek penelitian meliputi 2 kelompok. Kelompok kontrol adalah pasien PPOK derajat sedang, usia 60-75 th yang belum pernah menerima chest physical theraphy jenis apapun, dan kelompok perlakuan adalah pasien PPOK derajat sedang, usia 60-75 th yang sudah melakukan pursed-lip breathing exercise selama 1 tahun. Masing-masing kelompok diminta mengisi kuesioner yang telah disediakan, yang berisi tentang riwayat pribadi, dan pertanyaaan tentang gejala serangan PPOK yang diambil dari SGRQ(Saint George Respiratory Questioner).

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan antara kelompok kontrol (dengan mean skor kuesioner 359,7 ±75,53) dan kelompok perlakuan (dengan mean 270,47 ±57,69) terdapat perbedaan yang bermakna.

Simpulan : Dari hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang sinifikan dari intervensi pursed-lip breathing exercise terhadap penurunan frekwensi serangan pasien PPOK

Kata kunci : Pursed-lip Breathing Exercise – Chest Physical Therapy – PPOK.

Page 4: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

4

ABSTRACT

RIA WIDOWATI , G0006217, Tahun 2010, Effectiveness Pursed-Lip Breathing Exercise To Attack Frequency On COPD Patients, Faculty of Medical, Sebelas Maret University, Surakarta. Objective : Pursed-lip breathing exercise is very beneficial for COPD patients in reduce the symptoms they are suffering, especially shortness of breathing. This study aims to examine the effectiveness of pursed-lip breathing exercises on the frequency of attacks in patients with COPD. Methods : This was an analytical observational research with approach cross sectional, conducted in Installation of Medical Rehabilitation and Installation of Lung, Dr. Moewardi Hospital and BPKPM Surakarta. Subjects of research include the 2 groups. The control group was the moderate degree of COPD patients are, aged 60-75 year who had never received any type of chest physical therapy, and treatment group is the moderate degree of COPD patients are, aged 60-75 year who had to do pursed-lip breathing exercises for 1 year. Each group was asked to fill out questionnaires that have been provided, that containing about personal history, and the question about the symptoms of COPD attack arrives in the capture of the SGRQ. Results : The results showed that among the control group (with mean scores questionnaires 359.7 ± 75.53) and treatment group (with mean 270.47 ± 57.69) showed significant difference. Conclusion : The results of research showed that there was a significant influence of intervention pursed-lip breathing exercises to decrease attack frequency in COPD patients.

Key words : Pursed-lip Breathing Exercise – Chest Physical Therapy – COPD

Page 5: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

5

PERNYATAAN Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dalam daftar pustaka.

Surakarta, 17 MEI 2010

Ria Widowati NIM G0006217

Page 6: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

6

PRAKATA Alhamdulillah, segala puji kepada Allah SWT sehingga penulis berhasil

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Pursed-Lip Breathing Exercise Terhadap Frekuensi Serangan Pasien PPOK”. Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam proses untuk mendapatkan gelar kesarjanaan dalam bidang kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian dan penulisan skripsi ini dapat terwujud dengan baik atas bantuan dan dukungan moril maupun materiil dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis secara pribadi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, yaitu: 1. Prof. Dr. A.A. Subiyanto, dr., MS. selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Yth. Sri Wahjono ,dr., MKes, selaku Ketua Tim Skripsi yang telah

memberikan kesempatan dalam penyusunan skripsi ini; 3. Yth. Dr. Noer Rachma dr., SpRM dan Sinu Andhi Yusup,dr., Mkes., AIFM

selaku pembimbing, atas segala bimbingan dan pengarahan materi serta waktunya yang sangat berharga yang telah beliau berikan selama penulisan skripsi.

4. Yth. Tri Lastiti W, dr., SpRM., M.Kes dan Siswarni, dr., SpRM selaku penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukan-masukan yang berharga dalam penulisan skripsi.

5. Segenap residen, perawat, dan staf SMF paru dan SMF rehabilitasi medik yang membantu kelancaran penelitian skripsi saya.

6. Segenap dokter, staf, dan karyawan BPKPM surakarta yang telah membantu penelitian ini sehingga berjalan lancar.

7. Teman-teman FK UNS 2006, sebagai teman seperjuangan selalu dan selamanya.

8. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

Menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, penulis sangat mengharapkan kritik membangun, saran, pengarahan dan masukan-masukan yang berguna bagi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, khususnya bagi dunia kedokteran.

Surakarta, 17 Mei 2010

Ria Widowati

Page 7: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

7

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA .................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 5

B.Kerangka Pemikiran ....................................................................... 26

C.Hipotesis ........................................................................................ 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 27

B. Lokasi Penelitian ........................................................................... 27

C. Subjek Penelitian .......................................................................... 27

D. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................ 28

E. Identifikasi Variabel Penelitian ..................................................... 30

Page 8: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

8

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 30

G. Intrumen Penelitian ....................................................................... 32

H. Cara Kerja Penelitian ..................................................................... 32

I. Alur Penelitian ................................................................................ 32

J. Teknik Analisis Data ...................................................................... 34

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden ................................................................ 35

B. Pengaruh Pursed-lip Breathing Exercise Terhadap Pengurangan

Frekuensi Serangan PPOK ......................................................... 47

BAB V. PEMBAHASAN ................................................................................. 48

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 51

B. Saran ............................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 52

LAMPIRAN

Page 9: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

9

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Skema kerangka pemikiran ............................................................ 26

Gambar 2. Skema alur penelitian ...................................................................... 33

Page 10: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

10

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Distribusi umur tidak pursed-lip breathing exercise..............................35

Grafik 2. Distribusi umur pursed-lip breathing exercise.......................................36

Grafik 3. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 1....................... 37

Grafik 4. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 2.........................37

Grafik 5. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 3.........................38

Grafik 6. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 4.........................38

Grafik 7. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 5.........................39

Grafik 8. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 6.........................40

Grafik 9. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 7.........................40

Grafik 10. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 8.......................42

Grafik 11. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 1…...............42

Grafik 12. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 2...................41

Grafik 13. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 3...................43

Grafik 14. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 4...................44

Grafik 15. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 5...................44

Grafik 16. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 6...................45

Grafik 17. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 7...................46

Grafik 18. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 8..................46

Page 11: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ijin penelitian

Lampiran 2 Hasil penelitian

Lampiran 3 Deskripsi responden

Lampiran 4 Tabel uji normalitas

Lampiran 5 Tabel uji T-Test tidak berpasangan

Lampiran 6 Kuesioner

Lampiran 7 SGRQ

Lampiran 8. Formulir kesediaan menjadi responden

Page 12: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan penyakit kronik

yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara didalam saluran napas yang

tidak sepenuhnya reversibel. Gangguan yang bersifat progresif ini disebabkan

karena terjadinya inflamasi kronik akibat pajanan partikel atau gas beracun

yang terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama dengan gejala utama sesak

nafas, batuk dan produksi sputum (GOLD, 2007).

PPOK menurunkan kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen

dan membuang karbondioksida. Ketika penyakit berkembang, saluran udara

kecil dan alveoli dalam dinding-dinding paru-paru kehilangan elastisitas.

Dinding saluran pernafasan kolaps, menutup beberapa saluran udara yang

lebih kecil, dan mempersempit yang lebih besar. Saluran udara tersumbat

dengan lendir. Meskipun ketika inspirasi udara dapat terus mencapai alveoli,

namun udara tersebut tersebut terjebak dalamnya (air trapping), tidak bisa

keluar ketika ekspirasi (Barnes, 2003).

PPOK mempunyai 3 gejala umum utama, yaitu : sesak napas, batuk

menahun, dan batuk berdahak. Namun pada kasus yang ringan tidak

menimbulkan gejala apapun. Beberapa ciri dari PPOK yaitu : biasanya dialami

oleh perokok berat, gejala muncul pada usia 40-an, gejala semakin lama

Page 13: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

13

semakin bertambah buruk, gejala memburuk pada musim hujan/dingin, dan

tidak ada hubungannya dengan alergi (Barnes, 2003).

PPOK dalam perjalanannya terdapat fase eksaserbasi akut. Dimana

terjadi perburukan di setiap fase eksaserbasi akut. Bersamaan dengan

bertambah buruknya PPOK, menyebabkan penurunan kemampuan untuk

melakukan kegiatan sehari-hari serta penurunan kualitas hidup yang nantinya

berpengaruh pada psikologi penderita (Jones, 2001).

