eko sistem

6
EKOSISTEM Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam. Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983). EKOSISTEM HUTAN Pengertian Ekosistem Hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya

Upload: erwandra-bangun-saputra

Post on 26-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ekosistem

TRANSCRIPT

EKOSISTEM

Ekosistem adalahtatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam.

Ekosistem yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983).

EKOSISTEM HUTAN

Pengertian Ekosistem Hutanadalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Hutan sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman. Sedangkan hutan sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.

Komponen dalam Ekosistem Hutan adalahkomponen hidup (biotik) dan komponen tidak hidup (abiotik). Komponen biotik adalah semua makhluk hidup yang berada dalam hutan, sedangkan komponen abiotik antara lain adalah tanah, air, suhu, kelembaban, angin dan smua yang tidak hidup.

Dari segi makanan ekosistem memiliki 2 komponen yang biasanya secara bagian terpisah dalam ruang dan waktu yaitu:

1. Komponen autotrofik:Berdasarkan arti kata Autotrofik berasal dari kata autos yang berarti sendiri dan trophikos artinya menyediakan makanan, jadi komponen autotrofik adalah organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri. Bahan-bahan makanan yg disediakan adalah bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan menggunakan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Sehingga yang termasuk dalam golongan aututropik ini pada umumnya adalah tumbuhan hijau atau yang memiliki klorofil. Pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks hanya terjadi pada komponen autotropik.

2. Komponen heterotrofik:Berdasarkan arti kata, Heterotrof berasal dari kata hetero yang berarti berbeda, lain atau tidak seragam, sedangkan kata trophikos berarti menyediakan makanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Komponen heterotrofik adalah semua organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, dimana bahan organik yang dimanfaatkan tersebut disediakan oleh organisme atau makhluk lain, dengan kata lain komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.

EKOSISTEM LAUT

Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laur, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut.

Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.1.Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.2.NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.3.Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.4.Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.Laut merupakan wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari permukaan bumi. Wilayah ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya Matahari sangat besar. Daya tembus cahaya Matahari ke laut terbatas, sehingga ekosistem laut terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus cahaya Matahari, disebut daerah fotik, daerah laut yang gelap gulita, disebut daerah afotik. Di antara keduanya terdapat daerah remangremang cahaya yang disebut daerah disfotik.

Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona litoral, neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi epipelagik, mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.

1. Zona litoral/ekosistem perairan dalamKomunitas ekosistem perairan dalam di Indonesia belum banyak diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan belum dikuasainya perangkat teknologi untuk meneliti hingga mencapai perairan dalam, tetapi secara umum keanekaragaman komunitas kehidupan yang ada pada perairan dalam tersebut tidaklah setinggi ekosistem di tempat lain. Komunitas yang ada hanya konsumen dan pengurai, tidak terdapat produsen karena pada daerah ini cahaya Matahari tidak dapat tembus. Makanan konsumen berasal dari plankton yang mengendap dan vektor yang telah mati. Jadi, di dalam laut ini terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hewan-hewan yang hidup di perairan dalam warnanya gelap dan mempunyai mata yang indah yang peka dan mengeluarkan cahaya. Daur mineralnya terjadi karena gerakan air dalam pantai ke tengah laut pada lapis atas. Perpindahan air ini digantikan oleh air dari daerah yang terkena cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari lapis bawah ke atas.[1]

2. Zona neritik/ekosistem pantai pasir dangkalKomunitas ekosistem pantai pasir dangkal terletak di sepanjang pantai pada saat air pasang. Luas wilayahnya mencakup pesisir terbuka yang tidak terpengaruh sungai besar atau terletak di antara dinding batu yang terjal/curam. Komunitas di dalamnya umumnya didominasi oleh berbagai jenis tumbuhan ganggang dan atau rerumputan.

Jenis ekosistem pantai pasirdangkal ada tiga, yaitu sebagai berikut.Ekosistem terumbu karangEkosistem pantai batuEkosistem pantai lumpur

3. Zona oseanikZona oseanik merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya Matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. Batas dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, daerah ini banyak ikannya.

4. Zona intertidalZona interdal merupakan zona yang dipeng aruhi oleh pasang surut air laut dengan luas area yang sempit antara daerah pasang tertinggi dan surut terendah. Pada zona ini terdapat variasi faktor lingkungan yang cukup besar, seperti fluktuasi suhu, salinitas, kecerahan dan lain lain. Variasi ini dapat terjadi pada daerah yang hanya berjarak sangat dekat saja misalnya beberapa cm. Zona ini dihuni oleh organisme yamh keseluruhannya merupakan organisme bahari. Kondisi lingkungan di zona ini cukup bervariasi dan biasanya dipengaruhi oleh faktor harian maupun musiman. Faktor faktor tersebut antara lain :1.Pasang surut2.Suhu3.Gerakan ombak4.Salinitas

Secara umum daerah intertidal sangat dipengaruhi oleh pola pasang dan surutnya air laut, sehingga dapat dibagi menjadi tiga zona. Zona pertama merupakan daerah diatas pasang tertinggi dari garis laut yang hanya mendapatkan siraman air laut dari hempasan riak gelombang dan ombak yang menerpa daerah tersebut backshore (supratidal), zona kedua merupakan batas antara surut terendah dan pasang tertinggi dari garis permukaan laut (intertidal) dan zona ketiga adalah batas bawah dari surut terendah garis permukaan laut (subtidal). Secara umum kita dapat membagi tipe-tipe pantai berdasarkan material/substrat penyusun dasar perairan, antara lain:1. Tipe pantai berbatu2. Tipe pantai berpasir3. Tipe pantai berlumpurDaerah intertidal merupakan daerah pantai yang terletak antara pasang tertinggi dan surut terendah. Dengan ini merupakan perluasan dari lingkungan bahari. Berdarkan kondisi lingkungan, daerah intertidal merupakan zona intertidal berbatu dan zona intertidal berpasir (Nybaken, 1992 ). Lebih lanjut di katakan bahwa bermacam-macam inveterbrata yang hidup secara benthos daerah intertidal mempunyai kisaran ukuran yang sangat luas yaitu berukuran mikro seperti protozoa sampai pada ukuran makro seperti crusiaecia an mollusca.