PPOK telah menjadi 4 besar penyebab kematian dan urutan 12 besar

penyebab angka kesakitan di seluruh dunia. Hasil dari Indonesia National

Household Health Service (NHHS), menunjukan peningkatan angka kematian

dan penyakitan (GOLD, 2001).

Meskipun dianggap sebagai penyakit kronis, melemahkan dan

menyebabkan kematian, PPOK dapat dikelola, dikontrol dan melambat. Untuk

pasien dengan PPOK, tujuan dari terapi adalah untuk meningkatkan kualitas

hidup dengan mencegah eksaserbasi akut, meredakan gejala, dan

memperlambat kemerosotan progresif fungsi paru (Hunter & King, 2003)

Salah satu teknik yang membantu meringankan gejala PPOK adalah

pursed-lip breathing exercise. Teknik memperpanjang napas dan membantu

mengosongkan paru-paru sepenuhnya. Hal ini memungkinkan napas berikut

akan lebih dalam dan membuat setiap nafas lebih efektif (Tiep, 1986).

Pursed-lip breathing exercise yaitu menghembuskan udara perlahan

melalui bibir yang mengerucut seperti dalam tindakan bersiul. Penderita

PPOK menghirup melalui hidung selama beberapa detik dengan mulut

Page 14: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

14

tertutup dan kemudian keluarkan perlahan-lahan selama 4 sampai 6 detik

melalui bibir yang berada pada posisi bersiul. Hal ini dilakukan dengan atau

tanpa kontraksi dari otot-otot perut (Dechman & Wilson, 2004).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pursed-lip brething

exercise bermanfaat bagi perbaikan kualitas hidup penderita PPOK, yang

mana perbaikan kualitas hidup dapat dilihat dari frekuensi serangan yang

menurun, menyebabkan penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

efektifitas pursed-lip brething exercise terhadap frekuensi serangan pada

pasien PPOK.

B. Perumusan Masalah

Apakah pursed-lip breathing exercise efektif terhadap penurunan

frekuensi serangan pada PPOK ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

a. Mengetahui efek chest physical therapy

b. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap serangan PPOK.

Mengetahui efektivitas pursed-lip breathing exercise terhadap

frekuensi serangan pada pasien PPOK.

2. Tujuan Khusus

Mengetahui efektivitas pursed-lip breathing exercise terhadap

frekuensi serangan pada pasien PPOK.

Page 15: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

15

D. Manfaat Penelitian

A. Aspek Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam bidang keilmuan

khususnya Rehabilitasi Medik dan informasi ilmiah sekaligus menjadi

bahan acuan penelitian selanjutnya.

B. Aspek aplikatif

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk

memaksimalkan penggunaan pursed-lip brething exercise sebagai terapi

pada pasien PPOK di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Page 16: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Anatomi dan fisiologi paru

Sistem pernafasan pada manusia terdiri dari :

a. sistem saluran udara yang terdiri dari luar ke dalam paru. Pada bagian

ini praktis tidak terjadi pertukaran gas.

b. organ pertukaran gas (paru-paru), atau lebih tepat disebut sistem

alveoli paru, tempat terjadinya pertukaran sejumlah besar oksigen dan

karbon dioksida (O2 dan CO2) secara tepat malalui proses difusi.

c. mekanisme pompa ventilasi paru, meliputi berbagai struktur dinding

dada dan otot-otot pernafasan, berfungsi memompa udara luar ke

dalam alveoli paru serta mengeluarkan hasil pertukaran gas.

d. pusat pernafasan di otak serta jaras-jaras persyarafan yang

menghubungkan pusat pernafasan dengan otot pernafasan.

e. sistem sirkulasi darah yang membaa O2 dan CO2 ke dan dari jaringan

tubuh.

Dari ke dua lubang hidung (atau mulut), udara pernafasan masuk ke

faring, laring dan trakea. Trakea akan bercabang dua menjadi bronkus

primer kanan dan kiri. Di dalam paru bronkus primer akan bercabang

menjadi bronkus kecil, bronkiolus, bronkiolus terminalis, bronkiolus

Page 17: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

17

respiratorius, duktus alveolaris, sakus alveolaris dan berakhir sebagai

alveolus.

Trakea sampai bronkiolus terminalis hanya berfungsi sebagai saluran

jalan udara. Pada bronkiolus respiratorius sudah mulai terdapat beberapa

alveoli, sehingga sebagian sudah berfungsi untuk pertukaran gas.

Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkiolus terminalis harus

selalu terbuka, agar udara dapat mengalir masuk dan keluar alveoli. Trakea

dan bronkus primer merupakan tabung udara kaku berbentuk silinder.

Dindingnya terdiri dari jaringan fibrosa dan diperkuat oleh tulang rawan

yang berfungsi mencegah kolapsnya saluran udara akibat penekanan

jaringan sekitar. Dinding cabang-cabang bronkus yang lebih kecil

mengandung otot polos dan tulang rawan berbentuk spiral (heliks)

terputus-putus.

Alveoli dapat digambarkan sebagai segerombolan kantung udara

yang dapat mengembang dan mengempis. Dindingnya terdiri dari selapis

sel epitel gepeng. Setiap alveolus dikelilingi oleh jalinan kapiler paru yang

membentuk keranjang di sekitar alveoli.

2. Mekanika pernafasan

Jaringan paru serta dinding dada merupakan struktur elastis. Paru-

paru dipisahkan dari dinding dada oleh ruang sempit yang dibentuk oleh

dua lapisan jaringan pleura. Jaringan pleura yang melapisi bagian dalam

dinding dada disebut pleura parietalis. Di antara kedua jaringan pleura

terdapat cairan, yang berfungsi sebagai pelicin, untuk mempermudah

Page 18: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

18

pergeseran jaringan paru pada dinding dada sewaktu bernafas. Pada

keadaan normal tekanan dalam ruang antara jaringan paru dan dinding

dada berada dalam suatu keadaan yang disebut ”resting end-expiratory

level” yaitu suatu keadaan seimbang yang merupakan resultan antara sifat

paru yang cenderung kolaps dengan sifat dinding dada yang cenderung

mengembang (Ganon, 2003).

a. Proses Inspirasi

Inspirasi merupakan suatu proses aktif akibat kontraksi otot-otot

inspirasi. Pada inspirasi tenang perbesaran rongga dada disebabkan

oleh kontraksi diafragma serta muskulus intercostaliseksternus. Pada

pernafasn kuat dan pada keadaan darurat (misal: olahraga atau sesak

nafas) beberapa otot inspirasi tambahan ikut berperan, untuk

mengangkat iga-iga, yaitu muskulus sternokleidomastoideus, muskulus

pektoralismayor dan minor, muskulus levator kostarum, muskulus

skelanus dan muskulus seratus postikus superior.

Pada keadaan istirahat, diafragma berbentuk kubah yang

menjulang ke dalam rongga dada. Bentuk kubah ini disebabkan oleh

penurunan tahanan intrakostal sebesar +3mmhg/cm2. Kontraksi

diafragma terjadi melalui perangsangan nervus prenikus. Selama

inspirasi diafragma turun mendatar, mengakibatkan perbesaran

dimensi vertikal rongga dada sekitar 75%.

Muskulus interkostalis eksternus terletak di bagian posterior

ruan interkostalis. Perangsangan nervus interkostalis menyebabkan

Page 19: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

19

kontraksi otot interkostalis. Iga-iga akan terangkat keatas-lateral dan

sternum bergerak ke anterior atas, sehingga diameter rongga dada

membesar, meningkatkan volume rongga dada sekitar 25%.

b. Proses Ekspirasi

Pada pernafasan tenang, ekspirasi merupakan proses pasif

bukan oleh kontraksi otot, melainkan akibat relaksasi otot inspirasi.

Jaringan paru yang teregang saat inspirasi akan kembali ke kedudukan

semula, setelah kontraksi otot inspirasi berhenti, karena adanya daya

rekoil paru dan dinding dada.

Pada ekspirasi kuat terjadi kontraksi otot-otot ekspirasi yaitu

antara lain muskulus rektus abdominalis dan muskulus tranversus

abdominalis. Kontraksi otot-otot tersebut akan meningkatkan tekanan

intra abdominal, sehingga isi rongga perut terdesak keatas, mendorong

diafragma.

3. Gangguan pernafasan

Ada dua tipe utama penyakit paru, yaitu obstruksi dan restriksi:

a. Tipe obstruksi adalah gangguan saluran nafas baik struktur maupun

fungsi yang menimbulkan perlambatan arus respirasi. Beberapa

keadaan yang menimbulkan obstruksi adalah lumen normal tapi ada

massa dalam lumen (seperti sekret, benda asing, tumor), lumen yang

menebal (pada perokok, bronkitis kronis dan asma). Chest physical

therapy yang baik di berikan adalah yang tidak mengandalkan deep

Page 20: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

20

breathing, tapi untuk lebih melatih otot-otot pernafasan untuk

mengurangi dyspnea. (Widiyanti et al., 2004.)

b. Tipe restriksi adalah gangguan pengembangan paru yang ditandai

dengan berkurangnya volume paru. Keadaan yang dapat menimbulkan

restriksi antara lain kelainan parenkim paru, kelainan pleura, kelainan

dinding dada kelainan neuro muskuler kelainan mediastinum dan

kelainan diafragma. Untuk chest physical therapynya, pemberian deep

breathing baik untuk mengoptimalkan O2 dalam darah (Widiyanti et

al., 2004).

Beberapa faktor fisiologis dan patologis dapat menyebabkan

terjadinya penyempitan lumen saluran udara, sehingga tahanan jalan nafas

sangat meningkat. Tahanan jalan nafas ditentukan oleh diameter saluran

nafas. Pada orang sehat, diameter sistem saluran udara cukup besar besar

sehingga tahanan didalamnya relatif rendah. Oleh karena itu pada keadaan

normal, perbedaan tekanan antara udara atmosfer dan alveoli merupakan

faktor utama yang menentukan kecepatan aliran udara. Demikian

rendahnya tahanan dalam saluran udara, sehingga perbedaan tekanan

sebesar 1-2 mmHg sudah cukup menjamin terjadinya aliran udara yang

adekuat ke dalam dan keluar paru.

Faktor yang mempengaruhi tahanan jalan nafas berupa elastisitas

jaringan paru. Dimana elastisitas jaringan paru ini terdiri dari daya recoil

dan compliance paru. Daya recoil paru menggambarkan kemampuan

jaringan paru untuk kembali ke bentuk semula setelah diregangkan.

Page 21: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

21

Sedangkan compliance paru menggambarkan kemudahan jaringan paru

untuk diregangkan. Makin besar compliance paru, jaringan paru lebih

mudah mengembang.

PPOK ditandai dengan peningkatan tahanan jalan nafas. Pada

keadaan ini dibutuhkan perbedaan tekanan udara yang lebih besar. Untuk

mempertahankan kecepatan aliran udara yang normal melalui peningkatan

kerja-kerja otot pernafasan. Dengan demikian penderita PPOK harus

bekerja lebih berat untuk bernafas. Pada individu tersebut, kemampuan

kerja fisik akan sangat akan sangat terbatas, karena proses respirasi sendiri

sudah merupakan beban kerja yang cukup melelahkan. Keadaan tersebut

dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan berupa

hipoventilasi, yaitu menurunnya ventilasai alveolar di bawah batas

kebutuhan.

Dyspnea merupakan sensasi yang paling mengganggu saat bernafas

dan merupakan penyebab utama penderita PPOK membatasi aktifitasnya.

Dyspnea berupa perasaan sesak dan berat saat bernafas diiringi kesadaran

untuk menggiatkan pernafasan. Gejala ini pada penderita PPOK

mengakibatkan ventilasi meningkat secara volunter, sehingga pada

akhirnya oto inspirasi menjadi lelah. Keadaan ini dapat terjadi disebab kan

perubahan kadar gas di darah/jaringan dan akibat kerja berat dan berlebih.

4. Penyakit paru obstruksi kronis

PPOK adalah penyakit kronik saluran napas dengan efek ekstra

pulmoner yang bermakna, yang berkontribusi pada berat penyakit.

Page 22: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

22

Kelainan paru yang terjadi ditandai oleh keterbatasan aliran udara yang

tidak sepenuhnya reversibel. Gangguan aliran udara ini bersifat progresif

dan terjadi akibat respons inflamasi abnormal paru terhadap partikel dan

gas yang berbahaya. Dampak PPOK terhadap seseorang tergantung pada

berat gejala (terutama sesak napas dan penurunan kapasitas latihan), efek

sistemik, dan penyakit penyerta yang ada pada pasien (Yunus, 2007).

PPOK merupakan penyakit radang progresif yang menghubungkan

saluran udara, parenkim paru-paru, dan pembuluh darah. Hal ini

menyebabkan kerusakan dan renovasi dari saluran udara dan jaringan

paru-paru. Berfungsinya paru-paru terus ditolak oleh PPOK. Selama

periode waktu tertentu, perubahan ini menyebabkan kondisi yang lebih

berat seperti hipertensi pulmonal dan gagal jantung kanan (Hunter & King,

2003).

PPOK meliputi dua kelompok penyakit paru-paru, bronkitis kronis

dan emphysema. Bronkitis kronis mengacu pada batuk produktif selama 3

bulan masing-masing dari 2 tahun berturut-turut yang penyebab lain telah

dikesampingkan. Emphysema menggambarkan kehancuran arsitektur

paru-paru dengan pembesaran airspaces dan hilangnya luas permukaan

alveolar (WHO, 2009).

a. Patofisiologi

Proses peradangan adalah aspek yang sangat berpengaruh

dalam patofisiologi PPOK. Verifikasi baru-baru ini menunjukkan

bahwa hasil respon inflamasi di sejumlah efek, termasuk kedatangan

Page 23: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

23

sel inflamasi seperti makrofag, neutrofil dan limfosit. Menebal saluran

udara dan perubahan struktural seperti peningkatan otot polos dan

fibrosis juga mungkin terwujud. Merokok menyebabkan respons

peradangan di paru-paru. Tanggapan ini tidak berhenti dengan

penghapusan stimulus, tapi kemajuan untuk jangka waktu tak terbatas

(Barnes, 2007).

Patofisiologi PPOK tidak sepenuhnya dipahami. Degenerasi

dari jaringan alveolar dan inflamasi kronik cabang-cabang bronchial,

memegang peranan penting dalam hilangnya elastisitas saluran

pernafasan. Hilangnya elastisitas saluran pernafasan menghambat

kemampuan saluran udara kecil untuk tetap membuka selama proses

inspirasi dan ekspirasi menyebabkan kolaps nya bronkiolus. Merokok

dan kadang-kadang menghirup gas iritan lain akan memicu suatu

respon inflamasi, mengakibatkan penyempitan saluran napas dan

hiperaktivitas. Saluran udara menjadi edematous, produksi lendir yang

berlebihan terjadi dan fungsi silia lemah. Pasien menghadapi kesulitan

meningkatkan sekresi kliring dengan perkembangan penyakit. Oleh

karena itu, mereka mengembangkan produktif kronis batuk, mengi dan

dyspnea (Hunter & King, 2003).

Sesak nafas (dyspnea) yang sering dialami penderita PPOK

saat mengeluarakan tenaga merupakan perasaan sesak dan berat saat

bernafas, diiringi kesadaran untuk menggiatkan pernafasan. Penderita

menjadi merasa panik, gelisah dan akhirnya frustasi. Gejala ini adalah

Page 24: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

24

penyebab utama penderita menjadi tidak aktif dan akhirnya jatuh

kedalam keadaan deconditioning fisik. Bila tidak ditangani segera,

kemampuan kardiopulmonal bertambah turun.

PPOK merupakan penyakit yang berlanjut sacara perlahan serta

didalam perjalanan terdapat fase-fase eksaserbasi akut. Pada setiap

keadaan eksaserbasi akut akan terjadi perburukan atau pengurangan

nilai faal paru dan nilai ini tidak akan kembali ke baseline setelah fase

eksaserbasi ini sembuh. Dengan demikian perlu penatalaksanaan yang

tepat dan adekuat agar eksaserbasi akut tidak terjadi dan bilamana

terjadi diusahakan agar fase tersebut terjadi sesingkat mungkin karena

semakin lama fase eksaserbasi, berlangsung, maka akan semakin turun

faal paru penderita tersebut. Gambaran klinik yang menonjol adalah

perburukan atau perlambatan arus udara ekspirasi.

Dyspnea adalah penting dan merupakan gejala yang

melemahkan penderita dengan PPOK. Beberapa faktor patofisiologi

diketahui berkontribusi terhadap dyspnea meliputi (Gosselink, 2003):

1). peningkatan muatan mekanik intrinsik otot inspirasi

2). peningkatan pembatasan mekanis dinding dada

3). kelemahan fungsional otot inspirasi

4). abnormalitas pertukaran gas

5). kompresi jalan nafas.

Menghilangkan dyspnea adalah tujuan penting dari

penatalaksanaan PPOK. Selain beberapa perawatan konvensional,

Page 25: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

25

seperti bronchodilator terapi, pelatihan olahraga, dan terapi oksigen,

pengendalikan pernapasan juga diterapkan untuk mengurangi dyspnea

(Gosselink, 2003).

b. Etiologi

1). Faktor host:

a). Genetik

Kompleks faktor-faktor genetik terlibat pada patogenesis

PPOK. Faktor genetika punya kontribusi sederhana dalam

hilangannya fungsi paru-paru, dengan forced exsiratory volume

FEV1 paling dipengaruhi oleh lokus pada kromosom 6.

Bagaimanapun, fakta bahwa hanya 10-20% dari perokok berat

berkembang menjadi PPOK sangat ditentukan oleh faktor

genetik yang tak dikenal. Saudara kandung penderita dengan

PPOK, resiko terkenanya obstruksi jalan napas meningkat.

PPOK menunjukkan model warisan gen secara resesif (DeMeo

& Mariani, 2006).

b). Diet kekurangan antioksidan (vitamin A, C, dan E), minyak

ikan dan protein (Barnes, 2007).

c). Bayi prematur, berat lahir rendah, dan pertumbuhan paru-paru

terganggu (Barnes, 2007).

2). Faktor Lingkungan (Meldrum, 2000):

a). merokok

Page 26: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

26

b). polusi udara : polusi kendaraan bermotor, polusi industri, asap

pembakaran kayu.

c). pertambangan

d). infeksi

e). faktor sosial ekonomi.

c. Diagnosis Penyakit PPOK

Diagnosis PPOK ditegakkan berdasarkan gejala dan riwayat

pajanan debu, partikel, atau gas yang berbahaya. Penderita mengeluh

sesak napas, batuk kronik yang bisa produktif serta ada riwayat pa-

janan zat berbahaya seperti asap rokok, bahan di tempat kerja, atau

polusi udara. Pada pemeriksaan fisik bisa tidak ditemukan kelainan

pada tahap awal penyakit. Namun bila penyakit sudah lanjut akan

ditemukan tanda-tanda hiperinflasi seperti sela iga yang melebar, dada

tong (barrel chest), jantung yang relatif mengecil, dan letak diafragma

yang rendah. Selain itu dapat juga ditemukan jari tabuh. Pemeriksaan

penunjang yang paling penting adalah pemeriksaan faal paru.

Pemeriksaan faal paru yang dianjurkan adalah pemeriksaan spirometri

karena pemeriksaan ini sederhana, praktis dan akurat (Yunus, 2007).

1). Gambaran Klinis

a). Anamnesis (Alsagaf, 2008).:

1)). keluhan dengan batuk berulang, dengan atau tanpa dahak,

sesak nafas dengan atau tanpa alergi

Page 27: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

27

2)). ada atau tidaknya riwayat penyakit emfisema dalam

keluarga

3)). ada riwayat merokok atau tidak

4)). mempunyai predisposisi yaitu : berat badan rendah,infeksi

saluran nafas berulang, polusi udara dan asap rokok.

b). Pemeriksaan Fisik (Alsagaff, 2008).

Hiperinflasi paru, penggunaan otot nafas sekunder,

perubahan pola nafas, suara nafas yang abnormal, bentuk dada

barrel chest, pelebaran sela iga, hipertrofi otot bantu nafas,

fremitus melemah, hipersonor, akspirasi memanjang.

2). Pemeriksaan Faal Paru (Alsagaff, 2008).

Pemeriksaan utama adalah forced expiratory volume/

forced vital capacity (FEV1/FVC), walau masih banyak lagi

pemeriksaan faal paru lainnya. Criteria yang lazim digunakan

untuk PPOK derajat sedang adalah FEV1 kurang dari 60% dari

nilai ramal atau risio FEV1/FVC yang lebih kecil dari 60%

(Alsagaff, 2008).

3). Pemeriksaan Radiologi (Matsuoka & Kurihara, 2008).

Dibutuhkan foto torak dalam proyeksi posterior-anterior

serta lateral, namun perlu ditekankan bahwa korelasi kelainan foto

toraks dengan gradasi obstruktif jalan nafas tidak besar. Gambaran

yang dihasilkan adalah hiperlusen dan hiperinflasi.

4). Pemeriksaanj Laboratorium (Matsuoka & Kurihara, 2008).

Page 28: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

28

Analisa gas darah dah elektrolit perlu dikerjakan pada

penderita PPOK dengan FEV1 kurang dari 1,5 loter atau EKG

yang konsisten dengan perbesaran ventrikel kanan. Eritrosit

sekunder yang didapatkan dari kadar Hb dan hematokrit,

mencerminkan keadaan hipoksemi yang kronis.

d. Klasifikasi PPOK

1). Ringan

Tidak ada gejala saat istrahat atau saat bekerja. Tidak ada gejala

saat istirahat dan aktivitas ringan, tapi ada gejala pada aktifitas

sedang (berjalan cepat, menaiki tangga).

FEV-1 (% prediksi) : > 70%

2). Sedang

Tidak ada gejala saat istirahat, tapi ada gejala pada aktivitas ringan

(berpakaian). Atau terjadi gejala minimal saat istirahat (saat duduk,

menonton TV, membaca).

FEV-1 (% prediksi) : > 50-69 %

3). Berat

Terjadi gejala sedang saat istirahat, gejala berat saat istirahat,

tanda-tanda cor pulmonle.

FEV-1 (% prediksi) : < 50 %

e. Penatalaksanaan

1). Pemberian oksigen terkontrol

Page 29: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

29

Merupakan tindakan penting pada PPOK, bahkan O2 dapat

dianggap sebagai obat oleh karena itu penggunaan O2 harus dengan

dosis yang tepat. Tujuan dari pemberian O2 adalah untuk

mencapai PaO2 sekitar 60 mmHg (Jones & Dean, 2003).

2). Penanganan presipitasi reversible faktor gagal nafas (Tanu, 2007):

a). Terhadap bronkospasme, pemberian bronkodilatator

merupakan andalan utama. Contohnya antara lain golongan

xantine, golongan simpatomimetik, dan golongan

antikolinergik.

b). Adanya infeksi saluan nafas diberikan antibiotik sesuai jenis

kuman nya.

c). Terhadap gangguan elektrolit dan keseimbangan asam basa.

Asidemia dapat dikoreksi dengan pemberian bikarbonat

perenteral, hiperkapnea di beri KCl.

d). Adanya sekret lendir pada jalan nafas dapat diusahakan

melalui pemberian mukolitik. Tapi hal ini masih controversial.

3). Rehabilitasi Medis

Seseorang yang mengalami penyakit paru obstruktif kronis

rata-rata mengalami kesulitan untuk mengeluarkan udara dari paru-

paru. Hal ini mengakibatkan sesak nafas. Yang disebut dyspnea.

Program latihan yang diberikan pada penderita PPOK ini akan

memaksa tubuh untuk memproses O2 lebih efisien. Dan

Page 30: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

30

mengurangi derajat sesak nafas yang dialmi selama melakukan

aktifitas fisik.

Jumlah udara yang dihirup ke dalam paru-paru lebih besar

dari jumlah udara yang dibutuhkan selama latihan akan

mengakibatkan terjadinya gejala sesak nafas.pada penderita PPOK

walau dengan latihan yang teratur, tidak akan memperbaiki

gangguan fungsi paru yang yang sudah terjadi, tapi gejala sesak

nafas akan berkurang. Hal ini terjadi oleh karena dengan mengikuti

program latihan akan mencapai perbaikan-perbaikan dalam

mencapai keuntungan-keuntungan yang menentukan peningkatan

akan kebutuhan ventilasi tubuh. Keuntungan-keuntungan ini

dihasilkan dari perbaikan efisiensi system kardiovaskuler, dan

musculoskeletal.

Perolehan didapat dari peningkatan dalam kekuatan dan

endurance otot-otot respirasi dada dan abdomen, sehingga

penyempitan lumen saluran nafas akan membaik mengakibatkan

tahanan jalan nafas akan kembali rendah. Diameter system saluran

udara cukup besar sehingga menjamin terjadinya aliran udara yang

adekuat ke dalam dan luar paru.

Perukaran O2 dan CO2 antara udara alveoli dengan darah di

dalam pembuluh kapiler paru diteruskan ke sistem peredaran darah

dan selanjutnya ke pembuluh kapiler jaringan melalui proses difusi

berlangsung lebih adekuat. Otomatis gejala sesak nafas akan

Page 31: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

31

berkurang dan daya recoil paru akan dipengaruhi tahanan jalan

nafas akan kembali normal mengakibatkan jaringan paru yang

mengembang akan kembali normal.

Program latihan ini terbagi atas:

a. Chest physical theraphy.

b. Reconditioning exercise (latihan aerobik).

Latihan ini berupa latihan aerobic seperti berjalan naik tangga,

tredmill. Manfaat latihan ini adalah peningkatan dalam

kekuatan dan endurance otot-otot respirasi dada dan abdomen.

5. Chest physical therapy

Chest physical therapy merupakan latihan menggunakan metode

fisis dengan tujuan utama untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi

pernafasan. Pasien diajarkan tentang teknik pernafasan yang optimal untuk

memperoleh efisiensi maksimal ventilasi, meningkatkan toleransi latihan

dan membantu membersihkan secret bronkus. Pasien diajarkan pola

pernafasan adekuat untuk mengoptimalkan kembali kerja otot respirasi

utama untuk meningkatkan ventilasi alveolar dan memelihara pertukaran

gas. Frekuensi respirasi dikontrol untuk memperbaiki pola nafas yang

tidak selaras dan fungsi diafragma harus diperbaiki agar berperan

maksimal sebagai otot inspirasi primer (Certo, 1993).

Chest physical therapy digunakan secara luas sebagai tambahan

untuk menejemen pasien dengan penyakit paru akut maupun kronis,

karena dapat meningkatkan kualitas hidup penderita. Penderita PPOK

Page 32: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

32

yang sesak sering membatasi aktivitasnya karena takut akan menambah

sesaknya, keadaan ini menyebabkan tubuh menjadi tidak terkondisi

(deconditioning). Hal itu menyebabkan penderita tidak toleransi terhadap

aktivitas fisik, dan otot-otot menjadi atrofi. Latihan fisik yang teratur akan

menguatkan otot-otot rangka dan membuat penderita lebih toleran

terhadap aktivitas fisik, sehingga kualitas hidup pasien meningkat (Yunus,

2007).

Beberapa macam chest physical therapy yaitu (Yunus, 2007):

1). Relaksasi dan koreksi postur:

Ketegangan penderita asma dan emfisema mudah diketahui.

Secara umum terlihat sebagai tremor tangan dll. Pada pernafasan

bentuknya lebih spesifik yaitu peningkatan gerakan pada dada atas,

bahu, leher dan spinal yang terus-menerus. Beberapa terapis

memberi latihan relaksasi sebagai latihan terpenting. Pertama

terapis menunjukkan bahwa gerakan pasien itu percuma, dan dapat

melatih gerakan pernafasan yang lebih efisien. Latihan ini harus

dilakukan seterusnya, bukan hanya waktu sakit (Certo, 1993).

Penderita asma dan emfisema, sering memperlihatkan postur yang

kurang baik. Seperti kifosis dan lordosis. Ajarkan posisi yang

benar terutama dalam melakukan kegiatan sehari-hari (Certo,

1993).

2). Diaphragmatic-breathing exercise

Page 33: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

33

Latihan ini berkonsentrasi pada kontrol yang seksama dari

fungsi ekspirasi, dengan cara melatih otot-otot abdominal agar

dapat mengembangkan rongga torak ke lateral selama latihan.

Latihan ini melatih kembali penderita untuk menggunakan

diafragma dengan baik dan merelaksasi otot-otot asesoris (Certo,

1993).

3). Segmental-breathing exercise atau ekspansi lateral basal paru.

Mengembangkan bagian bawah lateral paru-paru dengan

melawan tekanan, sehingga ikut membantu memperbaiki ventilasi.

Tapi sekarang tekhik ini jarang dipakai karena diduga kerang

efektif (Faling, 1993).

4). Pursed-lip breathing exercise

Teknik latihan pernafasan ini akan saya bahas dengan lebih

mendalam pada bab selanjutnya (Faling, 1993).

5). Drainase postural.

Adalah suatu cara membersihkan jalan nafas dari lendir

dengan meletakan pasien pada berbagai posisi untuk suatu waktu

tertentu sehingga gravitasi akan membantu aliran lendir. Terdapat

10 posisi dalam drainase postural (Faling, 1993).

6). Mekanisme huffing dan coughing.

Mekanisme huffing memudahkan pengeluaran lender tanpa

harus mengeluarkan batuk yang keras. Sedangkan coughing

mengajarkan batuk yang efektif. Mempertahankan agar paru-paru

Page 34: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

34

tetap bersih dan mencegah timbulnya kolaps pada paru-paru

dengan jalan mengeluarkan lender dari saluran pernafasan (Faling,

1993).

6. Pursed-lip breathing exercise

PPOK menyebabkan banyak sekali perubahan, seperti hilangnya

elastisitas paru, obstruksi saliran saluran nafas kecil, dan meningkat

resistensi saluran nafas, yang pada akhirnya menyebabkan hiperinflasi

paru. Hiperinflasi paru akhirnya punya efek buruk yang signifikan pada

diafragma.Diafragma menjadi tidak dapat mengembang, serat otot polos

memendek,dan radius kurvatura meningkat. Menyebabkan fungsi

lengkung kurva kurang menguntungkan. Yang kemudian pada akhirnya

menurunkan kemampuan diafragma untuk menghasilkan inspirasi yang

berguna. Perubahan lebih lebih yang disebabkan oleh hiperinflasi, adalah

berubahnya bentuk tulang rusuk, menyebabkan tuntutan yang lebih besar

pada otot pernafasan (Bianchi, 2004).

Pursed-lip brething adalah teknik dimana udara ekspirasi sengaja

dihambat melalui bentuk bibir yang menyempit. Melalui bibir yang

menyempit ini udara menjadi sulit keluar, sehingga dibutuhkan bantuan

kontraksi otot abdomen dan diafragma. Diafragma menjadi dilatih untuk

berkontraksi maksimal.ketika diafragma dapat berkontraksi maksimal,

volume paru meningkat, yang mana diikuti dengan peningkatan volume

tidal (Spahija, 2005).

Page 35: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

35

Beberapa literatur mengungkapkan bahwa penggunaan pursed-lip

reathing exercise tampaknya menjadi cara yang efektif mengurangi

dyspnea, mengurangi respiratori rate dan meningkatkan pertukaran gas

pada pasien PPOK. Efek positif ini tampaknya berkaitan dengan teknik

kemampuan untuk mengurangi penyempitan saluran udara pada saat

kambuhnya penyakit (Dechman & Wilson, 2004).

Beberapa peneliti telah meneliti efek pursed-lip breathing exercise

pada parameter ventilasi dan gas darah arteri pada orang dengan PPOK.

Mereka dengan seragam melaporkan bahwa teknik mengurangi laju

pernafasan, dan tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri,

meningkatkan volume tidal. Pursed lip breathing exercise juga

meningkatkan tekanan parsial oksigen dalam darah arteri dan juga

persentase haemoglobin (Dechman&Wilson,2004).

Untuk dapat memberikan pursed lip breathing exercise dengan hasil

yang baik, harus dimengerti secara pasti, serta memiliki pengetahuan

terhadap hal-hal berikut : anatomi paru normal, fisiologi dari system

pernafasan, patofisiologi penyakit paru serta karakteristik nya (Kisner&

Colby, 1990).

Tindakan pursed-lip breathing exercise yaitu menghembuskan udara

perlahan melalui bibir yang mengerucut seperti dalam tindakan bersiul.

Merupakan tindakan yang paling mudah dilakukan. Penderita menghirup

melalui hidung selama beberapa detik dengan mulut tertutup dan

kemudian keluarkan perlahan-lahan selama 4 sampai 6 detik melalui bibir

Page 36: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

36

yang berada pada posisi bersiul. Hal ini dilakukan dengan atau tanpa

kontraksi dari otot-otot perut. Terapi ini adalah untuk efisiensi pernapasan

dalam banyak hal. Pursed-lip breathing exercise mengajarkan anda untuk

bernapas dengan lebih dalam, dan lebih lambat. Selain itu, akan membantu

Anda untuk mengosongkan paru-paru Anda lebih utuh. Terapi ini

terutama penting dalam PPOK, di mana overinflasi paru merupakan

masalah. Lakukan pursed-lip brething 4-5 kali sehari, maka penderita

PPOK akan mendapat hasil yang lebih baik (Dechman & Wilson, 2004).

Langkah-langkah purse- lip breathing antara lain (Rachma, 2005):

a. posisi supinasi/duduk dengan kepala dijatuhkan ke bawah kira-kira

15°-25°

b. satu tangan diletakkan di bagian perut dan tangan lain di dada,tepat

di bawah klavikula

c. pasien melakukan inspirasi dalam, melalui hidung sehingga perut

mengembung

d. tahan selama lima detik kemudian hembuskan dengan pursed-lip,

saat ekspirasi tangan menekan perut

e. latihan pernafaan ini hendak nya dilakukan secara teratur.

Page 37: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

37

B. Kerangka Pemikiran

Keterangan :

: Variabel luar yang tidak dikendalikan

C. Hipotesis

Pursed-lip breathing exercise mengurangi frekuensi serangan PPOK.

PPOK

Serangan Berulang Pursed-Lip Breathing

Obat-obatan

Hasil

Faktor Lingkungan Faktor Host

Page 38: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu peneliti mempelajari

hubungan antara variable bebas (factor resiko) dengan variable tergantung

(efek) (Taufiqurohman, 2004).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rehabilitasi Medik dan Instalasi

Paru RS Dr. Moewardi serta BPKPM Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada

bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret 2010.

C. Subyek Penelitian

1. Kriteria Inklusi

a. Telah mendapatkan terapi pursed- lip breathing :

1) Pasien PPOK di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta dan

BPKPM dengan usia 60 - 75 tahun yang telah didiagnosa oleh

dokter spesialis paru.

2) Pasien PPOK dengan klasifikasi PPOK derajat sedang.

3) Pasien PPOK yang telah mengikuti terapi pursed-lip breathing

selama 1 tahun.

4) Bersedia mengikuti penelitian.

Page 39: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

39

b. Untuk kelompok kontrol yang belum pernah menerima chest

physical therapy jenis apapun sebelumnya :

1) Pasien PPOK di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta dengan

usia 60 - 75 tahun yang telah didiagnosa oleh dokter spesialis

paru.

2) Pasien PPOK dengan klasifikasi PPOK derajat sedang.

3) Bersedia mengikut penelitian.

2. Kriteria Eksklusi

a. Pasien tidak bersedia mengikuti penelitian.

b. Mempunyai komplikasi penyulit degeneratif dan gangguan

penyakit lainnya.

c. Pasien pernah/sedang mendapat Chest Physical Therapy selain

pursed-lip breathing sebelumnya.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Penentuan sampel menggunakan purposive sampling, dengan

mengambil keseluruhan jumlah populasi yang ada yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi sesuai standar penelitian (Murti, 2006). Populasi sumber

( source population ) merupakan himpunan subyek dari populasi sasaran

yang digunakan sebagai sumber pencuplikan sumber penelitian (Murti,

2006). Dengan demikian, yang menjadi populasi sumber adalah pasien

PPOK di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta dan yang memasuki kriteria

inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Berdasarkan

observasi peneliti, jumlah populasi sumber ini ada sekitar 30 orang.

Page 40: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

40

Sampel merupakan sebuah subset yang dicuplik dari populasi yang akan

diamati atau diukur peneliti (Murti, 2006).

Penentuan besar sampel pada penelitian ini menurut Slovin dengan

rumus sebagai berikut :

n =

keterangan :

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

Ε : tingkatan kekeliruan pengambilan sampel yang ditolerir.

Dengan rumus di atas maka sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah : ( dengan mengasumsi tingkat kekeliruan yang ditolerir adalah

sebesar 10% )

n =

n =

n = 25

Jadi pada penelitian ini, peneliti menggunakan ukuran sampel sebanyak

25 telah mendapatkan terapi pursed-lip breathing dan 25 yang untuk

kelompok kontrol yang belum pernah menerima chest physical therapy jenis

apapun sebelumnya.

N

1+Nε²

N

1+Nε²

30

1 + 30 (10%)²

Page 41: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

41

E. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Pursed-Lip Breathing Exercise

2. Variabel terikat : Frekuensi serangan PPOK yang diukur dari

berbagai macam gejala seperti batuk dengan

atau tanpa disertai dahak, sesak nafas

(dyspnea), mengi, dan eksaserbasi akut.

3. Variabel luar

a. Terkendali : Usia , jenis kelamin, dan kebiasaan merokok.

b. Tidak terkendali : Status gizi, dan obat-obatan.

F. Definisi Operasional Variable Penelitian

1. Variabel Bebas :

Pursed-lip breathing exercise adalah chest physical therapy yang

diberikan pada pasien PPOK, tindakan pertama adalah duduk supinasi

dengan kepala dijatuhkan kira-kira 20%, lalu satu tangan diletakkan di

bagian perut dan tangan lain di dada, tepat di bawah clavikula. Pasien

melakukan inspirasi dalam, melalui hidung sehingga perut mengembang.

Dengan menahan selama lima detik kemudian hembuskan dengan bibir

mengerucut seperti bersiul. Pada saat ekspirasi, tangan menekan perut.

Demikian seterusnya sampai sekitar 5-10 menit dan diulangi 3-4 kali

sehari.

Data disajikan dengan skala nominal dan kuesioner jenis pertanyaan

terbuka sebagai alat pengukurnya, dengan kategori jawaban seperti

berikut:

Page 42: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

42

a. Ya, apabila telah mengikuti terapi Pursed-lip breathing exercise

dan memenuhi kriteria inklusi.

b. Tidak, apabila termasuk dalam kelompok kontrol yang belum pernah

menerima chest physical therapy jenis apapun sebelumnya dan

memenuhi kriteria inklusi.

2. Variabel terikat :

Frekuensi serangan adalah derajat keseringan kambuhnya gejala

PPOK yang diukur dari berbagai macam gejala seperti batuk berdahak,

sesak nafas (dyspnea), mengi (napas menciut – ciut),dan eksaserbasi akut.

Berupa seberapa sering gejala ini kambuh dalam hitungan minggu, bulan,

dan tahun.

Data disajikan dengan skala rasio dan kuesioner jenis pertanyaan

tertutup sebagai alat pengukurnya, dengan kategori jawaban skor dari ST

George’s Respiratory Questionnaire (SGRQ).

3. Variabel luar terkendali :

a. Umur

Umur adalah jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran sampai ulang

tahun terakhir saat penelitian dilakukan.

Alat ukur : Kuesioner

Skala pengukuran : Rasio

b. Jenis kelamin

Jenis kelamin adalah sifat keadaan laki-laki atau perempuan.

Alat ukur : Kuesioner

Skala pengukuran : Nominal

Page 43: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

43

G. Instrumen penelitian : alat dan bahan penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner

yang berupa pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan tertutup ini tidak

dilakukan uji validitas dan reabilitas karena menggunakan ST George’s

Respiratory Questionnaire (SGRQ) yang telah teruji validitas dan

reabilitasnya.

H. Cara Kerja Penelitian

Cara kerja penelitian ini adalah memberikan kuesioner kepada

responden untuk diisi dengan 2 macam jenis pertanyaan yaitu :

1. Pertanyaan terbuka dengan cara memilih salah satu jawaban :

a. Ya, apabila telah mengikuti terapi pursed-lip breathing exercise

dan memenuhi kriteria inklusi.

b. Tidak, apabila termasuk dalam kelompok kontrol yang belum pernah

menerima chest physical therapy jenis apapun sebelumnya dan

memenuhi kriteria inklusi.

2. Pertanyaan tertutup sesuai SGRQ dengan cara kerja penilaian jawaban:

a. Setiap jawaban kuesioner punya bobot 0-100.

b. Untuk jawaban positif dijumlah dengan cara nilai dihitung dengan

membagi jumlah bobot dengan nilai maksimum dan dinyatakan

dalamprosentase.

c. Nilai yang lebih rendah menggambarkan keadaan kesehatan yang

lebih baik.

Page 44: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

44

d. Cara menghitung skor gejala:

1). Terdiri dari 8 pertanyaan.

2). Bobot pertanyaan 1-8 dijumlahkan .

3). Setiap pertanyaan hanya ada 1 jawaban.

4). Bila jawaban banyak atau ganda terhadap suatu pertanyaan jumlah

bobot diambil dari reratanya. Bobot tersebut untuk jawaban positif.

5). Nilai maksimum 662,5.

I. Alur Penelitian

Penderita PPOK

Pursed-Lip Breathing(+)

Hasil

Hasil

Uji T tidak berpasangan

Purse-Lip Breathing(-)

Frekuensi Serangan PPOK

Frekuensi Serangan PPOK

Page 45: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

45

J. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian berupa frekuensi kekambuhan pada pasien PPOK

dianalisa dengan menggunakan Program SPSS 10.0. Dalam hal ini untuk

mengetahui pengaruh intervensi pursed-lip breathing exercise dalam

penurunan frekuensi kekambuhan pasien PPOK diuji dengan menggunakan uji

T tidak berpasangan.

Hipotesis untuk kelompok intervensi pursed-lip breathing adalah H0

adalah tidak ada pengaruh intervensi pursed-lip breathing terhadap

pengurangan frekuensi serangan, dan H1 adalah ada pengaruh intervensi

pursed-lip breathing terhadap penurunan frekuensi serangan pasien PPOK.

Uji statistik juga akan menggambarkan perbedaan pengaruh variable

bebas yaitu intervensi pursed-lip breathing terhadap penurunan frekuensi

kekambuhan pasien PPOK .

Pengambilan keputusan hasil uji statistik berdasarkan nilai probabilitas

dengan tingkat signifikansi 95% atau 0,05. Artinya jika nilai probabilitas

menunjukkan nilai > 0,05 maka ditolak dan jika jika nilai probabilitas

menunjukkan nilai < 0,05 maka diterima.

Page 46: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Paru RS Dr.

Moewardi Surakarta dan Instalasi Rehabilitasi Medik BBKPM Surakarta.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret

2010. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling, dengan mengambil

keseluruhan jumlah populasi yang ada yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi sesuai standar penelitian. Peneliti menggunakan ukuran sampel sebanyak

25 telah mendapatkan terapi pursed-lip breathing dan 25 yang untuk kelompok

kontrol yang belum pernah menerima chest physical therapy jenis apapun

sebelumnya. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

A. Karakteristisk Responden

1. Distribusi Umur

20%

48%

32%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

Jum

lah

(%

)

Kelompok Umur

60-65 Tahun

66-70 Tahun

71-75 Tahun

Diagram 1. Distribusi umur tidak pursed-lip breathing exercise

Page 47: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

47

Dari diagram 1 dapat di lihat bahwa umur sample paling banyak yang tidak

mendapat pursed-lip breathing exercise adalah usia 66-70 tahun (48%).

Sedangkan yang paling sedikit adalah umur 60-65 tahun (20%).

36% 36%

28%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

Jum

lah

(%

)

Kelompok Umur

60-65 Tahun

66-70 Tahun

71-75 Tahun

Diagram 2. Distribusi umur pursed-lip breathing exercise

Dari digram 2 dapat di lihat bahwa umur sample yang mendapat pursed-lip

breathing exercise paling banyak adalah usia 66-70 tahun (40%). Sedangkan

yang paling sedikit adalah umur 71-75 tahun (32%).

2. Hasil Kuesioner Pada Kelompok Kontrol

8%

64%

24%

0%4%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Page 48: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

48

Diagram 3. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 1

Dari diagram 3 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 1 yaitu sejak 1 tahun lalu mengalami batuk

hampir setiap hari dalam seminggu sebanyak 2 orang (8%), beberapa hari

dalam seminggu sebesar 16 orang (64%), beberapa hari dalam sebulan sebesar

6 orang (24%), hanya kalau ada infeksi pernafasan sebesar 0% dan tidak ada

keluhan sebanyak 1 orang (4%)

8%

32%

24%

0%

36%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 4. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 2

Dari diagram 4 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 2 yaitu sejak 1 tahun yang lalu

mengeluarkan dahak hampir setiap hari dalam seminggu sebanyak 2 orang

(8%), beberapa hari dalam seminggu sebanyak 8 orang (32%), beberapa hari

dalam sebulan 6 orang (24%), hanya ada infeksi pernafasan 0% dan tidak ada

keluhan 9 orang (36%).

Page 49: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

49

24%

60%

12%

4%0%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 5. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 3

Dari diagram 5 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 3 yaitu sejak 1 tahun yang lalu

mengeluarkan sesak napas hampir setiap hari dalam seminggu sebanyak 6

orang (24%), beberapa hari dalam seminggu sebanyak 15 orang (60%),

beberapa hari dalam sebulan sebanyak 3 orang (12%), beberapa hari dalam

sebulan 6 orang (24%), hanya ada infeksi pernafasan 1(4%) dan tidak ada

keluhan 0%.

0%

12%16%

0%

72%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Page 50: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

50

Diagram 6. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 4

Dari diagram 6 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item %. Pertanyaan no 4 yaitu sejak 1 tahun yang lalu napas

saya berbunyi menciut-ciut hampir setiap hari dalam seminggu sebanyak 0 %,

beberapa hari dalam seminggu sebanyak 3 orang (12%), beberapa hari dalam

sebulan sebanyak 4 orang (16%), dan infeksi pernafasan 0 % dan tidak ada

keluhan 18 orang (72%).

4%8%

28%

48%

12%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

50%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 7. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 5

Dari diagram 7 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 5 yaitu selama 1 tahun yang lalu beberapa

kali masalah pernapasan berat yang dialami lebih dari 3 kali sebanyak 1 orang

(4%), 3 kali sebanyak 2 orang (8%), 2 kali sebanyak 7 orang (28%), 1 kali

sebanyak 12 orang (48%) dan tidak ada keluhan 3 orang (12%)

Page 51: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

51

56%

24%

0%

8%12%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 8. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 6

Dari diagram 8 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 6 yaitu beberapa lama serangan masalah

pernapasan yang paling berat berlangsung 1 minggu lebih sebanyak 14 orang

(56%), 3 hari atau lebih sebanyak 6 orang (24%), 1 atau 2 hari sebanyak 0%,

infeksi pernafasan 2 orang (8%) dan tidak ada keluhan 3 orang (12%)

20%16%

64%

0% 0%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 9. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 7

Dari diagram 9 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 7 yaitu sejak 1 tahun yang lalu dalam

Page 52: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

52

seminggu beberapa hari tidak mengalami keluhan pernapasan berat (hanya

mengalami keluhan ringan) tidak ada sebanyak 5 orang (20%), 1-2 dalam

seminggu sebanyak 4 orang (16%), 3-4 dalam seminggu sebanyak 16 (64%),

hamper setiap hari tiada keluhan atau hanya sedikit masalah 0% dan setiap

hari tiada masalah 0 %.

8%

92%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

Ya

Tidak

Diagram 10. Frekuensi Kekambuhan kelompok kontrol No. Item 8

Dari diagram 10 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan nomer 8 sejak 1 tahun lalu apakah nafas

berbunyi lebih parah pada pagi hari yang menjawab YA sebanyak 2 orang

(8%), dan yang menjawab TIDAK sebanyak 23 orang (92%).

Page 53: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

53

3. Hasil Kuesioner Pada Kelompok Perlakuan

4%

80%

8% 8%0%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 11. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 1

Dari diagram 11 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 1 yaitu sejak 1 tahun lalu mengalami batuk

hampir setiap hari dalam seminggu sebanyak 1 orang (4%), beberapa hari

dalam seminggu sebesar 20 orang (80%), beberapa hari dalam sebulan 2 orang

(8%), hanya kalau ada infeksi pernafasan sebesar 2 orang (8%) dan tidak ada

keluhan sebanyak 0 orang (0%).

4%

56%

0%

24%

16%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 12. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 2

Page 54: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

54

Dari diagram 12 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 2 yaitu sejak 1 tahun yang lalu

mengeluarkan dahak hampir setiap hari dalam seminggu sebanyak 1 orang

(4%), beberapa hari dalam seminggu sebanyak 14 orang (56%), beberapa hari

dalam sebulan 0%, hanya ada infeksi pernafasan 6 orang (24%) dan tidak ada

keluhan 16%.

0%

20%

68%

8%4%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 13. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 3

Dari diagram 13 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 3 yaitu sejak 1 tahun yang lalu

mengeluarkan sesak napas hampir setiap hari dalam seminggu sebanyak 0 %,

beberapa hari dalam seminggu sebanyak 5 orang (20%), beberapa hari dalam

sebulan sebanyak 17 orang (68%), hanya ada infeksi pernafasan sebanyak 2

(8%) dan tidak ada keluhan sebanyak 1 orang (4%).

Page 55: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

55

0% 0%

12%

0%

88%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 14. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 4

Dari diagram 14 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 4 yaitu sejak 1 tahun yang lalu napas saya

berbunyi menciut-ciut hampir setiap hari dalam seminggu sebanyak 0 %,

beberapa hari dalam seminggu sebanyak 0 orang (0%), beberapa hari dalam

sebulan sebanyak 0%, dan infeksi pernafasan 0% dan tidak ada keluhan

sebanyak22 orang (88%).

0% 0%

8%

40%

52%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 15. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 5

Page 56: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

56

Dari diagram 15 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 5 yaitu selama 1 tahun yang lalu beberapa

kali masalah pernapasan berat yang dialami lebih dari 3 kali sebanyak 0%, 3

kali sebanyak 0%, 2 kali sebanyak 2 orang (8%), 1 kali sebanyak 10 orang

(40%) dan tidak ada keluhan 13 orang (52%)

8%

32%

8%

0%

52%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 16. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 6

Dari diagram 16 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 6 yaitu beberapa lama serangan masalah

pernapasan yang paling berat berlangsung 1 minggu lebih sebanyak 2 orang

(8%), 3 hari atau lebih sebanyak 8 orang (32%), 1 atau 2 hari sebanyak 2

orang (8%), infeksi pernafasan sebanyak 0% dan tidak ada keluhan 13 orang

(52%)

Page 57: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

57

4%12%

84%

0% 0%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

1

2

3

4

5

Diagram 17. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 7

Dari diagram 17 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan no 7 yaitu sejak 1 tahun yang lalu dalam

seminggu beberapa hari tidak mengalami keluhan pernapasan berat (hanya

mengalami keluhan ringan) tidak ada sebanyak 1 orang (4%), 1-2 dalam

seminggu sebanyak 43 orang (12%), 3-4 dalam seminggu sebanyak 21 (84%),

hampir setiap hari tiada keluhan atau hanya sedikit masalah 0% dan setiap hari

tiada masalah 0%.

100%

0%0%

10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Jum

lah

(%

)

Frekuensi Kekambuhan

Tidak

Ya

Diagram 18. Frekuensi Kekambuhan kelompok Perlakuan No. Item 8

Page 58: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

58

Dari diagram 18 menunjukan bahwa frekuensi kekambuhan pada kelompok

kontrol untuk item pertanyaan nomer 8 sejak 1 tahun lalu apakah nafas

berbunyi lebih parah pada pagi hari yang menjawab YA sebanyak 0%, dan

yang menjawab TIDAK sebanyak 25 orang (100%).

B. Pengaruh Pursed-lip Breathing Exercise Terhadap Pengurangan Frekuensi

Serangan PPOK.

Dari hasil perhitungan dengan SPSS diperoleh pada kelompok kontrol

mean 359,74 ± 75,53 dan kelompok perlakuan mean 277,83 ± 60,32

sedangkan nilai t hitung sebesar 4,237 dengan p value sebesar 0,000 < 0,05

(a) maka Ho ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat dinyatakan ada

pengaruh yang signifkan intervensi pursed-lip breathing terhadap penurunan

frekuensi serangan pasien PPOK.

Page 59: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Menurut Alsagaf dkk. penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah

gangguan aliran udara yang progresif yang dapat menjurus ke kegagalan

pernafasan. Dua unsur penyebab yang saling berkaitan adalah hilangnya

kepegasan (loss of recoil) serta peningkatan tahanan saluran nafas kecil.

Kelainan paru yang terjadi ditandai oleh keterbatasan aliran udara yang

irreversible. Gangguan aliran udara ini akibat dari respons inflamasi abnormal

paru terhadap partikel dan gas yang berbahaya.

Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah pasien PPOK di Rumah

Sakit Dr. Moewardi Surakarta dengan usia 60 - 75 tahun yang telah

didiagnosa oleh dokter spesialis paru. Menurut Melldrum (2003) biasanya

dialami oleh perokok berat, pekerja pabrik, atau orang-orang yang sering

terkena polusi udara seperti polisi lalu lintas, gejala muncul pada usia 40-an,

gejala semakin lama semakin bertambah buruk, gejala memburuk pada musim

hujan/dingin, dan tidak ada hubungannya dengan alergi.

Hasil penelitian uji t menunjukkan ada pengaruh yang signifikan

intervensi pursed-lip breathing terhadap penurunan frekuensi serangan pasien

PPOK, hal ini dapat dibandingkan pada kelompok kontrol atau pasien yang

tidak melalukan pursed-lip brething exercise mengalami tingkat kekambuhan

Page 60: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

60

yang lebih tinggi (mean = 359,74) dibanding kelompok perlakuan atau pasien

yang melakukan pursed-lip brething exercise (mean = 277,83). Hasil ini

sesuai dengan pernyataan menurut Hunter & King (2003) yang mengatakan

bahwa meskipun dianggap sebagai penyakit kronis, melemahkan dan

menyebabkan kematian, PPOK dapat dikelola, dikontrol dan melambat yaitu

dengan pemberian pursed lip breatjhing exercise yang berupa pursed-lip

breathing.

Untuk pasien dengan PPOK, tujuan dari terapi adalah untuk

meningkatkan kualitas hidup dengan mencegah eksaserbasi akut, meredakan

gejala, dan memperlambat kemerosotan progresif fungsi paru. Hal ini sesuai

dengan teori. Menurut Tiep (1986) salah satu teknik yang membantu

meringankan gejala PPOK adalah pursed-lip breathing exercise. Teknik

memperpanjang napas dan mem-bantu mengosongkan paru-paru sepenuhnya,

memungkinkan napas berikut menjadi lebih dalam dan membuat setiap nafas

lebih efektif.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pursed-lip brething

exercise bermanfaat bagi perbaikan kualitas hidup penderita PPOK, yang

mana perbaikan kualitas hidup dapat dilihat dari frekuensi serangan yang

menurun. Menurut Spahija (2005), Pursed-lip brething adalah teknik dimana

udara ekspirasi sengaja dihambat melalui bentuk bibir yang menyempit.

Melalui bibir yang menyempit ini udara menjadi sulit keluar, sehingga

dibutuhkan bantuan kontraksi otot abdomen dan diafragma. Diafragma

menjadi dilatih untuk berkontraksi maksimal. Ketika diafragma dapat

Page 61: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

61

berkontraksi maksimal, volume paru meningkat, yang mana diikuti dengan

peningkatan volume tidal .

Beberapa literatur mengungkapkan bahwa penggunaan pursed-lip

reathing exercise tampaknya menjadi cara yang efektif mengurangi dyspnea,

mengurangi respiratori rate dan meningkatkan pertukaran gas pada pasien

PPOK. Efek positif ini tampaknya berkaitan dengan teknik kemampuan untuk

mengurangi penyempitan saluran udara pada saat kambuhnya penyakit

(Dechman & Wilson, 2004).

Beberapa peneliti telah meneliti efek pursed-lip breathing exercise pada

parameter ventilasi dan gas darah arteri pada orang dengan PPOK. Mereka

dengan seragam melaporkan bahwa teknik mengurangi laju pernafasan, dan

tekanan parsial karbon dioksida dalam darah arteri, dapat meningkatkan

volume tidal. Pursed-lip breathing exercise juga meningkatkan tekanan

parsial oksigen dalam darah arteri dan juga persentase haemoglobin

(Dechman&Wilson,2004).

Pursed-lip breathing exercise mengajarkan Anda untuk bernapas

dengan lebih dalam, dan lebih lambat. Selain itu, akan membantu Anda untuk

mengosongkan paru-paru Anda lebih utuh. Terapi ini terutama penting dalam

PPOK, di mana overinflasi paru merupakan masalah. Lakukan pursed-lip

brething 4-5 kali sehari, maka pasien PPOK akan mendapat hasil yang lebih

baik (Dechman & Wilson, 2004).

Page 62: EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE …/Efekti... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 EFEKTIVITAS PURSED-LIP BREATHING EXERCISE TERHADAP FREKUENSI SERANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Terapi pursed-lip breathing exercise memberi pengaruh yang signifikan

terhadap penurunan frekuensi serangan pasien PPOK.

B. Saran

1. Bagi dokter dan fisiotherapis hendaknya menyertakan pursed-lip

breathing exercise sebagai salah satu terapi pada pasien PPOK agar

menunda peningkatan stadium, memperbaiki pola nafas, menurunkan

frekuensi serangan, serta meningkatkan kualitas hidup pasien.

2. Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya menambah sampel yang lebih

besar sehingga hasilnya dapat diperbandingkan dari penelitian ini.